Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lnasya Syafitrie
"

Indonesia merupakan negara rawan bencana alam karena terletak dalam pertemuan tiga lempeng tektonik besar dunia dan berada dalam daerah “Ring of Fire” dimana sering terjadi bencana alam gempa bumi. Salah satu dampak dari bencana alam tersebut adalah infrastruktur jalan yang rusak membuat pengiriman bantuan menjadi terhambat. Salah satu bencana terbesar yang terjadi di Indonesia adalah gempa Palu tahun 2018 silam. Pada bencana ini terdapat jalan yang rusak sehingga menghambat pengiriman bantuan, sehingga diperlukannya perbaikan kerusakan infrastruktur jalan disaat pengiriman bantuan secara bersamaan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkannya penjadwalan restorasi infrastruktur jalan untuk dapat memenuhi permintaan pengiriman bantuan secara maksimal. Maximal multiple coverage and network restoration problem atau yang disingkat MMCaNR merupakan salah satu model masalah optimasi penjadwalan tim restorasi. Hasil dari penelitian ini adalah model optimasi MMCaNR dapat menghasilkan penjadwalan tim restorasi jalan yang optimal. Hasil dapat dijadikan masukan untuk para tim penanggulangan bencana untuk menjadwalkan kegiatan restorasi yang efektif untuk pemulihan bencana. Ditemukan kekurangan dalam penelitian dan pada model MMCaNR yang dapat menjadi masukan pada penelitian selanjutnya.


Indonesia is a disaster-prone country, especially for earthquakes because it is located between the meeting point of three major tectonic plates and also falls on the “Ring of Fire”. Road infrastructure damage is one of the biggest impact of earthquakes. This can delay the delivery of disaster relief. One of the biggest disasters that occurred in Indonesia was the 2018 earthquake in Palu. Damaged road infrastructure obstructed the disaster relief delivery process, therefore it is necessary to repair damaged road infrastructure in tandem with disaster relief delivery. To solve the problem, scheduling the network restoration is done to be able to maximally fulfill the disaster relief demand. Maximal multiple coverage and network restoration problem or MMCaNR is one of optimization model that can solve network restoration scheduling problems. Output from this research is that MMCaNR can optimally solve the network restoration scheduling problem of the Palu earthquake. The result of this study can aid emergency managers in scheduling an effective network restoration for disaster recovery. Deficiencies was found in the research and MMCaNR model that can be used as an input for futher researches.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela
"Kesehatan merupakan salah satu modal manusia yang sangat diperlukan bagi kehidupan setiap manusia karena kesehatan mendukung produktivitas manusia. Pentingnya kesehatan dalam menunjang kehidupan menuntut adanya suatu forum pelayanan kesehatan, salah satunya adalah rumah sakit. Rumah sakit memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan sehingga diperlukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui sumber daya manusia kesehatan khususnya perawat. Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan atau asuhan keperawatan karena perawat 24 jam dalam memberikan pelayanan. Namun pada kondisi saat ini terjadi tingkat turnover perawat yang tinggi yang disebabkan oleh tingginya beban kerja perawat. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan proses manajemen penjadwalan perawat untuk mendapatkan hasil penjadwalan perawat yang optimal. Nurse Scheduling Problem atau sering disingkat NSP merupakan salah satu optimasi pemodelan masalah dalam penjadwalan perawat. Keluaran dari penelitian ini adalah model optimasi NSP yang dapat menghasilkan penjadwalan perawat yang optimal. Ada beberapa metode untuk memecahkan masalah NSP. Salah satunya dengan menggunakan metode metaheuristik yaitu berupa algoritma Simulated Annealing dengan pencarian lokal berupa operator Swap. Penelitian ini akan menggunakan masalah instance LLR yang berasal dari Hong Kong. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma Simulated Annealing dapat menghasilkan solusi yang optimal dalam menyelesaikan masalah NSP

Health is one of the human capital that is indispensable for the life of every human being because health supports human productivity. The importance of health in supporting life demands the existence of a health service forum, one of which is a hospital. Hospitals have an important role in the health care system so efforts are needed to maintain and improve the quality of their services. One way that can be done is through health human resources, especially nurses. The quality of health services in hospitals is largely determined by the service or nursing care because nurses are 24 hours in providing services. However, in the current condition, there is a high level of nurse turnover caused by the high workload of nurses. To overcome this, a nurse scheduling management process can be carried out to obtain optimal nurse scheduling results. Nurse Scheduling Problem or often abbreviated as NSP is one of the optimization problem modeling in nurse scheduling. The output of this research is the NSP optimization model that can produce optimal nurse scheduling. There are several methods to troubleshoot NSP problems. One of them is by using a metaheuristic method in the form of a Simulated Annealing algorithm with a local search in the form of a Swap operator. This study will use LLR instance problems originating from Hong Kong. The results of this study indicate that the Simulated Annealing algorithm can produce an optimal solution in solving the NSP problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Simson Sabtuboy
"Kondisi Indonesia yang berada pada zona rawan bencana, maka pada saat keadaan genting dan darurat dibutuhkan penanganan yang tanggap dan tepat di setiap kejadian bencana untuk menyelamatkan nyawa dan membantu korban. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi lembaga pemerintah menyelenggarakan penanggulangan bencana di tingkat pusat. Sedangkan di daerah, penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD Provinsi) dan Badan Penanggulangan Bencana daerah Kabupaten/Kota (BPBD Kabupaten/Kota). Dengan metode yuridis normatif, penelitian ini hendak membahas identifikasi pembagian kewenangan dalam penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan dan mekanisme pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kewenangan penanggulangan bencana oleh BNPB dan BPBD yang mengaitkan dengan hubungan antar wewenang antara pemerintah dan pemerintah daerah. Penelitian ini memperlihatkan bahwa pembagian kewenangan dalam BNPB dan BPBD berdasarkan peraturan perundang-undangan adalah dengan membagi kewenangan pelaksanaan penanggulangan bencana sesuai dengan urusan, status dan tingkatan bencana yang terjadi serta pertanggungjawaban pelaksanaan kewenangan tersebut diberikan kepada atasan melalui laporan. Oleh karena itu lembaga yang terkait penanggulangan bencana perlu mengkaji kembali pengaturan mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkan ketangguhan bangsa Indonesia pada bencana.

The emergence of condition of Indonesia that placed in a disaster-prone zone requires prompt and appropriate handling in every disaster event to save lives and help victims. National Disaster Management Agency (BNPB) was formed to organize disaster management at the central level. Meanwhile in the regions, the implementation of disaster management is carried out by the Local Disaster Management Agency (BPBD). By conducting normative research, this study aims to discuss the identification of the division of authority in disaster management based on legislation and accountability mechanisms in the implementation of disaster management authority by BNPB and BPBD associated with the relationship between authorities and local governments. This thesis observes that the division of authority in BNPB and BPBD is by dividing the authority for disaster implementation according to the affairs, status and management of disasters that occur as well as implementation accountability given to superiors through reports. Therefore, institutions related to disaster management need to review the regulations regarding disaster management at the central and regional levels to realize the resilience of the Indonesian nation in disasters. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rufi Farenza
"Pada awal tahun 2005, pemerintah Indonesia melaksanakan rekonstruksi wilayah terdampak bencana tsunami di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Penyelamatan arsip vital tanah milik Badan Pertanahan Nasional (BPN) melalui restorasi kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah langkah pertama dalam melaksanakan rekonstruksi wilayah terdampak tsunami. Hal itu dikarenakan arsip vital tanah adalah dokumen yang sah secara hukum berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria dalam menentukan lokasi bangunan yang telah hancur akibat bencana tsunami. Namun demikian, pemerintah Indonesia belum memiliki pedoman dan teknologi yang memadai untuk digunakan dalam pelaksanaan restorasi arsip. Dengan demikian, pemerintah Indonesia tidak melaksanakan restorasi arsip vital pertanahan secara mandiri, melainkan dilakukan secara berkolaborasi dengan lembaga donor pemerintah Jepang, yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA).
Penelitian ini berfokus pada proses tata kelola kolaboratif yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan JICA untuk mengidentifikasi landasan pelaksanaan tata kelola kolaboratif dalam merestorasi arsip sebagai langkah awal rekonstruksi daerah yang terkena dampak bencana alam. Paradigma postpositivist menjadi metode penelitian yang digunakan penelitian ini dalam mengeksplorasi keragaman fakta yang dapat diteliti melalui wawancara open-ended dengan pemangku kepentingan yang bersedia dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan restorasi arsip vital pertanahan pasca bencana tsunami diwujudkan melalui : penyatuan pandangan setiap pemangku kepentingan mengenai dampak permasalahan bencana tsunami; kepercayaan yang terbangun melalui manfaat interaksi yang didapat dan kerjasama yang baik di lapangan; terbentuknya komitmen melalui sebuah kesepakatan mengenai pembagian peran; penyatuan kepentingan dan keterlibatan secara langsung; dan pencapaian serta evaluasi dari pelaksanaan kolaborasi. 

In early 2005, the Indonesian government carried out the reconstruction of tsunami- affected areas in the Nangroe Aceh Darussalam (NAD) Province. Rescue of vital land archives that belong to the Badam Pertanahan Nasional (BPN) through restoration by Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) is the first step in carrying out the reconstruction of tsunami-affected areas. The vital archive of land is a document that has been regulated in the Indonesia Agrarian Law, so it becomes a legal proof in determining the location of buildings that have been destroyed by the tsunami disaster. However, the Indonesian government does not have guidelines and technology to be used in the implementation of archive restoration. Thus, the Indonesian government does not independently restore land archive vital archives but is carried out in collaboration with the Japanese government donor agency, Japan International Cooperation Agency (JICA).
This research focuses on the collaborative governance process carried out by the Indonesian Government and JICA to identify the basis for collaborative implementation in restoring archives. The postpositivist paradigm becomes the research method used in this study. It explores the diversity of facts that can be examined through open-ended interviews with stakeholders and secondary data collection. The results of this study indicate that the collaborative governance process in implementing the restoration of vital archives in the land after the tsunami disaster was realized through: the views of each stakeholder regarding the problem of the impact of the tsunami disaster; trust built through the benefits of interaction and teamwork in the field; commitment through an agreement; pooling interests and direct involvement; achieving and evaluating collaboration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutut Dwi Destyaning Tyas
"ABSTRAK Higashi Nihon Daishinsai yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 merupakan gabungan bencana alam gempa bumi dan tsunami serta bencana akibat kesalahan manusia, yaitu kecelakaan reaktor nuklir Pembangkit Tenaga Listrik Fukushima Daiichi. Di tengah kondisi pasca bencana yang minim fasilitas, masyarakat juga diresahkan oleh ancaman radiasi yang diakibatkan oleh kecelakaan nuklir.
Keadaan pasca bencana tersebut menginspirasi penulis-penulis Jepang untuk memberikan dukungan moral melalui karya sastra. Karya sastra tersebut diantaranya puisi, teater film, kumpulan cerita pendek, novel dan lain sebagainya. Karya-karya yang mengangkat tema Bencana 3.11 kemudian dikenal dengan genre baru, yaitu Sastra Pasca Bencana (Shinsaigo Bungaku). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Sastra serta konsep Sastra Pasca Bencana untuk menganalisis masalah radiasi yang tercermin dalam novel Chikurin Shouja.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pembingkaian ulang terhadap gambaran keadaan pasca bencana dari media dan karya-karya yang muncul tepat setelah bencana. Pembingkaian ulang tersebut terlihat dari persepsi dan sikap tokoh yang berbeda dengan tokoh dalam karya Sastra Pasca Bencana terdahulu.

ABSTRACT
Higashi Nihon Daishinsai which hit Japan on March 11, 2011 (3.11 Disaster) was a triplefold disaster of both natural disasters (earthquakes and tsunamis) and human eror disaster (Fukushima Daiichi Power Plant nuclear accident). Beside the material losses public was also troubled by the threat of radiation caused by the nuclear accident reactor at the Fukushima Daiichi nuclear power plant.
The post-disaster situation inspired Japanese writers to provide moral support through literary work. These literary works include poetry, movie, theater, short stories, novels and etc. Those work know known as post-disaster literature (Shinsaigo Bungaku). This study uses qualitative methods with a sociological approach and post-disaster literary concepts to analyze how the radiation problems reflected in Chikurin Shouja.
The results of this study indicate a re-framing description of post-disaster conditions from previous literary works. The re-framing can be seen from the radiation perceptions showed by characters in Chikurin Shouja and characters in the previous post-disaster literary works.
"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rahmadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang dalam pelaksanaan manajemen bencana. Kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang tersebut ditinjau melalui kegiatan-kegiatan pra-bencana yang sudah mereka lakukan. Fokus penelitian ini adalah tindakan-tindakan mitigasi bencana yang sudah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang. Penelitian ini dilakukan dengan metode post-positivism dan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang sudah siap dalam melaksanakan manajemen bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang memiliki program-program yang berkesesuaian dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, yaitu berfokus kepada kegiatan pra-bencana dan pembangunan kapasitas masyarakat. Meskipun telah memiliki kesiapan yang mumpuni dalam pelaksanaan manajemen bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang masih menghadapi banyak kekurangan sebagai sebuah instansi kebencanaan. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang umumnya berakar pada minimnya dana yang dimiliki dan kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang mereka miliki akibat banyaknya tindakan mutasi yang mereka lakukan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang dapat mencapai parameter kesiapan dan menjalankan fungsinya dengan baik melalui kerjasama dan kemampuan koordinasi mereka yang sangat baik dengan para stakeholder kebencanaan dari luar instansinya.

ABSTRACT
This thesis take up about institutional readiness of Padang Disaster Management Agencyon disaster management. Institutional readiness of Padang Disaster Management Agencyis reviewd upon pre disaster action which they have taken. This research focused on disaster mitigation act done by Padang Cities Regional Disaster Relief Agency. This research done on post positivism method and designed as a descriptive literature. This research describe that Padang Disaster Management Agencyhave the institutional readiness on disaster management. Padang Disaster Management Agencyhave programs which is in line with Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, which focused on pre disaster action and community capacity building. Although fulfilled institutional readiness parameter, Padang Disaster Management Agencystill have so many problems as a disaster management institute. The problem which Padang Disaster Management Agencyis having usually rooted on their small budget and incompetence of their human resource because of the careless mutation which happened inside of it. Padang Disaster Management Agencyfulfilled institutional readiness parameter and done their job by cooperating and coordinating with disaster management stakeholder outside of their own institute."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rucky Nurul Wursanty Dewi
"ABSTRAK
Kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan dalam upaya
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir merupakan gambaran
produktivitas sumber daya manusia kesehatan pada tahap pra bencana.
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan hubungan beberapa
faktor (umur, jenis kelamin, lama pengalaman kerja, frekuensi mengikuti
pelatihan manajemen bencana, pelatihan teknik lapangan, pelatihan teknik
lapangan, gladi/simulasi, kecukupan sarana, ketersediaan biaya operasional,
dukungan informasi, ketersediaaan protap/pedoman, pelaksanaan evaluasi dan
pemberian kompensasi) dengan kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan
dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2010. Sejumlah 251 responden yang bekerja di unit terkait
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana di lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merupakan sampel dalam studi ini. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan
merupakan analisis data primer hasil wawancara dengan pengisian kuesioner.
Analisis data dilakukan bertahap, dari analisa univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran kesiapsiagaan sumber daya
manusia kesehatan adalah sebagian besar 68,1% responden menyatakan siap siaga
bekerja dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana banjir dan
31,9% menyatakan tidak siap siaga. Hasil akhir analisis didapatkan kesiapsiagaan
sumber daya manusia kesehatan meningkat 2,5 kali pada responden yang pernah
mendapatkan pelatihan manajemen bencana sebanyak D 2 kali dibandingkan
responden yang mendapatkan pelatihan manajemen bencana < 2 kali. Sedangkan
kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan meningkat 2 kali pada responden
yang menyatakan adanya pelaksanaan evaluasi kegiatan di unit kerja
dibandingkan responden yang menyatakan tidak melaksanakan evaluasi.Tidak ada
interaksi antara faktor frekuensi pelatihan manajemen dan pelaksanaan evaluasi.
Saran-saran meningkatkan kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan
tersebut yaitu sumber daya manusia kesehatan lebih sering mengikuti pelatihan
manajemen bencana (D 2 kali) dan melaksanakan evaluasi kegiatan.

Abstract
Preparedness of health human resources in the effort to deal with health
problems during disaster is a description of the productivity of health human
resources in the pre disaster.
This study aims to determine the description and the relationship of
preparedness of health human resources of health problems caused by flood in
DKI Jakarta in 2010 with the factors age, sex, duration of work experience, the
frequency of disaster management training, field technique training, supporting
technique training, rehearsals/ simulations, adequacy of facilities, availability of
operational costs, support information, availability procedures/guidelines,
implementation evaluation and award of compensation.
A number of health human resources, 251 respondents, working in the
unit due to disaster prevention in DKI Jakarta Provincial Health Office are the
sample in this study. This study uses a quantitative method with cross sectional
research design and using the primary data analysis of the results of interviews
with a questionnaire. Data analysis was carried out in stages, from the univariate
analysis, bivariate and multivariate.
The result showed that the description of preparedness of health human
resources in the prevention of health problems caused by flood in DKI Jakarta
Province in 2010 is largely 68,1% of health human resources working in DKI
Jakarta Provincial Health Office states stand ready to work handling flood and
31,9% state not ready. The final results obtained from analysis of preparedness of
health human resources increased by 2,5 times on the respondents who never get
as much disaster management training D 2 times higher than respondents who
received training on disaster management < 2 times. While the preparedness of
health human resources increased by 2 times on the respondents who claimed
there was an evaluation of activities at the work unit as compared to respondents
who claimed not implementing evaluation. There was no interaction between the
frequency of disaster management training and evaluation implementation.
Based on statement above, there are some suggestions for improving of the
preparedness of health human resources are more frequent following the disaster
management training (D 2 times) and carry out the activity evaluation."
2010
T31688
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Artha Paramita Prima Ardiyanti
"Penelitian ini akan fokus pada kerja sama Indonesia-Malaysia di dalam penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2010. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan kerangka analisis diplomasi bencana dengan variabel kedekatan geografis dan identitas antara Indonesia-Malaysia, relasi bantuan Indonesia-Malaysia, keterlibatan negara dan tingkatan diplomasi bencana Indonesia-Malaysia, tujuan pemberian bantuan oleh Malaysia kepada Indonesia. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia hanya bertujuan untuk menunjukkan solidaritas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerja sama Indonesia-Malaysia tidak berhasil karena tensi konflik kedua negara tidak menurun. Oleh karena itu, riset ini memberi rekomendasi pembuatan standar operasional prosedur (SOP) di dalam kerja sama internasional penanggulangan bencana, melibatkan masyarakat di dalam struktur resmi dan formal Pusat Komando Tanggap Darurat, dan kecepatan strategi serta pemberdayaan fasilitas darurat untuk menunjang distribusi bantuan.

This research focuses on disaster management of Indonesia-Malaysia cooperation on earthquake and tsunami disaster in Mentawai District in 2010. The data was analysed with the theory of disaster diplomacy using five variables: propinquity of Indonesia-Malaysia, aid relationship of Indonesia-Malaysia, state involvement, actors of diplomacy, and purpose of assistance. The research finds that Indonesia-Malaysia cooperation has a purpose to show solidarity between both countries. Thus, conclusion of the research is the cooperation between Indonesia-Malaysia fail because the tension doesn‟t decrease. Finally, this research recommends the creation of operational standard procedure, people involvement, and reformulation the strategy of aid distribution."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasendrya Hafiz
"Indonesia adalah negara dengan potensi bencana yang tinggi terutama karena letaknya yang berada di jalur pertemuan 3 (tiga) lempeng dunia atau yang disebut dengan jalur ring of fire, sehingga menyebabkan adanya 129 (seratus dua puluh sembilan) gunung berapi yang dapat meletus setiap saat yang dapat mengakibatkan gempa bumi disertai gelombang tsunami. Berbagai bencana yang telah terjadi di Indonesia juga memakan banyak korban jiwa dan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi, meskipun memiliki risiko bencana yang tinggi, dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia masih ditemukan beberapa kekurangan dan permasalahan yang muncul. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai kerangka hukum penyelengggaraan penanggulangan bencana di Indonesia, penggunaan Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha (“KPBU”) dalam penanggulangan bencana di yurisdiksi Jepang dan Selandia Baru, serta potensi penggunaan KPBU dalam penanggulangan bencana di Indonesia, yang kemudian akan dianalisis berdasarkan keberhasilan praktik penggunaan KPBU dalam penanggulangan bencana berdasarkan yurisdiksi Jepang dan Selandian Baru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan tipologi deksriptif-analitis. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kekurangan dan permasalahan dalam penanggulangan bencana di Indonesia adalah dengan meningkatkan keterlibatan pihak swasta dalam penanggulangan bencana melalui skema KPBU. Akan tetapi, Indonesia belum memiliki kerangka pengaturan yang mengatur mengenai penggunaan KPBU dalam penanggulangan bencana. Oleh karena itu, untuk mengimplementasikan penggunaan KPBU dalam penanggulangan bencana, pihak pemerintah perlu membentuk kerangka pengaturan penggunaan KPBU dalam penanggulangan bencana dengan berkaca pada keberhasilan praktik di yurisdiksi Jepang dan Selandia Baru.

Indonesia is a country with a high disaster potential, especially because of its location which is in the meeting point of three (3) world plates or what is known as the ring of fire, causing one hundred and twenty nine (129) volcanoes to erupt at any time resulting in an earthquake accompanied by a tsunami wave. Various disasters that have occurred
in Indonesia have also claimed many lives and have had a negative impact on the Indonesia economy both in the short term and long term. However, despite having high risk of disaster, in the implementation of disaster management there are still some shortcomings and problems that arise. The main issues that will be discussed in this study are regarding the legal framework for disaster management in Indonesia, the use of public private partnership (“PPP”) in disaster management in the jurisdictions of Japan and New Zealand, as well as the potential use of PPP in disaster management in Indonesia, which will be analysed based on the successful practice of using PPP in disaster management based on the jurisdictions of Japan and New Zealand. This research is conducted using a
normative-juridical research method with a descriptive-analytical typology. The conclusion obtained from this study, the way that can be done to overcome various shortcomings and problems in disaster management in Indonesia is to increase the
involvement of private sector in disaster management through the PPP scheme. However, Indonesia does not yet have a regulatory framework governing the use of PPPs in disaster management. Therefore, to implement the use of PPP in disaster management, the government needs to establish a regulatory framework for the use of PPP in disaster management by reflecting on the success of practices in the jurisdictions of Japan and New Zealand.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariane Surya Wardhani
"Pembentukan portofolio investasi merupakan salah satu bagian penting bagi investor untuk mengantisipasi kerugian. Untuk mendapatkan hasil investasi yang optimal, maka perlu untuk mencari portofolio yang optimal. Optimisasi portofolio mean-variance dilakukan dengan meminimumkan risiko portofolio yang diukur dari variansi portofolio dan kendala ekspektasi return portofolio sudah ditentukan. Optimisasi portofolio mean-variance dikategorikan sebagai masalah kontrol optimal stokastik, karena merupakan optimisasi dari suatu sistem dinamis. Untuk menyelesaikan masalah optimisasi portofolio mean-variance digunakan teori dualitas Lagrange dan persamaan Hamilton-Jacobi-Bellman. Solusi penyelesaian masalah yang diperoleh adalah formulasi proporsi investasi dalam portofolio yang memberikan portofolio optimal. Formula proporsi yang diperoleh merupakan fungsi dari waktu. Menggunakan data dari harga saham, diperoleh estimasi parameter dalam formula proporsi yang optimal. Dari hasil penghitungan formula, diperoleh bahwa proporsi portofolio dapat berubah seiring berjalannya waktu.

The establishment of an investment portfolio is an important part for investors to anticipate losses. It is necessary to find the optimal portfolio to get the optimal investment result. The optimization of the mean variance portfolio is built by minimizing the portfolio risk measured by the portfolio variance and the specified expectation portfolio return becomes the constraint. The mean variance portfolio optimization is categorized as a stochastic optimal control problem, since it is an optimization of a dynamic system. The Lagrange duality and the Hamilton Jacobi Bellman equation are used to solve the mean variance portfolio optimization problem. The solution obtained is the formulation of the proportion of investment in the portfolio that provides an optimal portfolio. The proportion formula is a function of time. Using data from the stock price, parameter estimation in optimal proportion formula are obtained. The results of the calculation are portfolio proportions that may change over time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>