Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Karsa Agung Rakhmatullah
"ABSTRAK
Kinerja keandalan peralatan bawah laut yang digunakan pada tahapan Desain Konseptual oleh industri minyak dan gas untuk produksi minyak memiliki dampak signifikan pada ketersediaan produksi dan biaya siklus hidup sistem. Kriteria penerimaan jumlah minimum penghalang yang perlu diidentifikasi dan kemudian dipertahankan untuk memenuhi tingkat keselamatan yang dapat diterima menggunakan Kualitatif dan Kuantitatif Bow-Tie Analysis dengan berdasarkan output dari Teknik Untuk Identifikasi Resiko, Analisa Kontrol, Memahami Konsekuensi dan Kemungkinan, Mengevaluasi Signifikansi Risiko dan Memilih Antara Opsi. Strategi eksekusi dari daftar untuk dievaluasi lebih lanjut berdasarkan kriteria resiko (<1.0E-07/tahun), ICAF dan juga ratio biaya dan manfaat > 1.2 memberikan sudut pandang yang holistik untuk penerapan pengurangan resiko dengan biaya yang kompetitif dan efisien baik dalam fase instalasi atau fase operasi dan pemeliharaan, secara keseluruhan yang merupakan hasil dari demonstrasi ALARP menggunakan kualitatif dan kuantitatif Analisa Bow-Tie pada Fase Instalasi, Aplikasi Jarak Pemisahan Lifting dengan target resiko dengan 2x lateral distance memberikan hasil yang kompetitif dalam hal tiga kriteria tersebut diatas apabila dibandingkan dengan 1x lateral distance untuk pengangkatan peralatan bawah laut dengan berat >100ton, sedangkan Aplikasi 2 Cement Plug dengan Kehandalan 99.9% dengan durasi P&A sementara < 2tahun memberikan hasil yang optimum dibandingkan dengan model yang lain. Sedangkan Fase Operasi dan Pemeliharaan Aplikasi Diversifikasi pada Sensor, Diagnostik pada SIS, Proteksi Dropped Object EHXT dan Manifold dan Redundansi Flowline mendapatkan ICAF (Efektif - implementasikan kecuali risiko individu dapat diabaikan) dan ratio biaya dan manfaat >1.2 sedangkan Aplikasi Interval Pengujian Katup Isolasi untuk semua SIF (SIF01 (b), SIF01 (a), SIF02, SIF03 (b), SIF03 (a) dan SIF04 (a)) di interval pengujian < 2tahun dan Aplikasi Multiple SIF untuk kasus Tekanan berlebih dan berkurang pada semua kombinasi proteksi pengujian < 2tahun berada di resiko <1.0E-5/tahun kecuali SIF02 x SIF01 (a) dan SIF02 x SIF01 (b).

ABSTRACT
The reliability performance of subsea equipment used at the design concept stage by the oil and gas industry for oil production has a significant impact on production availability and system life cycle costs. Criteria for acceptance of the minimum number of barriers that need to be identified and then maintained to meet an acceptable level of safety using Qualitative and Quantitative Bow-Tie Analysis based on the outputs of the Techniques for Risk Identification, Control Analysis, Understanding the Consequences and Possibilities, Evaluating the Significance of Risks and Choosing Between Options. This calculation must be carried out to show whether the ALARP criteria and economics are achieved or not in the subsea facility on the installation phase and operation and maintenance. Execution strategies from the list for further evaluation based on risk criteria (<1.0E-07/year), ICAF and also the cost and benefit ratio> 1.2 provide a holistic perspective for implementing risk reduction with cost competitive and efficient both in the installation phase or the operation and maintenance phase, as a whole which is the result of ALARP demonstration using qualitative and quantitative Bow-Tie Bow-Tie Analysis in the Installation Phase, Application of Lifting Separation Distance with a risk target with 2x lateral distance gives competitive results in terms of the above three criteria when compared to 1x lateral distance for lifting underwater equipment weighing> 100 tons, while the 2 Cement Plug Application with 99.9% Reliability with P&A duration while <2 years gives optimum results compared to other models. While the Operation and Maintenance Phase of Diversified Applications on Sensors, Diagnostics on SIS, Dropped Object Protection EHXT and Manifolds and Redundancy Flowline get ICAF (Effective-implement except individual risks can be ignored) and cost and benefit ratios> 1.2 while Application Interval Isolation Valve Tests for all SIF (SIF01 (b), SIF01 (a), SIF02, SIF03 (b), SIF03 (a) and SIF04 (a)) at test intervals <2 years and Multiple SIF Applications for cases of overpressure and reduced pressure in cases all test protection combinations <2 years are at risk <1.0E-5/year except SIF02 x SIF01 (a) and SIF02 x SIF01 (b)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrian Abqari
"Industri Minyak dan Gas merupakan salah satu industri dengan kontribusi penghasil emisi yang cukup signifikan bagi akumulasi gas rumah kaca. Salah satu gas yang cukup memberikan dampak buruk yang signifikan saat berada di atmosfer adalah gas Metana. Sebagai upaya dalam menimalisasi emisi gas Metana, industri minyak dan gas mulai melakukan program reduksi emisi, salah satunya dengan melakukan evaluasi terhadap nilai emisi pada fasilitas terkait. Emisi dapat diperkirakan dengan beberapa cara (dari banyak referensi), seperti Pendekatan Faktor Emisi Rata-Rata Tingkat Fasilitas, Pendekatan Faktor Emisi Rata-Rata Tingkat Peralatan, dan Pendekatan Dispersi Terbalik. Hasil rata-rata tingkat fasilitas lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat peralatan. Dari hasil perhitungan terdapat perbedaan sebesar 29% antara Rata-rata Pendekatan Faktor Emisi Tingkat Fasilitas vs. Rata-rata Faktor Emisi Tingkat Peralatan. Sedangkan metode dispersi terbalik akan memberikan hasil aktual kebocoran berdasarkan kegiatan pemantauan dan pengukuran nilai LEL yang dilakukan teknisi di lapangan. Namun pendekatan dispersi terbalik memerlukan data analisis total emisi fugitive yang lebih banyak dan perbaikan lebih lanjut agar menghasilkan estimasi yang lebih akurat. Setelah dilakukannya estimasi terhadap nilai emisi, perbaikan dapat diterapkan dengan memodifikasi peralatan sesuai Metode Teknologi Terbaik (Best Available Technique) dimana perkiraan efisiensi menghasilkan reduksi nilai emisi hingga hampir 100%. Namun penerapannya memerlukan analisis biaya dan manfaat lebih lanjut (total keuntungan-kerugian/harga karbon vs total investasi) karena nilai investasinya akan sangat tinggi.

The oil and gas industry is one of the industries with a significant emission-producing contribution to the accumulation of greenhouse gases. One gas that has a significant negative impact when it is in the atmosphere is methane gas. As an effort to minimize methane gas emissions, the oil and gas industry has begun carrying out emission reduction programs, one of which is by evaluating the emission values at related facilities. Emissions can be estimated in several ways (from many references), such as the Facility Level Average Emission Factor Approach, the Equipment Level Average Emission Factor Approach, and the Reverse Dispersion Approach. The average facility level results are higher than the average equipment level. From the calculation results, there is a difference of 29% between the average Emission Factor Approach at Facility Level vs. Average Equipment Level Emission Factor. Meanwhile, the reverse dispersion method will provide actual leak results based on monitoring activities and measuring LEL values carried out by technicians in the field. However, the reverse dispersion approach requires more total fugitive emission analysis data and further improvements to produce more accurate estimation. After estimating the emission value, improvements can be implemented by modifying the equipment according to the Best Available Technique where the estimated efficiency results in a reduction of the emission value for almost 100%. However, its implementation requires further cost and benefit analysis (total profit-loss/carbon price vs total investment) because the investment value will be very high."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rudianto Rimbono
"Salah satu tugas yang harus dilaksanakan BPMIGAS sebagai badan yang dibentuk pemerintah untuk mengelola industri hulu minyak dan gas bumi adalah pengelolaan proyek investasi di bidang fasilitas produksi yang melibatkan dana lebih dari USD 2-3 milyar pertahun.
Tesis ini disusun untuk membantu BPMIGAS dalam usahanya meningkatkan kinerja waktu dan mutu atas pengendalian dan pengawasan kegiatan proyek investasi fasilitas produksi pada setiap tahapan proyek.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian terhadap berbagai fakro yang mempengaruhi proses pengendalian dan pengawasan kegiatan proyek investasi dengan melibatkan pekerja dari perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia dan BPMIGAS.

As the government agency to manage the oil and gas industry, one of the BPMIGAS?s responsibility is to manage the capital investment in production facilities project which involved the expenditure of approximately USD 2-3 billion each year.
This thesis is developed to help BPMIGAS to improve it?s time and quality performance in controlling and supervising all stages of production facilities facilities.
The research is carried out by assessing numbers of factors influencing the control and supervision activities involving personnel from oil companies operated in Indonesia and the ones from BPMIGAS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25238
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Winandi
"ABSTRAK
Pemadaman sistem tenaga yang memasok fasilitas produksi minyak dan gas bumi menyebabkan ratusan barel kerugian setara minyak per jam. Karenanya, terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kontinuitas pasokan dengan misalnya mengubah konfigurasi distribusi daya dari radial ke ring. Namun, peralihan ke konfigurasi ring memerlukan penyesuaian terkait kemampuan sistem dalam memberikan arus yang lebih tinggi, mengambil rute distribusi yang lebih panjang, atau menangani arus gangguan yang lebih tinggi. Penelitian ini mengembangkan pendekatan untuk mengevaluasi persyaratan-persyaratan dan manfaat-manfaat tersebut. Evaluasi tersebut meliputi analisis aliran beban, analisis hubung singkat, analisis koordinasi relai proteksi, dan analisis keandalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan sistem yang ada dalam menerapkan konfigurasi ring dan merekomendasikan penyesuaian yang diperlukan. Penelitian ini juga bermaksud untuk memperkirakan pengurangan durasi pemadaman. Secara keseluruhan, sistem distribusi daya radial yang ada dapat diubah ke konfigurasi ring dengan beberapa penyesuaian. Penerapan konfigurasi ring memberikan pengurangan pemadaman tahunan sebesar 43,21 persen dari 17,322 menjadi 9,837 jam per tahun, nilai bersih sekarang sebesar US$ 161.080, tingkat pengembalian internal sebesar 807,06%, dan waktu pengembalian dalam 1,33 tahun.

ABSTRACT
Outage of power system supplying oil and gas production facilities causes hundreds of barrel of oil equivalent loss per hour. Hence, there is a need to improve the supply continuity by e.g. altering the power distribution configuration from radial to ring. However, switching to ring configuration demands adjustment related to system capability in delivering higher current, taking longer route, or handling higher fault current. This study develops an approach to assess those requirements and benefits. The evaluation includes load flow, short circuit, protection relay coordination, and reliability analysis. This study aims to evaluate the existing system capability in applying ring configuration and recommend any required adjustment. This study also intends to estimate the reduction of outage duration. Overall, the existing radial power distribution system can be switched to ring configuration with several adjustments. The ring application offers 43,21 percent annual outage reduction from 17,322 to 9,837 hours annually, net present value of US$ 161.080, internal rate of return of 807,06%, and payout time in 1,33 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Fajar Pratama Setiadi
"Saat ini pemerintah sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Kemudian pemerintah mengkategorikan beberapa proyek tersebut ke dalam proyek strategis nasional. Beberapa proyek strategis nasional terutama di sektor minyak bumi dan gas termasuk dalam kategori megaproyek. Megaproyek merupakan proyek dengan nilai lebih besar dari 1 miliar USD. Megaproyek terkenal akan kompleksitas pekerjaan dan terkenal dengan kinerja proyek yang sangat buruk. Hal ini tergambarkan dari kondisi eksekusi megaproyek saat ini yang terdapat berbagai keterlambatan, permasalahan biaya, dan permasalahan kualitas pekerjaannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja megaproyek saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kritis yang berpengaruh terhadap kinerja megaproyek dan mengetahui hubungan sebab akibat dari masing-masing subfaktor dengan metode Decision Making Trial and Evaluation Laboratory berbasis Analytic Network Process (DANP). Hasil menunjukkan bahwa komunikasi antar tim proyek dan tingkat kompetensi tim proyek menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja megaproyek strategis nasional saat ini. Setelah itu dibuat strategi mitigasi untuk faktor-faktor tersebut.

Currently, the government is aggressively carrying out infrastructure development in accordance with the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019. Then the government categorized some of these projects into national strategic projects. Several national strategic projects, especially in the oil and gas sector, are included in the megaproject category. Megaprojects are projects with a value greater than 1 billion USD. Megaprojects are familiar with the complexity of their work and also very poor project performance. This is illustrated by the current state of megaproject execution, which has various delays, cost problems, and problems with the quality of the work. Therefore, it is necessary to identifying the critical factors that affect the current performance of the megaproject. This paper aims to determine the factors that influence megaproject performance and determine the relationship between each factor using Decision Making Trial and Evaluation Laboratory based on the Analytic Network Process method. The results show that communication between the project team and the level of competence of the project team are the most influencing factors for the current national strategic megaproject performance. After that mitigation strategy are made to minimize the impact of that factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata Jaya
"Indeks Keamanan Informasi KAMI adalah alat bantu untuk mengukur tingkat kepatuhan sistem berdasarkan SNI/ISO 27001, standar ini diwajibkan pada sistem yang bersifat strategis sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 tahun 2016. Akan tetapi untuk organisasi yang sangat bergantung pada sistem kendali industri, seperti pada industri migas, sistem ketenagalistrikan ataupun industri manufacturing, best practice yang disarankan yaitu menggunakan kerangka NIST SP 800-82. Penelitian ini mencoba mengajukan suatu metode pendekatan agar sistem dapat patuh terhadap kedua standar tersebut sekaligus. Adapun metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan audit berdasarkan standar NIST SP 800-82 sehingga didapatkan rekomendasi kontrol berdasarkan analisis risiko yang ditemukan. Selanjutnya rekomendasi kontrol tersebut akan dijadikan referensi untuk menjawab checklist Indeks KAMI. Melalui metode ini didapatkan tingkat kepatuhan sistem terhadap Indeks KAMI meningkat sebesar 81,2 sehingga sistem tidak hanya patuh berdasarkan SNI 27001 tetapi juga berdasarkan NIST SP 800-82.

Indeks Keamanan Informasi KAMI is a tool for measuring system compliance based on SNI ISO 27001, where based on the Regulation of the Minister of Communication and Information Technology Number 4 of 2016 states all strategic systems must comply with this standard. However, for the organizations that rely on industrial control systems, such as the oil and gas industry, electricity systems or manufacturing industries, the best practice is to use the NIST SP 800 82 framework. Therefore, this research tries to propose an approach method so that the system will comply with both of standards. The approach is done by conducting an audit based on the NIST SP 800 82 framework to obtain controls recommendation based on the risk analysis that found on the system. Furthermore, such control recommendations will be used as a reference to answer the checklist of Indeks KAMI. Through this approach method, the system compliance level on Indeks KAMI increased by 81.2 so that the system does not only complies with SNI 27001 but also based on NIST SP 800 82.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hascaryo Rat Kusumo
"Saat ini kebutuhan industry minyak dan gas bumi di Indonesia terhadap pekerja selam (commercial diver) untuk melaksanakan pekerjaan dalam air masih mengacu pada standar internasional. Welding Center (Sub Sea) University of Indonesia (WCSS) didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan pekerja selam yang memiliki kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan inpeksi bawah air dengan metoda NonDestructive Testing (NDT). Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kesenjangan terhadap kualifikasi yang dimiliki oleh pekerja selam WCSS UI saat ini dengan standar internasional yang diacu untuk pekerjaan inspeksi bawah air dengan metoda NDT dan memberikan rekomendasi perbaikannya.
Hasil dari penelitian ini adalah masih ditemukan kesenjangan antara kualifikasi pekerja selam WCSS UI dengan standar internasional yang diacu. Untuk kualifikasi sebagai pekerja selam yaitu memperoleh nilai pemenuhan standar sebesar 70% sedangkan untuk kualifikasi sebagai personel inspeksi NDT bawah air level 3.1U dan 3.2U sebesar 73.33% dan 33.33%. Rekomendasi perbaikan untuk menutup kesenjangan yang ditemui antara lain dari sisi materi latihan dan pelatihan yang sesuai standar, penambahan fasilitas pendukung pelatihan praktek dan tenaga pengajar professional yang tersertifikasi.

Today, commercial diver requirements for underwater jobs in Indonesian oil and gas industry are still refer to international standards, such as qualification and certification from well-known international association. Welding Center (Sub Sea) University of Indonesia (WCSS) established to generate qualified and competent commercial diver for underwater NDT inspection jobs. The objectives of this research are to analyze qualifications gap between WCSS UI commercial diver and international standards for underwater NDT inspection jobs.
The result shows that WCSS UI commercial diver still has qualifications gaps from international standards. For commercial diving category 70% compliance, for underwater NDT inspector level 3.1U and 3.2U are 73.33% and 30% respectively. Recommendations to improve qualification gaps such as to add training syllabus as per standards, training facilities and last but not least is having real world qualified and certified professional instructors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dibran Paramartha
"PT PHE WMO berupaya untuk terus mempertahankan produksi minyak salah satunya dengan cara melakukan optimalisasi fasilitas proses dengan cara mengurangi slug flow yang terjadi pada pipa dengan cara mengurangi produksi air dari lapangan PHE-30. Saat ini produksi minyak, gas dan air dari lapangan PHE-30 masing-masing sebesar 2.070 bopd, 5,1 MMscfd dan 10.800 bwpd. Tingginya produksinya minyak dari lapangan PHE-30 dapat dioptimalkan dengan menambahkan tangki pemisahan di anjungan PHE-30 untuk mengurangi air yang terproduksi sehingga mengurangi slug flow yang terjadi di sepanjang pipa transportasi PHE-30 menuju PPP. Naskah tesis ini membahas analisis penambahan tangki pemisahan di PHE-30 untuk optimalisasi sumur minyak dan gas. Parameter yang digunakan adalah laju alir minyak, gas dan air, kecepatan superfisial gas dan liquid, flow regime, serta keekonomiannya.
Dari hasil penelitian, penambahan tangki pemisahan di PHE-30 merupakan pilihan terbaik untuk mengurangi slug flow pada pipa penyalur PHE-30 menuju PPP. Hal ini didasarkan pada perubahan gas superficial velocity dari yang sebelumnya 18,3 ft/s menjadi 6,35 ft/s sedangkan perubahan liquid superficial velocity dari yang sebelumnya 1,0 ft/s menjadi 0,16 ft/s. Dari perubahan tersebut, didapatkan flow regime yang berubah dari yang sebelumnya slug flow menjadi stratified flow sehingga mengoptimalkan produksi minyak dari PHE-30 menuju PPP.

PT PHE WMO is trying to mantain the oil and gas production. Optimization the surface facility by reducing water produce from PHE-30 to minimize slugging at pipeline is one of method to maintain the oil and gas production. Currently, PHE-30 has produced 2.070 bopd of oil, 5,1 MMscfd of gas, and 10.800 bwpd of water. PHE-30 has potential to increase oil production by addition the separator to separate oil and water. This tesis discusses the analysis of additional separator at PHE-30. The parameter used is the flowrate of oil, gas, and water then will be analyzed economically.
The riset shown that utilizing the separator at PHE-30 impacted the flow regime in pipeline transportation from PHE-30 to PPP. Based on changed of the gas superficial velocity and liquid superficial velocity, the flow regime switched from slug flow into stratified flow. This is based on changes in superficial velocity gas from the previous 18.3 ft/s to 6.35 ft/s while the liquid superficial velocity changes from the previous 1.0 ft/s to 0.16 ft/s. Based on that, it was found that flow regimes changed from the previous slug flow to stratified flow so that its optimize the oil production from PHE-30 to PPP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amam Fachrur Rozie
"Analisa penilaian sisa umur layan atau residual life assessment (RLA) dalam industri minyak dan gas bumi merupakan aspek penting dalam menjaga integritas dan keselamatan peralatan yang sudah melampaui desain umur layan nya. Sebuah bejana tekan yang difungsikan sebagai LPG Storage Tank dengan kapasitas 10 ton telah beroperasi sejak tahun lebih dari 30 tahun dan melebihi umur layan desain nya sehingga metode RLA harus dilakukan untuk menganalisa integritas, kehandalan dan keselamatan penggunaan bejana tekan yang sudah tua. Dalam metode RLA terdapat analisa dan perhitungan yang berkaitan dengan aspek keselamatan dan kehandalan peralatan yang akan digunakan, metode tersebut antara lain visual inspeksi, analisa mekanisme kerusakan, analisa risiko, penentuan interval inspeksi, metode uji tak merusak dan kalkulasi laju korosi serta kalkulasi sisa umur. Dari hasil analisa RLA didapatkan bahwa LPG Storage Tank memiliki tingkat risiko medium dengan sisa umur layan lebih dari 20 tahun serta interval inspeksi maksimum adalah 8 tahun Dari analisa RLA dapat disimpulkan bahwa LPG Storage Tank masih dapat beroperasi dan layak untuk dipergunakan.

Residual life assessment (RLA) analysis in the oil and gas industry is an important aspect in maintaining the integrity and safety of equipment that has exceeded its design service life. A pressure vessel that functions as an LPG Storage Tank with a capacity of 10 tonnes has been in operation for more than 30 years and has exceeded its design service life so the RLA method must be carried out to analyze the integrity, reliability and safety of using an old pressure vessel. In the RLA method there are analyzes and calculations related to safety and reliability aspects of the equipment to be used. These methods include visual inspection, damage mechanism analysis, risk analysis, determining inspection intervals, non-destructive test methods and corrosion rate calculations and remaining life calculations. From the results of the RLA analysis, it was found that the LPG Storage Tank has a medium risk level with a remaining service life of more than 20 years and a maximum inspection interval of 8 years. From the RLA analysis it can be concluded that the LPG Storage Tank can still operate and is suitable for use.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dali Sadli Mulia
"Pembangunan berkelanjutan di industri minyak dan gas bumi dianggap sebagai salah satu masalah yang mendesak dalam mencapai kinerja bisnis yang berkelanjutan. Studi empiris telah dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk merespons hal ini secara strategis. Penelitian ini menggunakan metodologi Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) untuk menganalisis data 82 responden dari industri hulu migas di Indonesia. Ditemukan bahwa modal berbasis pengetahuan (knowledge-based capital) adalah faktor penentu perusahaan untuk mencapai kinerja bisnis yang berkelanjutan. Modal berbasis pengetahuan terdiri dari modal manusia, modal sosial, dan sistem organisasi.
Penelitian ini membuktikan bahwa modal berbasis pengetahuan menengahi tekanan pembangunan berkelanjutan dan pola pikir kewirausahaan, untuk membuat perusahaan melakukan aksi stratejik dalam mencapai kinerja bisnis yang berkelanjutan. Temuan ini sebagian memberikan konfirmasi dari hasil penelitian sebelumnya, dengan beberapa perbedaan mendasar. Pendekatan terpadu antara resource-based view dan institutional perspective dapat secara lebih komprehensif menjelaskan keberlanjutan indsutri hulu minyak dan gas bumi.

Sustainable development in the oil and gas industry is arguably one of the most pressing concerns in achieving sustainable business performance. An empirical study has been undertaken to determine what factors affect firms in order to respond to this strategically. This study used the Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) methodology to analyze 82 respondents from Indonesia's upstream oil and gas industry. It found that knowledge-based capital is the firm's determining factor to achieve sustainable business performance. Knowledge-based capital consists of human capital, social capital, and organizational systems.
It is proven that knowledge-based capital mediates sustainable development pressures and entrepreneurial mindsets, to develop sustainable strategic action in achieving sustainable business performance. This finding is partially confirmed by prior studies, with some notable contradictions. An integrated approach that utilizes a resource-based view and an institutional perspective can more comprehensively explain upstream oil and gas sustainability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>