Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosef Benedictus Indra Ramashan
"ABSTRAK
Pada tahun 2017, Kementrian PUPR melakukan revisi peta gempa yang meliputi pembaharuan sumber sumber gempa baru. Akibat meningkatnya potensi gempa, maka terjadi peningkatan seismic demand dalam perancangan bangunan tahan gempa. Perancangan bangunan tahan gempa sering menggunakan konsep performance based design (PBD). Konsep PBD mengijinkan terjadinya kerusakan pada bangungan melalui mekanisme sendi plastis. Konsep PBD belum dapat diaplikasikan pada struktur bawah, karena sulit untuk direparasi. PBD dapat dipelajari melalui analisa pushover, yaitu dengan membebani struktur secara lateral sampai struktur tersebut mengalami kegagalan. Penelitian ini memodelkan spun pile berdiameter 450 dan 600 mm produksi dari salah satu BUMN di Indonesia. Spun pile tertanam dalam tanah kohesif berjenis soft clay sedalam 20 m. Koneksi antara spun pile dengan pile cap dianggap kaku, sehingga dimodelkan sebagai jepit. Ujung dari pile menumpu pada tanah keras yang dimodelkan sebagai sendi. Tanah dimodelkan sebagai nonlinear spring yang menambah kekakuan pada struktur. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan SAP2000 V21. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kekuatan, daktilitas, dan proses terbentuknya sendi plastis. Terdapat tiga buah parameter yang diujikan untuk mendapatkan gambaran kapasitas spun pile. Pertama, dilakukan variasi luas tulangan pada beton pengisi spun pile. Kemudian, kekakuan tanah dibedakan berdasarkan nilai undrained shear strength. Selanjutnya, parameter yang diuji adalah efek beban aksial yang berbeda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penambahan pada ketiga parameter tersebut meningkatkan kekuatan pile secara keseluruhan sebesar 2-13%. Disisi lain, nilai daktilitas meningkat seiring dengan penambahan tulangan beton pengisi sebesar 2-15% , namun berkurang 2-10% pada penambahan kekakuan tanah dan beban aksial.

ABSTRACT
In 2017, the Ministry of Public Works and Housing revised the earthquake map which included renewing of new earthquake sources. Seismic demands in the design of earthquake resistant buildings increase due to the increased potential of the earthquake. The design of earthquake resistant buildings often uses the concept of performance based design (PBD). The PBD concept allows damage to buildings through plastic hinge mechanism. The PBD concept cannot yet be applied to the lower structure, because its complications in repair. PBD can be studied through pushover analysis, by applicating lateral load until the structure fails.This research investigates 450 and 600 mm diameter spun pile produced by one of the state-owned corporation in Indonesia. The spun pile is embedded in cohesive soil of soft clay type as deep as 20 m. The connection between the spun pile and the pile cap is a rigid connection, so it is modeled as fix. The pile tip rests on hard soil which is modeled as pin. The soil is modeled as nonlinear springs which adds rigidity to the structure. Modeling is done using SAP2000 V21. The purpose of this research is to observe the capacity, ductility, and formation of plastic hinge. There are three parameters tested in this study to obtain the capacity of pile. First, a variation of spun pile infilled concrete reinforcement area. Then, the stiffness of the soil which varies by the value of undrained shear strength. Furthermore, the parameters tested are different axial load effects.The results of this study indicate that increasing the three parameters resulted in raising overall pile strength by 2-13%. On the other hand, the ductility value increases with the addition of reinforced concrete reinforcement by 2-15%, but decreases by 2-10% with the increase of soil stiffness and axial load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Rifky Pradana
"Sambungan antara spun pile-pile cap merupakan komponen penting yang berperan sebagai penahan gaya gempa yang dialami oleh struktur. Di Indonesia, spun pile yang dibuat dengan metode pracetak seringkali digunakan sebagai pondasi untuk jembatan. Mengingat sulitnya perbaikan yang dilakukan pada pondasi saat terjadinya gempa, jenis perkuatan perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh gaya gempa. Studi ini dilakukan secara analitis dengan membuat sambungan antara spun pile-pile cap dengan bentuk sambungan umum serta dengan adanya perkuatan menggunakan circular steel hollow. Pada studi ini, analisis dilakukan dengan melihat perilaku spesimen dengan jenis sambungan yang berbeda melalui hasil pushover analysis yang mempengaruhi pada kekuatan, daktilitas, serta persebaran tegangan pada setiap komponen. Parameter pengujian yang dilakukan berupa efek penambahan beton pengisi, efek penambahan perkuatan, serta efek lekatan antar komponen. Mengingat belum adanya studi yang dilakukan di Indonesia mengenai sambungan antara spun pile pile cap, studi ini perlu dilakukan. Berdasarkan hal ini, kinerja akibat gaya gempa pada spesimen dievaluasi. Permodelan elemen hingga dilakukan dengan menggunakan software ABAQUS. Permodelan sambungan spun pile pile cap dilakukan dengan menggunakan elemen solid C3D8R untuk beton serta elemen wire (T3D2) untuk tulangan. Dengan didapatkannya hasil berupa kurva hubungan antara gaya deformasi, model sambungan dapat dianalisis. Berdasarkan studi yang dilakukan, penambahan perkuatan dengan circular steel hollow dapat menambah kekuatan serta daktilitas pada spesimen. Pola kehancuran pada beton terletak pada daerah tekan di bagian sambungan spun pile pile cap dan tulangan yang digunakan mengalami leleh.

The spun pile-pile cap connection is an important part must be able to resist the earthquake loads that received by the structure. In Indonesia, a prestressed high-strength concrete spun pile commonly used as foundation for bridges. Given the difficulty of repairs made to the foundation caused by earthquake, retrofitting for the foundation must be done to minimize the damage caused by the earthquake. This study investigated analitycally for spun pile pile cap connection with common connection model and a strengthened connection with circular steel hollow. Spesifically, by the result of pushover analysis that affect the strength, ductility, and the distribution of stress which drive to the failure modes of the connection. Parametric chosen were compressive strength of concrete filling, effect of the retrofitting, and gap effect from the interaction. Since there is no study about spun pile pile cap connection in Indonesia, this study was conducted as soon as possible. Based on this exposure, the seismic performance of the connection can be evaluated as well. The Finite Element Model (FEM) was created using ABAQUS. This FEM can be analysed and the force-displacement curve can be obtained using ABAQUS. The FEM are using solid element C3D8R for concrete and wire element T3D2 for rebar. With the results obtained in the form of a curve between the deformation forces, the connection model can be analyzed. Based on studies conducted, the addition of reinforcement with circular steel hollow can increase strength and ductility in the specimen. The failure mode in concrete lies in the compressive region in the spun pile pile cap connection and the reinforcement used has yield.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dame Satrio
"Geografis Indonesia berlokasi pada kawasan Ring of Fire yang  membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat rawan terhadap gempa. Sambungan pondasi dengan pile cap  termasuk bagian yang rawan rusak ketika terjadi gempa. Melihat hal tersebut dan masih jarangnya penelitian terkait perilaku spun pile yang tersambung ke pile cap, maka dilakukan penelitian tersebut pada studi ini. Studi numerik kinerja spun pile D1200 akibat pembebanan monotonic pada tanah soft clay bertujuan untuk melihat perilaku dari spun pile yang tersambung pada pile cap dengan basis kondisi di pelabuhan. Studi dilakukan dengan 2 tahap yaitu studi validasi dan studi parametrik

Studi parametrik pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Studi parametrik dilakukan dengan variasi rasio tulangan longitudinal beton pengisi spun pile, kuat geser tanah, panjang free standing, dan besar gaya aksial. Permodelan pada studi ini menggunakan software Lpile dan SAP2000. Software Lpile ditujukan untuk memodelkan kurva p-y tanah yang digunakan sebagai model tanah nonlinier pada SAP2000. Permodelan SAP2000 dilakukan dengan pembebanan pushover dan permodelan penampang dengan section designer.

Hasil permodelan pada studi ini dianalisis dengan melihat kapasitas penampang, kurva load-displacement, daktilitas, dan proses terbentuknya sendi plastis. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan beton pengisi spun pile akan menambah kapasitas penampang. Penambahan rasio tulangan beton pengisi, semakin besar kuat geser tanah, dan semakin besar gaya aksial menunjukkan peningkatan pada kekuatan dan kekakuan struktur. Namun, pada penambahan panjang free standing menunjukkan penurunan kekuatan dan kekakuan struktur.


Geographically, Indonesia is located in the Ring of Fire area which makes Indonesia become one of the countries most prone to earthquakes. The connection of pile-pile cap is prone to damage when earthquakes occur. Refer to that things dan there are only a few study about behavior of connection spun pile-pile cap, the research was carried out in this study. Numerical Study Of Spun Pile D1200 Performance Due To Monotonic Loading In Soft Clay Soil aims to see the behavior of spun pile-pile cap connection which refer to a port condition. The study was conducted in 2 stage, there are validation studies and parametric studies.

Parametric study in this research is aim to answer the problem formulation and  research objectives. Parametric Studies are carried out with variations in the ratio of longitudinal reinforcement of spun pile infill, soil shear strength, free standing length, and axial load. On this study, the structure modelling used Lpile and SAP2000. Lpile was used to get p-y curves of the soil that will use to nonlinier soil modelling on SAP2000. SAP2000 modeling carried out with pushover loading and using section designer to model the spun pile section.

The results of this study analize was analyzed with strength capacity, load-displacement curves, ductility, and the process of plastic hinge. The results showed that the addition of concrete infill will increase the strength capacity of spun pile. The addition of reinforcement ratio of concrete infill, the greater soil shear strength and axial load showed an increase in structural strength and stiffness. However, the addition of the length of free standing shows a decrease in structural strength and stiffness."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Matthew
"Indonesia sebagai negara wilayah yang rawan gempa masih tertinggal dibandingkan negara rawan gempa lainnya dalam hal perencanaan bangunan tahan gempa. Hal ini terlihat terutama dalam perencanaan struktur fondasi tiang di Indonesia yang belum memasukkan konsep performance-based design sehingga struktur masih didesain berperilaku elastis dan tidak mengijinkan struktur mengalami deformasi dalam batas tertentu. Ini adalah pendekatan yang sangat tidak ekonomis karena seharusnya struktur tiang dapat didesain berperilaku daktail. Sebuah studi penurunan persamaan parametrik secara teoritis sudah dilakukan oleh Chiou,dkk. Pada tahun 2011 untuk mengestimasi daktilitas pada tiang pejal dengan curvature ductility yang tinggi. Studi ini menyimpulkan bahwa daktilitas tiang sangat dipengaruhi oleh overstrength ratio, curvature ductility, dan soil-pile interaction. Kajian ini dilakukan berbasis data dari tiang pejal berdaktilitas kurvatur yang berada pada rentang 16-20, sedangkan spun pile eksisting di Indonesia memiliki daktilitas kurvatur <10. Studi pemodelan numerik pushover analysis dengan bantuan software OpenSees Navigator dilakukan untuk melihat apakah perbedaan karakteristik dari spun pile eksisting di Indonesia dengan tiang pejal yang diteliti dalam kajian referensi mempengaruhi applicability dari persamaan parametrik yang sudah diturunkan, dan mencoba menawarkan persamaan parametrik baru yang lebih applicable untuk mengestimasi daktilitas spun pile di Indonesia.

Indonesia as one of the regions prone to earthquakes is still lagging behind other countries in terms of designing earthquake-resistant buildings. This can be seen especially in the designing of pile foundations in Indonesia which has not included the concept of performance-based design so that the structure is still designed to behave elastically and does not allow the structure to deform within a certain limit. This is a very uneconomical approach because the pile structure should be designed to behave in a ductile manner. A theoretical derivation study of parametric equations has been carried out by Chiou, et al. In 2011 to estimate the ductility of solid piles with high curvature ductility. This study concludes that pile ductility is strongly influenced by overstrength ratio, curvature ductility, and soil-pile interaction. This study was conducted based on data from solid piles with curvature ductility in the range of 16-20, while the existing spun piles in Indonesia have curvature ductility <10. A pushover analysis numerical modeling study with the help of OpenSees Navigator software was conducted to see whether the different characteristics of the piles affected the applicability of the derived parametric equations, then tried to offer a new parametric equation that is more applicable to estimate ductility of existing spun piles in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rian Setianto
"[ABSTRAK
Beban gempa merupakan salah satu beban yang harus diperhatikan dalam perancangan jembatan. Jembatan harus dirancang sedemikian hingga dapat memiliki kinerja yang optimal. Hal ini diukur dari parameter kekuatan serta daktilitas jembatan itu. Oleh karena itu, analisa yang mendalam hingga perilaku inelastis struktur jembatan perlu dilakukan. Dengan analisa non-linear pushover, perilaku inelastis jembatan akibat beban gempa rencana dapat diprediksi. Kemudian hasil analisa tersebut dapat menjadi acuan apakah jembatan tersebut sudah optimal atau memerlukan penanganan lebih lanjut seperti perkuatan struktur. Pada studi ini jembatan yang menjadi objek penelitian adalah jembatan cable-stayed di Maluku. Berdasarkan studi yang dilakukan, jembatan ini memiliki kekuatan yang memadai namun memiliki daktilitas yang cukup rendah. Hal ini terlihat dari besarnya beban ultimit yang dapat diterima serta besarnya displacement yang terjadi tepat sebelum jembatan mengalami kegagalan.

ABSTRACT
Earthquake load is one of the load that must be considered in the design of the bridge. The bridge should be designed so that can have an optimum performance. It is measured on the parameters of the strength and ductility of the bridge. Therefore, in-depth analysis of the inelastic behaviour of the structure of the bridge needs to be done. Inelastic behaviour of the bridge due to earthquake load can be predicted with non-linear pushover analysis. Then, the results of the analysis can be a reference to whether the bridge is optimum or require further treatment such as structure retrofitting. The bridge that becomes the object of this study is a cable-stayed bridge in Maluku. Based on study conducted, this bridge has adequate strength but has low ductility level. It is evident from the ultimate load that can be received and the amount of displacement that occurs just before the bridge failed., Earthquake load is one of the load that must be considered in the design of the bridge. The bridge should be designed so that can have an optimum performance. It is measured on the parameters of the strength and ductility of the bridge. Therefore, in-depth analysis of the inelastic behaviour of the structure of the bridge needs to be done. Inelastic behaviour of the bridge due to earthquake load can be predicted with non-linear pushover analysis. Then, the results of the analysis can be a reference to whether the bridge is optimum or require further treatment such as structure retrofitting. The bridge that becomes the object of this study is a cable-stayed bridge in Maluku. Based on study conducted, this bridge has adequate strength but has low ductility level. It is evident from the ultimate load that can be received and the amount of displacement that occurs just before the bridge failed.]"
2015
T43536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Amir
"Pelaksanaan pembangunan gedung-gedung bertingkat banyak merupakan salah satu altematif di dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan ruang untuk hunian maupun untuk layanan kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan erat dengan keterbatasan lahan yang ada dan sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang bahan konstruksi dan rekayasa struktur bangunan.
Di dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat banyak ini, perlu perlu diperhatikan besamya simpangan pada bangunan tinggi akibat gaya-gaya lateral yang belcerja. Simpangan yang terjadi dapat menyebahkan efek P-Delta yang dapat menimbulkan lcetidakstabilan pada struktur bangunan yang telah direncanakan.
Efek P-Delta adalah pembesaran pengaruh gaya al-zsial (P) yang belcerja clalam kolom-kolom akibat membesarnya eksentrisitas gaya-gaya aksial tersebut karena adanya simpangan sejauh delta pada struktun Pembesaran pengaruh ini berupa pertambahan momen pada ujung kolom.
Peraturan gempa yang berlaku di Indonesia yaitu Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (PPKGURG) 1987 memberikan batasan simpangan antar tingkat dan perbandingan antara simpangan antar tingkat dengan ketinggian tingkat yang maksimum dengan maksud untuk membatasi pertambahan momen tersebut.
Di dalam penulisan Skripsi ini akan dianalisa persentase pertambahan mornen dan pertambahan simpangan antar tingkat akibat efek P-Delta karena pengaruh pembebanan gaya lateral gempa yang terjadi pada enam buah model stmlctur portal bertingkat banyak dengan batasan simpangan maksimum yang diber1kan_ Perhitungan yang digunakan adalah analisa dua dimensi dengan metode iterasi dengan menggunakan alat bantu komputer dan perangkat lunak program SAP90 versi 5.4.
Dari hasil perhitungan ini kita dapat melihat apakah pembatasan simpangan lateral ini berpengaruh pada pendimensian kolom dan dapat disimpulkan apakah efek P-delta harus diperhitungkan di dalam perencanaan struktur gedung beningkat banyak mengacu pada hasil yang didapat dari empat buah model tersebut sebagai masukan untuk penyempurnaan peraturan gempa yang berlaku."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurencius Sutedja
"Dalam upaya mereduksi gaya gempa yang diterima oleh struktur, banyak cara yang telah diteliti dan dikembangkan. Salah satunya adalah sistem base isolation. Sistem ini menggunakan prinsip pengendalian periode getar alami struktur menjauhi periode getar predominan gempa yang terjadi agar percepatan gempa yang diterima oleh struktur dapat direduksi seoptimal mungkin. Base isolator yang digunakan dalam penelitian ini adalah LRB (Lead Rubber Bearing). Base isolator ini dipasang pada struktur beton bertulang 8 lantai dengan dinding geser. Struktur dianalisa secara analisa riwayat waktu terhadap gempa EL-Centro dan Sinusoidal dengan variasi posisi dinding geser, penempatan base isolator, periode getar base isolator dan periode getar predominan gempa. Berdasarkan simulasi parameter diatas, akan dibandingkan perilaku dan respon struktur tersiolasi dengan struktur jepit, yang mencakup periode getar alami struktur dan partisipasi massa, gaya geser tingkat, simpangan, rasio simpangan, percepatan total dan gaya dalam balok serta kolom. Dari hasil perbandingan ini, akan dievaluasi efektifitas base isolator pada struktur yang sejenis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini akan bekerja efektif bila base isolator dipasang pada seluruh perletakan. Pengaruh isolasi ini juga memberikan perubahan yang sebanding dengan gaya geser tingkat, percepatan dan gaya dalam balok serta kolom yang terjadi. Isolasi pada sebagian perletakan struktur akan sangat tidak efektif dibandingkan dengan isolasi pada seluruh perletakan struktur jepit. Namun isolasi sebagian cukup efektif dalam mereduksi pengaruh rotasi struktur akibat adanya eksentrisitas antara pusat massa dan pusat kekakuan struktur. Karakteristik base isolator yang efektif adalah tipe isolator yang mempu menjauhkan periode getar alami struktur keluar dari periode getar predominan gempa sehingga percepatan gempa yang masuk ke struktur menjadi kecil.

To reduce the eathquake forces in structure, there are many researches that have been discovered and developed. One of the researches is base isolation system. This system lengthens fundamental period of structure from predominant period of the earthquake subjected to the structure. Therefore structural responses can be reduced optimally. The isolator used in this research is LRB (Lead Rubber Rearing). The isolator is installed on base of 8-story shear wall + frame in concrete structure. Structural analysis is based on time history procedure with El-Centro and Sinusoidal earthquake accelerations, where shear wall an isolator position, isolator period and earthquake predominant period are varied. Those parameters are studied to evaluate and to compare the behavior and responses of the isolated structure with the fixed base structure. Structural behavior and responses to be investigated consist of structural period, mass participation, shear story, displacement, drift, total acceleration and member force. The comparation shows the effectiveness of isolation system in kind of structure. The result shows that base isolation system is very effective if it is installed at the whole supports of the structure. Effectiveness of that system to reduce structural responses such as shear story, total acceleration and member force has the same effect. Partially isolated structure shows less effective result than fully isolated one. However partially isolated structure is quite effective in reducing rotational effect due to eccentricity of center of mass and rigidity. The most effective isolator characteristic is that one which can lengthen fundamental period of structure away from predominant period of earthquake acceleration. Therefore, the acceleration subjected to the structure decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Nugraha Hafiiz
"Sistem struktur Special Moment Resisting Frame (SMRF) beton bertulang umum diterapkan karena komponennya lebih sederhana dan memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang cukup besar melalui mekanisme pembentukan sendi plastis. Namun, karena beban lateral (beban angin dan beban gempa) ditahan dengan mengandalkan kekuatan dan kekakuan portal utama, dibutuhkan dimensi struktur yang besar sehingga kurang ekonomis. Untuk meningkatkan kekakuan lateral struktur dan memperkecil dimensi portal utama struktur, SMRF kemudian dilengkapi pengaku berupa bresing konsentris. Namun, bresing pada Concentric Braced Frame (CBF) hanya mampu mencapai kondisi plastis pada pembebanan tank dan akan mengalami kegagalan tekuk pada pembebanan tekan. Kegagalan ini menyebabkan buruknya disipasi energi gempa dan menjadi pemicu keruntuhan struktur karena menurunnya kekakuan struktur secara tiba-tiba. Buckling-Restrained Braces (BRB) yang terdiri atas baja inti yang diselimuti casing baja berisi beton mampu mencapai kondisi plastis baik akibat tarik maupun tekan. Hal ini memungkinkan struktur memiliki kapasitas disipasi energi gempa yang besar. Terpisahnya bresing -tempat terbentuknya sendi plastis- dari struktur utama memberikan fleksibilitas dalam perbaikan akibat gempa sedang/besar. Selain itu, BRB juga dapat ditambahkan pada gedung existing untuk meningkatkan kinerjanya (retrofit) terhadap beban gempa.
Studi ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas penggunaan BRB pada struktur gedung beton bertulang dengan cara membandingkan kinerja SMRF dan BRBF yang didesain sesuai ketentuan perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung di Jakarta. Struktur yang dianalisis adalah struktur portal geser dua dimensi ekivalen dengan variasi 5,10, dan 20 tingkat. Berdasarkan hasil studi, penggunaan elemen BRB dapat dinilai efektif dalam mereduksi massa struktur, mereduksi periods alami fundamental, serta mereduksi simpangan puncak dan drift antartingkat. BRB juga efektif dalam meningkatkan ketahanan struktur terhadap gempa besar yang melampaui kekuatan gempa rencana. Namun demikian, elemen BRB kurang efektif dalam menyediakan kapasitas disipasi energi gempa yang besar akibat beban gempa rencana. Elemen ini belum dapat berperilaku plastis seperti yang diharapkan sehingga pada kondisi ini disipasi energi gempa justru lebih dominan dihasilkan oleh redaman modal. Elemen BRB baru dapat dinilai efektif dalam mendisipasi energi gempa pada kondisi gempa besar.

Reinforced concrete Special Moment Resisting Frame (SMRF) is commonly used because the components are simpler and it can provide big capacity of seismic energy dissipation trough plastic hinge formation. However, because the lateral loads are supported by relying on primary frame's strength and stiffness, large dimension of structure is required and it makes the structure less economical. In order to increase lateral stiffness and to reduce dimension of the primary frame, SMRF then equipped with concentric braces. But, the conventional concentric brace is only capable to achieve plastic 'condition in tension loading and it will be buckled in compression loading. This failure causes poor seismic energy dissipation and trigger structure collapse caused by sudden stiffness degradation. Buckling-Restrained Brace (BRB) which consists of steel core covered by concrete-filled steel tube is able to achieve plastic condition either in tension or in compression loading. This enables structure to have bigger capacity of seismic energy dissipation. BRB -where plastic hinge is formed- is separated from the primary structural frame, there for it gives more flexibility in repairs due to severe earthquake. Beside that, this element also can be applied in existing structure in order to gain better seismic performances.
This study evaluated the effectiveness of BRB in reinforced concrete building structure by comparing seismic performances of SMRF and BRBF which were seismically designed in Jakarta. The structures analyzed were two dimensional shear frames with 5,10, and 20 stories. Based on the results, BRB application is effective in reducing structure mass, reducing fundamental natural period, and reducing roof displacement and interstory drift. BRB is also effective in increasing structure's endurance concerning earthquake exceed seismic design. Nevertheless, BRB element is less effective in providing a great portion of seismic energy dissipation caused by designed earthquake. This element has not been able yet to have plastic behavior as expected, so in this condition modal damping precisely provides dominant seismic energy dissipation. BRB element is just able to provide greater portion of seismic energy dissipation in severe earthquake.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynell
"Gempa bumi merupakan bencana alam yang dapat menghasilkan bencana besar dan menyebabkan timbulnya kerugian jiwa dan material. Penanganan terhadap bahaya gempa bumi dapat dilakukan apabila dapat diketahui daerah-daerah yang memilki kerentanan terhadap bencana gempa bumi. Identifikasi terhadap daerah yang memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi, dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan bencana gempa, dimana pada perhitungan, ditentukan variabel yang menyatakan bahaya dan elemen yang terancam akibat dari bahaya tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini, akan dibuat suatu peta Jakarta yang dapat menyatakan daerah-daerah yang rentan terhadap bencana gempa bumi. Pada penelitian ini, variabel bahaya yang digunakan adalah Ground Peak Acceleration (PGA) dan variabel elemen yang terancam akibat bahaya gempa adalah kepadatan penduduk. Peta risiko dibuat dengan melakukan kombinasi antara peta mikrozonasi yang menyatakan PGA dengan peta kepadatan penduduk yang menyatakan jumlah penduduk dalam satu wilayah. Analisa peta dilakukan untuk memastikan peta risiko dapat menyatakan keadaan yang sebenarnya. Diharapkan dengan peta risiko ini, dapat dibuat suatu penanganan terhadap bencana gempa bumi (pre-disaster dan post-disaster) yang dapat secara nyata mengurangi kerugian akibat dari bencana gempa bumi.

Earthquake is a disaster that can bring very dangerous hazards which makes material and life loss, therefore some prediction where bout places that maybe dangerous for earthquake is necessary. Some places could bring more hazard than others, even if they had an earthquake right in the bottom of that place. Identification for places that could bring dangerous hazard from earthquake can be done, some prediction for that matter can be done, using some variables, which contain source of the earthquake and things that become danger because of the earthquake. According to that matter, from this paper, can be made a map of Jakarta that identifies places, which bring dangerous hazard because of earthquake. On this paper, Ground Peak Acceleration used to determine the earthquake and Jakarta?s population as the thing that become danger because of the earthquake. Map of Risks, made by combining ?peta mikrozonasi? for the PGA and ?peta kepadatan penduduk? for the population of Jakarta. Analyze must be done, to determine the accuracy of this research, and can reflect the actual condition on Jakarta. Hopefully, using this ?peta risiko?, can be made scenario of act, to reduce the loss that caused by earthquake."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damar Al Chamid
"Penelitian ini membahas mengenai metode desain sistem ganda dari struktur portal - dinding geser beton bertulang akibat beban gempa dengan analisis pushover. Tujuan penggunaan sistem ganda adalah untuk menghasilkan desain yang efisien dan efektif dalam perencanaan bangunan tahan gempa. Untuk memperoleh sistem ganda yang sesuai dengan peraturan gempa Indonesia, diterapkan tiga metode desain, yaitu : struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser, struktur portal dengan properti dinding geser yang dimodifikasi, dan struktur portal-dinding geser berinteraksi dengan pembesaran gaya geser tingkat berdasarkan faktor skala dari gaya geser dasar portal.
Pada penelitian ini ditinjau bangunan 8 lantai pada lokasi gempa di Jakarta dengan tanah lunak yang dirancang sebagai sistem ganda dengan faktor reduksi R = 6,5 (SRPMM). Simulasi numerik dengan analisis pushover menunjukkan bahwa pendekatan struktur portal dengan memperhitungkan keberadaan boundary element dari dinding geser menghasilkan kinerja struktur yang paling baik dan yang paling mendekati dengan asumsi desain dibandingkan dengan 2 metode lainnya.

This thesis discussed about method of design of a reinforced concrete shear wall - frame structure as dual system due to earthquake load using pushover analysis. The purpose of using dual system structure is to produce an efficient and effective design in the planning of earthquake resistant buildings. In determining dual system structure based on Indonesia Building Code, some methods of design such as frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall, frame structure with modification set modifiers of shear wall, and interaction of shear wall - frame structure with enlargement of story shears based on scale factor of base shear.
In this thesis an 8-story building located in Jakarta and built on soft soil was designed as dual system with reduction factor R = 6,5 (IMRF). Numerical simulations using pushover analysis show that frame structure by considering the existence of boundary element of shear wall approach results the best performance and the most closely with the design assumptions compared with other methods.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>