Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meshal Raghvendra Edvian
"E-Grocery merupakan salah satu sektor e commerce yang pertumbuhannya meningkat tajam. Hal ini menandakan terjadinya peralihan dari belanja manual ke online. Dampaknya tingkat pengiriman barang dengan home delivery meningkat. Dalam proses pengoperasiannya, hal ini dapat menyebabkan home delivery menghasilkan eksternalitas yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan dengan perjalanan belanja konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan efektivitas dari pengiriman home delivery berdasarkan aspek biaya eksternal. Besarnya efektivitas dilihat dari rasio VKT per item serta biaya eksternal yang dihasilkan dari pengiriman home delivery terhadap perjalanan belanja konvensional. Analisa pada pengiriman home delivery dilakukan menggunakan data travel diary salah satu penyedia jasa pengiriman grocery. Analisa pada perjalanan belanja konvensional dilakukan menggunakan data yang diambil melalui survei. Pengiriman home delivery menghasilkan VKT per item sebesar 0,72 Km/item hingga 1,15 Km/item dan biaya eksternal per item sebesar Rp 5,11/item hingga Rp 8,13/item. Rentang ini berdasarkan pada jumlah item yang dibawa kurir dalam pengiriman tersebut. Perjalanan belanja konvensional menghasilkan menghasilkan VKT per item sebesar 0,47 Km/item hingga 0,51 Km/item dan biaya eksternal per item sebesar Rp 3,61/item hingga Rp 11,98/item. Rentang ini berdasarkan pada jenis kendaraan dan bahan bakar yang digunakan. Pengiriman home delivery dapat menjadi lebih efektif dibandingkan dengan perjalanan belanja konvensional jika jumlah barang dalam pengiriman tersebut semakin tinggi. Hal ini dilakukan dengan mengefesiensikan perjalanan kurir dengan tidak mengantarkan untuk satu konsumen saja.

E-Grocery is one of the e commerce sectors whose growth has increased significantly. This condition indicates the transition from manual shopping to online and impacts the rate of delivery goods with home delivery increases. In the process of its operation, this condition can cause home delivery to produce the same or even greater externalities compared to conventional shopping trips. this study aimed to analyze the characteristics and effectiveness of home delivery based on external cost aspects. The amount of effectiveness can be seen from the ratio of VKT per item as well as the external costs from home delivery shipments result towards conventional shopping trips. Home delivery shipments were analysed using travel diary data of one of grocery delivery service provider and conventional shopping trips were analysed using the data that taken through the surveys. Results indicated that home delivery shipments produce VKT per item of 0.72 Km/item up to 1.15 Km/item and an external cost per item was Rp 5.11/item up to Rp 8.13/item. This range was based on the number of items that carried by the courier on the shipment. Results also indicated that the conventional shopping trips produce a VKT per item of 0.47 Km/item up to 0.51 Km/item and an external cost per item was Rp 3.61/item up to Rp 11.98/item. This range was based on the type of vehicle and fuel used. Home delivery shipments can be more effective compared to conventional shopping trips if the number of the goods in the shipment is higher. This is done by render efficient the couriers journey by not delivering the goods to only one customer. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Meliaresti
"Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan pertumbuhan e-commerce paling pesat, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 78% di tahun 2018. Salah satu jenis e-commerce yang turut berkembang secara pesat adalah jenis B2C (Business-to-Customer), yaitu salah satu jenis e-commerce yang memasarkan barang dari pihak produsen secara langsung ke pihak konsumen sehingga jenis pengiriman yang menunjang proses ini adalah pengiriman home delivery. Akibat permintaan akan konsep bisnis B2C yang juga semakin melonjak, terjadi kekompetitifan antar penyedia jasa pengiriman home delivery sehingga segmen last mile pada proses pengiriman barang menjadi terfragmentasi. Selain itu, terjadi juga berbagai kegagalan pengiriman dari sistem home delivery sehingga sistem ini menjadi kurang efektif pada segmen last mile. Sistem parcel locker hadir untuk memperbaiki ketidakefektifan yang disebabkan oleh sistem pengiriman home delivery. Di sisi lain, walaupun sejumlah usaha telah diupayakan untuk meningkatkan efektivitas, perencanaan sistem pengiriman barang belum mempertimbangkan dampak buruk yang ditimbulkan, salah satunya terhadap lingkungan. Dampak ini disebut eksternalitas, yaitu dampak yang dirasakan oleh pihak yang tidak terlibat langsung dalam aktivitas pengiriman barang. Aspek eksternalitas direpresentasikan menjadi biaya eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji efektivitas sistem pengiriman parcel locker berdasarkan biaya eksternal yang harus dibayarkan. Dalam melakukan penelitian, pertama dilakukan identifikasi besarnya biaya eksternal pada sistem pengiriman home delivery. Selanjutnya, dilakukan identifikasi besarnya biaya eksternal pada sistem pengiriman parcel locker. Efektivitas direpresentasikan sebagai perbandingan antara biaya eksternal dari sistem parcel locker dan home delivery. Maka, dilakukan perbandingan antara kedua variabel tersebut untuk menentukan efektivitas dari sistem pengiriman parcel locker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa home delivery 3 kali lebih efektif untuk aktivitas tinggi dan 7 kali efektif untuk aktivitas rendah.

Indonesia is first-ranked as the country with the fastest e-commerce growth throughout the world with its 78% growth rate in 2018. One of the e-commerce means profoundly affected by this case is B2C (Business to Customer), which refers to a process of marketing the products from its sellers directly to the aimed customers implying that home delivery is considered as the most relevant delivery system. Due to the considerably ever-rising demand for B2C, competitiveness occurs among various logistic providers as a means to meet the customers' needs of the delivery process. Consequently, customers engage various logistic providers so that the last segment of the whole process¾last-mile segment¾turns out to be substantially fragmented. Also, it is aggravated by the multiple failed deliveries ensuring that home delivery is no longer reflected to be adequately effective within the last-mile segment. Parcel locker, as one of the innovative delivery systems, is presented to be one of the solutions to the aforementioned home delivery issues. Parcel locker consists of three categories and one of those three is an operational locker that is equipped with a well-managed time slot. On the contrary, despite the effort attempted to increase the effectiveness of the delivery process, the planning for the delivery system commonly has not completely taken the caused negative environmental effects into account. These effects are categorized as externalities that affect a third party who did not choose to involve in the delivery process. These externalities are represented by external costs. This research aims to determine the effectiveness of parcel locker based on its caused environmental externalities. First, we identify the external costs resulting from the home delivery process. Then, with the same methodology, we identify the external costs caused by the parcel locker. Effectiveness is given by the comparison between the external costs caused by parcel locker and home delivery. Finally, we compare those two results from the previous two steps to identify the effectiveness of parcel lockers based on its caused externalities. The result shows that home delivery is 3 times more effective for high shipment activity and 7 times more effective for low shipment activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaafira Rihhadatulaisy Hendrarto
"Besarnya pertumbuhan dari penggunaan layanan aplikasi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia menjadikan layanan tersebut relevan dan penting bagi masyarakat. Perilaku konsumen dalam melakukan peralihan di antara aplikasi OFD yang populer mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam menarik dan mempertahankan pengguna yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat pengguna untuk beralih ke suatu aplikasi OFD. Penelitian ini menggunakan push-pull-mooring theory untuk menyelidiki niatan beralih (switching intention) masyarakat. Penelitian ini melakukan pengumpulan data kualitatif dari 12 responden dan data kuantitatif dari 786 responden. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis dan partial-least-square structural equation modeling dengan bantuan program SmartPLS4. Hasil penelitian ini menemukan bahwa promotions, social influence, dan prior switching experience berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Kemudian, penelitian menemukan bahwa dissatisfaction with information, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, dan alternative attractiveness tidak berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa habit, sunk cost, dan setup cost berpengaruh terhadap inertia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan aplikasi OFD agar bisa meningkatkan aspek yang diberikan oleh layanannya, agar pengguna lebih menikmati aspek yang berpengaruh baginya.

Online food delivery (OFD) apps are a popular and important service for Indonesians. People frequently use, compare and switch between three OFD apps (Grabfood, Gofood and Shopeefood). In using these apps, there are significant aspects that influence people's switching. This study aims to analyze the factors that can influence users' intention to switch to an OFD app. This study uses push-pull-mooring theory to investigate people's switching intention. The study collected qualitative data from 12 respondents and quantitative data from 786 respondents. Data analysis was conducted using thematic analysis and partial-least-square structural equation modeling with the help of the SmartPLS4 program. The results of this study found that promotions, social influence, and prior switching experience affect the switching intention of OFD application users. Then, the study found that dissatisfaction with information quality, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, superapp ecosystem, merchant and menu option, and application appearance have no effect on the switching intention of OFD application users. In addition, the study also found that habit, sunk cost, and setup cost affect inertia. Based on this, this research is expected to contribute to OFD application service providers in order to improve the aspects provided by their services, so that users enjoy the aspects that are influential for them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Rabbaanii Rifai
"Besarnya pertumbuhan dari penggunaan layanan aplikasi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia menjadikan layanan tersebut relevan dan penting bagi masyarakat. Perilaku konsumen dalam melakukan peralihan di antara aplikasi OFD yang populer mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam menarik dan mempertahankan pengguna yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat pengguna untuk beralih ke suatu aplikasi OFD. Penelitian ini menggunakan push-pull-mooring theory untuk menyelidiki niatan beralih (switching intention) masyarakat. Penelitian ini melakukan pengumpulan data kualitatif dari 12 responden dan data kuantitatif dari 786 responden. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis dan partial-least-square structural equation modeling dengan bantuan program SmartPLS4. Hasil penelitian ini menemukan bahwa promotions, social influence, dan prior switching experience berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Kemudian, penelitian menemukan bahwa dissatisfaction with information, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, dan alternative attractiveness tidak berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa habit, sunk cost, dan setup cost berpengaruh terhadap inertia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan aplikasi OFD agar bisa meningkatkan aspek yang diberikan oleh layanannya, agar pengguna lebih menikmati aspek yang berpengaruh baginya.

Online food delivery (OFD) apps are a popular and important service for Indonesians. People frequently use, compare and switch between three OFD apps (Grabfood, Gofood and Shopeefood). In using these apps, there are significant aspects that influence people's switching. This study aims to analyze the factors that can influence users' intention to switch to an OFD app. This study uses push-pull-mooring theory to investigate people's switching intention. The study collected qualitative data from 12 respondents and quantitative data from 786 respondents. Data analysis was conducted using thematic analysis and partial-least-square structural equation modeling with the help of the SmartPLS4 program. The results of this study found that promotions, social influence, and prior switching experience affect the switching intention of OFD application users. Then, the study found that dissatisfaction with information quality, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, superapp ecosystem, merchant and menu option, and application appearance have no effect on the switching intention of OFD application users. In addition, the study also found that habit, sunk cost, and setup cost affect inertia. Based on this, this research is expected to contribute to OFD application service providers in order to improve the aspects provided by their services, so that users enjoy the aspects that are influential for them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Matahati Bangun
"Besarnya pertumbuhan dari penggunaan layanan aplikasi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia menjadikan layanan tersebut relevan dan penting bagi masyarakat. Perilaku konsumen dalam melakukan peralihan di antara aplikasi OFD yang populer mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam menarik dan mempertahankan pengguna yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat pengguna untuk beralih ke suatu aplikasi OFD. Penelitian ini menggunakan push-pull-mooring theory untuk menyelidiki niatan beralih (switching intention) masyarakat. Penelitian ini melakukan pengumpulan data kualitatif dari 12 responden dan data kuantitatif dari 786 responden. Analisis data dilakukan menggunakan thematic analysis dan partial-least-square structural equation modeling dengan bantuan program SmartPLS4. Hasil penelitian ini menemukan bahwa promotions, social influence, dan prior switching experience berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Kemudian, penelitian menemukan bahwa dissatisfaction with information, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, dan alternative attractiveness tidak berpengaruh terhadap switching intention pengguna aplikasi OFD. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa habit, sunk cost, dan setup cost berpengaruh terhadap inertia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan aplikasi OFD agar bisa meningkatkan aspek yang diberikan oleh layanannya, agar pengguna lebih menikmati aspek yang berpengaruh baginya.

Online food delivery (OFD) apps are a popular and important service for Indonesians. People frequently use, compare and switch between three OFD apps (Grabfood, Gofood and Shopeefood). In using these apps, there are significant aspects that influence people's switching. This study aims to analyze the factors that can influence users' intention to switch to an OFD app. This study uses push-pull-mooring theory to investigate people's switching intention. The study collected qualitative data from 12 respondents and quantitative data from 786 respondents. Data analysis was conducted using thematic analysis and partial-least-square structural equation modeling with the help of the SmartPLS4 program. The results of this study found that promotions, social influence, and prior switching experience affect the switching intention of OFD application users. Then, the study found that dissatisfaction with information quality, dissatisfaction with system quality, expensive price, inertia, ease of use, superapp ecosystem, merchant and menu option, and application appearance have no effect on the switching intention of OFD application users. In addition, the study also found that habit, sunk cost, and setup cost affect inertia. Based on this, this research is expected to contribute to OFD application service providers in order to improve the aspects provided by their services, so that users enjoy the aspects that are influential for them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiqa Amini Mulia
"E-commerce selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, dimana salah satu cara yang sering digunakan adalah dengan menganalisis data yang didapatkan dari pengguna. Penggunaan data dapat memastikan pengguna mendapatkan layanan yang lebih baik, namun juga dapat menimbulkan masalah pelanggaran privasi pada pengguna. Pelanggaran privasi ini dapat menyebabkan pengguna khawatir terhadap privasinya di e-commerce. Untuk mengatasi rasa khawatir pengguna akan privasi, terlebih dahulu harus diketahui faktor-faktor yang memengaruhi rasa khawatir tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang memengaruhi online privacy concern pada e-commerce di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan diolah dengan menggunakan metode CBSEM pada aplikasi AMOS 24.0. Jumlah responden valid yang didapatkan dari pengisian kuesioner adalah sebanyak 1.017 responden. Pengolahan data dilakukan berdasarkan tiga kelompok data, yaitu kelompok laki-laki, kelompok perempuan, dan kelompok gabungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang memengaruhi online privacy concern pada e-commerce di Indonesia adalah privacy awareness, previous online experience, dan privacy control, sedangkan faktor eksternalnya adalah information collection. Pengolahan data berdasarkan jenis kelamin menghasilkan faktor-faktor yang berbeda pada pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan hubungan positif antara online privacy concern dengan withholding personal information dan fabricating personal information

E-commerce is always trying to improve its service quality, where one of the ways that are often used is analyzing data obtained from users. The use of data can ensure users get better service, but also can cause privacy violations to users. Violation of privacy can grow user's concern about privacy in e-commerce. To overcome the user's worry about privacy, the factors that influence that worry must be known. Therefore, this study aims to analyze the internal and external factors that influence online privacy concerns in e-commerce in Indonesia. Data collection was carried out by distributing questionnaires and processed using the CB-SEM method on the AMOS 24.0. The number of valid respondents obtained was 1,017 respondents. Data processing was carried out based on three data groups, namely men's group, women's group, and joint group. The results showed that internal factors that affect online privacy concerns in e-commerce in Indonesia are privacy awareness, previous online experience, and privacy control, while the external factor is information collection. Data processing by gender produces different factors in male users and female users. Also, the results of the study showed a positive relationship between online privacy concerns with personal information holding and fabricating personal information."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ayu Risat Fitrian
"Perkembangan bisnis e-commerce di Jakarta, Indonesia pada beberapa tahun terakhir membuat sektor bisnis last mile delivery (LMD) berkembang cukup pesat. Peningkatan demand LMD membuat perjalanan kilometer yang dihasilkan semakin besar sehingga menimbulkan eksternalitas negatif, khususnya polusi udara, yang tanpa disadari telah meresahkan masyarakat. Disisi lain, biaya logistik di Indonesia hanya dipengaruhi oleh biaya operasional kendaraan dan tidak ada komponen biaya eksternal. Optimalisasi layanan LMD yang mempertimbangkan biaya internal dan eksternal diperlukan untuk meminimalkan biaya total LMD dan sekaligus mengurangi dampak dari polusi udara. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan optimalisasi sistem distribusi LMD dengan mempertimbangkan biaya eksternal. Optimalisasi sistem distribusi LMD dilakukan dengan cara membentuk model Heterogeneous Fleet Vehicle Routing Problem with Time Window and External Costs (HFVRPTW-EC) dan mengaplikasikan model menggunakan data dari salah satu perusahaan parcel delivery di Jakarta, Indonesia dan kemudian melakukan simulasi dengan membentuk beberapa skenario operasional. Variabel penelitian terdiri dari jenis kendaraan dan sistem distribusi, jenis kendaraan terdiri dari V1 (sepeda motor) dan V2 (mobil pick-up box berbahan bakar bensin), sedangkan sistem distribusi terdiri dari one-tier, two-tier dan multi-tier. Hasil simulasi dan analisa menunjukkan bahwa optimalisasi sistem distribusi dan jenis kendaraan yang dilakukan telah mengurangi biaya total sebesar 34% - 50% dan konsentrasi polusi udara sebesar 38% - 58% dibandingkan kondisi eksisting. Hasil optimasi menunjukkan bahwa skenario yang menggunakan jenis kendaraan V1 dan sistem distribusi one-tier menghasilkan biaya total (biaya internal dan biaya eksternal) dan konsentrasi polusi udara paling minimum. Namun ketika dilakukan perubahan jenis kendaraan V2 menjadi mobil pick-up box berbahan bakar CNG, hasil analisa menunjukkan bahwa skenario dengan sistem distribusi multi-tier dengan jenis kendaraan V1 pada tingkat drop mileage dan V2 pada tingkat stem mileage menghasilkan biaya total dan konsentrasi polusi udara paling minimum.

The development of the e-commerce business in Jakarta, Indonesia in recent years has made the last mile delivery (LMD) business sector grow quite rapidly. The increase in LMD demand made the resulting kilometer trip even larger, causing negative externalities, especially air pollution, which unknowingly troubled the public. On the other hand, logistics costs in Indonesia are only affected by vehicle operating costs and there are no external cost components. Optimization of LMD services that considers internal and external costs is needed to minimize the total cost of LMD and simultaneously reduce the impact of air pollution. The purpose of this study is to optimize the LMD distribution system by considering external costs. Optimization of the LMD distribution system is carried out by forming a Heterogeneous Fleet Vehicle Routing Problem with Time Window and External Costs (HFVRPTW-EC) model and applying the model using data from one of the parcel delivery companies in Jakarta, Indonesia and then simulating by forming several operational scenarios. The research variables consisted of the type of vehicle and the distribution system, the type of vehicle consisted of V1 (motorcycle) and V2 (petrol-fueled pick-up box), while the distribution system consisted of one-tier, two-tier and multi-tier. The simulation and analysis results show that the optimization of the distribution system and the type of vehicle carried out has reduced total costs by 34% - 50% and air pollution concentrations by 38% - 58% compared to the existing conditions. The optimization results show that the scenario using V1 vehicle type and a one-tier distribution system produces the minimum total cost (internal cost and external cost) and air pollution concentration. However, when changing the type of V2 vehicle into a CNG-fueled pick-up box, the results of the analysis show that a scenario with a multi-tier distribution system with the V1 vehicle type at the drop mileage level and V2 at the stem mileage level produces the most total cost and air pollution concentration. minimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Nathania
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor terpenting dalam menciptakan loyalitas konsumen di lingkungan e-commerce dan memberikan usulan pengembangan perusahaan sesuai dengan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) untuk menemukan faktor yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Customization dan Assurance merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan yang diamati melalui purchase intention dan word of mouth.

This study aims to find most important factors in creating consumer loyalty in e- commerce setting and give suggestions for company development based on the study. This study applies Structural Equation Modelling (SEM) to find factors significancy. The result shows that Customization and Assurance play the biggest role towards customer satisfaction, trust, and loyalty which is observed through purchase intention and word of mouth.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aggy Erlangga Amir
"Gelombang perubahan yang rnenghadirkan internet sebagai media yang dapal menghubungkan segala batasan fisik maupun waktu di seluruh dunia disambut baik oleh berbagai kalangan. Penggunaan internet sebagai alat bantu sehari-hari menjadi hal yang lazim dan juga ikut mempengaruhi gaya operasi perusahaan selarna ini, diantaranya adalah perdagangan atau transaksi secara elektronis atau yang biasa disebut e-commerce.
Dengan hadirnya e-commerce, trend berbelanja konsumen yang tadinya dilakukan secara konvensional, lama-kelamaan iut bergeser mengikuti trend yang ada, yaitu berbelanja secara praktis melalui internet atau belanja secara online. Bagi masyarakat Jakarta, yang sebagian besar tenggelam dalam kesibukannya, cara belanja efisien seperti ini disambut dengan baik.
Sebagai salah satu perusahaan yang berorientasi masa depan, Lippo melakukan transfonnasi bisnisnya menjadi basis teknologi dan internet. Dengan bermodalkan dana yang kuat, Lippo terjun pada industri e-commerce dengan ritel sebagai pasar sasaran mereka melalui LippoShop. LippoShop rnenghadirkan alternatif belanja secara online, dimana konsumen dapat berbelanja secara aman, nyaman dan tldak mengganggu aktivitas mereka.
Langkah awal LippoShop dengan mengakuisisi Dial Mart sebagai belanja yang diantar sampai tujuan merupakan langkah stratcgis untuk merengkuh pelanggan yang dimilikinya. LippoShop juga rnernbangun infrastruktur teknologinya dengan dukungan perusahaan-perusahaan teknologi terdepan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi unluk * menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, LippoShop harus memiliki model bisnis yang tepat, konsep nilai yang relevan dan strategi e-commerce yang solid untuk mcmadukan bisnis online dan bisnis konvensionalnya.
Dengan model digunakan, suatu perusahaan dapat menentukan dan mengukur bagaimana jalannya bisnis perusahaan dan darimana perusahaan memperoleh sumber pendapatan. Model tersebut dapat dikatakan tepat apabila mampu membawa perusahaan iintiik tetap bertahan pada persaingan yang lebih keras.
Melalui konsep nilai yang ditawarkan, LippoShop berusaha mengedepankan kepuasan konsuraen mereka sehingga tercipta suatu komunitas belanja online yang setia. Untuk niencapai hal itu LippoShop menawarkan produk-produk dengan jumlah dan variasi yang b era gam yang didukung oleh jaringanmitra yang luas.
Stralegi e-commerce yang diterapkan LippoShop pada dasarnya terdiri dan faktor-t'aktor; kepemimpinan, infrastruktur, pembelajaran organisasi, teknologi, merek, pelayanan dan pasar. Semakin dominan faktor-faktor yang dimiliki, semakin besar kemungkinan berhasilnya strategi ini. Masing-masing faktor memiliki kontribusi dan karakteristik yang unik bagi strategi secara keselumhan, sehingga faktor-faktor tersebut perlu diintegrasikan menjadi strategi e-commerce yang solid.
Industri e-commerce di Indonesia memiliki intensitas persaingan yang tinggi. Hal ini ditandai dengan hadirnya pesaing-pesaing konvensional dan pesamg-pesaing online. Pesaing konvensional nierupakan perusahaan-perusahaan ritel yang telah lama bergerak pada pasar ritcl dan uinumnya terdiri dari pemain-pemain besar. Sedangkan pesaing online nierupakan perusahaan-perusahaan e-commerce kecil yang menawarkan produk-produk yang spesifik. Dengan besarnya biaya investasi yang ditanam untuk infrastruktur teknologi dan membangun jaringan supply chain, maka industri ini hanya dapat menampung beberapa pemain besar dan banyak perusahaan e-commerce kecil agar dapat meraih keuntungan.
Dengan mengoptimalkan teknologi dan infrastruktur yang fleksibel memungkinkan LippoShop untuk memenuhi kebutuhan pasar dan merespon perubahan konsumen secara tepat. Selain itu dengan sisteni keamanan transaksi yang dimiliki, jaminan untuk melakukan Iransaksi tinggi.
Perusahaan e-commerce harus memiliki identitas merek yang kuat mengingat banyak nya pesaing online. LippoShop membangun mereknya melalui kegiatan periklanan, dan dalam pengembangan mereknya melalui kegitan kehumasan. Pada akhirnya, LippoShop diharapkan menjadi merek dotcom lokal yang identik dengan belanja online.
LippoShop mengutamakan pelayanan atas konsumennya sehingga tercipta sualu kcpuasan pelanggan, dengan memperlakukan konsumen sebagai sualu individu yang berbeda. Melalui Customer Relationship Mangemement (CRM) diharapkan tercipta suatu komunitas belanja online. CRM ini dikembangkan dengan dukungan teknologi yang dimiliki perusahaan.
Unluk menghadapi persaingan dengan intensitas yang tinggi, LippoShop melakukan penetrasi pasar melalui kegialan direct marketing, sehingga LippoShop dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dan memperoleh umpan balik yang cepat. Pendekatan individu ini dilakukan untuk membangun networking dengan konsumen, dengan sendirinya konsumen akan melakukan seleksi terhadap manfaat belanja secara online.
"
2001
T779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafied Nur Siddiqi
"Adopsi e-commerce oleh usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui manfaat adopsi e-commerce serta faktor penghambat dan pendorong adopsi e-commerce untuk UKM. Laporan ini merupakan hasil penelitian mengenai adopsi e-commerce bagi UKM.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa survei yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kuantitatif dan wawancara langsung untuk mendapatkan data kualitatif mengenai adopsi e-commerce oleh UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UKM sudah mulai melakukan adopsi e-commerce untuk menunjang proses bisnisnya. Meskipun tingkat pemanfaatannya berbeda-beda namun secara umum adopsi e-commerce mampu memberi manfaat positif bagi peningkatan kinerja UKM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor biaya masih menjadi kendala utama dalam adopsi e-commerce. Sedangkan pelayanan pelanggan merupakan faktor pendorong utama bagi UKM untuk melakukan adopsi e-commerce. Dengan mengambil studi kasus UKM sektor perbankan di kota Depok, penelitian ini mampu memberi gambaran tentang adopsi e-commerce oleh UKM khususnya di sektor perbankan.

E-Commerce adoption by Small and Medium Enterprises (SMEs) is one of the key factors of business. Therefore, it is essential for us to know the impacts of e-commerce adoption, as well as the deferring and driving factors of e-commerce adoption for the SMEs. This report is a result of research about e-commerce adoption for the SMEs.
This is a descriptive research that used survey through questioner as its method to collect quantitative data and direct interview as its method to collect qualitative data about e-commerce adoption by the SMEs.
The result of the research shows that SMEs have already starting to apply e-commerce adoption to maintain their business process. Although the degree of adoption is different from one SME to another, it is still generally accepted that ecommerce adoption will bring positive impacts towards SMEs development. The result of this research also shows that financing is still a major deferring factor in adopting e-commerce, whilst, customer service is one of the driving factor in ecommerce adoption. By using banking sectors in Depok as its research subject, this research is able to give actual illustration on e-commerce adoption by and for the SMEs."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>