Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Rima Anggraini
"

Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan tingkat konsumsi, muncul berbagai masalah lingkungan hidup di berbagai negara, termasuk negara-negara Asia. Sementara itu, produk dan merek yang mengusung nilai keberlanjutan atau sustainability kesulitan untuk bertahan di pasar. Sayangnya, penelitian tentang sustainability di Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek faktor-faktor psikologis pada sustainable purchase behavior. Faktor-faktor psikologis tersebut antara lain, environmental concern, perceived knowledge about sustainability issues, perceived consumer effectiveness, perceived marketplace influence, subjective norm, spirituality, attitude towards sustainable purchasing, drive for environmental responsibility, dan supportive behaviors for environmental organizations. Dengan menggunakan teknik self-administered survey yang disebar secara daring, penelitian ini mengambil sampel dari penduduk Pulau Jawa yang berusia 18-44 tahun. Setelah memperoleh 600 data sampel, data kemudian dianalisis dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) dalam software Lisrel 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu dari sustainable purchase behavior adalah perceived knowledge, subjective norm, dan supportive behavior for environmental organizations. Temuan ini dapat membantu pemasar dalam meyakinkan konsumen untuk membeli produk-produk sustainable.


Along with economic growth and increased consumption, environmental problems are arising, especially in Asian countries. At the same time, sustainable products and brands are struggling to gain attention from the market. Unfortunately, sustainability studies are scarce in Indonesia. This research aims to investigate the influence of psychological factors on Indonesian consumers’ sustainable purchase behavior. The psychological factors include environmental concern, perceived knowledge about sustainability issues, perceived consumer effectiveness, perceived marketplace influence, subjective norm, spirituality, attitude towards sustainable purchasing, drive for environmental responsibility, and supportive behaviors for environmental organizations. Using a self-administered online survey, this research took Java Island consumers aged 18-44 as the respondents. The data of 600 young consumers were obtained and analyzed using the Structural Equation Modeling technique in Lisrel 8.8 software. The findings demonstrate that perceived knowledge, subjective norm, and supportive behavior for environmental organizations are the significant predictors of sustainable purchase behavior. The result is useful to marketers in persuading consumers to buy sustainable products.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuky Presiari
"Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang dinanti dan dirayakan dengan nilai dan budaya, atmosfer religius, serta perubahan pola konsumsi. Pola konsumsi yang berubah pada bulan Ramadan salah satunya adalah pembelian pada produk fashion muslim. Terdapat pola berulang setiap tahunnya bahwa bulan Ramadan ditandai dengan konsumtivitas pembelian produk fashion muslim. Hal ini menjadi kontradiktif dengan esensi bulan Ramadan yang sebenarnya yaitu ketaatan beragama, berbagi, dan menahan hawa nafsu. Penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) untuk menganalsiis faktor pendorong perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion muslim di bulan Ramadan. Selain itu, ada sejumlah variabel penjelas lainnya untuk meninjau sejauh mana faktor pendorong dapat memengaruhi perilaku pembelian kembali produk fashion muslim di bulan Ramadan. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan data yang diolah diperoleh dari total respons sebanyak 259. Kuesioner penelitian disebarkan secara online dan analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPB berpengaruh pada repurchase intention. Dimana repurchase intention dan product surplus juga berimplikasi berpengaruh terhadap repurchase behavior. Fashion choice motives dan financial attitudes berpengaruh terhadap planning routines seseorang. Namun product surplus hanya berhasil dijelaskan melalui variabel social relationship.

Indonesia as a country with the highest Muslim population makes Ramadhan as an expected and celebrated month with values and cultures, religious atmosphere, and changes on consumption pattern. One of the changes of consumption pattern during Ramadhan is purchases on Muslim fashion products. There is a repetitive pattern in every year during Ramadhan, marked by consumption purchases of Muslim fashion products. This becomes contradictory with the true essence of Ramadan, which are religious observance, sharing, and inhibit lust. This research uses theory of planned behavior (TPB) to analyze motivating factors of consumers' behavior in purchasing Muslim fashion products during Ramadan. On the other hand, there are several explanatory variables to analyze the extent to which motivating factors are able to influence repurchasing behavior on Muslim fashion products during Ramadhan. Research samples were selected by using purposive sampling method and collected data from total response were 259. Research questionnaires were distributed online and data analysis was done by using Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Results showed that TBP has the biggest influence towards repurchase intention. Where repurchase intention and product surplus have influence toward individual's planning routines as well. However, product surplus was only explained through social relationship variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Saleh
"Meningkatnya permasalahan lingkungan seperti pemanasan global, limbah, dan polusi memaksa individu untuk memperhatikan lingkungan. Adanya efek negatif dari kerusakan lingkungan ini mengharuskan konsumen untuk menggunakan green product. Untuk dapat memahami lebih baik mengenai perilaku pembelian konsumen pada green product, penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) dan meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari social media marketing, crisis awareness, product knowledge, attribution of responsibility, subjective norm, perceived behavioral control, dan attitude terhadap perilaku pembelian green product. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dengan jumlah sebesar 393 responden di Indonesia dan data dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan software SmartPLS 4. Hasil penelitian menyatakan bahwa sikap positif terhadap green product, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan memiliki pengaruh positif terhadap niat pembelian green product. Di sisi lain, crisis awareness memiliki pengaruh negatif pada sikap dan niat pembelian green product. Pengetahuan konsumen tentang green product secara positif mempengaruhi sikap dan niat pembelian mereka. Social Media Marketing memiliki pengaruh positif pada Product Knowledge, crisis awareness, dan norma subjektif. Selain itu, niat pembelian green product berdampak positif pada perilaku pembelian konsumen. Selanjutnya, Attribution of Responsibility dapat memperkuat hubungan antara niat pembelian dan perilaku pembelian green product konsumen. Temuan-temuan ini memiliki implikasi penting bagi strategi keberlanjutan perusahaan dalam mempromosikan perilaku pembelian hijau konsumen. Penelitian ini memberikan manfaat bagi marketer di sektor industri green product untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif agar memiliki keunggulan kompetitif dan dapat bersaing dengan kompetitor.

The increasing environmental issues such as global warming, waste, and pollution have compelled individuals to pay attention to the environment. The negative effects of environmental degradation have necessitated consumers to embrace green products. In order to gain a better understanding of consumer purchasing behavior towards green products, this research employs the Theory of Planned Behavior (TPB) and investigates additional factors that can influence consumer behavior. Thus, the study examines the impact of social media marketing, crisis awareness, product knowledge, attribution of responsibility, subjective norm, perceived behavioral control, and attitude towards green purchasing behavior. Data collection was conducted through an online questionnaire with 393 respondents in Indonesia, and the data were analyzed using structural equation modeling (SEM) with SmartPLS 4 software. The findings of the study indicate that a positive attitude towards green products, subjective norms, and perceived behavioral control have a positive influence on the intention to purchase green products. On the other hand, crisis awareness has a negative impact on attitudes and intentions to purchase green products. Consumer knowledge about green products positively affects their attitudes and purchase intentions. Social media marketing has a positive influence on product knowledge, crisis awareness, and subjective norms. Furthermore, purchase intention for green products positively influences consumer purchasing behavior. Additionally, the attribution of responsibility strengthens the relationship between purchase intentions and green purchasing behavior. These findings have significant implications for sustainability strategies of companies in promoting green consumer behavior. This research provides valuable insights for marketers in the green product industry to develop more effective marketing strategies that create a competitive advantage and enable them to compete with competitors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charles Pramudana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial dan faktor psikologi sosial terhadap perilaku dan gerakan boikot produk pro-Israel pada masyarakat Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan gerakan sosial, tetapi sedikit penelitian yang berfokus pada konteks boikot produk pro-Israel di Indonesia, terlebih yang membedakan aktivitas pembagian informasi dan penerimaan informasi di media sosial. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana aktivitas di media sosial serta faktor psikologi sosial seperti norma pribadi, sikap terhadap boikot, tekanan sosial yang dirasakan mengenai boikot, kesadaran akan konsekuensi dari tidak melakukan boikot, dan persepsi kontrol yang dimiliki dari suatu perilaku dapat memengaruhi perilaku dan gerakan boikot. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM dan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan media sosial dan berpartisipasi dalam gerakan boikot yang diisi oleh 645 responden secara valid. Sementara itu, pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas membagikan informasi di media sosial memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku boikot, sementara aktivitas menerima informasi memerlukan mediasi dari faktor psikologi sosial untuk memengaruhi perilaku boikot. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa media sosial dan faktor psikologi sosial dapat memengaruhi gerakan boikot di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perusahaan dalam menyusun konten media sosial yang bijak, pengembang aplikasi untuk mengembangkan fitur yang mendukung aksi kolektif, dan aktivis untuk menyusun strategi kampanye aksi kolektif yang lebih efektif.

This study aims to analyze the influence of social media usage and social psychological factors on the behavior and movement of boycotting pro-Israel products among Indonesian society. The background of this research is the increasing use of social media as a tool for voicing social movements, but there is limited research focusing on the context of boycotting pro-Israel products in Indonesia, especially distinguishing between information sharing and information receiving activities on social media. This study explores how activities on social media and social psychological factors such as personal norms, attitudes towards boycotts, subjective norms, awareness of the consequences, and perceived behavioral control can influence boycott behavior and movement. The methodology of this study employs a quantitative approach using PLS-SEM and a qualitative approach using content analysis. Quantitative data collection was conducted by distributing online questionnaires to Indonesians actively using social media and participating in the boycott movement, with 645 valid responses collected. Meanwhile, qualitative data collection was carried out through interviews with 30 respondents. The results show that information sharing activities on social media have a direct impact on boycott behavior, while information receiving activities require mediation from social psychological factors to influence boycott behavior. Additionally, this study indicates that social media and social psychological factors can influence boycott movements in Indonesia. This research is expected to provide practical guidance for companies in creating sensible social media content, application developers in creating features that support collective action, and activists in devising more effective collective action campaign strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvel Krent
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial dan faktor psikologi sosial terhadap perilaku dan gerakan boikot produk pro-Israel pada masyarakat Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan gerakan sosial, tetapi sedikit penelitian yang berfokus pada konteks boikot produk pro-Israel di Indonesia, terlebih yang membedakan aktivitas pembagian informasi dan penerimaan informasi di media sosial. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana aktivitas di media sosial serta faktor psikologi sosial seperti norma pribadi, sikap terhadap boikot, tekanan sosial yang dirasakan mengenai boikot, kesadaran akan konsekuensi dari tidak melakukan boikot, dan persepsi kontrol yang dimiliki dari suatu perilaku dapat memengaruhi perilaku dan gerakan boikot. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode PLS-SEM dan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan media sosial dan berpartisipasi dalam gerakan boikot yang diisi oleh 645 responden secara valid. Sementara itu, pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas membagikan informasi di media sosial memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku boikot, sementara aktivitas menerima informasi memerlukan mediasi dari faktor psikologi sosial untuk memengaruhi perilaku boikot. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa media sosial dan faktor psikologi sosial dapat memengaruhi gerakan boikot di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perusahaan dalam menyusun konten media sosial yang bijak, pengembang aplikasi untuk mengembangkan fitur yang mendukung aksi kolektif, dan aktivis untuk menyusun strategi kampanye aksi kolektif yang lebih efektif.

This study aims to analyze the influence of social media usage and social psychological factors on the behavior and movement of boycotting pro-Israel products among Indonesian society. The background of this research is the increasing use of social media as a tool for voicing social movements, but there is limited research focusing on the context of boycotting pro-Israel products in Indonesia, especially distinguishing between information sharing and information receiving activities on social media. This study explores how activities on social media and social psychological factors such as personal norms, attitudes towards boycotts, subjective norms, awareness of the consequences, and perceived behavioral control can influence boycott behavior and movement. The methodology of this study employs a quantitative approach using PLS-SEM and a qualitative approach using content analysis. Quantitative data collection was conducted by distributing online questionnaires to Indonesians actively using social media and participating in the boycott movement, with 645 valid responses collected. Meanwhile, qualitative data collection was carried out through interviews with 30 respondents. The results show that information sharing activities on social media have a direct impact on boycott behavior, while information receiving activities require mediation from social psychological factors to influence boycott behavior. Additionally, this study indicates that social media and social psychological factors can influence boycott movements in Indonesia. This research is expected to provide practical guidance for companies in creating sensible social media content, application developers in creating features that support collective action, and activists in devising more effective collective action campaign strategies."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emirsyah Irsan
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengaruh pengetahuan CSR konsumen terhadap perilaku pembelian produk hijau. Penelitian ini menggunakan sampel konsumen muda berusia 16-30 tahun yang berdomisili di Indonesia ketika pengambilan data survey dilakukan. Terdapat 233 respon yang valid yang dikumpulkan dengan menggunakan metode convenience sampling. Data dalam penelitian ini diproses dan dianalisa dengan menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM). Penelitian ini menemukan bahwa perilaku pembelian produk hijau dipengaruhi secara langsung oleh pengetahuan CSR konsumen dan sikap konsumen terhadap lingkungan. Penelitian ini juga menemukan bahwa anggapan efektifitas konsumen memoderasi hubungan antara pengetahuan CSR konsumen dan perilaku pembelian produk hijau, namun tidak memoderasi hubungan antara pengetahuan CSR konsumen dan sikap konsumen terhadap lingkungan. Meski begitu, sikap konsumen terhadap lingkungan tidak dipengaruhi oleh pengetahuan CSR konsumen, serta tidak terdapat hubungan moderasi yang disebabkan sikap konsumen terhadap lingkungan, antara pengetahuan CSR konsumen dan perilaku pembelian produk hijau. Studi ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap pemerintah untuk mengetahui seberapa jauh konsumen muda di Indonesia telah memprioritaskan membeli produk ramah lingkungan. Serta untuk perusahaan, untuk mengetahui pentingnya melakukan kegiatan CSR dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada konsumen.

The purpose of this study is to understand whether consumer CSR knowledge influences green purchase behavior. The sample used in this study is young Indonesians aged 16-30 at the time the survey was taken. There were 233 valid responses collected using the method of convenience sampling. The data is processed and analyzed using the Partial Least Square—Structural Equation Model (PLS-SEM). This study finds that consumer CSR knowledge and environmental attitude directly influence green purchase behavior. Moreover, perceived consumer effectiveness moderates the relationship between consumer CSR knowledge and green purchase behavior but not in the relationship between consumer CSR knowledge and consumer environmental attitude. Meanwhile, consumer environmental attitude is not influenced by consumer CSR knowledge. Also, consumer environmental attitude does not mediate the relationship between consumer CSR knowledge and green purchase behavior. This study is expected to assist the government in measuring how far young Indonesian consumers have shifted to preferring a more environmentally-friendly product and for the company to assess the importance of exercising CSR activities and communicating effectively with the consumer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kintarani Amelia
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen milenial pria pada halal personal care dengan studi kasus pada brand Kahf. Menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengumpulkan 258 responden dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Pria beragama islam dari kelompok generasi milenial yang pernah membeli produk personal care merek Kahf selama 6 bulan terakhir sebagai subjek dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan diolah dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah intention to purchase dalam membeli produk personal care yang halal ditentukan oleh trust dan attitude toward product. Selain itu, trust dipengaruhi oleh perceived value dan brand image. Attitude toward product dipengaruhi oleh brand image, religious belief dan trust. Halal awareness dipengaruhi oleh halal certification. Namun di penelitian ini juga menemukan bahwa tidak adanya pengaruh dari variabel religious belief terhadap halal awareness, halal awareness terhadap attitude, dan halal awarenes terhadap intention to purchase.

This study aims to examine the factors that influence the purchasing behavior of male millennial consumers when it comes to halal personal care products with a case study on the Kahf brand. Using a quantitative approach that collected 258 respondents using a descriptive design, The subjects of this study are Muslim men from the millennial generation group who have purchased personal care products under the Kahf brand for the past 6 months. This study uses Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and is processed using software SmartPLS 3.0. The results obtained from the study show that the intention to purchase halal personal care products is determined by trust and attitude toward the product. In addition, trust is influenced by perceived value and brand image. Attitude toward products is influenced by brand image, religious belief, and trust. Halal awareness is influenced by halal certification. However, this study also found that there was no influence from the religious belief variable on halal awareness, halal awareness on attitude, and halal awareness on intention to purchase. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Studi mengenai intensi pembelian produk-produk beretika termasuk sustainable fashion telah banyak berkembang dalam literatur ilmiah. Namun demikian, sangat sedikit studi yang dikembangkan memasukkan unsur religiusitas dalam penelitiannya. Aspek ini krusial di negara-negara berkembang yang menggunakan unsur agama dalam pedoman kehidupannya termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aspek religiusitas masyarakat Indonesia dalam intensi pembelian sustainable fashion yang dimediasi oleh faktor materialisme dan guilt (perasaan bersalah) yang dikembangkan oleh Adil (2022). Penelitian dilakukan dengan mengirimkan survei yang diisi oleh 701 responden penduduk Indonesia yang beragama Islam dan berusia minimal 17 tahun. Dengan menggunakan metode pengolahan PLS-SEM, ditemukan bahwa religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian sustainable fashion serta terdapat peran mediasi signifikan oleh faktor guilt, namun tidak oleh faktor materialisme. Implikasi dan keterbatasan penelitian dicantumkan dalam tulisan ini.

Studies on purchase intention of ethical products including sustainable fashion have been conducted in various literatures. However, little did incorporate religiosity aspect into their studies. This aspect is crucial in emerging market economies which consider religiosity as a factor in their life including in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of religiosity aspect upon Indonesians on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by materialism and guilt factor that is developed by Adil (2022). The study is conducted by sending survey filled by 701 Indonesian muslim respondents that are at least 17 years old. Using PLS-SEM method, the study found that religiosity has indeed positive and significance effect on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by guilt factor, but not by materialism factor. The implications and limitations of this study is discussed within."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutya Nayavashti
"Seiring dengan terjadinya degradasi lingkungan tumbuh kepedulian lingkungan mahasiswa sebagai kelompok konsumen cerdas yang tercermin dalam perilaku konsumsi produk ramah lingkungan Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan perilaku green consumers pada mahasiswa Universitas Indonesia dan pengaruh sosial dalam perilaku green consumers Melalui pendekatan kuantitatif peneliti menggunakan teknik sampel stratifikasi proporsional berdasarkan angkatan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Indonesia memiliki kecenderungan sedang dalam perilaku green consumers Di antara dua dimensi pengaruh sosial yang digunakan dalam penelitian yaitu grup acuan dan keluarga keluarga merupakan pihak yang paling banyak memberikan pengaruh kepada responden dalam perilaku green consumers.

Along with environmental degradation growing environmental concern of students as a well educated consumer group that is reflected in the consumption behavior of environmentally friendly products This study aims to look at the behavior of green consumers to students at the University of Indonesia and social influence in the behavior of green consumers Through a quantitative approach researchers using proportional stratified sampling technique based on class Results of this study showed that the students of University of Indonesia has a moderate tendency in the behavior of green consumers Among the two dimensions of social influence used in the study reference group and family family is the strongest influence to the respondent in a green consumers behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ho, Lee Jong
"Dalam studi ini, kami menyarankan dasar dan rencana pemasaran untuk memperluas ahli makanan Korea, terutama konsumen Indonesia, dengan meningkatkan pemahaman tentang industri halal dan kesadaran konsumen di Indonesia dan memberikan informasi tentang masalah sertifikasi halal. Menyarankan cara untuk memperkuat kredibilitas sertifikasi halal di Korea dan berupaya membangun kepercayaan antara kedua negara melalui industri makanan. Makalah ini mengembangkan model berbasis sembilan konstruksi. Kesadaran halal, Kesadaran Korea, Keyakinan Agama, logo Halal, Paparan, kredibilitas COO, merek Islami dan bahan-bahan produk digunakan sebagai faktor yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengukur niat beli konsumen. Studi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemahaman tentang Korea, semakin tinggi keandalan makanan bersertifikat halal Korea. Dengan kata lain, mempromosikan Korea, menyebarkan makanan Korea, dan memberikan citra positif berarti bahwa produk halal yang diekspor dari Korea dapat dibuat lebih andal. Konsumen mengetahui produk sampingan yang berasal dari masalah yang mereka kenal, terutama produk-produk yang dipercaya untuk memberikan standar yang ditentukan. Kepercayaan agama, kesadaran halal, bahan produk memiliki dampak positif pada niat pembelian. Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi teoritis dan praktis baik dalam masyarakat akademik dan praktisi, terutama kepada mereka yang terlibat dalam industri makanan.

In this study, we suggest the basis and marketing plan to expand the expert of Korean food, especially Indonesia consumer, by improving understanding of Halal industry and consumer awareness in Indonesia and providing information on Halal certification issue.  Suggesting ways to strengthen the credibility of Halal certification in Korea and seek to build trust between the two countries through the food industry. This paper develops a nine-constructs-based model. Halal awareness, Awareness of Korea, Religious Belief, Halal logo, Exposure, COO credibility, Islamic brand and product ingredients are used as the pre-determined factors for measuring consumer's purchase intention. This study suggests that the higher the understanding of Korea, the higher the reliability of Korean-produced Halal-certified foods. In other words, promoting Korea, spreading Korean food, and providing a positive image means that the Halal products exported from Korea can be made more reliable. Consumers are aware of the by products derived from the issues they are familiar with, especially those products that are trusted to provide the prescribed standards. Also Religious belief, Halal awareness, Product ingredient have a positive impact on the purchasing intention. This research is expected to have theoretical and practical contributions in both academic society and practitioners, especially to the one who involved in food industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>