Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andita Rifayanti
"Australia adalah negara demokrasi representatif, dimana para masyrakatnya memiliki kebebasan untuk memilih langsung para kandidat yang akan menjalanan pemerintahan sebagai representasi mereka. Sistem demokrasi Australia ini pada intinya memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi kebebasan, diantanya kebebasan memilih dan dipilih; kebebasan berkumpul dan partisipasi politik; kebebasan berbicara, berekspresi dan keyakinan agama; aturan hukum; dan hak asasi manusia lainnya. Tetapi, pada abad ke-21, demokrasi di Australia telah kehilangan arahnya. Adanya erosi akuntabilitas dan transparansi telah merusak demokrasi di Australia. Oleh karena itu semangat kebebasan demokrasi perlu diciptakan dan dihidupkan kembali melalui interaksi antara pemerintah dan warganya. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah Queensland akan membuat tempat yang dinamakan Hall Demokrasi atau Hall of Democracy. Melalui arahan dari Grievous Keppler, cicit dari Frederick Keppler, Hall of Democracy memiliki fungsi utama sebagai wadah bagi masyrakat Queensland menghidupan kembali demokrasi mereka, dimana masyarakat dapat mengawasi kegiatan pemerintahan, berdiskusi dengan wakil-wakil dari pemerintahan, dan melakukan berbagai kegiatan debat atau diskusi yang dapat menjadikan kota Brisbane berkembang ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut dan menjadi bangunan yang mensimbolisasikan demokrasi yang bebas dan transparan, maka dalam
pengembangannya bangunan Hall of Democracy akan mengimplementasikan teknologi kaca yang disebut luxfer prism tanpa mengabaikan undang-undang bangunan lokal yang berlaku dan visi dari klien. Sehingga, pada akhirnya bangunan tersebut dapat menjadi simbol kuat dari arti demokrasi yang diyakini, dan terlihat indah, penuh kejutan, dan penuh harapan.

Australia is a country with representative democracy, where its people have the freedom to elect candidates who will run the government as their representation directly. Australia's democratic system basically has values that uphold freedom, including freedom of choice and choice; freedom of assembly and political participation; freedom of speech, expression and religious beliefs; rule of law; and other human rights. However, in the 21st-century, democracy in Australia has lost its direction. The erosion of accountability and transparency has undermined democracy in Australia. Therefore the spirit of democratic freedom needs to be created and revived through interactions between the government and its citizens. To achieve this goal, the Queensland government will create a place called the Hall of Democracy. Through the direction of Grievous Keppler, great-grandson of Frederick Keppler, the Hall of Democracy will has the main function as a forum for
Queensland people to revive their democracy, where people can oversee government activities, discuss with representatives of government, and conduct various debating or discussion activities that can make the city of Brisbane develop for the better. To achieve this goal and become a building that symbolizes a free and transparent democracy, in its development the Hall of Democracy will implement glass technology called luxfer prism without ignoring applicable local
building laws and the vision of the client. So, in the end, the building can become a strong symbol of the meaning of democracy which is believed and looks beautiful, full of surprises, and full of hopes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kasondang Bella Abdi Pertiwi
"Demokrasi di abad ke-21 ini telah kehilangan makna yang sebenarnya, makna tersebut perlu diciptakan dan dihidupkan kembali dengan bantuan para warga negara. Oleh karena itu, arsitektur perlu mengambil langkah dalam hal desain untuk mengingatkan masyarakat bahwa demokrasi berasal dari rakyat, untuk rakyat. Untuk ini, arsitek dan desainer ditantang untuk menjadi kreatif dalam memecahkan problematika desain tersebut. Dan jawabannya telah membawa kita pada Balai Demokrasi Hall of Democracy. Dalam membangun simbol demokrasi yang kuat ini, sebuah bahan bangunan yang kuat juga diperlukan.
Prisma Luxfer Luxfer Prisms digunakan sebagai fasad bangunan, mewujudkan ide untuk bangunan yang bercahaya seperti kristal, berkilau baik pagi ataupun malam hari. Balai Demokrasi akan menjadi tempat dimana beragam opini dan pengetahuan akan saling dibagi, bukan dipaksakan. Tempat untuk keterlibatan, kesetaraan, dan pendidikan. Dengan demikian, pemahaman akan satu sama lain akan terbentuk. Seperti angan yang menginspirasi wujud bangunan ini, bergandengan tangan menuju demokrasi yang lebih baik.

Democracy in the 21st century has lost its true meaning, it needs to be reinvented and revived with the help of the citizens. Therefore, architecture needs to take a responsible design approach to remind the society that democracy is from the people and for the people. For this reason, architects and designers are challenged to be creative in solving this design problem. And the answer has brought us to the design of the Hall of Democracy. In creating this powerful symbol of democracy, a powerful building material needs to be incorporated as well.
The Luxfer Prisms is incorporated and works as the fa ade of the building, realizing the idea of it being a luminance crystal skull, sparking day and night. The Hall of Democracy will be a place where a diversity of opinions and knowledge are shared with each other instead of being forced. A place of inclusion, equality, and education. Thus, an understanding of one another will be formed. Just like how the building rsquo s form was inspired by, hand in hand towards a better democracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Jinan Sari
"Architectural acculturation in Brisbane has been one of the first manifestations of human civilization. In addition to being the capital city of Queensland, Australia, Brisbane has experienced many political events which have affected democracy within the community. In recent years, Brisbane has seen dramatic modernization as more and more people are becoming connected and digitally savvy. As a result, people have changed their expectations about what they expect from government, which encourages increased community involvement. Therefore, a democratic system can be inclusive by allowing communities to take part in decisions and actions. Further design for the Hall of Democracy will be based upon a study of the context, research of Australian political systems, a literature review of inclusive architecture, precedent studies, and modern building glass technology and LuxferPrism patent. In addition to applying local building regulations, Hall of Democracy will utilize the vision of the client, Grievous Keppler, great grandson of Frederick Keppler, to ensure everyone has the opportunity to be involved in the communities
regardless of age, race, and disability.

Akulturasi arsitektur di Brisbane telah menjadi salah satu manifestasi pertama peradaban manusia. Selain itu, sebagai ibu kota Queensland, Australia, Brisbane telah mengalami banyak peristiwa politik yang mempengaruhi demokrasi di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, Brisbane telah mengalami modernisasi yang dramatis karena semakin banyak orang yang lebih terhubung melalui media digital. Akibatnya, masyarakat telah mengubah harapan mereka terhadap pemerintah dan mendorong supaya peningkatan keterlibatan masyarakat ditingkatkan. Oleh karena itu, sistem demokrasi dapat bersifat inklusif dengan membiarkan masyarakat untuk ikut mengambil keputusan dan tindakan dalam keputusan pemerintah. Desain lebih lanjut untuk Hall of Democracy akan didasarkan pada studi konteks, penelitian sistem politik Australia, tinjauan literatur arsitektur inklusif, studi preseden, dan teknologi dan inovasi kaca pada bangunan modern dan paten Luxfer Prism. Selain menerapkan peraturan bangunan setempat, Hall of Democracy akan memanfaatkan visi klien, Grievous Keppler, cicit Frederick Keppler, untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam komunitas tanpa memandang usia, ras, dan disabilitas."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ajeng Siti Kirono Lesmi Hendriati
"Ketika dunia sedang dilanda keresahan sosial dan politik, pemerintah lokal kota Brisbane justru memberikan persetujuan kepada pembangunan Queen’s Wharf Brisbane, mega-proyek entertainment resort - lengkap dengan kasino baru, di lokasi yang hanya sekian langkah dari institusi pemerintahan dan pendidikan tinggi. Selain memang keputusan tersebut dinilai kurang pantas, keberadaan masalah ini di Brisbane yang merupakan ibu kota dari bagian negara Queensland dan kota ketiga terbesar dan ketiga terpadat di Australia memancarkan pesan yang kurang baik kepada khalayak banyak. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan solusi desain untuk masalah tersebut, menjembatani pusat kota Brisbane yang ada saat ini dengan proyek kontroversial yang sedang berjalan tersebut. Berlokasi diantara gedung parlemen Brisbane, Queensland University of Technology dan Queen’s Wharf Brisbane, solusi desain ini diharapkan bisa menghadirkan demokrasi yang lebih kuat ditengah kapitalisme. Untuk mencapai solusi yang tepat, desain yang diajukan memerhatikan tata kota yang sudah ada dan yang akan datang, iklim lokal, dan inti dari demokrasi itu sendiri.

As the world is facing global socio-political crisis, Brisbane City Council approved Queen’s Wharf Brisbane, a mega-project of an entertainment resort - complete with a new casino, within steps away from the local government precinct and education institution. Apart from being an inappropriate decision as it is, it being situated in Brisbane - the capital city to the state of Queensland and Australia’s third largest and most populated city, very much sends a socially and politically off signal to the greater public. For that reason, this research is aimed to propose a design solution to the issue, bridging the existing Brisbane CBD (Central Business District) with the controversial development currently underway. Situated right between Brisbane’s parliament, Queensland University of Technology and the upcoming integrated resort, this design project is aimed to give a stronger presence of democracy amidst the thick capitalism. In order to provide a well-rounded solution, the proposed design pays close attention to the urban landscape - existing and upcoming, local climate, and the essence of Democracy itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sindhu Bhagaskara
"Demokrasi di abad 21 telah kehilangan maknanya, oleh karena itu perlu diciptakan dihidupkan kembali melalui usaha yang harus dilakukan oleh publik. Untuk mencapai tujuan ini, klien telah meminta sebuah rancangan untuk memfasilitasi penghidupan kembali demokrasi yaitu Hall of Democracy. Klien pada proyek ini adalah seorang dermawan, Griegous Keppler, cucu dari Frederick Keppler, penemu sejumlah produk kaca terkenal. Desain dari Hall of Democracy yang baru akan menerapkan transparansi sebagai konsep utamanya sambil mengintegrasikan teknologi material baru dan menerapkan Australian Building Codes.

Democracy in the 21st century has lost its meaning, therefore it needs to be reinvented and reinvigorated through the determined effort of the people. To achieve this goal, the client has requested a design to facilitate this reinvention of democracy, Hall of Democracy. The client himself is a philanthropist, Grievous Keppler, the great grand grandson of Frederick Keppler, the inventor of a number of glass products. The design of the new Hall of Democracy will implementing transparency as its main concept while integrates the reinvented technology of materials and also to comply with the Australian Building Codes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Nanditya Putrinta
"ABSTRAK
Australia salah satu negara demokrasi yang sudah menjadi panutan dan selalu bangga merayakan demokrasi mereka. Tetapi, diabad 21 ini pemikiran rakyat Australia akan demokrasinya sudah mulai kehilangan arah. Ini semua terjadi karena kurangnya pengenalan tentang demokrasi kepada warga negaranya terutama kaum muda. Pemerintah Queensland melihat masalah ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan kembali tentang demokrasi Australia kepada masyarakat Queensland. Proposal pun dibuat untuk memfasilitasi masyarakat Queensland dengan sebuah tempat dimana mereka dapat berkumpul dan merumuskan kembali visi demokrasi yang baru. Tempat ini akan dinamakan Hall Demokrasi atau Hall of Democracy. Hall Demokrasi ini terletak diantara Jalan William, Alice, George dan yang memberikan kemudahan bagi pemerintah dan masyarakat untuk berkumpul, merumuskan, mendebatkan, dan mendiskusikan tentang demokrasi di satu tempat. Hall demokrasi yang baru menyimbolkan keadilan, persatuan, perbedaan dan transparansi. Untuk mencapai tujuan demokrasi, hall ini akan mengimplementasikan luxfer prism yang baru diciptakan yang akan menjadi simbolisasi pemikiran akan cahaya and demokrasi. Hall ini akan dilihat sebagai tengkorak kristal yang indah kemilau, sebuah berlian yang muncul dari bumi.

ABSTRAK
Australia has been one of the role model of democratic country and the country always proudly celebrates their democracy. However, in 21st century Australia rsquo s idea of democracy is starting to lose its way. This happen because the lack of introduction of democracy to people of Australia especially young people. Queensland Government sees this problem as an opportunity to reintroduce Australian democracy to people of Queensland. A proposal is made to facilitate people of Queensland a place where everyone can come and reformulate a new vision of democracy, this place will be called Hall of Democracy. The Hall of Democracy is located between William, Alice, George and Margaret street and next to it stood government building and parliament house where it gives an opportunity for government and its people to gather, formulate, debate and discuss about democracy together in one place. The new Hall of Democracy will have the symbol equity, inclusion, diversity and transparency. To achieve the aims of democracy the hall will have to implement a reinvent of luxfer prism glass that will be a symbolization of an idea of light and democracy. This hall will be seen as a crystal skull, a beautiful sparkling and highly faceted diamond that appear as if it is erupted from the earth."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Gunawan
"Pergerakan abad ke-20 telah mempengaruhi kota-kota di seluruh dunia dalam banyak aspek peradaban. Brisbane adalah salah satu kota yang menyadari dampak modernisme terhadap prospek politik, ekonomi, masyarakat dan budaya mereka. Isu yang paling provokatif yang dihadapi kota ini akhir-akhir ini adalah keyakinan yang beralih pada demokrasi di dalam hubungan masyarakat dan parlemen yang sayangnya telah kehilangan esensi dasar transparansi. Setidaknya ada tiga subjek peran yang mempengaruhi dalam politik Australia menurut Tim Dunlop - partai, sistem pemungutan suara dan media. Sebuah ide dasar untuk mulai mengembangkan industri penyiaran independen dipastikan dapat mengilhami kebangkitan demokrasi di Brisbane. Seiring dengan proses penafsiran transparansi melalui serangkaian studi tentang teknologi kaca dan paten Luxfer Prism, gagasan konseptual ini digunakan untuk mengembangkan proposal arsitektur gedung Hall of Democracy. Tanpa mengabaikan penggunaan undang-undang bangunan lokal dan visi klien, Grievous Keppler, cicit Frederick Keppler, Hall of Democracy akan mengartikulasikan demokrasi arsitektural Brisbane melalui perspektif warganya sehingga memiliki sebuah platform untuk memonitor wakil-wakil pemerintahan mereka yang terpilih, mengarahkan serta mengawasi kegiatan pemerintah, dan melibatkan, merumuskan, berdebat juga berdiskusi untuk menjadikan kota Brisbane kota yang lebih baik.

The 20th century movements have affected cities all around the world in many aspects of civilization. Brisbane is one of the cities that realizes the modernism impact regarding their political, economy, society and cultural prospect. The most provocative issue this town encounters lately is a shifted belief on democracy within community and parliament relationship that unfortunately has lost its fundamental essence of transparency. There are at least three drivers in Australian politics according to Tim Dunlop - the parties, the voting system and the media. A suggestion to initiate media to become independent broadcasting industry can inspire a reinvigorated democracy to Brisbane. Along with the process of defining true transparency through series of study on glass technology and Luxfer Prism patent, this conceptual idea is being used to develop an architecture proposal of Hall of Democracy. Without neglecting the use of local building legislation and the vision of the client, Grievous Keppler, great grandson of Frederick Keppler, Hall of Democracy will articulate a Brisbane architectural democracy through perspective of citizen to have a platform to seek out and instruct their elected representatives, direct and have oversight on government activities, and engage in, and formulate, debate and discussion for a better city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Yumna
"Sebuah proposal untuk pembuatan Hall of Democracy di Brisbane, Australia, telah diberikan oleh klien Grievous Keppler untuk membangkitkan rasa demokrasi pada pengunjung. Perkembangan ini harus mencerminkan rasa semangat yang kuat dan tindakan kooperatif dalam mendukung proses demokrasi. Untuk mengenalkan kembali konsep demokrasi dalam sebuah desain arsitektur, perlu dilakukan kajian yang cermat tentang apa sebenarnya arti demokrasi bagi masyarakat Australia dan apa sebenarnya nilainya. Desain yang diusulkan terletak di antara George, Alice, William, dan Margaret Streets, di kawasan pemerintah Brisbane CBD. Proposal akhir untuk The Hall of Democracy membahas kesehatan sebagai sarana utama jemaat di sekitar topik demokrasi. Tujuan utamanya adalah untuk menyambut warga untuk belajar dan berkolaborasi dan, sebaliknya, untuk bersantai dan merenungkan kesejahteraan seseorang. Desain dibuat sesuai dengan peraturan nasional, negara, kecamatan, dan lokal.

A proposal for the creation of a Hall of Democracy in Brisbane, Australia, has been given by the client Grievous Keppler to invoke a sense of democracy in visitors. This development should reflect a strong sense of reinvigoration and of cooperative action in support of the democratic process. In order to re-introduce the concept of democracy in an architectural design, there should be a careful study of what democracy actually means to the Australian people and what its value really is. The proposed design is located between George, Alice, William, and Margaret Streets, in the government area of Brisbane CBD. The final proposal for The Hall of Democracy addresses health as the primary means of the congregation around the topic of democracy. Its primary purpose is to welcome citizens to learn and collaborate and, the opposite, to unwind and reflect on one's well-being. The design is created according to national, state, and local regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Romauli Kusuma Dewi
"Berkurangnya kepercayaan dari warga Australia kepada pemerintah menunjukkan negara ini kurang memiliki symbol demokrasi yang kuat, sehingga mampu mendorong kemunduran dalam kondisi sosial-politik. Simbol baru demokrasi sebagai entitas arsitektural dapat mempengaruhi tindakan politik dan juga bertindak sebagai katalisator dalam perkembangan sosial-politik. Simbol tersebut dapat membantu menentukan kemajuan sosial-politik, di mana dapat mengarah ke masa depan yang lebih baik bagi masyarakat melalui desain arsitektur secara menyeluruh. Terletak di Brisbane CBD (Central Business District), penelitian proyek desain ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baru tentang simbol demokrasi dan definisi demokrasi itu sendiri melalui desain arsitektur. Hal tersebut dapat dipergunakan dalam memberikan solusi desain untuk bagi Brisbane dan area sekitarnya, yaitu, Queensland, yang berkaitan dengan masalah sosial-politik untuk pengembangan desain baru.

The downfall of trust from Australian citizens to their government shows this country lacks a powerful symbol of democracy that can prompt deterioration in socio-political conditions. The new symbol of democracy as an architectural entity can predispose political actions and also act as a catalyst in socio political developments. It is planned to help set a clear socio political progression on where it can lead to an improved future for the society through a thorough architectural design. Situated in Brisbane CBD (Central Business District), this design project research aims to give a new understanding of the previous confusion of democratic symbols and democracy itself through architectural design. It also can provide design solutions to the design problems of Brisbane and in the larger area, Queensland, relating to its socio political issues for new design improvements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Izza
"Dalam bermasyarakat demokrasi akan selalu ada, pasalnya manusia tidak ingin diberlakukan tidak adil serta tidak didengarkan. Maka dari itu sebuah instrumen demokrasi harus ada diantara masyarakat. Dalam praktiknya sudah ada instrumentinstrumen demokrasi yang digunakan, seperti pemungutan suara, referendum, organisasi politik, serta media. Namun sangat disayangkan masyarakat masih terpengaruh oleh ‘pendapat sosial’ dimana masyarakat berpihak kepada pihak yang memiliki suara terbanyak tanpa menggali informasi atau berlaku kritis terhadap pihak tersebut lalu pada akhirnya masyarakat hanya termakan janji-janji sang pemimpin. Hal ini juga terjadi karena ke tidak transparan yang diberikan oleh pemerintah, instrumen demokrasi yang dapat digunakan akhirnya rusak karena cacatnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintahan. Padahal interaksi sosial dengan mudah dilakukan jika adanya ruang public untuk berbicara, sebuah Ruang Demokrasi yang dapat memicu hubungan yang membangun antara masyarakat dan pemerintah untuk saling mendengarkan, memiliki simbiosis mutualisme, dan menjadi wadah untuk instrument-instrumen demokrasi itu bekerja dengan maksimal.

In a society there will always be democracy because human do not want to be treated unfairly nor being unheard. Therefore an instrument of democracy must exist among the people. In practice, there are already democratic instruments used, such as voting, referendums, political organizations, and media. However, it is very unfortunate that people are still influenced by ‘social opinion’ where people sided with the party that has the most votes without checking the background or being critical to the party. These phenomenon usually ends with the political fraud for the community. Beside the society is lack of information, lack of transparency provided by the government also damaged the instruments of democracy. Whereas social interaction is easily carried out if there is a public space to speak, a democratic space that can trigger a constructive relationship between society and government to listen to each other, have a symbiotic mutualism, and become a forum for democratic instrument to work optimally."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>