Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riki Ardiansyah
"Pesawat berpenumpang 19 orang dimodifikasi agar dapat mendarat di air dengan menggubah roda pendaratan dengan float. Float yang digunakan merupakan produk impor yang sebelumnya telah digunakan oleh pesawat sejenis. Float harus dapat menopang pesawat dan dapat menerima beban impak saat mendarat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah float yang merupakan produk impor tersebut dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 serta meneliti pengaruh yang terjadi pada pelampung ketika melakukan pendaratan dipermukaan air. Tegangan dan displacement merupakan keluaran simulasi yang menjadi fokus penelitian. Parameter tersebut didapat dengan cara simulasi numerik pendaratan float dengan beberapa parameter seperti: kecepatan pendaratan dan massa pesawat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa float dengan konfigurasi ketebalan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh produsen, struktur utama (keel, sisterkeel, chine, gunwall) sebesar 3,5 mm serta wear strip sebesar 12 mm dapat digunakan pada pesawat berpenumpang 19 orang pada kecepatan landing 54 knots dan maximum landing weight 6.940 Kg. Selain itu diketahui juga bahwa semakin cepat kecepatan dan massa semakin berat pesawat maka stress dari float menjadi lebih besar. Serta didapat bahwa kecepatan merupakan faktor paling berpengaruh dalam keluaran hasil simulasi. Dengan bertambahnya kecepatan sebesar 40,7% maka penambahan beban menjadi 98,1%, sedangkan peningkatan massa sebesar 4,8% tidak memberikan penambahan beban yang terlalu besar yaitu sebesar 3,2%.

The 19-person aircraft was modified so that it could land on water by changing the landing gear with a float. The float used is an imported product that had previously been used by similar aircraft. Float must be able to support the aircraft and be able to take impact loads when landing. This study aims to determine whether the float which is an imported product can be used on passenger aircraft 19 and examine the effect that occurs on the buoy when landing on the surface of water. Stress and displacement are the output of the simulation that is the focus of research. These parameters are obtained by numerical simulation of a float landing with several parameters such as: landing speed and mass of the aircraft. From the results of the study found that the float with a thickness configuration in accordance with issued by the manufacturer, the main structure (keel, sisterkeel, chine, gunwall) of 3.5 mm and wear strip 12 mm can be used on 19 passenger aircraft at a landing speed of 54 knots and a maximum landing weight of 6,940 kg. It is also known that the faster the speed and the heavier mass of the plane, the greater the stress from the float. And it is found that speed is the most influential factor in the output of simulation results. With an increase in speed of 40.7%, the addition of the load to 98.1%, while an increase in mass of 4.8% does not provide an increase in the burden that is too large, amounting to 3.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Al Rasyid
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas pola pembajakan pesawat udara aircraft hijacking dalam penerbangan sipil yang terjadi dalam periode 15 tahun 2002 hingga 2016. Pola tersebut dilihat melalui motif, modus operandi, jenis perjalanan, posisi pesawat, permintaan pelaku, jumlah pelaku, usia pelaku, dan tipe aircraft hijacking yang dilakukan. Pada tulisan ini, ditemukan 49 kasus aircraft hijacking dalam penerbangan sipil di seluruh dunia. Sebagai bentuk kejahatan transnasional, aircraft hijacking tersebut memiliki kecenderungan-kecenderungan membentuk sebuah pola yang dapat dikaji secara kriminologis. Pemahaman mengenai pola kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak-pihak terkait yang ada di Indonesia untuk melakukan evaluasi dalam bidang keamanan penerbangan.

ABSTRACT
This thesis examines the patterns of aircraft hijacking in civil aviation which occured in the period of 2002 to 2016 15 years. The pattern is seen through motives, modus operandi, types of flight, position of the aircraft, hijacker s demands, and the types of aircraft hijacking conducted by hijacker`s. In this thesis, 49 cases of aircraft hijacking were found in civil aviation aircraft around the world. As a form of transnational crime, these aircraft hijackings has tendencies that create some patterns which can be analyzed criminologically. Understanding the patterns of these cases is expected to be a consideration for Indonesia`s related stakeholders to evaluate its aviation security."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Tika Larasati Guritno
"Skripsi ini telah diuji pada tanggal 4 Agustus 2004 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Program Studi Prancis, di hadapan Panitia Ujian yang terdiri atas: Ari A. Harapan M. Hum, Dr. J. Kadjat Hartojo, dan Renny S. Azwar M. A. Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan pesawat Concorde sejak masih berupa gagasan, lalu realisasi gagasan tersebut, bagaimana pengoperasiannya secara komersial, apa saja dampak serta maknanya terhadap masyarakat, hingga penghentian operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan sejarah pesawat Concorde, yaitu sejak gagasan mengenai pesawat komersial supersonik muncul di Prancis dan di Inggris pada akhir tahun 1950-an, hingga akhir pengoperasian pesawat Concorde pada tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pesawat Concorde bukan hanya sebuah prestasi dalam aeronautika Prancis maupun Inggris karena teknologi masa depan yang dimilikinya dan keberhasilan kerja sama kedua negara, tetapi Concorde juga sebuah prestise bagi kedua negara itu. Namun, masyarakat dunia harus kehilangan romansa penerbangan karena setelah 27 tahun melayani para pelanggannya dan membawa bendera Prancis dan Inggris dari Eropa ke Amerika Serikat, pengoperasian Concorde harus berakhir pada tahun 2003."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S14474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Boris Ernest Halasan
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dibahas mengenai analisis tepat guna untuk mensimulasikan salah satu fase kritis dalam manuver pesawat, yaitu manuver tinggal landas (take off). Parameter spesifik yang diteliti dan dikembangkan dalam penelitian ini merupakan jarak tinggal landas. Pesawat yang diteliti merupakan pesawat berpenumpang dengan penggerak baling-baling (propeller) sehingga kemampuan untuk bermanuver tinggal landas harus disesuaikan dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23. Untuk mendapatkan jarak tinggal landas yang minimal dan tetap sesuai dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23, diperlukan teknik pengendalian tertentu dalam berbagai kondisi manuver tinggal landas. Secara garis besar, penelitian ini menggunakan metode integrasi numerik yang merepresentasikan gerak pesawat sepanjang lintasan tinggal landas sampai ketinggian rintangan (screen height) yang dibagi dalam segmen waktu. Teknik pengendalian yang diperlukan untuk meminimalkan jarak tinggal landas diberlakukan ketika mensimulasikan dinamika gerak pesawat dimulai dari segmen rotasi sampai dengan ketinggian rintangan (screen height). Dalam simulasi dinamika pesawat sepanjang lintasan terbang (flight path), defleksi elevator divariasikan hingga mencapai defleksi optimal untuk menghasilkan jarak tinggal landas yang minimal dan daftar kecepatan (speed schedule) yang tetap sesuai dengan ketentuan regulasi Nasional CASR 23. Penelitian defleksi elevator ini menghasilkan jarak tinggal landas pesawat kurang dari 450 m untuk setiap kondisi atmosfer.

ABSTRACT
In this study, discussed about appropriate analysis to simulate a critical phase on aircraft maneuver, which is take off maneuver. This study specifically concerns and develops about take off distance. The aircraft inspected in this study is small, commercial, and propeller-driven aircraft that must be adapted to CASR 23. Expeditious control technique is required to be able for various kind of take off conditions and to obtain minimum take off distance and also keep speed schedule fit to CASR 23. This study uses numerical integration method which simulates aircraft motion through the length of flight path until it reaches screen height. The simulation of aircraft motion is segmented by time functions. The way to minimize take off distance is enacted when simulating aircraft motion dynamically from rotational speed to screen height. In simulating aircraft motion dynamically along the flight path, elevator deflection is varied until we have an optimal elevator deflection which have to be inputted by pilot to obtain minimum take off distance and adapting speed schedule to CASR 23. This optimized input elevator in this research obtains take off distance less than 450 m.
"
2016
S65268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Hidayat
"ABSTRAK
Beban yang terjadi pada main landing gear saat touchdown impact merupakan fungsi dari berat pesawat dikalikan dengan ground reaction load factor. Pada CASR Part 23.473 Ground Load Conditions and Assumptions disebutkan bahwa nilai ground reaction load factor berada antara 2 s/d 2.67 dan harus dibuktikan dengan Landing Gear Drop Test LGDT . Dari simulasi dengan kecepatan jatuh vsink 1.7 m/detik dan beban 22 kN diperoleh gaya kontak/impak yang terjadi pada simulasi menggunakan perangkat lunak MSC ADAMS sebesar 73.65 kN, sedangkan menggunakan perangkat lunak Solidworks Motion Analysis sebesar 74.47 kN. Hasil pengujian eksperimental diperoleh gaya kontak/impak sebesar 73.61 kN. Untuk mendapatkan ground reaction load factor dibawah 3 pada vsink = 3.05 m/detik, maka harus menggunakan rubber damper dengan stiffness antara 2000 - 2100 N/mm dan tekanan roda antara 60 - 65 psi.

ABSTRACT
Loads at main landing gear while touchdown impact is function of aircraft weight and ground reaction load factor. In regulation CASR Part 23.473 states ground reaction load factor at vsink 3.05 m s is between 2 to 2.67 and must be proven by Landing Gear Drop Test LGDT . From simulation with vsink 1.7 m s and load 22 kN obtained contact impact force that ensue in MSC ADAMS is 73.65 kN and Solidworks Motion Analysis is 74.47 kN, while from experimental is 73.61 kN. To obtain ground reaction load factor below 3 in vsink 3.05 m s, rubber damper stiffness have to 2000 2100 N mm and tire pressure between 60 65 psi."
2016
T47938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Nurma Lita
"Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan tidak mengatur secara jelas mengenai lembaga jaminan apa yang seharusnya tersedia untuk pembebanan pesawat udara di Indonesia. Setelah dilakukan penelitian, berdasarkan Naskah Akademik Badan Pembinaan Hukum Nasional, dilihat dari praktek yang berlaku saat ini yaitu Debitur menggunakan Lembaga Jaminan Fidusia untuk menjaminkan komponen-komponen pesawat udara sebagai objek jaminan fidusia karena di dalam UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia tidak ada ketentuan pelarangan komponen pesawat udara sebagai objek Jaminan Fidusia. Akan tetapi, tetap dibutuhkan pengaturan hukum jelas terkait pengaturan hukum jaminan terhadap pesawat udara dan sesuai dengan kebutuhan di Indonesia. Ketika melakukan pembaharuan pengaturan hukum jaminan terhadap pesawat udara, pemerintah Indonesia perlu memperhatikan peraturan mengenai tata cara hukum dari negara lain, salah satunya adalah Negara Singapura. Oleh sebab itu, skripsi ini dilakukan perbandingan hukum jaminan atas pesawat udara antara Indonesia dan Singapura dengan metode perbandingan yang menghasilkan bentuk penelitian yuridis- normatif. Dalam penelitian ini, menunjukkan terdapat persamaan ataupun perbedaan antara hukum jaminan di Indonesia maupun Singapura. Perbedaan utama yang terlihat adalah di Singapura semua objek suatu pesawat udara baik secara utuh maupun komponen- komponennya dapat dijadikan jaminan, dan di Singapura memiliki lembaga yang melakukan pendaftaran terhadap jaminan pesawat udara. Hal ini menunjukkan bahwa peraturan di Singapura lebih mengakomodir pesawatudara untuk dijadikan jaminan, meskipun kegunaan nya di Singapura belum banyak diketahui oleh pihak perusahaan penerbangan yang ingin menjaminkan pesawat.

Law No. 1 of 2009 on Aviation does not specify the security interest that can be available for the imposition of aircraft guarantees in Indonesia. After doing the research, based on the Academic Paper of the National Legal Development Agency, the current practice shows that the debtor uses the Fiducia Security because in the Law No. 42 of 1999 are no provisions prohibiting aircraft components as objects of fiduciary guarantees. However, there is still necessary for specify arrangements regarding the law on guarantees for aircraft and according to the needs in Indonesia. When renewing aircraft guarantee law arrangements, the Indonesian government needs to pay attention to legal procedures from other countries, one of which is Singapore. Therefore, as an inspired function, a comparison of security interest in aircraft is made between Indonesia and Singapore under comparison method producing forms of normative juridical research. This research shows that the security interest in aircraft in Indonesia, as compared to that in Singapore has similarities and differences. The main visible difference is that in Singapore, all objects of an aircraft either in whole or its part can be charged as collateral, and Singapore has institution that manages the registration of security interest in aircraft. This fact shows that the regulations in Singapore are accommodative to the parties that want to charge an aircraft as collateral for the debt, even though its use in Singapore is not widely known by the airline companies who want to guarantee the aircraft."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Gislir
"[Pemberian kredit oleh perbankan membutuhkan dukungan kepastian hukum yang
setidaknya meliputi kepastian mengenai bentuk pengikatan jaminan yang dapat
dilakukan, kelengkapan lembaga yang mendukung pelaksanaan pengikatan
jaminan tersebut, kedudukan bank selaku kreditor pemegang jaminan, Pokok
permasalahan yang dibahas adalah bagaimanakah kedudukan kreditor dalam
pembebanan kepentingan internasional atas obyek pesawat udara yang timbul
akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan, serta bagaimanakah
perlindungan terhadap kreditor pemegang kepentingan internasional atas obyek
pesawat udara yang timbul akibat perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan.
Penulisan Tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan data
sekunder sebagai sumber data utama yang diperoleh melalui studi kepustakaan.
Dalam melakukan analisa, sumber hukum primer utama yang digunakan adalah
Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (Burgerlijke Wetboek), Undang-undang Nomor 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggunan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah, Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia,
Walaupun UU Penerbangan telah menyatakan bahwa pembebanan kepentingan
internasional atas obyek pesawat udara yang timbul dari perjanjian pemberian hak
jaminan kebendaan menimbulkan hak prioritas kepada penerimanya, pengaturan
dalam UU Penerbangan masih menimbulkan pertanyaan mengenai kedudukan
kreditor yang menerima pembebanan kepentingan internasional tersebut untuk
menjamin utang atau kredit yang diberikannya, karena peraturan perundangundangan
tidak memberikan penjelasan mengenai bentuk hak jaminan kebendaan
yang dapat digunakan dalam perjanjian pemberian hak jaminan kebendaan
berdasarkan UU PenerbanganPenulisan Tesis ini memiliki tujuan untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut
The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal
certainty which includes certainty about the form of security that can be
exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the
execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral,
The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the
imposition of international interest on aircraft object arising from the security
agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the
holders of international interest againts aircraft arising from the security
agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach
with secondary data as the primary data source obtained through library
research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law
No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of
1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the
Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft
object arising from the security agreement granting the right of priority to the
recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the
position creditors who receive the imposition of international interest arising from
security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the
legislation does not define the form of security interest that might be used in the in
the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the
aim to obtain answers to these problems. , The extension of credit by banks, requires the support of at least the legal
certainty which includes certainty about the form of security that can be
exercised, the avalibility of institutions that support the implementation of the
execution of the security, the position of the bank as creditor holders of collateral,
The subject matter discussed herein, is how the position of creditors in the
imposition of international interest on aircraft object arising from the security
agreement, as well as how is the protection of the interests of creditor as the
holders of international interest againts aircraft arising from the security
agreement. The wiriting of this thesis use a normative juridical research approach
with secondary data as the primary data source obtained through library
research. In conducting the analysis, the main source of primary law used is Law
No. 1 of 2009 on Aviation, Code of Civil Law (Burgerlijke Wetboek), Law No. 4 of
1996 on the Hak Tanggungan, Law No. 42 of 1999 on Fiduciary, Although the
Aviation Law has stated that the imposition of international interest on aircraft
object arising from the security agreement granting the right of priority to the
recipient, the regulation in the Aviation Law still raises questions about the
position creditors who receive the imposition of international interest arising from
security agreement for guaranteeing a debt or credit that it provides, because the
legislation does not define the form of security interest that might be used in the in
the security agreement under the Aviation Law. The writing of this thesis has the
aim to obtain answers to these problems. ]"
Universitas Indonesia, 2015
T43958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saripudin
"Quadrotor merupakan pesawat yang dilengkapi empat buah motor yang dilengkapi baling-baling. Untuk dapat terbang dengan baik, quadrotor harus dilengkapi dengan sistem kendali yang mampu mengatur kecepatan putaran tiap motor agar sudut rotasi dan posisinya sesuai dengan setpoint yang diberikan.
Pada skripsi ini dibahas mengenai pemodelan dan perancangan sistem kendali quadrotor dengan Integral Backstepping. Sistem kendali yang dirancang meliputi pengendali sudut rotasi dan pengendali posisi. Pemodelan dan identifikasi sistem dilakukan dengan beberapa langkah percobaan untuk menentukan parameter-parameter dari model. Model yang diperoleh kemudian menjadi dasar dalam perancangan sistem kendali.
Alasan penggunaan Integral Backstepping ini karena kehandalannya dalam kemampuan mengikuti setpoint dan ketahanan terhadap gangguan. Untuk itu akan diuji kemampuan pengendali ini dengan model yang sudah diperoleh dalam simulasi.
Hasil yang diperoleh menunjukkan performa pengendali Integral Backstepping cukup memuaskan dimana respons keluaran cukup cepat, overshoot yang kecil, nilai error tunak mendekati nol, dan tahan terhadap gangguan.

Quadrotor is an aircraft equipped with four motors equipped with a propeller. It must be equipped with a control system capable of controlling the speed of each motor for attitude and position in accordance with the given setpoint in order to flying stable.
In this report discussed the modeling and control system design of quadrotor with Integral Backstepping. Control system designed includes attitude and position controllers. Modeling and system identification is done with a few experimental steps to determine the parameters of the model. Then, The model becomes the basis for the design of control systems.
The main reason using Integral Backstepping controller because in the ability to follow the setpoint and resistance against disturbance. It will be tested the ability of this controller with a quadrotor model in the simulation.
The results obtained showed Integral Backstepping controller performance is quite satisfactory where the output response fast enough, small overshoot, steady-state error value near zero, and robustness against disturbances.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Preston, Antony
London: Chancellor, 1999,
359.943 5 Pre w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>