Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Halida Ibrahim
"Peninjauan ini bertujuan untuk mempelajari faktor optik pada kaca pada laminasi yakni nilai-U, nilai SHGC, serta penambahan lapisan kaca pada kaca laminasi terhadap perubahan suhu dalam bangunan. Metode yang dilakukan adalah pengkajian literatur yang kemudian dijadikan landasan untuk melakukan observasi pada Bangunan FISIP yang terletak di Depok, sebagai salah satu contoh kasus bangunan yang terletak pada daerah beriklim tropis. Kemudian dilakukan simulasi untuk melihat perubahaan suhu ruangan dengan menggunakan jenis kaca laminasi dengan nilai optik yang berbeda. Dari hasil simulasi, ditemukan bahwa penggunaan teknologi tunggal pada kaca laminasi bening mampu menghasilkan suhu ruangan dengan rentang 30.2oC - 31.4 oC, sedangkan pada jenis kaca laminasi berwarna menghasilkan suhu dengan rentang 29 oC -30.2 oC. Pada penggunaan teknologi ganda terjadi penurunan suhu yang tinggi, dimana suhu tersebut berada pada rentang 27,1 oC - 28,5 oC. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknologi ganda mampu menciptakan performa termal yang baik pada bangunan. Tetapi, dari hasil pertimbangan biaya yang akan dikeluarkan, penggunaan teknologi ganda tidak boleh digunakan pada seluruh bidang pada bangunan tinggi di iklim tropis
The aim of this article was to observe and analyze factors that may affected optic glass including U-value, SHGC value, and additional layer application of laminated glass (double glazing technology) in building temperature changes. This article represents a synthesis of an extensive literature review then became a baseline to observe FISIP buildings, located in Depok, as one of the buildings sample for tropical climates. In addition, we also did the stimulation test to observe alteration in room temperature by using 2 types of laminated glasses with different optical values. We found that single glazing technology application on clear laminated glass adjusted room temperature from 30.2oC to 31.4 oC. Whereas single color laminated glass application, set the room temperature ranges between 29 oC to 30.2 oC. Interestingly, the application of double glazing reduced the indoor temperature between 27.1 oC to 28.5 oC. These results showed that the significance of thermal performance of buildings can be accomplished by application of double glazing technology. Nevertheless, double glazing technology were not suggested to apply in all of edge of tropical building design due to the high cost issues."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Oktaviani
"Perkembangan teknologi pada dunia militer sedang berkembang pesat, salah satunya adalah material baru untuk aplikasi kendaraan tempur dimana merupakan sebuah komposit laminat. Komposit ini terbuat dari lembaran logam AA7075 dan kevlar yang ditambahkan epoksi resin. Setelah dilakukan penambahan serbuk nano TiC dilakukan pengujian untuk mengetahui kemampuannya untuk menyerap energi balistik dari proyektil. Terbentuknya Solid Thickening Fluid (STF) yaitu dengan mencampurkan serbuk nano TiC dengan PEG-400, menggunakan magnetic stirrer selama 2 jam, yang nantinya akan diimpregnasikan ke lapisan kevlar. Langkah selanjutnya ialah membuat struktur komposit laminat dengan metode hand layup dilanjutkan dengan proses pengeringan di temperatur ruang. Setelah itu, Daya serap energi dari komposit yang diimpregnasi oleh STF nantinya akan dibandingkan dengan komposit tanpa impregnasi dengan variasi jumlah lapisan sebanyak 8, 16, dan 24 lapisan kevlar. Selain itu, komposit dilakukan pengujian SEM untuk melihat persebaran serbuk nano keramik pada kevlar serta pengujian foto makro untuk mengetahui jenis kegagalan setelah pengujian balistik. Hasil penelitian dari penambahan TiC dan penambahan jumlah lapisan kevlar pada sampel menunjukkan hasil yang baik pada pengujian balistik dan impak.

Technological developments in the military world are growing rapidly, one of which is a new material for combat vehicle applications which is a laminated composite. This composite is made of AA7075 sheet metal and kevlar with added epoxy resin. After adding TiC nanopowder, a test was carried out to determine its ability to absorb ballistic energy from projectiles. Solid Thickening Fluid (STF) is formed by mixing TiC nano powder with PEG-400, using a magnetic stirrer for 2 hours, which will later be impregnated onto a kevlar layer. The next step is to make a laminate composite structure with the hand layup method followed by a drying process at room temperature. After that, the energy absorption of composites impregnated by STF will be compared with composites without impregnation with variations in the number of layers of 8, 16, and 24 layers of kevlar. the results of the addition of TiC and the addition of the number of layers of Kevlar on the sample showed good results in ballistic and impact testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Edriawan
"Sektor rumah tangga adalah konsumen energi terbesar di Indonesia. Instrumen yang menggunakan energi paling besar pada sektor ini adalah sistem penyejuk udara sebagai akibat dari iklim tropis Indonesia yang membuat temperatur udara lebih tinggi daripada temperatur standar kenyamanan termal. Phase change material (PCM) berpotensi mengurangi konsumsi energi dengan menurunkan besar envelope heat transfer rate yang masuk ke dalam bangunan. Pemilihan PCM serta konfigurasi integrasinya dengan material bangunan krusial dalam menentukan performanya. Pemilihan didasarkan pada kondisi iklim tempat pengaplikasian PCM. Penelitian ini akan menguji performa termal beberapa PCM yang diintegrasikan dengan material bangunan bata beton ringan memanfaatkan simulasi numerikal pada peranti lunak EnergyPlus. Integrasi material bangunan bata beton ringan dengan satu jenis PCM bernama RT 35 yang diproduksi oleh Rubitherm Technologies GmbH, menghasilkan reduksi envelope heat gain transfer rate paling baik. Konfigurasi integrasi yang menempatkan PCM pada lapisan tengah material bangunan memiliki performa yang lebih baik jika dibandingkan konfigurasi yang menempatkan PCM pada lapisan luar serta dalam tembok bangunan. Hal tersebut terjadi karena penempatan PCM pada lapisan tengah memberikan perbedaan temperatur PCM yang lebih rendah dengan sekitarnya. Analisis sifat termal terhadap PCM RT 35 dengan ketebalan 20 mm yang ditempatkan pada lapisan tengah menghasilkan peningkatan hambatan termal tembok sebesar 0,141 m2-K/W.

Household sector consumes the largest amount of energy compared to other sectors in Indonesia. The most consuming instrument is the air conditioning (AC) system as the tropical climate of Indonesia yields outdoor temperature that is higher than the standardized temperature for thermal comfort. Phase change material (PCM) possesses potential to reduce the employment of energy for the AC system by reducing the total envelope heat transfer rate incorporated into a building through the walls. However, the selection of PCM and its configuration of integration with the building materials are subjected to the climate environment. This study conducted examination of the thermal performance of some PCMs that are integrated with lightweight concrete through numerical simulation using EnergyPlus software. The integration of lightweight concrete with a PCM titled RT 35 manufactured by Rubitherm Technologies GmbH company yield the highest envelope heat gain transfer rate reduction. Meanwhile, the configuration that placed the PCM in the middle layer of the building material performs better than the configurations that placed the PCM on the outer and the inner surface of the wall. This is due to the PCM being imposed to a smaller temperature difference with its surroundings. Analysis of the thermal properties of the 20 mm thick PCM RT 35 that is placed on the middle layer of the walls also yields thermal resistance value of the wall which is 0.141 m2-K/W.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coughlan, Robert
New York: Time Incorporated, 1962
960 COU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wallace, Alfred Russel, 1823-1913
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
551.691 3 WAL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sujatmiko
"Daerah Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di zona iklim tropis lembab, dengan ciri temperatur rata-rata kelembaban yang tinggi menyisakan tantangan tersendiri untuk pemenuhan kenyamanan termal adaptif bangunan gedung untuk mengejar net zero energi dan net zero emisi yang telah menjadi target perencanaan. Pada makalah ini dengan kajian teoritis dan kajian simulasi awal diupayakan memperoleh parameter optimal desain selubung untuk pemenuhan kenyamanan termal adaptif tersebut. Hasil kajian sementara memperlihatkan bahwa mengandalkan sistem selubung kinerja tinggi semata sesuai ASHRAE 189.1 tidak mencukupi. Harus ada upaya dukungan sistem ventilasi bangunan dengan pengaturan desain pendinginan pasif bangunan."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi ini menampilkan pengaruh iklim dalam pembentukan panas bangunan pada rumah panggung di kawasan iklim tropis lembab. Rumah panggung di kota Palembang merupakan salah satu tipe hunian masyarakat yang hingga kini masih didiami dan keberadaannya telah membentuk wajah kota. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja termal pada rumah panggung di kota Palembang. Objek penelitian menggunakan dua buah rumah panggung yang berada pada kawasan pemukiman di tengah kota. Metode penelitian merupakan merupakan gabungan observasi dan simulasi. Program archipak digunakan dalam melakukan simulasi. Kinerja termal kedua bangunan rumah panggung dibandingkan untuk mendapatkan hasil. Kinerja termal pada rumah panggung RP-11 lebih baik daripada rumah panggung RP-12 berdasarkan pada nilai total beban panas yang lebih rendah. Orientasi, bentuk bangunan, dan material merupakan faktor desain yang paling berpengaruh dalam pembentukan panas bangunan pada rumah panggung. Lantai panggung berkontribusi dalam mengurangi beban panas bangunan sepanjang hari. Ventilasi sangat efektif dalam mengurangi beban panas bangunan. Hasil penelitian akan digunakan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang rumah panggung modern"
JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Aditomo
"Keramik berpori merupakan jenis keramik yang terdiri dari material berongga tahan panas dengan bidang aplikasi yang luas, yaitu mencakup filter logam cair, filter gas suhu tinggi, penyangga katalis, dan insulator. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh adisi serbuk kayu terhadap morfologi, sifat mekanis, dan sifat termal dari keramik berpori berbasis mullite sebagai filter aluminium cair. Bahan baku yang digunakan mencakup kaolin dan chamotte sebagai bahan dasar, serbuk kayu sebagai agen pembentuk pori, serta carboxymethyl cellulose (CMC) dan air sebagai pengikat keramik. Penelitian dimulai dengan mencampur bahan baku dengan variabel kandungan serbuk kayu: 0%, 5%, 10%, dan 15%. Hasil campuran kemudian dicetak dengan metode dry press, dibakar selama 120 menit hingga suhu 650 °C, assembly dengan kaolin tipis, dibakar lanjut selama 120 menit hingga suhu 1200 °C, dan filter lokal berbasis mullite didapat. Filter kemudian dikarakterisasi, menunjukkan hasil bahwa adisi serbuk kayu berpengaruh membentuk pori berbentuk serat bertipe terbuka pada mikrostruktur keramik dengan jumlah meningkat, tidak terdeteksinya perubahan panas signifikan akibat dekomposisi, peningkatan koefisien ekspansi termal (dari 0,0071–0,0371%) dan permanent linear change (dari 0,0025–0,0345%), peningkatan porositas semu (dari 33,29–47,95%) dan peresapan air (dari 18,27–33,05%), serta penurunan pada kuat lentur (dari 13,48 - 6,33 MPa) dan densitas (dari 1,82–1,43 g/cm3), dengan adisi serbuk kayu dari 0% hingga 15% pada filter lokal. Kandungan serbuk kayu optimum pada filter lokal ada pada nilai 15.

Porous ceramic is a ceramic type consisting of heat-resistant porous material with widespread application, which includes liquid metal filters, high temperature gas filters, catalyst supports, and insulators. This research was conducted to investigate the effect of wood sawdust (WSD) addition on the morphology, mechanical properties, and thermal properties of mullite-based porous ceramics as molten aluminum filter. The ceramic raw materials used include kaolin and chamotte as base material, WSD as pore-forming agent (PFA), as well as carboxymethyl cellulose (CMC) and water as binder. The research was started by mixing the raw materials with a variety of WSD content: 0%, 5%, 10%, and 15%. The mixture was then formed using the dry press method, sintered for 120 minutes to 650 °C, assembled with thin kaolin, further sintered for 120 minutes to 1200 °C, and a mullite-based local filter was obtained. Filter was then characterized, showing results that addition of WSD had an effect on the formation of open-type pores in the form of fibers on the ceramic microstructure with an increasing number, no significant heat exchanges from decomposition were detected, increased coefficient of thermal expansion (from 0.0071–0.0371%) and permanent linear change (from 0.0025–0.0345%), increased apparent porosity (from 33.29–47.95%) and water infiltration (from 18.27-33.05%), as well as decreased flexural strength (from 13,48 - 6,33 MPa) and density (from 1.82–1.43 g/cm3), with increased content of WSD from 0% to 15% on the local filter. The optimum sawdust content in the local filter is at a value of 15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Tri Wahyuni
"Rem memiliki peran sangat penting karena dapat mengatur laju kendaraan. Rem adalah suatu sistem ketahanan gesekan buatan yang diaplikasikan pada sesuatu yang bergerak (moving member) untuk memperlambat atau menghentikan pergerakannya dengan menyerap energi kinetik dan menghilang dalam bentuk panas ke atmosfer sekitar. Cakram rem memerlukan material dengan kekerasan dan kekuatan tekan tinggi serta ketahanan aus dan konduktivitas termal yang baik, maka dari itu cakram rem biasanya terbuat dari besi tuang, namun dapat juga terbuat dari bahan komposit, seperti karbon, Ceramic Metal Composite (CMC), dan Metal Matrix Composite (MMC). Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan penguat pada komposit matriks aluminium terhadap struktur mikro, sifat mekanis, dan ketahanan aus untuk aplikasi cakram rem. Fokus pada penelitian ini adalah matriks komposit Al-11Zn-5Mg dengan variasi 0 dan 10 vol.% kadar SiC yang dibuat dengan metode squeeze casting. Pemilihan SiC sendiri diharapkan dapat menjadi penguat untuk peningkatan pengerasan pada matriks komposit tersebut. Selanjutnya dilakukan laku panas dimulai dari laku pelarutan pada temperatur 450 °C selama 1 jam diikuti dengan pendinginan cepat, kemudian dilakukan penuaan pada temperatur 200 °C selama 2 jam. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian komposisi kimia, pengamatan struktur mikro, x-ray mapping, dan SEM – EDS (Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Spectroscopy), pengujian XRD (X-Ray Diffraction), perhitungan porositas dan DAS (Dendrite Arm Spacing), pengujian kekerasan, impak, dan laju aus. Hasil pengujian menunjukkan penambahan SiC 10 vol.% meningkatkan nilai kekerasan komposit dari 72.1 HRB menjadi 79.5 HRB. Fasa yang terbentuk setelah penuaan adalah fasa MgZn2, Mg2Zn11, Fe-Al intermetalik, MgAl2O4, dan Mg2Si. Laju keausan meningkat pada penambahan beban, yaitu masing-masing sebesar 4.27 x 10-3 mm3/m, 10.19 x 10-3 mm3/m, dan 22.33 x 10-3 mm3/m pada beban 2.11, 6.32, dan 18.96 kg pada sampel tanpa penambahan SiC. Namun, laju keausan secara signifikan lebih rendah pada sampel komposit yang mengandung 10 vol.% SiC, yaitu 2.78 x 10-3 mm3/m, 7.26 x 10-3 mm3/m, dan 19.93 x 10-3 mm3/m pada beban 2.11, 6.32, dan 18.96 kg.
.....Brakes have a very important role because they can regulate the speed of the vehicle. Brake is an artificial friction resistance system that is applied to something that is moving (moving member) to slow down or stop its movement by absorbing kinetic energy and dissipating it in the form of heat to the surrounding atmosphere. Brake discs require materials with high hardness and compressive strength as well as wear resistance and good thermal conductivity, therefore brake discs are usually made of cast iron, but also can be made of composite materials, such as carbon, Ceramic Metal Composite (CMC), and Metal Matrix Composite (MMC). This research studied the effect of adding strengthening to the aluminium matrix composite on the microstructure, mechanical properties, and wear resistance for brake disc applications. The focus of this research is the Al-11Zn-5Mg composite matrix with variations of 0 and 10 vol.% SiC content made by squeeze casting method. The selection of SiC itself is expected to be a strengthening material for increasing the hardening of the composite matrix. The samples were heat treated starting from the dissolution treatment at 450 °C temperature for 1 hour followed by rapid cooling, then aging at 200 °C temperature for 2 hours. The tests carried out in this research were chemical composition testing, microstructure observations, x-ray mapping, and SEM-EDS (Scanning Electron Microscope – Energy Dispersive Spectroscopy), XRD (X-Ray Diffraction) testing, porosity and DAS (Dendrite Arm Spacing) calculations, hardness testing, impact, and wear rate. The test results showed the addition of SiC 10 vol.% obtained higher composite hardness values, which were 72.1 and 79.5 HRB after aging, respectively. The phases formed after aging are MgZn2, Mg2Zn11, intermetallic Fe-Al, MgAl2O4, and Mg2Si phases. The wear rate increases with increasing load, which were 4.27 x 10-3 mm3/m, 10.19 x 10-3 mm3/m, and 22.33 x 10-3 mm3/m respectively at 2.11, 6.32, and 18.96 kg loads in the sample without the SiC addition. However, the wear rate was significantly lower in the composite samples containing 10 vol.% SiC, namely 2.78 x 10-3 mm3/m, 7.26 x 10-3 mm3/m, and 19.93 x 10-3 mm3/m at a load of 2.11, 6.32, and 18.96 kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Basauli Tiarma Olivia Br.
"[Penelitian kali ini adalah berfokus pada penguatan matriks guna mendukung sifat optimum material komposit. Penguatan matriks dilakukan dengan penambahan Al-5Ti-1B dan Al-15Sr sebagai pemodifikasi matriks serta penambahan Mg sebanyak 10 wt% sebagai agen pembasahan pada komposit. Penambahan unsur modifikasi, seperti Al-5Ti-1B bertujuan sebagai agen penghalus butir dan Al-15Sr sebagai pemodifikasi dari senyawa fasa kedua yang terbentuk pada matriks paduan aluminium. Komposit pada penelitian kali ini mencapai sifat optimum pada penambahan Ti dan Sr menjadi 0.031 wt% dan 0.06 wt%. Kehadiran unsur Ti dan Sr yang ditambahkan dalam paduan matriks menghasilkan bentuk dendrit yang
terfragmentasi menjadi globular yang halus dengan dispersi fasa yang diduga adalah Mg2Si dalam morfologi chinese script yang bertransformasi menjadi fibrous kecil dan halus. Selain itu juga tidak ditemukannya fasa berbentuk
jarum atau platelet yang tajam yang berkontribusi terhadap deteorisasi dan penggetasan, seperti Al3Fe dalam paduan ini. Struktur yang dimiliki oleh komposit ini dianggap menjadi struktur yang baik untuk menunjang karakteristik matriks. Hal ini dipercaya sebagai alasan tingginya nilai
kekuatan tarik serta keuletan yang dimiliki material. Lalu, permukaan patahan pada komposit ini juga menunjukkan kombiinasi dari patah ulet dan getas.

The research is focused on the strengthening process of the matrix to give an outstanding characteristic of composite material. Strengthening the matrix is done by modification of Al-5Ti-1B dan Al-15Sr addition with 10 wt% Mg addition as the wetting agent. Addition of Al-5Ti-1B acts as grain refinement agent which provide more nucleating siteand restrict the growth of grains and
Al-15Sr acts as modifiers of the morphology of the second phase particles. The optimization of the composite characteristics is also followed by the maintenance of the casting process which is followed by degassing process.
After the casting process is done, the examination of mechanical properties, chemical composition and examination of the microstructure will be held. The optimum composition of the composite in this research is on the addition of Ti and Sr to be 0.031 wt% dan 0.06 wt%. These elements added to matrix give the fragmented dendritic-like structure of the (Al) as the matrix with the second phases, Mg2Si dispersed in the matrix have the fine morphology also. Then, there is observed no deteoriation morphology of phases like Al3Fe which is used to be needle like or platelet like. This morphology structure is considered to the best and wanted structure to the matrix and will give optimum characteristics. It is considered that this morphology of the composite is the reason of achieving highest UTS along with increasing in
ductility. In the observation of the fractograph, it is found that the mode of fracture is categorized to be the combination of ductile and brittle fracture mode., The research is focused on the strengthening process of the matrix to give an
outstanding characteristic of composite material. Strengthening the matrix is
done by modification of Al-5Ti-1B dan Al-15Sr addition with 10 wt% Mg
addition as the wetting agent. Addition of Al-5Ti-1B acts as grain refinement
agent which provide more nucleating siteand restrict the growth of grains and
Al-15Sr acts as modifiers of the morphology of the second phase particles.
The optimization of the composite characteristics is also followed by the
maintenance of the casting process which is followed by degassing process.
After the casting process is done, the examination of mechanical properties,
chemical composition and examination of the microstructure will be held.
The optimum composition of the composite in this research is on the addition
of Ti and Sr to be 0.031 wt% dan 0.06 wt%. These elements added to matrix
give the fragmented dendritic-like structure of the (Al) as the matrix with the
second phases, Mg2Si dispersed in the matrix have the fine morphology also.
Then, there is observed no deteoriation morphology of phases like Al3Fe
which is used to be needle like or platelet like. This morphology structure is
considered to the best and wanted structure to the matrix and will give
optimum characteristics. It is considered that this morphology of the
composite is the reason of achieving highest UTS along with increasing in
ductility. In the observation of the fractograph, it is found that the mode of
fracture is categorized to be the combination of ductile and brittle fracture
mode.]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>