Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Afiahuddin Tumpu
"Pendahuluan : Angiogenesis kronik pada inflammatory bowel disease (IBD) dapat meningkatkan risiko keganasan mengingat belum ditemukannya terapi definitif yang aman. Esktrak daun mahkota dewa diketahui memiliki efek antiinflamasi, namun mampu memicu toksisitas pada penggunaan dosis tinggi. Pengemasan ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan dipercaya mampu memaksimalkan paparan jaringan terhadap bahan aktif meskipun dengan pemberian dosis yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak daun mahkota dewa yang dienkapsulasi dengan nanopartikel kitosan dalam menekan angiogenesis.
Metode : Penelitian ini menggunakan 30 sampel HE jaringan kolon mencit Swiss Webster tersimpan yang diberikan air mengandung DSS 2% (selama 7 hari) diikuti dengan air tanpa DSS (selama 7 hari) dalam 3 siklus. Efek antiangiogenik ekstrak daun mahkota dewa dievaluasi dalam 6 kelompok uji: normal (N), kontrol, EMD25, EMD12,5, NPMD12,5 dan NPMD6,25.
Hasil : Jumlah angiogenesis pada kelompok NPMD12,5 tidak berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p>0,05). Adapun kelompok EMD25, EMD12,5, dan NPMD6,25 yang secara signifikan menunjukkan supresi jumlah angiogenesis jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Rerata (mean) jumlah angiogenesis dari masing-masing kelompok EMD25, EMD12,5 dan NPMD6,25 yaitu 14,6, 11,4, dan 10,8.
Kesimpulan : Reduksi angiogenesis tertinggi terdapat pada kelompok mencit yang mendapatkan 6,25 mg ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan. Penggunaan nanopartikel kitosan untuk mengemas ekstrak daun mahkota dewa terbukti efektif dalam menekan jumlah angiogenesis dan menurunkan dosis efektif untuk mencegah toksisitas."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andintia Aisyah Santoso
"Latar Belakang: Inflammatory Bowel Disease (IBD) masih menjadi masalah yang belum terselesaikan mengingat terapi yang ada saat ini adalah pemberian obat jangka panjang yang tidak adekuat sehingga memicu terjadinya inflamasi usus kronik yang mengakibatkan keganasan berupa displasia.
Tujuan: Membuktikan pengaruh ekstrak daun dewa terenkapsulasi nanopartikel kitosan dalam mencegah displasia pada usus besar mencit.
Metode: Penelitian ini menggunakan 24 sampel jaringan kolon yang disimpan dari penelitian sebelumnya berupa uji anti inflamasi mencit Swiss Webster jantan yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal (N), kontrol negatif diberi dekstran natrium sulfat ( Larutan DSS yang diberi ekstrak daun Mahkota Dewa 12,5 mg/hari dan 25 mg/hari (MD 12,5; MD 25), diberi ekstrak daun Mahkota Dewa dalam nanopartikel kitosan 6,25 mg/hari dan 12,5 mg/hari (NPMD 6,25). ; NPMD 12,5). Median skor displasia (data numerik) dari pengamatan histologis dengan pewarnaan hematoxylin-eosin (HE) kemudian dianalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney untuk uji Post-Hoc.
Hasil: Semua kelompok uji berbeda secara signifikan dari kelompok DSS. skor displasia kelompok MD 12,5; NPMD 12,5; dan NPMD 6,25 sama dengan kelompok N.
Simpulan: Metode pemberian ekstrak mahkota dewa, tanpa atau tanpa nanopartikel kitosan terenkapsulasi, efektif menurunkan skor displasia kolon akibat DSS.

Background: Inflammatory Bowel Disease (IBD) is still an unresolved problem considering the current therapy is inadequate long-term drug administration, which triggers chronic intestinal inflammation resulting in malignancy in the form of dysplasia.
Objective: To prove the effect of chitosan nanoparticles encapsulated Dewa leaf extract in preventing dysplasia in the large intestine of mice.
Methods: This study used 24 samples of colonic tissue stored from previous studies in the form of anti-inflammatory test of male Swiss Webster mice which were randomly divided into 6 groups, namely the normal group (N), the negative control group was given dextran sodium sulfate (DSS solution given the extract of Mahkota leaf). Dewa 12.5 mg/day and 25 mg/day (MD 12.5; MD 25), were given Mahkota Dewa leaf extract in chitosan nanoparticles 6.25 mg/day and 12.5 mg/day (NPMD 6.25). ; NPMD 12,5). The median dysplasia score (numerical data) from histological observations with hematoxylin-eosin (HE) staining was then analyzed using the Kruskal-Wallis and Mann-Whitney nonparametric test for the Post-Hoc test.
Results: All test groups differed significantly from the DSS group. MD group dysplasia score 12.5; NPMD 12.5; and NPMD 6.25 equal to group N.
Conclusion: The method of administering the crown of god extract, without or without encapsulated chitosan nanoparticles, was effective in reducing the colonic dysplasia score due to DSS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Intan Nurlaili
"ABSTRAK
Insidensi kolitis ulseratif di Indonesia mulai meningkat. Sedangkan etiologi penyakit tersebut masih belum jelas sehingga pengobatan saat ini masih bersifat simptomatik, jangka panjang, dan menimbulkan banyak efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak daun Ficus deltoidea pada kolon mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat (DSS). Penelitian dilakukan dengan menggunakan 24 sampel materi biologik tersimpan dari penelitian sebelumnya yang dibagi menjadi empat kelompok: kontrol negatif (DSS), kontrol positif (aspirin), ekstrak daun Ficus deltoidea dosis 25 mg, dan ekstrak daun Ficus deltoidea dosis 50 mg. Preparat histologis jaringan kolon diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan diamati pada perbesaran 400x. Terdapat peningkatan sel goblet secara signifikan (p < 0,001) pada kelompok ekstrak daun Ficus deltoidea dosis 50 mg dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Namun tidak terdapat perbedaan bermakna pada parameter fokus inflamasi dan angiogenesis.

ABSTRACT
The incidence of ulcerative colitis in Indonesia is increasing. While its etiology is still unknown, the current treatment is still symptomatic, long term, and causes many side effects. The purpose of this study is to confirm that Ficus deltoidea leaf extract has an antiinflammatory effect on DSS-induced mice colon. This study was conducted using 24 stored tissue samples from previous study which are divided into four groups: negative control (DSS), positive control (aspirin), Ficus deltoidea leaf extract at a dose of 25 mg, and Ficus deltoidea leaf extract at a dose of 50 mg. Colon tissue histology sample is stained with hematoxylin-eosin (HE) staining and examined on magnification of 400x. There is a significant increase number of goblet cells (p < 0,001) on the Ficus deltoidea leaf extract group at a dose of 50 mg compared to negative control group. However, there is no significant effect of Ficus deltoidea leaf extract on inflammation focus and angiogenesis.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Saleh Al huraebi
"Latar Belakang: Radang usus merupakan salah satu penyakit yang pengobatannya menggunakan antiinflamasi. Konsumsi obat antiinflamasi berkepanjangan dapat menyebabkan organ hati mengalami Hepatotoksisitas Imbas Obat. Tumbuhan mahkota dewa yang dilaporkan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini menguji toksisitas pada hati mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat akibat pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam/tanpa nanopartikel kitosan.
Tujuan: Mengetahui efek pemberian ekstrak mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan terhadap gambaran nekrosis pada hati mencit.
Metode: Penelitian dilakukan selama lima minggu dengan menggunakan 24 sampel jaringan tersimpan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hewan uji merupakan mencit jantan Swiss Webster yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kelompok normal (N), kelompok mencit yang diberi larutan dekstran sodium sulfat (DSS), kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dosis 25 mg/hari dan 12,5 mg/hari (MD 25 dan MD 12,5), dan kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan dosis 12,5 mg/hari dan 6,25 mg/hari (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25). Kemudian jaringan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE), lalu mengukur luas area nekrosis tiap jaringan mencit dalam lima lapang pandang.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,06) pada pengamatan rerata luas nekrosis untuk seluruh kelompok uji. Seluruh kelompok uji menunjukan terjadinya nekrosis. Namun, kelompok DSS, MD 25, dan MD 12,5 menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih rendah dari kelompok Normal, NPMD 12,5, dan NPMD 6,25.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa nanopartikel kitosan.

Background: Inflammatory Bowel Disease is a disease whose treatment uses anti-inflammation. Continous consumption of anti-inflammation can induce damage to the liver, known as Drug-induced Liver Injury. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) has been reported to have anti-inflammation activity. This study tested the toxicity to the liver of dextran sodium sulfate-induced mice due to administration of the extract of Mahkota Dewa’s leaves in /without chitosan nanoparticles.
Objective: To discover the effect of Mahkota Dewa's leaf extract in chitosan nanoparticles against necrosis view on mice liver.
Methods: The study was conducted for five weeks using 24 stored tissue samples from previous studies. The animals used for this study were Swiss Webster mice randomized into 6 groups: normal (N) group, dextran sodium sulfate (DSS) group, 25 and 12,5 mg leaf extract of Mahkota Dewa (MD 25, MD 12.5) group, 12,5 and 6,25 mg leaf extract of Mahkota Dewa in chitosan nanoparticles (NPMD 12,5 and NPMD 6,25) group. Subsequently, 24 samples is stained with Hematoxylin-eosin staining. Then, the area of necrosis of each sample is measured in five visual fields
Results: There was no significant difference (p = 0.06) in observing the mean area of necrosis for all test groups. The entire test group showed necrosis. However, the DSS, MD 25, and MD 12.5 groups showed a lower mean necrosis area than the Normal, NPMD 12.5, and NPMD 6.25 groups.
Conclusion: The administration of the Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles showed a higher mean necrosis area compared to the group without chitosan nanoparticles"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati Rahmah Ramadhoani
"Latar Belakang: Produksi TNF-α yang berlebihan pada mukosa kolon menyebabkan gangguan homeostasis sehingga timbul reaksi peradangan kronik. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) merupakan kondisi klinis akibat reaksi peradangan kronik. Angka kejadian kedua penyakit tersebut sangat tinggi baik secara global. Belum ada obat yang efektif menginduksi serta mempertahankan remisi IBD dengan efek samping minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengemasan ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan mampu menekan ekspresi TNF-α.
Metode: Penelitian ini menggunakan 30 sampel jaringan kolon tersimpan dari penelitian sebelumnya yang diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia (IHK). Mencit dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal yang tidak diberikan perlakuan (N), Kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan larutan DSS 2% b/v, ada dua Kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa dengan dosis masing-masing 25 dan 12,5 mg dalam air minumnya (EMD 25 dan EMD 12,5 mg), dan dua kelompok yang diberikan larutan DSS 2% b/v diikuti dengan pemberian ekstrak daun mahkota dewa yang terenkapsulasi dalam nanopartikel kitosan dengan dosis masing-masing 12,5 dan 6,25 mg (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25 mg).
Hasil: Indeks ekspresi TNF-α kelompok NPMD 12,5 mg dan NPMD 6,25 mg menunjukan penurunan signifikan terhadap kelompok kontrol (p<0,05), Sedangkan kelompok EMD 25 mg dan EMD 12,5 mg tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Ekstrak daun mahkota dewa yang dikemas dalam nanopartikel kitosan dengan dosis 12,5 mg dan 6,25 mg dapat menekan ekspresi TNF-α pada jaringan kolon mencit yang diinduksi dengan Dextran Sodium Sulfat.

Background: Excessive TNF-α production in colon mucosa is known to cause homeostasis disturbance, which then lead to chronic inflammation reaction. Inflammatory Bowel Diseases (IBD) is a clinical condition caused by the chronic inflammation reaction. The diseases incidence is high globally. To date, effective drug that maintain IBD remission with mild adverse effect has yet to be found. This study aims to determine whether encapsulation of mahkota dewa leaf extract in chitosan nanoparticles can suppress TNF-α expression.
Methods: This study involves 30 samples colon tissue mice from previous study that has been stained using immunohistochemistry (IHC). Included mice were divided into 6 intervention groups: a group without intervention (N); a negative control group which were only given DSS 2% b/v; two groups which were given DSS 2% b/v followed by mahkota dewa leaves extract administration, with dosages of 25 and 12.5 mg (EMD 25 and 12,5mg), and two groups which were given DSS 2% b/v followed by chitosan nanoparticle-encapsulated mahkota dewa leaves extract with dosages of 12.5 and 6.25mg (NPMD 12,5 and 6,25mg).
Results: TNF-α expression index of groups treated with NPMD 12.5 mg and NPMD 6.25 mg shows significant reduction (p<0.05), while the reduction in groups treated with EMD 25 mg and EMD 12.5 mg is not significant (p>0.05), both compared to control group.
Conclusion: Mahkota dewa extract loaded in chitosan nanoparticles with dosage 12,5 mg and 6,25 mg can suppress TNF-α expression on colon tissue of Dextran Sodium Sulfate-Induced mice."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Saleh Alhuraebi
"Latar Belakang: Radang usus merupakan salah satu penyakit yang pengobatannya menggunakan antiinflamasi. Konsumsi obat antiinflamasi berkepanjangan dapat menyebabkan organ hati mengalami Hepatotoksisitas Imbas Obat. Tumbuhan mahkota dewa yang dilaporkan memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini menguji toksisitas pada hati mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat akibat pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam/tanpa nanopartikel kitosan. Tujuan: Mengetahui efek pemberian ekstrak mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan terhadap gambaran nekrosis pada hati mencit. Metode: Penelitian dilakukan selama lima minggu dengan menggunakan 24 sampel jaringan tersimpan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hewan uji merupakan mencit jantan Swiss Webster yang dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kelompok normal (N), kelompok mencit yang diberi larutan dekstran sodium sulfat (DSS), kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dosis 25 mg/hari dan 12,5 mg/hari (MD 25 dan MD 12,5), dan kelompok mencit yang diberi ekstrak daun mahkota dewa dalam bentuk nanopartikel kitosan dosis 12,5 mg/hari dan 6,25 mg/hari (NPMD 12,5 dan NPMD 6,25). Kemudian jaringan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE), lalu mengukur luas area nekrosis tiap jaringan mencit dalam lima lapang pandang. Hasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,06) pada pengamatan rerata luas nekrosis untuk seluruh kelompok uji. Seluruh kelompok uji menunjukan terjadinya nekrosis. Namun, kelompok DSS, MD 25, dan MD 12,5 menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih rendah dari kelompok Normal, NPMD 12,5, dan NPMD 6,25. Kesimpulan: Pemberian ekstrak daun mahkota dewa dalam nanopartikel kitosan menunjukan rerata luas nekrosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tanpa nanopartikel kitosan

Background: Inflammatory Bowel Disease is a disease whose treatment uses anti-inflammation. Continous consumption of anti-inflammation can induce damage to the liver, known as Drug-induced Liver Injury. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) has been reported to have anti-inflammation activity. This study tested the toxicity to the liver of dextran sodium sulfate-induced mice due to administration of the extract of Mahkota Dewa’s leaves in /without chitosan nanoparticles.. Objective: To discover the effect of Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles against necrosis view on mice liver. Methods: The study was conducted for five weeks using 24 stored tissue samples from previous studies. The animals used for this study were Swiss Webster mice randomized into 6 groups: normal (N) group, dextran sodium sulfate (DSS) group, 25 and 12,5 mg leaf extract of Mahkota Dewa (MD 25, MD 12.5) group, 12,5 and 6,25 mg leaf extract of Mahkota Dewa in chitosan nanoparticles (NPMD 12,5 and NPMD 6,25) group. Subsequently, 24 samples is stained with Hematoxylin-eosin staining. Then, the area of necrosis of each sample is measured in five visual fields. Results:. There was no significant difference (p = 0.06) in observing the mean area of necrosis for all test groups. The entire test group showed necrosis. However, the DSS, MD 25, and MD 12.5 groups showed a lower mean necrosis area than the Normal, NPMD 12.5, and NPMD 6.25 groups. Conclusion: The administration of the Mahkota Dewa’s leaf extract in chitosan nanoparticles showed a higher mean necrosis area compared to the group without chitosan nanoparticles"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Bekti Subakir
"Banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas angiogenesis plasenta, misalnya VEGF dan oksigenasi dalam plasenta. Pada awal kehamilan normal b-hCG meningkatkan aktivitas VEGF untuk merangsang angiogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar b-hCG pada kultur plasenta dengan aktivitas angiogenik plasenta preeklampsia. Sampel plasenta diambil dari 10 plasenta wanita dengan preeklampsia dan 10 kontrol (wanita dengan kehamilan normal). Semua subjek bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan menandatangani informed consent. Konsentrasi b-hCG dalam supernatan kultur plasenta diukur dengan Microparticle Enzyme Immunoassay (MEIA) dan aktivitas angiogenik plasenta diukur dengan mengukur migrasi sel endotel menuju eksplan plasenta (skor 0-4). Hasil menunjukkan median skor aktivitas angiogenik plasenta pada preeklampsia lebih tinggi secara bermakna dari kontrol (p<0,05). Konsentrasi b-hCG dalam kultur plasenta preeklampsia lebih tinggi secara bermakna dari plasenta kehamilan normal (p<0,001). Konsentrasi b-hCG mempunyai korelasi positif dengan aktivitas angiogenik plasenta baik pada preeklampsia (r=0,50) maupun kehamilan normal (r=0,57). Walaupun korelasi ini lemah, bagaimanapun juga b-hCG merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas angiogenik plasenta. (Med J Indones 2004; 14: 67-70)

Numerous factors, such as VEGF and intra-placental oxygenation, can influence placental angiogenic activity. Early in the normal gestation period, b-hCG enhance VEGF activity to induce angiogenesis. The aims of this study were to identify the correlation between b-hCG concentration in placental culture and placental angiogenic activity in pre-eclampsia. Ten placenta samples from women with pre-eclampsia and 10 from controls (normal pregnancy) were collected. All subjects agreed to participate in this study and signed an informed consent form. b-hCG concentration in supernatant of placental culture was measured by Microparticle Enzyme Immunoassay (MEIA) and placental angiogenic activity was measured by endothelial cell migration toward placental explant (score 0-4). The results showed that the median score of placental angiogenic activity in pre-eclampsia was significantly higher than in normal pregnancy (p<0.05). Concentration of b-hCG in pre-eclampsia was significantly higher than in normal pregnancy (p<0.001). hCG concentration in placental culture was positively correlated to placental angiogenic activity both in pre-eclampsia (r=+0.50) and in normal pregnancy (r=+0.57). Although the correlations were weak, b-hCG is considered one of the factors that influence placental angiogenic activity. (Med J Indones 2004; 14: 67-70)"
2005
MJIN-14-2-AprJun2005-67
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Widiasari
"Daun Mahkota dewa diketahui mempunyai efek antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ekstrak daun Mahkota Dewa yang dikemas dalam bentuk kitosan nanopartikel, dapat memberikan efek antiinflamasi lebih baik pada organ kolon mencit kolitis ulseratif KU akibat induksi dextran sodium sulfat DSS , dibandingkan dengan ekstrak etanol saja. Pada penelitian dianalisa efek ekstrak daun Mahkota Dewa yang dikemas dalam bentuk kitosan nanopartikel dalam menghambat inflamasidengan melihat ekspresi cox-2 dan iNos. Efek antiinflamasi diuji menggunakan mencit sebanyak 36 ekor yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kontrol negatif, ekstrak daun dosis 12.5 dan 25 mg/kgBB, ekstrak daun kitosan nanopartikel dosis 6.25 dan 12,5 mg/kgBB. Induksi DSS 1 b/v diberikan melalui air minum selama 6 minggu perlakuan secara berselang-seling. Pada akhir percobaan kolon mencit difiksasi dalam larutan buffer formalin 10 kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk mengetahui ekspresi protein inflamasi berupa COX-2 dan iNOS.Ekstrak daun Mahkota Dewa dosis 25 dan 12,5 mg/kg BB dan ekstrak daun Mahkota Dewa dalam Kitosan Nano Partikel dosis 12,5 dan 6,25 mg/kg BB mampu menurunkan inflamasi signifikan dibandingkan dibandingkan dengan kelompok DSS. Terlihat dari skor hasil pewarnaan imunohistokimia protein COX-2 dan iNOS dianalisis menggunakan uji statistik didapat nilai. p<0,05 untuk semua kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (hanya men dapat DSS). Ekstrak daun Mahkota Dewa (dosis 25 dan 12,5 mg/kg BB) dan ekstrak daun Mahkota Dewa dalam Kitosan Nano Partikel (dosis 12,5 dan 6,25 mg/kg BB) mampu menghambat proses inflamasi kolon mencit yang diinduksi DSS, ditunjukkan oleh penekanan ekspresi protein inflamasi COX- 2 dan iNOS.

Mahkota Dewa is known to have anti inflammatory effect. This study was conducted to test whether the extract of Mahkota Dewa leaf packaged in the form of chitosan nanoparticles, can provide better antiinflammatory effect on colon of ulcerative colitis UC due to induction of dextran sodium sulfate DSS , compared with ethanol extract alone. The study analyzed the effect of Mahkota Dewa leaf extract packed in the form of chitosan nanoparticles in inhibiting inflammatory by evaluating the expression of COX 2 and iNOS. Anti inflammatory effect was tested using 36 mice divided into 6 groups, normal group, negative control, leaf extract dose 12.5 and 25 mg kgBB, leaf extract chitosan nanoparticle dose 6.25 and 12.5 mg kgBB. DSS induction of 2 w v is administered through drinking water for 6 weeks of intermittent treatment. At the end of the experiment the mice colon was processed in 10 formalin buffer solution then immunohistochemical examination was performed to determine the expression of inflammatory proteins COX 2 and iNOS . Mahkota Dewa leaf extract dose 25 and 12,5 mg kg BW and Dewa Mahkota Dewa leaf extract in Chitosan Nano Particle dose 12,5 and 6,25 mg kg BW can decrease inflammation significantly compared to DSS group. The immunohistochemical staining results of COX 2 and iNOS proteins were analyzed using statistical tests obtained p <0.05 for all treatment groups compared with the negative control group (DSS only). Extract of Mahkota Dewa leaf (dose 25 and 12,5 mg / kg BW) and leaf extract of Mahkota Dewa in Chitosan Nano particle (dose 12,5 and 6,25 mg / kg BW) able to inhibit inflammatory process on DSS induced mice, by suppressing the expression of COX-2 and iNOS inflammatory proteins."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Yulian Fitriani
"Pendahuluan: Celah orofasial (COF) memerlukan perawatan palatoplasti untuk menutup fistula yang terdapat di palatum. Akan tetapi, pembentukan jaringan parut di area operasi berkaitan erat dengan gangguan pertumbuhan. Modifikasi teknik bedah dan pendekatan farmakologi telah diteliti untuk mengetahui efeknya terhadap pembentukan jaringan parut dan keberhasilan palatoplasti. Ikan gabus, Channa striata, merupakan salah satu ikan endemik Asia Tenggara yang secara empiris dipercaya dapat membantu penyembuhan, terutama pascamelahirkan. Sejumlah penelitian telah menunjukan efek dari ekstrak Channa striata terhadap penyembuhan luka, namun belum ada penelitian pada penyembuhan luka di palatum tikus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek ekstrak Channa striata terhadap penyembuhan luka di palatum tikus secara histologis. Metode: Sebanyak 36 tikus Sprague dawley dibuatkan luka pada palatum dengan metode punch biopsy. Dari 36 tikus tersebut, dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan kombinasi topikal dan peroral ekstrak Channa striata, kelompok kontrol positif diberi gel gengigel dan suplemen vitamin C, dan kelompok kontrol negatif dirawat dengan gel tanpa bahan aktif. Kemudian dilakukan pengamatan pada hari ke-3, -7, dan - 14 setelah perlakuan secara klinis untuk mengamati luas luka mikroskopik. Sebanyak 4 tikus dari masing-masing perlakuan dinekropsi pada setiap hari pengamatan untuk dibuatkan preparat pengamatan histologis. Pewarnaan hematoksilin dan eosin dilakukan untuk mengamati panjang luka mikroskopik, reepitelisasi, dan angiogenesis, sedangkan pewarnaan Masson’s trichrome digunakan untuk mengamati kerapatan kolagen. Hasil dan Pembahasan: Pada hasil pengamatan ukuran luka, didapatkan bahwa terdapat perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05) ukuran luka makroskopik pada hari ke-3 dan -14, reepitelisasi pada hari ke -7 dan -14, dan kerapatan kolagen pada hari ke-14. Di sisi lain, tidak terdapat perbedaan bermakna antarperlakuan pada pengamatan panjang luka mikroskopik dan angiogenesis. Ekstrak Channa striata terbukti dapat berdampak pada penyembuhan luka di palatum tikus. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, terlihat bahwa pemberian ekstrak Channa striata topikal dan peroral dapat mengurangi ukuran luka tikus, meningkatkan tingkat reepitelisasi, meningkatkan kerapatan kolagen, dan meningkatkan angiogenesis secara signifikan pada beberapa titik waktu yang diukur, tetapi efektivitasnya lebih rendah daripada gel gengigel dan vitamin C.

Introduction: Orofacial clefts (OFC) require palatoplasty treatment to close the fistulae present in the palate. However, scar tissue formation at the surgical site is closely associated with growth disturbance. Modification of surgical techniques and pharmacological approaches have been investigated for their effects on scar tissue formation and palatoplasty success. Snakehead fish, Channa striata, is one of the fish endemic to Southeast Asia that is empirically believed to aid healing, especially postpartum. A number of studies have shown the effect of Channa striata extract on wound healing, but there has been no study on wound healing in the palate of rats. This study aims to look at the effect of Channa striata extract on wound healing in the rat palate histologically. Methods: A total of 36 Sprague Dawley rats were wounded on the palate by punch biopsy method. The 36 rats were divided into 3 groups, namely the treatment group with topical and peroral combination of Channa striata extract, the positive control group was given gengigel gel and vitamin C supplement, and the negative control group was treated with gel without active ingredients. Then observations were made on day-3, -7, and -14 after clinical treatment to observe the microscopic wound area. A total of 4 rats from each treatment were necropsied on each observation day to make histological observation preparations. Hematoxylin and eosin staining was performed to observe microscopic wound length, re-epithelialization, and angiogenesis, while Masson's trichrome staining was used to observe collagen density. Results and Discussion: In the observation of wound size, there was a statistically significant difference (p<0.05) in macroscopic wound size on days 3 and 14, re-epithelialization on day 7 and 14, and collagen density on day 14. On the other hand, there was no significant difference between treatments in the observation of microscopic wound length and angiogenesis. Channa striata extract was shown to have an impact on wound healing in the rat palate. Conclusion: Based on this study, it was shown that topical and peroral administration of Channa striata extract can reduce the size of rat wounds, increase the rate of re-epithelialization, increase collagen density, and enhance angiogenesis significantly at several time points measured, but its effectiveness is lower than gengigel gel and vitamin C."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Tannia
"Latar Belakang: Meningkatnya tren kasus kolitis ulseratif (KU) di Asia, komplikasi penyakit, dan efek samping terapi yang digunakan saat ini menyebabkan munculnya ide untuk memberdayakan tanaman herbal sebagai terapi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terenkapsulasi nanopartikel kitosan sebagai agen antiinflamasi yang dapat memperbaiki deplesi sel Goblet pada mencit yang diinduksi dekstran sodium sulfat (DSS).
Metode: Pada penelitian ini dilakukan analisis histopatologi, dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE), untuk menilai deplesi sel Goblet pada 24 sampel jaringan kolon mencit dari penelitian sebelumnya. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok: normal (N), kontrol negatif (NC)—diinduksi kolitis dengan DSS 2%, MD25—diinduksi kolitis dan diberikan 25 mg/kg berat badan (BB) larutan ekstrak daun Phaleria macrocarpa, MD12,5—diinduksi kolitis dan diberikan 12,5 mg/kgBB larutan ekstrak daun Phaleria macrocarpa, NPMD12,5—diinduksi kolitis dan diberikan 12,5 mg/kgBB larutan ekstrak daun Phaleria macrocarpa terenkapsulasi nanopartikel kitosan, dan NPMD6,25—diinduksi kolitis dan diberikan 6,25 mg/kgBB larutan ekstrak daun Phaleria macrocarpa terenkapsulasi nanopartikel kitosan. Jumlah sel Goblet dihitung secara manual dan dianalisis secara statistik.
Hasil: Seluruh perlakuan dengan ekstrak daun Phaleria macrocarpa dapat memperbaiki deplesi sel Goblet secara signifikan terhadap kontrol negatif (NC) [MD25 (p=0,021), MD12,5 (p=0,043), NPMD12,5 (p=0,021), and NPMD6,25 (p=0,021)].
Kesimpulan: Ekstrak daun Phaleria macrocarpa, baik terenkapsulasi maupun tidak terenkapsulasi nanopartikel kitosan, dapat memperbaiki deplesi sel goblet pada kolon yang diinduksi DSS

Background: The increasing cases of ulcerative colitis (UC) in Asia, its intestinal and extraintestinal complications, and side effects of current therapy urges the search of alternative therapy with minimal side effects. The study aims to prove the antiinflammatory effect of mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) leaf extract encapsulated in chitosan nanoparticles to ameliorate goblet cell depletion in dextran sodium sulphate (DSS)-induced mice colon.
Methods: 24 previously-made tissue samples, stained with hematoxylin-eosin (HE), underwent histopathological examination to analyze Goblet cell depletion. Mice were divided into 6 groups: normal (N), negative control (NC)—given DSS 2% treatment to induce colitis, MD25—given DSS 2% and 25 mg/kg body weight (BW) of Phaleria macrocarpa leaf extract, MD12,5—given DSS 2% and 12,5 mg/kgBW of Phaleria macrocarpa leaf extract, NPMD12,5—given DSS 2% and 12,5 mg/kgBW of Phaleria macrocarpa leaf extract encapsulated in chitosan nanoparticle, and NPMD6,25—given DSS 2% and 6,25 mg/kgBW of Phaleria macrocarpa leaf extract encapsulated in chitosan nanoparticle. Goblet cell was counted manually and statistically analyzed.
Results: Phaleria macrocarpa leaf extract treatment, in both forms, improve Goblet cell depletion in all groups compared to negative control [MD25 (p=0,021), MD12,5 (p=0,043), NPMD12,5 (p=0,021), and NPMD6,25 (p=0,021)].
Conclusion: Phaleria macrocarpa leaf extract, either encapsulated or not encapsulated by nanoparticle chitosan, is able to ameliorate Goblet cell depletion in DSS-induced mice colon.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>