Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Nurayla Arnas
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai Peran Japanese Consumer Cooperative Union
(JCCU) dalam melindungi konsumen dan bahaya keamanan pangan di Jepang
Consumer group dan Japanese consumer Cooperative merupakan pelopor dan
gerakan keamanan pangan dan produk orgarnk di Jepang Hal mi disebabkan
maraknya penggunaan bahan bahan kimia pertarnan dan tambahan bahan
makanan seperti pemanis pengawet dan sebagainya Pengggunaan bahan bahan
kimia pertanian dan tambahan pangan sebagai akibat dan pertumbuhan ekonomi
Jepang pasca Perang Dunia II Jenis penehtian im adalah penehtian kuahtatif
dengan menggunakan metode anahsis desknptif Data yang digunakan mehputi
data primer melalui wawancara (e-mail) dengan pihak JCCU dan sekunder yang
diperoleh dan buku jurnal artikel newsletter dan website yang berkaitan dengan
penehtian mi Hasil penelitian menunjukkan peran JCCU dalam keamanan pangan
di Jepang yaitu menyediakan produk pangan yang aman dikonsumsi melalui
sistem sanchoku dan pemenksaan laboratonum keamanan pangan membenkan
informasi seputar keamanan pangan, berkontribusi pada peraturan pernenntah
Jepang terkait keamanan pangan serta ikut berperan dalam menangarn kasus
kasus keamanan pangan di Jepang.

ABSTRACT
This thesis discussed about the role of Japanese Consumer Cooperative Union
(JCCU) that protect consumers from food safety hazards in Japan Consumer
group and Japanese consumer cooperative were the pioneer in organic product and
food safety movement in Japan The movement of food safety emergenced due to
the rise of using agricultural chemicals and food additive like sweeteners
preservatives etc The miss used of agricultural chemicals and food additive was
the impact of growth of Japanese economy after War World II most foods
mamfacturer used mass production method without consider of food safety The
research of this thesis is appliying on qualitative and used descriptive analysis
method The analysis data of this research consist of primary data through
interviews with JCCU (e mail) On the other hand this research also used books
journals articles newsletters and websites for the analysis From the end results
of this thesis showed the role of JCCU not only safe guard the food in Japan and
also provide safe food products consumed through sanchoku system and food
safety laboratory tests providing information regarding food safety JCCU was
also able to contribut to the Japanese government to establish the regulations and
handling food safety cases in Japan.
"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sumarahati
"Menghadapi tantangan perubahan struktur pertanian dan dinamika sistem pangan global, Pemerintah Jepang bekerjasama dengan masyarakat dan organisasi koperasi pertanian mengkampanyekan gerakan pangan untuk merevitalisasi daerah melalui konsep Chisan Chishou /地産地消(Produk Lokal Konsumsi Lokal). Melalui konsep Sanchoku/産直(direct sales), petani menjalin kemitraan penjualan produk pertanian melalui Chokubaijyo (gerai penjualan langsung) dalam jaringan distribusi yang dikelola oleh Nougyou Kyoudou Kumiai /農業協同組合atau JA (Japan Agricultural Cooperative) sebagai entitas penting dalam tata kelola pangan pertanian Jepang. Metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan paradigma social capital melalui pemberdayaan potensi daerah bagi pembangunan sosial dan ekonomi, dan bagaimana operasionalisasi social capital dalam dimensi kognitif, struktural, dan relasional untuk menjaga kerjasama yang berkelanjutan. Studi kasus petani yang tergabung dalam Koperasi Pertanian JA Prefektur Wakayama menggambarkan bagaimana saluran penjualan alternatif Chokubaijyo menjadi salah satu strategi petani untuk mengatasi masalah profitabilitas dan menghadapi perubahan pasar akibat pandemi Covid-19. Sistem keanggotaan Koperasi pertanian JA yang tidak mengikat, memudahkan petani untuk mengakses fasilitas pertanian sekaligus mengamankan saluran penjualan dengan resiko biaya operasional yang lebih rendah. Sistem Chokubaijyo memungkinkan JA dan petani sebagai anggota memiliki hubungan timbal balik secara ekonomi dengan menjadi aktor utama di pasar lokal, dan di sisi lain menjalankan fungsi sosial yang menumbuhkan motivasi petani lansia dengan menciptakan tujuan hidup baru dalam usaha pertanian dan bersama JA berkolaborasi untuk melestarikan produk lokal di tingkat regional.

Facing the challenges of changing agricultural structures and the dynamics of the global food system, the Government of Japan, in collaboration with communities and cooperative organizations, campaigns for the food movement to revitalize the region through the concept of Chisan Chisho/地産地消(Local Products for Local Consumption). Through the system of Sanchoku/産直(Direct Sales), farmers establish partnerships in selling agricultural products through Chokubaijyo in a distribution network managed by Nougyou Kyoudou Kumiai (農業協同組合) or JA (Japan Agricultural Cooperative) as a prominent organization in Japanese agricultural food governance. Qualitative methods are used to explain the paradigm of social capital in exploiting the potential for regional social and economic development by considering how to utilize social capital in the cognitive, structural, and relational dimensions to maintain sustainable cooperation. The case study of farmers who are members of the Wakayama Prefecture JA Agricultural Cooperative illustrates how the Chokubaijyo alternative sales channel is one of the farmers' strategies to overcome profitability problems and an increasingly competitive market, as well as facing market changes due to the Covid-19 pandemic. The non-binding membership system of the JA Agricultural Cooperative makes it easier for farmers to access facilities related to agriculture in the Chokubaijyo mechanism and secure sales channels with the risk of lower operating costs. The Chokubaijyo system allows JA and farmers as members to have a reciprocal relationship economically by being the main actors in the local market. Still, on the other hand, it also plays a social function by cultivating the motivation of elderly farmers to creat new life goals in agriculture and collaborating with JA to preserve local products at the regional level."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morton, W. Scott
New York: Praeger Publishers, 1973
952.04 MOR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nisky Khastanty Parisya
"Gempa Bumi Besar Jepang Timur atau Higashi Nihon Daishinsai yang terjadi pada tahun 2011 memberikan dampak negatif terhadap perekonomian Jepang secara luas. Dalam situasi krisis tersebut, pemerintah Jepang mengkaji The New Growth Strategy 2010 untuk mengatasi perekonomian negara. Tertulis dalam The New Growth Strategy 2010 bahwa pariwisata merupakan salah satu pilar industri yang dapat memperbaiki perekonomian Jepang. Pemerintah membuat perencanaan pariwisata yang disebut Tourism Nation Promotion Basic Plan 2012 untuk mengembangkan pariwisata Jepang. Selama pelaksanaan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Jepang telah menunjukan perkembangan pariwisata yaitu dengan tercapainya beberapa target perencanaan sehingga pertumbuhan ekonomi Jepang dalam bidang pariwisata meningkat

The Great East Japan Earthquake or Higashi Nihon Daishinsai which occurred by 2011 had a negative impact to Japanese economy at large. On that crisis situation, the Japanese Government reviewed The New Growth Strategy 2010 to tackle country?s economy. The New Growth Strategy 2010 says that tourism is one of the pillar which can improve Japanese economy. Then, the Government made Tourism Nation Promotion Basic Plan 2012 to develop tourism in Japan. During implementation, various efforts has shown the development of tourism achieved some targets so the economic growth of Japan in the field of tourism has increased."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andina Misana
"Pada tanggal 11 Maret 2011, Jepang dilanda bencana alam gempa bumi dan tsunami, yang kemudian diikuti dengan insiden kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Rentetan bencana itu selanjutnya memberikan pengaruh dalam tiap aspek kehidupan masyarakat Jepang, termasuk juga di dalamnya adalah aspek
sastra.
Penulis-penulis Jepang mengekspresikan tanggapan mereka atas peristiwa bencana tersebut dengan berbagai macam cara. Umumnya karya-karya mereka menitikberatkan pada trauma korban dan kondisi sosial pasca bencana, khususnya kondisi yang berhubungan dengan peristiwa kebocoran PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Fukushima.
Penulis tertarik untuk mengkaji tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh para penulis Jepang terkait dengan bencana Higashi Nihon Daishinsai tersebut. Beberapa tanggapan tersebut dituangkan dalam bentuk cerita pendek yang secara tidak langsung merefleksikan isi hati para penulis sebagai bagian dari masyarakat Jepang. Kumpulan cerita pendek tersebut diterbitkan dalam satu buku yang berjudul 「それでも三月は、また」(Soredemo sangatsu wa, mata). Tiga belas dari lima belas cerita pendek yang ada di dalamnya, yaitu #12300;不死の島」(Fushi no Shima) karya Tawada Yoko,「おまじ ない」(Omajinai) karya Shigematsu Kiyoshi, 「夜泣き帽子」(Yonaki boushi) karya Ogawa Yoko, 「神様2011」(Kamisama 2011) karya Kawakami Hiromi, 「三月の 毛糸」(Sangatsu no Keito) karya Kawakami Mieko, 「ルル」(Lulu) karya Ishii Shinji,
「美しい祖母の聖書」(Utsukushii Sobo no Seisho) karya Ikezawa Natsuki, 「ピース」 (Piisu) karya Kakuta Mitsuyo,「十六年後に泊まる」(Jyuuroku Nen go ni Tomaru) karya Furukawa Hideo,「日和山」(Hiyoriyama) karya Saeki Kazumi , 「ユーカリの小 さな葉」(Yuukari no Chiisana Ha) karya Murakami Ryu, dan 「惨事のあと、惨事の まえ」(Sanji no Ato, Sanji no Mae) karya David Peace.
Kesamaan yang terdapat dalam cerita-cerita pendek tersebut adalah adanya deskripsi mengenai kondisi sosial dan trauma pasca Higashi Nihon Daishinsai. Penulis berencana untuk menganalisis kondisi sosial dan trauma pasca bencana dalam cerita-cerita pendek tersebut, dan menghubungkannya dengan kondisi masyarakat yang sesungguhnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis yang berangkat dari keyakinan bahwa sastra adalah cerminan dari kondisi masyarakat;

On March 11 2011, Japan has experienced a strong earthquake and tsunami which was followed by a nuclear meltdown in Fukushima. Those disasters gave an impact to every aspect of Japanese life, including literature aspect.
The Japanese writers expressed their thoughts about the disaster in certain ways. Their works are often emphasized on victim?s trauma and social condition after disaster, particularly the condition which is related to the meltdown of nuclear power plants in Fukushima.
I am interested in reviewing the writer?s thought regarding Higashi Nihon Daishinsai?s disaster. Some of the thoughts were written in the form of short stories which reflected the writers thought as a member of Japanese society. Those short stories were published in a collection titled 「それでも三月は、また」(Soredemo sangatsuwa, mata). Thirteen of fifteen short stories inside are:「不死の島」(Fushi no Shima) written by Tawada Yoko,「おまじない」(Omajinai) written by Shigematsu Kiyoshi, 「夜泣き帽子」(Yonaki boushi) written by Ogawa Yoko, 「神様2011」(Kamisama 2011) written by Kawakami Hiromi, 「三月の毛糸」(Sangatsu no Keito) written by Kawakami Mieko, 「ルル」(Lulu) written by Ishii Shinji, 「美しい祖母の聖書」 (Utsukushii Sobo no Seisho) written by Ikezawa Natsuki, 「ピース」(Piisu) written by Kakuta Mitsuyo,「十六年後に泊まる」(Jyuuroku Nen go ni Tomaru) written by
Furukawa Hideo,「日和山」(Hiyoriyama) written by Saeki Kazumi , 「ユーカリの小さ な葉」(Yuukari no Chiisana Ha) written by Murakami Ryu, and 「惨事のあと、惨事 のまえ」(Sanji no Ato, Sanji no Mae) written by David Peace.
The resemblance between those short stories is a presence of a description about social condition and trauma after Higashi Nihon Daishinsai. I intended to analyze the social condition and trauma inside those short stories and relate it to the real condition inside Japanese society. This research is a qualitative research with a sociological approach with a belief that literature is a reflection of society?s condition."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lim, Hua Sing.
Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2001,
952 Lim p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andani Fauzita Vidyandari
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas peranan Kaitenzushi dalam bidang kuliner Jepang, dan pengaruhnya
terhadap perkembangan hidangan sushi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
peran Kaitenzushi dalam merubah sushi dari makanan mewah yang terbatas menjadi
makanan informal dan dapat dikonsumsi oleh berbagai pihak. Metode yang dipakai adalah
metode analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kaitenzushi berhasil
mempopulerkan hidangan sushi dan merupakan cerminan budaya efektivitas dan efisiensi
dari masyarakat Jepang dalam bidang kuliner.ABSTRACT This study discusses the role of Kaitenzushi in Japan?s culinary culture, and its influences on
the development of sushi. The purpose of this study is to explain the role of Kaitenzushi in
transforming sushi from a luxurious and limited dish to into an informal and accessible for
everyone. This study uses the method of descriptive analysis research. The result of this study
is that Kaitenzushi succeeded at popularizing sushi dishes and is a reflection of Japanese
efficiency and effectiveness in the culinary culture.;This study discusses the role of Kaitenzushi in Japan?s culinary culture, and its influences on
the development of sushi. The purpose of this study is to explain the role of Kaitenzushi in
transforming sushi from a luxurious and limited dish to into an informal and accessible for
everyone. This study uses the method of descriptive analysis research. The result of this study
is that Kaitenzushi succeeded at popularizing sushi dishes and is a reflection of Japanese
efficiency and effectiveness in the culinary culture., This study discusses the role of Kaitenzushi in Japan’s culinary culture, and its influences on
the development of sushi. The purpose of this study is to explain the role of Kaitenzushi in
transforming sushi from a luxurious and limited dish to into an informal and accessible for
everyone. This study uses the method of descriptive analysis research. The result of this study
is that Kaitenzushi succeeded at popularizing sushi dishes and is a reflection of Japanese
efficiency and effectiveness in the culinary culture.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Kartika
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai jenis-jenis elipsis dan fungsinya dalam teks
iklan Jepang. Pada penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif analisis
karena penulis bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis dan fungsi
elipsis dalam teks iklan Jepang. Halliday dan Hasan membagi elipsis menjadi 3 jenis,
yaitu elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausal. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa ketiga jenis elipsis tersebut terdapat dalam teks iklan Jepang.ABSTRACT This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print
advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to
describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print
advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis,
verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are
those three types of ellipsis on Japanese printed advertising selected on this study.;This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print
advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to
describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print
advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis,
verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are
those three types of ellipsis on Japanese printed advertising selected on this study.;This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print
advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to
describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print
advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis,
verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are
those three types of ellipsis on Japanese printed advertising selected on this study.;This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print
advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to
describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print
advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis,
verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are
those three types of ellipsis on Japanese printed advertising selected on this study., This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print
advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to
describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print
advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis,
verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are
those three types of ellipsis on Japanese printed advertising selected on this study.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Restiana
"ENGO Jepang memiliki sejumlah karakteristik yang berpotensi menawarkan pendekatan environmentalism alternatif melalui koalisi NGO untuk memenuhi kebutuhan instansi terkait. Secara umum ENGO memiliki prospek sebagai aktor transnasional dalam meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu lingkungan lokal dan global serta bergantung pada berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka seperti pengadaan dan mengelola lahan yang terancam punah, melakukan penelitian lapangan, melobi lembaga pemerintah, dan melaksanakan kampanye informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
JEEF (Japan Environmental Education Forum) sebagai salah satu ENGO Jepang dibentuk secara resmi pada tahun 1992 oleh beberapa akademisi. JEEF berfokus pada pendidikan lingkungan dengan menggunakan isu-isu lingkungan negara-negara berkembang terutama Asia Tenggara. JEEF yang merupakan transformasi forum lingkungan ke ENGO telah memberikan perhatian mengenai masalah-masalah lingkungan seperti pemanasan global, penggundulan hutan, dan sanitasi.
Penelitian ini membahas kerangka implementasi JEEF dalam menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dan melayani seluruh lapisan masyarakat melalui kemitraan dengan ENGO lokal. Praktek JEEF dalam merespon masalah lingkungan global memperlihatkan pertukaran dialog dan koordinasi antar lembaga agar bantuan kemanusiaan tepat guna dan tepat sasaran.

Japanese ENGOs possess a number of characteristics that potentially offer an environmentalism alternative approach to NGOs coalition for addressing relevant agencies needs. ENGOs generally have prospects in order to expand as increasing public awareness of domestic or global interconnected issues of the environment and rely on a variety of means to accomplish their goals include acquiring and managing endangered land, performing field research, lobbying government institution, and performing information campaigns to raise public awareness.
JEEF (Japan Environmental Education Forum) as one of the japanese ENGOs officially created in 1992 by a team of academicians. JEEF focuses on environmental education using environmental issues of emerging countries primarily in Southeast Asia. Environmetal issues including global warming, deforestation, and sanitation has been concerned by JEEF as a transformation of environmental forum into an ENGO.
This research discusses the framework of JEEF implementation in bridging the interests of less developed countries and serving all sectors of society to partner with Southeast Asia indigenous ENGOs. JEEF praxis in responding to environmental global issues has established coordination and the exchanging dialogue and inter-agency coordination in order to appropriate and well-targeted humanitarian assistance.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Conchita Syafrudin
"ABSTRAK
Setiap negara tentu memiliki keunikan dan ciri khas kulinernya masing-masing. Tidak terkecuali Jepang, kuliner Jepang banyak yang memiliki pengaruh dari negara lain terutama dari negara Cina. Salah satu bahan makanan yang tidak terlepas dari kuliner Jepang adalah pemakaian kedelai dalam setiap masakan, baik sebagai bahan bumbu maupun bahan makanan. Kedelai pertama kali dibudidayakan di Cina dan masuk ke Jepang melalui peninsula Korea lebih dari 2000 tahun yang lalu seiring dengan penyebaran agama Buddha. Sh?yu dan miso merupakan bahan bumbu dasar yang penting dalam cita rasa masakan Jepang. Selain itu bangsa Jepang juga banyak mengkonsumsi bahan makanan berbahan dasar kedelai seperti Natto dan Tofu. Peran Kedelai tidak hanya dalam budaya kuliner Jepang, tetapi kedelai juga digunakan oleh bangsa Jepang dalam salah satu perayaan/festival tahunan yaitu festival Setsubun Mamemaki festival melempar kedelai . Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan atas peran kedelai dalam budaya kuliner Jepang dan salah satu festival tahunan musim semi dalam budaya Jepang.

ABSTRACT
Every country has their own culinary uniqueness and characteristics. Japan is no exception, Japanese cuisine has a lot of influences from other countries, especially China. One of the ingredients that cannot be separated from Japanese cuisine is the use of soybean in each of Japanese cooking, both as a seasoning or an ingredient. Soybeans were first cultivated in China and brought into Japan through the Korean Peninsula over 2000 years ago with the spread of Buddhism. Sh yu and miso are both main ingredients that are essential in the taste of Japanese cuisine. Japanese people consume a lot of soy bean based food such as Natto and Tofu. The role of soybean is not only in Japanese culinary culture, but it is used in one of Japan rsquo s yearly festivals called Setsubun Mamemaki bean throwing festival . This study aims to answer the role of soybeans in Japanese culinary culture and the role in one of the Spring yearly festivals in Japanese culture. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>