Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna Sabrina Alfian
"Psikopat adalag ciri-ciri kepribadian yang dilukiskan oleh kekurangan hati nurani dan empati, yang mengarah ke sikap dan pengambilan keputusan yang tidak berperasaan dan manipulatif. Bersama-sama dengan kepribadian lainnya yaitu Machiavellianisme dan Narcissisme, terbentuklah segitiga "Triad Gelap". Triad Gelap ini telah mendapat perhatian dalam literatur akuntansi, dan jelas memiliki implikasi serius untuk penipuan dan perilaku yang tidak etis yang dilakukan oleh akuntan dan auditor. Dengan menggunakan sampel mahasiswa/i akuntansi, penelitian ini mendokumentasikan tingkat variabel kepribadian, dan asosiasinya dengan sikap tertentu tentang praktik profesional yang tidak etis, dan juga perbedaan potensial di seluruh usia, jenis kelaminm dan senioritas. Studi ini menemukan bahwa tingkat psikopati siswa berasosiasi dengan penerimaan mereka terhadap perilaku yang tidak etis. Bagaimanapun, penelitian ini tidak menemukan adanya perbedaan penerimaan perilaku tidak etis untuk siswa dengan perbedaan jenis kelamin, kelas akademik, senioritas, dan perminatan untuk menjadi akuntan publik.

Psychopaths are personality traits represented by shortage of conscience and empathy, which lead to callousness and manipulative behavior. Together with other personality, Machiavellianism and Narcissism, formed "Dark Triad" personality. Dark Triad has received attention in the accounting literature and clearly has serious implications for fraud and unethical behavior by accountants and auditors. Using a sample of accounting students, this study documents the level of personality variables, how they are associated with certain attitudes about unethical professional practice, and the potential differences across age, gender, and academic class levels. This study found that students' psychopathy level is associated with their acceptance of unethical behavior. This study, however, did not find any differences in the acceptance of unethical behavior for student with different gender, academic class, and interest to be public accountant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Asri Nurahma
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan self-related work commitment sebagai variabel moderator pada hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi dengan program Macro Hayes PROCESS dalam SPSS Statistics 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja, Machiavellian Personality Scale yang diadaptasi dari Dahling dkk 2009 ?=0.89 digunakan untuk mengukur kecenderungan trait kepribadian Machiavellianisme, dan alat ukur Employee Commitment yang diadaptasi dari Zettler dkk 2011 ?=0.94 digunakan untuk mengukur self-related work commitment. Analisis moderasi menunjukkan bahwa self-related work commitment tidak dapat berperan sebagai moderator yang memperkuat hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This study aims to determine the moderating role of self related work commitment on the relationship between Machiavellianism personality trait and Innovative Work Behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using statistical regression analysis technique with Hayes PROCESS Macro program on SPSS Statistics 22. Innovative Work Behavior Scale from Janssen 2000 that has been adapted by Etikariena and Muluk 2014 was used 0.82 to measure innovative behavior in the workplace, Machiavellian Personality Scale from Dahling dkk 2009 was used to measure Machiavellianism personality trait 0.89 , and Employee Commitment from Zettler dkk 2011 was used to measure self related work commitment 0.94 . Moderation analysis showed that self related work commitment have no significant role on enhancing the positive relationship between Machiavellianism and Innovative Work Behavior. Theoretical and practical implications were discussed."
2017
S67533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agni Nurlaila Kusumaningdyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mamahami bagaimana Impression Managament pada interview dapat terjadi yang akan membantu perusahaan di masa sekarang dan masa depan dengan mendapatkan pekerja yang tepat. Hal itu Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Machiavellianism dan Impression Management dalam ruang lingkup wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir, fresh graduate akuntansi, bekerja kurang dari setahun dan bekerja lebih dari setahun dengan jumlah 250 responden dan dianalisis menggunakan SEM LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Social Astuteness dan Networking Ability menjadi mediasi penuh atas hubungan Machiavellianism dan Impression Management. Implikasi manajerial akan dijelaskan dengan metode deteksi penipuan.

This study aims to understand how Impression Management in interviews can occur which will help companies in the present and future by getting the right workers. This study aims to analyze the relationship between Machiavellianism and Impression Management in the scope of the interview. The sample used in this study were final year students, fresh graduate accounting, working less than a year and working more than a year with a total of 250 respondents and analyzed using SEM LISREL. The results showed that Social Astuteness and Networking Ability became a full mediation on the relationship between Machiavellianism and Impression Management. The managerial implications will be explained by the deception detection method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hare, Robert D.
Jakarta: Graha Media Medika , 2006
616.858 2 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Praditya Ar Rizqi
"Sharenting mulai dijumpai sejak diciptakannya Facebook pada tahun 2007, 30% orangtua mengunggah satu foto anak mereka ke internet setiap hari dan 92% anak di bawah usia 2 tahun di Amerika Serikat sudah memiliki jejak digital. Di Indonesia gejala ini juga muncul di media sosial. Penelitian ini melihat kontribusi motif-motif sharenting, kesadaran akan risiko sharenting dan trait kepribadian narsisistik terhadap sharenting. Partisipan penelitian adalah 521 orang yang terdiri dari 31 Ayah serta 490 Ibu. Partisipan diperoleh dengan metode convenience sampling dan pengisian kuesioner dilakukan secara daring. Alat ukur penelitian adalah SS (Skala Sharenting), ASMS (Adaptasi Skala Motif Sharenting), SKRS (Skala Kesadaran akan Risiko Sharenting) dan NPI-11 (Narcissism Personality Inventory 11 item). Analisis data dilakukan dengan regresi berganda metode stepwise untuk mendapatkan variabel mana yang paling besar memberikan kontribusi terhadap sharenting. Secara berturut-turut variabel yang berkontribusi terhadap sharenting adalah motif manajemen impresi, trait kepribadian narsisistik, motif ekonomi, kesadaran akan risiko sharenting, motif sosial dan motif saran pengasuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan memiliki perilaku sharenting yang tergolong rendah dan kesadaran akan risiko sharenting yang tinggi, namun memiliki tingkat trait kepribadian narsisistik yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk mengedukasi orang tua tentang kesadaran akan risiko sharenting agar dapat melakukan sharenting dengan bijak.

Sharenting began to be found since the creation of Facebook in 2007, 30% of parents upload one photo of their children to the internet every day and 92% of children under the age of 2 in the United States already have a digital footprint. In Indonesia, this symptom also appears on social media. This research looks at the contribution of sharenting motives, awareness of the risks of sharenting and narcissistic personality traits to sharenting. The research participants were 521 people consisting of 31 fathers and 490 mothers. Participants were obtained using the convenience sampling method and filling out the questionnaire was done online. The research measuring instruments are SS (Sharenting Scale), ASMS (Adaptation of Sharenting Motive Scale), SKRS (Sharenting Risk Awareness Scale) and NPI-11 (Narcissism Personality Inventory 11 items). Data analysis was carried out using a stepwise multiple regression method to determine which variables contributed the most to sharenting. Successively, the variables that contribute to sharenting are impression management motives, narcissistic personality traits, economic motives, awareness of the risks of sharenting, social motives and parenting advice motives. The research results showed that the majority of participants had relatively low sharenting behavior and high awareness of the risks of sharenting, but had high levels of narcissistic personality traits. The results of this research can be used as a basis for educating parents about awareness of the risks of sharenting so they can sharenting wisely."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Taufiq Fairuza
"Persepsi mahasiswa akuntansi akan praktik profesional yang tidak etis penting untuk diketahui karena mahasiswa akuntansi adalah calon akuntan atau calon pekerja yang akan berhadapan dengan berbagai dilema etika di lingkungan bisnis. Di sisi lain, narsisisme yang memiliki karakteristik kurangnya rasa empati, kebutuhan yang berlebihan akan validasi dan pujian, serta perasaan superior yang berlebihan dapat memengaruhi ethical judgement seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh narsisisme terhadap persepsi mahasiswa akuntansi akan praktik profesional yang tidak etis, serta untuk menguji efek moderasi usia dan gender pada pengaruh narsisisme terhadap persepsi mahasiswa akuntansi akan praktik profesional yang tidak etis. Penelitian ini menggunakan penerimaan perilaku manipulasi laporan keuangan, penerimaan perilaku penyalahgunaan aset, dan penerimaan narcissistic acts untuk mendefinisikan persepsi mahasiswa akuntansi akan praktik profesional yang tidak etis. Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan sebagai metode penelitian untuk menganalisis 292 mahasiswa akuntansi dari beberapa universitas di Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara umum narsisisme berpengaruh positif terhadap penerimaan perilaku manipulasi laporan keuangan dan narcissistic acts, tetapi narsisisme tidak berpengaruh terhadap penerimaan perilaku penyalahgunaan aset. Selanjutnya, usia terbukti tidak memiliki efek moderasi yang memperlemah pengaruh narsisisme terhadap penerimaan akan perilaku manipulasi laporan keuangan dan penyalahgunaan aset, tetapi usia terbukti memperlemah pengaruh narsisisme terhadap penerimaan akan narcissistic acts. Lebih lanjut, gender laki-laki tidak terbukti memiliki efek moderasi yang memperkuat pengaruh narsisisme terhadap penerimaan akan perilaku manipulasi laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan narcissistic acts. Penelitian ini juga menguji hipotesis menggunakan subsampel mahasiswa asal Jakarta dan mahasiswa asal luar Jakarta. Narsisisme terbukti berpengaruh positif terhadap penerimaan perilaku manipulasi laporan keuangan pada mahasiswa asal Jakarta dan mahasiswa asal luar Jakarta. Selanjutnya, narsisisme terbukti berpengaruh positif terhadap penerimaan perilaku penyalahgunaan aset dan narcissistic acts pada mahasiswa asal luar Jakarta

Accounting students’ perception towards unethical professional practices is important to be investigated because accounting students will deal with various ethical dilemmas in the business environment. On the other hand, narcissism which characterized by the lack of empathy, excessive need for validation and praise, and excessive superior feelings might affect one's ethical judgment. The purpose of this study is to test the effect of narcissism on accounting students' perceptions towards unethical professional practices, as well as to test the moderation effect of age and gender on the effect of narcissism on accounting students' perceptions towards unethical professional practices. Approval of financial statement manipulation behavior, approval of assets appropriation behavior, and approval of narcissistic acts are used to define accounting students’ perception towards unethical professional practices. This study uses Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) as a research method to analyze 292 accounting students from several universities in Indonesia. This study proves that, in general, narcissism positively affects the approval of financial statement manipulation behavior and narcissistic acts, however narcissism has no effect on the approval of assets appropriation behavior. Moreover, this study proves that age has no moderation effect on the relationship between narcissism and the approval of financial statement manipulation behavior and assets appropriation behavior, however age is proven to weaken the relationship between narcissism and the approval of narcissistic acts. Furthermore, this study proves that male has no moderation effect to strengthen the relationship between narcissism and the approval of financial report manipulation behavior, assets appropriation behavior, and narcissistic acts. This study also tests the hypothesis using subsample of students from Jakarta and students from outside Jakarta. Narcissism is proven to positively affects the approval of financial statement manipulation in students from Jakarta and students from outside Jakarta. Furthermore, narcissism is proven to positively affects the approval of asset appropriation and narcissistic acts in students from outside Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cania Mutia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan psychopath trait berdasarkan tipe
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Salemba dan Rumah Singgah PEKA.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tingginya psychopath trait
merupakan faktor risiko seseorang melakukan tindakan kriminal. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa psychopath trait dilaporkan memiliki hubungan yang sangat
kuat dengan kekerasan dan residivis kriminalitas. Belum ada penelitian yang
mendalami psychopath trait berdasarkan tiga tipe narapidana, yakni narapidana,
narapidana residivis, serta mantan narapidana. Partisipan berjumlah 90 orang dengan
rincian 30 narapidana, 30 narapidana residivis dan 30 mantan narapidana. Partisipan
diminta untuk mengisi kuesioner Psychopathy Checklist Revised (PCL-R) yang
dikembangkan oleh Hare pada tahun 1991. Data yang sudah terkumpul kemudian
diolah menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan
tidak ada perbedaan psychopath trait yang signifikan berdasarkan tipe narapidana di
Lembaga Pemasyarakatan Salemba dan Rumah Singgah PEKA.

ABSTRACT
This study aims to explore the difference of psychopathy trait among type of inmates
in Salemba Prison and PEKA shelter. Previous research revealed that the higher
psychopath trait is a risk factor of criminal behavior. Research also showed that the
higher psychopath trait is reported to have a very strong relationship with the violent
and recidivist criminality. There are no studies that explore the psychopath trait
among three types of inmates, which are inmates, recidivist inmates, and ex-inmates.
Number of participants on this research are 90 people with the details of 30 inmates,
30 recidivist inmates and 30 ex-inmates. Participants were asked to complete a
questionnaire Psychopathy Checklist Revised (PCL-R) developed by Hare in 1991,
which was then processed using Analysis of Variance (ANOVA). The results
showed no significant differences in psychopath trait on the types of inmates in
Salemba Prison and PEKA shelter."
2016
S66482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah machiavellianisme, narsisisme, dan faktor-faktor big-five memiliki hubungan dengan respon utilitarian dalam dilema moral. Responden penelitian (n=137) merupakan responden umum yang diambil berdasarkan cara pengambilan data secara langsung dan online, dimana pengambilan data secara langsung dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa machiavellianisme berkorelasi positif dengan moral dilema (rs=0,360, p<0,01). Selain itu, machiavellianisme dapat memprediksi pengambilan keputusan dalam dilema moral dengan β = 0,320, t(7,109) = 3,374, p <0,01. Dengan kata lain, individu dengan skor machiavellianisme yang tinggi akan cenderung untuk memunculkan respon utilitarian dalam dilema moral dibanding individu dengan skor machiavellianisme rendah. Narsisisme dan faktor-faktor big-five tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan respon utilitarian dalam dilema moral.
, The purpose of this research was to see if machiavellianism, narcissism, and big-five factors correlated with utilitarian response in moral dilemmas. Research respondent (n=137) were general, chosen with direct and online methods, which direct methods is being done in Faculty of Psychology, University of Indonesia. The result of this research was that machiavellianism has a positive correlations with moral dilemma (rs=0.360, p<0.01). Then, machiavellianism could predict the decision making in moral dilemma, with β = 0.320, t(7.109) = 3.374, p <0.01. In other words, individuals with higher machiavellian score were more likely to show an utilitarian response than individuals with lower machiavellian score in moral dilemmas. Narcissism and big-five factors didn’t have a significant correlation in response to moral dilemmas.
]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Della Mertha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderator iklim inovasi dalam hubungan antara tipe kepribadian narsisisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan yang bekerja pada sektor industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi pada program Macro Hayes SPSS version 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja. Skala narcissism personality inventory 16 NPI-16 yang disusun oleh Ames, Rose, Anderson 2006 ? =0.69 , digunakan untuk mengukur kecenderungan narsisisme, dan skala climate for innovation measure yang disusun oleh Scott Bruce 1994 ?=0.85 digunakan untuk mengukur iklim inovasi. Hasil analisis regresi moderasi menunjukkan bahwa iklim inovasi tidak dapat berperan sebagai moderator yang dapat memperkuat hubungan antara narsisisme dan perilaku kerja inovatif r=-.0017, p >0.05 Implikasi secara teoritis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Abstract This study aims to determine the moderating role of innovative climate on the relationship between narcissism personality and innovative work behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using regression analyisis on Hayes Process Macro SPSS version 22. To measure innovative work behavior, innovative work behavior scale from Janssen 2000 was used with 0.82. narcissism Personality Inventory from Ames, Rose, Anderson 2006 was used to measure narcissism personality trait, and climate for innovation measure from Scott Bruce 1994 was used to measure innovative climate. The result showed that innovative climate have no significant role on enhancing the positive relationship between narcissism and innovative work behavior r .0017, p 0.05 . Theoretical and practical implications were discussed."
2017
S67532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Tandiary
"ABSTRAK
Psikopat fiktif telah dianalisis sebagai realistis atau tidak realistis. Praktisi klinis, psikolog forensik, dan psikiater forensik juga telah menggunakannya sebagai contoh dan alat pengajaran. Karakter the Joker yang digambarkan pada film 2008 ldquo;The Dark Knight rdquo; dideskripsikan sebagai seorang kriminal yang memiliki gangguan mental. Sesuai dengan hal tersebut, ia telah didiagnosis oleh psikiatris forensik di kehidupan nyata sebagai seorang psikopat. Oleh karena itu, para penonton berkemungkinan mereferensikan dirinya sebagai contoh para psikopat dan tingkah lakunya sebagai indikasi-indikasi psikopati. Namun, jika the Joker bukanlah psikopat fiktif yang realistis, gambarannya dalam film ini dapat membawa para penonton ke fakta yang salah. Untuk memahami betapa realistisnya the Joker, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis fitur-fitur linguistik yang menandai the Joker sebagai seorang kriminal dan/atau seorang psikopat: manipulasi dan ancaman. Penulis tulisan ini menekankan analisis pada penggunaan penipuaan lisan the Joker karena penipuan lisan adalah sebuah tipe manipulasi, dan karena pada umumnya, psikopat cenderung pengguna baik manipulasi. Penulis menemukan bahwa the Joker lebih menggunakan penipuan lisan daripada ancaman. Namun, perbedaan frekuensi penggunaan fitur-fitur linguistik ini tidaklah signifikan. Dalam kata lain, the Joker tidak memiliki preferensi antara menggunakan penipuan lisan atau ancaman sebagai strategi linguistik untuk mencapai tujuannya. Ini merefleksikan karakteristik sebuah sub-tipe psikopati, the macho, yang cenderung menggunakan ancaman untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, berdasarkan fitur-fitur linguistiknya, the Joker adalah seorang psikopat fiktif yang realistis, terutama untuk sub-tipe the macho. Berdasarkan penemuan ini, implikasi praktis dan teoretisnya adalah para psikopat mungkin menggunakan ancaman hampir sama banyaknya dengan menggunakan manipulasi, dan para pembuat dan para konsumen karya fiksi sebaiknya lebih memperhatikan penggambaran karakter-karakter psikopat dan karakter-karakter yang berkecenderungan menggunakan ancaman, terutama jika mereka juga berkecenderungan menggunakan manipulasi.

ABSTRACT
Fictional psychopaths have been analysed to be either realistic or non realistic. Clinical practitioners, forensic psychologists, and forensic psychiatrists have also used them as examples and teaching tools. The character of the Joker as portrayed in the 2008 ldquo The Dark Knight rdquo movie is described as a criminal with a mental disorder. Accordingly, he has been diagnosed by a real life forensic psychiatrist to be a psychopath. Therefore, the movie audience may refer to him for an example of psychopaths and to his behaviours for indications of psychopathy. However, if the Joker is not a realistic fictional psychopath, his portrayal in this movie may lead the audience to false facts. To understand how realistic the Joker is, this paper aims to analyse the linguistic features which mark the Joker as a criminal and or a psychopath manipulations and threats. The writer of this paper emphasizes the analysis on the Joker rsquo s uses of verbal deception as verbal deception is a type of manipulation, and because generally, psychopaths tend to be really good users of manipulation. The writer finds that the Joker uses more verbal deceptions compared to threats. However, the differences in frequency of his using these linguistic features are not significant. In other words, the Joker has no preference when it comes to using verbal deceptions or threats as a linguistic strategy to achieve his goals. This reflects the characteristics of a subtype of psychopathy, the macho, which tends to utilize threats to achieve his goal. Thus, based on his linguistic features, the Joker is a realistic fictional psychopath, especially of the macho subtype. On the basis of these findings, the practical and theoretical implications are that psychopaths may use threats about as much as they use manipulation, and that creators and audience of fictional works should pay more attention to portrayal of psychopathic characters and characters who have a tendency of using threats, especially if they also have a tendency of using manipulation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>