Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
"Seorang dokter gigi terbunuh di tempat praktiknya di Harley Street ... Dokter gigi itu ditemukan dengan lubang menghitam di bawah pelipis kanannya. Sebuah pistol tergeletak di lantai dekat tangan kanannya yang terbuka. Kemudian, salah satu pasiennya ditemukan meninggal karena dosis anestesi lokal yang mematikan. Kasus pembunuhan dan bunuh diri yang jelas. Tapi mengapa seorang dokter gigi melakukan kejahatan di tengah hari yang sibuk dengan janji? Sepatu gesper memegang kunci misteri. Sekarang - dalam kata-kata sajak"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017
823 CHR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Juanita Anandasari Sumantri
"ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF BAGIAN SATU Analisis Situasi TV UI merupakan televisi komunitas Universitas Indonesia yang digagas dan dikelola oleh Departemen Ilmu Komunikasi. Dari hasil pengamatan pada platform media sosial TV UI dan riset kuesioner, terlihat masih kurangnya ketertarikan mahasiswa UI terhadap program TV UI. Karena itu, dengan mengolah konten mengenai isu yang dekat dengan kehidupan kampus dan talent utama mahasiswa, penulis membuat program My Campus Life yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak TV UI dan menaikkan jumlah penonton TV UI.BAGIAN DUA Manfaat dan Tujuan Pengembangan PrototipeManfaat dari program ini tidak hanya sebagai hiburan yang informatif bagi mahasiswa UI, tetapi juga sebagai wadah bagi sivitas akademika UI untuk lebih mengenal lingkungan UI. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan citra positif TV UI kepada lingkungan UI dengan menghadirkan konten yang menarik dan dekat dengan mahasiswa. BAGIAN TIGA Prototipe Yang DikembangkanProgram ini dirancang selayaknya program yang akan diproduksi oleh TV UI nantinya. Konsep tayangan ini adalah mendokumentasikan profil seorang mahasiswa UI dalam menjalani kegiatannya sehari-hari. Program terbagi menjadi tiga segmen yang membahas diantaranya profil akademik, kehidupan sosial, dan kegiatan eksternal baik itu projek penelitian ataupun kegiatan organisasi atau komunitas mahasiswa. Prototipe yang juga merupakan episode pertama program, menceritakan tentang mahasiswa Fakultas Teknik bernama Kynan yang mengajak khalayak untuk melihat kesehariannya sebagai mahasiswa Teknik Mesin.BAGIAN EMPAT EvaluasiPre-test dilakukan melalui metode focus group discussion FGD , dengan responden yang terdiri dari delapan peserta yang mewakili target khalayak yaitu mahasiswa UI. Sedangkan evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online dan melalui Youtube Analytics.BAGIAN LIMA AnggaranAnggaran prototipe program sebesar Rp. 390.000,00. Anggaran pembuatan satu episode program yang diajukan untuk dikembangkan sebesar Rp 517.000,00, dengan total anggaran untuk tiga belas episode sebesar Rp 6.721.000,00. Prakiraan pendapatan program yang didapatkan melalui sponsor diberi harga Rp. 150.000,00 per episode. Pada anggaran evaluasi tidak dikenakan biaya karena dilakukan secara online.

ABSTRACT
EXECUTIVE SUMMARY CHAPTER ONE Situation Analysis UI TV is The University of Indonesia Community Television that is initiated and managed by The Department of Communication. Based on the observation on TV UI social medias and surveys, there are still a lack of interest from UI students on TV UI programs. Therefore, the author would like to create a program called My Campus Life that will focus on UI Student as the main talent, and content that is engaging with the UI students. This program aims to attract the UI Students and raise the number of UI TV viewers.CHAPTER TWO Benefits and Goals of Prototype Development The benefits of this program are just not as an informative entertainment to the UI students, but also as a platform for UI Communities to know more about UI and its environment. The objective of this program is to develop a positive image of UI TV to its communities by providing a content that is entertaining and engaging with the students. CHAPTER THREE Developed PrototypeThis program is designed as a program that will be produced by UI TV later on. The concept of this program is documenting a UI student daily life on campus. This program divided into three segments that will discuss the student academic profile, social life, research projects, organization activities, and communities. This prototype also served as the first episode of the program, the episode tells about an Engineering Faculty student called Kynan that invites the audience to see his daily life as a Mechanical Engineering student.CHAPTER FOUREvaluationThe pre test will be done by conducting a focus group discussion with eight respondents that are representing the UI students as UI TV main audiences. The evaluation will be conducted by handing out an online survey and evaluation by Youtube Analytics.CHAPTER FIVE BudgetingThe budget of this program prototype is Rp 390.000,00. The proposed budget for the program development for one episode is Rp 517.000,00, and the budget for thirteen episodes are Rp 6.721.000,00. Forecast revenue through sponsorship of one episode is Rp 450.000,00. There are no expenses for the evaluation process, because it will be conducted online. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Syamsu Rijal
"Tesis ini ingin mengungkap dan memahami sejarah Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni yang berada di Selat Sunda dari tahun 1912 sampai 2009. Selat ini memiliki posisi yang strategis menyatukan dan melayani dua pulau besar dan utama di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. Transportasi utama yang menunjang aktifitas perpindahan barang/komoditi masa ini adalah kereta api. Untuk itu Pemerintah Hindia Belanda memberikan kuasa kepada sebuah perusahaan kereta api yang bernama staatsspoorwegen untuk mengelola bidang transportasi di wilayah Banten, maka dibangunlah Pelabuhan Merak di ujung rel kereta jalur Tanah Abang, Jakarta ke Merak, Banten pada tahun 1912. Pelabuhan ini menunjang kegiatan Hindia Belanda seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pengelolaan pelabuhan berganti-ganti mengikuti perkembangan politik pemerintahan. Sampai tahun 1948, di Pelabuhan Merak masih beraktifitas kegiatan ekspor barang ke luar negeri. Sementara itu juga Pemerintah Republik Indonesia membuka secara resmi jalur Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Panjang di Lampung tahun 1952. Belanda menyerahkan pengelolaan pelabuhan kepada Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1956. Ketika nasionalisasi perusahaan asing dikeluarkan pemerintah Republik Indonesia tahun 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak beralih ke Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Tahun 1970, Departemen Perhubungan mulai membangun Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Sebagai pelabuhan bayangan sementara Pelabuhan Bakauheni dibangun, dioperasikan Pelabuhan Srengsem. Pelabuhan Bakauheni beroperasi tahun 1980. Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung, masing masing memiliki wilayah belakang. Karakteristik Jakarta dan Jawa Barat terlihat dalam aktifitas muat barang di Pelabuhan Merak, demikian pula halnya di Pelabuhan Bakauheni, dengan Palembang dan Bengkulu sebagai daerah belakang Lampung (dulunya wilayah Sumatera Selatan). Dengan karakteristik yang berbeda tersebut dan dengan analisis ekonomi regional, terlihat adanya aktifitas saling memenuhi kebutuhan kedua wilayah. Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni di Selat Sunda ke depan, berdasarkan latar belakang sejarah dan posisinya pada jalur pelayaran internasional, sangat mungkin untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional.

This thesis wants to reveal and understand the history of Merak Port and Bakauheni Port in the Sunda Strait from 1912 to 2009. Strait has a strategic position to unite and serve the two large islands and Indonesia's main island of Java and Sumatra. Major transportation activities that support the movement of goods/commodities this period is the train. For the Government of the Netherlands East Indies provides power to a railroad company named staatsspoorwegen to manage transportation in Banten, Merak, he built a railroad track down the Tanah Abang, Jakarta to Merak, Banten, in 1912. This port supporting the activities of the Dutch East Indies, such as export and import goods from Indonesia to other countries. Post-independence of the Republic of Indonesia, switch port management to follow the development of government policy. Until 1948, the Merak Port is still activity in the Port of exports of goods abroad. While it is also the Government of Indonesia officially opened the path Merak in Banten and the Panjang Port in Lampung in 1952. The Dutch handed over the management port to the Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) in 1956. When the nationalization of foreign companies by the government of the Republic of Indonesia in 1959, the management switched to Merak Port of Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). In 1970, the Department of Transportation started building Bakauheni Port in Lampung. As a shadow port while Port Bakauheni constructed, operated Port Srengsem. Bakauheni Port operational in 1980. Merak Port in Banten and Bakauheni Port in Lampung, each has a rear area. Jakarta and West Java characteristics seen in the activity of unloading goods at the port of Merak, as well as in Port Bakauheni, with Palembang and Bengkulu as a rear area of Lampung (South Sumatra). With different characteristics and with the regional economic analysis, there appears to meet the needs of each activity both regions. Merak Port and Bakauheni Port in Sunda Strait forward, based on historical background and its position on international cruise lines is quite possible to be developed as an international seaport."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prayitno
"

Pneumonia karena Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab utama kematian balita yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi. Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas Pneumococcal Conjugate Vaccine-13 (PCV13) dengan imunisasi dasar 2 dosis dan 1 dosis penguat (jadwal 2 + 1).

Penelitian kohort prospektif dilakukan di tiga Kabupaten Nusa Tenggara Barat pada bulan November 2017–Juni 2019. Subjek adalah bayi usia dua bulan, dibagi menjadi kelompok PCV13 dan kontrol. Vaksinasi PCV13 dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB pada bulan Oktober 2017. Subjek dilakukan usap nasofaring 4 kali saat berusia 2, 4, 12, dan 18 bulan, kemudian spesimen dikultur, diidentifikasi serotipe, dan diuji kepekaannya terhadap antibiotik.

Proporsi S. pneumoniae pada usia 2 bulan adalah 22,9% pada kelompok vaksin dan 19,1% pada kontrol. Evaluasi pada usia 12 bulan menunjukkan kolonisasi S. pneumoniae lebih tinggi dibandingkan usia 2 bulan pada kedua kelompok (chi square, p < 0,01). Kolonisasi S. pneumoniae serotipe vaksin PCV13 (serotipe VT) pada kelompok vaksin menurun pada usia 18 bulan diikuti kenaikan serotipe yang tidak terdapat di vaksin PCV13 (serotipe NVT). Pada kontrol serotipe VT meningkat dengan bertambahnya usia (chi square, p < 0,05). PCV13 menurunkan kolonisasi S. pneumoniae serotipe 6A/6B (serotipe dominan). Pola kepekaan terhadap antibiotik tidak berubah dengan bertambahnya usia pada kedua kelompok. Disimpulkan pemberian PCV13 dengan jadwal 2 + 1 efektif menurunkan kolonisasi S. pneumoniae serotipe VT di nasofaring.

 

Kata kunci:    kepekaan terhadap antibiotik, kolonisasi nasofaring, perubahan serotipe, pneumonia, proporsi


Pneumonia caused by Streptococcus pneumoniae is the leading cause of vaccine-preventable deaths in children under five years old. The study aims to assess the effectiveness of the Pneumococcal Conjugate Vaccine-13 (PCV13) administration with 2 primary doses and 1 booster (2 + 1 schedule).

This prospective cohort study was conducted in three districts of West Nusa Tenggara from November 2017–June 2019. The subjects were 2-month-old babies, divided into the group that was given PCV13 and the control group. PCV13 administered by West Nusa Tenggara Health Office in October 2017. Four nasopharyngeal swabs were collected at the age of 2, 4, 12, and 18 months old. S. pneumoniae was identified by culture and optochin test, then serotyping and antibiotic susceptibility test were performed by multiplex PCR and disk diffusion tools respectively.

The proportion of S. pneumoniae in 2 months old was 22.9% in the vaccine group and 19.1% in the control group. Evaluation in 12 months old showed higher colonization than in 2 months old (chi-square, p < 0.01). Colonization of vaccine-type serotypes in the vaccine group decreased at the age of 18 months followed by an increase in non-vaccine serotype. In the control group, vaccine-type increased with increased age (chi-square, p < 0.05). The PCV13 lowered the 6A/6B serotype (dominant serotype). Antibiotic susceptibility patterns did not change with increased age in both groups. In conclusion, the administration of PCV13 with a 2 + 1 schedule is effective to reduce the colonization of S. pneumoniae vaccine-type serotypes in the nasopharynx.

 

 

Keywords: antibiotic susceptibility, nasopharyngeal colonization, pneumonia, prevalence, serotype changes

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maifiana Sari
"Suatu pengujian dibutuhkan untuk membandingkan mean dari dua populasi. Pada pengujian beda dua mean populasi ketika kedua variansi populasi tidak diketahui dan diasumsikan variansi sama, statistik ujinya dicari dengan menggunakan dalil limit pusat ketika ukuran sampel besar. Sedangkan ketika ukuran sampel kecil, digunakan uji likelihood rasio. Jika diasumsikan variansi populasi tidak sama, maka statistik ujinya didapat dari penurunan terhadap statistik Welch.
Pada pengujian beda dua mean populasi ketika salah satu variansi populasi tidak diketahui, digunakan metode Satterthwaite untuk mencari aproksimasi dari derajat bebasnya. Penaksir dari derajat bebas yang diperoleh merupakan penaksir yang bias. Oleh karena itu, dicari penaksir dari derajat bebas yang tak bias dan memiliki variansi lebih kecil dari penaksir derajat bebas yang bias. Pada tugas akhir ini dibahas contoh pengujian untuk ketiga pengujian tersebut.

A test is required to compare the mean of two population. On the test of the difference between two population means when both of the population variances are unknown and with the assumption of the same variance, the test statistic is found using the central limit theorem in which the sample size is large. When the sample size is small, the likelihood ratio test is used. If both of the population variances aren’t assumed to be equal, then the test statistic is obtained from the derivation of the Welch’s statistic.
On the test of the difference between two population means when one of the population variance is unknown, the Satterthwaite’s method is used to find the approximation of the degrees of freedom. The estimator of the degrees of freedom obtained is biased. Therefore, the unbiased estimator of degrees of freedom will be determined and it has smaller variance than the biased estimator of the degrees of freedom. This minithesis discussed about the example of the test for those three tests.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amin
"Disertasi ini ingin membangun argumen melalui studi perubahan pada musik Kakula (ensambel gong) bahwa pengaruh kebijakan kebudayaan pada sebuah musik tradisi tidaklah sesederhana mengakibatkan dikotomi antara kesenian Negara dan kesenian yang tumbuh di masyarakat. Dalam perjalanan selanjutnya Kakula mengalami perkembangannya yang cair seiring dengan berubahnya identitas pemakainya sehingga menembus dikotomi tersebut. Di samping itu peran individu, agensi, seniman sangat menentukan dalam menyiasati kebijakan kebudayaan. Dengan demikian, musik tersebut berguna bukan hanya untuk kepentingan pemerintah, melainkan pula untuk kepentingan kesenian itu sendiri, seniman dan masyarakat pendukungnya.

By studying the changes in Kakula music tradition (gong ensemble), this dissertation argues that the impact of cultural policy in a music tradition cannot be divided simply in to state arts versus community arts. Kakula grows fluidly with the shift of the identity of the user and penetrate that dichotomy. In addition, the role of individuals, agencies, artists, are significantly important to deal with cultural policy. Thus, music gives benefit not only for the government, but also for the artists and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
D1455
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Caswini
"Bayi prematur memiliki risiko tinggi terhadap ketidakefektifan pengaturan suhu termoregulasi , serta risiko tinggi terhadap gangguan neurodevelopmental. Penelitian ini menggunakan pendekatan Random Control Trial RCT dengan disain paralel yang melibatkan 56 responden dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok PMK satu jam 28 responden dan kelompok PMK dua jam 28 responden. PMK dilakukan dua hari berturut-turut. Hasil analisis paired t test suhu tubuh dan independent t test kepercayaan diri ibu dengan nilai p=0,001; ?=0,05. Secara statistik bahwa ada perbedaan bermakna perubahan suhu tubuh antara PMK satu jam dan dua jam pada hari pertama dan kedua serta ada perbedaan yang bermakna antara kepercayaan diri ibu sebelum dan sesudah melakukan PMK satu dan dua jam. Berdasarkan hasil tersebut, PMK yang direkomendasikan dengan durasi satu atau dua jam karena mempunyai nilai yang signifikan terhadap perubahan suhu tubuh dan kepercayaan diri ibu dalam melakukan PMK, sehingga semakin lama ibu melakukan PMK maka akan semakin meningkat kepercayaan diri ibu dalam melakukan PMK.

Premature infants have high risk to suffer from in ineffectiveness of thermoregulation and also high risk of neurodevelopmental disorders. This research uses random control trial RCT approach with parallel design which involving 56 respondents and divided into two groups,one hour KMC group 28 respondents and two hours KMC 28 respondents. KMC is done two days in a row. Result of paired t test of body temperature and independent t test of mother self confidence with value p 0,001 0.05. Statistically, there was a significant difference in body temperature change between one and two hour KMC on the first and second days and there was a significant difference between mother 39 s self confidence before and after doing KMC one and two hours. Based on these results, the recommended KMC with a duration of one or two hours because it has a significant value to changes in body temperature and mother 39 s confidence in conducting KMC, so the longer the mother perform KMC it will increase the mother 39 s confidence in doing KMC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Nurhamzah Yusup
"Tulisan ini membahas mengenai dinamika adat, gereja, dan negara dalam kerangka pluralisme legal. Tulisan ini akan membahas dinamika dalam proses perkawinan masyarakat Dayak Punan di Malinau, dan bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan berbagai aturan perkawinan yang harus mereka ikuti agar perkawinan mereka diakui. Tulisan ini mengambil data dari dua desa yakni, masyarakat Punan dari Long Nyau yang mewakili komunitas Dayak Punan Sungai Tubu dan Long Jalan yang mewakili komunitas Dayak Punan Sungai Malinau. Dinamika tersebut akan dijelaskan melalui kombinasi deskripsi perubahan sosio-historis, penuturan etnografi perkawinan di desa Punan, serta wawancara mendalam. Tulisan ini menunjukkan bahwa dinamika ketiga lembaga tersebut terjebak dalam tarik-menarik satu sama lain dalam upaya untuk menyebarkan pengaruhnya di kalangan masyarakat Punan hal ini telah menciptakan permasalahan di kemudian harinya. Oleh karena itu, saya berpendapat perlunya kemudahan pencatatan sipil dalam perkawinan untuk meredam dampak pluralitas dalam perkawinan.

This paper discusses the dynamic of adat, church, and state in a legal pluralism framework. The paper will discuss these dynamics inside the marriage process of the Dayak Punans in Malinau, and how they conform to differing rules of marriage that they need to follow in order to have their marriage recognized. The paper takes data mainly from two villages, Long Nyau representing the Tubu river and Long Jalan representing the Malinau River of Punans. The dynamics will be explained through the combination of, descriptive socio-historical changes, ethnographic recounts of marriages in the Punan villages,as well as an in-depth interview. The paper shows that the dynamics of the three institutions are stuck in a tug of war with each other trying to exert their influence over another amongst the Punans and have created problems down the line. Thus I argued for an ease of civil registry for marriage to dampen the impact of plurality in marriage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Meilya Hanifah
"Tulisan ini merupakan sebuah etnografi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif terhadap tiga orang informan. Tulisan ini membahas pembentukan identitas perempuan Indonesia yang melakukan kawin campur dengan laki-laki warga negara asing. Identitas ?istri dari laki-laki bule? yang melekat pada perempuan pelaku kawin campur terbentuk melalui serangkaian proses negosiasi kultural. Dalam tataran perilaku, negosiasi kultural berada dalam relasi kuasa antara perempuan pelaku kawin campur dan suaminya. Sedangkan dalam tataran pikiran, negosiasi kultural terjadi secara internal pada diri individu perempuan pelaku kawin campur. Negosiasi kultural perempuan pelaku kawin campur dilakukan untuk mempertahankan identitasnya serta merumuskan dirinya dalam hibriditas.

This study is an etnography based on qualitative research of three informants. The study discuss the formation of Indonesian women identity that are involved in intercultural marriage with men from foreign countries. The identity "Spouse of Foreigner" that sticks to women involved in intercultural marriage is formed through series of cultural negotiations. From a perspective of level behavior, cultural negotiations stands in power relations between the women involved in intercultural marriage and her husband. Meanwhile, from a perspective of level of consciousness, cultural negotiations take place internally in each and every individual woman involved in intercultural marriage. Cultural negotiations of women involved in intercultural marriage is performed to preserve their identity and to establish herself into hybridity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiqma Nur Agustina
"Penelitian ini mengkaji dua teks karya penulis diaspora laki-laki dan perempuan Afghanistan dengan judul A Thousand Splendid Suns karya Khaled Hosseini dan My Forbidden Face dan karya Latifa. Dua teks yang mengusung tema represi dan kekerasan ini dikaji dengan menggunakan teori naratologi dan fokalisasi Gerard Genette, konsep kelas sosial, represi, resistensi, relasi gender, serta feminisme Islam dan feminisme Poskolonial. Penelitian ini melihat kondisi perempuan Afghanistan di era 1978-2003 sebagai akibat dari konstruksi kelas dan gender yang dilatarbelakangi oleh kultur patriarki serta untuk mengungkap kekuasaan, dominasi, dan ketidaksetaraan gender dipraktikkan, direproduksi atau dilawan oleh teks. Diperbandingkan pula sejauh mana kedua penulis ini memiliki kesamaan atau perbedaan dalam mengungkapkan peran gender dan budaya patriarki dalam membentuk represi terhadap perempuan Afghanistan. Hasil penelitian adalah terdapat dua jenis fokalisasi dan narator dalam kedua teks, yaitu fokalisator ekstern dan heterodiegetic narator dalam ATSS dan fokalisator intern dan homodiegetic narator dalam MFF. Strategi naratif kedua penulis adalah berupa penggunaan kata, frasa, dan kalimat yang dengan tepat merefleksikan represi dan kekerasan pada tokoh-tokoh perempuan di dalam kedua teks. Kesamaan kedua penulis adalah keberpihakan mereka dalam melawan konstruksi sosial masyarakat Afghanistan yang sangat patriarkis sehingga muncul represi dan resistensi sebagai imbas dari ketidaksetaraan gender, perbedaan, dan stratifikasi kelas dan etnis, penafsiran terhadap tafsir atau hadis, dan penerapan aturan dari rezim Taliban. Namun, resistensi yang dihadirkan pada beberapa fokalisasi oleh fokalisator ekstern dan intern pada kedua teks juga memunculkan ambivalensi yang justru berpotensi mengukuhkan konsttuksi gender yang tidak menguntungkan perempuan.

This study examines two texts written by Afghan diaspora writers with the title A Thousand Splendid by Khaled Hosseini and My Forbidden face by Latifa. The two texts that raises the theme of repression and violence are examined by naratologi theory and focalization of Gerard Gennete, the concept of social class, repression, resistance, gender relations, Islamic and Postclonial feminism. This study is intended to explore the condition of Afghan women in the 1978-2003 era as a result of class and gender constructions based on patriarchal culture and reveal how power, dominance, and gender inequality are practiced, reproduced or opposed by the text. In addition, it is necessary to compare the extent to which these two authors have similarities or differences in expressing the role of gender and patriarchal culture in shaping the repression of Afghan women. The result of the research shows that there are two types of narrators in both texts, external focalisator type and heterodiegetic narrator in ATSS and internal focalisator and homodiegetic narator in MFF. The narrative strategies of the two authors are in the form of using words, phrases and sentences that accurately reflect repression and violence on female characters in both texts. The similarity of the two author is their position against the social construction of a highly patriarchal Afghan society, resulting ini repression and resistance as the impact of gender inequalities, class and ethnic distinction and stratification, interpretation of Hadiths, and the application of the rules of the Taliban regime. However, the resistance presented to some focalizations by external and internal focalizator in both texts raises ambivalence and has the potential to strengthen gender construction that does not benefit women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2556
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>