Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79428 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emha Ainun Nadjib, 1953-
Yogyakarta: Bentang, 2018
301 EMH g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S12934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniardi Setiawan Azis
"Penelitian mengenai orang-orang Tionghoa di Malang pada tahun 1942-1949 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah lokal dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain menggunakan sumber-sumber tertulis, penelitian ini juga dilengkapi dengan menggunakan sumber-sumber lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan orang-orang Tionghoa di Malang pada tahun 1942 _ 1949, yang merupakan masa pendudukan Jepang dan masa Revolusi, mengalami beberapa perubahan dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi. Di bidang politik, pemerintah Jepang memaksa orang-orang Tionghoa yang memiliki orientasi politik berbeda-beda untuk bersatu serta melarang seluruh organisasi sosial dan politik Tionghoa. Di bidang sosial, pemerintah pendudukan Jepang menutup sekolah-sekolah Tionghoa dan menerapkan kebijakan pengerahan massa terhadap orang-orang Tionghoa sebagaimana diterapkan juga kepada orang-orang pribumi. Di bidang ekonomi, pemerintah pendudukan Jepang menganggap orang-orang Tionghoa sebagai sumber pendapatan ekonomis yang potensial. Untuk itu, pemerintah pendudukan Jepang membentuk Komite Hoakiao Penolong Kesengsaraan sebagai wadah untuk mengumpulkan derma dari orang-orang Tionghoa Malang. Kehidupan orang-orang Tionghoa di Malang pada masa Revolusi juga mengalami beberapa perubahan. Di bidang politik, persatuan antara orang-orang Tionghoa kembali pecah. Mereka terbagi-bagi ke dalam orientasi-orientasi politik yang berbeda-beda. Di bidang sosial, salah satu persoalan yang dihadapi orang-orang Tionghoa di Malang adalah pendidikan bagi anak-anak Tionghoa. Persoalan ini baru terpecahkan pada tahun 1949 dengan kembali dibukanya sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan. Di bidang ekonomi, potensi ekonomi yang dimiliki orang-orang Tionghoa di Malang digunakan oleh pemerintah Republik. Pada bulan November 1945, mereka memberikan sumbangan sebesar f. 50.000 kepada pemerintah Republik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meuthia Khairani Erfan
"ABSTRAK
Drama ?Orang-orang Terminal? (1979) adalah drama yang ditulis oleh Agnes Yani Sardjono. Drama ini menceritakan tiga tokoh gelandangan dan interaksinya dengan orang-orang yang bersinggahan di terminal. Penelitian ini bertujuan memaparkan karakter tokoh gelandangan (Botak, Peyang, dan Min) yang ditampilkan dari cara mereka membicarakan keadaan sekitar dan hubungan mereka dengan masyarakat. Kesimpulan penelitian ini adalah karakter gelandangan di dalam drama tidak sepenuhnya sama dengan gelandangan dalam anggapan masyarakat dan definisi para ahli.

ABSTRACT
"Orang-orang Terminal" (1979) is a drama written by Agnes Yani Sardjono. This drama tells the three bums and their interaction with people who visit the terminal. This thesis describes the character of bums (Botak, Peyang, and Min) that showed by the way they talk about the issues around their life and their correlation with the society. The thesis concludes that character of the bums in the drama is not entirely as same as the bums in public?s perception and definition of the experts."
2016
S64341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulud Tumenggung Sis
"Napulus Wongken Weru didirikan oleh orang-orang Minahasa yang berdiam disekitar wilyah Tanjung Priok pada tanggal 11 Okteber 1954. Napulus adalah suatu perkumpulan yang memberikan bantuan meteri dan materi kepada anggota-anggotanya sesuai dengn kebutuhan. Jang menjadi anggota ialah orang-orang Minahasa yang berumur 18 tahun keatas dan sudah mepunyai matya pencaharian.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1970
S12787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: LP3ES, 1988
339.46 Lem g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: LP3ES, 1988
339.46 Lem g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Arifin
"Pada tahun 2009, kota Tangerang Selatan secara resmi dinyatakan sebagai kota. Kebutuhan untuk menjadi kota yang mandiri membuat Kota Tangerang Selatan menarik banyak pengembang berharap pengembang dapat memperoleh keuntungan dalam pengembangan ini. Di tengah perkembangan yang luas ini penduduk asli Kota Tangerang Selatan menjadi penonton perkembangan yang luas, mereka adalah orang-orang dari Desa Cilenggang. Posisi mereka perlahan-lahan dipindahkan di daerah asal mereka. Identitas mereka perlahan menjadi hilang terutama di tingkat remaja. Remaja ini terutama pada usia 16-19 sekarang, tetapi sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota, ketika mereka masih di usia anak-anak mereka menggunakan Desa Cilenggang sebagai area bermain mereka. Dan sekarang mereka masih menggunakan ruang Desa Cilenggang sebagai area bermain mereka. Para remaja ini berada pada tahap pencarian jati diri, mereka yang menggunakan tempat itu akan diteliti dan terungkap perilakunya ketika mereka menggunakan tempat itu. Studi ini melakukan pengamatan terhadap sekelompok remaja di sekolah menengah menggunakan metode wawancara dan pemetaan ruang yang digunakan oleh remaja untuk memahami pola penggunaan ruang yang biasanya mereka gunakan. Studi ini mengungkapkan perilaku remaja ini dan tanggapan mereka terhadap ruang berkumpul mereka dan bagaimana mereka mengantisipasi hilangnya ruang yang biasanya mereka gunakan, remaja ini mengubah ruang mereka sebagai area berkumpul.

In 2009, South Tangerang city was officially declared as a city. The need to become an independent city make South Tangerang City attracts many developers hoping the developer could make a profit in this development. In the middle of this vast development native people of South Tangerang City became a spectator of the vast development, they are people of Cilenggang Village. Their position is slowly displaced in their original area. Their identity slowly becomes gone because of the confusion of the space in South Tangerang City itself, especially in the adolescent level. These adolescents mainly in the age of 16-19 now, but before the South Tangerang City before it becomes a city, when they are still in kids age that used the Village of Cilenggang as their play area. And now they still using the space of Village of Cilenggang as their play area. These adolescents that in the phase of searching their true identity that using the place will be researched and will be revealed their behavior as they used the place. This study conducted an observation of a group of adolescents in high school using interviewing method and mapping of the space used by the adolescents to understand their usage pattern of space that they usually use. This study reveals these adolescents behavior and their responses towards the new space and how they anticipate the loss of the space that they usually were used, these adolescents are changing their space as for play area. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asruchin
"Sebagai negara yang bersemboyan Bhineka Tungal Ika_, memang Indonesia terbantuk dari beraneka ragam suku bangsa-1engkap dengan segala identitasnya yang melekat. Mereka itu terdiri dari suku bangsa yang diketahui sebagai penduduk asli dari pulau- pulau/daerah yang terbentang luas mulai Sabang sampai Morauke, maupun suku-suku bangsa ketu_runan dari luar yang telah lama menetap dan mengakui Republik Indonesia sebagai tanah air satu-satunya. Di antara kelompok masyarakat tersebut, suku bangsa Tionghoa merupa_kan tipe yang amat menarik untuk di jadikan sumber peneli_tian sosial.Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan masalah Tiong_hoa merupakan masalah yang selalu aktual di manapun, tidak terkecuali di negara kita. Masalah ini cukup peka di kalangan masyarakat, sehingga perlu mendapatkan penanganan _"
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S12711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S10542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>