Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,, 2018
338.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper explain descriptively the relevance and the progress of the creative economy in Indonesia. This concept develops flourishingly in the recent years.The creative economy entails industries such as film,entertainment,art,craft,tourism etc...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) (2010)(2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail
"Pengembangan ekonomi kerakyatan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai. aktivitas pembangunan khususnya di bidang ekonomi. Pengembangan ekomomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah selama ini belum memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Tujuan studi untuk melihat sejauh mana pengembangan ekonomi kerakyatan di Provinsi Papua, dan merumuskan strategi pengembangan ekonomi kerakyatan di Provinsi Papua. Menggunakan analsis SWOT, menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan pengembangan ekonomi kerakyatan di Provinsi Papua belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa kelemahan dan kendala teknis lainnya seperti kekurangan modal usaha, peralatan yang masih sederhana, kualitas dan kuantitas produk yang rendah, sulitnya akses pasar dan lemahnya jiwa kewirausahaan khususnya bagi masyarakatl pelaku ekonomi rakyat asli Papua. Pengembangan ekonomi kerakyatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan peran Usaha mikro dan menengah dan Koperasi/KUD karena masyarakat dengan mudah dapat dilibatkan dalam kedua wadah ekonomi tersebut. Pengembangan ekonomi kerakyatan dapat dilakukan dengan : Peningkatan kualitas dan kuantitas produk lokal agar dapat bersaing dengan pasar regional dan intemasional, pemberian dana stimulan untuk modal usaha bagi para pelaku ekonomi rakyat dengan memanfaatkan dana OTSUS, dan APBN, Peningkatan SDM pertanian melalui dukungan sektor swasta (mitra usaha) dan permodalan dari lembaga perbankan. Untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki dalam pengembangan ekonomi kerakyatan maka dapat dilakukan melalui: Meningkatan kuallitas SDM pelaku ekonomi rakyat melalui pendidikan non formallpelatihan, pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan bagi para tenaga pendamping, pemberian modal usaha dan peralatan pertanian dengan memanfaatkan teknologi tepat guna (TTG), meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah dan koperasi sampai ke seluruh kabupaten/kota, Pemanfatan dana program untuk kegiatan ekonomi produktif. Kebijakan pengembangan ekonomi kerakyatan memiliki peluang berupa meningkatkanya kualitas dan kuantitas produk lokal yang berdaya saing, masyarakat tidak selalu mengantungkan pada bantuan modal pemerintah, pelaku ekonomi kerakyatan tidak selamanya tergantung pada tenaga pendamping."
Kementerian Dalam Negeri Ri,
JBP 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Balthasar Elu
"Abstrak
Setiap bangsa atau organisasi tertentu di duania mungkin pernah mengalami stagnasi pada masa tertentu dengan berbagai alasan. Salah satu alasan adalah pengembangan kepemimpinan sebelumnya yang masih lebih berfokus pada level elit (pemimpin). Dengan harapan pimpinan di masing-masing level akan mampu mentransmisikan kompetensi, keahlian, dan keterampilan mereka. Pemimpin bertindak sebagai sopir sementara bawahan dianggap sebagai penumpang sehingga arah dan tujuan yang dituju hanya ditentukan oleh sopir. Kepemimpinan kreatif menjadi isu strategis bagi perkembangan dan keagungan suati bangsa atau organisasi. Kepemimpinan tidak hanya berfokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi pemimpin di berbagai level organisasi, tetapi dituntut juga bagaimana membangkitkan dan mengembangkan potensi masing-masing individu dari dalam diri mereka sendiri."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2015
330 ASCSM 30 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wanda Listiani
"Globalisasi memberi dorongan pada setiap individu untuk berkompetisi termasuk pustakawan. Perkembangan library 1.0 menjadi library 2.0 memungkinkan pustakawan membangun kemampuan kompetitif di dalam memanfaatkan pasar online, Pasar online adalah pasar informasi yang menuntut kualitas layanan pustakawan di dunia maya. Pasar dimana inovasi layanan perpustakaan menjadi salahsatu cara untuk mengatasi dominasi relasi dan lompetisis pasar informasi di era ekonomi kreatif saat ini."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi (Perpustakaan Nasional RI), 2009
020 VIS 11:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Biky Uthbek Mubarok
"Ekonomi berbasis gagasan, ilmu pengetahuan dan kreativitas menjadi modal utama dalam menunjang kemajuan Indonesia. Pemuda yang menjadi salah satu pelaku ekonomi kreatif harus terus menggali potensi dan menjaga konsistensinya. Tentu, untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar. Melalui pemanfaatan budaya lokal yaitu batik, pemuda dapat menggali kreatifitas untuk menghasilkan pendapatan ekonomi. Yogyakarta yang kaya akan potensi budaya lokalnya, termasuk batik, memiliki tingkat pendapatan ekonomi kreatif tertinggi daripada lima provinsi lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berupa batik yang merupakan hasil dari kreatifitas pemuda di Kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dihasilkan oleh pemuda melalui inovasi berupa batik bermotif timnas sepakbola saat piala dunia berlangsung. Pemuda sebagai pelaku ekonomi kreatif mampu menjadikan batik sebagai media dalam pengembangan ekonomi kreatif di D.I. Yogyakarta.

An economy based on ideas, science, and creativity is the main capital in supporting Indonesia's progress. Youth who become one of the creative economy actors must continue to explore the existing potential and maintain consistency. Of course, to survive in the market competition. Through the use of local culture, namely batik, youth can explore creativity to generate economic income. Yogyakarta, which is rich in local cultural potential, including batik, has the highest level of creative economy income out of five other provinces. The purpose of this study was to analyze the development of a creative economy based on local culture in the form of batik as the result of youth creativity in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research using descriptive analysis type of research. The results showed that the creativity generated by youth through innovation in the form of a batik-patterned national football team during the world cup took place. Youth as creative economic actors are able to make batik as a medium in the development of the creative economy in DI Yogyakarta."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
338.9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>