Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianturi, Eddy M.T.
"ABSTRAK
Sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil, pemanfaatan thorium oleh TNI untuk oersional Alutsistanya perlu dipertimbangkan. Thorium memilikki kandungan energi yang lebih tinggi dibandingkan uranium ataupun bahan bakar fosil, sehingga sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiesnsi dan nilai keekonomian dari pemanfaatan thorium sebagai bahan bakar pengganti untuk menggerakan Alutsista. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakaukan melalui focus group discussion (FGD)dengan berbagai lembaga terkait dan para pakar, seperti BATAN, PSTA-BATAN, dan PT. Timah, tbk. Temuan penelitian ini mengungkap beberapa informasi penting."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Berangkat dari gagasan untuk memperkenalkan Teknologi Terbarukan Ramah Lingkungan untuk menghasilkan tenaga listrik bagi masyarakat Kampung Belo Laut, Kota Muntok, Bangka Barat, program ini berkembang menjadi kegiatan pendidikan masyarakat (mass education), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan Forum Motivasi tentang potensi daerah di bidang EBT bagi generasi muda dan pelajar. Kunjungan dan pemaparan Tim Universitas Indonesia ke Kota Muntok dan Desa Belo Laut menjadi momentum menggerakkan masyarakat, tidak hanya membuka wawasan mereka tentang EBT dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti angin dan tenaga matahari tapi juga memberikan inspirasi bahwa bila mereka mau, para ilmuan dari Universitas Indonesia akan siap menbantu.
Pada tahun 2017 ini, Tim Universitas Indonesia melakukan empat hal. Pertama, pengenalan lingkungan fisik maupun sosial dan membangun kepercayaan dari masyarakat dan aparat pemerintah Kota Muntok dan Desa Belo Laut. Kedua, membuka wawasan dan memperkenalkan mereka dengan teknologi yang memungkinakan mendapatkan tenaga listrik ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian skala rumah tangga atau usaha kecil dan menengah (UKM) kepada perangkat desa, tokoh masayarakat, pemuda dan pelajar, dan pemilik UKM Desa Belo Laut, serta mitra lokal di Muntok. Ketiga, untuk mempersiapkan strategi memperkenalkan teknologi baru dan terbarukan kepada masyarakat Kampong Belo Laut, Tim UI memgidentifikasikan karakteriskik daerah dan mengumpulkan data-data primer baik melalui interview kepada stakeholder di kampong Belo laut maupun melalui pengamatan langsung. Keempat, Tim mendapatkan komitmen dukungan bagi program ini dari Bupati Kabupaten Bangka Barat dan jajarannya, seperti Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) dan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan; dari perangkat desa dan warga Desa Belo Laut, dari Universitas Bangka Belitung yang akan menjadi mitra dalam program ini. Dapat disimpulkan, semua stake holder yang terkait dengan program ini berharap agar program ini dapat dilanjutkan dari kegiatan sosialisasi ke persiapan dan pelaksanaan program EBT di desa Belo Laut dalam waktu dekat karena akan menjadi pilot project pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangka Barat dan propinsi Bangka Belitung."
2017
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Yusivar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PGB 0617
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018
155 PSI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Eddy M.T.
"ABSTRAK
"
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2017
355 JIPHAN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Effrida Ayni Fikri
"Kecanggihan teknologi mengubah pola aktivitas antar masyarakat dan berimbas pada berbagai bidang, termasuk di dalam jual beli tanah serta bangunan. Sebelum terciptanya teknologi sekarang, kegiatan jual beli benda tetap dilakukan dengan cara tradisional: calon pembeli melihat dan memilih properti, para pihak bersepakat untuk bertransaksi dengan harga tertentu, pembuatan akta jual beli di hadapan PPAT, pembubuhan cap dan tanda tangan pada akta, serta minuta yang dijahit pada bagian akhir akta. Pada teknologi blockchain dan fitur smart contract-nya, hal-hal demikian itu tidak lagi diterapkan, sebab ide dari terciptanya teknologi tersebut adalah meniadakan keterlibatan pejabat yang berwenang, sehingga para pihak saling terhubung secara langsung untuk melakukan kegiatan jual beli benda tetap di dalam satu ruang, yaitu ruang siber. Kemudahan bertransaksi yang disuguhkan oleh teknologi blockchain tidak serta-merta menihilkannya dari kekurangan. Ketiadaan regulasi terkait pemanfaatan teknologi blockchain untuk melakukan jual beli properti menghambat implementasi dari teknologi blockchain dan smart contractnya.

The advancement of technology has impact on the notarization process. Before blockchain technology being introduced, the notarization process had done in traditional manners: seller meets buyer, negotiation process, contract making, the parties should be known by the notary, the parties signed the contract, and so on. The idea of the blockchain technology’s existence i.e. to eliminate the function of the middleman is also changing the conventional ways to create a legal relationship. With blockchain-smart contract, the parties could be connected directly and virtually, to make more than just a contract but a ‘legally’ binding contract at one sitting. All the ease of transaction provided by the blockchain-smart contract does not necessarily eliminte itself from the disadvantage. The regulation-void related to the use of the blockchain technology obstructs the technology itself to be implemented."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Defense transformation as the next phase of military reformation has placed the military technology adoption factor as the main determinant to develop Indonesian defense forces. The process of military technology adoption is needed so that Indonesia is able to conduct military technology revolution in order to significantly enhance the components of national defense. TO be able to perform the leap toward the targeted military technology revolution, Indonesia should develop an independent defense industry by forming national aviation consortium and maritime and defense industry consortium."
JPUPI 2:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>