Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Lisya Bazlina
"ABSTRAK
Kejanggalan seringkali dimanfaatkan dalam humor karena kejanggalan merupakan inti dari humor. Penelitian dengan metode kualitatif ini menganalisis kejanggalan dalam teks humor berbahasa Belanda dari situs Titus & Fien. Kejanggalan yang diteliti merupakan kejanggalan yang disebabkan oleh pelanggaran maksim prinsip kerja sama dan pertuturan. Dalam penelitian ini telah ditemukan bahwa pembangun unsur humor yang paling dominan adalah pelanggaran maksim relevansi dan kesalahpahaman terhadap pertuturan ilokusioner yang dapat menghasilkan pertuturan perlokusioner yang tidak relevan, sehingga membuat teks menjadi lucu. Selain itu, telah ditemukan pembangun unsur humor lain, yaitu kesalahan penalaran dalam teks humor Titus & Fien.

ABSTRACT
Ineptness is often used in humor because it is the essence of humor. This research with qualitative method analyzed ineptness in Dutch humor texts from Titus & Fiens site. The ineptness was caused by violations of maxims of cooperative principle and speech act. In this research it has been found that the most dominant element that build humor in the text is the violation of maxim of relevance and misunderstanding of ilocutionary speech act which resulted in irrelevant perlocutionary speech act, which made the text funny. In addition, another element has been found, namely errors of reasoning in Titus & Fiens humor text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Septiana Darna
"ABSTRAK
Efek lucu pada humor diciptakan dengan penggunaan bentuk kreatif bahasa, salah satu contohnya adalah permainan kata. Penelitian kualitatif ini menganalisis permainan kata pada humor anak dalam laman moppentrommel situs resmi Donald Duck Netherlands. Jenis permainan kata yang diteliti adalah jenis permainan kata secara gramatikal (sintaktis dan morfologis), leksikal (polisemi dan homonimi), serta fonetis yang terbentuk dari kreativitas morfologis.  Pada penelitian ini ditemukan bahwa permainan kata yang paling dominan digunakan adalah yang bermain dalam medan makna terutama dengan penggunaan polisemi karena dapat memicu adanya ketaksaan.
ABSTRACT
The creative forms of language such as wordplay create a funny effect on humor. This qualitative study analyzed wordplay on kids humor on the moppentrommel page of Donald Duck Netherlands official site. The type of wordplay studied were grammatical (syntactic and morphological), lexical (polysemy and homonym), and phonetics formed from morphological creativity. This study found the most dominant wordplay used is in the meaning field, especially with the usage of polysemy because it could lead to ambiguity.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Fauzy
"Penelitian ini menjelaskan pengetahuan bersama sebagai pembangun humor pada Stand Up Comedy (SUC) yang dilakukan oleh komika Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya efek lucu yang disebabkan oleh aspek di luar bahasa. Pada penelitian sebelumnya, efek lucu dipengaruhi oleh gaya bahasa. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pengetahuan bersama pada SUC. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa ujaran yang menghasilkan efek lucu karena pengetahuan bersama dengan sumber data lisan pada pertunjukkan Stand Up Comedy (SUC) oleh Deddy Gigis, Sega, dan Wawan Saktiawan yang tayang di jaringan televisi bernama JTV, tetapi diunggah di YouTube dengan akun bernama Khatulistiwa. Analisis data menggunakan teori tindak ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humor dengan menghadirkan pengetahuan bersama dibangun dengan cara 1) menghadirkan konteks lain pada pengetahuan bersama, 2) menyelewengkan pengetahuan bersama, dan 3) mengomentari pengetahuan bersama. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyampaikan humor Stand Up Comedy (SUC), daya ilokusi tidak hanya terealisasi oleh wacana atau kata-kata, tetapi juga dengan menghadirkan pengetahuan bersama bersamaan dengan wacana yang disampaikan.

This research discusses background knowledge as a builder of humor in Stand-Up Comedy (SUC) performed by comedians Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan. The selection of this research topic is motivated by the discovery of humorous effects caused by aspects beyond language. In previous studies, humorous effects were influenced by language style. Therefore, this research aims to explain the role of background knowledge in SUC. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The data used consists of utterances that produce humorous effects due to background knowledge, sourced from verbal performances in Stand-Up Comedy (SUC) shows by Deddy Gigis, Sega, and Wawan Saktiawan, aired on the television network JTV, but uploaded on YouTube under the account named Khatulistiwa. Data analysis uses the theory of illocutionary acts. This research shows that humor involving background knowledge is built by 1) presenting another context to the background knowledge, 2) distorting the background knowledge, and 3) commenting on the background knowledge. This research concludes that in delivering Stand-Up Comedy (SUC) humor, illocutionary force is realized through discourse or words and by presenting background knowledge alongside the delivered discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Devy L.A.
"Skripsi ini merupakan sebuah studi semantik. Topik yang diangkat adalah mengenai hubungan semantis dengan judul Pemanfaaran Hubungan Semanris Sebagai Faktor Pembangun Kelucuan Dalam Teks Humor Berbahasa Prancis. Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana cara hubungan semantis dimanfaatkan sehingga dapat menjadi faktor pembangun kelucuan dalam teks-teks humor berbahasa Prancis. Teori-teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah teori dari Palmer dan Saussure mengenai penandaan, dari Nida dan Taber mengenai komponen makna dan jenis makna, dari Tutescu dan Baylon mengenai tata hubungan makna. Analisis dilakukan terhadap 50 teks humor yang mengandung polisemi, homofoni, homografi, sinonimi, antonimi, dan metafora. Dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa setiap jenis hubungan semantis memiliki caranya masing-masing dalam membangun kelucuan. Contohnya adalah hubungan polisemi - akibat ketaksaan maknanya - membuat tokoh dalam teks salah paham. Akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa ada tujuh cara untuk membangun kelucuan pada teks-teks humor melalui perekayasaan hubungan semantis."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S14414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sekar Andini
"Iklan memiliki berbagai cara supaya konsumen dapat menerima pesan iklan dengan baik. Cara yang dianggap efektif adalah penggunaan humor yang diadaptasi oleh Langnese pada iklan kampanye bertajuk Talking Ice Cream. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah unsur-unsur semantik dan pragmatik yang terlibat dalam penyampaian pesan iklan dan hubungannya dengan gambar pada iklan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa iklan Langnese Talking Ice Cream melibatkan unsur semantik berupa makna leksikal, makna idiom, ambiguitas makna serta unsur pragmatik berupa tindak tutur ilokusi, dan pelanggaran prinsip kerja sama. Konteks situasi tutur yang bergantung dengan faktor budaya serta hubungannya dengan gambar dan teks berdasarkan teori Nina Janich juga tidak lepas dari perannya sebagai penunjang humor.

In advertising, there are variety of ways in which consumers can receive and take in the message properly. The method that is considered an effective way is the use of humor that Langnese adapted in campaign advertisement titled Talking Ice Creams. This research aims to examine semantic and pragmatic elements involved in the delivery of the messages and the relation to images on ads. The result of this research show that Talking Ice Creams involves semantic elements of lexical meaning, idiomatic meaning, ambiguity and pragmatic elements in illocution act, infringement of cooperative principle. Speech situational context which depends on cultural factors and the relation between image and text based on Nina Janich rsquo;s theory also can not be separated from its role as a supporter of humor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Endahwarni
"ABSTRAK
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah deskripsi penggunaan bahasa humor pada kelompok kesenian lawak Srimulat. Bahasa yang digunakan dalam lawakan mereka disebut dengan bahasa humor.
Kelompok kesenian lawak Srimulat adalah salah satu jenis kesenian yang ada di Indonesia khususnya di Jawa. Kesenian tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat. Sebagai salah satu bagian yang penting dari kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreativitas dari kebudayaan itu sendiri. Kesenian juga selalu mempunyai peranan tertentu di dalam masyarakat yang menjadi ajangnya. Demikian pula di Indonesia, kesenian dapat ditinjau dalam konteks kebudayaan maupun kemasyarakatannya.
Salah satu kesenian yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa, adalah kesenian panggung yang lazim disebut dengan istilah teater. Ada dua bentuk kesenian panggung atau teater,
(1) teater tradisional dan (2) teater modern. Teater tradisional, yang disebut juga teater rakyat, antara lain, adalah wayang, ketoprak, ludruk, lenong, dagelan atau lawak.
Beberapa waktu yang lalu, sekitar tahun 1984, surat kabar banyak memberitakan mengenai kesenian teater tradisional khususnya wayang orang, yang mengalami krisis kurangnya peminat atau penonton. Karena berkurangnya penonton berarti juga berkurangnya dana yang masuk, sedangkan kehidupan para anggota wayang tersebut tergantung dari banyaknya karcis yang terjual, maka timbuilah keresahan di antara para pemain dan pengelola.
Sementara itu pads waktu yang bersamaan Srimulat sebagai kesenian teater tradisional justru meningkat jumlah peminatnya. Hal ini diketahui dari penjualan karcis dan sebagai catatan selama tahun 1984, kelompok kesenian Srimulat berhasil menyedot 160.720 orang. Adanya tawaran pementasan di luar, kemudian meluasnya kesenian Srimulat sampai ke Solo dan ke Jakarta membuktikan kejayaan kelompok ini. Akan tetapi, hal ini pun tidak berlangsung lama karena sejak 1986 peminat mulai berkurang dan tiga bulan pertama tahun 1989 penonton hanya 4.237 orang. Srimulat mengalami hal yang sama dengan wayang orang bahkan di Solo dan di Jakarta pada tahun 1989 sudah gulung tikar dengan terbelit hutang-hutang yang belum dapat dilunasi. Menurut beberapa sumber hutangnya mencapai Rp. 22.000.000,00. Saat ini yang masih tetap bertahan hanyalah Srimulat yang berada di Surabaya, yang masih diminati oleh penonton pada waktu tertentu saja.
Kurangnya peminat wayang orang karena bergesernya nilai-nilai, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Penyebab yang lain adalah banyaknya pengaruh dari kebudayaan barat dengan adanya kemajuan teknologi yang memudahkannya masuk ke Indonesia. Khususnya untuk kota Jakarta penyebabnya adalah bahasa yang digunakan dalam wayang orang adalah bahasa Jawa, sehingga hanya orang-orang Jawa saja yang memahaminya.
Berkurangnya peminat Srimulat sehingga menyebabkan kebangkrutannya, selain adanya bermacam-macam hiburan lain, karena kebosanan penonton dengan lawakan atau humor mereka yang kurang bervariasi. Masalah bahasa tidak menjadi penyebab berkurangnya penonton, karena bahasa yang mereka gunakan dalam humor mereka adalah bahasa Indonesia dan hanya sedikit bahasa Jawa."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1990
T1622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Danandjaja
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1999
808.87 JAM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dihanurita Nursyahbani Kumuda
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai unsur-unsur pembangun humor dalam seni pertunjukan ludruk. Penelitian ini menggunakan sumber data tayangan ludruk Goro-goro Kartolo yang ditayangkan oleh stasiun televisi lokal Jawa Timur, Jawa Pos Media Televisi, Surabaya JTV . Kesenian ludruk adalah sebuah seni pertunjukan khas Jawa Timur yang menampilkan cerita mengenai kehidupan masyarakat sehari-hari dengan penggunaan bahasa Jawa dialek Surabaya. Sebuah pertunjukan ludruk memiliki ciri khas pada penampilannya, salah satunya adalah kemunculan humor. Pada ludruk terdapat humor dalam bentuk verbal maupun non verbal. Dalam bentuk verbal, humor dibangun dengan cara memanfaatkan percakapan antarpemain ludruk, sedangkan dalam bentuk non verbal, humor dibangun dengan adanya gerakan fisik yang dilakukan para pemainnya. Meskipun demikian, dalam penelitian ini, pembahasan dilakukan hanya sebatas pada humor dalam bentuk verbal saja, yaitu melalui percakapan antarpemain ludruk. Humor pada dasarnya dibuat dengan sengaja untuk menimbulkan kesan lucu. Terdapat teknik-teknik tertentu untuk membangun humor, antara lain teknik dengan cara mencemooh dan melakukan penindasan. Untuk menganalisis cara membangun humor, dalam penelitian ini digunakan analisis pelanggaran dan pematuhan prinsip kesantunan. Analisis mengenai pelanggaran dan pematuhan prinsip kesantunan pada percakapan ludruk memperlihatkan adanya dominasi pada percakapan yang melanggar dan mematuhi maksim penghargaan dan maksim kesederhanaan. Pelanggaran dan pematuhan kedua maksim tersebut pada umumnya berisi tentang cemoohan untuk diri sendiri maupun orang lain yang disertai dengan kemunculan ungkapan tabu.

ABSTRACT
This research is discuss about elements of humor construction in Ludruk performing art. This research is use a program in local television of East Java Jawa Pos Media Televisi JTV, Surabaya wich the tittle is Goro goro Kartolo. Ludruk is a typical performing arts of East Java featuring stories about the daily life of the people with the use of the Java dialect of Surabaya. A ludruk performing art has a characteristic, that characteristic is humor. In ludruk there are two form of humor, first is verbal and the second is nonverbal. In the verbal form, humor is construct by utilizing conversations between ludruk rsquo s artists, while in the form of nonverbal, humor is construct with the physical movement of the ludruk rsquo s artists. Nevertheless, in this research, the discussion was conducted only on the humor in the verbal form only, namely through conversations between ludruk rsquo s artists. Humor is basically made deliberately to create a funny impression. There are certain techniques to construct a humor, which aimed at joking by means of scorn and oppression. To analyze how to construct a humor, in this research used analysis of violation and compliance principles of politeness. The analysis of violation and compliance with the principle of politeness in ludruk conversation shows the dominance of conversations that violate and obey the approbation and modesty maxim in principles of politeness. The abuses and compliance of these two maxims generally consist of derision for themselves and others accompanied by appearance of taboo words."
2017
S69336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandafitri
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas aspek pragmatik pembangun humor dalam pementasan
Opera Van Java. Aspek pragmatik yang digunakan dalam analisis adalah
praanggapan, implikatur, tuturan, dunia kemungkinan, dan konteks. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan aspek pragmatik yang digunakan Opera Van Java
dalam membangun humor. Selain itu, dalam skripsi ini juga dijelaskan bentuk
atau cara penyampaian humor dalam pementasan Opera Van Java.

ABSTRACT
This thesis talks about pragmatic aspects of humor?s construction in Opera Van
Java. Pragmatic aspects which are used in this thesis are presupposition,
implicature, speech acts, possible world, and context. This thesis aims to expain
pragmatic aspects which are used in Opera Van Java to construct humor. Besides
that, this thesis talks about how Opera Van Java convey its humor."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42271
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gustim Prima Aditya
"Stand-up comedy adalah salah satu jenis komedi yang dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi komedi favorit di seluruh dunia. Dalam pembuatan materi, seorang comic, begitu sebutan bagi pelaku stand-up comedy, tidak lepas dari penggunaan unsur kebahasaan. Bahasa yang digunakannya sarat dengan pemainan kata dan banyak menggunakan majas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan permainan kata dan majas dalam meteri stand-up comedy Adam Fields 28 Januari 2014 dan membuktikan bahwa stand-up comedy mengandalkan konflik yang terjadi dan keambiguitasan bahasa. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini dianalisis dengan teori bentuk majas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi stand-up comedy Adam Fields sangat memperhatikan unsur keberbahasaan dengan banyaknya penggunaan majas dan permainan kata yang membangun humor.

Stand up comedy is a kind of comedy that in the last few years becomes popular all over the world. While arranging the material, the actor of stand up comedy, the so called comic, cannot be separated from the use of linguistic elements. He uses wordplay and figures of speech. One of the performances of Adam Fields, a top comedian in the Netherland, posted on Youtube on 28 January 2014, is the subject of research in this paper. The purpose of this study is to describe the word play and the figures of speech in a stand up set comedy, relies on conflict and language ambiguity. Through qualitative and quantitative methods, this study is analyzed using the theory of the forms of figure of speech.The result of this research show that stand up comedy of Adam Fields is very concern about the use of linguistic element. Furthermore, he uses a lot of figure of speech and wordplay.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>