Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Kurniawaty
"Heavy kerosene (HK) dihasilkan dari unit distillate hydrotreating (DHDT) merupakan salah satu komponen campuran produk Solar yang ditambahkan sebesar 18 % untuk mendapatkan solar sesuai (spesifikasi) bahan bakar minyak jenis solar 48 yang diatur oleh Dirjen Migas pada Surat Keputusan No. 28.K/10/DJM.T/2016 tanggal 24 Februari 2016. Produk Solar RU II Dumai mengalami penurunan kualitas pada parameter warna setelah didiamkan dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan report of analysis (ROA) Laboratory RU II No. ROA-148/E12116/2016 tanggal 25 Juli 2016, diketahui bahwa penyebab penurunan kualitas warna berasal dari produk HK DHDT. Penelitian ini bertujuan untuk karakterisasi senyawa nitrogen yang menyebabkan perubahan warna pada fraksi HK serta mencari alternatif solusinya. Menurut literatur perubahan warna pada fraksi HK dapat disebabkan oleh senyawa aromatik (turunan benzena), senyawa oksigen (gugus fenol, karbonil), senyawa nitrogen (turunan anilina, kuinolina, pirol, piridin) dan senyawa ikatan rangkap (kromofor). Pada penelitian ini sampel HK dikarakterisasi secara fisik dan kimia dengan pengamatan visual, spektrofotometer warna serta total nitrogen analyzer. Kemudian dilakukan pemisahan pada sampel HK dengan distilasi bertingkat. Setiap fraksi distilat yang dihasilkan dikarakterisasi dengan spektrofotometer warna, total nitrogen analyzer, spektroskopi Fourier transform infra red (FTIR), spektrofotometri UV Vis, serta penentuan struktur molekul dengan Gas chromatography mass spectrometry (GC-MS). Secara paralel dilakukan simulasi dengan unit High throughput micro reactor (HTMR) untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimum dengan variasi temperatur. Dari hasil analisis dan evaluasi data didapatkan senyawa nitrogen yang menyebabkan ketidakstabilan warna pada fraksi HK sebagian besar merupakan senyawa nitrogen turunan amina yang memiliki cincin aromatik. Temperatur yang lebih tinggi pada simulasi dengan unit HTMR (340 oC) memberikan hasil warna yang lebih stabil pada fraksi HK. Dengan demikian permasalahan perubahan warna (color instability) pada Solar RU II Dumai dapat diatasi.

Heavy kerosene (HK) produced from the distillate hydrotreating (DHDT) unit is one of the blending components of the Solar product which is added by 18% to get diesel according to the specification of diesel fuel oil 48 regulated by the Director General of Oil and Gas in its Decision Letter no. 28.K/10/DJM.T/2016 dated February 24, 2016. The Dumai RU-II Solar product experiences quality degradation on the color parameter after being silenced for a certain period of time. Based on the report of analysis (ROA) Laboratory RU-II No. ROA-148/E12116/2016 dated July 25, 2016, it is known that the cause of color quality decline comes from the HK DHDT stream. This study aims to identify the compounds that cause color changes in the HK fraction. According to the color change literature on the HK fraction can be caused by aromatic compounds (benzene derivatives), oxygen (phenol, carbonyl) compounds, nitrogen compounds (aniline derivatives, quinolin, pirol, pyridine) and double bond compounds (chromophores). The HK sample is physically and chemically characterized by visual observation, color spectrophotometer and total nitrogen analyzer. Then the separation is done on HK samples with stratified distillation. Each of the resulting distillate fractions was characterized by a color spectrophotometer, total nitrogen analyzer, Fourier transform infra red (FTIR) spectroscopy, UV Vis spectrophotometry, and molecular structure determination with Gas chromatography mass spectrometry (GC-MS). Parallel, we run simulation using High throughput micro reactor (HTMR) unit with temperature variations. From the results of analysis and evaluation data obtained, most of nitrogen compounds in the form of amine derivatives with aromatic rings is the one that cause color instability in the HK fraction. HTMR highest temperature conditions gave most stabil color on HK fraction. This experiment result hopefully can solve the problem of color instability in Solar RU II Dumai."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thohari
"Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) merupakan salah satu jenis zeolit dengan struktur MFI yang banyak diaplikasikan sebagai katalis di industri adsorbsi dan proses katalisis, seperti proses hydrotreating fraksi berat minyak bumi. Telah dilakukan literature review mengenai pengaruh waktu kalsinasi terhadap sifat fisik katalis Zeolit ZSM-5 terimpregnasi logam Nikel (Ni/ZSM-5) dan Molibdenum (Mo/ZSM-5). Beberapa sifat fisik yang dipelajari di penelitian ini antara lain kristalinitas, luas permukaan serta volume pori, dan morfologi dari sampel Ni/ZSM-5 dan Mo/ZSM-5 setelah mengalami kalsinasi pada temperatur 550oC selama waktu 2, 3, 4, 5 jam. Karakterisasi XRD, BET, dan SEM telah dilakukan pada beberapa penelitian yang sudah ditinjau. Hasil dari beberapa penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh waktu kalsinasi terhadap luas permukaan serta volume pori sampel. Semakin bertambahnya waktu kalsinasi maka luas permukaan dan volume pori sampel Ni/ZSM-5 dan Mo/ZSM-5 akan semakin menurun. Penurunan tertinggi untuk sampel Ni/ZSM-5 terjadi pada waktu kalsinasi 5 jam, yaitu penurunan luas permukaan sebesar 48,10% dan volume pori sebesar 18,64%, serta untuk sampel Mo/ZSM-5 penurunan tertinggi juga terjadi pada waktu kalsinasi 5 jam, yaitu penurunan luas permukaan sebesar 24,93% dan volume pori sebesar 34,69%. Selain itu, waktu kalsinasi juga cukup berpengaruh terhadap morfologi sampel, dimana semakin lama waktu kalsinasi berlangsung, maka dispersi partikel akan lebih baik. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa waktu kalsinasi tidak mempengaruhi kristalinitas dari sampel, yaitu tetap mempertahankan struktur MFI seperti sampel awal ZSM-5

Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) is a type of zeolite with MFI structure which is widely applied as a catalyst in the industrial of adsorption and catalysis processes, such as the hydrotreating process of heavy petroleum fractions. A literature review has been carried out on the effect of calcination time on the physical properties of the ZSM-5 Zeolite catalyst impregnated by Nickel (Ni/ZSM-5) and Molybdenum (Mo/ZSM-5) catalysts. Some physical properties studied in this study include crystallinity, surface area and pore volume, and morphology of the Ni/ZSM-5 and Mo/ZSM-5 samples after calcining at 550oC for 2, 3, 4, 5 hours. Characterization of XRD, BET, and SEM has been carried out in several studies that have been reviewed. The results of several studies have shown the influence of calcination time on the surface area and pore volume of the sample. The more time of calcination increases the surface area and pore volume of Ni/ZSM-5 and Mo/ZSM-5 samples will decrease, where the highest decrease for Ni/ZSM-5 samples occurs at 5-hour calcination time, ie the surface area decreases by 48,10% and pore volume by 18,64%, and for Mo/ZSM-5 samples the highest decrease also occurred at 5 hour calcination time, ie the surface area decreases by 24.93% and pore volume by 34.69%. The calcination time is also quite influential on the morphology of the sample, where the longer the calcination time lasts, the better particle dispersion will be. However, the results of the study also showed that the calcination time did not affect the crystallinity of the sample, that is still maintained the structure of the MFI like the initial sample ZSM"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Arifianti
"ABSTRAK
Nitrogen merupakan salah satu unsur dalam manur ayam atau kotoran ayam yang dapat mencemari lingkungan. Nitrogen dalam bentuk gas amonia, nitrat dan nitrit dapat mencemari udara dan air. Tetapi nitrogen sendiri merupakan salah satu unsur hara yang penting bagi tumbuhan, sehingga pada pengolahan manur sebagai pupuk, kandungan nitrogen pada manur perlu diperhatikan.
Sebagian besar hilangnya nitrogen pada manur ayam karena terbentuknya gas amoma. Temperatur ruangan merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat penguapan gas amonia. Apabila pada tempat penyimpanan manur terlewati aliran air, maka nitrogen dalam manur akan semakin berkurang karena garam-garam nitrat dan nitrit yang ada akan terbawa oleh aliran air.
Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kehilangan nitrogen pada manur ayam akibat terbentuknya gas amonia. Di negara-negara maju digunakan zeolit, jerami dan garam-garam kalsium untuk mengurangi terbentuknya gas amoma. Pada penelitian ini digunakan kapur untuk mengurangi kehilangan nitrogen.
Penentuan kadar nitrogen dalam manur ayam dilakukan dengan metode Kjedahl dan dianalisis dengan spektrofotometer. Parameter lain yang diukur pada penelitian ini berupa kadar air, pH, kadar fosfor clan kalium pada manur ayam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar nitrogen pada manur yang menggunakan kapur dan manur kontrol, dimana kadar nitrogen dengan menggunakan kapur sedikit lebih tinggi dari manur kontrol. Sedangkan kadar air pada manur yang ditambah kapur, lebih rendah dari kadar air manur kontrol. Penambahan kapur memberikan peningkatan pH sedikit lebih tinggi selama beberapa hari pengamatan dibandingkan dengan manur kontrol. Kadar kalium dan fosfor dalam manur tidak memperlihatkan penurunan yang berarti, karena kalium dan fosfor tidak terdekomposisi selama manur mengalami dekomposisi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kingkin Dia Pita Loka
"ABSTRAK
Penelitian mengenai optimasi teknik hidrolisis terhadap penghilangan selubung mucilage Cyanobacteria filamen bercabang pada strain SO-130, SO-133, dan SO-198 telah dilakukan. Optimasi tersebut ialah homogenisasi dan penambahan nitrogen dalam medium pertumbuhan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis proses hidrolisis terhadap isolat uji yang ditumbuhkan pada medium dengan dan tanpa unsur nitrogen. Selain itu bertujuan untuk menganalisis pengaruh hidrolisis terhadap konsentrasi dan kemurnian DNA hasil isolasi. Ketiga strain yang digunakan dikultur menggunakan medium cair Blue Green BG 11 dengan dan tanpa nitrogen. Perlakuan hidrolisis selubung mucilage dilakukan sebanyak lima kali ulangan dengan modifikasi homogenisasi menggunakan glass beads BioSpect 3,2 mm sebanyak lima butir. Pengamatan mikroskopis filamen dilakukan pada setiap tahapan dengan dan tanpa pengecatan negatif. Hasil penelitian menunjukkan hilangnya selubung mucilage di ketiga strain uji yang ditumbuhkan pada medium dengan dan tanpa nitrogen setelah proses hidrolisis. Kemurnian DNA pada ketiga strain di setiap perlakuan berkisar dari 0,81 mdash;1,19, yang mengindikasikan belum didapatnya DNA murni. Konsentrasi DNA pada ketiga strain berkisar dari 1,63 mdash;6,47 ng/ L dan menghasilkan pola yang sama yaitu konsentrasi DNA mengalami penurunan dari kontrol ke perlak

ABSTRACT
ch on the optimization of hydrolysis techniques of the removal of mucilage branching filamentous Cyanobacteria on SO 130, SO 133, and SO 198 strains has been done. The optimizations are homogenizing process and adding nitrogen in growth medium. The aim of the study was to analyze the process of hydrolysis based on the comparison of isolate culture medium in medium with and without nitrogen. The other aim was to analyze the effect of hydrolysis in purity and concentration of isolated DNA. The three strains used were cultured using a Blue Green BG 11 liquid medium with and without nitrogen. The hydrolysis treatment of the mucilage sheath was performed five replications with homogenization modification with five glass beads BioSpect 3,2 mm. The results showed that microscopic observations with and without negative staining yielded the same data for all three strains, that is the mucilage sheath was disappear after hydrolysis process in the three strains that cultured in medium with and without nitrogen. The DNA purity in all treatments results were at range 0,81 mdash 1,19 in the three strains, indicating the absence of pure DNA. The DNA concentration results were at range 1,63 mdash 6,47 ng L and have the same pattern in the three strains that is decreasing from control to treatment."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaddy Khalfani Sulaksono
"Pada tahun 2025, Pemerintah Indonesia menargetkan hingga 23% energi yang berasal dari sumber terbarukan menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu sumber terbarukan yang menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil adalah renewable diesel. Renewable diesel dapat diproduksi dari beberapa jenis minyak nabati tanpa mengurangi kualitas bahan bakar melalui hydroprocessing. Dalam penelitian ini minyak nabati yang digunakan adalah Jathropa curcas, Chlorella vulgaris, dan Biji Karet karena produktivitas dan rendemen minyak yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan mengoptimalkan proses hidrodeoksigenasi bahan baku tersebut menggunakan simulator proses UNISIM dengan memvariasikan suhu operasi 250 - 400◦C dan tekanan operasi 1 - 5 Mpa. Metode Analytical Hiearchy Process (AHP) digunakan untuk menilai bahan baku yang paling optimal untuk produksi renewable diesel dengan mengurutkan beberapa kriteria yaitu kadar minyak bahan baku, harga bahan baku, rendemen, suhu, konsumsi gas hidrogen, dan tekanan. Bahan baku yang paling optimum dan efisien yang ditunjukan dengan nilai AHP tertinggi (0.163) adalah biji karet pada suhu 300°C dan tekanan 3MPa yang menghasilkan yield renewable diesel sebesar 39 % dan konversi total 98 %.

By the year 2025, Indonesia Government aims to have up to 23% energy coming from renewable sources replacing fossil fuels. One of the promising renewable sources to replace fossil fuels is renewable diesel. Renewable diesel can be produced from several types of vegetable oil without compromising fuel quality through hydroprocessing. In this research, the vegetable oils used are Jathropa curcas, Chlorella vulgaris, and Rubber Seed due to high productivity and high oil yield. The aim of this research is to model and optimize the hydrodeoxygenation process of those raw materials using UNISIM process simulator by varying the operating temperature of 250 - 400◦C and operating pressure of 1 - 5 Mpa. Analytical Hiearchy Process (AHP) method is used to asses the most optimal raw material for renewable diesel production by rank some criteria which are raw material oil content, raw material price, yield, temperature, hydrogen gas consumption, and pressure. The most optimum and efficient raw material indicated by the highest AHP score (0.163) is rubber seed that run at 300°C and 3MPa resulting in 39 % renewable diesel yield and conversion total of 98 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Shafira Salsabila
"Isu lingkungan tentang bahan B3 pada limbah industri menjadi konsiderasi paling penting untuk diperhatikan pada saat ini. Perkembangan industri yang pesat menjadikan katalis sebagai jawaban atas kecepatan reaksi pada suatu proses. Salah satu proses yang menggunakan katalis adalah proses Hydrotreating, dimana pada proses ini menghasilkan limbah katalis yang mengandung nikel sebesar 72438,59 mg/kg. Hal ini menyebabkan perlunya tindakan perolehan kembali logam nikel dari limbah katalis. Leaching dan Membran Cair Emulsi MCE dikenal sebagai metode yang efektif dalam me-recovery logam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching mencapai nilai optimum dengan menggunakan asam sitrat 0,3 M dan suhu 75 C selama 4 jam dengan persentase leaching sebesar 59,45. Sedangkan kondisi optimum yang diperoleh dari proses ekstraksi MCE menggunakan 0,06 M Cyanex 272, 0,2 M H2SO4, surfaktan ganda 4 w/w span 80 dan 4 w/w tween 20, rasio fasa ekstraktan/fasa internal: 1/1, dan kecepatan pengadukan 1150 rpm selama 60 menit mampu menghasilkan membran emulsi yang stabil dengan persentase ekstraksi sebesar 91,70.

Environmental issue about Hazardous and Toxic waste in industrial is the most important thing to consider nowadays. The rapid development of industries makes catalyst to be the best answer to make the reaction of a process becomes more fast. Hydrotreating process is one of the example that use catalyst as its requirement. The process produces spent catalyst as its waste containing nickel within 72438,59 mg kg which led us to the need of recovery. Leaching and Emulsion Liquid Membrane ELM is known as an affective way to recover metal from a spent catalyst.
The results showed that the leaching process could be optimum using 0,3 M citric acid with a temperature 75 C for 4 hours with a percentage of 59,45 nickel leaching. While the optimum point for the ELM extraction using 0,06 M Cyanex 272, 0,2 M H2SO4, mixed surfactant 4 w w span 80 and 4 w w tween 20, extractant phase internal phase volume ratio 1 1, and stirring speed 1150 rpm for 60 minutes could produce a stabil emulsion with a percentage of 91,70 nickel extracted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Riski Kuskendrianto
"ABSTRAK
Nitrogen sebagai unsur yang banyak terdapat di alam dapat dimanfaatkan sebagai gas yang diserap untuk membantu dalam mengkarakterisasi material, khususnya pada permukaan material. Menurut Brunauer-Emmet-Teller (BET) teori, nitrogen digunakan sebagai gas pengkarakterisasi material karena kemampuan pada kemurniannya yang tinggi dan dapat berinteraksi dengan zat padat. Sejauh ini BET hanya menghasilkan data berupa sifat kuantitatif namun tidak menunjukkan fenomena-fenomena yang dapat terlihat oleh karena itu, digunakan simulasi dinamika molekuler dan membuat pemodelannya untuk mengamati fenomena yang terjadi pada saat adsorpsi nitrogen pada silika amorf yang merupakan material berpori dengan luas permukaan yang besar. Pada penelitian ini simulasi dinamika molekuler yang dilakukan diatur dalam keadaan isotermis, dimana temperatur yang digunakan sebanyak 3 variabel yakni : 77 K, 100 K, dan 150 K pada variasi tekanan yang digunakan 1,3,5,7,  dan 10 atm. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari simulasi menunjukkan pada saat temperatur 77 K memiliki kemampuan yang optimal dalam mengadsorpsi nitrogen dibandingkan temperatur 100 K dan 150 K.

 


Nitrogen as an element that is widely found in nature, can be used as a gas that is absorbed to help characterize materials, especially on the surface of the material. According Brunauer-Emmet-Teller (BET) is a theory where nitrogen is used as a gas characterizing material because of its ability to high purity and can interact with solid elements. So far, BET only produces data in the form of quantitative properties but does not show phenomena that can be seen, because of that, molecular dynamics simulations can be done and modeling it to observe the phenomenon that occurs during nitrogen adsorption in amorphous silica which is a porous material with a large surface area. In this study the molecular dynamics simulations are arranged in a state of isotherm, where the temperature used is 3 variables: 77 K, 100 K and 150 K in the variation of pressure used 1, 3, 5, 7, and 10 atm. Based on the results obtained from the simulation, it was found that on 77 K temperature had the optimal ability to adsorb nitrogen compared to 100 K and 150 K."

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Shauma Amanati
"

Pada industri terutama industri pengolahan minyak bumi, katalis yang banyak digunakan adalah katalis berbasis nikel salah satunya NiO/Al2O3. Di Pertamina Balongan RU VI untuk proses hydrotreating, limbah katalis yang dihasilkan mencapai angka 1000 ton per tahunnya. Padahal limbah katalis ini merupakan salah satu isu lingkungan karena termasuk kedalam golongan limbah B3. Kandungan nikel yang terdapat dalam limbah katalis hydrotreating mencapai angka 72438,59 mg/kg dan hal ini menyebabkan perlunya tindakan perolehan kembali atau recovery. Selain untuk kepentingan lingkungan, logam nikel juga dikategorikan berharga dengan harga per kilogramnya sebesar Rp 239.132. Metode yang dilakukan untuk memperoleh kembali logam nikel dari limbah yaitu dengan proses leaching dan dilanjutkan dengan ekstraksi cair-cair, karena metode ini dikenal sebagai metode yang efektif dalam me-recovery logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses leaching mencapai nilai optimum dengan menggunakan asam sitrat 1.5 M dan suhu 80°C selama 2 jam dengan persentase leaching sebesar 82,06%. Sedangkan kondisi optimum yang diperoleh dari proses ekstraksi cair-cair menggunakan 40% LIX 84-ICNS, rasio fasa ekstraktan/fasa internal: 1/1, pH 7 dan kecepatan pengadukan 750 rpm selama 10 menit mampu menghasilkan persentase ekstraksi sebesar 89,29%


In industry, especially in oil and gas industry, catalyst is widely used in order to enhance the process and optimize the production. One of the commonly used catalyst nickel-based catalyst, which is NiO/Al2O3. In Pertamina RU VI Balongan, this catalyst is used for the hydrotreating process, and it annually generates 1000 tons per year. This catalyst is being one issues since nickel is categorized as B3 waste. The nickel contained in hydrotreating spent catalyst is 72438,59 mg/kg and this led us the need to recover nickel metal from catalyst waste. In addition, nickel is also considered as valuable metal with a price per kilogram of Rp 239,132. The effective method used to recover nickel metal from waste is by leaching and continued with liquid-liquid extraction. The results showed that the leaching process reached the optimum value by using 1.5 M citric acid and 80°C for 2 hours resulting a leaching percentage of 82.06%. While the optimum conditions obtained from the liquid-liquid extraction process using 40% LIX 84-ICNS, the extraction phase / internal phase: 1/1, pH 7 and stirring speed of 750 rpm for 10 minutes were able to produce an extraction percentage of 89,29%.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ali Rimbasa
"Bahan bakar minyak memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan industri, transportasi, pertanian serta aktivitas manusia lainnya. Bahan bakar minyak yang umum digunakan adalah bahan bakar berbasis fosil yang jumlahnya terbatas, tidak terbarukan serta berdampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu dewasa ini penelitian dan produksi bahan bakar bersih dan terbarukan berbasis minyak nabati dan lemak hewani marak dilakukan. Biodiesel sebagai bahan bakar nabati yang populer untuk substitusi minyak diesel konvensional didapati masih banyak kelemahan baik di dalam proses produksinya maupun dari kualitas produk biodiesel itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi konversi minyak nabati yang lebih efisien dan menghasilkan bahan bakar setara solar atau yang dikenal renewable diesel.
Teknologi hydrotreating katalitik sebagai existing technology di kilang pengolahan minyak bumi memiliki kemampuan untuk mengkonversi baik trigliserida maupun asam lemak bebas melalui satu tahap reaksi menjadi hidrokarbon jenis parafinik setara minyak diesel konvensional yang tidak mengandung senyawa oksigen sehingga stabilitasnya lebih baik dari biodiesel. Proses Hydrotreating katalitik berbasis NiMo/ɣ-Al2O3 yang dikerjakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk minyak diesel terbarukan (Renewable Diesel) setara minyak diesel konvensional dengan menggunakan umpan minyak kemiri sunan yang pemanfaatannya masih menggunakan proses transesterifikasi menghasilkan produk biodiesel.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu preparsi katalis, karakterisasi katalis dan sintesis renewable diesel dengan proses hydrotreating. Hasil katalis yang telah dipreparasi dilakukan karakterisasi dengan Brunaur Emmet Teller (BET) dan didapat luas permukaan 105.5 m2/g serta volume dan diameter pori masing-masing sebesar 0.1842 cc/g dan 34.93 A0. Kemudian identifikasi dengan X-ray diffraction (XRD) menunjukan keberadaan logam Mo dan persebarannya dalam support yang cukup merata.
Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) yang diperkuat X-ray Energy Dispersive (EDX) menggambarkan keberadaan logam Ni dan Mo dalam suatu komposisi mikro dan tekstur persebaran dari logam-logam aktif yang cukup merata. Produk hasil proses hydrotreating dengan variasi tekanan, suhu dan rasio berat katalis terhadap umpan minyak nabati dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC) dan dilakukan uji sifat fisika kimianya.
Hasil GC menunjukan kenaikan suhu dan tekanan operasi meningkatkan yield produk hidrokarbon range diesel dengan yield tertinggi sebesar 30.95% pada tekanan 60 bar dan suhu 400 0C. Nilai konversi dan selektifitas adalah masing-masing 33.48% dan 95.72% dengan arah reaksi cenderung ke mekanisme decarbonylation. Perubahan di dalam rasio berat katalis terhadap umpan minyak nabati tidak mempengaruhi yield produk secara keseluruhan. Analisis sifat fisika dan kimia terhadap produk sebelum dilakukan distilasi menunjukan penurunan nilai densitas, viskositas, angka iod dan angka asam yang cukup signifikan dan mendekati spesifikasi minyak diesel komersial.

Fuel plays a very important role in the development of industry, transportation, agriculture and other human activities. The ordinary fuel derived from fossils which has a limited reserves due to they are not renewable and have a negative impact on the environment. Therefore, currently the research and production of clean and renewable fuels based on vegetable oils and animal fats had been conducted extensively. Biodiesel as a biofuel that is popular for the substitution of conventional diesel oil was found still has some weaknesses both in the production process as well as on the quality biodiesel product itself. Therefore a technology for conversion of vegetable oil in efficient way is needed to produce equivalent diesel fuel or renewable diesel.
Catalytic hydrotreating technology known as an existing technology in petroleum refineries has the ability to convert both triglycerides and free fatty acids through one reaction stage into hydrocarbons types paraffinic oil equivalent conventional diesel that contains no oxygen compounds thus better stability than biodiesel. Catalytic Hydrotreating process based on NiMo/ɣ-Al2O3 was conducted in this study aims to obtain renewable diesel oil products as well as conventional diesel oil using the feedstock of kemiri sunan oil which the utilization is still using the transesterification process to produce biodiesel.
This research was conducted in three phases, namely catalysts preparation, catalyst characterization and synthesis of renewable diesel by hydrotreating process.
The results of the prepared catalyst was characterized by Brunaur Emmet Teller (BET) and obtained 105.5 m2/g for the surface area and the pore volume and diameter of each are 0.1842 cc/g and 34.93 A0. Then identify with X-ray diffraction (XRD) showed the presence of metal Mo and spreading on the support of catalyst was fairly uniform. The results of Scanning Electron Microscope (SEM) were amplified Energy Dispersive X-ray (EDX) describes the presence of metal Ni and Mo in a micro composition and texture distribution of active metals are fairly evenly. Hydrotreating process products with variations in pressure, temperature and weight ratio of catalyst to feed vegetable oils were analyzed using Gas Chromatography (GC) and test of the physical and chemical properties.
GC results showed the increase in operating pressure and suhue increased the yield hydrocarbon products in the range diesel with the highest yield of 30.95% at a pressure of 60 bar and temperature of 400 0C. The conversion and selectivity is 33.48% and 95.72% where the reaction route tends to the decarbonylation mechanism. Changes in the weight ratio of catalyst to feed the vegetable oil did not affect the overall product yield. Analysis of physical and chemical properties of the product prior to distillation showed a decrease in the value of density, viscosity, iodine numbers and acid numbers are quite significant and closer specification commercial diesel oil.
"
2015
T44606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inuki, Shinsuke
"The author has developed novel methodologies for highly efficient construction of functionalized heterocycles by palladium-catalyzed domino/cascade cyclization of allenes and related compounds containing appropriate nucleophilic group(s). Based on these methodologies, enantioselective total syntheses of bioactive natural products, pachastrissamine (26% overall yield in seven steps), lysergic acid (4.0% overall yield in fifteen steps), lysergol (3.6% overall yield in fifteen steps) and isolysergol (8.2% overall yield in eleven steps) have been achieved. "
Tokyo : Springer, 2012
e20406115
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>