Ditemukan 67638 dokumen yang sesuai dengan query
Ghaisani Ayuningtyas
"Fantasi merupakan sebuah kesenangan, karena pada dasarnya fantasi merupakan upaya untuk melarikan diri dari kondisi manusia atau kenyataan untuk membangun dunia sekunder. Dalam film Ali Zaoua: Prince de la Rue, fantasi anak-anak diperlihatkan melalui aspek naratif dan sinematografis. Artikel ini berfokus pada penggambaran fantasi dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan tekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan fantasi anak-anak dan isu sosial yang terkait dengan kemiskinan dan keluarga di dalam film Ali Zaoua: Prince de la Rue. Analisis yang dilakukan dalam artikel ini menggunakan skema aktan yang dikemukakan oleh Greimas dan teori sinema oleh Boggs dan Petrie. Konsep fantasi oleh Rosemary Jackson juga digunakan untuk memperdalam kajian analisis. Temuan analisis menunjukkan bahwa pada dasarnya, fantasi yang diciptakan oleh anak-anak adalah cara yang dilakukan untuk melarikan diri dari realitas. Fantasi yang direpresentasikan sebagai imajinasi anak-anak menjadi antithesis dari realitas mereka sebagai upaya untuk memenuhi keinginan di dalam dunia nyata. Hal ini terkait dengan kondisi anak jalanan yang menginginkan kehidupan yang lebih baik.
Fantasy is a pleasure and, in essence, is a way to escape from humans condition or reality by building a second life. In the film Ali Zaoua: Prince de la Rue, childrens fantasy is shown through narrative and cinematographic aspects. This article focuses on the depiction of fantasy using a qualitative method and a textual approach. The purpose of this study is to portray childrens fantasy and social issues related to poverty and family in the movie Ali Zaoua: Prince de la Rue. This analysis utilizes Greimas Actantial Model and film studies by Boggs and Petrie. The concept of fantasy by Rosemary Jackson is also utilized to deepen the analysis. The finding of the analysis shows that fantasies created by children, are a way to escape reality. The fantasies that were represented as childrens imagination and becomes an antithesis to the fulfillment of real-life desires. This is related to the condition of street children who wish for a better livelihood."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gripari, Pierre
Gallimard Jeunesse, 2007
398.244 GRI g (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nabila Nurul Putri
"
ABSTRAKArtikel ini menampilkan gambaran harc lement de rue di Paris melalui sekuen Quais de Seine dalam film Paris je t 39;aime. Film tersebut mengangkat cerita tentang perempuan-perempuan yang mengalami pelecehan seksual di jalanan, baik melalui tindakan maupun ucapan yang bersifat menggoda yang dilakukan laki-laki tidak dikenal. Pada dasarnya harc lement de rue di Paris melalui unsur sinematografi dan naratif film dilihat dari kategori , bagaimana pelecehan terjadi, dan siapa pelaku serta korban yang terlibat dalam film Paris Je T 39;aime pada sekuen Quais de Seine. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang didukung oleh teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum korban harc lement de rue adalah perempuan dari berbagai ras. Pelaku adalah laki-laki yang berasal dari berbagai ras. Dalam artikel ini juga ditemukan bahwa harc lement de rue tidak hanya menyinggung aspek seksual namun terdapat pelecehan agama yang dialami seorang tokoh perempuan muslim.
ABSTRACTThis article presents the depiction of harc lement de rue that is shown in Quais de Seine sequence in Paris je t 39;aime movie. The movie portrays the story of women who are harassed in the street by male strangers calling her a nasty words based on reality which frequently happen in Paris. Harc lement de rue is harassment in the street, especially sexual is portrayed through both verbal and physical harassment which often go hand-in-hand. The objective of this study is to find out harc lement de rue in Paris focusing on Quais de Seine sequence in Paris je t 39;aime film. The cinematography and narrative elements found in the film show types of harassment, how the harassment happens also the perpetrator and the victim of harassment. The method used in this research is qualitative research supported by library research for the data collection. This research shows that the victim of harc lement de rue are generally women from various races. Meanwhile, the perpetrators are males from various races. In addition, this research reveals that harc lement de rue does not only elevate sexual aspect but also religious harassment in a muslim woman character."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hosmer, La Rue
New York: McGraw-Hill , 1985
658.022 HOS c (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Romains, Jules
Paris Ernest Flammarion c1939
843.9 R 350
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mauriac, François, 1885-1970, presenter
Paris Grasset 1935
843.91 M 41 f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lapierre, Dominique
Longueuil: Institut Nazareth et Louis-Braille, [1991], ©1985
954.14 LAP c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Paris: La Palatine, 1959
920.72 POM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Woestijne, Paul van de
Brungge De Tempel 1953
871 W 460
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Vallery-Radot, R
Paris Flammarion 1948
926 P 10
Buku Teks Universitas Indonesia Library