Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51496 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftahu Rahmatika
"Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintahan non-kementerian yang berwenang menyelenggarakan statistik dasar. Proses bisnis utama statistik BPS, yang dikenal dengan SBFA (Statistical Business Framework and Architecture) dan merujuk pada standar proses bisnis statistik internasional GSBPM (Generic Statistical Business Process Model), memiliki delapan fase (specify need, design, build, collect, process, analyze, disseminate, dan evaluate). Metadata diperlukan di setiap fase tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses bisnis statistik. Dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang SDI (Satu Data Indonesia) dan semakin bertambahnya produk statistik BPS, maka BPS perlu bergegas untuk meningkatkan pengelolaan metadatanya. Inisiatif BPS untuk membangun sebuah Metadata Management System (MMS) menemui kendala karena metadata kegiatan statistik saat ini tidak lengkap dan belum sesuai standar GSIM (Generic Statistical Information Model). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi model data metadata statistik yang sesuai dengan proses bisnis statistik BPS dan standar metadata yang ditetapkan untuk mendukung pembangunan MMS. Penentuan obyek informasi metadata dilakukan dengan penyelarasan obyek informasi yang diperoleh dari proses bisnis BPS terhadap spesifikasi GSIM. Obyek informasi tersebut kemudian dimodelkan sampai dengan level physical data model, agar mudah diimplementasikan ke dalam MMS. Dari hasil penyelarasan dengan spesifikasi GSIM, diperoleh enam puluh tiga obyek informasi metadata statistik. Physical data model yang dihasilkan telah memenuhi kriteria umum pemodelan data serta mencakup elemen metadata untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan standar SDI, sehingga dapat mendukung pembangunan MMS.

Statistics Indonesia (BPS) is a non-ministerial government agency authorized to conduct offical statistics. BPSs main business process statistics, known as the SBFA (Statistical Business Framework and Architecture) and refer to an international statistical business process standard called GSBPM (Generic Statistical Business Process Model), has eight phases (specify need, design, build, collect, process, analyze, disseminate, and evaluate). Metadata is needed in each of these phases to improve efficiency and effectiveness in statistical business processes. With the signing of Presidential Regulation No. 39 of 2019 concerning SDI (Satu Data Indonesia) and the increasing of BPS statistical products number, BPS needs to hurry to improve the management of its metadata. The BPS initiative to build a Metadata Management System (MMS) faces obstacles because the statistical activities metadata is currently incomplete and not in accordance with the GSIM (Generic Statistical Information Model) standard. The main objective of this study is to provide a statistical metadata data model recommendation that is in line with BPSs statistical business processes and metadata standards set to support MMS development. The determination of metadata information objects is carried out by aligning information objects obtained from BPS business processes to GSIM specifications. The information object is then modeled up to the level of the physical data model, so that it is easily implemented into MMS. From the results of alignment with the GSIM specifications, sixty-three statistical metadata information objects were obtained. The physical data model has met the general criteria for data modeling and includes metadata elements to meet user needs and SDI standards, so that it can support MMS development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rachmawati
"Metadata statistik memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Dengan adanya metadata statistik, kita dapat mengetahui segala informasi mengenai semua kegiatan statistik yang dilakukan. Pada penelitian ini kami akan membangun sistem Closed Domain Question Answering (CDQA) mengenai metadata statistik (CDQA-Metadata Statistik). Sistem ini dibangun dengan menggunakan metode transfer learning pada data human question dan automatic question. Penggunaan metode transfer learning digunakan karena benchmark yang besar mengenai metadata statistik belum ada sama sekali. Pada penelitian ini kami akan menggunakan arsitektur retriever(BM25)-reader(IndoBERT) berbasis transfer learning. Ada tiga eksperimen utama yang kami lakukan. Hasil eksperimen pertama kami menunjukkan bahwa pada data human question model twostage fine-tuning (human) yang merupakan model dengan metode transfer learning secara statistik sangat signifikan mengguguli model non transfer learning dengan peningkatan exact match sebesar 53 kali lipat dan f1-score sebesar 9 kali lipat. Kemudian pada data automatic question, model two-stage fine-tuning (automatic) yang merupakan model dengan metode transfer learning secara statistik signifikan mengguguli model non transfer learning dengan peningkatan 80 kali lipat untuk exact match dan 13 kali lipat untuk f1-score. Hasil eksperimen kedua kami menujukkan bahwa sistem CDQAMetadata Statistik berbasis transfer learning secara statistik signifikan lebih baik pada data automatic question dibandingkan data human question. Hal ini mungkin disebabkan pada data automatic question memiliki term-of overlap yang lebih banyak dibandingkan data human question. Lalu pada hasil eksperimen ketiga menunjukkan bahwa pada data human question, penambahan data automatic question saat fine-tuning tidak dapat meningkatkan performa CDQA-Metadata Statistik. Begitu juga pada data automatic question, penambahan data human question saat fine-tuning ternyata tidak dapat meningkatkan performa CDQA-Metadata Statistik.

Statistical metadata plays a very important role in society. With statistical metadata, we can find out all the information regarding all statistical activities carried out. In this research we will build a Closed Domain Question Answering system (CDQA) regarding statistical metadata (CDQA-Statistical Metadata). This system was built using the transfer learning method on human question and automatic question data. The use of the transfer learning method is used because large benchmarks regarding statistical metadata do not yet exist. In this research we will use a retriever (BM25)-reader (IndoBERT) architecture based on transfer learning. There were three main experiments we conducted. The results of our first experiment show that in human question data the two-stage fine-tuning (human) model, which is a model using the transfer learning method, is statistically very significantly superior to the non-transfer learning model with an increase in exact match of 53 times and f1-score of 9 times. Then in the automatic question data, the two-stage fine-tuning (automatic) model, which is a model using the transfer learning method, statistically significantly outperforms the non-transfer learning model with an increase of 80 times for exact match and 13 times for f1-score. The results of our second experiment show that CDQA-Metadata Statistik system based on transfer learning significantly as statistics get better performance in automatic question data than in human question data. This is because automatic question data have more term-of overlap than human question data. Then the results of the third experiment show that for human question data, the addition of the automatic question data during fine-tuning cannot improve the performance of CDQA-Metadata Statistics. Likewise for automatic question data, the addition of a human question data during fine-tuning apparently did not improve the performance of CDQA-Metadata Statistics."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haynes, David
London: Facet Publishing, 2004
025.3 HAY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrahma Fitria Ramadhani
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat pankreas tidak membuat cukup insulin atau insulin yang dibuat tidak dapat digunakan secara efektif. Diabetes melitus sendiri dalam 20 tahun terakhir menunjukan angka kejadian yang terus meningkat. Faktor risiko diabetes seperti kelebihan berat badan (obesitas), diet yang tidak sehat, aktivitas fisik kurang yang menyumbang sekitar 80% dari peningkatan prevalensi diabetes. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan sedentari dengan diabetes melitus di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey 5 tahun 2014/2015 dengan desain potong lintang dan didapatkan 3985 responden terbobot. Dilakukan analisis statistik univariat, bivariat menggunakan chi-square (CI: 95%) dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Dari 3985 responden didapatkan 291 (7,8%) responden diabetes dan 583 (14,04%) responden sedentari. Hasil analisis multivariat didapatkan hubungan sedentari dengan diabetes melitus setelah dikontrol dengan variabel konfounding (OR 1,5 95%CI: 1,07-2,11). Maka disimpulkan mengurangi kebiasaan sedenter baik dilakukan guna mencegah terjadinya diabetes melitus, dan diperlukannya perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mencegah terjadinya diabetes melitus.

Diabetes mellitus is a chronic disease that occurs when the pancreas does not make enough insulin or the insulin that is made cannot be used effectively. Diabetes mellitus itself in the last 20 years shows an increasing incidence. Diabetes risk factors such as being overweight (obesity), unhealthy diet, lack of physical activity account for about 80% of the increase in diabetes prevalence. The purpose of this study was to examine the relationship between sedentary and diabetes mellitus in Indonesia. This study uses data from the Indonesia Family Life Survey 5 in 2014/2015 with a cross-sectional design and obtained 3985 weighted respondents. Univariate statistical analysis, bivariate using chi-square (CI: 95%) and multivariate analysis using multiple logistic regression test. From 3985 respondents, 291 (7.8%) diabetic respondents and 583 (14.04%) sedentary respondents. The results of multivariate analysis showed a sedentary relationship with diabetes mellitus after controlling for confounding variables (OR 1.5 95% CI: 1.07-2.11). It is concluded that reducing sedentary habits is good to do to prevent the occurrence of diabetes mellitus, and the need for changes in lifestyle to be healthier to prevent diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Widlanisia
"Pemberian ASI merupakan usaha dan investasi yang mudah dilakukan untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak. Keterlambatan pemberian ASI pertama dapat diakibatkan oleh metode kelahiran yang dipilih seperti secara pervaginam atau persalinan sesar. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dan pendekatan kuantitatif menggunakan data SDKI 2017 untuk mengetahui hubungan antara persalinan sesar dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Provinsi DKI Jakarta. Sampel yang digunakan adalah wanita usia subur 15-49 tahun saat survei di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki anak terakhir yang lahir dalam 2 tahun terakhir sebanyak 236 responden. Dilakukan analisis statistik univariat, bivariat menggunakan chi-square (CI 95%) dan analisis multivariat uji regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan ibu yang melahirkan secara persalinan sesar berisiko 0,52 [95%CI 0,27-1,01] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam. Analisis multivariat pada penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu secara persalinan sesar berisiko 0,54 [95%CI 0,18-1,61] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam setelah dikontrol dengan variabel tingkat pendidikan, usia, dan status ekonomi. Maka disimpulkan bahwa pembuatan kebijakan dan pemberian intervensi akan bagaimana pelaksanaan dan pentingnya inisasi menyusu dini perlu dilakukan pada ibu yang memiliki tingkat Pendidikan rendah, usia dibawah 35 tahun, status ekonomi rendah, dan yang berencana melahirkan dengan metode persalinan sesar.

Breastfeeding is an easy way to reduce morbidity and mortality in infants and childrens. The delay in giving the first breast milk can be caused by the chosen method of birth such as vaginal or cesarean delivery. This study was conducted in a cross sectional and quantitative approach using the 2017 IDHS data to determine the relationship between cesarean delivery and Early Breastfeeding Initiation (EBFI) in DKI Jakarta Province. The sample used was women of childbearing age 15-49 years during the survey in DKI Jakarta Province who had their last child born in the last 2 years as many as 236 respondents. Univariate, bivariate statistical analysis was performed using chi-square (95% CI) and multivariate analysis with multiple logistic regression tests. The results of the analysis showed that mothers who gave birth by cesarean had 0.52 times [95% CI 0.27-1.01] times lower risk of having an EBFI than mothers who gave birth vaginally. Multivariate analysis in this study showed that mothers who delivered by cesarean had 0.54 times lower risk [95% CI 0.18-1.61] of having an EBFI compared to mothers who gave birth vaginally after controlled by variables such as education level, age, and economic status. It is concluded that policy making and providing interventions on how to implement and the importance of early breastfeeding initiation need to be carried out on mothers who have low levels of education, age under 35 years, low economic status, and who plan to give birth by cesarean delivery method."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hider, Philip
"Summary:
Provides the tools and guidance needed to create, organize and manage digital assets effectively. This book provides a systematic overview of the ways in which information resources are being described so as to facilitate their access across a wide range of contexts. The focus is on metadata used in contemporary systems and environments.
"
London: Facet Publishing, 2015
025.3 HID i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
"Penelitian ini membahas tentang kesesuaian model literasi informasi Project Blaster dengan kompetensi standar literasi informasi National School Library Standards. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi cara Project Blaster diterapkan dalam proses pembelajaran dan menganalisis tingkat kesesuaian Project Blaster dengan kompetensi standar National School Library Standards. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode comparative analysis. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa dokumen resmi yang tersedia secara publik. Jumlah dokumen yang dikumpulkan ada sebanyak 13 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penerapan Project Blaster sedikit berbeda dengan model literasi informasi pada umumnya, karena model ini hanya dapat digunakan pada proyek kreatif yang menghasilkan karya-karya imajinatif. Perbedaan lain yang menonjol ialah ketidakhadiran tujuan pembelajaran dalam model Project Blaster, sehingga kompetensinya tidak diketahui. Sebagai pengganti kompetensi, Project Blaster menjelaskan proses pembelajarannya dengan rinci. Namun, berdasarkan proses pembelajaran yang dipaparkan, Project Blaster mampu memenuhi sebagian besar kompetensi yang terlampir pada National School Library Standards. Tingkat kesesuaian yang tinggi ini menunjukkan bahwa Project Blaster merupakan model literasi informasi yang sahih.

This research discusses the suitability of Project Blaster information literacy model with National School Library Standards’ competencies. The purpose of this study is to identify how Project Blaster is applied in the classroom and to analyze the level of Project Blaster’s suitability with National School Library Standards’ competencies. This study uses a qualitative approach with a comparative analysis method. Data collection was done by gathering official documents provided publicly by each institution. In total, there are 13 official documents collected in this research. The results show that the way Project Blaster is applied is slightly different from other information literacy model in general, because this model can only be used in creative projects that produce imaginative works. Another prominent difference is the absence of learning objective, consequently making the competencies unknown. In lieu of competence setlist, Project Blaster provides an explanation of the learning process in detail. However, based on the instructions and direction given, Project Blaster is able to fulfill most of the attached competencies within the National School Library Standards. This high level of suitability confirms the validity of Project Blaster as an information literacy model."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrachda Hanafi
"Penelitian ini membahas pemenuhan standar pelayanan Kesehatan ibu terhadap penggunaan metode KB Pascapersalinan dengan tujuan mengetahui hubungan antara pemenuhan standar pelayanan Kesehatan ibu terhadap penggunaan metode KB Pascapersalinan di NTT, Sulawesi Barat, Maluku. Desain studi cross sectional dengan analisis multivariabel regresi logistik menggunakan data sekunder SDKI 2017. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 404 sampel dengan rincian NTT (151), Sulawesi Barat (115), Maluku (138) pada populasi WUS yang pernah melahirkan anak hidup dalam periode satu tahun terakhir yang menggunakan metode KB Pascapersalinan periode 42 hari setelah melahirkan. Proporsi penggunaan metode KB Pascapersalinan di NTT 32,5%, Sulawesi Barat 33%, dan Maluku 39,9%. Hasil penelitian bivariat menunjukkan pemenuhan standar pelayanan Kesehatan ibu memiliki hubungan terhadap penggunaan metode KB Pascapersalinan. Setelah dilakukan analisis pemodelan, ketiga provinsi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pemenuhan standar pelayanan Kesehatan ibu dengan penggunaan metode KB Pascapersalinan setelah dikontrol oleh variabel kovariat (NTT: AOR = 2,228, 95% CI = 1,006-4,935; Sulawesi Barat: AOR = 3,537, 95% CI = 1,300-9,620; Maluku: AOR = 2,329, 95% CI = 1,114-4,870). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode KB Pascapersalinan akan meningkat secara subtansial jika lebih banyak WUS yang melakukan pelayanan Kesehatan (pelayanan antenatal, pelayanan persalinan, pelayanan nifas) sesuai dengan standar yang ditetapkan.

This study was to determine the association between the fulfillment of maternal health care standards and the use of postpartum family planning methods in NTT, West Sulawesi, Maluku. Cross-sectional study design with multivariable logistic regression analysis using secondary data from the 2017 IDHS. The sample used was 404 samples with details of NTT (151), West Sulawesi (115), Maluku (138) in the population using the Postpartum Family Planning method 42 days after delivery. The proportion of using postpartum family planning in NTT is 32.5%, West Sulawesi is 33%, Maluku is 39.9%. The results of the bivariate study showed that adherence to maternal health care standards had a relationship with the use of postpartum family planning methods. After modeling analysis, the three provinces showed a significant relationship between compliance with maternal health service standards and the use of postpartum family planning methods after being controlled by covariate variables (NTT: AOR = 2.228, 95% CI = 1.006-4.935; West Sulawesi: AOR = 3.537, 95% CI = 1.300-9.620 Maluku: AOR = 2.329, 95% CI = 1.114-4.870). It can be concluded that the use of postpartum family planning methods will increase substantially if women of childbearing age provide health care (antenatal care, delivery services, postpartum services) according to established standards."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Nosida
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Astuti
"Direktorat Sistem Informasi Statistik Direktorat SIS merupakan unit kerja yang melayani bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi TIK di Badan Pusat Statistik. Laporan kinerja Deputi Metodologi dan Informasi Statistik tahun 2015 menyebutkan bahwa permasalahan yang terdapat di Direktorat SIS adalah tingkat pengetahuan sumber daya manusia SDM TIK masih terbatas dan tidak merata. Padahal salah satu misi BPS adalah membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Profesional berarti insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas. Saat ini pengetahuan di BPS masih melekat pada individu belum melekat pada unit kerja yang memerlukan pengetahuan tersebut. Jika terjadi perpindahan pegawai yang mempunyai pengetahuan tertentu di Direktorat SIS, bisa berdampak pada kinerja layanan TIK di BPS. Agar kinerja layanan TIK tidak bergantung pada individu tertentu, maka penting untuk Direktorat SIS mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan merancang sistem manajemen pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan sistem manajemen pengetahuan di Direktorat SIS. Sistem manajemen pengetahuan ini dirancang menggunakan Soft System Methodology yang digabungkan dengan pemetaan pengetahuan dan proses manajemen pengetahuan Becerra-Fernandez. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI digunakan untuk mengetahui budaya organisasi di Direktorat SIS. Penelitian ini menghasilkan sembilan aktivitas pada pembuatan model konseptual dan tujuh fitur system management pengatahuan
Directorate Statistical Information System SIS is a business unit that serves the line of Information, Communication, and Technology ICT in the Statistics Indonesia. The 2015 39 s performance report of the Deputy of Statistical Information and Methodology has stated that the problem contained in the SIS 39 s Directorate was limitation and uneven of the level of knowledge of ICT 39 s human resources. Whereas, one of the Statistics Indonesia 39 s mission is building the human being a professional, integrity, and mandate for statistical improvement. Professional mean that statistical human must have the capacity and capability required to produce quality statistics. Currently, knowledge in Statistics Indonesia is still attached in individual and not attached to the business units that require such knowledge. In case of personnel transfer who has specific knowledge in the SIS 39 s Directorate, could have an impact on the performance of ICT services in Statistics Indonesia. In order that ICT services 39 s performance is not dependent on particular individuals, it is important for the SIS 39 s Directorate to implement knowledge management with designing knowledge management system. This study aimed to design knowledge management system in the SIS 39 s Directorate. Knowledge management system was designed using Soft Systems Methodology combined with knowledge mapping and Becerra Fernandez 39 s knowledge management processes. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI was used to determine the organizational culture at the SIS 39 s Directorate. This study resulted in nine activities in the construction of the conceptual model and the seven features of knowledge management system.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>