Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Yuli Mardiyati
"Latar belakang: Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya Manusia sangat penting dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Unit manajemen Sumber Daya Manusia perlu mengatur dan membuat strategi rencana dalam menjalankan fungsi kerjanya. Balanced Scorecard sebagai salah satu metode pengukuran kinerja memiliki aspek yang lengkap karena tidak hanya menilai dari aspek keuangan tapi juga dari non keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian kinerja pada unit manajemen Sumber Daya Manusia dengan pendekatan Balanced Scorecard di Rumah Sakit Syariah tahun 2019 dengan studi kasus di RS Sari Asih Sangiang Kota Tangerang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan memakai desain potong lintang dan mengambil keseluruhan jumlah sampel sebanyak 62 orang pada unit keperawatan rawat inap di Rumah Sakit Sari Asih Sangiang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan sejak bulan September sampai dengan Desember 2019. Data dikumpulkan dengan kuesioner, telaah dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi dari keempat variabel menunjukkan hubungan pengaruh antara persepsi perawat dalam hal turn over, produktivitas dan pentingnya pengadan diklat/training/pelatihan terhadap kinerja perawat. Penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan hasil yang belum optimal pada perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran.

Background: The Needs and Availability of Human Resources are very important in supporting the efforts of health services in hospitals. The Human Resources management unit needs to organize and plan strategies in carrying out its work functions. The Balanced Scorecard as a method of performance measurement has a complete aspect because it not only evaluates financial aspects but also non-financial aspects. The purpose of this study was to determine the performance appraisal of the Human Resources management unit with the Balanced Scorecard approach at the Sharia Hospital in 2019 with a case study at Sari Asih Sangiang Hospital, Tangerang City.
Methods: This study uses a quantitative and qualitative mixed method using a crosssectional design and takes a total sample of 62 people in the inpatient nursing unit at Sari Asih Sangiang Hospital that meets the inclusion and exclusion criteria. The study was conducted from September to December 2019. Data were collected by questionnaire, document review and in-depth interview.
Results: Based on the results of the correlation test of the four variables shows the relationship of influence between nurse perceptions in terms of turnover, productivity and the importance of training/training/training on nurse performance. Performance appraisal using the Balanced Scorecard shows suboptimal results from a financial, customer, internal business process and growth and learning perspective.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silvia Sulistiani
"Balanced scorecard : alat evaluasi kinerja komprehensif dengan 4 perspektif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Hasil pene1itian periode tahun 2007-2009: 1) Kinerja perspektif pelanggan: rata-rata tingkat kepuasan pelanggan pada reliability sebesar 71,6%, responsiveness sebesar 74.7%, assurance sebesar 76 %, empathy sebesar 71 .5%, Tangibility sebesar 73.2%; retensi pelanggan mengalami tren peningkatan; akuisisi pelanggan mengalami tren penurunan (2009); 2) Kinerja perspektif keuangan: Tingkat pertumbuhan pendapatan mengalami tren peningkatan; Pengeluaran biaya mengalami tren peningkatan, realisasi dan anggaran pendapatan mengalami tren penurunan, realisasi dan anggaran pengeluaran tercapai lebih dari l00%, rasio keuangan masih dibawah nilai ideal yang ditetapkan Depkes; 3) Kinerja perspektif proses bisnis internal: rawat inap: BOR 2007 (71,3%), 2008 (67,7%), (hingga September 2009:53,3%); AvLOS (hari) 2007 (4,1), 2008 (4), 2009 (4,4); BTO 2007 (54,6), 2008 (54,7), 2009 (44,8); TOI 2007 (1,9), 2008 (2,2), 2009 (1,4); NDR dan GDR dibawah angka toleransi Depkes; Jumlah kunjungan rawat jalan terjadi penurunan (2009) 4) Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: rata- rata komitmen karyawan sebesar 79,7%, kapabilitas karyawan sebesar 74,5%, kepuasan karyawan sebesar 59,5%, kapabilitas sistem informasi sebesar 68,5%; akses pelatihan dan pendidikan jumlahnya sangat kecil, hanya 3,47% (2009).
Saran : adanya program pendidikan berkelanjutan bagi karyawan, dilakukan survey kepuasan karyawan, mengadakan survey kepuasan pelanggan, mengembangkan jenis pelayanan.

Balanced scorecard: a comprehensive performance evaluation tool with four perspectives. This research is quantitative. Results of the study period 2007-2009: 1) The performance of the customer perspective: the average customer satisfaction level of 71.6% on reliability, responsiveness of 74.7%, 76% assurance, Empathy for 71.5%, amounting to 73.2% tangibility; customer retention experienced a trend of increasing; acquisition of customers experiencing the downward trend (2009); 2) The performance of the financial perspective: The rate experienced a trend of increasing revenue growth; expenditures experienced a trend of increasing costs, actual and budget revenues experienced a trend decline, the actual and budget expenditures reached more than 100%, financial ratios are still below the ideal value determined MOH; 3) The performance of internal business process perspective: hospitalization: BOR 2007 (71.3%), 2008 (67.7%), (until September 2009:53,3%); AvLOS (day) 2007 (4.1), 2008 (4), 2009 (4.4); BTO in 2007 (54.6), 2008 (54.7), 2009 (44.8); Toi 2007 (1.9 ), 2008 (2.2), 2009 (1.4); NDR and GDR under MOH figures tolerance; number of outpatient visits decreased (2009) 4) The performance of learning and growth perspective: the average employee commitments amounted to 79.7 %, the capabilities of employees amounted to 74.5%, 59.5% employee satisfaction, infomation system capabilities of 68.5%; access to training and education of very small amount, only 3.47% (2009).
Suggestion: There should be continuing education programs for employees, employee satisfaction survey, customer satisfaction survey, develop the kind of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Herawaty
"

Abstrak

 

Dalam manajemen strategis, Balanced Scorecard digunakan sebagai metrik kinerja untuk mengukur fungsi bisnis internal dan hasil eksternal yang dapat digunakan untuk mengukur umpan balik suatu organisasi, baik untuk organisasi laba atau nirlaba (sektor publik). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kinerja rumah sakit Pusat Otak Nasional yang merupakan salah satu organisasi sektor publik dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dalam mencapai tujuan organisasi. Metode yang dipergunakan berupa analisis deskriptif dengan menggunakan data dari tahun 2015 hingga 2017. Hasil analisis menunjukan bahwa ada beberapa hasil kinerja yang belum mencapai target yang ditetapkan dikarenakan pemilihan KPI yang digunakan tidak relevan dan tidak memiliki causal relationship dengan strategi RS Pusat Otak Nasional. RS Pusat Otak Nasional disarankan memperbaiki desain Balanced Scorecard, dengan menambahkan kamus indikator kinerja untuk mempermudah pencapaian KPI.


Abstract

 

In strategic management, the Balanced Scorecard is used as a performance metric to measure internal business functions and external results that can be used to measure feedback to organizations, whether for profit or non-profit organizations (public sector). This study aims to evaluate the results of the performance of the National Brain Center hospital which is one of the public sector organizations using the Balanced Scorecard approach in achieving organizational goals. The method used is in the form of descriptive analysis using data from 2015 to 2017. The results of the analysis show that there are some performance results that have not reached the set targets because the selection of KPIs used is not relevant to the strategy of the National Brain Central Hospital. In adition there are several KPIs that do not have a causal relationship between one another. The National Brain Center Hospital is recommended to improve the design of the Balanced Scorecard, by adding a dictionary of performance indicators to facilitate the achievement of the KPI.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akprilini Mustikawati
"Tesis ini membahas gambaran tentang kinerja rawat inap Rumah Sakit ABC melalui pendekatan balanced scorecard (BSC). Desain penelitian adalah analitik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan untuk mendukung hasil yang diperoleh juga dilakukan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara, telaah dokumen mengenai empat perspektif pada Balanced Scorecard.
Hasil penelitian tahun 2013-2017 menunjukkan : (1).Perspektif keuangan : rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan rawat inap tidak ideal, rata-rata tingkat pengeluaran biaya ideal, perbandingan pendapatan dan pengeluaran ideal, (2). Perspektif pelanggan : kepuasan pasien rawat inap tidak ideal, retensi pelanggan tidak ideal, akuisi pelanggan tidak ideal, (3). Perspektif proses bisnis internal : BOR tidak ideal, AvLOS tidak ideal, BTO ideal, TOI tidak ideal, NDR ideal, GDR ideal, pertumbuhan pasien rawat inap ideal, (4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : kepuasan karyawan tidak ideal, turn over karyawan ideal, akses terhadap pendidikan dan pelatihan tidak ideal.
Saran secara umum hendaknya Rumah Sakit ABC mengukur kinerjanya dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard, yang efektif dalam mengukur kinerja rumah sakit secara komprehensif, efektif dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, serta dapat membantu manajemen rumah sakit untuk menentukan langkah-langkah perbaikan demi meningkatkan kinerja rumah sakit khususnya kinerja rawat inap.

This thesis discusses the description of hospitalization performance of ABC hospital through balanced scorecard (BSC) approach. The research design is descriptive analytical with quantitative approach and to support the results obtained also conducted qualitative approach by conducting interviews, study documents on four perspectives on Balanced Scorecard.
The results of the year 2013-2017 show : (1). Financial perspective : average inpatient income growth is not ideal, average cost of spending is ideal, ratio income and expenditure is ideal, (2). Customer perspective: inpatient satisfaction is not ideal, customer retention is not ideal, customer acquisition is not ideal, (3). Internal business process perspective: BOR is not ideal, AvLOS is not ideal, BTO is ideal, TOI is not ideal, NDR is ideal, GDR is ideal, inpatient growth is ideal, (4) Perspective of growth and learning : employee satisfaction is not ideal, turn over employee is ideal, access to education and training is not ideal.
General advice should ABC Hospital measure its performance by using balanced scorecard approach, which is effective in measuring hospital performance comprehensively, effectively and can identify problems, and can assist hospital management to determine improvement measures to improve performance hospitals especially inpatient performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia LGMH.
"Adanya peningkatan jumlah pasien yang mendapatkan tindakan hemodialisis, pasien baru dan adanya pasien yang meninggal akibat penyakit gagal ginjal di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian mengenai kinerja Unit Hemodialisa berdasarkan pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil penilaian kinerja menurut pendekatan balanced scorecard di RSAM dikategorikan cukup. Hal ini dilihat dari perspektif pelanggan dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sedangkan untuk perspektif keuangan dan perspektif bisnis internal masih kurang. Perlu adanya komitmen dari stakeholders di RSAM untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan khususnya di Unit Hemodialisis. Perlu dibuatkan secara bersama untuk key performances indicator Unit Hemodialisa RSUD Abdul Moeloek terutama yang berkaitan dengan perspektif keuangan. Diperlukan tahapan uji coba lebih lanjut ruang HD melalui pendekatan BSC. Standar operasional prosedur ruang Unit Hemodialisa sebaiknya disesuaikan dengan standar Pernefri. Perlu dilakukan peningkatan kemampuan SDM melalui kegiatan training, seminar, workshop dan pendidikan berkelanjutan.

There are increasing the numbers of patients who receive hemodialysis treatment and new patients who died because of kidney failure disease in Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung. Researcher interested to research about Hemodialysis unit performance based on the balanced scorecard approach. This study uses qualitative and quantitative research methods. Results of performance assessment by the balanced scorecard approach in the RSAM with average categorized. It is seen from the customer perspective and the perspective of growth and leaning while for the financial perspective and internal business perspective is still lacking. It needs a commitment from stakeholders in the RSAM to improve performance and quality of services particularly in the hemodialysis unit. Provision shall be made collectively to key performances indicator Unit Abdul Moeloek Hospital Hemodialysis primarily related to the financial perspective. Required further testing stages of HD space through the BSC approach. Standard operating procedure Hemodialysis unit space should be adjusted to the Pernefri standard. Further, improve the capacity of human resources through training activities, seminars, workshop and continuing education."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33290
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jevon Agustinus Dwi Putra
"Tesis ini bertujuan untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dengan pendekatan Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard menawarkan solusi pengukuran kinerja yang menyeluruh dan komprehensif, terutama untuk Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam yang mengutamakan pelayanan kepada pasien, dengan aspek pendukung keuangan, pertumbuhan dan pembelajaran, serta proses bisnis internal yang pemusatan pada karyawan rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan sumber data primer berupa wawancara dan kuesioner, serta data sekunder seperti telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dari kinerja perspektif keuangan dinilai kurang baik, kinerja perspektif pelanggan, kinerja perspektif proses bisnis, serta kinerja perspektif proses bisnis dinilai cukup baik. Serta pelaksanaan visi-misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop Batam dapat disimpulkan misi pertama berupa memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas atas dasar kasih telah tercapai, misi kedua berupa meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas telah tercapai, serta misi ketiganya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah telah tercapai.

This thesis aims to measure the performance of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam with the Balanced Scorecard approach. Performance measurement using the Balanced Scorecard offers a comprehensive and comprehensive performance measurement solution, especially for Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam which prioritizes service to patients, with aspects of financial support, growth and learning, as well as internal business processes that focus on hospital employees. This research is a qualitative and quantitative descriptive research with primary data sources in the form of interviews and questionnaires, as well as secondary data such as document review. The results showed that the performance of hopsital from a financial perspective was considered poor, customer perspective performance, business process perspective performance, and business process perspective performance were considered quite good. As well as the implementation of the visions and missions of Santa Elisabeth Sei Lekop Hospital Batam, it can be concluded that the first mission of providing quality health services on the basis of love has been achieved, the second mission of professionally increasing human resources to provide safe and quality health services has been achieved, and the mission of all three of them, improving adequate facilities and infrastructure while still paying attention to the weak have been achieved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Noviantri
"ABSTRAK
Nama : Putu Ayu NovianitriProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Kinerja Unit Rawat Inap Dan PoliklinikKebidananKandungan Dan Anak Dengan Balanced Scorecard Di Rumah Sakit Umum BintangKlungkung Bali Tahun 2018Indikator kinerja rawat inap di RSU Bintang Klungkung diketahui masih berada dibawah standar yang telah ditetapkan. Salah satu indikatornya adalah BOR dan TOI.Indikator yang berada dibawah rata-rata menunjukkan efektifitas dan efisiensipelayanan.Perbedaan jumlah kunjungan pasien di unit rawat inap dan poliklinikbagian kebidanan kandungan dan anak cukup signifikan. Perlu pengukuran kinerjauntuk mengetahui perspektif apa saja yang menyebabkan kinerja di unit rawat inapdan poliklinik belum maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kinerjapelayanan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard di unit rawat inapdan poliklinik bagian kebidanan kandungan dan anak di RSU Bintang. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer wawancara mendalam dan kuesioner serta data sekunder data dari humas danbagian keuangan . Hasil penelitian kinerja keuangan cukup baik, akan tetapiefektifitas biaya masih kurang pada unit rawat inap anak, perspektif pelanggan cukupmemuaskan, perspektif bisnis internal cukup baik ditunjukan dengan dijalankannyaSOP dan telah memiliki prosedur rujuk pasien, akan tetapi pada rujukan keluar danfasilitas rs masih kurang di semua unit layanan. Kinerja perspektif pertumbuhanpembelajaran baik ditunjukan dengan angka turn over karyawan yang menurun, aksesterhadap pelatihan dan pendidikan yang semakin baik namun perlu dievaluasiefektivitasnya, serta sistem informasi yang telah baik pula namun perlu dukungankeakuratan informasi. Kinerja unit rawat inap kebidanan kandungan relatif lebih baikjika dibandingkan dengan kinerja rawat inap anak oleh karena tingkat efektivitaskeuangan unit rawat inap anak masih belum baik. Sedangkan pada poliklinikkandungan dan anak memiliki kinerja yang sama-sama baik. Saran yang diberikanadalah manajemen hendaknya lebih teliti dalam membuat perencanaan anggaran dantepat menentukan strategi yang baik dengan cara membuat kendali mutu kendalibiaya serta clinical pathways CPW . Rumah sakit hendaknya melakukanpengembangan kualitas SIM RS untuk efisiensi pelayanan. Manajemen berkoordinasidengan kepala ruangana untuk menerapkan kepemimpinan transformasional, sertamelakukan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.Kata kunci: balanced scorecard, kinerja rumah sakit, RSU Bintang

ABSTRACT
Name Putu Ayu NovianitriStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Performance Analysis of Inpatient and Polyclinic UnitsSection Of Obstetirc Gynecological And Children Using Balanced ScorecardApproach In Bintang General Hospital, Bali Year 2018The inpatient indicator at Bintang General Hospital is known to be below theestablished standard. One of the indicators is BOR and TOI. Indicators that are underaverage show the effectiveness and efficiency of the service. The difference in thenumber of patient visits in the inpatient unit and the policlinic of the obstetric andgynecological parts is significant. It needs performance measurement to find out whatperspectives cause performance in inpatient unit and polyclinic not maximal yet. Thepurpose of this study was to assess service performance by using balanced scorecardapproach in inpatient unit and polyclinic of children, obstetric and gynecology sectionat Bintang Hospital. This research is a quantitative and qualitative research usingprimary data in depth interview and questionnaire and secondary data data frompublic relations and finance department . The results of financial performanceresearch is quite good, but the cost effectiveness is still less on the inpatient unit ofchildren, customer perspective is quite satisfactory, internal business perspective isquite well aimed at the implementation of SOP, and has had patient referralprocedures, but on outgoing referrals and hospital facilities are lacking in all serviceunits. The performance of the learning growth perspective is well aimed at decreasingemployee turnover, better access to training and education but needs to be evaluatedfor effectiveness, as well as information systems that have been good but need tosupport the accuracy of information. The performance of inpatient obstetric care unitis relatively better compared to the performance of the inpatient because theeffectiveness level of the in patient unit 39 s financial unit is still not good. While thepoliclinic content and children have a performance that is equally good. The advicegiven is that management should be more careful in making budget planning andappropriately determine a good strategy with quality control of cost control andclinical pathways CPW . Hospitals should develop quality of information system forservice efficiency. Management coordinates with the head of the room to implementtransformational leadership, as well as conducting ongoing monitoring andevaluation.Keyword balanced scorecard, hospital performance, Bintang general hospital"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Rumah sakit Hermina Tangerang merupakan rumah sakit swasta anggota ke-sebelasdari Hermina Hospital Group. Ketatnya persaingan antar rumah sakit khususnya di areKota Tangerang menuntut rumah sakit untuk berupaya meningkatkan kemampuan diriuntuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sehinggamenjadikan RS Hermina Tangerang sebagai rumah sakit yang unggul dan terkemuka diwilayah cakupannya terutama era Jaminan Kesehatan Nasional ini.
Tesis ini membahas tentang perencanaan strategi RS Hermina Tangerang denganpendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukanperencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian pelayanan selama kurun waktu 20018-2022. Pendekatan Balanced Scorecard merupakan salah satu metode yang mampu mengintegrasikan seluruh aspek dan menempati posisi strategis dalam sistemmanajemen strategis dengan melakukan pengamatan terhadap trend perubahanlingkungan makro dan lingkungan industry dan berdampak signifikan terhadapperencanaan strategis, penyusunan program, dan penyusunan anggaran, serta berperandalam memperluas ukuran kinerja personil dalam tahap implementasi dan tahappemantauan. Trend perubahan lingkungan tersebut ditafsirkan dampaknya terhadap rumah sakit melalui empat perspektif : keuangan, customer, proses bisnis internal, danpembelajaran dan partumbuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengumpulkan data sekunderkuantitatif dan mengambil data primer melalui wawancara mendalam dan ConsensusDecision Making Group. Melalui kerangka kerja, dilakukan 3 tahapan yaitu tahap inputstage, matching stage dan decision stage yaitu menentukan strategi prioritas denganmenggunakan matriks QSPM Quantitave Strategic Planning Matrix.
Hasil penelitian diperoleh posisi strategi RS Hermina Tangerang Grow and Builddengan strategi alternative penetrasi pasar , pengembangan pasar pengembanganproduk, dan tersusunnya 4 strategi prioritas, yaitu: 1 pengembangan pelayananunggulan rumah sakit hemodialisa. Klinik tumbuh kembang, fisioterapi, kemoterapi,layanan bedah sentral ; 2 pengembangan dan penetrasi pasar dengan meningkatkanupaya-upaya pemasaran; 3 peningkatan kerjasama dengan perusahaan industry danasuransi; 4 pengembangan dan penambahan gedung dan area lahan parker. Selain itu,tersusunnya key performance indicator di RS Hermina Tangerang sebagai langkah pemenuhan pencapaian sasaran strategi. Pelaksanaan rencana strategi ini memerlukandukungan dan rencana aksi yang aplikatif dan penjabaran yang lebih rinci sehinggamemudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasinya, serta komitmen dari seluruh jajaranmanajemen dan staf pelaksana di rumah sakit.Kata kunci: rencana strategi, Balanced Scorecard.

Hermina Hospital Tangerang is a private hospital member , the eleven members of theHermina Hospital Group. The tight competition among hospitals, especially inTangerang Municipality, demands hospitals to improve their ability to provide excellenthealth services to the public, making Hermina Hospital Tangerang a superior andprominent hospital in its coverage area, especially the era of National Health Insurance.
This thesis discusses the strategic planning of Hermina Hospital Tangerang with Balanced Scorecard approach so that it can be used as guidance in planning, implementation and controlling service during the period of 20018 2022. The Balanced Scorecard approach is one of the methods that can integrate all aspects and occupystrategic positions in strategic management systems by observing the changing trends ofmacro environment and industrial environment and having significant impact onstrategic planning, programming, and budgeting, performance of personnel in theimplementation stage and monitoring stage. These environmental change trends areinterpreted to impact the hospital through four perspectives finance, customer, internalbusiness processes, and learning and growth.
This research is a qualitative research by collecting quantitative secondary data and taking primary data through in depth interview and Consensus Decision Making Group.Through the framework, done 3 stages of stage, input stage, matching stage anddecision stage that is determining priority strategy by using QSPM matrix Quantitave Strategic Planning Matrix.
The result of this research is the strategic position of Hermina Hospital Tangerang isGrow and Build with alternative strategy of market penetration, product developmentmarket development, and the formulation of 4 priority strategies, namely 1 development of excellent service of hospital hemodialysis, development and growthclinic, physiotherapy, chemotherapy, and surgery centre 2 market development andpenetration by increasing marketing efforts 3 increasing cooperation with industry andinsurance companies 4 development and addition of building and parking area ofparker. In addition, the compilation of key performance indicators in RS HerminaTangerang as a step to achieve the achievement of strategic targets. Implementation ofthis strategic plan requires the support and action plan applicable and more detaileddescription so as to facilitate the implementation and evaluation, as well as commitmentfrom all levels of management and executive staff in the hospital.xiUniversitas IndonesiaKeywords strategic plan, Balanced Scorecard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ester Marini
"Dengan adanya Kebijakan Pemerintah mengenai Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 Tahun 2007 mengenai Pedoman Manajerial PPI dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 tahun 2007 mengenai Pedoman PPI diharapkan semua rumah sakit dapat mengimplementasikannya dengan penanggungjawab adalah Organisasi PPI yaitu Komite PPI. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati telah melaksanakan Program PPI sejak tahun 1989 dan pada tahun 2013 mendapatkan akreditasi baik versi Nasional maupun internasional namun angka Healthcare Associated Infections (HAIs) masih tinggi. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi RSUP Fatmawati untuk terus meningkatkan kinerja agar mutu pelayanan meningkat. Untuk memperoleh kinerja yang baik dalam program PPI diperlukan sistem keuangan, sumber daya dan pelaksanaan program kerja yang baik sehingga pasien dan petugas merasa aman karena terhindar dari kejadian infeksi. Pendekatan yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja keempat aspek tersebut adalah dengan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PPI yang ada belum mengatur semua aspek PPI sehingga menimbulkan ketidakpahaman rumah sakit sebagai pelaksanaan program seperti Infection Control Risk Assesment dan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Dalam struktur organisasi PPI RSUP Fatmawati juga belum sesuai dengan Pedoman Manajerial PPI. Untuk kinerja perspektif pelanggan sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan sebesar 74,6% namun masih memerlukan perbaikan pada kondisi fisik bangunan yang tidak sesuai standar. Kinerja perspektif proses internal sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 80,74% namun beberapa upaya pencegahan HAIs belum dilaksanakan optimal. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 75,34% namun perlu meningkatkan kompetensi 4 perawat PPI serta perlu pelatihan PPI untuk semua petugas kesehatan. Kinerja perspektif finansial juga cukup baik dengan tingkat kesetujuan 72,56% namun perlu mendapatkan perhatian mengenai penambahan anggaran untuk pelatihan PPI dan penyesuaian insentif perawat PPI dengan kinerja.
Saran yang dapat dilaksanakan yaitu revisi kebijakan PPI, restrukturisasi Komite PPI, melakukan kajian resiko pengendalian infeksi, pertemuan rutin untuk membahas pencegahan dan pengendalian infeksi khususnya penurunan angka HAIs, pelatihan untuk perawat PPI yang baru serta pelatihan untuk semua petugas kesehatan dan perlu disusun kebijakan mengenai jenjang karir dan jabatan perawat PPI.

Government Policy on Infection Prevention and Control (IPC) Program which are the Minister of Health Decree No. 270/2008 about Guidelines for IPC Managerial and the Minister of Health Decree No. 382/2007 about Guidelines of Infection Prevention and Control states that all hospitals should implement the IPC Program with the charge is the IPC Organization named IPC Committee. Fatmawati General Hospital has conducted IPC Program since 1989 and accredited in 2013 for both versions National and International but the numbers of Healthcare Associated Infections (HAIs) is still high. And this is certainly a concern for Fatmawati General Hospital in order to continuously improve the services quality. To obtain good performance in IPC program required the financial system, resources and programs implementation that work well so patient and attendant satisfied not being infected. The approach can be used to improve the performance of the four aspects is the Balanced Scorecard. This research is a descriptive analytical quantitative and qualitative approach (mixed method).
The results showed that the IPC policy is not set all the aspects of IPC, such as the implementation of Infection Control Risk Assessment and Antimicrobial Resistance Control. The organization of the IPC in Fatmawati General Hospital has not fulfilled the criteria on IPC Managerial Guideline. For the performance of the customer perspective is quite good with the level of agreement of 74.6% but still need improvement in the physical condition of the building. The performance of internal process perspective is good with 80.74% level of agreement but some HAIs preventive measures have not been implemented optimally. The performance of Learning and Growth perspective is good enough with 75.34% level of agreement but need to improve the competence of 4 IPC nurses with training and also for all hospital workers. And performance of financial perspective is also quite good with 72.56% level of agreement but need in concern about budget for IPC trainings and the incentives of IPC nurses calculated with their performance.
Suggestions that can be implemented are revision of IPC policy, restructuring IPC committee, implement infection control risk assessment, conduct regular meetings to discuss the infection prevention and control in particular for reduction of HAIs rates, IPC training for new IPC nurses and other hospital workers and develop the policy for the career and their position.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>