Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priyanka Prajna Paramitha
"ABSTRAK
Laju pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan kompleksitas permasalahan lingkungan, salah satunya adalah permasalahan banjir.  Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi mendesak ruang-ruang terbuka hijau dan sempadan sungai berubah menjadi wilayah-wilayah yang padat dengan permukiman seperti yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Ancaman bencana banjir, kondisi sosial dan ekonomi serta pembangunan infrastruktur dari hulu sampai dengan hilir DAS Ciliwung semakin meningkatkan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ancaman bencana banjir, kerentanan (sosial dan ekonomi), kapasitas daerah dan masyarakat di DAS Ciliwung, menganalisis risiko bencana banjir di DAS Ciliwung, menganalisis alternatif pengurangan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data sekunder, data primer melalui pengisian kuesioner oleh pemangku kepentingan/Instansi dan penduduk yang terdampak banjir di DAS Ciliwung. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kuantitatif dan analisis AHP untuk menentukan pemilihan alternatif pengurangan risiko bencana banjir. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat ancaman bencana banjir di DAS Ciliwung baik di segmen tengah maupun di segmen hilir berada dikategori tinggi. Selain ancaman bencana banjir, tingkat kerentanan sosial ekonomi di DAS Ciliwung juga termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan dari sisi kapasitas masyarakat dan daerah, kapasitas masyarakat dan daerah pada segmen hilir lebih siap dibandingkan dengan masyarakat yang berada di segmen tengah. Tetapi walaupun kapasitas pada segmen hilir lebih siap, tidak dapat mengurangi risiko bencana banjir yang tinggi. Permasalahan tingginya risiko bencana banjir diatasi melalui alternatif pengurangan risiko bencana. Berdasarkan hasil AHP, maka diperoleh prioritas alternatif dengan bobot tertinggi yaitu peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana.

ABSTRACT
The rate of population growth and high population density causes the complexity of environmental problems, one of which is the problem of flooding. The high rate of population growth is urging green open spaces and river borders to change into areas that are densely populated as happened in the Ciliwung River Basin. The threat of floods, social and economic conditions and infrastructure development from upstream to downstream of the Ciliwung watershed further increase the risk of flooding in the Ciliwung watershed. The purpose of this study is to analyze the threat of flood disasters, vulnerability (social and economic), regional and community capacities in the Ciliwung River Basin, analyze the risk of flood disasters in the Ciliwung River Basin, analyze alternatives to reduce the risk of flood disaster in the Ciliwung River Basin. The method used in this research is quantitative and qualitative methods using secondary data, primary data through filling out questionnaires by stakeholders/agencies and residents affected by flooding in the Ciliwung River Basin. The analysis used is descriptive-quantitative analysis and AHP analysis to determine the alternative selection of flood disaster risk reduction. The results showed that the level of flood threat in the Ciliwung watershed both in the middle segment and in the downstream segment was in the high category. In addition to the threat of flood disasters, the level of socio-economic vulnerability in the Ciliwung watershed is also included in the high category. Meanwhile, in terms of community and regional capacity, the capacity of communities and regions in the downstream segment is better prepared than those in the middle segment. But even though capacity in the downstream segment is better prepared, it cannot reduce the risk of high flood disasters. The problem of the high risk of flood disaster is overcome through alternative disaster risk reduction. Based on AHP results, an alternative priority with the highest weighting is obtained, namely the effectiveness of disaster prevention and mitigation."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Putri Nurul Fitria
"[Daerah Aliran Sungai Ciliwung adalah salah satu DAS kritis di Indonesia karena mengalami banjir setiap tahun termasuk di wilayah koridor Cililitan sampai Kampung Melayu yang mengakibatkan kerugian harta benda Salah satu adaptasinya adalah asuransi banjir. Namun sampai saat ini belum ada data pembagian zona premi wilayah yang sesuai dengan fakta wilayah. Disisi lain kriteria penetapan premi dari OJK ditentukan oleh dua variabel yaitu kejadian banjir dan kedalaman banjir padahal penilaian tingkat risiko juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Tujuan penelitian ini adalah 1 untuk mengkaji pengaruh variabel penelitian sebagai kriteria tambahan penentu premi yang diperoleh dari hasil overlay antara zonasi premi menurut kriteria dari OJK dan zonasi setiap variabel tambahan penentu premi 2 untuk mengetahui persebaran zona premi asuransi banjir secara realita yang diperoleh dari hasil analisis spasial variabel penelitian terhadap premi. Hasil penelitian ini adalah 1. Ada dua variabel yang sangat berhubungan kuat terhadap premi asuransi banjir yaitu lama surut dan kerugian harta benda yang menjadi kriteria tambahan dalam zonasi premi asuransi banjir lini harta benda terbaru 2 di DAS Ciliwung koridor Cililitan-Kampung Melayu seluruh wilayah penelitian memiliki semua kelas zona dimana sebagian daerah di Kelurahan Bidara Cina RW 09 dan Kelurahan Bukit Duri RW 06 berubah menjadi zona sedang menurut kriteria zonasi premi terbaru.

Ciliwung River Basin is one of the critical watershed in Indonesia due to flooding everyyear including in the area of the corridor Cililitan to Kampung Melayu cause in property loss. One adaptation is flood insurance But until now there has been no data zoning premiums in accordance with the facts territory region. On the other hand criteria for setting premiums from OJK is determined by two variables the incidence of flooding and flood depth whereas assessment of the level of risk may also be influenced by other factors. The purpose of this study were 1 to assess the effect of variables in this research as additional criteria determinant of the premium obtained from overlay the zoning premiums according to the criteria of the OJK and the zoning of additional variables determinant of the premium 2 to determine the distribution zone insurance premiums flooding in reality obtained from spatial analysis variable premium Results of this study were 1. There are two variables are correlated strongly to the insurance premium of flooding that is low tide period and loss of property the additional criteria in the new zoning insurance premiums flood line of property 2 in Ciliwung corridor Cililitan ndash Kampung Melayu the whole area of research has all classes of the zone where most of the area in the Bidara Cina RW 09 and Bukit Duri RW 06 changed into a moderate zone according to the new premium zoning criteria., Ciliwung River Basin is one of the critical watershed in Indonesia due to flooding everyyear including in the area of the corridor Cililitan to Kampung Melayu cause in property loss One adaptation is flood insurance But until now there has been no data zoning premiums in accordance with the facts territory region On the other hand criteria for setting premiums from OJK is determined by two variables the incidence of flooding and flood depth whereas assessment of the level of risk may also be influenced by other factors The purpose of this study were 1 to assess the effect of variables in this research as additional criteria determinant of the premium obtained from overlay the zoning premiums according to the criteria of the OJK and the zoning of additional variables determinant of the premium 2 to determine the distribution zone insurance premiums flooding in reality obtained from spatial analysis variable premium Results of this study were 1 There are two variables are correlated strongly to the insurance premium of flooding that is low tide period and loss of property the additional criteria in the new zoning insurance premiums flood line of property 2 in Ciliwung corridor Cililitan ndash Kampung Melayu the whole area of research has all classes of the zone where most of the area in the Bidara Cina RW 09 and Bukit Duri RW 06 changed into a moderate zone according to the new premium zoning criteria ]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermi Agustiningrum
"Sungai Ciliwung merupakan sungai terpanjang di wilayah Jabodetabek, yang mempunyai dampak terbesar ketika musim hujan tiba. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi potensi banjir tetapi belum menampakkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibahas mengenai upaya konservasi apa saja dapat yang dilakukan dalam mengurangi debit banjir yang terjadi serta seberapa besar pengurangannya.
Dari hasil perhitungan menggunakan metode rasional didapatkan debit aliran tahun 2012 dengan batasan kala ulang 2 tahunan (R2) sebesar 323,37 m3/det, R5 sebesar 426,54 m3/det, R10 sebesar 448,65 m3/det, dan R20 sebesar 503,16 m3/det, dengan peningkatan debit aliran (Q) sebesar 3,72% dari tahun 2010. Setelah debit banjir diketahui, dilakukan analisis mengenai usaha konservasi apa saja yang dapat dilakukan dalam penanganan banjir beserta persentase pengurangan debit banjir yang terjadi.
Hasil yang didapatkan adalah kombinasi antara (1) kolam pengumpul air hujan (50%) pada kawasan pemukiman, perdagangan, dan rumah tinggal, rorak (75%) pada kawasan perkebunan, dan parit resapan (75%) pada kawasan persawahan ; serta (2) kombinasi antara biopori (50%) pada kawasan pemukiman, perdagangan, dan rumah tinggal, rorak (75%) pada kawasan perkebunan, dan parit resapan (75%) pada kawasan persawahan, merupakan cara yang paling efektif dalam mengurangi kenaikan debit aliran, yaitu sebesar 86% untuk periode ulang hujan 2 tahunan (R2); 65% untuk R5 ; 62% untuk R10 ; serta 56% untuk R20.

Ciliwung River is the longest river in the Jabodetabek area, and has the greatest impact when the rainy season arrives. Various efforts have been made by the government to tackling the potential of floods, but have not revealed the maximum results. This study has been focused on what kind of conservation efforts can be made to reduce the flood discharge and how much the reduction.
Using rational method, the computed flood discharge (Q) based on 2012 condition are 323,37 m3/s for 2-year return period, 426,54 m3/s for 5-year, 448,65 m3/s for 10-year, and 503,16 m3/s for 20-year respectively. Within two years (from 2010 to 2012) the discharge (Q) increased by 3,72%. After the discharge were known, an analysis about the kind of the conservation efforts that could be applied, as well as the percentage of flood discharge reduction was conducted.
The results show that the following combinations: (1) rain harvesting (50%) on residential areas, business district, and houses; dry swale (75%) on plantation area; and infiltration trenches (75%) on rice-fields; as well as (2) biopori (50%) on residential areas, business district, and houses; dry swale (75%) on plantation area; and infiltration trenches (75%) on rice-fields, are the most effective flow rate reduction amounting to 86% for 2-year return period (R2), 65% for R5; 62% for R10, as well as 56% for R20.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iid Itsna Adkhi
"Perubahan iklim menyebabkan peningkatan intensitas hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan peningkatan kerentanan kejadian banjir di wilayah perkotaan. Pengelolaan DAS yang tepat dapat meningkatkan ketahanan DAS terhadap bencana banjir. DAS Kali Sunter adalah wilayah perkotaan yang rutin mengalami banjir. Metode yang digunakan untuk menganalisa ketahanan DAS antara lain adalah analisa spasial, statistik dan deskriptif dengan menggunakan data detail dan disajikan pada skala Desa/Kelurahan. Tingkat curah hujan, kondisi struktur geologi, penurunan muka tanah dan penutupan lahan di wilayah DAS Kali Sunter memungkinkan kejadian banjir terjadi di wilayah tersebut. Pengendalian banjir tertuang dalam rencana penataan ruang dan wilayah. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana banjir masih sangat minim. Tingkat ketahanan bencana banjir di wilayah DAS Kali Sunter berada pada tingkat “Sedikit Tahan”. Ketahanan akan bencana banjir dapat diperoleh dengan mengkombinasikan kemampuan adaptasi masyarakat dan kebijakan pemerintah yang tepat dalam pengendalian banjir sesuai dengan kondisi fisik DAS.

Climate change triggers an increase in precipitation intensity which affects higher flood vulnerability in urban areas. Proper watershed management can increase floods disaster resilience. The Kali Sunter watershed is an urban area that regularly experiences flooding. The methods used to analyze watershed resilience include spatial, statistical and descriptive analysis utilizing detailed data and described at the Village level. The intensity of rainfall, the geological structure condition, land subsidence and land cover in the watershed allows floods to occur frequently. Flood control is involved in spatial and regional planning. The level of public awareness of the flooding threat is still low. The degree of flood resilience in the Kali Sunter watershed is at the "Less Resilience". The flood disaster Resilience can be obtained by combining the adaptability of the community and appropriate governance policies in flood control in accordance with the watershed physical conditions.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Adinda Rio Respati
"Masifnya pembangunan menyebabkan munculnya 78 titik rawan banjir di Kota Jakarta. Secara geografis, Kota Jakarta merupakan dataran banjir dengan 40% wilayah Jakarta memiliki ketinggian 1-1,5 meter di bawah permukaan laut berdasarkan penelitian konsorsium JCDS. Ciliwung merupakan satu dari tiga belas sungai yang bermuara di Teluk Jakarta. Sungai Ciliwung memiliki peran penting dalam Masterplan Pengendalian Banjir Jakarta. Kapasitas sungai Ciliwung yang terbatas seringkali tidak bisa menampung besarnya debit banjir. Untuk mengatasi keterbatasan ini, dirancanglah Saluran Diversi/Sodetan Ciliwung dengan kapasitas maksimal 60 m3/detik yang berfungsi mengalihkan besarnya debit pada Sungai Ciliwung (Banjir Kanal Barat) menuju Sungai Cipinang (Banjir Kanal Timur). Penelitian ini berfokus pada pengukuran efektivitas Saluran Sodetan Ciliwung yang diukur berdasarkan nilai reduksi debit banjir, pengurangan luas genangan banjir, dan penurunan tinggi muka air yang diukur pada Pintu Air Manggarai. Penelitian ini menghitung periode ulang hujan 25 dan 50 tahun menggunakan perangkat HEC-HMS 4.12 dengan model hidrologi SCS-CN dan model routing Muskingum Cunge, serta pemrograman HEC-RAS 6.2 dengan model 1D dan 2D untuk analisis kapasitas saluran dan luas genangan banjir. Penelitian ini menggunakan metode kalibrasi tinggi muka air dari AWLR (Automatic Water Level Recorder) yang tercatat pada Pintu Air Manggarai untuk merepresentasikan kondisi eksisting DAS Ciliwung dengan data olahan yang digunakan. Berdasarkan pemodelan dan analisis, Saluran Diversi Ciliwung pada periode ulang 25 dan 50 tahunan dapat mereduksi debit 9,11% dan 8,74%, mengurangi luas genangan 0,414% dan 3,041%, serta menurunkan tinggi muka air 2,80% dan 2,67% yang seluruhnya diukur pada Pintu Air Manggarai.

The massive development has caused the emergence of 78 flood-prone areas in Jakarta. Geographically, Jakarta is a flood plain with 40% of the Jakarta area having an altitude of 1-1.5 meters below sea level based on research by the JCDS Consortium. Ciliwung is one of thirteen rivers that flow into Jakarta Bay. The limited capacity of the Ciliwung River often cannot accommodate the large flood discharge. To overcome this limitation, the Ciliwung Diversion Channel was designed with a maximum capacity of 60 m3/second which functions to divert the large discharge in the Ciliwung River to the Cipinang River. This study focuses on measuring the effectiveness of the Ciliwung Diversion which is measured based on the value of flood discharge reduction, reduction in flood inundation area, and decrease in water level measured at the Manggarai Water Gate. This study calculates the 25 and 50-year rainfall return periods using the HEC-HMS 4.12 device with the SCS-CN hydrological model and the Muskingum Cunge routing model, as well as HEC-RAS 6.2 programming with 1D and 2D models. This study uses the water level calibration method from the AWLR (Automatic Water Level Recorder) to represent the existing conditions of the Ciliwung Watershed with the processed data used. Based on modeling , the Ciliwung Diversion Channel at 25 and 50-year return periods can reduce discharge by 9.11% and 8.74%, reduce inundation area by 0.414% and 3.041%, and reduce water level by 2.80% and 2.67%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Ratna Puspita Sari
"ABSTRAK
Beberapa waktu terakhir ini, tiap tahunnya Jakarta selalu dilanda banjir.
Saat ini model hidrologi telah banyak dikembangkan untuk membantu menganalisis permasalahan banjir, salah satu model hidrologi yang ada ialah HEC-GeoHMS. Pada penelitian ini dilakukan pelacakan banjir pada DAS Ciliwung di titik M.T. Haryono dengan menggunakan model HEC-GeoHMS. Penentuan keakuratan simulasi dilakukan dengan menggunakan metode Nash-Sutcliffe Efficiency NSE . Nilai NSE berkisar antara ndash; infin; hingga 1, semakin mendekati 1 maka akurasi model semakin akurat. Simulasi HEC-GeoHMS dilakukan pada beberapa tahun dengan menggunakan nilai CN berdasarkan peta tata guna lahan. Hasil simulasi memiliki keakuratan yang rendah dengan NSE untuk tahun 2006, 2011, dan 2016 masing-masing adalah 0.268, 0.361, dan -139.006. Untuk mendapatkan hasil simulasi dengan nilai akurasi yang tinggi dilakukan kalibrasi terhadap nilai CN DAS Ciliwung. Hasil kalibrasi yang dilakukan terhadap nilai CN DAS Ciliwung mendapatkan nilai NSE untuk tahun 2006, 2011, dan 2016 masing-masing adalah 0.999, 0.999, dan 0.704.

ABSTRAK
In the last few years, flood was occuring anually in Jakarta. Many studies with different approaches have been developed to solve this problem. In this research, flood routing conducted in Ciliwung at M.T. Haryono using model HEC GeoHMS. The accuracy of the simulation is determined using Nash Sutcliffe Efficiency NSE method. NSE score ranges from infin to 1. The model is more accurate if the NSE score getting closer to 1. The simulations were conducted in several years using CN value based on land use maps. The simulation results have low accuracy with NSE score for year 2006, 2011, and 2016 respectively are 0.268, 0.361, and 139.006. To obtain simulation results with high accuracy, CN value for Ciliwung Watershed was calibrated. The NSE score from simulations with calibrations performed on the CN value of Ciliwung Watershed for year 2006, 2011, and 2016 respectively are 0.999, 0.999, and 0.704."
2017
S69865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niswatin Farika
"Pendugaan debit banjir sangat tergantung dari kuantifikasi impervious area. Potensi masalah menggunakan Total Impervious Area TIA dalam model adalah menyebabkan perbedaan nilai koefisien limpasan yang nantinya mempengaruhi perkiraan debit banjir yang dihasilkan. Studi terbaru menunjukkan bahwa limpasan dalam suatu DAS dapat digambarkan dengan lebih baik oleh Effective Impervious Area EIA daripada TIA. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh metode penentuan kekedapan lahan berdasarkan TIA dan EIA dalam menghasilkan debit banjir rencana pada DAS dengan skala makro. Lokasi studi adalah Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung Hulu dengan outlet Bendung Katulampa. Jenis penggunaan lahan pada studi ini berdasarkan kondisi pada tahun 2017. Identifikasi distribusi penggunaan lahan berdasarkan peta GIS dan hasil intepretasi visual dari citra satelit resolusi tinggi. Simulasi debit banjir rencana menggunakan model hidrologi HEC-HMS 4.2. Debit maksimum yang dihasilkan dengan menggunakan metode TIA 153.7 m3/s dan metode EIA sebesar 149.6 m3/s. Hasil uji NSE untuk TIA dan EIA masing-masing sebesar 0,763 dan 0,864. Nilai NSE dan R2 metode EIA lebih tinggi, menunjukkan bahwa metode EIA lebih baik dalam memprediksi limpasan pada DAS Ciliwung hulu. Nilai rasio EIA/TIA pada debit banjir rencana diatas 0.95. Semakin besar periode banjir maka perbedaan nilai yang dihasilkan oleh kedua metode semakin kecil. Penerapan metode EIA untuk menentukan luas tutupan lahan kedap air pada DAS skala makro membutuhkan effort biaya dan waktu yang besar. Apabila sumberdaya untuk melakukan pengukuran dengan metode EIA terbatas, maka metode TIA masih dapat diandalkan untuk memperkirakan impervious area dalam suatu DAS.

The estimation of flood discharge depends on quantification of Impervious Area. The potential problem is what kind of impervious area determination method used in the model is causing the difference in runoff coefficient value which will affect the estimated flood discharge. Recent studies show that surface runoff in a watershed can be better described by Effective Impervious Area EIA than TIA. The aim of this study is to analyze the effect of the method of determining the landscape based on TIA and EIA in generating flood discharge plan in watershed with macro scale. The location of the research is Upper Ciliwung Watershed DAS with Katulampa Weir as outlet. Identification of land use distribution is based on digitized process used combined GIS maps using visual interpretation of high resolution satellite images 2017. Hydrologycal simulation by HEC HMS 4.2. Maximum discharge generated by using TIA method is 153.7 m3 s and EIA method is 149.6 m3 s. The NSE results for TIA and EIA were 0.763 and 0.864. The NSE and R2 values of the EIA method are higher, indicating that the EIA method is better at predicting runoff in the Upper Ciliwung Watershed. The EIA TIA ratio value on the flood discharge plan is above 0.95. However, for large watersheds, it takes much effort to identify and digitize an effective impervious area. In case of lack of resources for direct measurement of DCIA, the TIA Method is proven to be more reliable for estimating the impervious area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50640
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Hafizh
"Dari 13 sungai yang melalui Jakarta, Sungai Ciliwung adalah sungai yang paling berpengaruh dengan memberikan kontribusi sebesar 24% terhadap banjir yang terjadi di Jakarta (FORDA-MOF, 2016). Prediksi banjir yang akurat sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana (Sättele et al., 2015). Dalam memprediksi banjir, diperlukan suatu model hidrologi, salah satunya adalah CINECAR. Model hidrologi CINECAR ini dikembangkan untuk memodelkan banjir bandang (Gaume et al., 2004)dan membutuhkan data yang detail dengan skala cakupan lebih spasial. Di sisi lain, DAS Ciliwung memiliki data spasial yang terbatas. Penelitian ini berfokus kepada implementasi model hidrologi CINECAR dalam simulasi debit banjir dengan hujan rencana dan mengetahui performa kesesuaian debit hasil model dengan debit aktual di Pintu Air Manggarai. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa curah hujan di beberapa stasiun hujan dan data tinggi muka air. Debit aktual ini didapatkan dari tinggi muka air dengan rating curve di Pintu Air Manggarai dan di Bendung Katulampa. Penentuan keakuratan simulasi dilakukan dengan menggunakan Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE). Nilai NSE model yang didapat setelah dilakukan penyesuaian CN adalah 0,36 di titik Pintu Air Manggarai dan 0,78 di titik Bendung Katulampa. Namun setelah eliminasi tanggal-tanggal dengan curah hujan yang tidak lebat, didapatkan nilai NSE-nya menjadi 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa performa model hidrologi CINECAR baik untuk memprediksi debit yang besar.

Of the 13 rivers that pass through Jakarta, the Ciliwung River is the most influential, contributing 24% to the flooding that occurs in Jakarta (FORDA-MOF, 2016). Accurate flood prediction is essential in water resources management and disaster mitigation (Sättele et al., 2015). In predicting floods, a hydrological model is needed, one of which is CINECAR. The CINECAR hydrological model was developed to model flash floods (Gaume et al., 2004)and requires detailed data with a more spatial scale of coverage. On the other hand, the Ciliwung watershed has limited spatial data. This research focuses on the implementation of the CINECAR hydrological model in simulating flood discharge with planned rainfall and knowing the performance of the modeled discharge with the actual discharge at the Manggarai Water Gate. The data used are rainfall intensity at several rain gauges and water level data. The actual discharge is obtained from the water level with the rating curve at the Manggarai Water Gate and Katulampa Weir. Determination of simulation accuracy is done using Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE). The NSE value of the model obtained after CN adjustment was 0,36 for Manggarai Water Gate and 0,78 for Katulampa Weir. However, after the elimination of dates with less heavy rainfall, the NSE value was found to be 0,83. This shows that the performance of the CINECAR hydrological model is good for predicting large discharge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hadianto
"Latar belakang riset ini adalah meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir akibat perilaku masyarakat namun kurang diimbangi dengan kesiapsiagaan masyarakat terutama di hilir Sungai Ciliwung. Rumusan masalah riset menunjukkan bahwa faktor kesiapsiagaan lebih banyak berfokus pada pengetahuan dan sikap sedangkan faktor rencana darurat, peringatan dini, mobilisasi sumber daya dan pengalaman masih jarang diteliti. Riset ini bertujuan untuk membangun model kesiapsiagaan masyarakat hilir Sungai Ciliwung berbasis perilaku berwawasan lingkungan. Metode riset menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, melalui wawancara dengan otoritas setempat serta pemberian kuesioner kepada 397 kepala keluarga di Kelurahan Bidara Cina. Hasil riset menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dipengaruhi oleh pengetahuan, rencana darurat, peringatan dini, dan sikap namun dilemahkan oleh mobilisasi sumber daya, dan pengalaman. Masyarakat merasa sudah berpengalaman dan cenderung mengandalkan mobilisasi sumber daya dari pemerintah sehingga menjadi kurang siap siaga. Kesimpulan riset adalah diperlukannya kesiapsiagaan berbasis perilaku berwawasan lingkungan di tingkat keluarga untuk meningkatkan kesiapsiagaan banjir.

The background of the research is increasing flood frequency and intensity caused by human behavior but not followed by community preparedness. The problem of the research showed that preparedness focused more on knowledge and attitude but not on emergency plan, early warning, resources mobilization and experience factor. The objective of the research was to develop flood preparedness model for the community based on environmentally responsible behavior. The method of the research was quantitative and qualitative through interviews with local authorities and distribution of questionnaires to 397 households at Bidara Cina, East Jakarta. The results indicated preparedness influenced by knowledge, attitude, emergency planning and early warning but weakened by resources mobilization and experience. The community relied on their experience having flood and resources mobilization by the governmental thus causing low preparedness. The conclusion of the research is a necessity of preparedness based on environmentally responsible behavior to improve flood preparedness."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sepanie Putiamini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh distribusi curah hujan dan karakteristik fisik setiap sub-DAS Ci Liwung Hulu yang terdiri dari topografi, jenis tanah dan penggunaan tanah terhadap debit aliran Daerah Aliran Ci Liwung Hulu. Metode yang digunakan adalah Soil Conservation Service (SCS) yang disimulasikan menggunakan model hujan-debit HEC-HMS yang di validasi menggunakan metode RMSE dan Nash.
Hasil pengolahan data menunjukan bahwa karakteristik dan distribusi hujan setiap sub-DAS mempengaruhi besar kecilnya debit yang dihasilkan. Sub-DAS Ci Liwung (Tugu) merupakan sub-DAS yang menghasilkan sumbangan debit terbesar pada DA Ci Liwung Hulu pada kejadian banjir Tahun 2002 dan 2007.
Berdasarkan hasil validasi, simulasi, data curah hujan radar cuaca memiliki nilai simpangan yang lebih kecil dibandingkan data curah hujan observasi. Penggunaan data radar cuaca memberikan gambaran distribusi hujan spasial dengan resolusi tinggi dan dapat digunakan untuk memprediksi debit aliran yang dihasilkan oleh suatu Daerah Aliran Sungai (DAS).

This study aims to determine impact of rainfall distribution and physical characteristics in each sub-watershed towards run-off in the Upper Ci Liwung Watershed. It consist of topography , soil type and land use. The method utilizing Soil Conservation Service (SCS ) applied on HEC - HMS rainfallrunoff model and was validated using the RMSE and Nash.
The results show that the physical characteristics and rainfall distribution of each sub-watershed has significant impact on the run-off in Upper Ci Liwung Watershed especially sub-watershed Ci Liwung ( Tugu) on the flood events of 2002 and 2007.
Based on the simulation validation result, weather radar rainfall data has a deviation value smaller than rainfall data of observation . Weather radar data provide accurate rainfall measurements at high resolution and can be applied to predict run-off in watershed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T38635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>