Ditemukan 31031 dokumen yang sesuai dengan query
Dicky Anggi Pranata
"Tujuan dari Tesis ini adalah untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang Optimalisasi Program Kepolisian Bhayangkara FC Sebagai Wujud Pemolisian Masyarakat dalam rangka membina keamanan dan ketertiban Masyarakat. Penerapan kebijakan “Polmas” penting untuk meningkatkan citra Polri dimata masyarakat, khususnya dalam memberikan kepercayaan kepada masyarakat sebagai lembaga penegakkan hukum yang kredibel. Program kebijakan “Polmas” menuntut adanya hubungan saling menguntungkan antara anggota polisi dan anggota masyarakat. Dalam konteks penelitian ini adalah tugas dari kepolisian, untuk menjalankan fungsinya membangun kemitraan (partnership) dengan anggota masyaraat dalam menunjang kinerja Polri pada umumnya, khususnya memberikan pelayanan masyarakat di bidang keamanan dan ketertiban. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri keberhasilan penerapan polmas dalam bidang olahraga dan ekonomi, memahami proses peningkatan Kamtibmas melalui kehadiran Bhayangkara FC, memahami cara kerja pengoptimalan polmas dalam program Kepolisian Bhayangkara FC dalam meningkatkan kesehateraan masyarakat, serta memahami kendala-kendala dalam pengoptimalan program kepolisian Bhayangkara FC untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif-deskriptif dimana data dan fakta dikumpulkan berdasarkan temuan di lapangan yang kemudian dideskripsikan. Pada penelitian ini, sumber data ditentukan secara purposive dengan metode pengumpulan data melalui cara observasi pasif, wawancara dengan informan penelitian, dan telaah dokumentasi. Sedangkan analisa data dilakukan dengan cara reduksi data(data reduction), sajian data (data display) dan penarikan kesimpulan dan verifikasinya (conclusion and verification). Adapun temuan dari penelitian ini adalah bahwa program polmas telah berhasil dilakukan khususnya dalam bidang olahraga sepakbola dan ekonomi. Jika dilihat dari tinjauan optimalisasi sebuah program organisasi maka dengan melakukan pemanfaatan sumber daya yang ada yakni meningkatkan kapasitas atau kemampuan SDM dalam konteks ini adalah anggota masyarakat melalui Bhayangkara FC, maka dapat dikatakan bahwa organisasi kepolisian sudah optimal dalam menjalankan polmas. Sedangkan mengenai tugas, anggota klub sepakbola Bhayangkara FC yang juga adalah anggota kepolisian harus melakukan fungsinya yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kamtibmas.
The aim of this study is to gain a description about Program Optimalization of Bhayangkara FC as e concrete Community Policing Police Program in enhancing community orders dan security. The optimalization of ‘CP’ is crucial for increasing the image of the police in the eyes of the society members, particularly in giving trustworthy to the society members as an officially credibel apparatus. Program of “CP” requires a mutual relation between police members and society members. In this thesis context, CP is part of Indonesian Police to play its role to build up partnership with the society members to support the performance of the Indonesian Police in general, and to give the society members in orders and regularities, in particular. This study is to trace the successes of CP in the field of sports and economics, to comprehend the processes of orders and regularities toward the existence of Bhayangkara FC, to comprehend the CP optimalization to upgrade the wealth the society members, as well as to comprehend the obstacles of program optimalization of Bhayangkara FC untuk in order to support the the wealth of the society members. This research is conducted by adopting a qualitative-descriptive approach where data and facts were gathered based upon the research findings in the field to be described. In this research, data source are determined purposively using data gathering toward passive observation, interviews with research informants, and document study. Meanwhile, data analyzed by data reduction, data display and conclusion and verification. The research findings in this study are CP programs were successfully run, particularly in sports and economy. From the perspective of organization program optimalization through human resources, it is undoubtedly verifiable that Indonesian Police has optimally succeeded in running the CP program. Whilst in doing the duties, Bhayangkara FC members, being also police members, still have to give services in orders and regularities to the society members."
Jakarta: Universitas Indonesia Sekolah Kajian Strategik dan Global , 2020
T55510
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Stephanus Luckyto AW
"Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisa upaya pemolisian masyarakat yang telah dilakukan oleh kepolisian, dalam hal ini Polres Tangerang Selatan di dalam menghadapi pandemi covid-19 serta dampak lain yang menyertainya. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang masif, tidak hanya pada aspek kesehatan, namun juga aspek ekonomi, sosial, hingga kamtibmas. Oleh karena itu, Polres Tangsel melaksanakan berbagai upaya guna mencegah penyebaran pandemi Covid-19 serta dampak yang menyertainya kepada masyarakat di wilayah hukumnya. Salah satu strategi yang dibangun oleh Polres Tangsel adalah Program Kampung Jawara Tangsel. Program ini berbasis pada metode Community Policing, Collaborative Policing, serta Problem-Oriented Policing (POP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengkaji dinamika dan komplekstitas pandemi covid-19 serta dampaknya, serta sejauh mana implementasi Kampung Jawara Tangsel telah berjalan sesuai dengan konsep serta kontribusinya sebagai sebuah upaya pemolisian masyarakat terhadap pencegahan covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pemilihan narasumber berdasarkan teknik purposive dengan lokasi penelitian di Polres Tangerang Selatan. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pertama, pandemi Covid-19 benar ada dan telah menciptakan dampak yang luar biasa bagi masyarakat serta telah menjadi tantangan dan tugas baru bagi kepolisian. Kedua, Polres Tangsel melalui program Kampung Jawara Tangsel telah membangun sebuah upaya pemolisian masyarakat yang bersifat kolaboratif dan integrative dengan unsur terkait dan masyarakat melalui metode Community Policing &, Collaborative Policing, serta Problem-Oriented Policing (POP). Program ini diharapkan menjadi sebuah strategi yang jitu bagi Polres Tangerang Selatan dalam
mengoptimakan upayanya dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19 serta dampak lain yang menyertainya, sehingga stabilitas kamtibmas di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan dapat terus terjaga dan terpelihara.
This study aims to describe and analyze the community policing efforts that havebeen carried out by the police, in this case the South Tangerang Police in the face ofthe Covid-19 pandemic and other accompanying impacts. The Covid-19 pandemic hashad a massive impact, not only on the health aspects, but also on the economic, social,and social security aspects. Therefore, the South Tangerang Police have carried outvarious efforts to prevent the spread of the Covid-19 pandemic and its accompanyingeffects on the community in its jurisdiction. One of the strategies developed by theTangsel Police was the Jawara Tangsel Village Program. This program is based on theCommunity Policing, Collaborative Policing, and Problem-Oriented Policing (POP)methods. This study aims to analyze and study the dynamics and complexity of theCovid-19 pandemic and its impacts, as well as the extent to which the implementationof Kampung Jawara Tangsel has gone according to its concept and contribution as aneffort to community policing towards the prevention of Covid-19. This research uses aqualitative case study approach. Selection of resource persons based on purposivetechnique with the research location at the South Tangerang Police. Research resultshave proven that first, the Covid-19 pandemic exists and has created a tremendousimpact on society and has become a new challenge and task for the police. Second, theTangsel Police through the Kampung Jawara Tangsel program has built a communitypolicing effort that is collaborative and integrative with related elements and societythrough the Community Policing &, Collaborative Policing, and Problem-OrientedPolicing (POP) methods. This program is expected to be an effective strategy for theSouth Tangerang Police in optimizing its efforts to prevent the spread of the Covid-19pandemic and other accompanying impacts, so that the stability of the social securityservices in the jurisdiction of the South Tangerang Police can be maintained andmaintained."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fandi Arisca
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektifitas implementasi program pemolisian masyarakat melalui pembentukan Kampung Tangguh Jaya dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon Cengkareng Jakarta Barat. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah masih masih adanya kejahatan narkotika di Kampung Ambon, meskipun program yang diselenggarakan oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ini telah berjalan sejak Mei 2021. Program pemolisian masyarakat ini cukup berhasil menurunkan intensitas kejahatan narkotika di Kampung Ambon, namun kejahatan narkotika masih kerap terjadi dan belum dapat dicegah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang berfokus pada studi kasus pembentukan Kampung Tangguh Jaya di Kampung Ambon. Penelitian ini berfokus pada fenomena karakteristik kejahatan narkotika dan efektivitas implementasi program pemolisian masyarakat dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Fenomena tersebut dianalisis menggunakan Teori Implementasi Kebijakan Publik, Teori Pencegahan Kejahatan (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Konsep Pemolisian Masyarakat, dan Teori Faktor Kajahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kejahatan narkotika di Kampung Ambon didominasi dengan kejahatan narkotika jenis sabu dan ganja yang dilatarbelakangi faktor rendahnya ekonomi warga yang tinggal di Kampung Ambon. Sedangkan dalam implementasi program pemolisian masyarakat yang dilaksanakan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, belum menunjukkan adanya upaya collaborative policing dan community engagement dalam pencegahan narkotika di Kampung Ambon. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian, yaitu diperlukan adanya kegiatan collaborative policing dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait, serta perlu adanya kegiatan community engagement dalam rangka pencegahan kejahatan nerkotika di Kampung Ambon.
This research was conducted to examine the effectiveness of the implementation of the community policing program through the establishment of Kampung Tangguh Jaya in preventing drug-related crimes in the Kampung Ambon area, Cengkareng, West Jakarta. The background to this research is that there are still drug-related crimes in Kampung Ambon, even though the program organized by the Directorate of Narcotics of Polda Metro Jaya has been running since May 2021. In Kampung Ambon, this community policing program has been very effective at reducing the number of drug-related crimes. However, these crimes continue to happen frequently and cannot be stopped. The research method adopted is a qualitative strategy that focuses on the study of family formation in Kampung Tangguh Jaya in Kampung Ambon. In the Kampung Ambon area of Cengkareng, West Jakarta, this study focuses on the characteristic phenomenon of drug crimes and the efficiency of implementing community policing programs in preventing drug crimes. This phenomenon is analyzed using Public Policy Implementation Theory, Crime Prevention Theory (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Community Policing Concept, and Crime Factor Theory. Based on the results of this research, methamphetamine and cannabis are the most common drugs used in crimes in Kampung Ambon due to the residents of Kampung Ambon’s low socioeconomic status. Meanwhile, the Directorate of Drug Investigation of the Polda Metro Jaya’s implementation of the community policing program has not demonstrated any cooperative policing and community engagement efforts to prevent drugs in Kampung Ambon. According to the results of this research, community engagement programs and collaborative policing activities with the local government and related stakeholders are required if drug- related crimes in Kampung Ambon are to be prevented."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Williams, John
Edinburgh: Mainstream, 2011
796.334 WIL r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Adhibya Pramudito Hutama
"Analisa dan evaluasi implementasi Program Polisi RW di wilayah hukum Polsek Metro Tambora, Jakarta Barat, sebagai pilot project sejak 2 Maret 2023 lalu memperlihatkan keberhasilannya dalam menekan ancaman gangguan Kamtibmas. Program ini sudah diimplementasikan di seluruh Indonesia secara bertahap, namun untuk wilayah Polda Metro Jaya sudah 100%. Polsek Metro Tamansari, di bawah Polres Jakarta Barat, menjadi lokus penelitian karena gangguan Kamtibmas termasuk tinggi, dipengaruhi oleh banyaknya tempat hiburan malam. Informasi dari laporan kegiatan Polisi RW tersebut dihimpun untuk melihat pontensi ancaman pada tiap-tiap RW melalui sistem pelaporan online. Analisis dan penyajian informasi melalui pendekatan teori intelijen dalam bentuk deteksi dini dan cegah dini digunakan untuk memperkuat ketahanan nasional melalui penguatan pada aspek keamanan. Penelitian kualitatif melalui pengamatan mendalam pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Polisi RW 04 Glodok dalam bentuk penguatan keamanan wilayah melalui upaya deteksi dini dan cegah dini adalah implementasi strategi pemolisian prediktif. Strategi pemolisian prediktif ini dapat diperluas pada wilayah hukum Polda lainnya di seluruh Indonesia, khususnya dalam menghadapi potensi ancaman dari gangguan terhadap Kamtibmas.
Analysis and evaluation of the implementation of the RW Police Program in the jurisdiction of the Tambora Metro Police, West Jakarta, as a pilot project since March 2, 2023, has shown its success in suppressing the threat of public safety and order disturbances. This program has been implemented throughout Indonesia in stages, but for Polda Metro Jaya it is 100%. The Tamansari Metro Police, under the West Jakarta Police, became the locus of research because the number of security and order disturbances was high, influenced by the number of nightclubs. Information from the RW Police activity reports is compiled into a collection to see potential threats in each RW through an online reporting system. Analysis and presentation of information through an intelligence theory approach in the form of early detection and early prevention is used to strengthen national resilience through strengthening the security aspect. Qualitative research through in-depth observation of the activities carried out by the RW 04 Glodok Police in the form of strengthening regional security through early detection and early prevention is the implementation of predictive policing strategies. This predictive policing strategy can be expanded to other Polda jurisdictions throughout Indonesia, especially in dealing with the potential threat of disrupting public safety and order (Kamtibmas)."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tengku Randa Prawira
"
ABSTRAKAnalisis Situasi
- Pasar mobil mewah di Indonesia memiliki profil yang unik. Berkat pangsa pasarnya sangat kecil terhadap seluruh pasar otomotif Indonesia, persaingan perusahaan penjual mobil mewah (Agen Tunggal Pemegang Merek) tidak bersaing secara volume penjual semata. Hubungan ATPM dengan konsumennya sangat bersifat tersegmentasi, loyalitas tinggi, dan hubungan emosional. Maka, para ATPM lebih berlomba menyediakan customer services daripada produk mobil semata
- Lexus Indonesia sejauh ini telah menjawab fenomena tersebut dengan fungsi customer services terpadu dan berkelas bernama Lexus Concierge Services (LCS). LCS pun diterapkan dengan konsep serta standar kemewahan, personalisasi, dan hospitality. Lexus Indonesia telah mempunya customer loyalty yang tinggi tercermin dari repeat buyer sebesar 60%-70% per tahun.
- Walaupun demikian, sistem LCS Lexus Indonesia masih sebatas fungsi after-sales di mana ?keterlibatan? customer masih sekadar keperluan mobil mereka. Padahal untuk memelihara maupun meningkatkan customer loyalty hendaknya dibuat instrumen layanan yang menciptakan engagement rutin kepada customer. Artinya, Lexus Indonesia membutuhkan cabang baru di sistem LCS yang berfokus kepada program komunikasi terhadap pelanggannya yang bersifat menciptakan keterlibatan rutin terhadap pelanggan Lexus Indonesia.
Tujuan
Meningkatkan dan memelihara keterlibatan rutin pelanggan Lexus Indonesia.
Sasaran
Sasaran program komunikasi:
- Menumbuhkan awareness dalam lingkup existing customer mengenai sistem LCS sebagai komitmen Lexus Indonesia untuk menjunjung costumer satisfaction.
- Membangun reputasi Lexus Indonesia di pasar mobil mewah tentang sistem LCS yang berkelas dan terpadu.
Sasaran bisnis perusahaan:
- Meningkatkan repeat buyer pada penjualan mobil sebanyak minimal 75% per tahun.
- Meningkatkan penjualan mobil Lexus secara keseluruhan sebanyak 20% per tahun.
Strategi
Pembuatan instrumen untuk customer loyalty program melalui peluncuran special event serta publisitas press conference dan press release.
Khalayak Sasaran
- Existing customer Lexus Indonesia
- Media Massa
Pesan Kunci
Lexus Indonesia membuat customer loyalty program sebagai bentuk komitmen meningkatkan customer engagement yang bersifat rutin, emosional, dan positif.
Program
- Customer loyalty program
- Special event
- Press conference
JadwalJanuari ? Desember 2016AnggaranTotal anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 387,050,000EvaluasiMetode evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome.Input: evaluasi terhadap segala proses yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatanOutput: evaluasi terhadap sesuatu yang nyata sebagai hasil dari kegiatanOutcome: pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.
ABSTRACTSituation Analysis- Luxury cars market in Indonesia?s automobile industry has a unique profile. Since their market share among the total car market is very small, every luxury car brands not compete against the sales volume primely ? instead, they?re really chasing how to catch the customer loyalty. Their relationship with their existing customer has a very segmented profile, and emotional deep-bond. Due to that condition, many of luxury car brands in Indonesia deployed many personalized customer relations management with their own style.
- Lexus Indonesia, so far, has responded to face the reality or the nature of competition on the luxury car segment. Lexus Indonesia has been deployed a integrated customer services system called Lexus Concierge Services (LCS). Furthermore, LCS has been apllied with their brand standards like hospitality and personalized luxury experience. Lexus Indonesia confirmed their LCS system usage is in order to meet or even catch a customer loyalty. Their customer loyalty is reflected through 60%-70% repeat buyer every year.
- However, Lexus Indonesia?s LCS system currently only having a after-sales function. Which is the engagement from the customers only occur simply because of customer?s car business. Eventough, to gain customer loyalty, a company or brand need more a frequently engagement by deploying a customer loyalty program.
GoalTo gain and maintain the customer engagement through customer loyalty program.ObjectivesCommunication program objectives:- Gaining awareness in existing customers scope regarding the new LCS system.
- Building a Lexus Indonesia reputation about the advanced new LCS system
Company?s business objectives:- Increase the amount of repeat buyer on car sales by 75% minimum per year.
- Increase the whole car sales by 20% per year.
StrategiesMake a tools or instruments for the customer loyaty program through grand launching event that creates publicity on mass media.Target Audiences- Lexus Indonesia?s existing customer
- Mass media
Key MessageLexus Indonesia deploying a customer loyalty program as a commitment to build & maintain customer engagement through an emotional and a long-term relationship.Programs- Customer loyalty program
- Special event
- Press conference
ScheduleJanuary ? December 2016BudgetGrand total budget to make these programs is 387,050,000 IDR.EvaluationThe evaluation method that used in this program is input, output, and outcome method.Input: an evaluation towards all process that take place in the implementation of activitiesOutput: an evaluation towards tangible things as a result of activitiesOutcome: impact measurement and evaluation of the activities implementation."
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Adellannisa Humaira
"Artikel ini membahas isi pesan yang ingin disampaikan di dalam tentang film “Nefta Football Club” karya Yves Piat. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menjelaskan aspek intrinsik dan budaya yang terkandung dalam Film “Nefta Football Club” agar bisa dijadikan salah satu pengetahuan tentang Negara Tunisia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengkaji berdasarkan isi (content analysis) pesan yang terdapat dalam film melalui dokumen elektronik berupa film “Nefta Football Club” serta menggunakan teori strukturalisme dan budaya. Hasil penelitian ini yaitu tema dari film “Nefta Football Club” adalah narkoba dan sepak bola, tokoh yang berperan Eltayef Dhaoui sebagai Mohamed, Mohamed Ali Ayari sebagai Abdullah, Lyès Salem sebagai Salim, Hichem Mesbah sebagai Ali, Skander Afif sebagai Mekanik, dan Lazher Dguachi sebagai Mekanik. Alur film ini bergerak maju, amanat yang terkandung dalam film adalah berhati – hati saat menemukan barang yang bukan milik sendiri di tempat umum, dan aspek budaya yang tergambar dalam film adalah pakaian, keledai sebagai alat pengangkut barang, mata pencaharian hidup dengan jual beli narkoba, kesenian yang paling dominannya sepak bola dan sistem kepercayaan masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
This article discusses the content of the message to be conveyed in the film “Nefta Football Club” by Yves Piat. The purpose of this research is to explain the intrinsic and cultural aspects contained in the film "Nefta Football Club" so that it can be used as a knowledge of the State of Tunisia. This study uses a qualitative descriptive method by examining the content (content analysis) of messages contained in the film through electronic documents in the form of the film "Nefta Football Club" and using structuralism and cultural theory. The results of this study are the themes of the film "Nefta Football Club" are drugs and football, the characters who play Eltayef Dhaoui as Mohamed, Mohamed Ali Ayari as Abdullah, Lyès Salem as Salim, Hichem Mesbah as Ali, Skander Afif as Mechanic, and Lazher Dguachi as a mechanic. The plot of this film moves forward, the message contained in the film is to be careful when finding items that are not your own in public places, and the cultural aspects depicted in the film are clothing, donkeys as a means of transporting goods, livelihood by buying and selling drugs, the most dominant art is football and the belief system of the people who are predominantly Muslim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tri Winarsih, auhtor
"Perubahan paradigma yang terjadi di museum dewasa ini mengubah orientasi museum dari koleksi kepada kepentingan masyarakat. Museum selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam menyajikan koleksi dan pengetahuannya, dengan tujuan memberikan pendidikan dan pengalamannya guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Museum Polri sebagai museum institusi tidak hanya berperan memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada anggota Polri, namun juga bagi masyarakat luas terutama yang berhubungan dengan tugas Polri sebagai petugas penegak hukum di negara Republik Indonesia. Permasalahan-permasalahan sosial yang sering muncul di masyarakat terutama tindak kenakalan remaja dalam penanganannya, memberikan tugas kepada Museum Polri agar dapat mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan tersebut kepada masyarakat melalui pameran dan program edukasinya.
Pendekatan pemolisian masyarakat dengan mengedepankan kemitraan antara polisi dan masyarakat, mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi dan mencegah tindak kenakalan remaja. Penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat disajikan di Museum Polri dengan pendekatan teori belajar konstruktivis, mengingat bahwa pengunjung yang datang ke museum telah memiliki pengetahuan sebelumnya. Dengan teori ini museum berusaha menyajikan pameran dan program edukasinya agar masyarakat bertambah informasi dan pengetahuannya serta memecahkah permasalahan kenakalan remaja di sekitar mereka.
Dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penyajian penanganan kenakalan remaja dengan pendekatan pemolisian masyarakat melalui pameran dan program edukasi di Museum Polri merupakan bentuk tanggung jawab museum untuk selalu mengkomunikasikan pengetahuannya kepada masyarakat.
The paradigm shift that occurred in the museum today changes the orientation of the museum collection to the public interest. Museum always pay attention to the needs of society in presenting the collection and knowledge, with the aim of providing education and experience in order to improve the quality of life. As an institution, the Indonesian National Police (INP) Museum does not only serve to provide knowledge and experience to the members, but also for the public at large, especially those related to police duties as a law enforcement officer in Indonesia. Social problems that often arise in the community especially the handling of juvenile delinquency acts assigned tasks to the NIP Museum in order to communicate these issues to the public through exhibitions and educational programs. Community Policing approach by promoting partnerships between police and communities, seeking various ways to address and prevent acts of juvenile delinquency. The INP Museum presents the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach by using constructivist learning theory approach, considering that the visitors who come to the museum have had prior knowledge. With this theory, the museum tries to present exhibitions and educational programs in order to increase the information and knowledge society and solve the problems of juvenile delinquency around them. From the analysis and discussion conducted in this study, it can be said that the presentation of the handling of juvenile delinquency with the Community Policing approach through exhibitions and educational programs at the INP Museum is a form of museum responsibility for communicating their knowledge to the community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35146
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jeanitha Kharisma Fitriani
"Tesis ini membahas mengenai model kemitraan yang dibentuk antara polisi dan komunitas Viking dalam rangka pencegahan kejahatan di stadion. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode wawancara tidak berstuktur yang dilakukan pada komunitas Viking serta pihak Polrestabes Kota Bandung selaku pihak yang membina dan membimbing. Konflik yang terjadi antar supporter jelas menimbulkan dampak negatif salah satunya dapat menimbulkan korban luka-luka bahkan sampai kematian, sehingga untuk mencegah hal tersebut diperlukan tindakan tegas dari aparat kepolisian. Dalam menjalankan tugas tersebut pihak polisi membutuhkan bantuan dari masyarakat atau komunitas. Oleh karena itu, bagaimana polisi mampu menggerakan atau memberdayakan potensi dari komunitas Viking untuk mau berperan dan berpartisipasi aktif untuk membantu tugas polisi dalam pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk kepedulian masyarakat sekitar stadion Gelora Bandung Lautan Api yaitu dengan membantu memberikan himbauan kepada bobotoh untuk tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif serta melapor ke polsek terdekat jika terdapat bobotoh yang bergerombol dan menganggu warga sekitar. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa bentuk partisipasi dari komunitas Viking sudah Nampak secara signifikan dengan membentuk satgas untuk membantu polisi dalam pengemanan di stadion, melakukan pertemuan dengan pihak polrestabes, memberikan himbauan kepada seluruh bobotoh. Peran serta dari komunitas Viking dalam membantu tugas polisi muncul diluar rancangan FKPM. Bentuk kemitraannya tidak formal seperti FKPM, tidak terstuktur hanya untuk pertandingan sepak bola. Pencegahan kejahatan yang dilakukan berdasarkan kemitraan antara polisi dan komunitas Viking sebagai bentuk pelaksanaan pemolisian komunitas berdampak pada penurunan peristiwa kejahatan dan semakin teredukasinya para bobotoh. Penurunan peristiwa kejahatan ini dapat memberikan perubahan pada rasa aman dan terlindungi yang di rasakan oleh para bobotoh, penonton, maupun masyarakat sekitar.
This thesis discusses the partnership model between police and Viking (Football Fans club) on preventing crime in stadiums. This research was qualitative and used the unstructured interview method. The interview was carried out to Viking and police as the guider. The conflicts that occur between football supporters cause negative impacts. Sometimes it can cause injuries and even death. So as the prevention act, it is needed a firm action from the police department. Besides, in conducting their job, the police need coordination with the community. Then, how can the police empower the potential of the Viking fans club to participate assisting the police duties in preventing crime actively. The research results defined that the community around the Gelora Bandung Lautan Api stadium actively participates in noticing Bobotoh keep a safe and conducive situation. Then, if there were bobotoh (Viking) disturb the resident around the stadium, they can report to the nearest police station. This research results showed that the participation of the Viking community was formed. They made a special force to assist the police in securing the stadium, meeting with the police in the police office, giving notice to all bobotoh (Viking). The participation of the Viking community in assisting police emerged outside the FKPM design. The partnership model is informal as FKPM, not structured only for football matches. The crime prevention based on a partnership between the police and the Viking community is a form of community policing that has an impact on reducing crime and educating the number of bobotoh (Viking Community). The decreasing of the criminal act can provide security and protection that felt by Bobotoh, supporters, and the surrounding community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Alia Kirana
"Profil Komunitas Hi Fear Club adalah sebuah komunitas dan platform yang bertujuan untuk menginspirasi perempuan muda Indonesia untuk mengakui dan mengatasi kerentanan mereka. Hi Fear Club ingin membekali perempuan muda dengan supportive sisterhood atau komunitas kekeluargaan untuk mencapai aspirasi masa depan mereka. Analisis Situasi 1. Dari hasil riset ditemukan bahwa mayoritas belum ada yang menemukan cara untuk mengatasi rasa takut dan masih membutuhkan bimbingan. 2. Adanya tuntunan sosial akan bagaimana seorang perempuan menjalani hidup: berkarir, berpendidikan, dan bersikap. 3. Butuhnya ruang aman/support system pelengkap untuk perempuan menjadi diri sendiri tanpa ekspektasi. Tujuan 1. Menjadikan Hi Fear Club sebagai kanal media utama ruang aman bagi perempuan muda Indonesia khususnya pengikut Hi Fear Club. 2. Mengajak perempuan muda Indonesia untuk berteman dengan rasa takut dan menjadi lebih percaya diri melalui pemahaman penggunaan fear-setting dari Tim Ferris. Strategi Menggunakan strategi ABCDE yaitu assess, build, create, deliver, evaluate dengan pendekatan behaviour change communication (BCC) untuk mendukung perubahan perilaku melalui tiga instrumen: 1. Pengoptimalan Media Sosial 2. Kolaborasi dan Kerjasama 3. Special Events Khalayak Sasaran Khalayak yang dituju oleh Hi Fear Club untuk strategi komunikasi ini adalah khalayak yang merupakan pengikut komunitas Hi Fear Club dan khalayak yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Demografis Perempuan muda Indonesia yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), sedang menempuh atau lulusan baru pendidikan S1/sederajat, dan angkatan kerja baru serta berusia 17 - 25 tahun. 2. Geografis Menetap di Indonesia dan diaspora Indonesia. 3. Psikografis dan Perilaku Memiliki rasa takut dan keraguan atas kemampuan dirinya tetapi memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki keinginan untuk belajar lebih dalam mengenai perasaan dan diri sendiri serta tertarik dalam isu pengembangan diri.
Community Profile Hi Fear Club is a community and platform that aims to inspire young Indonesian women to acknowledge and address their vulnerabilities. Hi Fear Club wants to equip young women with a supportive sisterhood or family community to achieve their future aspirations. Situation Analysis 1. Based on research, it was found that the majority of young Indonesian women had not found a way to overcome fear and still needed guidance. 2. There are social standards for how a woman lives her life: career, education, and attitude. 3. The need for a safe space / complementary support system for women to be themselves without expectations. Goal 1. Making Hi Fear Club the main media channel for a safe space for young Indonesian women, especially Hi Fear Club followers. 2. Inviting young Indonesian women to befriend fears and become more confident by understanding the use of Tim Ferris’ fear-setting. Strategy Using the ABCDE strategy, namely assess, build, create, deliver, evaluate with behaviour change communication (BCC) approach in hopes of changing target audience’s behaviour through three instruments: 1. Social Media Optimization 2. Collaboration and Cooperation 3. Special Events Target Audience Hi Fear Club's target audience for this communication strategy are audiences who are followers of Hi Fear Club and audiences who have the following criteria: 1. Demographic Young Indonesian women who have just graduated from high school (SMA), are taking or have just graduated from an undergraduate education/equivalent, and are new to the workforce and are aged 17-25 years. 2. Geographical Settled in Indonesia and the Indonesian diaspora. 3. Psychographics and Behavior 4. Have fears and doubts about their abilities but have a desire to improve themselves and become a better person, have a desire to learn more about feelings and themselves and are interested in self-development issues"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library