Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarwanto MS
Surakarta: CV. Cendrawasih , 2000
392.5 SAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khana Salsabilla Wiguna
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna simbolik dalam upacara Nebus Kembar Mayang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginformasikan makna yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang ini. Masalah dilakukannya penelitian Upacara Nebus Kembar Mayang ini pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat sehingga upacara ini semakin dilupakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Jawa. Kedua, Upacara Nebus Kembar Mayang memiliki fungsi dan peran yang penting dari keseluruhan rangkaian perkawinan adat Jawa; meskipun untuk memahaminya diperlukan kajian simbolisasi terhadap keseluruhan aspek yang terdapat dalam Upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teori orientasi nilai budaya Kluchkon tahun 1994 dan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna simbolik yang terkandung dalam upacara Nebus Kembar Mayang berdasakan simulasi peragaan dan aspek-aspek kebendaan yang disimbolkan dalam upacara tersebut adalah sebuah pengharapan orangtua dalam konteks religius agar calon pengantin wanita dalam hal ini anak perempuannya yang akan menikah mendapatkan kehidupan yang langgeng dan kehidupan yang bahagia.

ABSTRACT
The research is to examine the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony. The aims of research is to inform the symbolic meaning contained on the ceremony. The problem of research are; first, the lack of the acknowledge of this ceremony that made it forgotten, especially by those who live out of Java. Second, Nebus Kembar Mayang ceremony has important fuction and role as a part of all series in Javanese wedding tradition, though its is needed to do further study from whole aspects on the ceremony to comprehend it. The result of research is to show that the symbolic meaning of Nebus Kembar Mayang ceremony, based on simulation role and material aspects that symbolized on the ceremony is the parents expectance in terms of religion for the bride-to-be to find lasting life, happily everafter."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tusani Nurul Yanastuti
"Skripsi ini membahas mengenai makna simbolik serta aspek-aspek religi yang terkandung dalam upacara nebus kembar mayang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan menggunakan teori interpretasi (Jan van Luxemburg), pengetahuan sistem kode bahasa, sastra, dan budaya (A. Teeuw), serta mengaplikasikan konsepsi simbolik (Suwaji Bastomi). Hasil dari penelitian ini, ditemukan sembilan unsur yang mengandung nilai moral dan spiritual religiusitas. Aspek-aspek religiusitas yang terdapat dalam upacara nebus kembar mayang kemudian dianalisis secara deskriptif interpretatif, yaitu aspek laku, sasmita, wahyu, rasa, dan sangkan paraning dumadi. Kelima aspek religi dalam upacara nebus kembar mayang merupakan tahapan untuk mencapai kemanunggalan atau kesempurnaan hidup (kasampurnan dumadi).

The Focus of this study is about the meaning of the symbolic and religious aspects contained in nebus kembar mayang ceremony. This research using interpretative descriptive methods, using the theory of interpretation (Jan van Luxemburg), the knowledge system of code language, literature, and culture (Teeuw), and applying the conception of the symbolic (Suwaji Bastomi). Results from this study, found nine elements that contain a moral and spiritual values of religiosity. Aspects of religiosity inherent in nebus kembar mayang ceremony and then analyzed by descriptive interpretative, is the aspect laku, sasmita, wahyu, rasa, and sangkan paraning dumadi. The fifth aspect of religion in the ceremony nebus kembar mayang is a stage to achieve unity or perfection of life (kasampurnan dumadi)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi, 1985
370 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
170 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah memuat empat teks yang berisi uraian tentang adat istiadat Jawa, baik di dalam maupun diluar lingkungan kraton. Keempat teks tersebut adalah sebagai berikut: 1). Bab aben miwah rampogan sima ingkang natekalampahan ing nagari Surakarta jaman 40 tahun sapriki (h.1-23); 2). Bab layangan (h.24-61); 3). Bab dolanan kenekeran (h.62-88); 4). Baba gangsingan (h.89-112). Mandrasastra mengerjakan teks ini untuk diserahkan kepada Dr. Pigeaud secara bertahap antara Mei 1936 sampai dengan Juni1938. Bandingkan dengan catatan Mandrasastra FSUI/UR.45 tentang permainan anak-anak (dolanan)"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
UK.2-G 146
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Sariningsih
"Ajaran kepemimpinan merupakan pedoman untuk menjalankan peran sebagai seorang pemimpin dalam menghadapi berbagai permasalahan. Indonesia merupakan negara kesatuan degan berbagai ragam kebudayaan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah ajaran kepemimpinan dalam kebudayaan Jawa. Pemimimpin dalam kebudayaan Jawa memiliki perana menjaga keharmonisan hubungan sosial masyarakat dan tatanan pemerintahan. Ajaran kepemimpinan Jawa tidak terlepas dari Asthabrata. Salah satu naskah yang mengandung ajaran tersebut adalah Serat Sestradisuhul yang ditulis oleh Paku Alam II (1829 – 1858). Berdasarkan naskah tersebut juga ditulis sebauah buku Ajaran Kepemimpinan Asthabrata Kadipaten Pakualaman oleh K.G.P.A.A. Paku Alam X tahun 2012. Hal tersebut membuktikan bahwa ajaran kepemimpinan Asthabrata yang terkandung di Serat Sestradisuhul memiliki relevansi dengan masalah kepemimpinan sudah lebih dari seratus tahun . Buku tersebut memuat transkripsi Asthabrata ajaran kepemimpinan yang mendjadi sumber data penelitian ini. Analisis penelitian ini berlandaskan teori makrostruktur dan mikrostruktur dari Teun A. van Dijk tahun 1980. Hal tersebut dilakukan untuk memaparkan lebih rinci tentang ajaran kepemimpinan yang terkandung di dalamnya. Analisis mikrostruktur wacana macapat penelitian ini menganalisis berdasarkan kohesi leksikal berlandaskan teori Halliday dan Hasan tahun 1976. Analisis mikrostruktur dilanjutkan dengan pemaparan proposisi-proposisi yang terkandung di dalam teks berlandaskan teori makrostruktur wacana Teun A. van Dijk tahun 1980. Berdasarkan analisis tersebut dipaparkan bahwa prinsip kepemimpinan Jawa berkaitan dengan tindakan, konsep nilai, dan karakter seorang pemimpin. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan tentang prinsip ideal seorang pemimpin agar dapat mengemban jabatan dengan baik.

Leadership teachings are guidelines for carrying out the role of a leader in dealing with various problems. Indonesia is a unitary state with a variety of cultures and values ​​contained therein. One of them is the teaching of leadership in Javanese culture. Leaders in Javanese culture have a role in maintaining the harmony of social relations in society and the order of government. The teachings of Javanese leadership cannot be separated from Asthabrata. One of the texts containing these teachings is the Serat Sestradisuhul written by Paku Alam II (1829 – 1858). Based on the manuscript, a book on the Teaching of Asthabrata Leadership in the Duchy of Pakualaman was also written by K.G.P.A.A. Paku Alam X in 2012. This proves that Asthabrata's leadership teachings contained in Serat Sestradisuhul have been relevant to leadership issues for more than a hundred years. The book contain includes a transcription of Asthabrata's teachings on leadership which is the source of the data for this research. The analysis of this research is based on the theory of macrostructure and microstructure from Teun A. van Dijk in 1980. This is done to explain in more detail the teachings of leadership contained in it. Microstructural analysis of discourse, this research analyzes based on lexical cohesion based on the theory of Halliday and Hasan in 1976. The microstructural analysis is continued with the explanation of the propositions contained in the text based on the discourse macrostructure theory of Teun A. van Dijk in 1980. Based on this analysis, it is explained that the principle of leadership Java relates to the actions, concepts of values, and character of a leader. This is expected to provide insight into the ideal principles of a leader to carry out his position correctly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Olivia
"Karya ilmiah ini berisi tentang nilai-nilai hidup orang Jawa yang terkandung dalam proposisi aja dumeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang makna konsep pengendalian diri yang terkandung dalam proposisi aja dumeh sehingga dapat meluruskan kesalahan dalam memaknai proposisi khususnya proposisi bahasa Jawa. Metodologi yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah metodologi deskriptif analisis sehingga menghasilkan kesimpulan tentang makna konsep pengendalian diri dalam proposisi aja dumeh. Hasil analisis menyimpulkan bahwa terdapat nilai-nilai hidup orang Jawa tentang pengendalian diri yang merupakan filosofi moral, bahwa sebagai orang Jawa tidak boleh sombong dan harus selalu rendah hati.

This scientific article talks about the value of life for Javanese people on the propotition “aja dumeh”. This study aims to determine the meaning of the concept of self control that contained in the proposition aja dumeh so as to straighten out the error in defining proposition especially javanese. The metodology used in this paper is a descriptiv analyze the resulting systematic conclusions about the meaning of the concept of self control in aja dumeh proposition. The result of the analysis concludes that there are people living Javanese values of self control which is a moral philosophy as Java should not be arrogant and should always be low profile.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rimanang, Anton
Yogyakarta: Kepel Press, 2016
959.82 ANT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Titius Kurnia Dinata
"Propinsi Jawa Barat secara umum mewakili bentang Budaya Sunda dan Jawa Tengah mewakili bentang budaya Jawa. Namun Kabupaten Kuningan, Cirebon dan Brebes yang berada di Perbatasan perbatasan, ternyata bentang budaya tidak selalu sesuai dengan kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas bentang budaya, dan menjelaskan terjadinya keunikan bentang budaya tersebut. Metode yang digunakan dengan melakukan eksplorasi, wilayah topografi, toponimi dan sejarah, serta wawancara dan menyimak, bahasa yang digunakan. Metode tersebut bertujuan untuk mencari dan menemukan masalah-masalah baru dalam mengisi kekosongan atau kekurangan dari pengetahuan, baik yang belum maupun yang telah ada sehingga sangat cocok digunakan untuk mencari sebuah pola bentang budaya suku Jawa dan suku Sunda di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah berbukit dengan akses yang tertutup dan dalam sejarah merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Sunda, masih menunjukkan kecenderungan bentang budaya Sunda, meskipun letaknya di Jawa Tengah. Wilayah yang relatif datar dengan akses yang terbuka, pengaruh sejarah menunjukkan pernah berhubungan dengan kerjaan Jawa, meskipun letaknya di Jawa Barat cenderung memiliki bentang budaya Jawa.

West Java Province in general represent landscapes and Culture in Central Java Java represents a cultural landscape. However Regency Kuningan, Cirebon and Brebes who were in Border border, turns cultural landscape does not always correspond with the condition. This study aims to determine the boundary cultural landscape, and explain the uniqueness of the cultural landscape. The method used to carry out exploration, the area topography, toponymy and history, as well as interviews and listening, the language used. This method aimed to search and find new problems in filling the void or lack of knowledge, either has not or who have been there so it is suitable to look for a pattern of cultural landscape Javanese and Sundanese in the border region of Central Java and West Java. The result shows that the hilly area with access to the closed and in the history of the Sunda kingdom 39 s territory, it still shows a tendency Sundanese cultural landscape, even though it is located in Central Java. Areas that were relatively flat with open access, influence history has shown once associated with Java work, even though it is located in West Java Java tend to have cultural landscape.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S65793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>