Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariala Aridyna
"ABSTRAK

Penelitian ini adalah analisis terhadap pelabuhan-pelabuhan di Laut Baltik yang diindikasi memiliki potensi bagi interaksi global. Terdapat 12 pelabuhan di 5 negara yaitu Polandia dengan pelabuhan Gdanks, Gdynia dan Szczecin dan Swinoujscie, Rusia dengan pelabuhan Primorsk, Saint-Petersburg, Ust-Luga dan Kaliningrad, Estonia dengan pelabuhan Tallin dan Muuga, Latvia dengan pelabuhan Riga dan Ventspils dan yang terakhir Lithuania dengan pelabuhan Klaipeda. Ketika tiga negara Baltik dan Polandia masih bergabung di Uni Soviet, perkembangan pelabuhan diatur oleh Soviet. Pasca runtuhnya Uni Soviet, keempat negara tersebut mulai membangun identitas mereka sebagai negara yang berdaulat yang mampu mengatur negaranya termasuk pelabuhannya. Dalam perjalanannya, pelabuhan-pelabuhan di Baltik mulai memperlihatkan peran pentingnya bagi interaksi global. Metode yang digunakan metode analisis kualitatif dengan menggabungkan dua teori yaitu teori Regional Security Complex oleh Barry Buzan dan teori Identitas oleh Stuart Hall. Hasil penelitian ini akan menunjukan faktor-faktor peningkatan potensi kota-kota pelabuhan Baltik dalam interaksi global serta proses power shifting di dalamnya dan menunjukan faktor identitas dan historis masyarakat Baltik membantu mendorong potensi kota pelabuhan. Temuan dari penelitian ini ialah adanya pengaruh dari faktor identitas dan historis yang mendukung peningkatan potensi kota pelabuhan di laut Baltik.


ABSTRACT


This research is an analysis of port cities in the Baltic Sea that has potencies for global interaction. There are 12 ports in 5 countries, Poland with its ports of Gdanks, Gdynia and Szczecin and Swinoujscie, Russia with its ports of Primorsk, Saint-Petersburg, Ust-Luga and Kaliningrad, Estonia with its ports of Tallin and Muuga, Latvia with its ports of Riga and Ventspils and Lithuania its its port of Klaipeda. When the three Baltic states and Polandia still joined the Soviet Union, the development of the port was regulated by the Soviets. After the collapse of the Soviet Union, the four countries began to establish their identity as a sovereign state who capable of managing their country including its ports. In its journey, the ports in the Baltic began to show an important role for global interaction. This analysis uses a qualitative method by applying two theories, the Regional Security Complex theory by Barry Buzan and Identity theory by Stuart Hall. The results of this study indicates the potential factors of Baltic port cities in global interaction, the process of power shifting and showing the identity and historical factors of the Baltic people who supports potencies of the port cities. This research found that there are significances within identity and historical factors that support the increasing potential of port cities in the Baltic Sea.

"
2020
T54780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityarachman Sofiar
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan urgensi dampak kegiatan blue economy di Laut Baltik, khususnya dampak terhadap lingkungan dan masyarakat di negara-negara Skandinavia. Pemanfaatan sumber daya yang ada di Laut Baltik secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Fokus penelitian mengkaji pembangunan berkelanjutan mengenai blue economy di negara Skandinavia. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi industri maritim di negara-negara Skandinavia, termasuk kebutuhan akan perencanaan dan pengelolaan sumber daya bersama, pelestarian alam, serta perlindungan lingkungan laut. Untuk memahami fenomena sosial yang kompleks peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang melibatkan pengumpulan dan analisis data non-numerik. Dalam mengeksplorasi penerapan blue economy di negara-negara Skandinavia berdarasakan EU blue economy akan menggunakan Teori Regional Security Complex Theory dan konsep Common Pool Resource. Teori dan konsep yang digunakan bertujuan untuk menjelaskan interaksi multi level antara negara-negara Skandinavia untuk mencapai tujuan bersama. Temuan penelitian ini berpendapat bahwa blue economy di negara-negara Skandinavia yang berbatasan dengan Laut Baltik dapat membawa manfaat yang signifikan baik bagi industri maritim maupun masyarakat luas.

This research aims to explain the urgency of the impact of blue economy activities in the Baltic Sea, especially the impact on the environment and society in Scandinavian countries. Excessive use of the resources in the Baltic Sea can have a negative impact on the environment. The research focus examines sustainable development regarding the blue economy in Scandinavian countries. This research provides an overview of the economic, social and environmental impacts. This research identifies the main challenges facing the maritime industry in Scandinavian countries, including the need for planning and management of shared resources, nature conservation and protection of the marine environment. To understand complex social phenomena researchers use qualitative research methods which involve the collection and analysis of non-numerical data. In exploring the application of the blue economy in Scandinavian countries based on the EU blue economy, we will use the Regional Security Complex Theory and the Common Pool Resource concept. The theories and concepts used aim to explain multi-level interactions between Scandinavian countries to achieve common goals. The findings of this research argue that the blue economy in Scandinavian countries bordering the Baltic Sea can bring significant benefits to both the maritime industry and society at large."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Sekarayu Karunia
"Peran kota adalah sebagai pusat aktivitas ekonomi suatu negara. Di Indonesia, aktivitas ekonomi terkonsentrasi di area perkotaan, terutama di kota-kota pesisir yang memiliki pelabuhan. Penelitian ini mengkaji peran pelabuhan terhadap pertumbuhan kota di Indonesia dan perbedaan pertumbuhan antara kota pelabuhan dan kota yang tidak memiliki pelabuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelabuhan berperan penting terhadap pertumbuhan kota, sesuai dengan pola pertumbuhan kota pelabuhan di Asia. Selain itu, terdapat perbedaan pertumbuhan kota pelabuhan dan kota yang tidak memiliki pelabuhan dilihat dari proporsi jumlah tenaga kerja manufaktur, kepadatan penduduk, dan rata-rata tingkat pendidikannya.

City acts as a core of economic activity in a country. In Indonesia, economic activity is concentrated in urban areas, especially in coastal cities which have ports. This study examines the role of port on cities? economic growth in Indonesia and the differences on growth among port cities and non-port cities. The result shows that ports play important role on cities? economic growth, similar with the pattern of port cities growth in Asia. Moreover, there are differences on growth among port cities and non-port cities in proportion of manufacture employment, population density, and average education level."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S46716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Palebangan, Hendra
"Program pemerintah melalui konversi bahan bakar menjadi gas alam dengan penggunaan LNG sebagai bahan bakar untuk mendukung efisiensi layanan transportasi laut. Perluasan penggunaan gas alam di sektor maritim, akan mengurangi ketergantungan bahan bakar BBM yang telah digunakan oleh kapal di Indonesia. Di sisi lain gas alam bisa digunakan untuk seluruh sektor, industri, pembangkit tenaga listrik, bahkan sampai ke rumah tangga. Kasus ini diharapkan sejalan dengan tingkat emisi dari sektor ini sehingga bisa ditekan menjadi ramah lingkungan daripada menggunakan bahan bakar fosil. Berangkat dari latar belakang ini, studi tentang bunker LNG untuk mendukung program pemerintah perlu dilakukan dalam memastikan pasokan gas sebagai sumber energi nasional, yang diberikan dalam pemenuhan pasokan gas di beberapa daerah berdasarkan penemuan lapangan untuk Jumlah cadangan gas relatif kecil, belum dimanfaatkan karena lokasi terbatas, transportasi dan jumlah cadangan lainnya terkait ketersediaan infrastruktur, tidak tersedianya stasiun pengisian bahan bakar gas. Berdasarkan pendekatan ini diperlukan studi pendekatan LNG untuk menentukan kelayakan layanan transportasi laut khususnya Wilayah Timur Indonesia dari sisi ekonomi dengan membuat model NPV untuk analisis investasi infrastruktur bunkering LNG, analisis SWOT dalam rangka mengidentifikasi area yang membutuhkkan perhatian lebih lanjut dalam rangka meningkatkn viabilitas pembangunan infrastruktur bunkering LNG, analisis lingkungan untuk mendapatkan biaya total eksternal akibat jumlah kapal yang beroperasi di daerah pelabuhan disebabkan karena emisi kapal, dan analisis safety melalui pendekatan pada identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dengan meninjau potensi penyebab dan probabilitasnya pada aktivitas bunkering.

AbstractThe government program through the conversion of fuel into natural gas with the use of LNG as fuel to support the efficiency of sea transportation services. Expanding the use of natural gas in the maritime sector, will reduce the dependence of fuel oil that has been used by ships in Indonesia. On the other hand natural gas can be used for all sectors, industries, power plants, even to households. The case is expected to be consistent with the emission levels of this sector so it can be reduced to environmentally friendly rather than using fossil fuels. Departing from this background, the study of LNG bunker to support government programs needs to be done in ensuring the supply of gas as a national energy source, provided in the supply of gas in some areas based on field findings. The amount of gas reserves is relatively small, untapped due to limited location, Transportation and other reserves related to infrastructure availability, unavailability of gas refueling stations. Based on this approach, it is necessary to study the LNG approach to determine the feasibility of sea transport services especially the Eastern Region of Indonesia from the economic side by creating an NPV model for investment analysis of LNG bunkering infrastructure, SWOT analysis in order to identify areas requiring further attention in order to improve viability of bunker LNG infrastructure development , Environmental analysis to obtain the total external cost due to the number of vessels operating in the port area due to ship emissions, and safety analysis through an approach to hazard identification, risk assessment and control by reviewing the potential causes and probabilities of bunkering activity. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Muhammad Ramdhan
"Kecelakaan kapal merupakan hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak. Daerah alur pelayaran pelabuhan dan kolam pelabuhan merupakan dua tempat yang rawan akan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan kapal pada daerah tersebut cenderung menimbulkan kecelakaan-kecelakaan selanjutnya di kemudian hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu Standard Operating Procedure (SOP) untuk mencegah terjadinya kecelakaan di daerah tersebut. SOP ini akan digunakan sebagai tahapan-tahapan persiapan saat masuk dan keluar kolam pelabuhan dengan mengacu peraturan-peraturan pelayaran yang berlaku secara Nasional dan Internasional untuk mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan pada pelayaran kapal.

Safety is needed in Port Channel and Port Basin so that all types of marine accidents and their harmful consequences can be really avoided by respective parties. Two distinct areas that are prone to accidents are in the port channel, as well as in the port basin. Accidents that occur in these areas tend to cause further casualties in the future. Therefore, the need for a Standard Operating Procedure (SOP) becomes neccessary in order to achieve an accident-free marine environment. This SOP will be used as the stages of preparation during the entering and exiting of ships from the port which based on National and International Regulation to make voyage respective parties understand easily."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Happy Kurnia
"Tulisan ini bermaksud untuk menggambarkan pengamanan fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dari beberapa konsepsi sekuriti fisik, sebagaiyang utama adalah konsepsi dari Robert L. O’Block, dan juga ditambah beberapa konsepsi sekuriti fisik lainnya dari beberapa penulis yang berbeda. Penulis menggunakan konsepsi sekuriti fisik O’Block dan beberapa penulis lainnya untuk meninjau pelaksanaan sekuriti fisik di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Aspek-aspek sekuriti fisik yang diungkapkan oleh O’Block dan beberapa penulis lainnya akan diuraikan kembali satu-persatu beserta pelaksanaannya pada sekuriti fisik dermaga Pelabuhan Tanjung Emas oleh penulis. Penulisan ini memberikan kesimpulan bahwa bentuk sekuriti fisik dermaga Pelabuhan TanjungEmas Semarang meliputi beberapa bentuk sekuriti fisik.

This writing would like to explain the physical security at quay of Tanjung Emas Semarang Port from some concepts of physical security, the main concept is from Robert L. O’Block, and there are also some physical security concepts from some different authors. Writer uses O’Block’s and the other authors’s physical security concept to view the implementation of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay. The aspects of physical security concept by O’Block the other authors will be described one by one within the implementations in the physical security of Port of Tanjung Emas’s quay by the writer. This writing concludes that the form of physical security at Port of Tanjung Emas Semarang’s quay include some forms of physical security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sianipar, Pandapotan
"Ikan tongkol adalah jenis ikan beruaya jauh dan merupakan komoditas penting di Indonesia dan dunia. Berdasarkan data tahun 2007 s/d 2016, produksi ikan tongkol di PPN Pekalongan berfluktuasi dengan tren menurun. Hal ini menunjukkan sumberdaya ikan tongkol di Laut Jawa telah mengalami penangkapan berlebihan secara biologi.
Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek biologi dan ekonomi pemanfaatan ikan tongkol di Laut Jawa yang meliputi tangkapan per upaya penangkapan Catch Per Unit Effort/CPUE, produksi maksimum lestari Maximum Sustainable Yield/MSY, produksi maksimum ekonomi Maximum Economic Yield/MEY, dan produksi keseimbangan akses terbuka Open Access Equilibrium/OAE.
Berdasarkan pengolahan dan analisis data, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Produksi aktual adalah 2.867.53 ton/tahun dengan upaya 2.072,89 trip/tahun. Produksi optimal secara biologi pada MSY adalah 3.218,44 ton/tahun dengan upaya 2.537,10 trip/tahun. Oleh karena itu usaha penangkapan ikan tongkol di Laut Jawa belum mengalami penangkapan berlebihan secara biologi,
2. Usaha penangkapan ikan tongkol dengan kapal purse seine dan mini purse seine telah mengalami penangkapan ikan berlebihan secara ekonomi.
3. Produksi optimal secara ekonomi pada MEY dengan kapal mini purse seine adalah 1.814,01 ton/tahun pada upaya 861,13 trip/tahun. Produksi optimal secara ekonomi pada MEY dengan kapal gillnet adalah 3.182,34 ton/tahun pada upaya 2.268,39 trip/tahun.
4. Produksi optimal pada OAE dengan kapal mini purse seine adalah 2.886,46 ton/tahun pada upaya 1.722,27 trip/tahun. Produksi optimal pada OAE dengan kapal gillnet adalah 1.219,08 ton/tahun pada upaya 4.536,78 trip/tahun.
5. Produksi/upaya aktual kapal purse seine dan mini purse seine tidak dapat ditingkatkan ke MSY, karena akan mengalami total kerugian yang lebih besar.
Produksi/upaya aktual kapal mini purse seine harus dikurangi ke MEY agar dapat memperoleh total keuntungan yang optimal. Produksi/upaya penangkapan ikan tongkol dengan kapal gillnet masih dapat ditingkatkan ke MSY untuk meningkatkan keuntungan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan tongkol di Laut Jawa atau ditingkatkan ke MEY untuk memperoleh keuntungan yang optimal.

Mackerel tuna is higly migratory species and important comodities in Indonesia and the world. Based on data 2007 to 2016, production of Mackerel tuna were fluctuated with the decreasing trend. It is shown that utilization of Mackerel tuna resources in Java Sea have been overfished biologically and economically.
The objective of this research is to analyze biological and economical aspect of Mackerel tuna utilization in Java Sea that covering catch per unit effort CPUE , Maximum Sustainable Yield MSY, Maximum Economic Yield MEY, and Open Access Equilibrium OAE.
Based on data processing and analyzing, it get some conclusions as follow:
1. Actual production is 2.867.53 ton year with fishing effort 2.072,89 trip year. Optimum production biologically on MSY is 3.218,44 ton year with fishing effort 2.537,10 trip year. Therefore Mackerel tuna fishing business in Java Sea have not been overfished biologically.
2. Mackerel tuna fishing business in Java Sea with purse seine vessel and mini purse seine vessel have been overfished economically.
3. Optimum production economically on MEY with mini purse seine vessel is 1.814,01 ton year with fishing effort 861,13 trip year. Optimum production economically on MEY with gillnet vessel is 3.182,34 ton year with fishing effort 2.268,39 trip year.
4. Optimum production on OAE with mini purse seine vessel is 2.886,46 ton year with fishing effort 1.722,27 trip year. Optimum production on OAE with gillnet vessel is 1.219,08 ton year with fishing effort 4.536,78 trip year.
5. Actual production effort of gillnet vessel and mini purse seine vessel can not be increased to MSY, because should get a bigger total loss.
Production fishing effort of mini purse seine vessel should be decreased to MEY so it get optimum total profit. Production fishing effort of Mackerel tuna fishing in Java Sea with gillnet vessel can be increased to MSY for increasing profit with keeping sustainable of Mackerel tuna resources in Java Sea or to MEY for optimum total profit.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha
"ABSTRAK
Perekonomian Negara-negara Baltic Sea Region BSR bergantung pada aktivitas transportasi maritim yang rawan akan terjadinya kecelakaan dan polusi di laut sehingga membawa dampak negatif bagi ekosistem Laut Baltik. Untuk mengurangi risiko tersebut the HELCOM Helsinki Commission menetapkan strategi the BSAP Baltic Sea Action Plan dan Uni Eropa menetapkan the EUSBSR European Union Strategy for Baltic Sea Region Action Plan. Tesis ini membahas strategi yang ditempuh the HELCOM dan Uni Eropa dalam meningkatkan manajemen dan kontrol lalulintas di Laut Baltik tahun 2007 sampai 2018. Peningkatan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan prosedur keselamatan navigasi dan kapasitas tanggap darurat yang efektif, antara lain mengembangkan re-survei rute pelayaran, e-navigation dan teknologi baru, navigasi musim dingin, awak kapal yang terlatih dan penanggulangan situasi darurat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode eksploratori dan induktif. Analisis penelitian diuraikan dengan menggunakan tiga teori meliputi teori identitas menjelaskan keterkaitan kerusakan lingkungan dengan identitas regional BSR yang memiliki kesamaan letak geografis, pemanfaatan sumber daya alam dan tantangan lingkungan. Ketidakseimbangan ekologis di Laut Baltik diasosiasikan dengan beberapa aspek meliputi karakter geografis, pemukiman, tumpahan minyak, perikanan tangkap serta kandungan nutrien dan senyawa toksin di perairan Baltik; teori institusional menjelaskan elemen-elemen institusional the HELCOM dan the EUSBSR terdiri dari formalisasi, tujuan, keanggotaan, struktur organisasi, legislasi, kebijakan, prosedur, finansial dan kerjasama; dan teori keamanan lingkungan menjelaskan unsur-unsur keamanan lingkungan dari strategi the HELCOM BSAP segmen aktivitas maritim dan the EUSBSR Action Plan PA Safe termasuk implementasi dan pencapaiannya. Pencapaian the HELCOM BSAP didasarkan pada dua indikator yaitu pengendalian jumlah kecelakaan kapal dan jumlah tumpahan minyak yang masih perlu peningkatan kultur keselamatan. Sedangkan pencapaian the EUSBSR Action Plan berupa sejumlah Flagship Projects yang telah selesai dilaksanakan antara lain ESABALT, MONA LISA, BMSP, MIMIC, EfficienSea dan MARSUNO.

ABSTRACT
The economy of Baltic Sea Region BSR considerably depends on maritime transportation activities troubled by marine accidents and marine pollution which bring negative impact to the Baltic Sea Ecosystem. The HELCOM Helsinki Commission sets the BSAP Baltic Sea Action Plan and the European Union sets the EUSBSR European Union Strategy for Baltic Sea Region Action Plan to reduce the risks. The thesis discusses strategies that undertaken by the HELCOM and the European Union to enhance traffic management and traffic control of Baltic Sea during 2007 to 2018. By applying efficiently safety navigation and preparedness and response capacity procedures could gain improved those measures, among others, developing resurveying of shipping routes, e navigation and new technology, winter navigation, well trained crew onboard vessels and preparedness for emergency situations. Data processing of this research uses exploratory and inductive methods. The research analysis described by three theories, identity theory explaining the linkage between environmental damage and BSR regional identity which have similar geographical, the usage of natural resources and environmental challenge. Ecological imbalances in the Baltic Sea associated with several aspects including natural geographic caracter, settlement, oil spill, fishing and nutrient content and toxin compound in the Baltic Water the institutional theory explains the institutional elements of the HELCOM and the EUSBSR consisting of formalization, objectives, membership, organizational structure, legislation, policies, procedures, financial and cooperation and environmental security theory explains its components of the HELCOM BSAP strategy on the maritime activity segment and the EUSBSR Action Plan PA Safe including both implementation and achievement. The achievement of the HELCOM BSAP consists of two indicators, controlling the number of ship accidents and the number of oil spills which need safety culture improvement. While the achievement of the EUSBSR Action Plan based on a number of completed Flagships Projects namely ESABALT, MONA LISA, BMSP, MIMIC, EfficienSea and MARSUNO."
2018
T51135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>