Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia Rahmadanti
"Tugas akhir ini membahas tentang Pakaian Khas Masa Cleopatra yaitu Kalasiris. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik penelitian berupa studi pustaka dengan metode mencari referensi menggunakan sumber-sumber sejarah. Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa pakaian merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia di seluruh dunia. Pakaian menjadi bagian dari kebudayaan yang khas dari setiap negara. Tentunya setiap negara memiliki model berpakaian yang berbeda-beda. Pakaian khas Mesir Kuno memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk dan aksennya yang menawan. Kalasiris merupakan sebuah pakaian dari Mesir Kuno dalam bentuk kemeja yang mirip dengan karung karena dipotong persegi. Kalasiris mulai populer pada 3000 SM. Pada Kalasiris terdapat pelengkap untuk memberi aksen dari Kalasiris tersebut. Pada perubahannya di masa Kerajaan Baru tidak begitu signifikan karena masyarakat Mesir masih memegang teguh kepercayaan lama. Sampai saat ini, meskipun Kalasiris tidak selalu dipakai sebagai pakaian sehari-hari, namun Kalasiris tetap eksis di dunia fashion sampai menjadi salah satu isnpirasi bagi perancang busana pada peragaan busana kelas internasional.

This final project is to discuss the typical Cleopatra's attire is Kalasiris. The research is a qualitative study using a descriptive method of analysis with a research technique of bibliography using historical sources. In this research, it can be seen that clothing is a basic need for all people the world over. The dress becomes part of the typical culture of each country. Of course, each country has a different dress model. The distinctive styles of ancient Egypt were of special interest because of their striking shape and accent. Kalasiris is a garment from ancient Egypt in the shape of a shirt similar to the sack because it is square cut. Kalasiris gained popularity in 3000 BC. On kalasiris there is a complement to giving the accent of the kalasiris. At its transformation during the new kingdom was not so significant because the Egyptian people were still clinging to the old faith. Until now, although kalasiris does not always wear fashion, it continues to exist in the fashion world until it is one of the inspirations for fashion designers at the international fashion show."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Juwairiyah
"Pakaian atau mode merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Mesir kuno yang merupakan daerah lembah sungai Nil memiliki peradaban maju, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Mesir kuno mempunyai gaya berpakaian yang khas dan diminati pada zamannya. Wanita-wanita Mesir kuno terkenal dengan dunia mode dan kecantikan. Gaya berpakaian Mesir kuno yang khas dan syarat akan kecantikan itu masih diminati hingga saat ini. Makalah ini memaparkan tren gaya berpakaian Mesir Kuno yang nampaknya tidak hilang, melainkan terus berkembang dan memberikan pengaruh pada dunia mode saat ini.

Fashion or mode is a primary requirement of human being. Ancient Egypt, which centered in the valley of the River Nile, possessed a high civilization in terms of economy and culture. Ancient Egypt has a unique style of fashion and was on demand during the time. Women in ancient Egypt were famous in fashion and beauty. Its unique style of fashion and beauty requirements still attract people today. This writing explores ancient Egypt’s trend of fashion which has not disappeared but continued to grow and influence today’s world fashion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nataya Rizky Alifa
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya unsur feminisme gelombang ketiga yang memberdayakan perempuan Jepang pasca Perang Dunia II dalam bentuk subkultur mode Harajuku Ama-Loli, dan menjelaskan pandangan pemakai mode Ama-Loli terhadap street fashion Lolita dan Ama-Loli itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku atau jurnal artikel yang membahas mengenai feminisme, pemberdayaan perempuan, dan mode Lolita secara umum maupun yang dilakukan oleh Jepang, majalah-majalah lawas Jepang yang secara khusus menampilkan mode Lolita yang sudah diarsipkan secara digital, serta data informan yang diperoleh melalui wawancara personal dengan beberapa model Ama-Loli Jepang melalui sosial media. Perlu diperhatikan bahwa informasi dan umpan balik yang diperoleh melalui beberapa informan tidak dapat mewakili seluruh komunitas subkultur mode Ama-Loli di Harajuku. Penelitian ini membuktikan adanya unsur feminisme gelombang ketiga yang mendefinisikan ulang femininitas melalui pandangan perempuan dan menekankan pilihan perempuan untuk diberdayakan dalam subkultur mode Harajuku Ama-Loli.

This study aims to explain the existence of third wave feminism that empowers Japanese women post World War II in the form of the Harajuku fashion subculture Ama-Loli, and to explain Lolita street fashion and Ama-Loli through the eyes of Japanese Ama-Lolis themselves. The method used in this research is a qualitative method. The data collection technique is done by collecting data from several books or journal articles that discuss feminism, women’s empowerment, and Lolita fashion in general as well as those carried out by Japan, Japanese old magazines that specifically feature Lolita fashion that has been digitally archived, as well as informant data obtained through personal interviews with Japanese Ama-Loli models through social media. It should be noted that the feedback and input obtained through a couple informants cannot represent the entire Ama-Loli fashion subculture community in Harajuku. This study proves that there is an element of third wave feminism, which redefines femininity through the women’s point of view and how it emphasizes the women’s choice to feel empowered in the Harajuku fashion subculture, Ama-Loli."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasia Agustina
"Jurnal ini membahas tentang perubahan pandangan perempuan Rusia pada era Uni Soviet terhadap produk kecantikan dan mode, sebagai dampak keterbukaan Uni Soviet terhadap budaya Barat yang menggunakan metode deskriptif-analitis yang dianalisis melalui teori globalisasi. Jurnal ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada perubahan pandangan perempuan Rusia era Uni Soviet terhadap produk kecantikan dan mode Barat. Hasil penelitian menunjukkan globalisasi mempengaruhi perubahan pandangan perempuan Rusia terhadap produk kecantikan dan mode, yang kemudian menjadi salah satu cara membangun kembali citra Uni Soviet melalui kontes kecantikan 'Miss Moscow'.

This journal discusses the changing views of Russian women in the era of the Soviet Union towards the beauty products and fashion, as the impact of Soviet openness to Western culture which uses descriptive-analytical method to analyze through the theory of globalization. This journal aims to prove that there?s change in the views of Russian women in the Soviet-era towards western beauty products and fashion. The results showed globalization affect Russian women change in view towards beauty products and fashion, which later became one of the ways to rebuild the image of the Soviet Union through a beauty pageant 'Miss Moscow'.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Fauziah Neuville
"Penelitian ini melihat pengaruh selebriti di media sosial dalam mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Pengaruh selebriti dianggap memiliki dampak yang baik terhadap merek yang menggunakannya karena pembeli akan lebih mungkin untuk membeli produk yang didukung oleh selebriti. Fenomena ini akan dibahas dengan menggunakan 3 merek Indonesia: Sejauh Mata Memandang, Sun of A Fun dan Schmiley Mo.

The research overviews celebrities rsquo influence on social media over audience rsquo s favourability and their purchase decisions. Celebrity influence is deemed to bring a positive impact towards brands that use it, as consumers are more likely to purchase the products endorsed by celebrities. This phenomenon will be examined in the context of 3 different Indonesian brands Sejauh Mata Memandang, Sun of A Fun and Schmiley Mo. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ridho Reinaldi
"ABSTRAK
Salah satu implikasi dari percampuran bahasa adalah keberadaan code-mixing antara dua bahasa atau lebih, misalnya antara bahasa Prancis dan bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah Franglais. Artikel ini membahas penggunaan franglais dari segi morfosintaksis dengan mengamati pembentukan dan posisi franglais tersebut dalam kalimat. Data yang digunakan adalah artikel pameran busana musim panas 2017 keluaran rumah mode Chanel oleh majalah Vogue Paris, ELLE, dan Madame Figaro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Analisis dilakukan berdasarkan teori sintaksis Le Querler (1994) dan teori morfologi Spencer dan Zwicky (2001). Hasil yang ditemukan adalah bahwa secara morfologis dan dalam struktur kalimat, franglais diungkapkan secara berbeda-beda dalam setiap majalah. Secara morfologis, sebagian besar kata bahasa Inggris yang digunakan merupakan bentuk derivasi dan terdapat perbedaan antara ketiga majalah dalam struktur kalimat franglais yang berkaitan dengan redaksi majalah tersebut. Secara struktural, kalimat-kalimat yang ditemukan menggunakan franglais dalam posisi expansion perluasan dalam kegunaannya untuk menjelaskan informasi tertentu. Dalam majalah ELLE dan Madame Figaro, struktur dan tata bahasa Prancis cenderung dipertahankan untuk menunjukkan identitas lokal Prancis kedua majalah tersebut. Unsur bahasa Inggris dalam Vogue Paris menunjukkan interferensi bahasa Inggris dalam bahasa Prancis tanpa penyesuaian dengan struktur dan tata bahasa yang signifikan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifah Safiana Ashri
"The purpose of this research is to give a better insight of ethical consumption in fashion. Although buyers are urging for more responsibility from companies to act ethically, it is arguable if buyers are willing to give up their individual needs to defend ethically made garments. In order to find out the buyer's standpoint and behaviour regarding ethical affairs in fashion production and its influence on purchasing behaviour, focus group discussions are carried out in Indonesia and Australia as a method to collect primary data. This research shows minor evidence that ethical considerations have an impact on buyers’s purchase behaviour in fashion. Buyers are primarily influenced to prioritize the need to purchase clothes over ethical problems. Consumers often face difficulties when they try to shop ethically. Hence they want proper guidance so they would be able to have a better ethical understanding. Ethical fashion brands also have to communicate it more actively.

Tujuan penelitian ini adalah untuk berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang konsumsi mode yang etis. Meskipun konsumen menuntut perusahaan untuk bertindak lebih etis,, timbul sebuah keraguan, apakah konsumen akan mengorbankan kebutuhan pribadi mereka untuk mendukung penggunaan pakaian yang diproduksi secara etis. Untuk memahami sudut pandang dan perilaku pembeli mengenai etika dalam produksi fesyen dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian, dilakukan focus group discussion di Indonesia dan Australia sebagai metode pengumpulan data primer. Temuan dari penelitian ini menunjukkan sedikitnya bukti bahwa masalah etika berpengaruh pada perilaku pembelian fesyen konsumen. Kebutuhan pribadi adalah hal yang memotivasi konsumen untuk membeli pakaian, dan hal ini lebih diutamakan dibandingkan permasalahan etika. Konsumen sering menghadapi kesulitan ketika mereka mencoba berbelanja secara etis. Oleh karena itu, mereka menginginkan panduan yang tepat sehingga mereka dapat memiliki pemahaman mengenai etika dalam mode yang lebih baik. Merek fashion yang berpegangan pada standar mode etis juga perlu mengkomunikasikan hal ini secara lebih aktif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kisno Hadi
"ABSTRAK
Disertasi ini dilatarbelakangi fenomena implementasi kekuasaan tradisional dalam politik modern di Kalimantan Tengah dan Kabupaten Barito Timur oleh elit suku Dayak Ma rsquo;anyan. Mereka membentuk Kabupaten Barito Timur untuk mengenang kejayaan masa lalu dan memunculkan kembali simbol kekuasaan masa lalu melalui pembangunan gedung pemerintah, motto dan lambang daerah, melantik secara adat gubernur dan bupati serta memberi gelar pemimpin suku sebagai wujud legitimasi religius. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan 1 bagaimana pemikiran politik suku Dayak Ma rsquo;anyan tentang kekuasaan, 2 sifat dan sumber kekuasaan, 3 hubungan penguasa-rakyat dan legitimasi kekuasaan, serta 4 bagaimana pengaruh pemikiran politik kekuasaan tradisional terhadap elit masa kini?Teori utama penelitian ini ialah teori kekuasaan, yang didukung teori sumber kekuasaan, legitimasi religius, hubungan penguasa-rakyat, desentralisasi dan otonomi daerah, elit dan politik etnik, dan penguatan tradisi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis, menggambarkan realitas sosial yang kompleks melalui penyederhanaan dan klasifikasi dengan memanfaatkan konsep yang bisa menjelaskan realitas sosial secara analitis. Kesimpulannya, kekuasaan tradisional yang mempengaruhi implementasi kekuasaan politik modern dan membentuk politik etnik karena kuatnya ikatan kultural, lalu mengangkat elit modern menjadi patron dan penjaga nilai-nilai kultural untuk menjadi kekuatan pemersatu. Tahun 1930an-1950an kepentingan mereka direpresentasi organisasi lokal Pakat Dayak dan partai politik lokal Partai Persatuan Dayak. Kini kekuasaan tradisional dihidupkan guna merepresentasi kepentingan mereka.Penelitian ini menemukan orang Dayak Ma rsquo;anyan sudah egaliter, mengenyam pendidikan formal, menganut agama Islam, Kristen dan Hindu Kaharingan. Mereka masih mempraktekkan kekuasaan tradisional prosedural yaitu pelantikan pemimpin secara adat dudus dan memberi gelar pemimpin suku kepada bupati dan gubernur, membentuk Dewan Adat Dayak dan Dusmala untuk memperjuangkan kepentingan. Mereka memiliki ketergantungan kepada pemimpin politik sebagai patron yang merepresentasi kepentingan mereka. Agama Kristen dianut mayoritas orang Dayak Ma rsquo;anyan menjadi kekuatan politik di samping kekuatan etnik dalam politik lokal di Barito Timur. Desentralisasi dan otonomi daerah memberi kesempatan luas bagi fenomena politik seperti ini. Kata kunci: Pemikiran Politik, Kekuasaan, Elit Masa Kini, Suku Dayak Ma rsquo;anyan, Politik Modern, Desentralisasi, dan Kekuatan Politik.

ABSTRACT
This dissertation is based on the implementation of traditional power that is evident in Central Kalimantan and East Barito District. Its main focusison the modern elites rsquo; use of traditional values in gaining power. This study a ims to answer four main questions: 1 the political thought of the Dayak Ma rsquo;anyan Tribe on power; 2 the characteristics and sources of power; 3 theruler-people relationship and its correlation to the legitimacy of power; and 4 the effect of traditional power politics towards modern elites.This research uses the power theory as the main theory. It is supported by the traditional power source theory, religious legitimacy theory, ruler-people theory, decentralization and regional autonomy theory, ethnic elite and politics theory, as well as tradition reinforcement theory. This research is characterized as descriptive-analytical, and the data is collected through literary study that is related to traditional values and in-depth interview with several traditional and modern elites.In conclusion, traditional power greatly affects the implementation of modern politics, for the strong cultural bond in the society leads the modern elites to use an ethnical-political approach. In addition, the traditional elites elect the modern elites as patron and keeper of cultural value that serves as a unifying driving force. During the 1930s-1950s, the interests of the modern elites are represented by two local organization Pakat Dayak, and local political parties which are Partai Persatuan Dayak. Now, traditional power is being brought back to life in order to represent modern leadership.The principal findings of this research reveal that the Dayak Ma rsquo;anyan Tribe are now egalitarian in nature, have received formal education, and adheres three different faiths Islam, Christianity, and Kaharingan Hindu . However, they still practice procedural traditional power in electing their leaders and giving the titles to governors and regents. Moreover, the modern elites also form institutions such as Dewan Adat Dayak and Dusmala as a tool of power. The people depends on the political leaders as patron that represents their interests. Aside from traditional power, the Christian faith that is adhered by the majority of the DayakMa rsquo;anyan tribe is also a political power. Decentralization and regional autonomy may contribute to the existence of this political phenomenon. Keywords: Political Thinking, Modern Elites, Dayak Ma rsquo;anyan Tribe, Modern Politics, Decentralization, and Political Power. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inaz Andina
"Skripsi ini membahas dampak globalisasi terhadap dunia mode di Federasi Rusia dengan tujuan untuk mengetahui dampak perubahan ideologi pemerintahan dan globalisasi dari Uni Soviet ke Federasi Rusia tahun 1998-2011 dalam bidang mode menggunakan metode deskriptif-analitis dan dianalisis menggunakan dua teori, globalisasi dan the trickle down theory of fashion.
Hasil penelitian menunjukkan perubahan ideologi pemerintahan dari Uni Soviet ke Federasi Rusia membuat dunia mode Rusia semakin berkembang maju menghadapi tantangan globalisasi, pecinta mode di Rusia kemudian menggunakan mode untuk mengekspresikan era baru yang mereka alami.

This thesis discussed the effect of globalization to the world of fashion in the Russian Federation (1998-2011) with a purpose to acknowledge the effects of change in ideology in the government and in globalization from the Soviet Union to the Russian Federation in the world of fashion using an analytical descriptive method and analyzed using two theories, globalization and the trickle down theory of fashion.
The outcome of this research shows that the change of the governmental ideology from the Soviet Union to the Russian Federation estabilish the expand of the world of fashion in Russia against the challenges of globalization, the fashionistas in Russia then uses fashion as a tool to express a new era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Brachet
"ABSTRAK
Like no other visual medium, all aspects of fashion now command unprecedented coverage throughout all forms of the media. Before the rise of the fashion designer, clothes were created by unknown seamstresses and dressmakers; now the creators of new clothing styles and trends often hold celebrity status in todays consumer society."
Ruckus Books, 2014
R 687 MIC a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>