Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhistira Ariska
"Kota Sukabumi merupakan wilayah dengan lahan sawah yang luas dan subur. Namun demikian, konversi lahan yang terus terjadi tiap tahunnya menyebabkan berkurangnya lahan pertanian sawah. Kajian lahan pertanian merupakan salah satu upaya konservasi untuk memperbaiki, melindungi dan mengembangkan wilayah yang berpotensi sebagai lahan pertanian sawah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan terutama lahan pertanian dan model prediksi keutuhan lahan serta ketersediaannya untuk berbagai kebutuhan pangan di Kota Sukabumi. Metode yang digunakan adalah pemodelan menggunakan CA-MC untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan Kota Sukabumi Tahun 2031. Variabel driving factor dalam penelitian ini adalah jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari pemukiman, jarak dari POI dan lereng. Survei lapangan juga dilakukan untuk validasi kondisi lahan pertanian dan membandingkan hasil model di wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, tahun 2000-2019 perubahan penggunaan lahan di Kota Sukabumi berlangsung signifikan dengan kontributor utama adalah sawah yang potensial mengalami perubahan sementara permukiman mengalami peningkatan. Alih fungsi lahan (konversi lahan) terjadi di wilayah yang berdekatan dengan pusat kota dimana  aksesibilitas, kondisi fisik dan infrastruktur yang tergolong baik. Hasil uji kappa untuk model penggunaan lahan 2031 menunjukkan hasil yang baik dimana model memiliki nilai ketepatan sangat baik yang artinya model dapat digunakan. Model menunjukkan hasil dimana perubahan yang terjadi selinear dengan driving factor yang digunakan. Model ini dapat digunakan untuk kajian jangka panjang dan kebijakan tata ruang,

Sukabumi City with extensive and fertile area of rice fields. However, land conversion that continues to occur every year causes a decrease in paddy fields. The study of agricultural land is one of the conservation efforts to improve, protect and develop areas that have the potential to become paddy fields. This study aims to analyze changes in land use, especially agricultural land and prediction models of land integrity and availability for various food needs in the City of Sukabumi.  The method used is modeling using CA-MC to predict changes in land use in Sukabumi City in 2031. The driving factor in this study are the distance from the road, distance from the river, distance from the settlement, distance from POI and slope. Field surveys are also conducted to validate the condition of paddy field and compare the results of the model in the study area.  The results of this study indicate that, in 2000-2019 land use changes in the City of Sukabumi occurred significantly, whose main contributors are paddy fields which have the potential to undergo land conversion, while settlements have increased. Land conversion occurs in areas close to the city center where accessibility, physical condition and infrastructure are classified as good. Kappa test for the 2031 land use model shows good results, with the model having good accuracy value, thus are able to be used. The model shows that changes that occur are linear with the driving factor used. This model can be used for long-term studies and the making of spatial policy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Akbar
"Pelabuhanratu merupakan wilayah pesisir yang strategis untuk berkembang. Haltersebut membuat pemerintah setempat menjadikan Pelabuhanratu sebagai GrowthCenter dari Kabupaten Sukabumi. Berkaitan dengan hal itu, perubahan penggunaanlahan terus terjadi dan dikhawatirkan tidak mendukung keberlanjutan lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana perubahan penggunaan lahankota Pelabuhanratu sampai dengan tahun 2032. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah Cellular Automata-Markov dengan beberapa faktor yangmendorong terjadinya perubahan penggunaan. Faktor penentu dibuat dengan logikafuzzy dengan beberapa variabel yaitu jarak dari jalan, jarak dari point of interest, jarakdari sungai, jarak dari pantai, wilayah ketinggian, kemiringan dan tutupan lahan. Dataini digunakan sebagai masukan pada Cellular Automata-Markov Chain. Tutupan lahandiambil dari google earth pada tahun 2002, 2010 dan 2017. Hasil prediksi menunjukkanbahwa perubahan tutupan lahan sangat signifikan. Nilai akurasi kappa pada modelmencapai 91. Lahan terbangun berkembang linear pada bagian selatan, menyebarpada bagian utara dan beraglomerasi pada bagian barat.

Pelabuhanratu is a strategic coastal area that matter the local government makePelabuhanratu as a Growth Center of Sukabumi Regency. In this regard, landcoverchanges continue to occur and are feared not to support environmental sustainabilitycaused of growing center. The purpose of this study is to analyze how land use changeof Pelabuhanratu city until 2032. The method used in this research is CellularAutomata Markov in with several factors that encourage the land cover change. Drivingfactor made with fuzzy logic with some variables that is distance from road, distancefrom river, distance from coastline, distance from point of interest, elevation, slope andlandcover. This data is used to create suitability area for built up area as input forCellular Automata Markov tools. Land cover was obtained from google earth in 2002, 2010 and 2017 as the basis of model calculation. The prediction result shows that landuse change in Pelabuhanratu city is very significant with the Kappa Standard level ofaccuracy 91. Built up area has extended from the previous condition that coming fromagricultural area. Built up area growth with linear pattern at south area, spread pattern atnorth area and crowded at west area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Audina Irawan
"Perkembangan suatu kota merupakan wujud pembangunan suatu daerah. Salah satu dampak dari perkembangan suatu kota adalah terjadinya perubahan tutupan lahan dan bertambahnya kawasan permukiman. Pada tahun 2002-2018 tutupan lahan vegetasi mengalami penurunan drastis dan mengalami alih fungsi lahan menjadi wilayah permukiman, sehingga luasan tutupan lahan permukiman bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial dari perubahan tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh keberadaan TOL BOCIMI di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC), serta dilakukan pemodelan untuk tahun 2032 berdasarkan faktor penggerak (driving factor) yang diterapkan pada model. CAMC adalah model sederhana dari proses terdistribusi spasial (spatial distributed process) dalam Sistem Informasi Geografi (SIG). Digunakan lima variabel yang kemudian digunakan sebagai driving factor, yaitu wilayah ketinggian, kemiringan lereng, jarak dari sungai, jarak dari jalan, dan jarak dari TOL. Hasil dari model menunjukkan adanya perubahan tutupan lahan dan bertambahnya luasan tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan infrastruktur di Kabupaten Sukabumi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan analisis antara model dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi untuk melihat arah pertumbuhan permukiman di Kabupaten Sukabumi.

The development of a city is a manifestation of regional development. The impact of the development of a city is the occurrence of land cover changes and increasing of the settlement areas. In 2002-2018 the vegetation land cover experienced a drastic decline and experienced land conversion into the settlement areas, so that the area of settlement land cover increased. This study aims to analyze the spatial patterns of settlement land cover changes that are affected by the existence of BOCIMI TOL road in the Sukabumi Regency, West Java using the Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC) method, and modeling for 2032 based on the driving factor (driving factor) applied to the model. CAMC is a simple model of a spatial distributed process in a Geographic Information System (GIS). Five variables are used as driving factors, elevation, slope, distance from the river, distance from the road, and distance from the TOL road. The results of the model show that there are some changes in land cover and an increase of the settlement area that is affected by the physical and infrastructure factors in Sukabumi Regency. This shows that it is necessary to analyze the Sukabumi Regency model and the Regional Spatial Plan (RTRW) to see the growth and the direction of the settlement area in Sukabumi Regency.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Axl Adriansyah
"Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah tidak merata, melainkan terfokus pada wilayah-wilayah yang memiliki sektor strategis atau berfungsi sebagai pusat pertumbuhan. Kecamatan Pagedangan, terletak dekat dengan BSD, yang merupakan sektor strategis atau pusat pertumbuhan, memiliki potensi besar untuk berkembang. Pertumbuhan pesat di wilayah ini juga berdampak pada peningkatan populasi, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,04% pada tahun 2021-2022, meningkatkan kebutuhan akan lahan. Namun, di sisi lain, lahan untuk permukiman akan semakin berkurang, dan beberapa wilayah di Kecamatan Pagedangan juga termasuk kedalam wilayah rawan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial dan temporal perkembangan permukiman pada tahun 2015, 2019, dan 2023 di Kecamatan Pagedangan. Selain itu, penelitian ini memprediksi perkembangan permukiman pada tahun 2031 menggunakan model Cellular Automata – Markov Chain, serta menganalisis kesesuaian hasil prediksi lahan permukiman tahun 2031 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2031 di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Variabel yang digunakan melibatkan lereng, jarak dari jalan,jarak dari sungai, jarak dari POI, dan jarak dari wilayah rawan banjir. Metode Cellular Automata-Markov Chain digunakan untuk memprediksi penutup lahan permukiman pada tahun 2031, dengan koefisien KAPPA sebesar 0,65 dan nilai area under the ROC curve (AUC) sebesar 0,75, menunjukkan keakuratan klasifikasi. Hasil menunjukkan bahwa lahan permukiman di Kecamatan Pagedangan mengalami perkembangan, dengan peningkatan 12,12% pada tahun 2015-2019 dan 13,41% pada tahun 2019-2023. Prediksi menunjukkan kenaikan hanya sebesar 13% pada tahun 2031. Hasil kesesuaian antara prediksi permukiman tahun 2031 dengan RTRW tahun 2031 sebesar  51,75%  dari total luas kawasan permukiman pada RTRW tahun 2031. Selanjutnya wilayah yang tidak sesuai permukiman masuk wilayah industri sebesar 47 % dari total luas kasawan industri pada RTRW. Kemudian wilayah permukiman pada RTRW yang tidak sesuai dengan permukiman pada hasil prediksi tahun 2031 sebesar 48% dari total luas kawasan permukiman pada RTRW tahun 2031.

The growth and development of a region are not uniform but rather focused on areas with strategic sectors or functioning as growth centers. Pagedangan District, located near BSD, a strategic sector or growth center, has significant potential for development. The rapid growth in this area also impacts population increase, with a population growth rate of 0.04% in 2021-2022, leading to an increased demand for land. However, on the flip side, land for settlements will diminish, and some areas in Pagedangan District are prone to flooding. This research aims to spatially and temporally analyze the development of settlements in 2015, 2019, and 2023 in Pagedangan District. Additionally, the study predicts the development of settlements in 2031 using the Cellular Automata – Markov Chain model. It also analyzes the compatibility of the predicted land cover in 2031 with the Regional Spatial Plan (RTRW) for 2031 in Pagedangan District, Tangerang Regency. Variables involved include slope, distance from roads, distance from rivers, distance from Points of Interest (POI), and distance from flood-prone areas. The Cellular Automata-Markov Chain method is employed to predict land cover in 2031, with a KAPPA coefficient of 0.65 and an area under the ROC curve (AUC) value of 0.75, indicating classification accuracy. Results show that residential land in Pagedangan District has experienced development, increasing by 12.12% from 2015 to 2019 and 13.41% from 2019 to 2023. The prediction suggests a marginal increase of only 13% in 2031. An analysis of population, land requirements in 2031. The compatibility between the predicted settlement in 2031 and the RTRW for 2031 is 51.75% of the total area designated for settlements in the RTRW for 2031. Subsequently, areas incompatible with settlements are allocated to industrial use, constituting 47% of the total industrial area designated in the RTRW. Furthermore, settlement areas in the RTRW incompatible with the predictions for 2031 account for 48% of the total settlement area designated in the RTRW for 2031."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Hasudungan Martin
"ABSTRAK
Kota Depok yang mempunyai luas wilayah sekitar 20.029 ha, tidak terlepas dari fenomena dinamika perubahan lahan akibat pertambahan penduduk terus menerus. Apabila proses ini dibiarkan maka akan terjadi pergeseran penggunaan lahan yang semakin tidak terkendali. Prediksi penggunaan lahan menjadi salah satu alternatif sebagai antisipasi pengendalian penggunaan lahan yang berlebihan dimasa yang akan datang . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan di Kota Depok tahun 2030 menggunakan aplikasi Cellular Automata-Markov dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan, lalu membandingkannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW kota Depok sebagai salah satu instrumen perencanaan. Hasil penelitian menunjukan perubahan penggunaan lahan dari tahun 1998 ndash; 2013. Penambahan luas penggunaan lahan terjadi pada permukiman sebesar 7254 ha Kecamatan Limo dan Sukmajaya , pertanian/tegalan/ladang sebesar 3327, semak/tanah terbuka dan badan air masing ndash; masing 395 ha dan 451 ha Penurunan secara besar terjadi pada kebun/vegetasi dan sawah yaitu sebesar 9707 ha dan 1350 ha. Prediksi penggunaan lahan menunjukan penambahan luas penggunaan lahan terjadi pada kebun Kecamatan Tapos sebesar 1813 ha, permukiman sebesar 391 ha Kecamatan Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya , dan sawah sebesar 864 ha. Penurunan secara besar terjadi pada pertanian yaitu sebesar 1971 ha dan semak/tanah terbuka sebesar 1079 ha. Prediksi perubahan penggunaan lahan di Kota Depok untuk tahun 2030 pada memiliki nilai Kappa sebesar 0.68 akurasi 68 . Setelah dibandingkan dengan RTRW setidaknya terdapat kemiripan sebesar 13.700 ha atau 68 luas total Kota Depok. Setidaknya sekitar 12516 ha permukiman kepadatan tinggi, 1549 ha untuk Ruang Terbuka Hijau, dan 80 ha untuk Daerah Resapan Air.

ABSTRACT
Depok city which has an area of about 20,029 ha, is inseparable from the phenomenon of the dynamics of land use change due to the continuous population growth. If the process is allowed then there will be a huge shift and uncontrolled in land use . Land use prediction is one of the alternatives in anticipation of excessive land use control in the future. This study aims to model the prediction of land use change in Depok City by 2030 using Cellular Automata Markov application with Artificial Neural Network method and compare it with Spatial Planning RTRW of Depok as one of the planning instruments. The results of the study show the land use change from 1998 to 2013. The increase of land use occurred in settlements of 7254 ha Limo and Sukmajaya SubDistrct , agriculture of 3327ha, shrubs open land and water bodies of 395 ha and 451 ha. The large decrease occurred in the garden vegetation and rice fields that amounted to 9707 ha and 1350 ha. Land use prediction shows the increase of land use occurred in the vegetation Tapos Sub District of 1813 ha, settlements of 391 ha Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya Sub District , and rice field of 864 ha. A large decrease occurred in agriculture that amounted to 1971 ha and shrub open land of 1079 ha. The prediction of land use change in Depok for 2030 has a Kappa value of 0.68 68 accuracy . After comparison with RTRW, there is at least 13,700 ha or 68 of total Depok City. At least around 12516 ha of high density settlements, 1549 ha for the Green Open Space, and 80 ha for the Water Catchment Area."
2017
S68450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwi Puspita
"Keberadaan lahan pertanian semakin hari semakin terancam karena adanya kebutuhan lahan untuk kegiatan manusia yang mendorong alih fungsi lahan. Kecamatan Karangtengah merupakan salah satu kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar kedua di Kabupaten Cianjur yaitu 2,3% dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Cianjur yang merupakan inti (core) perkembangan kota di Kabupaten Cianjur. Faktor tersebut dapat mengancam alih fungsi lahan pertanian sawah di Kecamatan Karangtengah akibat adanya persaingan untuk memperoleh ruang untuk memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan pertanian sawah tahun 2015, 2019, dan 2023 serta mengestimasi luas lahan pertanian sawah tahun 2031 di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah lereng, jarak dari jalan, jarak dari permukiman, jarak dari sungai, dan jarak dari pasar. Sedangkan Cellular Automata dan Artificial Neural Network dipilih sebagai metode untuk untuk mengestimasi luas lahan pertanian sawah pada tahun 2031. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 hingga 2023 terus terjadi penurunan luas lahan pertanian sawah yang diiringi dengan peningkatan penggunaan lahan lainnya. Pada tahun 2031 lahan pertanian sawah di Kecamatan Karangtengah diestimasi juga akan mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2023 disertai adanya ketidaksesuaian LSD dan terjadi defisit beras di beberapa desa. Adapun faktor alih fungsi lahan sawah yang paling berpengaruh adalah jarak dari jalan dan jarak dari permukiman.

The existence of agricultural land is increasingly threatened day by day due to the need for land for human activities that drive land conversion. Karangtengah is one of the sub-districts with the second highest population growth rate in Cianjur Regency, which is 2.3 and directly adjacent to Cianjur Sub-district, the core of urban development in Cianjur Regency. These factors can endanger the conversion of paddy fields in Karangtengah Sub-district due to competition for space to meet various human interests and needs. The purpose of this research is to analyze the changes in paddy field agricultural land use in 2015, 2019, and 2023, as well as estimate the paddy field agricultural land area in 2031 in Karangtengah Sub-district, Cianjur Regency. The variables used in this study are slope, distance from roads, distance from settlements, distance from rivers, and distance from markets. Cellular Automata and Artificial Neural Network are chosen as the methods to estimate the paddy field agricultural land area in 2031. The research results show that from 2015 to 2023, there has been a continuous decrease in the area of paddy field agricultural land accompanied by an increase in the use of other types of land. In 2031, the paddy field agricultural land in Karangtengah Sub-district is also estimated to experience a decrease compared to 2023, along with a mismatch in rice self-sufficiency in several villages. The most influential factors in the conversion of paddy field land are the distance from roads and the distance from settlements.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Karlina
"Perubahan penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menghasilkan dorongan masyarakat untuk membuka lahan pertanian di daerah hulu. Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Bandung dapat mengganggu stabilitas tanah untuk menyerap air, sehingga memicu erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan dan laju erosi pada tahun 2036 di Citarum Hulu DA di Kabupaten Bandung. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2036 menggunakan metode Seluler Automata Markov Chain, dan memprediksi tingkat erosi berdasarkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000, 2015, 2018 dan 2036 menggunakan metode perhitungan USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang tanah dan kemiringan lereng dan penggunaan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan penggunaan lahan di Sub DA Ci Tarum Hulu dari tahun 2000-2036, di mana pada tahun 2036 hutan dan sawah mengalami penurunan besar diikuti oleh peningkatan area permukiman dan pertanian lahan kering. Hasil tes akurasi pada CA Markov ditunjukkan oleh nilai Kappa 0,8079 atau 80%. Prediksi model laju erosi pada tahun 2036 menunjukkan bahwa laju erosi di DA Ci Tarum Hulu Kabupaten Bandung didominasi oleh erosi ringan dan erosi yang sangat berat. Erosi sangat rendah dengan kehilangan tanah <15 ton/ha/tahun di daerah tersebut, sementara erosi sangat berat dengan jumlah kehilangan tanah> 480 ton/ha/tahun di Sub DA Ci Kapundung dan Ci Widey dengan penggunaan lahan dalam bentuk pertanian lahan kering. terletak di daerah dengan kemiringan curam, yaitu 25% -> 40%.

Changes in land use around watersheds (DAS) resulted in community encouragement to open up agricultural land in upstream areas. Deforestation that occurs in Bandung Regency can disturb the stability of the soil to absorb water, thus triggering erosion. This study aims to analyze and predict changes in land use and erosion rates in 2036 in the Upper Citarum DA in Bandung Regency. Land use prediction in 2036 uses the Cellular Automov Markov Chain method, and predicts erosion rates based on land use changes in 2000, 2015, 2018 and 2036 using the USLE (Universal Soil Loss Equation) calculation method with rain erosivity, soil erodibility, soil length variables and slope and land use and management. The results showed that there were changes in land use in the Sub DA Ci Tarum Hulu from 2000-2036, where in 2036 the forests and rice fields experienced a large decline followed by an increase in settlements and dryland farming areas. Accuracy test results on CA Markov indicated by a Kappa value of 0.8079 or 80%. The prediction of the erosion rate model in 2036 shows that the erosion rate in DA Ci Tarum Hulu Bandung Regency is dominated by mild erosion and very heavy erosion. Erosion is very low with soil loss <15 tons/ha/year in the area, while erosion is very heavy with total soil loss> 480 tons/ha/year in Sub DA Ci Kapundung and Ci Widey with land use in the form of dry land agriculture. located in an area with a steep slope, which is 25% -> 40%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gilang Syabani
"Kota Bukittinggi merupakan satu kota yang ditetapkan aturan tentang pengendalian alih fungsi lahan sawah serta penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD). Penetapan aturan tersebut menimbulkan permasalahan beru terkait penataan ruang, hal tersebut dikarenakan terdapatnya lahan-lahan sawah yang ditetapkan sebagai LSD yang tidak sesuai dengan RDTR, pemanfaatan ruang, izin, konsesi, dan/atau hak atas tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi agar penetapan kebijakan tersebut tepat pada sasaran dan tidak menimbulkan permasalahan baru terkait penataan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran lahan potensial untuk penerapan kebijakan LSD dan mengevaluasi kebijakan LSD terhadap kesesuaian lahan untuk penerapannya di Kota Bukittinggi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode overlay dan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Luas lahan sawah berpotensi tinggi yaitu sebesar 408,57 ha dan berpotensi sedang sebesar 16,45 ha. Pola sebaran yang dihasilkan mengikuti sebaran luas hamparan sawah sebagai salah satu variabel dengan bobot tertinggi yang digunakan, dimana kesesuaian lahan dengan kelas tinggi mengikuti sebaran lahan dengan luas hamparan sedang dan tinggi, sedangkan lahan dengan kelas kesesuaian sedang mengikuti sebaran luas hamparan yang rendah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perbedaan luas yang dihasilkan dari kesesuaian lahan untuk penerapan kebijakan LSD dengan LSD yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagian besar disebabkan oleh penggunaan data Hak Atas Tanah (HAT) dan kesesuaian terhadap RDTR yang sudah ditetapkan dan perbedaan pada data batas administrasi yang digunakan.

The city of Bukittinggi is a city that has stipulated regulations regarding the control of the conversion of paddy fields and the determination of Protected Paddy Fields (LSD). The stipulation of this regulation raises new problems related to spatial planning, this is because there are paddy fields designated as LSD that are not in accordance with the RDTR, spatial use, permits, concessions, and/or land rights. Therefore, an evaluation is needed so that the determination of the policy is right on target and does not create new problems related to spatial planning. This study aims to analyze the distribution of potential land for implementing LSD policies and evaluating LSD policies on land suitability for their implementation in the City of Bukittinggi. Data analysis in this study was carried out using the overlay method and comparative descriptive method. The results showed that the area of paddy fields has a high potential of 408.57 ha and a medium potential of 16.45 ha. The resulting distribution pattern follows the distribution of paddy fields as one of the variables with the highest weight used, where land suitability with high classes follows the distribution of land with medium and high expanses, while land with medium suitability classes follows the distribution of low expanses. The results of the evaluation show that the wide differences resulting from land suitability for implementing LSD policies with LSD that have been determined by the government are largely due to the use of Land Rights (HAT) data and conformity to the stipulated RDTR and differences in the administrative boundary data used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Lestari
"Padi (Oryza Sativa, sp.) Merupakan komoditas pangan utama masyarakat Indonesia. Secara umum, Indonesia memiliki beberapa varietas tanaman padi yang ditanam secara selektif oleh petani untuk meningkatkan nilai produktivitas tanaman padi. Tercatat pada 2019, Cidahu memiliki nilai produksi padi relatif tinggi yakni 20.721 ton. Salah satu cara yang efektif untuk memantau tanaman padi adalah dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, baik citra radar maupun optik. Dataset radar dan optik sangat potensial untuk diterapkan di wilayah tropis dan sub tropis yang rawan tutupan awan sehingga kombinasi keduanya saling melengkapi dalam meningkatkan akurasi klasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenologi spasial tanaman padi, memetakan pola sebaran varietas padi, dan menganalisis pola spasial produktivitas tanaman padi menggunakan citra Sentinel-1 dan Sentinel-2 di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Kombinasi polarisasi SAR dan indeks vegetasi dari citra optik digunakan untuk menentukan tahapan tanam padi, yang selanjutnya menjadi pedoman dalam identifikasi varietas dan produktivitas padi. Tahapan padi dikategorikan menjadi persiapan lahan, vegetatif, generatif, dan maturatif. Hasil panen dari 3.443 hektar luas panen adalah 20.000-21.000 ton per hektar.

Paddy (Oryza Sativa, sp.) is the main food commodity of most Indonesian. Generally, Indonesia has several rice crop varieties, which selectively planted by farmers to increase the value of rice crop productivity. Recorded in 2019, Cidahu has a relatively high value of paddy rice production of 20,721 tons. One effective way of monitoring rice crops is by utilizing remote sensing technology, both radar and optical imagery. Radar and optical datasets are very potential to be applied in tropical and sub-tropical regions, which are prone to cloud-cover so that the combination of the two complement each other in increasing the accuracy of classification. This study aims to analyze the spatial phenology of paddy, map the distribution patterns of paddy rice varieties, and analyze the spatial patterns of rice crop productivity using Sentinel-1 and Sentinel-2 imageries in Cidahu sub-district, Sukabumi Regency. The combination of polarization from SAR and vegetation index from optical images are used to determine the planting stages of paddy, which then serves as a guide for the identification of rice varieties and productivity. The paddy stages are categorized into land preparation, vegetative, generative, and maturative. The yield from the 3,443 hectares of harvested area is 20,000-21,000 tons per hectare."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Rio Christiawan
"Lahan adalah sumber daya yang sangat penting dan utama pada sektor pertanian bagi petani dan bagi pembangunan pertanian. Kecamatan Jatisari berstatus sebagai kawasan pertanian tanaman pangan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031. Tingginya pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan lahan permukiman semakin tinggi ditambah terdapat jalur arteri yang melintasi wilayah Kecamatan Jatisari yang menyebabkan semakin tinggi potensi perubahan penggunaan dan/atau tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 1999, 2011, dan 2023 serta memprediksi perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 2031 yang kemudian akan dianalisis dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang yang berakhir pada tahun 2031 dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Wilayah Kecamatan Jatisari. Model spasial dihasilkan dengan metode Celullar Automata-Markov Chain yang dibangun berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2011, dan 2023 serta faktor pendorong (driving factors) berupa jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari POI (Point of Interest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial terjadi perubahan tutupan lahan pertanian sawah yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terjadi di bagian tengah yang disebabkan oleh adanya jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Hasil  prediksi tutupan lahan  pertanian sawah tahun 2031 juga menunjukkan bahwa tutupan lahan sawah mengalami perubahan yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terdapat di bagian tengah wilayah Kecamatan Jatisari dimana permukiman berkembang oleh karena jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Peta RTRW memiliki tutupan lahan permukiman yang lebih luas dibanding peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Luasan LP2B lebih kecil dibanding lahan sawah keseluruhan ada peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Secara keseluruhan, peta prediksi tutupan lahan sawah pada tahun 2031 dapat menjadi saran bagi Pemerintah Kabupaten Karawang dimana lahan sawah yang ada dan lahan sawah berkelanjutan harus tetap dipertahankan.

Land is a very important and main resource in the agricultural sector for farmers and for agricultural development. Jatisari Sub-district has the status of a food crop agricultural area according to the Karawang Regency Spatial Plan (RTRW) 2011-2031. The high population growth makes the need for residential land higher plus there is an arterial route that crosses the Jatisari District area which causes a higher potential for changes in land use and/or cover. This research aims to analyze the changes of paddy field land cover in 1999, 2011, and 2023 and predict the changes of paddy field land cover in 2031 which will then be analyzed with the Karawang Regency Spatial Plan which ends in 2031 and the Sustainable Food Agricultural Land of Jatisari District. The spatial model was generated using the Celullar Automata-Markov Chain method which was built based on land cover changes in 1999, 2011, and 2023 and driving factors such as distance from roads, distance from rivers, distance from settlements, distance from POI (Point of Interest). The results showed that spatially there was a change in the land cover of paddy fields, most of which became residential land cover and occurred in the central part caused by the presence of arterial roads, collector roads, and local roads. The results of the prediction of rice field agricultural land cover in 2031 also show that rice field land cover has changed mostly to residential land cover and is found in the central part of the Jatisari Sub-district area where settlements are developing due to arterial roads, collector roads, and local roads. The RTRW map has a wider settlement land cover than the 2031 land cover prediction map. The LP2B area is smaller than the total paddy fields in the 2031 land cover prediction map. Overall, the prediction map of paddy field land use in 2031 can be a suggestion for the Karawang Regency Government where existing paddy fields and sustainable paddy fields must be maintained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>