Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Nuha Afifah Jouhari
"In 19th century, the condition of subordinate women in America triggered them to fight for their equality. This movement has expanded to become an international movement along with the development of transportation and telecommunications in America-Europe. Starting from this, the Women International Non-Governmental Organization (WINGO) was formed as an association of the international women's movement. The International Council of Women (ICW) is the first WINGO in the world formed in 1888, Washington D.C. Throughout its history, ICW has worked for women`s equality in the international scope through League of Nations and the United Nations. One of them was in the making of the first women's international conference, which is International Women`s Year (IWY) Conference 1975 with `Equality, Development and Peace` as the theme of conference. Through a series of historical methods, this research aims to explain the progress of ICW in the terms of fighting for equality through the process of making the IWY agenda that was adopted in 1972 until the IWY Conference in 1975, also the impact of IWY Conference on the interests of ICW and international women's movement. There has been some research on the IWY Conference, but there is no research that has been made specifically discussing about the role of ICW in the conference. The results of this research indicate that ICW has an important role in shaping the equality agenda at the IWY Conference which was apparently supported by the Cold War political interests behind it.

In 19th century, the condition of subordinate women in America triggered them to fight for their equality. This movement has expanded to become an international movement along with the development of transportation and telecommunications in America-Europe. Starting from this, the Women International Non-Governmental Organization (WINGO) was formed as an association of the international women`s movement. The International Council of Women (ICW) is the first WINGO in the world formed in 1888, Washington D.C. Throughout its history, ICW has worked for women`s equality in the international scope through League of Nations and the United Nations. One of them was in the making of the first women`s international conference, which is International Women`s Year (IWY) Conference 1975 with `Equality, Development and Peace` as the theme of conference. Through a series of historical methods, this research aims to explain the progress of ICW in the terms of fighting for equality through the process of making the IWY agenda that was adopted in 1972 until the IWY Conference in 1975, also the impact of IWY Conference on the interests of ICW and international women`s movement. There has been some research on the IWY Conference, but there is no research that has been made specifically discussing about the role of ICW in the conference. The results of this research indicate that ICW has an important role in shaping the equality agenda at the IWY Conference which was apparently supported by the Cold War political interests behind it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lloyd, Trevor
London: British Commonwealth and American Heritage, 1971
324.623 LLO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mappen, Ellen
London ; Dover, N.H.: Hutchinson in association with the Explorations in Feminism Collective, 1985
331.409 421 MAP h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 1995
323.34 WOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Rouledge, 1995
323.34 WOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: PSW UIN, 2006
297.27 UNI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hong Kong: Taylor and Francis, 1996
305.4 Wom
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London : Europa Publication Limited, 1992
R 920 INT (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Oktavia Ciptosunu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Perjalanan dari Organisasi Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia PPPI yang berkembang menjadi Kongres Wanita Indonesia Kowani 1928-1950. Perjuangan yang dilakukan Kowani berfokus pada meningkatkan peran wanita didalam masyarakat dan usahanya dalam menyatukan organisasi-organisasi wanita Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk hasil yang dicapai dari tulisan ini menunjukan peran organsasi PPPI sebelum tahun 1945 adalah memperbaiki kedudukan kaumnya seperti Pemberantasan Buta Huruf, mengupayakan tercapainya Undang-undang tentang perkawinan, serta Hak pilih Wanita. Untuk tahun 1945 sampai tahun 1949, peran organisasi Kowani adalah mengisi Kemerdekaan Indonesia seperti menyatukan seluruh organisasi wanita Indonesia, membuka hubungan dengan organisasi wanita internasional, dan mengirimkan delegasi-delegasi wanita kedalam setiap pertemuan wanita Internasional. Kata Kunci: PPPI, Kongres Perempuan, Kowani, Sejarah Perempuan Indonesia.

ABSTRACT
This thesis discusses the Journey of the Indonesian Women 39 s Society Engagement Organization PPPI which developed into the Indonesian Women 39 s Congress Kowani 1928 1950. Kowani 39 s struggle focuses on enhancing the role of women in society and its efforts in bringing together Indonesian women 39 s organizations in achieving independence. The method used in this paper uses historical methods consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography. For the results of this paper, the role of the PPPI organization prior to 1945 is to improve the status of its people, such as the Eradication of Illiteracy, to strive for the Law on Marriage, and Women 39 s Suffrage. From 1945 to 1949, the role of Kowani 39 s organization was to fill Indonesian Independence such as bringing together all Indonesian women 39 s organizations, opening relationships with international women 39 s organizations, and sending women 39 s delegations into every international women 39 s meetings. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung-Samosir, Anar Tiur
"ABSTRAK
Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan kegiatan PKK melalui program-programnya dalam meningkatkan peranan wanita baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat, khususnya di desa transmigrasi Sungai Bahar XVI Jambi. Kaum wanita di daerah transmigrasi menghadapi banyak masalah terutama dalam menghadapi lingkungan barunya yang berbeda secara fisik maupun budaya, sementara mereka dituntut untuk. berperan aktif dalam kegiatan pembangunan di tempat mereka yang baru. Untuk membantu wanita memperingan permasalahan yang mereka hadapi, Departemen Transmigrasi mengadakan pembinaan kegiatan PKK di daerah transmigrasi. Pelaksanaan pembinaan kegiatan PKK di lokasi transmigrasi ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan peran wanita, sehingga keberhasilan gerakan PKK adalah juga keberhasilan peningkatan peran wanita.
Penelitian ini dilaksanakan di desa Sungai Bahar XVI yang dipilih secara purposif dari kawasan transmigrasi Sungai Bahar di Kecamatan Mestong. Yang dijadikan sampel penelitian adalah ibu rumah tangga yang tinggal menetap di lokasi tersebut, yang dipilih secara acak, sebesar 10% yaitu sebanyak 50 sampel. Setelah itu dipilih empat orang ibu yang dijadikan sebagai contoh kasus: dua orang ibu yang aktif dalam kegiatan PKK dan dua orang ibu yang tidak aktif. Selain itu ditambah dengan Kepala Unit Pemukiman beserta stafnya dan Kepala Desa juga beserta stafnya sebagai informan pangkal.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dimana data dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara. Disamping itu digunakan juga pengumpulan data yang bersifat kuantitatif dengan kuesioner. Data kuantitatif ini dipakai sebagai data dasar untuk mendukung data yang bersifat kualitatif.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan PKK, wanita juga mulai berkiprah di sektor publik dan semakin mantap dalam peran domestik mereka. Bagi sebagian besar responden (S60), PKK tidaklah menjadi beban, bahkan bisa memperingan beban psikologis dalam menghadapi permasalahan dan kesulitan di lokasi yang serba baru.
Disarankan agar para ibu anggota PKK dimotivasi untuk memikirkan aktivitas atau keterampilan yang mereka sukai dan ingin kuasai, kemudian mempelajari bagaimana mencari bahan-bahannya dan orang yang bisa mengajar mereka. Dengan inisiatif sendiri diharapkan mereka akan lebih cepat mandiri dan bisa lebih berperan baik di sektor domestik maupun public.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>