Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsu Hendra Siwi
"ABSTRAK
Disertasi ini memberikan pemahaman tentang boundaries dalam membentuk privasi di hunian muslim sebagai manifestasi praktik spasial berdasarkan praktik religius. Privasi bagi penghuni (perempuan muslim) di hunian muslim berbeda dengan pembagian zona privasi pada umumnya (zonasi di hunian terbagi dalam zona publik, semi privat dan privat). Penelitian ini untuk menjawab apakah makna boundaries bagi orang muslim dalam praktik spasial di hunian. Bagaimanakah proses terjadinya boundaries dalam praktik spasial di hunian muslim Bagaimana wujud boundaries dalam praktik spasial di hunian muslim Melalui pendekatan kualitatif metoda case studies mengambil 9 informan dengan kriteria perempuan muslim dengan tipe pakaian dari tidak memakai pakaian hijab sampai dengan perempuan muslim dengan memakai hijab dan cadar, dengan 6 hunian dilakukan observasi dan wawancara mendalam, kemudian dikoding, dan dianalisa dengan mencari relasi antara reaksi penciptaan boundaries diri dengan lingkungannya dalam praktik spasial baik fisik maupun non fisik di huniannya. Penelitian memberikan beberapa temuan yaitu: boundaries dengan konsep saya melihat tetapi tidak terlihat boundaries yang memberikan pembatas antara ruang kami dan ruang mereka pengertian inside-outside berdasarkan pada boundaries ketubuhah dalam aturan Syariah Islam; penentuan penciptaan boundaries sebagai respon kehadiran orang dengan deteksi melalui indera tubuh (visual dan suara) dan terciptanya escape room sebagai manifestasi kebutuhan perempuan muslim dalam praktik spasial terkait dengan praktik religinya. Penelitian ini juga menemukan bahwa pakaian sebagai boundaries diri terhadap lingkungannya terkait dengan kehadiran orang lain (outsider) yang bukan mahram, bahkan pakaian dapat sebagai escape room yang artinya sebagai tempat melarikan diri dari pandangan orang lain. Kehadiran orang lain (outsider) sebagai indentifikasi ruang publik sehingga cara berpakaian (tipe pakaian) sebagai indikasi privat-publik sebuah ruang di hunian. Setiap pelaku (penghuni muslim) tidak bisa digeneralisasi tentang kebutuhan privasinya, bahkan setiap penghuni membutuhkan privasi yang berbeda tergantung hukum mahram, kehadiran tamu dan aurat.
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tentang tindak menciptakan boundaries yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari melalui praktik berpakaian yang akan berimplikasi pada praktik spasial di hunian. Penelitian ini secara konseptual memberikan kontribusi pada pemahaman boundaries yang terkait dengan praktik religius khususnya pada hunian muslim.

ABSTARCT
This dissertation provides an understanding of boundaries in privacy in Muslim dwellings as a manifestation of spatial practice based on religious practice. Muslim womens privacy is different with privacy zones in general housing (zoning areas is divided into public, semi-private and private zones). This research is to answer what is the meaning of boundaries for Muslims in spatial practices in dwelling? What is the process of form of boundaries in spatial practices in Muslim dwellings? What is the form of boundaries in spatial practice in Muslim dwellings? Through a qualitative approach the case studies method takes 9 informants with the criteria of Muslim women with clothing types (not hijab-clothes to Muslim women by hijab and veils), with 6 houses carried out in-depth observation and interviews, then coded, and analyzed a relationship between the reaction of creation of self-boundaries and their environment in spatial practices both physically and non-physically in their dwellings. The research findings are namely: boundaries with the concept of I see but not seen; boundaries that provide a boundary between "our" space and "their" space; inside-outside understanding based on body boundaries in Islamic Sharia rules; determining the creation of boundaries in response to the presence of people with detection through the senses of the body (visual and sound) and the creation of an escape room as a manifestation of the needs of Muslim women in spatial practices related to their religious practices. This study also found that clothing as a self-boundary to the environment is related to the presence of other people (outsiders) who are not mahram, even clothes can be an escape room which means as a place to escape from the view of others. The presence of another person (outsider) as an indication of public space so that the way to clothes (type of clothing) as an indication of private-public space in a dwelling. Every actor (Muslim occupant) cannot be generalized about their privacy needs, even every occupant needs different privacy depending on the law of mahram, the presence of guests and aurat. The purpose of this study is to discripof the act of creating boundaries carried out in everyday activities through the practice of clothing will have implications for spatial practices in dwelling. This research conceptually contributes to the understanding of boundaries related to religious practice, especially in Muslim dwellings."
2020
D2756
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyana Lailissaum
"Penetapan dan penegasan batas desa perlu dilakukan untuk mewujudkan data batas desa yang definitif. Metode yang digunakan sebagai upaya percepatan penetapan dan penegasan batas desa adalah delineasi secara kartometerik. Proses penetapan dan penegasan batas desa akan mengubah bentuk garis batas dan luas wilayah desa. Perubahan luas wilayah desa juga akan merubah besaran dana desa dikarenakan luas wilayah merupakan salah satu parameter perhitungan dana desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan sintesa pengaruh penetapan dan penegasan batas terhadap luas wilayah dan sejauh mana pengaruhnya terhadap perubahan besaran dana desa. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan pendekatan GIS dan statistik. Data yang digunakan berupa batas desa sebelum dan sesudah delineasi, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, luas wilayah dan Indek kesulitan geografis. Perubahan luas wilayah didapatkan dari perbandingan luas wilayah desa sebelum dan sesudah delineasi. Selanjutnya dilakukan perhitungan dana desa menggunakan luas desa sesudah dan sebelum delineasi untuk kemudian dilakukan analisis secara statistik. Hasilnya batas desa berpengaruh sekitar 40-42% terhadap perhitungan dana desa dan ketika terjadi perubahan batas desa sekitar 99,6 % dana desanya juga ikut berubah

Determination and affirmation of village boundaries required to realize definitive village boundary data. The method used as an effort to accelerate the determination and affirmation of village boundaries is cartometric delineation. The process of determining and affirming village boundaries will change the shape of the boundaries and area of ​​the village. Changes in the area of ​​​​the village area will also change the amount of village funds because the area is one of the parameters for calculating village funds. The purpose of this study is to analyze and synthesize the effect of determination and affirming boundaries on the area and the extent of their influence on changes in the amount of village funds. The method used is a quantitative method using a GIS approach and statistics. The data used in the form of village boundaries before and after delineation, population, number of poor people, area and geographic difficulty index. Changes in area are obtained from the comparison of the area of ​​the village before and after delineation. Furthermore, village funds were calculated using the village area after and before delineation for later statistical analysis. As a result, village boundaries affect about 40-42% of the calculation of village funds and when there is a change in village boundaries, about 99.6% of village funds also change."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Tegar Setiawan
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan berbagi bersama berupa sedekah uang terhadap tingkat kebahagiaan penduduk muslim masyarakat indonesia, untuk melihat perbedaan perilaku setiap individu dalam melakukan redistribusi pendapatan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pada pengolahan kuantitatif menggunakan data cross section dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5. Untuk melihat pengaruh terhadap tingkat kebahagiaan, peneliti menggunakan metode ordered logit sebagai metode estimasi sedangkan untuk kualitatif penulis menggunakan teknik wawancara yaitu teknik purpose dan convenience sampling. Terdapat hubungan signifikan yang positif antara kebahagiaan dengan sedekah bahagia. Hasil dari pengolahan data kualitatif menggambarkan adanya hubungan antara bersedekah dengan kebahagiaan, dimana dalam bersedekah memiliki pola pemberian yang sukarela dan pemberian yang bersifat langsung terpotong setiap bulannya dari pendapatan. Selanjutnya terdapa tiga motivasi yang dominan untuk menentukan bahwa sedekah membuat kebahagiaan, yaitu agama, adanya balasa Material dan non material dimasa depan serta rasa kasih sayang terhadap makhluk lain.

This study discusses the effect of applying voluntary shared sharing in the form of money to the level of happiness of Indonesian people, to see the differences in behavior of each individual in income redistribution. Therefore, this study uses quantitative and qualitative methods. In quantitative processing using cross section data from Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave 5. To see the effect on happiness levels, researchers used the ordered logit method as an estimation method while for qualitative authors used interview techniques namely convenience sampling technique. There is a significant relationship between happiness and alms where with an increase Indonesian charity population adds probability of very happiness level. The qualitative results illustrate the relationship between charity and happy, where in giving alms have a voluntary pattern of giving and gifts that are directly deducted each month from income. Then there are three dominant motivations to determine that charity makes happiness, that is religion, the existence of Material and non material material in the future and compassion for other beings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Maryam
"Penelitian ini membahas mengenai makna budaya dalam perkembangan fesyen muslim di Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Fesyen atau busana merupakan sesuatu yang dipakai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Fesyen muslim adalah busana yang memiliki nilai-nilai spiritual bagi penggunanya. Pada masa pandemi Covid-19 ini, fesyen muslim tidak berhenti mengalami perkembangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melihat adanya kekhasan dalam perkembangan fesyen muslim di Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Kekhasan tersebut terlihat melalui tahapan fenomenologi hingga akhirnya terlihat makna budaya yang terdapat dalam fenomena perkembangan fesyen muslim di Indonesia dalam masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan makna budaya dalam perkembangan fesyen muslim di masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat dua macam makna budaya pada perkembangan fesyen muslim di Indonesia pada masa pandemi Covid-19, yaitu makna spiritual dan makna estetika yang memengaruhi perkembangan fesyen muslim pada masa itu.

This study discusses the value of culture in the development of muslim fashion in Indonesia during the pandemic of Covid-19. Fashion or clothing is everything that is worn from head to toe. Muslim fashion is clothing that has spiritual values for its users. During the Covid-19 pandemic, Muslim fashion did not stop experiencing developments. This research uses qualitative method. The researcher saw a peculiarity in the development of Muslim fashion in Indonesia during the Covid-19 pandemic. This uniqueness can be seen through the phenomenological stages until finally the cultural meaning contained in the phenomenon of the development of Muslim fashion in Indonesia during the Covid-19 pandemic. The purpose of this research is to explain the meaning of culture in the development of Muslim fashion during the Covid-19 pandemic in Indonesia. The results of this study are that there are two kinds of cultural meaning in the development of Muslim fashion in Indonesia during the Covid-19 pandemic, namely spiritual meaning and aesthetic meaning that influenced the development of Muslim fashion at that time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Khairunnisa
"Fenomena urbanisasi menjadi tren di dunia saat ini. Eksternalitas dari aglomerasi ekonomi di kawasan urban dianggap mampu menciptakan penurunan kemiskinan. Di samping itu, paradigma pertumbuhan kota saat ini mengarahkan pada pertumbuhan suatu kota memiliki hubungan dengan kota lainnya. Sejauh ini, studi yang mengukur hubungan antara urbanisasi dan kemiskinan, khususnya spillover effect ke wilayah sekitar, masih terbatas dengan hasil yang masih beragam. Studi ini bertujuan untuk menganalisa peran dari urbanisasi terhadap penurunan kemiskinan di wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa. Studi ini menggunakan pendekatan remote sensing dalam mengukur urbanisasi serta menangkap spillover effect dari urbanisasi terhadap kemiskinan di wilayah sekitar dengan menggunakan model ekonometrika Spatial Durbin. Hasil empiris dari studi ini adalah peningkatan urbanisasi di suatu wilayah memungkinkan terjadinya penurunan kemiskinan di wilayah tersebut. Namun peningkatan urbanisasi di wilayah tetangga berasosiasi dengan peningkatan kemiskinan di suatu wilayah. Faktor lain yang berasosiasi dengan penurunan kemiskinan adalah porsi dari sektor industri dan tersier di suatu wilayah dan wilayah sekitarnya. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah sekitar memungkinkan terjadinya peningkatan kemiskinan di suatu wilayah.

The phenomenon of urbanization is a trend in the world today. Externalities from economic agglomeration in urban areas are considered capable of creating poverty reduction. In addition, the current urban growth paradigm leads to the growth of a city having a relationship with other cities. So far, studies that measure the relationship between urbanization and poverty, especially the spillover effect to surrounding areas, are still limited with mixed results. This study aims to analyze the role of urbanization on poverty reduction in districts/cities in Java. This study uses a remote sensing approach in measuring urbanization and captures the spillover effect of urbanization on poverty in surrounding areas using a Spatial Durbin econometric model. The empirical result of this study is that an increase in urbanization in a region allows a decrease in poverty in that region. However, an increase in urbanization in neighboring regions is associated with an increase in poverty in the region. Other factors associated with poverty reduction is the share of industrial and tertiary sectors in a region and its neighboring regions. The open unemployment rate in the neighboring region allows for an increase in poverty in a region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Suaedy
Jakarta : The Wahid Institute, 2012
297.272 AHM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Nabila Akmal
"Perkembangan industri halal kian berkembang dan tampak sangat menjanjikan. Dapat dilihat dari peningkatan populasi muslim dunia yang mencapai dua miliar orang (Crescentrating, 2022). Diperkuat dengan kekuatan konsumsi muslim untuk wisata sebesar US$154 miliar (Dinar Standard, 2022). Potensi pasar tersebut menjadi daya tarik bagi Indonesia. Indonesia sebagai  negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki peluang besar dalam mengembangkan pariwisata ramah muslim (Annur,2023). Keseriusan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata ramah muslim ditunjukan oleh pemerintah yakni Kemenparekraf dengan menetapkan 10 destinasi pariwisata ramah muslim unggulan. DKI Jakarta menempati posisi keempat. Brand equity dan Atribut pariwisata ramah muslim diduga dapat menjadi strategi yang tepat dalam meningkatkan revisit intention wisatawan muslim. Pada penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode SEM PLS. Penelitian ini yang melibatkan 254 responden dari Jabodetabek dan sekitarnya yang diperoleh melalui kuesioner secara online. Hasil Penelitian menunjukan terdapat beberapa variabel yang berpengaruh dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap revisit intention wisatawan pada destinasi heritage di DKI Jakarta. Variabel yang berpengaruh diantaranya adalah Heritage Brand Perceived Quality, Heritage Brand Value, dan Emotional Value yang terbukti dapat memediasi Atribut Pariwisata Ramah Muslim terhadap Revisit Intention. Variabel yang tidak berpengaruh antara lain adalah Heritage Brand Awareness, Heritage Brand Image, Security and Safety, dan Functional Value.

The development of the halal industry is growing and looks very promising. It can be seen from the increase in the world's Muslim population which has reached two billion people (Crescentrating, 2022). Strengthened by the power of Muslim consumption for tourism of US$154 billion (Dinar Standard, 2022). This market potential is an attraction for Indonesia. Indonesia, as the country with the largest Muslim population in the world, has great opportunities to develop Muslim-friendly tourism (Annur, 2023). Indonesia's seriousness in developing Muslim-friendly tourism has been appointed by the government, namely the Ministry of Tourism and Creative Economy, by determining 10 leading Muslim-friendly tourism destinations. DKI Jakarta occupies fourth position. Brand equity and Muslim-friendly tourism attributes are thought to be the right strategy in increasing Muslim tourists' intention to revisit. This research is quantitative research using the SEM PLS method. This research involved 254 respondents from Jabodetabek and surrounding areas obtained through an online questionnaire. The research results show that there are several variables that do and do not have a significant effect on tourists' intention to revisit historical destinations in DKI Jakarta. Influential variables include Heritage Brand Perceived Quality, Heritage Brand Value, and Emotional Value which are proven to mediate Muslim Friendly Tourism Attributes on Revisit Intention. Variables that have no influence include Heritage Brand Awareness, Heritage Brand Image, Security and Safety, and Functional Value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rosalia
"

Masjid adalah sebuah organisasi non profit, milik masyarakat yang dipercayakan kepada para Tamir atau pengelola, untuk melayani kepentingan umat. Modal yang dimiliki oleh masjid biasanya cukup besar, selain tanah, bagunan, serta peralatan, masjid harus membayar biaya rutinitas setiap bulannya. Sumber pendapatan Masjid biasanya terdiri dari shadaqoh masyarakat, baik shadaqoh wajib seperti zakat, ataupun shadaqoh sunnah atau  infaq atau sumber pendapatan lainnya. Trasparansi, tata kelola yang baik dan sikap pengurus organisasi sangat penting dalam semua kegiatan terutama dengan pengumpulan dan distribusi, untuk menjaga kepercayaan masyarakat di mana Masjid adalah tempat suci dan terjauh dari hal yang tidak jujur dan berdosa,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana efek transparansi, tata kelola, dan sikap pengelola terhadap tingkat kepercayaan masyarakat dalam mengeluarkan shadaqohnya. (Studi kasus Masjid Nurullah Kalibata City Jakarta Selatan).  Dengan pendekatan kuantitatif dalam menganalisis.

Tujuan akhir akhir dari penelitian ini agar pengelola lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan manajemen pengelolaan serta meningkatkan transparansi atas semua kegiatan masjid, sehingga kepercayaan masyarakat dapat lebih ditingkatkan. Instrumen penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat baik di masjid maupun di luar masjid dalam komplek Kalibata city sebanyak 240 . PLS-SEM digunakan sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan, tata kelola berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan dan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan.


The Nurullah Mosque is a non-profit organization, owned by a community entrusted to tamirs or managers, to serve the interests of the ummah. The capital owned by the mosque is usually quite large, in addition to land, buildings, and equipment, the mosque must pay a routine fee every month. The source of income for the mosque usually consists of the communitys shadaqoh, whether shadaqoh is obligatory like zakat, or shadaqoh sunnah or infaq or other sources of income. Transparency, good governance and organizational management are very important in all activities, especially with collection and distribution, to maintain the trust of the community where the mosque is a holy place and farthest from things that are not honest and sinful.

The purpose of this study is to determine how the effects of transparency, governance, and attitudes of managers or managers on the level of public trust in issuing shadaqoh. (Case study of Nurullah Kalibata City Mosque in South Jakarta). With a quantitative approach in analyzing.

The final goal of this research is for managers to further improve service to the community, improve management and increase transparency of all mosque activities, so that public trust can be further improved. The research instrument was by distributing questionnaires to the public both in mosques and outside mosques in the 240 Kalibata city complex. PLS-SEM is used as a data analysis tool. The results showed that transparency has a positive and significant effect on trust, governance has a significant effect on trust and attitudes have a positive and significant effect on trust.

"
2019
T53509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Jannah
"ABSTRAK
Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Gaya hidup di sini merupakan perilaku individu-individu dalam mengkonsumsi barang atau waktu luang. Perilaku dan gaya hidup yang sama menjadikan individu tersebut tergabung dalam sebuah komunitas dan melakukan ekspresi dan interaksi dengan komunitasnya. Ruang publik jalan menjadi salah satu tempat kegiatan komunitas berlangsung. Dengan latar belakang gaya hidup tertentu, komunitas memiliki ekspresi dalam menggunakan ruang atau ekspresi spasial yang berbeda satu sama lain. Ekspresi tersebut dilakukan di ruang jalan karena ruang publik lainnya
disinyalir tidak dapat menampung kebutuhan komunitas tersebut. Maka bentuk ekspresi penggunaan ruang atau ekspresi spasial dari sebuah kelompok hidup menjadi kualitas ruang jalan yang memenuhi kebutuhan komunitas untuk berekspresi dan berinteraksi.

ABSTRACT
Lifestyle is a blend of self-expression needs and expectations of the group against a person in the act based on the prevailing norms. Lifestyle here is the behavior of individuals in consuming goods and leisure. Same behaviors and lifestyles make a person involved in a community and do the expression and interaction with the community.
Street public space becomes one of community activities take place.
Against the backdrop of a certain lifestyle, the community has an expression in use of space or spatial expression which differ from each other. Expression was performed in street space because other public spaces was allegedly unable to accommodate the needs of the community. Then the form of expression the use of space or spatial expression of a group of life become quality street spaces that
meets the needs of the community to express and interact."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Astri Nurul Ain
"Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap representasi wanita Muslim sebagai influencer gaya hidup Instagram dalam studi kasus tokoh Malaysia, Vivy Yusof; tokoh Indonesia, Raline Shah; dan tokoh Kuwait, Ascia, dan bagaimana identitas online mereka membentuk identitas wanita Muslim. Subjek penelitian ini adalah akun Instagram Vivy, Raline, dan Ascia @vivyyusof, @ralineshah, dan @ascia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial merupakan platform untuk mempraktikkan perbedaan dan persamaan budaya yang menentukan identitas wanita muslim. Instagram menunjukkan perbedaan budaya melalui signifikansi penutup kepala dalam representasi ketiga influencer wanita Muslim. Namun, Instagram juga memberikan kemiripan yang terungkap melalui konten terkait pekerjaan mereka yang mengarah pada citra atau wanita super yang ideal. Representasi ini berkontribusi pada pemahaman tentang masalah bagaimana wanita Muslim menantang representasi berprasangka dan anggapan umum tentang iman dan gender yang disajikan dalam representasi penelitian akademis wanita Muslim. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini memberikan representasi yang seimbang.

This paper aims to reveal the representation of Muslim women as an Instagram lifestle influencer in a case study of Malaysian figure, Vivy Yusof; Indonesian figure, Raline Shah; and Kuwaiti figure, Ascia and how their online identity construct Muslim women identity. The subject of this research is Vivy, Raline, and Ascia’s Instagram account @vivyyusof, @ralineshah, and @ascia. The results indicate that social media is a platform to practice cultural differences and similarities that determine Muslim women's identity. Instagram shows cultural differences through the significance of head-covering in the representation of the three Muslim women influencers. However, Instagram also provides similarities that revealed through their work-related content that leads to an ideal image or superwoman. These representations contribute to an understanding of the issue of how Muslim women are challenging prejudiced representations and common presumption about faith and gender presented in representations of Muslim women's academic research. Therefore, this qualitative research provides a balanced representation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>