Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilam Putri Puspitasari
"ABSTRAK
Homoseksualitas menjadi salah satu tema yang banyak diangkat dalam perfilman Prancis. Salah satu film Prancis yang mengangkat tema homoseksualitas adalah La Belle Saison yang disutradarai oleh Catherine Corsini. Artikel ini membahas tentang benturan nilai-nilai konservatif dan nilai-nilai nonkonservatif di Prancis pada tahun 70-an terhadap isu homoseksualitas. Penggunaan metode kajian sinema dari Boggs dan Petrie diterapkan untuk memaparkan struktur naratif film yang mencakup elemen alur, penokohan, dan latar ruang-waktu. Konsep konflik dari Lewis A. Coser dan Thorsten Sellin digunakan untuk memperlihatkan bahwa benturan budaya yang terjadi dapat menentukan sikap dan pandangan seseorang. Hasil analisis memperlihatkan bahwa benturan yang terjadi akibat dari adanya dua budaya yang saling bertentangan belum dapat diselesaikan. Salah satu cara untuk menghindari konflik benturan tersebut adalah avoiding. Avoiding yang ditampilkan dalam film ini adalah salah satu pihak yang berkonflik lebih baik mundur dari wilayah yang menolak eksistensi homoseksualitas.

Homosexuality has become one of the themes that have appeared in many French films. One of the French films that raised the theme of homosexuality is La Belle Saison, a film directed by Catherine Corsini. This article discusses the clash of conservative values and non-conservative values in France in the 70s on the issue of homosexuality. Using the cinema study method of Boggs and Petrie, the analysis begins by describing the narrative structure of the film which includes elements such as, plot, characterization, also setting of space and time. By using the concept of conflict of Lewis A. Coser and Thorsten Sellin, it shows that the cultural clash that occurs can determine a persons attitudes and views. The results of the analysis showed that the clash that occurred as a result of the existence of two conflicting cultures could not be resolved. One way to avoid conflict from these conflicts is compromise. The compromise presented in this film is that one of the conflicting parties is better off from the region which rejects the existence of homosexuality"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reidinar Juliane
"Skripsi ini membahas mengenai pembentukan identitas m_tisse yang dialami tokoh utama dalam roman frankofon Retour _ la saison des pluies karya Kim Lef_vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh dan didukung dengan teori identitas budaya yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Hasil analisis terhadap alur, latar, dan tokoh menunjukkan bahwa tokoh utama yang merupakan anak dari seorang tentara Prancis dan ibu Vietnam pada akhirnya dapat membentuk identitas m_tisse, yaitu identitas di tengah identitas Prancis dan Vietnam, dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat, waktu, keadaan sosial budaya, sejarah, dan tokoh-tokoh di sekitar tokoh utama

This study discusses the construction of main character_s m_tisse identity in francophone novel Retour _ la saison des pluies by Kim Lef_vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters and strengthened by cultural identity theory conveyed by Stuart Hall. Analysis on plot, setting, and characters discovered that the main character, who is the daughter of a French man and a Vietnamese woman, is able to construct and build a room between her french and vietnamese identity that is called m_tisse identity, influenced by several factors such as place, time, socio-cultural environment, history, and other characters that evolved around the main character"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Disyacitta Nastiti
"ABSTRAK
Wa Halla rsquo; La Wayn? merupakan sebuah film yang berkisah tentang kehidupan sebuah desa yang terisolir. Desa tersebut dihuni oleh dua kelompok agama, yaitu Muslim dan Kristen. Kaum perempuan di dalamnya berusaha untuk melindungi desa dari timbulnya peperangan antaragama yang terjadi di luar desa. Film ini menarik untuk diteliti karena adanya karakter perempuan yang lebih dominan dalam menyelesaikan konflik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan seperti apa karakter perempuan dinarasikan dalam film, serta mengetahui bagaimana narasi cerita yang dibangun. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti akan menganalisis struktur narasi, cerita, alur, sudut pandang serta fungsi dan karakter pada film yang disutradarai oleh Nadine Labaki ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa representasi perempuan yang ditampilkan pada film ini tidak meninggalkan keseluruhan stereotipe perempuan pada umumnya. Di sisi lain, perempuan mampu melakukan sesuatu yang lebih besar daripada stereotipe pada umumnya.

ABSTRACT
Wa Halla rsquo La Wayn is a movie that tells about the life of an isolated vilage. The village is inhabited by two religious groups, they are Muslim and Christian groups. The women in it are trying to protect the village from the incident of interfaith warfare that happened outside the village. This film is interesting to be researched because the female characters in it are more dominant to solve the conflict. The purpose of this research is to answer and explain what kind of female characters narrated in the film, also to know how narrative story is built. The methodology used in this research is descriptive qualitative. Researcher will analyze the structure of narrative, story, plot, point of view, also the functions and characters in the film which was directed by Nadine Labaki. The results of the research can be concluded that the female representation shown in this film does not leave the whole stereotype of women in general. On the other side, the women able to do something bigger than the stereotype in general."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Noventi Yuningsih
"Skripsi ini membahas tentang wacana homoseksualitas yang terdapat pada film Freier Fall 2013 yang berkaitan dengan konsep heteroseksualitas dan maskulinitas. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya konsep heteroseksualitas sebagai konsep yang benar menimbulkan pembagian peran di masyarakat. Konsep pembagian peran ini membentuk perilaku seseorang dalam memainkan peranannya yang sesuai di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan homoseksualitas yang berada di luar konsep heteroseksualitas dan maskulinitas dianggap sebagai sesuatu yang salah. Film ini memperlihatkan bagaimana stereotip-stereotip negatif tentang kaum gay terus dipertahankan terutama pada lingkungan yang didefinisikan sebagai zona lingkungan laki-laki maskulin seperti kepolisian. Hal tersebut menyebabkan timbulnya homofobia dan diskriminasi terhadap kaum gay.

This thesis discusses the discourses of homosexuality in the film Freier Fall (2013) in relation with the concept of heterosexuality and masculinity. This research used descriptive analysis based from literature studies. The results from this study showed that the concept of heterosexuality as the right concept creates the division of roles in society. This division of roles shapes the person?s behavior in order to play his appropriated role in society. This causes homosexuality, that lie beyond the concept of heterosexuality and masculinity viewed as something wrong. The film displayed how the negative stereotypes about gays have been maintained especially in environments that identified as masculine male?s zone like law enforcement. These stereotypes created the causes of homophobia and lead to discrimination against gays.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Salsabila
"ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses how grief in the movie A Single Man (2009) is represented through several elements. The elements are: the contradicting use of colours for the background of the movie, the symbolism of water, and the suicidal thought. The technique of film analysis and Sigmund Freuds psychoanalysis are used to analyse them. Aside from the elements, this study also explores the idea on how such bereavement is influenced by the main protagonists gender and sexual preference. Therefore, this study also highlights the interaction between George Falconer and other people, particularly Charley and Kenny. It is then concluded that George could only grief in private as he is forced to silence his grief due to his gender and sexual orientation.

ABSTRACT
Skripsi ini membahas bagaimana rasa duka dalam film A Single Man (2009) direpresentasikan melalui beberapa elemen. Unsur-unsur tersebut adalah: penggunaan warna yang bertentangan untuk latar belakang film, simbolisme air, dan pemikiran bunuh diri. Teknik analisis film dan psikoanalisis Sigmund Freud digunakan untuk menganalisisnya. Selain unsur-unsur, penelitian ini juga mengeksplorasi ide tentang bagaimana berkabung seperti itu dipengaruhi oleh gender protagonis utama dan preferensi seksual. Oleh karena itu, penelitian ini juga menyoroti interaksi antara George Falconer dan orang lain, terutama Charley dan Kenny. Kemudian disimpulkan bahwa George hanya bisa berduka secara pribadi karena ia terpaksa membungkam kesedihannya karena gender dan orientasi seksualnya."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titian Ratu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai wacana homoseksualitas di dalam film All You
Need is Love - Meine Schwiegertochter ist ein Mann dalam kaitannya dengan
konsep heteroseksualitas. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa wacana
homoseksualitas yang terepresentasi di dalam film dapat hadir karena masyarakat
yang masih berpegang pada norma heteroseksual sebagai pedoman hidup
sehingga mereka menganggap pilihan untuk menjadi homoseksual adalah hal
yang abnormal dan keberadaan kelompok minoritas tersebut menjadi marjinal.
Film ini mengkritik masyarakat yang intoleran tersebut dan menawarkan
perspektif humanis dalam menyikapi isu homoseksual.

ABSTRACT
This thesis discusses the discourse about homosexuality in the film All You Need
is Love - Meine ist ein Mann Schwiegertochter in relation to the concept of
heterosexuality. This research used descriptive analysis and literature study. The
results of this study stated that present discourse encompassing homosexuality
that represented in the film because people who still hold to the heteronormativity
as a way of life so that they consider the choice to be homosexual is abnormal and
the existence of homosexuality is marginalized. The film is criticizes an intolerant
society and offer a more humanistic perspective in addressing the issue of
homosexuality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1926
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Corsini, Raymond J.
New York: John Wiley & Sons, 1981
616.891 4 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyati
"Skripsi ini adalah hasil penelitian terhadap novel The Belle of Tjililin yang pernah dimuat dalam majalah Penghidoepan no. 119, 15 November 1934. Penelusuran awal terhadap novel ini membawa penulis sampai pada perumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penggambaran latar sosial budaya masyarakat dalam The Belle of Tjililin? 2. Adakah perubahan-perubahan sosial budaya mengiringi kehidupan sosial masyarakat dalam The Belle of Tjililin? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya masyarakat dalam The Belle of Tjililin? Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan penggambaran sosial budaya masyarakat pribumi dan peranakan dalam novel The Belle of Tjililin. Melalui penggambaran tersebut, dapat terungkap permasalahan-permasalahan sosial dan budaya yang terjadi di antara masyarakat pribumi dan peranakan, perubahan-perubahan nilai sosial budaya di dalamnya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Oleh karena itu, penelitian ini melibatkan unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik secara bersamaan. Unsur intrinsik tokoh dan latar digunakan sebagai media untuk mengungkapkan aspek-aspek kemasyarakatan yang tergambar dalam The Belle of Tjililin. Berdasarkan analisis tokoh dan latar, dengan didukung berbagai teori sosiologi, maka penelitian ini telah menghasilkan beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama berkaitan dengan penggambaran latar sosial budaya masyarakat. The Belle of Tjililin merupakan novel yang mengetengah kehidupan masyarakat heterogen. Tokoh-tokohnya berasal dari dua kebudayaan yang berbeda yaitu pribumi dan Tionghoa peranakan, Kedua kelompok masyarakat ini hidup bersama dalam latar tempat dan fatal- sosial masyarakat Semarang, Cililin, Bandung, dan Sumedang. Keadaan ini menempatkan masyarakat kedua kelompok untuk saling kontak dan menjalani proses sosial. Berdasarkan kontak dan proses sosial, perbedaan yang ada di antara masyarakat pribumi dan Tionghoa dalam The Belle of Tjililin ini justru digambarkan mengarah pada satu perubahan positif yaitu asimilasi atau pembauran. Kesimpulan kedua adalah bahwa kontak dan proses sosial yang terjadi dalam The Belle of Tjililin mendorong adanya perubahan sosial masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat dalam novel ini berupa perubahan pada pola pikir dan orientasi hidup para tokoh. Baik masyarakat pribumi maupun masyarakat Tionghoa dalam novel ini digambarkan tidak lagi hanya berorientasi pada hal-hal pokok seperti sandang, pangan, dan papan, namun juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sekunder seperti pendidikan dan hiburan. Masyarakat tidak lagi terpaku pada aspek_-aspek kehidupan yang sifatnya tradisional, namun juga pada kehidupan modern masyarakat perkotaan. Kesimpulan yang ketiga adalah bahwa berbagai perubahan yang terjadi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-raktor penyebab perubahan-perubahan tersebut adalah adanya kontak antar budaya yang berbeda dalam masyarakat yang heterogen, serta sistem pendidikan yang sudah maju."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S10804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvira Salsabila Putri
"Penyandang disabilitas sering kali dianggap sebagai kaum yang tidak memiliki kemampuan untuk bisa hidup layaknya non-difabel, mereka juga kerap dianggap tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan luas karena kekurangan yang mereka miliki. Film La Famille Bélier menunjukkan bahwa penyandang tuna rungu dapat bersosialisasi dan menjalani aktivitas selayaknya kaum normal, namun adanya unsur ketergantungan kaum tuna rungu terhadap kaum normal dalam film ini membuat seolah-olah mereka tak berdaya terutama dalam hal komunikasi. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana kaum disabilitas direpresentasikan dalam film, dengan metode penelitian kualitatif berdasarkan teori kajian film Boggs dan Petrie (2008), analisis semiotika Roland Barthes, dan teori representasi dari Stuart Hall (1997). Penelitian menemukan bahwa tokoh penyandang tuna rungu pada film ini tetap direpresentasikan sebagai kaum yang tidak berdaya dan bergantung kepada kaum normal. Dengan demikian mengukuhkan wacana ketidaksetaraan pada kaum disabilitas, serta ketidakmampuan dalam menjalani kehidupan dengan membandingkan antara kaum disable dengan kaum normal.

People with disabilities are often considered as people who do not have the ability to live like non-disabled people, they are also often considered unable to socialize with the wider environment because of their shortcomings. The film La Famille Bélier shows that deaf people can socialize and carry out activities like normal people do, but the dependence of the deaf on normal people in this film makes it seem as if they are powerless, especially in terms of communication. This article aims to see how people with disabilities are represented in films, using qualitative research methods based on Boggs and Petrie's (2008) film study theory, Roland Barthes semiotic analysis, and Stuart Hall's (1997) representation theory. The study found that the deaf characters in this film are still represented as people who are powerless and dependent on normal people. Thus confirming the discourse of inequality in people with disabilities, as well as the inability to live life by comparing disabled people with normal people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joanna Deborah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kaitan antara memori dan opresi gender yang dialami tokoh utama perempuan di dalam novel The Teardrop Story Woman (1998) karya Catherine Lim dengan menggunakan konsep seks/gender Kate Millett dan teori
memori Daniel Schacter. Analisis memperlihatkan bahwa memori berperan
sebagai sarana internalisasi konstruksi sosial yang bersifat gender-oppressive
yang menghalangi tokoh utama perempuan untuk keluar dari opresi gender.
Namun, di saat yang bersamaan, memori ? melalui proses seleksi ? juga dapat
digunakan sebagai strategi pertahanan tokoh utama perempuan dalam menghadapi
opresi gender ketika perlawanan secara nyata tidak mungkin dilakukan

ABSTRACT
This thesis is aimed at finding out the connection between memory and gender
oppression that is experienced by the female protagonist in Catherine Lim?s The
Teardrop Story Woman (1998). Using Kate Millett?s concept of sex/gender and
Daniel Schacter?s memory theory, the analysis shows that memory serves as a
means of internalizing gender-oppressive social constructions that eventually
prevent the female protagonist from rebelling against gender oppression.
However, at the same time, memory ? through selection process ? also serves as a
defense strategy that helps the female protagonist cope with gender oppression in
a situation where real resistance is not possible"
2016
T44767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>