Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Difa Satriatama
"Kurangnya jumlah prajurit Prancis pada saat Perang Dunia II terjadi menyebabkan dibutuhkannya bantuan dari pasukan asing dari wilayah koloni mereka yang dikenal dengan nama Tirailleurs Sénégalais. Pasukan bantuan ini datang dan membantu Prancis dalam Perang Dunia II hingga dilakukannya penarikan terhadap pasukan ini yang dikenal dengan sebutan Le Blanchiment pada 1944. Penarikan tersebut menyebabkan ditariknya seluruh prajurit kulit hitam yang ada di dalam pasukan Prancis pasca pembebasan kota Paris. Hal tersebut memunculkan banyak spekulasi mengenai alasan dilakukannya penarikan ini. Spekulasi ini antara lain, bahwa penarikan ini dilakukan atas dasar tindakan rasisme, dan strategi perang yang dilakukan oleh Charles De Gaulle. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan alasan utama dilakukannya penarikan pasukan Tiralleurs Sénégalais setelah bertempur untuk Prancis pada Perang Dunia II. Makalah ini ditulis dengan menggunakan metode sejarah karena menyajikan analisis dari rangkaian peristiwa sejarah yang saling berkaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain. Makalah ini menemukan bahwa peristiwa tersebut didasari oleh kondisi politik Prancis pasca pembebasan Paris yang dilakukan oleh pasukan Sekutu dan Résistance, dan dapat dikatakan sebagai langkah awal pembentukan pemerintahan baru Prancis setelah dibebaskan dari kekuasaan Jerman.

The lack of French soldiers at the time of World War II led to the need for assistance from foreign troops from their colony, known as the Tirailleurs Sénégalais. These aid troops came and helped France in World War II until the withdrawal of this force known as Le Blanchiment in 1944. The withdrawal caused the withdrawing of all black soldiers who were in French troops after the liberation of Paris. This has led to much speculation about the reasons for this withdrawal. This speculation included, among other things, that this withdrawal was carried out on the basis of acts of racism, and the war strategy carried out by Charles De Gaulle. This paper aims to explain the main reason for the withdrawal of the Tirailleurs Sénégalais troops after fighting for France in World War II. This paper is written using the historical method because it presents an analysis of a series of historical events that are interrelated between one event and another. This paper found that the incident was based on the political conditions of France after the liberation of Paris by the Allied forces and the Résistance, and could be said to be the first step in forming a new French government after being released from German rule."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Anditasari
"ABSTRAK
Fokus utama penelitian ini adalah identitas Arab dan Islam pada tokoh utama Mohamed Boucha b dalam karya sastra maghribi berjudul Le Suspect karya Tahar Ben Jelloun. Identitas Arab dan Islam yang sangat kuat pada tokoh utama memberikan pengaruh di dalam interaksi sosial di Prancis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teori yang dipakai adalah teori identitas dari Stuart Hall. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa identitas Arab dari tokoh utama Mohamed Boucha b ditunjukkan melalui nama, mata pencaharian, ciri fisik, asal, baju tradisional, dan kebiasan sementara identitas Islam tokoh utama ditunjukkan melalui nama, ritual keagamaan, dan aturan keagamaan. Akibat identitas Arab dan Islam yang kuat dalam kehidupan di Prancis, tokoh utama mengalami prasangka di lingkungan sosial dan diskriminasi di lingkungan pekerjaan.

ABSTRACT
The main focus of this research is the Arab and Islamic identity of the main character Mohamed Boucha b in the literary work of maghribi entitled Le Suspect by Tahar Ben Jelloun. The strong Arab and Islamic identity of the main character had an influence in social interaction in France. The method used in this study is the literature study. The theory used is the theory of identity of Stuart Hall. The results of this study show that the Arab identity of the main character Mohamed Boucha b is shown by name, livelihood, physical characteristics, origin, traditional dress, and habits while Islamic identity of the main character is shown by name, religious ritual, and religious rules. Due to the strong Arab and Islamic identity in life in France, the main character experienced social prejudice and discrimination in the work environment"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika
"Pembebasan Prancis dari pendudukan Jerman merupakan proses penting yang sangat menentukan situasi politik Prancis setelah Perang Dunia II selesai. Akan tetapi, meskipun sekilas tampak sederhana karena pelaksanaannya dilakukan oleh FFL dan Sekutu dengan relatif mudah, pembebasan Prancis pada hakikatnya merupakan proses yang rumit dan dipenuhi konflik kepentingan antara pihak-pihak yang berperan di dalamnya. Skripsi ini berupaya menganalisa proses pembebasan Prancis dan pembebasan Paris sebagai klimaks dari proses tersebut, melalui ketiga aspek yang menentukan: agen, waktu dan caranya. Penelitian ini memiliki 3 tujuan, yaitu menjabarkan proses pembebasan Prancis, menjabarkan peran serta motivasi pihak-pihak yang berperan di dalamnya dan menganalisa makna pembebasan Paris sebagai klimaks dari pembebasan Prancis bagi pihak-pihak tersebut dan bagi Prancis secara keseluruhan. Metode yang digunakan untuk menulis skripsi ini adalah metode penulisan sejarah ilmiah menggunakan sumber primer dan sekunder yang berupa buku teks, ensiklopedia, memoar, informasi dari website serta film dokumenter perang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dari 3 tahap utama: pendaratan di Normandie, penerobosan ke pedalaman Prancis dan pembebasan Paris. Sepanjang proses tersebut ada 3 pihak besar yang terlibat yaitu Sekutu, Prancis dan militer Jerman di Paris. Prancis berperan sebagai agen pembebasan dan bermotifkan kekuasaan di Prancis pascaperang. Jerman dan Sekutu berperan sebagai pendukung proses pembebasan Paris dengan caranya masing-masing. Perihal pembebasan Paris, meskipun peristiwa tersebut tidak menguntungkan bagi Jerman dan Sekutu dari segi militer, kedua pihak tersebut tetap mendapatkan keuntungan psikologis dan politik dari peristiwa tersebut. Sedangkan bagi Prancis secara keseluruhan, pembebasan Paris merupakan momen yang menentukan bagi situasi Prancis pascaperang. Melalui pembebasan Paris, seluruh Prancis dibebaskan dan Prancis dapat memulihkan situasi politiknya lebih cepat dari negara-negara lain yang dibebaskan oleh Sekutu dalam Perang Dunia II."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bahasoan, Mardiani
"Abad XIX di Perancis merupakan masa yang penuh gejolak akibat keadaan politik yang tidak stabil, namun memperlihatkan perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan dan kemajuan yang pesat dalam bidang industri dan ekonomi.
Dari tahun 1800 sampai 1900, Perancis mengalami sembilan kali perubahan bentuk pemerintahan yaitu : Consular, Kekaisaran, Restorasi, Monarki Juli, Republik Kedua, Kekaisaran Kedua dan Republik Ketiga sebagai rangkaian akibat dari Revolusi Perancis 1789.
Periode yang tidak stabil itu membawa pengaruh pula dalam kehidupan sosial dan ekonomi bangsa. Dengan adanya perubahan bentuk pemerintah tersebut, peranan kaum bangsawan dan gereja dalam kehidupan sosial dan ekonomi, beralih kepada golongan baru yaitu kaum borjuis dan para cerdik pandai.
Ketidakstabilan politik ternyata tidak menghambat perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan yang telah dimulai oleh para pernikir dari abad Pencerahan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pemikiran-pemikiran tradisional mengenai cara-cara memecahkan masalah kehidupan yang berdasarkan pada doktrin agama, digantikan oleh filsafat Positivisme Auguste Comte yang mendasarkan segala pemikiran pada ilmu pengetahuan (rains). Saat itu hanya ilmu pengetahuan sajalah yang diakui sebagai satu-satunya cara untuk memecahkan berbagai masalah dan misteri di atas bumi ini. Maka terjadilah pemujaan terhadap ilmu pengetahuan. Dalam dunia sastra sikap tersebut melahirkan para pengarang realis dan naturalis seperti Balzac, Flaubert, dan Zola.
Perkembangan yang cepat dalam bidang industri pada saat itu, membuat masyarakat Perancis yang agraris dan statis bergerak menuju kota yang berkembang pesat menjadi pusat industri dan perdagangan. Ditemukannya mesin uap untuk kereta api dan kapal, telah mempercepat proses perubahan tersebut, dengan demikian terjadi pula perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Di samping golongan borjuis, urbanisasi..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ridho Reinaldi
"ABSTRAK
Salah satu implikasi dari percampuran bahasa adalah keberadaan code-mixing antara dua bahasa atau lebih, misalnya antara bahasa Prancis dan bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah Franglais. Artikel ini membahas penggunaan franglais dari segi morfosintaksis dengan mengamati pembentukan dan posisi franglais tersebut dalam kalimat. Data yang digunakan adalah artikel pameran busana musim panas 2017 keluaran rumah mode Chanel oleh majalah Vogue Paris, ELLE, dan Madame Figaro. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Analisis dilakukan berdasarkan teori sintaksis Le Querler (1994) dan teori morfologi Spencer dan Zwicky (2001). Hasil yang ditemukan adalah bahwa secara morfologis dan dalam struktur kalimat, franglais diungkapkan secara berbeda-beda dalam setiap majalah. Secara morfologis, sebagian besar kata bahasa Inggris yang digunakan merupakan bentuk derivasi dan terdapat perbedaan antara ketiga majalah dalam struktur kalimat franglais yang berkaitan dengan redaksi majalah tersebut. Secara struktural, kalimat-kalimat yang ditemukan menggunakan franglais dalam posisi expansion perluasan dalam kegunaannya untuk menjelaskan informasi tertentu. Dalam majalah ELLE dan Madame Figaro, struktur dan tata bahasa Prancis cenderung dipertahankan untuk menunjukkan identitas lokal Prancis kedua majalah tersebut. Unsur bahasa Inggris dalam Vogue Paris menunjukkan interferensi bahasa Inggris dalam bahasa Prancis tanpa penyesuaian dengan struktur dan tata bahasa yang signifikan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amyra Aliya Kamila
"15-Minute City merupakan sebuah konsep kota yang akhir-akhir ini dilirik oleh berbagai pimpinan kota, tidak terkecuali Anne Hidalgo, wali kota Paris periode 2014-2020 dan 2020-2026. Dalam kampanye municipale 2020, ia meluncurkan Paris En Commun, dengan salah satu programnya adalah Ville du Quart d’Heure atau 15-Minute City. Artikel ini bertujuan untuk mencari tahu pengaruh Ville du Quart d’Heure pada ruang kota dan aspek sosial-ekonomi. Lalu, artikel ini juga mencari faktor apa saja yang mendorong implementasinya di kota Paris sejak 2020 hingga saat ini. Penelitian ini diharapkan akan berguna untuk peningkatan praktik serta pengembangan konsep kota 15-Minute city di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif konstan Taylor dan Bogdan (1998), kemudian ditulis secara deskriptif, dengan menggunakan konsep 15-Minutes City oleh Carlos Moreno (2020), mixité sociale oleh Harris Selod (2005), dan konsep pemasaran politik oleh Dominici Wring (1997). Sedangkan, pengumpulan sumber data menggunakan metode wawancara, kuesioner, dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi beberapa perubahan, diantaranya pergeseran gaya hidup, perubahan fungsi ruang publik, hingga implikasi sosial-ekonomi, walaupun belum berjalan secara maksimal dan signifikan. Perubahan ini didorong oleh faktor politik, factor tata kota saat ini, faktor sejarah, serta pandemi COVID-19.

15-Minute City is a city concept that has recently caught the attention of many city leaders, most notably Anne Hidalgo, the mayor of Paris for 2014-2020 and 2020-2026. In her 2020 municipal campaign, she launched Paris En Commun, with one of its programmes named Ville du Quart d'Heure or 15-Minute City. This article aims to explore the impact of Ville du Quart d'Heure on urban space and socio-economic aspects. It also explores the factors that have driven its implementation in Paris since 2020 to date. It is hoped that this research will be useful for improving the practice and development of the 15-Minute city concept in the future. This research uses the constant qualitative method of Taylor and Bogdan (1998), then written descriptively, using the concept of 15-Minutes City by Carlos Moreno (2020), mixité sociale by Harris Selod (2005), and the concept of political marketing by Dominici Wring (1997). Meanwhile, data collection used interviews, questionnaires, and focus group discussions. The results showed that there have been several transformations, including lifestyle shifts, changes in the function of public spaces, and social-economy implications, although it has not been carried out optimally and significantly. These changes are driven by political factors, current city planning factors, historical factors, and the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi padanan 56 pupuh dari Serat Menak Yasadipuran (episode Kanin, Gandrung, Kanjun dan awal Kandhabumi), sebagaimana adanya dalam naskah KBG 264 (pupuh 1-56) dan KBG 138 (pupuh 187-243). Bahan perbandingan pupuh ini disiapkan oleh staf Pigeaud atau peneliti lain di KBG (mungkin Poerbatjaraka), dan diterima oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.71-L 5.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
"Buku Menak Kanin ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen. Buku Menak Kanin adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Raja Sarkab kalah dari Wong Agung; 2. Raja Bardiyah tewas oleh Wong Agung; 3. Perang besar; 4. Wong Agung terluka; 5. Wong Agung dirawat oleh Sahsiyar; 6. Umarmaya mencari Wong Agung; 7. Wong Agung pulang ke negara Kaos; 8. Kalisahak mati dalam peperangan; 9. Dewi Ismaya sowan pada Wong Agung; 10. Pasukan Arab ingin melihat jin; 11. Pasukan jin disambut dengan hormat; 12. Rd. Maryunani tergoda oleh Kuldi; 13. Rd. Maryunani bertemu dengan Dewi Kalajohar; 14. Rd. Maryunani ditipu dan dibunuh."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0625-CP 21
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Desmitha Minardo
"Proyek @IchbinkeinVirus menjadi ruang bagi para korban untuk menceritakan pengalaman mereka saat menghadapi rasisme dalam krisis Covid-19 secara anonim karena berbagai alasan seperti takut berbicara di depan umum atau karena kemampuan bahasa Jerman mereka yang masih kurang. Penelitian ini menggunakan teori Foucault untuk melihat bagaimana akun @ichbinkeinvirus sebagai media komunitas anti rasisme dapat dengan mudah diterima karena adanya relasi kuasa dimana suatu wacana dapat lebih mudah tersebar karena akses yang dimiliki pemilik kuasa. Selain itu, penelitian ini menggunakan teori pembelajaran Behaviorisme dan Konstruktivisme untuk mempelajari bagaimana terbentuknya perilaku sosial yang dilakukan oleh pelaku rasisme. Penelitian ini secara aspek gramatikal menunjukkan bahwa orang Asia kerap menerima diskriminasi secara individu dan pelaku juga kerap melakukan tindakan rasis secara individu. Secara keseluruhan, akun @ichbinkeinvirus juga telah membuktikan bahwa orang Asia paling banyak mendapatkan kekerasan verbal oleh masyarakat di Jerman dalam ruang publik.

The project called @IchbinkeinVirus is a space for victims to share their experiences in facing racism in the Covid-19 crisis anonymously for various reasons such as fear of public speaking or because their German language skills are still lacking. This study uses Foucault's theory to see how the @IchbinkeinVirus account as an anti-racism community media can be easily accepted because of the existence of power relations where a discourse can spread more easily due to the access that the owner has. In addition, this study uses the learning theory of Behaviorism and Constructivism to study how social behavior is formed by perpetrators of racism. From a grammatical aspect, this study shows that Asian people often receive individual discrimination and perpetrators often commit racist acts individually. Overall, the @IchbinkeinVirus account has also proven that Asians are the most verbally abused by people in Germany in public spaces."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>