Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hunter, Dard, 1883-1966
New York: Dover Publications, Inc., 1978
676.2 HUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya perkembangan industri yang diikuti dengan meningkatnya masalah lingkungan yang disebabkan kapasitas alam dalam mendaur ulang hasil pencemaran yang terbatas, menjadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk menggalakkan perubahan arah dalam mengurangi pencemaran lingkungan dari pengolahan pada limbah yang dihasilkan kearah pencegahan pencegahan pencemaran yang bersifat proaktif yaitu dengan program produksi bersih yang lebih ditekankan pada efisiensi proses produksi suatu industri. Penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penerapan program diatas dilakukan pada pabrik kertas PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang yang pada saat ini telah mendapatkan sertirikat ISO 9000 dan ISO 14001. Penelitian diarahkan pada proses produksi kertas terutama terhadap pemakaian bahan baku dan bahan pembantu, serta melakukan pengkajian proses recycle dan re-use pada penggunaan air produksi yang disebut dengan White Water close system. Hasil analisa ditemukan adanya penggunaan bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan sehingga menimbulkan limbah, dengan prosentase kadar limbah dibandingkan dengan hasil produksi kertas seperti berikut ini : Pada jalur produksi #1, limbah yang dihasilkan sebesar 2,17%. Pada jalur produksi #2, limbah yang dihasilkan sebesar 28,52% (akibat adanya pembuangan bubur sisa selama pergantian jenis produksi kertas. Pada jalur produksi #3, limbah yang dihasilkan sebesar 4,57%. Dalam upaya pelaksanaan produksi bersih untuk mengurangi limbah tersebut, penulis memberikan masukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut : 1. Pembuatan landasan peluncuran pulp yang memasuki pulper yang secara ekonomi memiliki Pay Back Periode (PBP) dalam kurun waktu 48,63 hari produksi. 2. Pembuatan secondary white water untuk mengantisipasi luapan air akibat terhentinya proses produksi. 3. Perbaikan bentuk permukaan lantai pada chest untuk mengurangi limbah akibat penyedotan bubur yang tidak sempurna. 4. Mengadapakan pelatihan bagi para karyawan dalam meningkatkan kemampuan dalam bekerja."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasa, Ryoko
"On March 11, 2011, one of the largest earthquakes in human history struck offshore of northeast Japan, triggering a massive tsunami that devastated surrounding coastal areas. One of the many victims of this epic disaster was Nippon Paper Industries' Ishinomaki Paper Mill, which was so flooded and covered in debris that it was completely shut down. NPI provided around 40% of the paper used by Japan's publishing industry and its Ishinomaki mill--home to one of the largest paper machines in the world--was its core production facility. Loss of this plant would have been a devastating blow. When the factory's leader Hiromi Kurata announced that the mill would be producing paper again in just six months, few believed him. The city of Ishinomaki still had no power, no gas, and no water. Even finding food and shelter was a challenge for many, and the plant was so covered in debris that large parts were still inaccessible. Even so, the burden of saving their company, their city, and even the Japanese publishing industry had been placed on the shoulders of the mill's employees. Their story is a monument to the indomitable spirit of the Japanese worker"
Tokyo: Japan Publishing Industry Foundation for Culture, 2015
676 SAS kt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shannon, Faith
London: Reed International Books, 1987
R 746.045 SHA a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Reerink, F.O.
Netherlands: Bilthoven, 1992
676 REE o (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Usman
"Rosin diperoleh dari basil destilasi oleoresin yang berasal getah pohon pinus. Spesies pinus yang menghasilkan rosin di Indonesia adalah Pinus merkusii Jung et de Vries. Spesies ini telah di usahakan secara besar- besaran untuk tujuan produksi kayu dan rosin. Peranan rosin sebagai komoditi ekspor menjadi sangat · penting, sebab permintaan yang terns meningkat, untuk keperluan industri kertas, cat, sabun dan lem. Sebagaimana diketahui, komposisi asam resin dalam rosin yang dihasilkan oleh Pinus merkusii mempunyai kekhasan yang berbeda dari pinus - pinus lain. Komponen terbesar dari asam - asam resin pada rosin indonesia adalah levopimarat, palustrat, isopimarat dan abietat. Yang lebih khas dari rosin Indonesia adalah kandungan asam levopimarat dan asam merkusatnya, dimana kedua asam ini tidak terdapat pada rosin lain. Asam levopimarat mempunyai struktur cis diena, karenanya prinsip reaksi ''Diels -Alder" akan berlaku terhadap senyawa ini. Asam levopimarat akan bereaksi dengan maleat anhidrat memberikan senyawa asam maleopimarat. Asam inaleopimarat merupakan suatu bahan " paper sizing " yang baik. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan bahan " paper sizing " dari rosin Sindang Wangi kualitas WW dan WG, yakni dengan mereaksikan rosin WW maupun WG dengan maleat anhidrat dengan perbandingan ekivalesi 1 : 3 pada suhu 180 °C untuk rosin WW dan 1 : 1 pada suhu 230 °C untuk rosin WG secara termal. Bahan" paper sizing " yang terjadi dianalisis dengan kromatografi gas. Analisis kuantitatif dengan metode normalisasi internal, diperoleh kadar asam maleopimarat dalam bahan " paper sizing " rosin WW sebanyak 31,9 % dan dalam bahan " paper sizing "rosin WG sebanyak 18,4 %. Dilakukan pengujian mutu bahan " paper sizing " yang dibuat dari rosin tersebut, yang meliputi uji titik lunak, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod. Dari hasil uji mutu, dapat dinyatakan, bahwa bahan " paper sizing " yang dibuat dari rosin WW maupun WG mempunyai mutu yang cukup baik.

Indonesian rosin is obtained from the distilation of oleoresin yielded by the living pine trees. The species of pine producing rosin in Indonesia is Pinus merkusii Jung et de Vries. This species has been planted hugly for wood and rosin production purposes. The role of rosin as export commodities becomes more and more important, because of consumption has also increased rapidly due to the development of paper, paint, soap and glue industries. It is known that acid composition of rosin produced from Pinus merkusii has ~haracteristics which differs from other pines. The largest component of acid in Indonesian rosin is levopimaric, palustric, isopimaric and abietic. The most characteristic of Indonesian rosin which differ from pine is levopimaric and mercusic acids content. The Diels - Alder reaction is the addition of an a, ~ - unsaturated carbonyl ·compound, or dienophile, to a conyugated diene such as found in the abietic - type acids. Of the four abietadienoic acids, only levopimaric acid reacted with maleic anhydride. The reaction with maleic anhydride is commonly called maleation and the product called maleopimaric acid. The maleopimaric acid is a good paper sizing agent. In this experiment, paper sizing agent has been made from Sindang Wangi rosin WW and WG quality. There is evidence for optimal conditions of the WW rosin reacted by maleic anhydride with equivalence each others on a 1 : 3 at 180 °C, and on a 1 : 1 at 230 °C for WG rosin. The paper sizing agent which has been made is analysed by gas chromatography. Quantitative analysis using the internal normalize method. Result of analysis are 31,9% for WW and 18,4% for WG. Softening point, acid value, saponification value and iodine value of the paper sizing are measured. Test result, indicated that the paper sizing agent which has been made from WW and WG rosin are a good one.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T40321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutermeister, Edwin
Boston: S.D. Warren, 1954
681.767 6 SUT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
"Secara menyeluruh, tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan studi dasar intensif kemungkinan penggunaan own sebagai bahan pemutih (bleaching) pulp di industri kertas, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat membantu mengurangi dampak pembentukan senyawa dioksin dan kongenernya sebagai hasil samping ataupun polutan-polutan senyawa organokior pada industri pulp dan kertas. Salah satu kesulitan utama dari penggunaan own di industri adalah sifatnya yang tidak dapat disimpan ataupun ditransportasi. Gas oksidator kuat ini hanya dapat dibuat di sekitar daerah pengunaannya (in situ), Dengan pertimbangan tersebut, dikembangkan suatu prototipe peralatan generator ozon, dari bahan baja tahan-karat (stainless steel SUS304) dan kaca borosilikat.
Pada tahun pertama telah dilaporkan tentang peralatan ozonator yang dirancang dapat bekerja pada tegangan listrik sekitar 15 - 25 kilovolt, menggunakan arus bolak-balik. Hasil rekayasa dan pengembangan alat ozonator tersebut dapat mengkonsumsi energi yang relatif rendah untuk produktivitas ozon yang tinggi, pada tekanan atmosferik dan suhu kerja antara 15 - 35 °C. Lebih jauh lagi, prototipe ozonator tersebut juga telah diuji beberapa kinerja dan karakteristiknya, diantaranya: konsumsi energi-listrik per satuan massa produk ozon, konversi ozon pada berbagai suhu kerja, pengaruh penggunaan bahan baku, laju aiir dan waktu tingga[ umpan serta sistem pendinginan reaktor pembangkit ozon.
Pada tahun kedua, sebagai tahun terakhir penelitian ini, dilaporkan beberapa kegiatan penelitian lanjutan tentang prospek-prospek penggunaan ozon sebagai oksidator alternatif dalam proses pemutihan (bleaching) pulp kertas. Proses pemutihan tersebut (yang dilakukan pada suatu reactor/kontaktor ozon) dengan teknik ozonasi dilakukan terhadap dua jenis pulp, yaitu pulp ampas tabu (pulp kimia) dan pulp dari daur ulang kertas koran (pulp mekanis). Dari hasil percobaan, diketahui bahwa pulp kimia dapat diputihkan dengan ozon, sedangkan pulp' mekanis tidak mengalami peningkatan derajat putih yang signifikan. Derajat putih pulp bagassse mengalami peningkatan sebesar 8,71 pain (hampir sama dengan yang di industri, peningkatan berkisar 9 - 10 poin). Ketahanan tarik (dalam kNlm) untuk kedua jenis pulp cenderung mengalami peningkatan yang sama dengan kenaikan waktu kontak ozon, karena pada awal dekomposisi oleh ozon, masih banyak terdapat radikal yang aktif yang menurunkan kualitas pulp. Ketahanan tarik pulp bagasse adalah sebagai berikut: 1,78 (1 jam), 2,07 (3 jam), dan 2,70 (6 jam). Sedangkan ketahanan tarik pulp kertas koran adalah sebagai berikut: 2,42 (1 jam), 2,50 (3 jam), 2.87 (6 jam).
Selanjutnya, pada tahun kedua ini dipelajari tentang pengaruh variasi waktu reaksi, pH, dan konsistensi pulp terhadap derajat putih, ketahanan tarik dan Bilangan Kappa pulp bagasse pada proses pemutihan dengan ozon. Selain itu, dilakukan juga proses pemutihan dengan dua cara, yaitu : satu tahap (ozon) dan dua tahap (ozon dan hidrogen peroksida) untuk melihat pengaruh pentahapan tersebut terhadap derajat putih dan ketahanan tarik pulp. Semakin lama waktu reaksi antara ozon dengan pulp, nilai derajat putih (standar ISO) cenderung naik dari 39,555 hingga 43,628; 45,461; 48,274 untuk waktu 1 jam, 3 jam dan 6 jam. Kenaikan pH menyebabkan penurunan derajat putih dari 48,274 hingga 48,06 dan 46,901 untuk pH 2,5; 3,5 dan 4,5 dan penurunan ketahanan tarik 9,867% untuk pH 3',5 dan 14,607% untuk pH 4,5 dari ketahanan tarik 4,127 untuk pH 2. Kenaikan konsistensi pulp juga menghasilkan penurunan ketahanan tarik pulp 29,37% pada konsistensi 7% dan 31,17% pada konsistensi 12% dan penurunan derajat putih 8,2% dari konsistensi 3% ke konsistensi 7%, dan menurun 11,85% dari konsistensi 3% ke konsistensi 12%. Penelitian ini memberikan hasil derajat putih dan ketahanan tarik yang baik pada waktu reaksi 6 jam, pH 2,5 dan konsistensi pulp 3%, balk untuk satu tahap maupun dua tahap."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahan baku serat untuk pembuatan kertas dari daur-ulang kertas bekas disebut serat sekunder. Daur ulang kertas sebenarnya bukan aktivitas baru tetapi sudah mapan dan menjadi lahan bisnis besar (2,7). Serat sekunder sudah digunakan untuk membuat kertas sejak tahun 105 M oleh Tsai Lun. Juga dilaporkan (7) bahwa Emir Mu'izzi Budis (1007 - 1061) telah membuat penjelasan tentang cara pembuatan kertas putih dari serat hemp bekas tali (serat sekunder)."
MPI 2:2 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hasni
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
TA3903
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>