Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sania Novita
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengaplikasikan kompos Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI) sebagai media tanam selada (Lactuca sativa L. var. crispa) dan menghasilkan kompos dari sampah organik dengan pemberian varian aktivator.  Kompos UPS UI mengandung hara makro dan hara mikro yang telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 sehingga dapat diaplikasikan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Parameter penelitian terdiri dari kualitatif dan parameter kuantitatif. Parameter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Parameter kuantitatif dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Tukey taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kompos UPS UI sebagai media tanam mampu menunjang pertumbuhan vegetatif selada. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan M4 (50% kompos) menghasilkan jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering tajuk, dan berat kering akar paling tinggi diantara seluruh perlakuan. Hasil pembuatan kompos dengan pemberian varian aktivator menunjukkan kandungan hara kompos sudah sesuai SNI 19-7030-2004. Aktivator EM4 (50% kompos) menghasilkan berat akhir kompos terbaik dibandingankan dengan perlakuan lainnya.

The research was aimed to applicate Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI)'s compost as lettuce (Lactuca sativa L. var. crispa) growing media and to produce compost from organic waste with activator variants. UPS UI's compost contained macro- and micro nutrients that accordance with the Indonesian National Standard (SNI) 19-7030-2004 so that it can be applied as growing media. The study used a completely randomized design with four treatments and six replications. The research consited two parameters, there was qualitative and quantitative parameter. Qualitative parameters were analyzed descriptively. Quantitative parameters were analyzed using the Anova test and Tukey test with a 95% confidence level. The results showed that the application of UPS UI compost as growing media was able to increase the vegetative growth of lettuce. The results also showed that M4 treatment (50% compost) resulted in the highest number of leaves, plant height, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight, and root dry weight among all treatments. The results showed that compost's  content was in accordance with SNI 19-7030-2004. The EM4 activator produced the best compost final weight compared to other treatments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Christine Prabowo
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan kompos Unit Pengolahan Sampah (UPS) Universitas Indonesia terhadap pertumbuhan terung ungu (Solanum melongena L. var. Lezata) dilasanakan pada bulan Oktober sampai dengan November. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi kompos dalam media tanam yang paling baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman terung. Kompos dalam media tanam divariasikan sebagai berikut P1 (tanah: pasir: kompos 1:1:0), P2 (tanah: pasir: kompos 1:1:0.5), P3 (tanah: pasir: kompos 1:1:1), dan P4 (tanah: pasir: kompos 1:1:2), serta P5 (media tanam komersil) sebagai kontrol positif. Dua fase pertumbuhan yang akan diamati yaitu vegetatif dan generatif. Data diolah berdasarkan parameter kualitatif (warna daun, bentuk daun, besar daun, warna buah dan tes organoleptik) dan kuantitatif (tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering, panjang akar,jumlah buah, panjang dan berat buah). Data kualitatif menunjukkan adanya perbedaan warna daun dan warna buah tanaman terung ungu pada perlakuan media tanam. P5 dan P1 menunjukkan warna daun yang lebih terang dibandingkan dengan tiga perlakuan lainnya. Perlakuan P3 dan P4 menunjukkan warna kulit buah terung ungu yang gelap dan sesuai dengan literatur, sementara perlakuan lainnya menunjukkan warna buah ungu terang. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kompos UPS UI berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering tanaman, dan jumlah bunga tanaman. Namun, kompos UPS UI tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan jumlah buah. Kombinasi terbaik untuk pertumbuhan vegetatif ditunjukkan oleh P3. Perlakuan P3 dan P4 menunjukkan hasil yang hampir serupa pada hasil pertumbuhan generatif.

ABSTRACT
Research on the use of UPS UI compost on the growth of purple eggplant (Solanum melongena L. var. Lezata) was conducted from October to November. The research was conducted with the aim to find out the proportion of compost in the growing media to support the growth of eggplant plants. Compost in the planting medium is varied as follows P1 (soil: sand: compost 1: 1: 0), P2 (soil: sand: compost 1: 1: 0.5), P3 (soil: sand: compost 1: 1: 1), and P4 (soil: sand: compost 1: 1: 2), and P5 (commercial growing media) as a positive control. Two growth phases will be observed, vegetative and generative. Data were processed based on qualitative parameters (leaf color, stem color, leaf shape, leaf size, fruit shape, fruit color and organoleptic tests) and quantitative (plant height, number of leaves, wet weight and dry weight, root length, and number of fruits, fruit length and weight). Qualitative data shows the differences in leaf color and fruit color of purple eggplant plants in the planting media treatment. P5 and P1 showed lighter leaf color compared to the other three treatments. Treatments P3 and P4 showed dark purple eggplant skin color and according to the literature, while other treatments showed light purple fruit color. Statistical analysis showed that UPS UI compost significantly affected the parameters of plant height, number of leaves, wet and dry weight. However, UPS UI compost has no significant effect on root length and number of fruits. The best combination for plant vegetative growth shown by P3. P3 and P4 shows an almost similar result in generative growth ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Puspita Sari Ika Pratiwi
"Data timbunan sampah Fakultas Teknik di Universitas Indonesia secara keseluruhan mencapai 120,6 kg/hari. Dimana 67 presentase sampah terbesar berasal dari sampah taman. Penumpukan jumlah sampah merupakan masalah lingkungan yang membuat para ahli terus mengembangkan teknologi yang tepat untuk mencari alternatif dalam menanggulangi masalah tersebut. Pemanfaatan sampah organik menjadi bahan bakar berupa pelet menjadi salah satu teknologi yang menjanjikan. Pelet telah menjadi komuditas yang mendunia. Pada tesis ini dilakukan pengujian skala laboratorium dalam pembuatan pelet dari bahan baku sampah organik yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan menguji karakteristik dari produk pelet yang dihasilkan tersebut. Pembuatan pelet menggunakan alat cetak manual.
Dari pengujian didapatkan komposisi bahan baku yang optimum yaitu daun 10, ranting 80 dan serabut 10, nilai kalor 3772,166 cal/gram, ukuran ayakan 80 mesh, tekanan 70 kg/cm2 dan diketahui karakteristik dari produk pelet adalah panjang 20,7 mm, diameter 6 mm, massa 0,74 gram, kerapatan 1,264 g/cm3, kadar air 9.06, zat terbang 72.62, kadar abu 13.29, kadar karbon terikat 14.90 dan ketahanan 83, serta nilai energi aktivasi devolatilisasi pada campuran daun 10, ranting 80 dan serabut 10 adalah 114,999 kJ/mol, nilainya lebih kecil daripada energi aktivasi devolatilisasi bahan baku, maka campuran bahan baku memiliki laju reaksi yang lebih cepat.Kata kunci: sampah organik, pelet, karakteristik pelet.

Total waste data in Engineering Faculty Of Universitas Indonesia was record at 120.6 kg day. Where 67 of the largest percentage of waste comes from garden waste. The build up of waste amounts is an environmental problem that keeps experts on developing the right technology to find alternatives in trackling the problem. Utilization of organic waste into fuel in the form of pellets become one of the promising technology. Pellet has become a worldwide commodity. In this thesis, laboratory scale testing is done in making pellets from organis waste raw materials contained in the Engineering Faculty Of Universitas Indonesia and test the characteristic of the pellet product. Making pellets using manual printing tools.
From the test, it was found that the composition of the optimum raw material is 10 leaf, 80 branch and 10 coconut fiber, calorific value 3772.166 cal gram, sieve size 80 mesh, pressure 70 kg cm2 and known characteristic of pellet product is length 20.7 mm, diameter 6 mm, mass 0.74 gram, density 1.264 g cm3, water content 9.06, volatile matter 72.62, ash 13.29, fixed carbon 14.90 and durability 83 and devolatilization activation energy value at mixture 10 leaf, 80 branch and 10 coconut fiber were 114.999 kJ mol, the value was smaller than the activation energy of devolatilization of raw material, then the raw material mixture has a faster reaction rate.Keywords organic waste, pellets, pellet characteristic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Sari Sunarya
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah baglog dengan aktivator EM4, MOL pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam kombinasi (P0 – P5). Parameter bokashi yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dibuat dalam waktu 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7030 tahun 2004. Pupuk bokashi yang dihasilkan mengandung unsur K yang lebih tinggi daripada unsur N dan P. Kombinasi terbaik ditunjukkan oleh P4 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah, bertekstur gembur, suhu 36 °C, kadar air 50 %, pH 7, kandungan unsur C 41,30 %, N 1,36 %, P 0,66 %, dan K 2,27 %.
Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk bokashi limbah baglog terhadap pertumbuhan tanaman selada. Parameter pertumbuhan selada yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P4 dengan warna daun Light Green dan Grass Green (Faber Castell), rasa daun yang enak, rata-rata tinggi tanaman 39,45 cm, jumlah daun 10 helai, panjang akar 17,15 cm, berat basah tajuk 21,47 g, berat basah akar 2,53 g, berat kering tajuk 1,71 g dan berat kering akar 0,25 g.

Research was conducted in February - April 2019 in the central hydroponic greenhouse of Agro Tourism Cilangkap, East Jakarta. The first purpose of the research was to produce bokashi fertilizer from baglog waste treatment with EM4 activator, MOL papaya, MOL banana hump, and MOL cow dung. Bokashi fertilizer is made with 6 types of combinations (P0 - P5). Bokashi parameter measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and quantitative parameters (temperature, moisture content, pH, and nutrient content C, N, P, K). Data from bokashi parameter measurements were analyzed descriptively, then compared with compost quality standards according to SNI 19-7030 in 2004.
The results showed that bokashi fertilizer could be made within 21 days with the results of nutrient content that was in accordance with SNI 19-7030 in 2004. The resulting bokashi fertilizer contained K element which is higher than N and P element. The best combination is shown by P4 with blackish brown characteristics, smells like soil, loose texture, temperature 36 ° C, moisture content 50 %, pH 7, C element content 41.30 %, N 1.36 %, P 0.66 %, and K 2.27 %.
The second purpose of the reasearch was to analyze the effect of baglog waste bokashi fertilizer on lettuce plant growth. Lettuce parameter measured include qualitative parameters (leaf color and organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, leaf number, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight and root dry weight). Lettuce parameter data were analyzed using one-factor ANOVA test and continued with the Tukey test to find out the differences between treatments.
The results showed that the six treatments had a significant effect on all growth parameters. The best growth results are shown by treatment P4 with the color of the leaves of Light Green and Grass Green (Faber Castell), the taste of the leaves is good, the average plant height is 39.45 cm, the number of leaves is 10, root length is 17.15 cm, shoot fresh weight 21.47 g, root fresh weight 2.53 g, shoot dry weight 1.71 g and root dry weight 0.25 g.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Zahra
"Sampah masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Sejak tahun 2017, volume sampah yang terangkut di Indonesia masih belum memenuhi target, termasuk di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampah yang terangkut didominasi oleh Sampah Organik sebesar 30-63%. Pengelolaan sampah dengan biokonversi larva Black Soldier Fly dapat menjadi solusi untuk permasalahan sampah di Indonesia, karena dapat mereduksi 80% sampah, tidak berdampak pada kesehatan masyarakat dan tidak menimbulkan bau, selain itu dapat membentuk ekonomi sirkular untuk masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dengan perlakuan formula nutrisi pakan yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keuntungan yang didapatkan di antara 3 jenis sampah sebagai formula nutrisi pakan (sampah dari masyarakat, sampah sisa pemotongan ikan, dan sampah campuran dari keduanya). Analisis menggunakan sistem dinamik dan analisis statistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan sampah campuran (sampah dari masyarakat yang dapat terolah 100% dan sisa pemotongan ikan) metode pengelolaan sampah yang paling tepat di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Waste is still a problem in Indonesia. Since 2017, the volume of waste transported in Indonesia has yet to meet the target, including in Tubanan Village, Kembangan District, Jepara Regency, Central Java. The transported waste is dominated by organic waste by 30-63%. Waste management with Black Soldier Fly larvae bioconversion can solve the waste problem in Indonesia because it can reduce 80% of waste, does not impact public health, and does not cause odors. Besides that, it can form a circular economy for the community. This research aims to formulate a management model for organic waste with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment in environmental, social, and economic aspects, with proper feed nutritional formula treatment. This research was conducted by analyzing the benefits obtained between 3 types of feed nutrition formulas (waste from the community, waste from fish slaughter, and mixed waste from both)—analysis using dynamic systems and statistic analysis. Based on the research that has been done, it was found that the organic waste management model with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment using mixed waste (waste from the community that can be processed 100% and fish slaughter residue) is the most appropriate waste management method in Tubanan Village, Kembangan District. , Jepara Regency, Central Java."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alloysius Pamurda Dhika Mahendra
"Sungai Ciliwung merupakan salah satu sumber air bersih bagi sekitar 70.000 penduduk di sekitar bantaran, di mana kondisinya tercemar sampah dari kegiatan domestik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan sampah berjenis organik dan anorganik, pengaruh waktu kontak sampah terhadap perubahan kualitas COD dan amonia, dan menganalisis laju pembentukan dan penguraian COD dan amonia di air Sungai Ciliwung. Metode yang digunakan untuk menganalisis timbulan sampah adalah persamaan dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan media pengambilan sampah trawl boom.Untuk menganalisis pengaruh waktu kontak dan jenis sampah terhadap kualitas COD dan amonia, metode yang digunakan adalah uji normalitas dan Kruskal Wallis. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis laju pembentukan dan penguraian COD dan amonia menggunakan ODE Linear faktor pengintegrasian. Total timbulan sampah yang didapatkan di titik pengambilan sampel adalah 0,3 ton per hari dengan 68,36% organik dan 31,36% anorganik. Hasil pengujian Kruskal Wallis menunjukkan bahwa jenis dan waktu kontak sampah memengaruhi perubahan COD dan amonia, di mana dibuktikan dengan nilai titik kritis yang lebih rendah (9,49) jika dibandingkan dengan Hhitung (20,08 dan 21,27). Nilai k1 untuk COD dari reaktor sampah organik berada adalah 3,841 dan 4,655. Sedangkan untuk k1 COD pada reaktor anorganik adalah 0,122 dan 0,425. Hasil untuk nilai k2 COD pada reaktor organik adalah 3,879 dan 3,839. Untuk nilai k2 COD pada reaktor anorganik adalah 1,026 dan 0,355. Pada parameter amonia menggunakan prinsip persamaan yang sama dan menghasilkan nilai k1 pada reaktor organik adalah 0,0028 dan 0,0021. Kemudian pada reaktor anorganik nilai k1 amonia adalah 0,0014 dan 0,001. Sedangkan untuk nilai k2 pada reaktor organik adalah 0,1761 dan 0,100. Kemudian nilai k2 dari reaktor anorganik adalah 0,300 dan 0,3437. Nilai degradasi (k) akan berpengaruh terhadap kondisi pencemar di sungai, di mana kondisinya sudah melebihi baku mutu. Keberadaan COD dan amonia yang tinggi di air sungai akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan

Ciliwung river is one of the clean water sources for approximately 70.000 people in the river bank, which polluted by municipal solid waste. This research aims to analyze the organic and inorganic solid waste generation, the effect of solid waste type and contact time on the decreasing COD and ammonia, and also the waste degradation rate to COD and ammonia (k1) and COD or ammonia degradation rate (k2) in Ciliwung River Water. The method that used for analyzing the solid waste generation is mentioned in the previous research, that used trawl boom as the solid waste sampler media. Normality test and Kruskal Wallis is the method that used for analyzing the impact of solid waste type and contact time on the decreasing of COD and ammonia. Then, the principle for analyzing the degradation rate of COD and ammonia is mass balance and ODE Linear equation with integrating factor. The solid waste generation in this experiment shows 0.3 ton per day with 68,63% organic and 31,36% inorganic. The Kruskal Wallis Test results show that the type of solid waste and contact time impact the quality of COD and ammonia. It is showed by the value of H is bigger (20,08 and 21,27) than the critical value (9,49). The analysis of COD and ammonia degradation that uses ODE Linear equation with integrating factor show the value of organic solid waste degradation to COD (k­1) in reactor 1 and 2 are 4,655 and 3,841. Besides, the k1 value for inorganic 1 and 2 reactor are 0,425 and 0,122. Then, the value of COD degradation (k2) in organic 1 and 2 reactor are 3,879 and 3,839. The COD k2 value for inorganic 1 and 2 reactor are 1,026 and 0,355. For ammonia parameter, the value of k1 in organic 1 and 2 reactor are 0,0028 and 0,0021. In the inorganic 1 and 2 reactor, the value of k1 and k2 are 0,0014 and 0,001. The ammonia degradation rate (k2) in organic 1 and 2 reactor are 0,1761 and 0,100. Then, ammonia k2 in the inorganic reactor 1 and 2 are 0,300 and 0,3437."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Tsaltsani Bilqis
"Sampah organik merupakan sampah yang paling dominan dihasilkan dari aktivitas di pesantren. Namun, Pesantren Al Hikam Kota Depok belum menerapkan pengolahan sampah organik karena minimnya pemahaman, pemilahan, dan penggunaan alat dalam mengolah sampah organik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah, memberikan edukasi melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi, dan transfer teknologi anaerobic digestion. Pada teknologi tersebut dilakukan pengukuran skala pilot dengan massa sampah 7,6 kg/hari sehingga menghasilkan OLR 1,4 kg.VS/m3.hari. Berdasarkan hasil pengukuran timbulan dan komposisi sampah di Pesantren Al Hikam Kota Depok memiliki massa sebesar 33,638 kg/hari, volume sebesar 683,221 L/hari, dan komposisi sampah didominasi oleh 41,831% sampah organik. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan sebanyak dua kali, dimana kegiatan sosialisasi pertama dihadiri oleh 66 orang, sedangkan kegiatan sosialiasi kedua dihadiri oleh 25 orang. Mengacu kepada hasil pre test dan post-test, kegiatan sosialisasi pertama tidak meningkatkan pengetahuan peserta (sig 2-tailed >0,05). Sementara itu, kegiatan sosialisasi kedua meningkatkan pengetahuan peserta (sig 2-tailed <0,05). Pada penerapan teknologi anaerobic digestion di Pesantren Al Hikam telah melakukan proses seeding, aklimatisasi, dan operasional. Sampah organik memiliki karakteristik pH sebesar 6,1±0,38, suhu sebesar 29,5±1,12oC, TS sebesar 25±0,092%, VS sebesar 95±0,0054%TS, dan COD sebesar 453±188 g/L.COD. Hasil penelitian menujukkan kandungan volatile solid destruction sebesar 91±0,015% dan reduksi COD sebesar 89±0,081% mempengaruhi nilai volume biogas dan metana yang dihasilkan dengan nilai volume biogas sebesar 805±219 L.biogas/hari dan methane yield sebesar 292±130 L.CH4/kg, sehingga mengandung konsentrasi 59±0,035% CH4 dan 41±0,035% CO2. Selanjutnya, kandungan amonia digestat sebesar 1057±378 mg/L.NH3 tidak mempengaruhi proses operasional anaerobic digestion.

Organic waste is the most dominant waste generated from activities in Islamic boarding schools. However, Al Hikam Islamic Boarding School has not implemented organic waste processing due to the lack of understanding, sorting, and use of tools in processing organic waste. This study aims to determine the generation and composition of waste, provide education through the implementation of socialization activities, and transfer of anaerobic digestion technology. In this technology, pilot-scale measurements were carried out with a waste mass of 7.6 kg/day so as to produce an OLR of 1.4 kg.VS/m3.day. Based on the results of the measurement of generation and composition of waste at Al Hikam Islamic Boarding School has a mass of 33.638 kg/day, a volume of 683.221 L/day, and the composition of waste is dominated by 41.831% organic waste. The implementation of socialization activities was carried out twice, where the first socialization activity was attended by 66 people, while the second socialization activity was attended by 25 people. Referring to  the pre-test and post-test results, the first socialization activity did not increase participants knowledge (sig 2-tailed>0.05). Meanwhile, the second socialization activity increased participants knowledge (2-tailed sig<0.05). In the application of anaerobic digestion  technology at Al Hikam Islamic Boarding School has carried out seeding, acclimatization, and operational processes. Organic waste has pH characteristics of 6.1±0.38, temperature of 29.5±1.12oC, TS of 25±0.092%, VS of 95±0.0054%TS, and COD of 453±188 g/L.COD. The results showed that  the volatile solid destruction content of 91±0.015% and COD reduction of 89±0.081% affect the value of the volume of biogas and methane produced with a volume value of biogas of 805±219 L.biogas/day and methane yield of 292±130 L.CH4/kg, so that it contains concentrations of 59±0.035% CH4 and 41±0.035% CO2. Furthermore, the ammonia digestate content  of 1057±378 mg/L.NH3 does not affect the operational process of anaerobic digestion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi TumbuhanDepartemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian bokashi limbah ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5). Parameter yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dihasilkann dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah,bertekstur gembur, suhu 37 0C, kadar air 50 %, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36 %, N 1,01%, P 0,33%, dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
pertumbuhan tanaman selada yag diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter panjang akar. Hasil pertumbuhan selada terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P5 dengan warna daun Light Green (Faber Castell), mempunyai rasa daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering akar 0,20 g.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g.
The research was conducted in February-June 2019 in a hydroponic central greenhouse
Agro-tourism Cilangkap, East Jakarta, and at the Plant Physiology Laboratory
Department of Biology, University of Indonesia. The first objective is research for
produce bokashi fertilizer from processing sugarcane waste with an EM-activator
4, Papaya MOL, banana weevil MOL, and cow dung MOL. The second objective of research
namely to analyze the effect of bagasse offering box on
growing lettuce plants. Bokashi fertilizer was made with 6 different treatments (P0-P5).
The parameters measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and
quantitative parameters (temperature, air content, pH, and nutrient content of C, N, P, K). Data
The bokashi parameter was analyzed descriptively, then it was compared with the standard
Compost quality according to SNI 19-7030 year 2004. The results showed that
Bokashi fertilizer can be produced in 21 days with high nutrient content
has been in accordance with SNI 19-7930 of 2004. The best treatment is shown by P5
with blackish brown conditions, such as soil-like relationships, loose textured,
temperature 37 0C, water content 50%, pH 6.5, nutrient content C 49.36%, N 1.01%, P 0.33%,
and K 0.34%. Parameter of effect of bagasse waste bokashi fertilizer on
The measured growth of lettuce included qualitative parameters (leaf color and
organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, root length,
shoot wet weight, shoot dry weight, root wet weight, and root dry weight). Data
Lettuce parameters were analyzed using the one-factor ANOVA test and intelligent
with the Tukey Honestly Significant Difference test, the confidence level is 95% for
look at the differences between the treatments. The results showed that the sixth
the influence of influence on the growth parameters of plant height, wet weight
crown dry weight, root wet weight, and root dry weight, but not
effect on the root length parameter. The best yield growth of lettuce is shown
by P5 treatment with light green leaf color (Faber Castell), had a taste
good leaves, with an average plant height of 21.74 cm, root length of 18.50 cm, weight
shoot wet weight 25.74 g, shoot dry weight 1.16 g, root wet weight 2.79 g, and dry weight
root 0.20 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>