Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saeful Bahri
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta , 2013
297.8 SAE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abd Rahman
"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis upaya Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/ TII) dalam mewujudkan terbentuknya Negara Islam Indonesia di tengah-tengah operasi Tentara Nasional Indonesia melalui aspek pendidikan. Tulisan ini mempertanyakan bagaimana perkembangan pendidikan yang diberikan oleh DI/TII terhadap masyarakat di wilayah kekuasaannya atau situasi konflik. Pembahasan dikaji menggunakan metode sejarah dengan sumber lisan dalam kerangka konsep pendidikan dan konflik. Konflik selama ini selalu identik dengan terganggu dan hancurnya pendidikan, namun studi sejarah ini justru menunjukkan bahwa pendidikan digencarkan di wilayah-wilayah konflik digunakan sebagai media propaganda bagi DI/TII. Artikel ini menyajikan perbedaan kondisi pendidikan di daerah yang dikuasai oleh TNI dan yang dikuasai oleh DI/ TII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan bagi masyarakat Benteng Alla masih berjalan meskipun berada dalam situasi konflik antara DI/ TII dan TNI. Namun, pendidikan yang diberikan dibangun atas dasar kepentingan DI/ TII untuk mendirikan Negara Islam sehingga tidak berada dalam pengawasan negara."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2023
900 HAN 6:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya
"Situasi konflik dalam aliran keagamaan (Islam) di Indonesia pada umumnya digolongkan pada pertentangan antara kelompok pembaharu (moderns) dan kelompok lama (tradisionalis). Meskipun sesungguhnya penggolongan tersebut tidaklah begitu tepat untuk melihat situasi konflik berbagai aliran keagamaan karena sesungguhnya kelompok pembaharu sendiri bukanlah jaminan untuk terus berjalannya suatu pembaharuan dalam arti yang sebenarnya. Tetapi setidaknya penggolongan seperti ini akan lebih mendekatkan penggambaran kondisi konflik dan ketegangan antar aliran keagamaan. Di Indonesia sejak dahulu kondisi ini diwakili oleh Muhammadiyah sebagai kelompok modernis dan Nahdatul Ulama (NU) sebagai kelompok tradisional (C. Geertz : 1960).
Dalam perspektif Bergerian (1997:107), munculnya gerakan keagamaan merupakan sebagai bentuk konsekwensi logis dari transformasi pola-pola keagamaan berupa berubahnya definisi tentang realitas, dari kerangka sakral kepada kerangka rasional. Dengan kata lain definisi religius tentang kenyataan dalam berbagai sektor kehidupan bukan lagi satu-satunya definisi. Namun dengan kerangka rasional manusia dihadapkan kepada suatu bentuk pluralitas nilai, norma, makna dan simbol-simbol. Yang menjadi persoalan adalah transformasi pola-pola keagamaan ini sering menimbulkan konflik sosial baik dalam bentuk nyata maupun latent.
Pada kasus Umat Islam di Kelurahan Sungai Buah Palembang gerakan keagamaan di daerah tersebut yang dipelopori oleh KH. Nashir Abdullah pada awalnya, dimotivasi oleh "Spirit" untuk pemumian ajaran agama (Islam) dan unsur-unsur tahayul, bid'ah dan khurafat. Kemudian permasalahan tersebut meluas dan melebar ke arah yang lebih substansial, seperti : puasa boleh merokok, wanita haid (menstruasi) atau nifas tetap wajib puasa dan lain sebagainya. Dari satu perbedaan kepada perbedaan lainnya mengakibatkan "ketegangan" dan munculnya kelompok sosial keagamaan yang baru dalam masyarakat setempat. "Ketegangan" (konflik latent) tersebut di satu sisi dilandasi oleh upaya untuk merekonstruksi dan memurnikan ajaran agama. Di sisi lain juga dilandasi oleh upaya untuk mempertahankan landasan kepercayaan dan penafsiran serta hegemoni kelompok dari masing-masing kelompok keagamaan (sekte) yang bersangkutan.
Gerakan keagamaan itu pun secara terselubung membuat umat Islam di Kelurahan Sungai Buah terbagi menjadi tiga kelompok yang meliputi :
1. Kelompok modern yaitu kelompok yang sepenuhnya mengikuti ajaran KH. Nashir Abdullah, H. Achlawi dan diteruskan oleh Nasaruddin.
2. Kelompok yang berupaya memodifikasi ajarannya dengan mengadakan `sintesa' antara ajaran agama yang dipahami secara turun menurun dan tradisional dengan kritik kelompok H. Achlawy dan kawan-kawan.
3. Kelompok yang tetap komitmen terhadap ajaran leluhur atau pendahulu-pendahulunya tanpa peduli kritik dan kecaman dari kelompok H. Nashir Abdullah. Abdullah dan kawan-kawan. Bagi mereka Syirik, Bid'ah dan Khurafat bukanlah persoalan. Yang penting adalah bagaimana hubungan mereka dengan Tuhannya.
Ketiga kelompok keagamaan ini memiliki karakter dan pola-pola rites yang khas serta berbeda satu sama lainnya. Dimana masing-masing kelompok tersebut mengklaim bahwa kelompok merekalah yang paling benar.
Dengan menggunakan metode penelitian kwalitatif serta menggali data dengan melakukan wawancara secara mendalam dan melakukan observasi baik secara partisipatif maupun non partisipatif. Dapat diungkap bahwa masing-masing sekte selain mempunyai pola ritual yang berbeda satu sama lain, juga mengembangkan "Stereotype" dan "Prejudice" antara satu sekte dengan sekte lainnya maupun kepada penganut agama lainnya.
Pendekatan teori fungsional yang menyatakan bahwa agama di dalam masyarakat memiliki dua fungsi yang meliputi fungsi integrasi (pemersatu) dan fungsi disintegrasi (pemecah) bukan saja berlaku pada kelompok masyarakat yang berbeda agama tetapi juga ternyata berlaku bagi kelompok keagamaan yang beragama sama. Dengan demikian pada umat Islam di Kelurahan Sungai Buah Palembang, munculnya gerakan keagamaan (sekte) bukan saja menyebabkan perubahan sosial dari bidang material berupa semakin banyaknya rumah ibadah yang dibangun oleh masing-masing kelompok, juga perubahan dalam aspek non material berupa modifikasi terhadap aspek perilaku keagamaan, pola ritus dan institusi keagamaan dari umat Islam di Kelurahan Sungai Buah Palembang."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Komunitas Bambu, 2010
297.322 ZIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Herdiansyah
"Masyarakat Jawa sebagai masyarakat yang sinkretik dikenal dengan kemampuan mereka untuk menerima budaya-budaya baru yang masuk ke dalam kehidupan mereka, namun mereka tetap bisa mempertahankan keasliannya. Kepercayaan mereka terhadap penghormatan arwah orang yang sudah meninggal sudah terjadi sejak zaman animisme, sehingga membuat makam memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan mereka. Walaupun sering dianggap sebagai sesuatu yang syirik, namun penghormatan terhadap makam bagi masyarakat Jawa merupakan usaha mereka untuk mengungkapkan misteri dan menyatu dengan Allah. Kompleks Mesjid Jawa yang di dalamnya terdapat makam merupakan salah satu contoh kemampuan mereka dalam mengadapatasi budaya-budaya baru dengan budaya asli mereka. Mereka yakin dengan adanya makam di dalam mesjid, arwah orang yang meninggal tersebut membantu mereka dalam usahanya memahami misteri dan menyatu dengan Allah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idris
Jakarta: Hikmah, 2007
297.8 MUH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Puslitbang Bimas Agama Dan Layanan Keagamaan, 2021
209 DIR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan kumpulan karangan penting yang ternuat di dalam majalah Risalah Islam I. Adapun isinya antara lain adalah: diutusnya Nabi Muhammad SAW pada umat yang rusak; peringatan yang berlandaskan kasih sayang; kepercayaa Islam terhadap kehidupan setelah meninggal; jumlah penduduk Indonesia sebanyak enam puluh satu juta; apakah dunia bisa rukun dan damai; pandangan terhadap keributan antara orang Kristen dan Islam di Maroko; ada surat dari pembaca yang kemudian dibalas oleh pihak redaksi; terakhir adalah pusaka Jawi."
Solo: Ab. Siti Sjamsiah, [date of publication not identified]
BKL.0145-IS 17
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"[, ]"
Bandar Seri Begawan: Jabatan Mufti Kerajaan, Jabatan Perdana Menteri, Negara Brunei Darussalam, 2014
297.54 BRU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suwanda
"Buku ini berisi ajaran keutamaan sebagai orang Islam. Dipetik dari kitab-kitab yang baik, dan yang mempelajarinya mendapat kebaikan. Piwulang mengenai keutamaan hati seseorang juga diuraikan mengenai keadilan Allah terhadap umatnya. Uraian bahwa jangan membantah akan dalil-dalil hadis dan juga ijemak."
Surakarta: Babah Sidyanto, 1832
BKL.0143-IS 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>