Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifya Anandiani
"Cina pada era Dinasti Qing (1644-1912) identik dengan gaya rambut kucir yang khas bagi para pria. Gambaran tentang model rambut kucir tidak hanya dapat disaksikan dari film atau serial televisi, namun juga telah diperlihatkan dalam cerita pendek sejak periode awal kesusastraan Cina modern. Salah satu cerita pendek yang menggambarkan hal tersebut adalah cerpen yang berjudul 风波Fēngbō (Badai) karya Lu Xun, yang ditulis pada 1920. Cerpen ini mengisahkan rumor mengenai ketetapan hukum mengucir rambut menghasilkan permasalahan dalam kehidupan tokoh utama, Qi Jin. Dengan menggunakan metode kualitatif, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana sebuah rumor mengucir rambut dapat menimbulkan permasalahan, juga bagaimana kucir rambut dapat mempresentasikan identitas diri dan menjadi simbol perlawanan.

China during the Qing dynasty (1644-1912) has been known for the typical pigtails of their men. The representation of the pigtails has not only been seen in movies or television series, but also in short stories since the early period of modern Chinese literature. One of the short stories that portrayed this topic is a short story titled 风波 Fēngbō ( Storm) by Lu Xun that was written in 1920. This short story tells how a rumour about pigtails law`s decree brings a problem to the main character`s life. By using qualitative method, this paper aims to analyze how a rumor about pigtails law`s decree cause a problem and how pigtails represent individual`s identity and become a symbol of rebellion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Premaswari
"Karya sastra bukan hanya menjadi buah imajinasi seorang penulis, melainkan juga sebagai jembatan aspirasi penggambaran fenomena sosial nyata. Cerpen Feizao ditulis pada tahun 1924, merupakan sebuah karya yang lahir dari buah pemikiran seorang intelektual revolusioner, Lu Xun, yang identik dengan karya sastra realisme kritisnya. Cerpen Feizao memiliki tiga tokoh perempuan pendamping yang membentuk sebuah representasi perempuan pada saat itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan representasi tiga tokoh perempuan yang dibangun dalam kisah ini. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis dan metode intrinsik penokohan pada tokoh. Hasil dari penelitian ini memaparkan adanya penggambaran perempuan tradisional dan modern yang berusaha diungkapkan Lu Xun melalui tindak dan tutur tokoh-tokoh dalam cerpen.

A Literary works is not only as the result of an authors imagination, but also as an aspiration to portray real social phenomenon. Feizao is a short story that written in 1924 by a revolutionary intellectual, Lu Xun, who was identical with his critical realism works. Feizao short story has three additional women characters that configured a representation of women at that time. The purpose of this study is to reveal the representation of three women characters that created in this story. The research method used by the author is descriptive analysis and intrinsic approach. The results of this study revealed that there is a representation of traditional and modern women that Lu Xun tried to express through actions and dialogues of the characters in the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Siti Hanna Fauzia
"Cerpen Perceraian (离婚Líhūn) adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh Lu Xun (鲁迅 Lǔxùn) pada tahun 1925. Cerpen ini menceritakan tentang tokoh bernama Ai Gu (愛姑) yang telah dinikahkan sejak umur 15 tahun. Pada cerpen ini, Ia ingin memperjuangkan haknya yang diperlakukan tidak semestinya oleh suami dan mertuanya sehingga Ia memiliki keinginan untuk menghancurkan keluarga suaminya namun yang ia dapatkan adalah sebuah perceraian. Artikel ini menjelaskan mengenai karakter tokoh Ai Gu. Karakter Ai Gu akan terlihat melalui dialog-dialog Ai Gu dan tokoh-tokoh pada teks. Bagaimana pandangan tokoh-tokoh pada teks terhadap sikap Ai Gu. Melalui analisis tokoh dan penokohan Karakterisasi tokoh Ai Gu akan menganalisis pandangan masing-masing tokoh mengenai Ai Gu.
The Divorce is a short story written by Lu Xun in 1925. This short story tells about a character named Ai Gu who has been married since the age of 15. In this short story, she wants to fight for her rights, which her husband and father in-laws mistreated her so that she has the desire to destroy her husband`s family, but what she gets is a divorce. This article describes the characteristic of Ai Gu`s. Ai Gu characters will be visible through Ai Gu`s dialogues and characters in the text. How do the characters in the text view Ai Gu`s attitude. Through character analysis and characterization, Ai Gu characterization will analyze the views of each character about Ai Gu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Eristia Larasati
"ABSTRAK
Idiom adalah suatu bentuk bahasa yang merefleksikan filosofi dan kebudayaan suatu bangsa. Penerjemahan idiom merupakan salah satu dari beberapa masalah dalam penerjemahan. Idiom dari suatu negara memiliki latar belakang budaya dan susunan bahasa yang tidak selalu mudah dipahami oleh pembelajar asing atau non-penutur. Oleh sebab itu, penerjemahan idiom dari Bahasa Sumber ke Bahasa Sasaran tidak selalu padan. Tulisan ini membahas tentang penerjemahan idiom yang telah melalui dua kali proses penerjemahan, dari Bahasa Sumber (BSu) ke Bahasa Sasaran 1, kemudian dari Bahasa Sasaran 1 (BSa1) ke Bahasa Sasaran 2 (BSa2). Data penelitian diambil dari cerpen berbahasa Mandarin berjudul ―风波Fengbo‖ karya Lu Xun. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total sembilan idiom yang muncul di cerpen yang telah disebutkan terdapat lima idiom yang diterjemahkan dengan padan dalam BSa1 dan tiga idiom yang diterjemahkan dengan padan dalam BSa2. Sedangkan dari perbandingan antara penerjemahan kedalam BSa1 dan BSa2 terlihat perbedaan dalam memaknai dua idiom yang ada dalam data. Dapat disimpulkan bahwa penerjemahan pada proses yang kedua (BSa2) mengalami pergeseran makna yang lebih jauh dibandingkan proses yang pertama (BSa1).

ABSTRACT
Idioms are a form of language that reflects the philosophy and culture of a nation. Idiom translation is one of several problems of translation. Idioms from a certain country have a cultural background and a language structure that are not always easily understood by foreign learners or non-speakers. Therefore, translating idioms from Source Language to Target Language is not always equivalent. This paper discusses the translation of idioms that have gone through two translation processes, from Source Language (SLa) to Target Language 1, then from Target Language 1 (TLa1) to Target Language 2 (TLa2). The research data was taken from a Chinese language short story entitled 风波 Fengbo by Lu Xun. The results of the analysis show that out of the nine idioms that appear in the short stories mentioned there are five idioms which are translated with equivalents in TLa1 and three idioms which are translated as equivalents in TLa2. Whereas the comparison between translation into TLa1 and TLa2 shows differences in interpreting two idioms in the data. It can be concluded that the translation in the second process (TLa2) will experience a further shift in meaning."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Yolanda Margaretha
"Skripsi ini menganalisis kekuatan unsur instrinsik alur dan latar yang ada dalam cerpen 'Shorblac' karya Zhang Xianliang. Dalam cerpen 'Shorblac' unsur alur dan latar cerita yang disajikan oleh penulis cerpen, nampak sangat kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan kekuatan alur dan latar yang disajikan dalam cerpen 'Shorblac'. Pendekatan objektif dipilih dalam penelitian ini karena pendekatan objektif memusatkan perhatian pada analisis unsur-unsur instrinsik dalam karya sastra. Analisis terhadap penyajian alur dalam cerpen serta teori mengenai simbol dalam karya sastra menjadi landasan bagi penulis untuk memaparkan kekuatan latar dan alur dalam cerpen 'Shorblac'. Kesimpulan yang didapat penulis dari penelitian ini ialah penyajian unsur instrinsik alur dan latar yang kuat dalam cerpen 'Shorblac' dibuat demi menyampaikan nilai moral secara lebih mendalam bagi para pembaca.

This thesis analyzes the strength of the elements of plot and setting that is in the short story ldquo Shorblac rdquo by Zhang Xianliang . In the ldquo Shorblac rdquo short story element of the plot and setting of the story presented by the author of the short story, appears to be very strong. The purpose of this research is to expose the strength of the plot and the setting in the ldquo Shorblac rdquo short story. Objective approach chosen in this study because the objective approach focuses on analysis on intrinsic elements in literary work. An analysis of the representation of the plot in the short story as well as a theory of symbols in literary works become the foundation for the author to expose the power of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story. The conclusions that the author get in this research is the strong presentation of the plot and the setting in ldquo Shorblac rdquo short story was made for the sake of conveying the moral values in more depth for readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmina
"Xiao Hong adalah salah satu penulis wanita Cina yang terkenal akan novel dan cerita pendeknya pada 1930-an. Sebagai penulis ia berperan bersar dalam membangun kembali semangat bangsa Cina melalui karya sastra. Dalam menulis karyanya Xiao Hong lebih banyak menyampaikan kritik kelemahan moral manusia sebagai tema utama dalam karyanya. Salah satu karyanya yang berjudul `Tangan` (手Shǒu) yang terbit pada tahun 1936 menceritakan perjuangan seorang gadis yang mendapat diskriminasi dari teman-teman dan gurunya di sekolah karena memiliki tangan yang hitam. Dalam cerita pendek手, Xiao Hong memberikan gambaran mengenai tokoh Wang Yaming yang berasal dari keluarga miskin berusaha untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Tangan hitamnya yang disebabkan oleh pekerjaan mewarnai pakaian memberikan gambaran status sosial yang menjadi penyebab utama semua permasalahan yang dihadapinya di sekolah. Penelitian ini akan menganalisis makna tangan yang kerap muncul dalam cerita pendek手dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Dari penelitian ini penulis ingin melihat bahwa tangan dan warna memiliki makna yang dapat merujuk pada status sosial dalam masyarakat Cina. Hasil analisis dalam penelitian ini akan memberikan makna serta gambaran tentang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Xiao Hong is one of chinese female writer known for her novels and stories in the 1930s. As a writer she played a major role in rebuilding the spirit of chinese nation .Through her literary works. In writting her works, Xiao Hong delivered more about criticism of human moral weakness as main theme. One of her novels entitled " Hand" ( 手Shou ) was published in 1936 tells about the struggle of the girl who get discrimination from his friend and teacher at school because she has dark hand. In her shortstory 手,, Xiao Hong gives description of Wang Yaming who is always obedient, enterprising and patient in facing obstacles to be able to complete her education. This research will analyze the meaning of 手 that often appear in short stories by using descriptive analytical methods. From this research, the writer wants to see that ' hand and colors ' have meaning that can refer to the social status of chinese society.The result of the analysis in this study will provide meaning and an overview of the message to be conveyed by the author."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hardini Vani R.
"Cerpen Lu Xun yang berjudul Buku Harian Seorang Gila adalah salah satu sastra realis yang melanggar tradisi masyarakat Cina dan secara jelas menggambarkan kondisi rakyat Cina yang begitu mengkhawatirkan. Dalam cerpen Harian A Madman ini, karakter "aku" memiliki gangguan mental dan melihat apapun di sekitarnya menjadi sesuatu yang benar-benar aneh. Sikapnya adalah bentuk nyata yang menunjukkan bahwa ia benar-benar gila. Melalui penggambaran karakter dalam cerita pendek ini, Lu Xun memiliki tujuan tertentu yang ingin disampaikan. Jika dihubungkan dengan kondisi masyarakat Tionghoa pada saat itu, kata "gila" di sini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, karena asumsi-asumsi yang timbul dari kata "gila" tidak hanya mengacu pada arti sebenarnya dari kata "gila" itu sendiri . Tulisan ini akan membahas asumsi yang mungkin muncul melalui simbol "gila" disajikan oleh Lu Xun, dan apa yang mendorong Lu Xun untuk menulis karakter gila dalam cerita pendek ini.

Lu Xun's short stories entitled A Madman’s Diary is one of the realist literature that breaking the tradition of Chinese society and vividly describes the condition of the people of China that are so alarming. In the short story A Madman’s Diary, the “me” character have a mental disorders and see anything around him to be something really odd. His attitude is a real form that indicates that he was really crazy. Through the portrayal of characters in this short story, Lu Xun has a specific purpose to be conveyed. While connected to the condition of Chinese society at that time, the word "crazy" here can be viewed from several different perspectives, because the assumptions arising from the word "crazy" not only refers to the true meaning of the word "crazy" itself. This paper will discuss the assumptions that may emerge through the symbol of "crazy" is presented by Lu Xun, and what drives Lu Xun to come up with a crazy character in the short story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sha, Teng
Beijing: Renmin Wenxue Chubanshe , 2000
SIN 895.1308 SHA x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Riasesari
"Lu Xun adalah sastrawan Cina yang sangat memperhatikan tentang kondisi masyarakat Cina. Salah satu karyanya yang mendapat perhatian adalah cerita pendek Catatan Harian Orang Gila. Melalui kata kanibal yang menonjol dalam karya ini, Lu Xun menunjukkan pesan kepada seluruh masyarakat Cina tentang kritiknya terhadap sistem feodal tradisional dan pemikiran kuno bangsa Cina.

Lu Xun is a Chinese writer who concern about the condition of the Chinese society. One of his works that got the most attention of people is Madman Diary short story. Through the words of cannibals that stand out in this work, Lu Xun shows a message to the whole Chinese society about his criticism of the traditional feudal system and ancient Chinese thought.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Uniar
"Skripsi ini membahas sebuah cerpen Luka Karya Lu Xinhua melalui pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Pengkajian melalui pendekatan intrinsik membahas tentang karya sastra mengenai alur, latar waktu dan latar tempat, serta tokoh dan penokohan. Pendekatan ekstrinsik sebagai salah satu aspek dalam sosiologi sastra untuk menghubungkan kejadian di dalam cerpen dengan kondisi sejarah Cina. Analisis tersebut bertujuan untuk memaparkan luka batin yang dialami tokoh utama yaitu Wang Xiaohua. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa luka batin tebesar Wang Xiaohua adalah karena dia tidak dapat hidup bersama dengan ibunya. Dari cerita cerpen juga dapat diketahui bahwa apa yang disajikan oleh Lu Xinhua dalam cerpen Luka banyak hal yang menjadi realistis pada masa Revolusi Kebudayaan di Cina.

This thesis analyzed short story The Wounded by Lu Xinhua by using the intrinsic and extrinsic approaches. The study through the intrinsic approach discussed the structure of literary work including plot, time, place, and characterization of the characters themselves. Meanwhile, the extrinsic approach as one of the aspect in sosiology of literature to link the events in the short story with the history of China itself. The analysis is intended to describe the inner wound that Wang Xiaohua suffered as the main character. The study shows that the inner wound of Wang Xiaohua was mainly because she could not live with her mother. From what Lu Xinhua wrote in the story of The Wounded, it is known that some of the matters were the reflection of Chinese Cutural Revolution era."
2016
S61997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>