Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kemal Abdeelah
"Pendahuluan: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue (DENV) dengan vektor Aedes aegypti. Pada tahun 2016, terdapat 290 ribu kasus dengue di dunia dan 68.507 kasus DBD di Indonesia pada tahun 2017. Regimen terapi DBD adalah terapi suportif yaitu terapi cairan dan simptomatik. Butil galat memiliki potensi sebagai antiviral dengue. Namun, mekanisme penghambatannya masih belum diketahui sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek butil galat terhadap penghambatan reseptor dan penempelan virus dengue serotipe 2 (DENV-2) in vitro dan ikatan energi butil galat dengan protein E secara in silico.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental untuk menganalisis mekanisme butil galat sebagai antiviral dengue in vitro terhadap DENV-2 menggunakan sel Vero sebagai sel uji dan in silico untuk mengetahui ikatan energi butil galat dengan protein E DENV. Focus assay dan MTT Assay digunakan untuk menilai pengambatan reseptor dan penempelan virus, serta viabilitas sel secara berturut-turut. Konsentrasi butil galat yaitu dua kali IC50. DMSO digunakan sebagai kontrol.
Hasil: Persentase hambat pada reseptor dan penempelan virus adalah 28,68% dan 36,10%, viabilitas sel bernilai 108,69% serta ikatan energi bernilai -4,89 kkal/mol dengan konstanta inhibisi 0,26 mM.
Kesimpulan: Butil galat memiliki efek penghambatan penempelan virus yang lebih baik daripada reseptor serta memiliki ikatan yang baik dengan protein E.

Introduction: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus (DENV) with vector Aedes aegypti. In 2016, 290 thousand people were diagnosed with DHF. In 2017, there are 68,507 DHF cases in Indonesia. Therapy regiment of DHF are supportive treatments; fluid therapy and symptomatic therapy. Butyl gallate has potential antiviral activity against dengue serotype 2 virus (DENV-2). However, the inhibitory mechanism is still unknown. Therefore, this research aims to find out the effect of butyl gallate in receptor and virus attachment inhibition of DENV-2 in vitro and binding energy between butyl gallate and protein E DENV in silico.
Method: Experimental study was done to analyze butyl gallate mechanism as dengue antiviral in vitro to DENV-2 using Vero cell as test cell and in silico to calculate binding energy between butyl gallate and DENV’s E protein. Focus assay and MTT assay were used to evaluate receptor inhibition and virus attachment as well as cell viability, respectively. Butyl gallate concentration was twice that of IC50. DMSO was used as control.
Results: Inhibition percentage on receptor and virus attachment yielded 28.68% and 36.10%, Cell viability yielded 108.69%, and energy bond valued -4.89 kcal/mol with inhibition constant of 0.26 mM
Conclusion: Butyl gallate had higher inhibition effect on virus attachment compared to receptor and had stronger bond with E protein.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariel Valentino Soetedjo
"ABSTRAK
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus
dengue (DENV). Terdapat 390 juta kasus infeksi DENV per tahunnya, dan di Indonesia sendiri kasus DBD pada tahun 2017 berjumlah 68.407 dengan 493 kasus kematian. Tata laksana untuk infeksi DENV hanya bersifat suportif, serta belum ditemukan antivirus untuk DENV. Propil galat memiliki potensi untuk menjadi antivirus DENV, namun mekanisme propil galat sebagai antivirus belum diketahui.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas propil galat terhadap penghambatan replikasi DENV-2 secara in vitro serta in silico dengan menganalisis energi ikatan propil galat terhadap protein NS3 dan NS5. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengidentifikasi mekanisme propil galat sebagai antivirus DENV-2 secara in vitro dengan menggunakan sel Vero. Focus assay dilakukan untuk mengukur persentase penghambatan dan MTT assay dilakukan untuk mengukur persentase viabilitas terhadap dua kelompok yaitu penambahan propil galat pada kelompok replikasi dan penempelan-replikasi. Pada studi ini juga terdapat analisis in silico untuk mengetahui energi ikatan serta konstanta inhibisi propil galat terhadap protein NS3 dan protein NS5. Persentase penghambatan propil galat pada kelompok replikasi dan penempelan-replikasi sebesar 4,34±7,53% dan 30,7±4,88%,
berturut-turut. Persentase viabilitas sel Vero sebesar 94,64±0,4% dan 95,31±3,38% setelah kelompok replikasi dan penempelan-replikasi, secara berurutan. Energi ikatan antara propil galat dengan NS5 adalah -3,49 kkal/mol, sedangkan pada NS3 protease dan NS3 helikase sebesar -2,47 kkal/mol dan -3,72 kkal/mol. Propil galat memiliki aktivitas penghambatan penempelan-replikasi DENV secara in vitro dan memiliki ikatan yang stabil terhadap NS5 dan NS3.

ABSTRACT
Dengue fever (DF) and dengue hemorrhagic fever (DHF) are diseases caused by dengue virus (DENV). There are 390 million cases of DENV infection globally every year, and in Indonesia, there were 68.407 identified DHF cases with 493 mortality cases in 2017. The mainstay of treatment for DENV infection is supportive, and an antiviral drug for DENV has not been developed. Propyl gallate has potential to be an antivirus for DENV. However, the mechanism is still unknown. This study aims to identify the activity of propyl gallate in DENV-2 replication in vitro and analyze the binding energy of propyl gallate
towards NS3 and NS5 protein in silico. This is an experimental study to identify the mechanism of propyl gallate as an antivirus for DENV-2 in vitro using Vero cells as viral culture. Focus assay was conducted to measure inhibition percentage and MTT assay was conducted to measure viability percentage in two groups, which is viral replication and viral attachment-replication. In this study, there is also in silico analysis to identify the binding energy and inhibition constant of propyl gallate towards NS3 dan NS5 protein. Inhibition percentage in viral replication and viral attachment-replication are 4,34±7,53% and 30,7±4,88%, respectively. Viability percentage in viral replication and viral
attachment-replication are 94,64±0,4% and 95,31±3,38%. The binding energy between propyl gallate and NS5, NS3 protease, and NS3 helicase are -3,49 kkal/mol, -2,47 kkal/mol, and -3,72 kkal/mol. Propyl gallate has good inhibition activity towards DENV-2 attachment-replication in vitro, and good binding stability with NS5 and NS3 in silico."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifa Mayang Lestari
"ABSTRAK
Pendahuluan: Infeksi Virus Dengue (DENV) yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes sp. Nyamuk ini bertanggungjawab atas 1,14 juta disability-adjusted life-years (DALY) pada tahun 2013 dengan angka insidensi 50-100 juta setiap tahunnya, namun belum ada tatalaksana kausatif yang teruji secara klinis dengan hasil bermakna. Telah diketahui bahwa terdapat hubungan antara viremia dengan keparahan manifestasi DENV sehingga perlu dikembangkan antivirus DENV. Turunan asam galat yaitu butil galat mempunyai aktivitas antivirus dan tidak bersifat toksik akan tetapi mekanisme bagaimana senyawa tersebut menghambat replikasi DENV belum diketahui. Metode: Uji in vitro dilakukan dengan memberi butil galat pada sebelum dan juga setelah DENV menginfeksi sel. Uji fokus digunakan untuk mengetahui penurunan titer virus setelah diberi perlakuan, sedangkan uji MTT digunakan untuk mengetahui efek toksik dari butil galat. Pada Uji in silico, ikatan Energi didapatkan melalui apllikasi Autodock Tools sehingga dapat ditentukan konformasi ikatan antara butil galat dengan NS-3 dan NS-5. Hasil: Persentase efektivitas hambat butil galat sesudah infeksi DENV adalah 67,4% sedangkan perlakuan sebelum-sesudah infeksi DENV adalah 41,1%. Persentase viabilitas butil galat sesudah dan pada sebelum-sesudah infeksi DENV adalah 99,8% dan 95,9% secara berurutan. Konformasi terbaik ligan internal SAH dan NS-5 memiliki ikatan energi -6,84 kkal/mold dan konstanta inhibisi 9,68 mM. Konformasi terbaik butil galat dan NS-5 memiliki ikatan energi -5,28 kkal/mold dan konstanta inhibisi 134,08 mM. Konformasi terbaik butil galat dan NS-3 memiliki ikatan energi -2,11 kkal/mold dan konstanta inhibisi 28,42 mM Kesimpulan: Butil galat memiliki aktivitas hambat yang baik dengan toksisitas yang rendah pada mekanisme post dan pre-post infeksi. Sedangkan energi ikatan yang terjadi antara butil galat dengan NS-3 dan NS-5 yaitu -2,11 kkal/mold dan -5,28 kkal/mold. Butil galat memiliki potensi sebagai antivirus DENV dimasa mendatang."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Nuwwaaridya Fitriani
"Dengue adalah salah satu penyakit yang ditularkan melalui nyamuk dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia dan menyebabkan berbagai spektrum penyakit, mulai dari ringan hingga mematikan seperti sindrom syok dengue. Meskipun dengue memiliki angka insidens dan angka kematian yang tinggi, tetapi anti virus untuk dengue virus (DENV) belum ditemukan. Sehingga, riset mengenai pengembangan anti virus dengue sangatlah dibutuhkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antivirus dari isobutil galat terhadap virus dengue in vitro. Pada eksperimen ini, sel Huh-7-it diinfeksi dengan DENV2 strain NGC dan diperlakukan dengan isobutil galat pada berbagai konsentrasi. Replikasi virus dihitung dengan menggunakan Focus Forming Unit (FFU). IC50 didapat dengan menggunakan focus assay, sedangkan CC50 dihitung menggunakan MTT assay. Nilai selectivity index (SI) ditentukan sebagai rasio CC50 terhadap IC50. Isobutil galat menunjukan sedikit efek sitotoksik terhadap sel Huh dengan nilai CC50 sebesar 167.19 μg/mL dan aktivitas anti-inflamasi yang kuat (IC50=4.45 μg/mL) dan memiliki nilai SI yang signifikan, yaitu 25.69. Isobutil galat memiliki potensi sebagai antivirus dengue yang baik. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memeriksa aktivitas inhibitori dari isobutil galat terhadap DENV in vivo.
Dengue is a mosquito-borne disease with a high prevalence in Indonesia and causes a wide spectrum of diseases, ranging from mild to deadly, such as dengue shock syndrome. Although dengue has a high incidence and mortality rate, anti-virus for dengue virus (DENV) has not been found. Thus, research on the development of anti-dengue virus is needed. The aim of this study was to evaluate the antiviral activity of isobutyl gallate against dengue virus in vitro. In this experiment, Huh-7-it cells were infected with DENV2 strain NGC and treated with isobutyl gallate at various concentrations. Virus replication was calculated using the Focus Forming Unit (FFU). IC50 was obtained using focus assay, while CC50 was calculated using MTT assay. The selectivity index (SI) value is determined as the ratio of CC50 to IC50. Isobutyl gallate showed a slight cytotoxic effect on Huh cells with a CC50 value of 167.19 g/mL and strong anti-inflammatory activity (IC50=4.45 g/mL) and a significant SI value of 25.69. Isobutyl error has potential as a good dengue antiviral. However, further studies are needed to examine the inhibitory activity of isobutyl gallate against DENV in vivo."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiyatul Mardiyah
"Pendahuluan: Infeksi virus dengue merupakan infeksi yang paling banyak terjadi di Indonesia. Terapi infeksi dengue umumnya bersifat suportif berupa terapi cairan dan simptomatik. Berdasarkan penelitian sebelumnya, quercetin diketahui memiliki potensi sebagai antiviral dengue. Namun, mekanisme penghambatannya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persentase hambatan quercetin pada mekanisme penghambatan reseptor dan penempelan virus dengue serotipe 2 (DENV-2), persentase viabilitas sel terhadap quercetin, serta ikatan energi antara quercetin dengan protein E pada DENV secara in silico. Metode: Senyawa diuji secara in vitro terhadap DENV-2 menggunakan sel Vero. Dilakukan dua jenis pengujian, yaitu uji penghambatan reseptor dan penempelan virus melalui uji fokus dan uji viabilitas sel melalui uji MTT. Konsentrasi quercetin yang digunakan sebagai uji adalah sebesar 2 kali IC50 (36,81 µg/ml). Pengujian hambatan secara in silico dengan menggunakan software Autodock Tools - 1.5.6. Hasil: Nilai persentase penghambatan pada reseptor dan penempelan DENV dengan quercetin adalah 23,53% dan 45%. Persentase viabilitas sel vero terhadap quercetin pada penghambatan tahap pra-infeksi adalah 109,82%. Interaksi antara quercetin dan protein E DENV memiliki nilai ikatan energi dan konstanta inhibisi pada konformasi terbaik sebesar -4,89 kkal/mol dan 0,26 mM. Kesimpulan: Quercetin berpotensi sebagai antiviral dengue melalui mekanisme penghambatan pada tahap pra-infeksi, terutama penghambatan penempelan virus

Introduction: Viral dengue infection is the most common infection in Indonesi. Nowadays, management of DHF is only supportive care, i.e, fluid and symptomatic therapy. Based on previous research, quercetin has potency as antiviral dengue, but the mechanism is still unknown. Thus, the purpose of this research is to evaluate the percentage of reseptor inhibition and dengue serotype 2 virus (DENV-2) attachments inhibition with quercetin, cell viability percentage against quercetin, and energy bond between quercetin and protein E DENV in silico. Method: The compound was tested in vitro against DENV-2 using Vero Cells. There were 2 type of tests, receptor and DENV attachment inhibitory test using focus assay and viability test using MTT assay. The quercetin concentration was 2 times IC50 (36,81µg/ml). In silico study was conducted using Autodock Tools – 1.5.6. Results: Inbitory percentage of reseptor and DENV attachment with quercetin were 23,53% and 45%. Vero cell viability against quercetin in pre-infection step was 109,82%. Energy bond and inhibition constanta between quercetin and protein E DENV were -4,89 kkal/mol and 0,26 mM. Conclusion: This study shows that quercetin has potency as antiviral dengue through DENV attachment inhibition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ko Abel Ardana Kusuma
"

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi global dengan insiden dan mortalitas tinggi. Virus dengue (DENV), penyebab dari infeksi ini, memiliki vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Namun, hingga saat ini belum ada antivirus spesifik yang tersedia dan upaya pencegahan masih belum efektif. Propil galat merupakan unsur fenolik berpotensi sebagai kandidat antivirus DENV, tetapi belum diketahui bagaimana mekanisme penghambatannya. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis penghambatan reseptor sel dan pengikatan envelope DENV oleh propil galat untuk mengidentifikasi mekanisme propil galat sebagai antivirus DENV secara in vitro dan in silico. Studi ini merupakan eksperimen laboratorium untuk menganalisis mekanisme propil galat sebagai antivirus DENV pada tahap penempelan virus secara in vitro. Strain DENV yang digunakan adalah DENV-2 dan sel kultur yang digunakan adalah sel Vero. Persentase penghambatan diperoleh dengan metode focus assay, sedangkan persentase viabilitas menggunakan metode MTT assay. Selain itu, uji in silico dilakukan untuk mengetahui energi ikatan dan konstanta inhibisi propil galat terhadap protein E. Persentase penghambatan propil galat perlakuan reseptor dan protein E yakni berturut-turut sebesar 9 ± 2,65% dan 53 ± 9,85%. Persentase viabilitas pada perlakuan tahap penempelan virus ke sel adalah 125±1%. Energi ikatan propil galat terhadap protein E adalah -3,21 kkal/mol dengan konstanta inhibisi sebesar 4,44 mM. Propil galat memiliki efek penghambatan terhadap DENV-2 dan tidak toksik jika diberikan pada tahap penempelan virus secara in vitro. Energi ikatan antara protein E dengan propil galat sangat rendah sehingga ikatannya spontan dan afinitasnya baik. Propil galat lebih berpotensi sebagai profilaksis DENV-2.


Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a global infectious disease with a high incidence and mortality. Dengue virus (DENV), the etiologic agent, has Aedes aegypti and Aedes albopictus as its vectors. However, there is no specific antivirus available and prevention efforts are still ineffective. Propyl gallate is a potential candidate for DENV antivirus, but the mechanism is not yet known. In this study, inhibition of cell receptor and binding of DENV envelope by propyl gallate were conducted to identify its in vitro and in silico mechanism as an anti-DENV. This is an experimental study to analyze the mechanism of propyl gallate as  DENV antivirus in viral attachment stage. DENV-2 was the strain used and the culture cell used was the Vero cell. The inhibitory percentage was obtained by focus assay method, while the viability percentage using MTT assay method. In addition, in silico test was carried out to calculate propyl gallates binding energy and inhibition constant for protein E. The inhibitory percentage of propyl gallate towards receptor and viral envelope are 9±2.65% and 53±9.85%, respectively. The viability percentage in viral attachment inhibition was 125±1%. The binding energy of propyl gallate to protein E was -3.21 kcal/mol with inhibition constant of 4.44 mM. Hence, propyl gallate has an inhibitory effect on DENV-2 and is non-toxic if given in viral attachment stage. The low binding energy between protein E and propyl gallate shows spontaneous bond with a good affinity. Propyl gallate is more potential as DENV-2 prophylaxis.

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovendo Ilham Widodo
"Infeksi virus dengue (DENV) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang belum dapat diatasi. IFN-γ merupakan respon imun yang berperan dalam mekanisme antivirus yang juga dapat memicu reaksi inflamasi dalam perjalanan infeksi DENV. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diketahui propil galat dan etil galat memiliki kemampuan anti DENV, yang dalam penelitian ini dianalisis lebih lanjut mekanismenya dalam menghambat replikasi DENV dengan sistem kultur sel Vero, potensi antiinflamasi melalui pembentukan spot sel PBMC penghasil IFN-γ dengan sistem ADE, serta analisis ADMETox dan molecular docking yang menargetkan propil galat dan etil galat terhadap protein DENV secara in-silico. Propil galat dan etil galat terbukti memiliki aktivitas antiDENV tertinggi pada tahap pasca-infeksi, 94,04 ± 1,75% (propil galat) dan 92,07 ± 2,20% (etil galat). Pemberian propil galat dan etil galat juga terbukti dapat menurunkan jumlah SFU IFN-γ pada PBMC yang diinfeksikan DENV, 366,83±6,03 (propil galat 2xIC50), 315,75±4.99 (etil galat 2xIC50). Hasil studi ADMETox kedua antivirus ini memenuhi 5 kaidah aturan Lipisnki dan tidak bersifat toksik. Sementara itu, docking terhadap protein E, NS1, dan NS3 menghasilkan nilai energi ikatan terbesar pada protein NS3. Propil galat dan etil galat mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kandidat obat untuk infeksi DENV.

Dengue virus infection (DENV) is one of the global health problems that has yet to be solved. In the course of DENV infection, IFN-γ is an immune response that plays a role in antiviral mechanisms that can also trigger inflammatory reactions. From the results of previous studies, it is known that propyl gallate and ethyl gallate have anti-DENV abilities. This study are further analyzed for their mechanisms in inhibiting DENV replication with the Vero cell culture system, anti-inflammatory potential through the formation of IFN-γ-producing PBMC cell spots with the ADE system, and analysis ADMETox of propyl gallate and ethyl gallate and binding targets evaluation to DENV proteins through in-silico analysis. Propyl gallate and ethyl gallate were shown to have the highest antiDENV activity at the post-infection stage, 94.04 ± 1.75% (propyl gallate) and 92.07 ± 2.20% (ethyl gallate). Administration of propyl gallate and ethyl gallate was also shown to reduce the number of SFU IFN-γ in DENV-infected PBMCs, 366.83 ± 6.03 (propyl gallate 2xIC50), 315.75 ± 4.99 (ethyl gallate 2xIC50). The results of the ADMETox study of these two antivirals fulfill the 5 rules of Lipisnki's rule and are not toxic. Meanwhile, docking against E, NS1, and NS3 proteins resulted in the largest binding energy value on the NS3 protein. Propyl gallate and ethyl gallate have the potential to be developed as drug candidates for DENV infection."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudah
"ABSTRAK
Infeksi dengue (DENV) merupakan salah satu penyakit endemik di daerah tropis dan subtropis yang disebabkan oleh virus dengue melalui vektor nyamuk dari genus Aedes, khususnya oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hingga saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk mengatasi infeksi dengue. Salah satu pengobatan baru yang dibutuhkan bersifat antivirus yang dapat menghambat aktivitas enzim yang berperan dalam replikasi di dalam tubuh. Pada penelitian ini dilakukan pengujian dari senyawa asam galat dan enam turunannya (benzil-, propil, dialil-, alil-, etil-, dan salisil galat) secara in vitro pada sel Huh7it-1 dengan DENV2 dan secara in silico dengan docking protein-ligan terhadap strain NGC dan 251 sekuens NS5 pada GenBank (NS5 konsensus). Salisil galat merupakan kandidat paling potensial secara in vitro (IC50: 12,18 μg/ mL, CC50: 259,35 μg/ mL, SI: 21,30) dan in silico (S: -16,793 kkal/ mol, pKi 3,344 μM). Propil galat dan etil galat ditemukan potensial secara in vitro (untuk propil galat, IC50: 13,19 μg/ mL, CC50: 241,85 μg/ mL, SI: 18,33; untuk etil galat, IC50: 14,39 μg/ mL, CC50: 185,60 μg/ mL, SI: 7,24), namun secara in silico paling rendah nilainya (untuk propil galat, nilai S: -11,908 kkal/mol, pKi 5,771 μM; untuk etil galat, nilai S: -5,513 kkal/mol, pKi 4,974 μM). Melalui docking pada sekuens konsesus NS5 diketahui, setiap jenis asam galat potensial tersebut dapat berikatan dengan masing-masing GLU715, LYS668, ASN701, THR584; ARG472, ASP663, ARG207; dan LYS139, ARG207. Secara keseluruhan, turunan asam galat hasil modifikasi memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan senyawa aslinya

ABSTRACT
Dengue infection (DENV) is an endemic disease in tropical and subtropical regions caused by dengue virus that is transmitted by mosquitos of Aedes aegypti and Aedes albopictus. Currently, there is no effective treatment to overcome dengue infection. As alternative, a new approach of drug is needed by targeting inhibition of enzyme activity that responsible for viral replication. In this research examined synthetic gallic acid and its six derivatives (benzyl-, propyl, diallyl-, allyl-, ethyl-, and salicyl gallate) through in vitro in Huh7it-1 with DENV2 and in silico with protein-ligand docking against 251 sequences NS5 in GenBank. Salicyl gallate was the best candidate in in vitro analysis (IC50: 12,18 μg/ mL, CC50: 259,35 μg/ mL, SI: 21,30) and in in silico analysis (S: -16,739 kkal/ mol, pKi 3,344 μM). Propyl- and ethyl gallate were showed potential in in vitro (for propyl gallate, IC50: 13,19 μg/ mL, CC50: 241,85 μg/ mL, SI: 18,33; for ethyl gallate, IC50: 14,39 μg/ mL, CC50: 185,60 μg/ mL, SI: 7,24), however showed lowest scoring in in silico (for propyl gallate, S score: -11,908 kkal/mol, pKi 5,771μM; for ethyl gallate, S score: -5,513 kkal/mol, pKi 4,974μM). Using docking, each of potential gallic acid types above was able to bind to GLU715, LYS668, ASN701, THR584; ARG472, ASP663, ARG207; dan LYS139, ARG207. Overall, derivatives gallic acid modified was showed better result rather than original compound"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juanita L T Samban
"ABSTRAK
Infeksi dengue memiliki prevalensi yang tinggi di dunia, dengan spektrum penyakit yang luas yaitu Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue, dan Sindrom Syok Dengue. Namun, tatalaksana yang ada tidak bersifat spesifik. Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari vaksin dan antivirus dengue. Salah satu yang sudah terbukti memiliki efek antivirus dengue adalah senyawa turunan asam galat yaitu propil galat dan etil galat. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui efek antivirus campuran propil galat dan etil galat terhadap virus dengue serotipe 2 pada sel Huh7it-1. Efek sitotoksisitas senyawa terhadap sel diuji dengan metode 3- 4,5-dimethylthiazol-2-yl -2,5-diphenyltetrazolium bromide assay. Nilai yang didapat digunakan untuk mencari nilai konsentrasi toksik 50 . Efek inhibisi senyawa terhadap replikasi virus diuji dengan metode focus assay. Nilai yang didapat digunakan untuk mencari nilai konsentrasi hambat 50 . Dari hasil penelitian didapatkan nilai CC50 = 117.942 mg/ml, IC50 = 4.455 mg/ml, dan SI = 26.474. Campuran propil galat dan etil galat memiliki efek antivirus terhadap DENV-2 dan cukup selektif.

ABSTRACT
Dengue infection have a serious prevalence in worldwide with a broad spectrum of disease from dengue fever, dengue hemorrhagic fever, and dengue shock syndrome. Otherwise, the nowadays treatment seems not specific for the dengue itself. There were a lot of study to search for the vaccine and the antivirus. One of the successful study that contained a significant effect of dengue antivirus is a chemical compound from gallate acid named propyl gallate and ethyl gallate. This experimental study aim to know the antivirus effect from the mixture of propyl gallate and ethyl gallate to the dengue virus serotype 2 in Huh7it 1 cells. Cytotoxicity effect of the mixture to the cells tested by 3 4,5 dimethylthiazol 2 yl 2,5 diphenyltetrazolium bromide assay technique. Obtained results can be used to search for the half cytotoxic concentration. The inhibition effect from this mixture to the viral replication processes tested by focus assay technique. Obtained results can be used to search for the half inhibitory concentration. From this study, the value of CC50 is 117.942 g mL, meanwhile the value of IC50 is 4.455 g mL with the SI value is 26.474. The mixture of propyl gallate and ethyl gallate have an antivirus effect to DENV 2 strain which are quite selective."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Permana Supandi
"Pendahuluan: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 68.407 kasus dengan provinsi dengan jumlah kasus Dengue terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat. Penyebaran penyakit DBD di Indonesia semakin meluas dan umumnya dapat ditularkan kepada anak-anak berusia kurang dari 15 tahun. Namun, pengobatan yang direkomendasikan oleh WHO untuk demam berdarah hanya bersifat simptomatik. Padahal, dengan adanya antivirus Dengue, viral load di dalam tubuh akan cepat berkurang dan mengurangi risiko keparahan penyakit dan penyebaran penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kuersetin sebagai antivirus Dengue dengan melihat pengaruh pemberian kuersetin pada stadium pasca infeksi dan pra infeksi secara in vitro serta menganalisis ikatan antara kuersetin dengan NS3 dan NS5. protein dalam silika. Metode: Penelitian ini menggunakan metode focus assay untuk menghitung persentase hambatan dan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 490 nm untuk menilai absorbansi dan mendapatkan nilai viabilitas sel. Pengujian in silico dilakukan dengan menggunakan software Autodock Tools 1.5.6 untuk melihat hasil docking protein NS3 dan NS5 terhadap quercetin. Hasil: Persentase penghambatan quercetin pada stadium pasca infeksi sebesar 62,54%, sedangkan pada stadium pra pasca infeksi sebesar 36%. Uji viabilitas sel pada stadium pasca infeksi kuersetin sebesar 94,68%, sedangkan pada stadium pra pasca infeksi sebesar 72,95%. Hasil uji docking in silico protein NS3 dengan kuersetin diperoleh energi ikatan, koefisien hambat, dan ikatan hidrogen pada konformasi terbaik berturut-turut -5,43 kkal/mol, 104,65 M, dan 4. koefisien hambat, dan ikatan hidrogen pada konformasi terbaik adalah -7,57 kkal/mol, 2,81 M, dan 5. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penghambatan yang dimiliki kuersetin terhadap replikasi DENV pada tahap pasca infeksi tinggi, sedangkan pada tahap pra infeksi, pasca infeksi infeksi memiliki persentase penghambatan yang rendah. Nilai viabilitas sel pada tahap pasca infeksi dan pada tahap pra pasca infeksi tinggi dengan nilai terbesar pada tahap pasca infeksi. Quercetin dapat mengikat lebih efektif ke NS5 daripada ke NS3.

Introduction: Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Indonesia in 2017 reached 68,407 cases with the province with the highest number of dengue cases being West Java Province. The spread of dengue fever in Indonesia is increasingly widespread and can generally be transmitted to children aged less than 15 years. However, the treatment recommended by WHO for dengue fever is only symptomatic. In fact, with the dengue antiviral, the viral load in the body will quickly decrease and reduce the risk of disease severity and disease spread. The purpose of this study was to determine the potential of quercetin as an antiviral for Dengue by looking at the effect of quercetin administration at the post-infection and pre-infection stages in vitro and to analyze the bond between quercetin and NS3 and NS5. protein in silica. Methods: This study used the focus assay method to calculate the percentage of resistance and used a spectrophotometer with a wavelength of 490 nm to assess absorbance and obtain cell viability values. In silico testing was carried out using Autodock Tools 1.5.6 software to see the results of NS3 and NS5 protein docking against quercetin. Results: The percentage of quercetin inhibition in the post-infection stage was 62.54%, while the pre-post-infection stage was 36%. The cell viability test at the post-infection stage of quercetin was 94.68%, while at the pre-post-infection stage it was 72.95%. The results of the docking in silico protein NS3 with quercetin obtained bond energy, inhibition coefficient, and hydrogen bonding at the best conformation -5.43 kcal/mol, 104.65 M, and 4. inhibition coefficient, and hydrogen bonding at the best conformation. were -7.57 kcal/mol, 2.81 M, and 5. Conclusion: The results showed that the percentage of inhibition of quercetin on DENV replication in the post-infection stage was high, whereas in the pre-infection, post-infection stage, the percentage of inhibition was high. low. The value of cell viability at the post-infection stage and at the pre-post-infection stage was high with the greatest value at the post-infection stage. Quercetin can bind more effectively to NS5 than to NS3."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>