Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ritonga, Noah Chrisella Gabriel
"Makian atau umpatan merupakan sebuah perilaku bahasa yang lazim dalam budaya tutur lisan. Makian seringkali juga ditemukan dalam sketsa komedi atau sketch comedy. Dalam sebuah sketsa, seringkali menggunakan berbagai variasi kata makian beserta fungsinya yang juga beragam. Fungsi kata makian yang beragam dalam dialog muncul secara kontekstual yang dapat dilihat dari unsur nonverbal, seperti ekspresi wajah, suara, dan gerak tubuh. Menurut Andersson dan Trudgill serta Burridge dan Stebbins, kata makian memiliki empat fungsi, yakni abusive, expletivestylistic atau auxiliary, dan social atau humorous. Penelitian ini akan membahas bentuk makna dan fungsi kata makian dalam  tiga video sketsa komedi Slupschutters tahun 2019 dengan menggunakan metode desktriptif kualitatif serta penghitungan data. Hasil analisis menunjukkan beberapa temuan baru seperti kata tunggal yang bermakna positif bisa berfungsi sebagai kata makian dan terdapat variasi penggunaan interjeksi dalam tuturan lisan.

Pursing or swearing is a language behavior that is common in oral speech culture. Swearing can also be found in a sketch comedy. In a sketch, there are various swearwords with their own functions. Contextually, the variations of swearwords` function can be seen from nonverbal elements, such as facial expression, voice, and gesture. According to Andersson and Trudgill and Burridge and Stebbins, there are four functions of swearwords (expletive, abusive, stylistic/auxiliary, social/humorous). This journal focuses on the analyzing the swearwords` form of meaning functions in the three episodes of sketch comedy Sluipschutters (2019) based on context and speech situations they are spoken. This research uses qualitative descriptive method, supported by calculation of datas. Analysis` results show that there are several new findings, such as a single word that has a positive meaning can be used as a swear word and there are some variation in the use of interjection in oral speech.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Yulianti
"ABSTRAK
Kata makian adalah sebuah kata yang digunakan untuk menghakimi, mengintimidasi dan merendahkan seseorang. Namun secara kontekstual, tidak semua kata makian mengacu pada hal negatif. Kata makian akan bersifat positif, seperti candaan atau pun tanda keakraban, tergantung dari konteks tutur dan situasi penuturan. Penelitian ini akan membahas fungsi makian menurut Andersson dan Trudgill serta Burridge dan Stebbins dalam film Belanda untuk remaja berjudul Ben X dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Selain itu, model SPEAKING dan unsur-unsur nonverbal, seperti ekspresi wajah, suara, dan gerak tubuh, juga akan digunakan dalam paper ini.Penelitian bertujuan untuk memaparkan fungsi kata makian secara tepat dan benar sesuai konteks, sehingga menghindari kesalahpahaman antar penutur dan objek tutur. Kata makian memiliki empat fungsi, yakni expletive, abusive, stylistic atau auxiliary, dan social atau humorous. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua belas kata makian dan dominasi oleh fungsi abusive. Selain itu, ditemukan kata makian yang memuat dua fungsi sekaligus. Dalam film tersebut, kata makian tidak hanya ditemukan dengan tujuan intimidasi, tetapi juga untuk menunjukkan solidaritas antar kelompok.

ABSTRACT
Swear word is a word used to judge, intimidate and humiliate someone. But contextually, not all of swear words consist of negative nuance. Swear word can be used positively, such as in jokes and as form of solidarity, depending on the context. This reseacrch focuses on the function of swear words present in The Dutch film Ben X ,a film for teenagers. This research uses descriptive analytic method. The SPEAKING model and nonverbal elements, such as facial expressions, sounds, and gestures, will allso be used in his ressearch. This paper aims to identify and describe the function of swear words in an appropriate and correct manner according to the context to avoid misunderstanding. Swear word has four functions, namely expletive, abusive, stylistic or auxiliary, and social or humorous. The result shows that there are twelve swear words and it is dominanced by the abusive function. In addition, swear word can contain of two functions at once. In the film, swear words are not only found with the intention to intimidate, but also to show solidarity among groups."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diani Abdianillah
"Dalam bukunya Funktionen von Jugendsprache, Susanne Augenstein mengemukakan bahwa salah satu fungsi bahasa remaja adalah alat mengekspresikan diri. Memaki adalah hal yang lumrah dilakukan oleh manusia, termasuk remaja. Memaki merupakan reaksi verbal terhadap rasa frustrasi atau kegagalan. Kehidupan remaja yang penuh konflik ini dapat dilihat dalam film Türkisch für Anfänger, di mana terdapat beberapa kata makian yang tidak diketahui jenis makiannya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis makian dalam film tersebut berdasarkan teori yang dikemukakan Jannis Androutsopoulos. Menurut Androutsopoulos, secara umum kata makian dibedakan menjadi dua, yaitu distanzierende Beschimpfung (makian yang menjauhkan) dan harmlose Beschimpfung (makian yang tidak menyakiti). Kemudian dia membaginya menjadi empat jenis, yaitu: rituelle (makian ritual), gerechtfertigte (makian yang dibenarkan), typisierende (makian yang menghakimi), dan distanzierende Beschimpfung (makian yang menjauhkan). Dari sebelas kata makian yang dianalisis, ditemukan gerechtfertigte, typisierende, dan distanzierende Beschimpfung, sementara itu tidak ditemukan harmlose Beschimpfung, walaupun pada akhir film para pemeran utama menjalin hubungan baik.

On her book Funktionen von Jugendsprache, Susanne Augenstein claims that one of the function of youth language is a tool for expressing the feeling. People are likely to swear, including teenagers. Swearing is verbal reaction towards frustration or failure. Teenagers´ life that full of conflicts can be seen in a film titled Türkisch für Anfänger, where swear words can be found, yet are not classified into particular kind of swear words. The purpose of this academic writing is to classify the kind of swear words in this film based on the theory of Jannis Androutsopoulos. According to Androutsopoulos, swear words are generally divided into two kinds, distanzierende Beschimpfung (distanced swear word) and harmlose Beschimpfung (harmless swear word). Then he divided them into four parts, rituelle (ritual swear word), gerechtfertigte (justified swear word), typisierende (judgmental swear word), and distanzierende Beschimpfung (distancing swear word). Eleven analyzed words are classified as gerechtfertigte, typisierende, and distanzierende Beschimpfung, whereas harmlose Beschimpfung can be found here, though in the end of the film the lead characters make a good relationship."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naquita Novenna Yusuf
"Dalam kehidupan sehari-hari, ketika merasa kesal, sedih, marah, dan jengkel, kata makian kerap kali digunakan untuk meluapkan perasaan-perasaan tersebut. Dalam perkembangannya, penggunaan kata makian juga digunakan untuk mengungkapkan rasa senang, rasa terkejut gembira, mendekatkan hubungan, menunjukkan keintiman hubungan sehingga penggunaan kata makian tidak selalu memiliki makna negatif. Penelitian ini menganalisis emosi dan makna yang diungkapkan oleh kata makian berbahasa Mandarin yang tidak bermakna menghina dalam film Dear Ex 誰先愛上他的 Shéi Xiān Ài Shàng Tā De “Siapa Yang Terlebih Dahulu Mencintainya?” dan mengkategorikannya berlandaskan teori emosi milik Paolo Santangelo (2003). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode simak dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa kata makian bermakna tidak menghina dapat mengungkapkan rasa senang, puas, kaget, malu, dan kesal. Selain itu, kata makian tidak bermakna menghina dapat memiliki makna ungkapan rasa sakit fisik. Namun, kata makian dalam penelitian ini hanya menunjukkan empat jenis emosi dari lima jenis emosi yang mana tidak ditemukan kata makian yang dapat diklasifikasikan ke dalam emosi rasa positif beserta harapannya. Keempat jenis emosi yang ditunjukkan oleh kata makian dalam penelitian ini adalah: (1) rasa puas; (2) emosi penonjolan nilai negatif; (3) emosi perlawanan agresif , dan (4) rasa tidak puas.

In everyday life, when people feel upset, sad, angry, and irritated, swear words are often used to express these feelings. However, in its development, swear words are also used to express pleasure, surprise, to make a relationship closer, and to show the intimacy of a relationship. Hence, the function of swear words does not always contain negative meanings. This paper analyzes the emotions of non-derogatory Chinese swear words in the film Dear Ex 誰先愛上他的 Shéi Xiān Ài Shàng Tā De “Siapa Yang Terlebih Dahulu Mencintainya?” and categorizes them based on Paolo Santangelo's theory of emotion (2003). The method used is a qualitative method with the listening method and descriptive analysis. The results of the research show that non-derogatory swear words could express pleasure, satisfaction, surprise, shame, and irritation. In addition, nonderogatory swear words also can be used for expressing physical pain. However, swear words in this study only showed four classes of emotions out of five classes of emotions where no swear words were found that could be classified into positive expectation and interaction. The four classes of emotions shown by swear words in this study are:1) satisfactory affects; (2) negative projection; (3) aggressive-opposing emotions, and (4) unsatisfactory affects."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hafizhah Indriyani Riyanto
"Asian Americans have been portrayed in a stereotypical light in numerous genres of Hollywood films including romantic comedy (romcom). Always Be My Maybe (2019) sheds a different light on Asian American representation in the romcom genre, which has been dominated by stories of white characters. Drawing on the specific trope in romcom namely the ‘slacker-striver romance’ and Asian American representation in films, this article argues that the slacker striver romance consequently affects Asian American representation in Always Be My Maybe (2019). Using the cinematic analysis method, this paper suggests that the film battles the model minority myth which expects Asian Americans to be successful, and it contests the lotus blossom stereotype which paints Asian American women as subservient. Furthermore, the evidence concludes that the film criticizes the slacker-striver romance’s usage of the woman as ‘tools’ to help the man grow up and emphasizes the importance of mutual support as well as understanding in a relationship. Therefore, Always Be My Maybe (2019) provides a distinct approach in representing Asian Americans and their journey in finding love with the light-hearted tone of a romantic comedy.

Orang-orang Asia Amerika telah direpresentasikan dengan stereotip dalam berbagai genre film Hollywood termasuk komedi romantis (romcom). Film Always Be My Maybe (2019) menyoroti representasi Asia Amerika dalam genre romcom, yang umumnya didominasi oleh cerita karakter kulit putih. Menggunakan salah satu trope dalam genre romcom yaitu ‘slacker-striver romance’ dan representasi Asian Amerika untuk menganalisis film Always Be My Maybe (2019), artikel ini berpendapat bahwa trope slacker-striver romance mempengaruhi representasi karakter Asia Amerika dalam film ini. Melalui metode analisis sinematik, kajian ini menunjukkan bahwa film tersebut menyanggah mitos model minoritas yang mengharapkan kesukseskan orang Asia Amerika serta menentang stereotip lotus blossom yang menggambarkan wanita Asia Amerika selalu tunduk. Lebih jauh, bukti yang dipresentasikan dalam studi ini menyimpulkan bahwa film ini mengkritik bagaimana trope slacker-striver romance menggunakan karakter-karakter wanita sebagai ‘alat’ untuk membantu karakter-karakter pria tumbuh dewasa dan menekankan pentingnya dukungan serta pengertian yang seimbang dalam satu hubungan. Oleh karena itu, film Always Be My Maybe (2019) mengajukan pendekatan tersendiri dalam merepresentasikan orang-orang Asia Amerika dan perjalanan cinta mereka dengan nuansa komedi romantis yang ringan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Novirsta Sani
"ABSTRAK
Beberapa iklan menggunakan headline yang dapat memudahkan pembaca untuk mengetahui pesan dari sebuah iklan. Pemilihan headline tidak terlepas dari pemilihan kata yang menarik serta keterkaitannya dengan gambar dalam iklan. Penggunaan kata pada headline, baik headline yang secara langsung maupun tidak langsung menyampaikan pesan iklan, tidak terlepas dari target iklan tersebut dan cenderung menggunakan kata yang memiliki makna berdasarkan konteks iklan tersebut. Oleh karena itu, sering ditemukan kata-kata pada headline iklan yang mengalami perubahan makna dan memiliki asosiasi dengan gambar dalam iklan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis enam iklan dalam laman Machtsmit.de. Penelitian ini berfokus pada perubahan makna kata pada headline iklan dan keterkaitan kata tersebut dengan gambar yang ditampilkan dalam iklan. Analisis iklan ini menunjukkan proses perubahan makna kata yang ada pada headline iklan dan peran gambar dalam menunjang pesan yang ingin disampaikan melalui headline dalam iklan. Perubahan makna yang ada dalam iklan terbagi dalam beberapa jenis yang sebagian besar iklan menunjukkan bentuk perluasan makna. Perubahan makna ini juga menunjukkan adanya keterkaitan antara kata dengan gambar yang ada dalam iklan.

ABSTRACT
Several advertisements use headlines which make the reader understand the message behind the advertisements easier. The Selection of headline is inseperable from the selection of interesting word and the interrelation the picture in the advertisements. The use of the word in the headline, either the direct or indirect headline conveys advertising messages, can not be separated from the target the advertisements, and it tends to use words that have meanings based on the context of the advertisement. Therefore, it is often found the words in the advertisement headlines change the meaning and have an association with the image in the advertisement. In this thesis, the author analyze six advertisements in website Machtsmit.de. The analyses focus on the change of meaning of the words in Machsmit.de advertisements. This advertisement analysis shows the process of changing about the meaning of words in the headline and the role of images that supports the message to be conveyed by the headline in the advertisements. The change of meaning in the advertisement is divided into several types which most of them show the extension meanings. The change of meaning also indicates the relation between the words with images in the advertisements.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadyan Fadhlika
"Dalam game perang multipemain, terdapat situasi yang dapat terjadi secara spontan. Hal tersebut dapat memicu respons reaktif, seperti penggunaan kata-kata vulgar. Contohnya dapat ditemukan pada video yang diunggah oleh Milyhya di YouTube. Penggunaan kata-kata vulgar dapat dianalisis berdasarkan makna dan emosi dengan menggunakan pendekatan semantik dan psikolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis pola-pola dari data yang ditemukan. Penelitian ini menemukan 16 data kosakata vulgar, sembilan di antaranya dianalisis lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) medan set terbagi atas makian dan sapaan; (2) kosakata vulgar dapat mengacu ke binatang, aktivitas, keadaan/sifat, profesi, atau anggota tubuh; (3) seluruh kosakata vulgar memiliki konotasi negatif; (4) terdapat lima emosi yang dapat diekspresikan (marah, sedih, jengkel, terkejut, nikmat), masing-masing dengan pola dan latar belakangnya; (5) kata 'anjing' dapat mengekspresikan empat emosi, dan; (6) emosi jengkel dapatdiekspresikan dengan enam kosakata vulgar.

In multiplayer first-person shooter games, there are situations that can happen spontaneously. This can cause reactive responses, such as the use of harsh words. The examples can be found in videos uploaded by Milyhya on YouTube. The use of harsh words can be analyzed by its meaning and emotional state by using semantic and psycholinguistic approach. This research usedqualitative descriptive method to analyze patterns from the data found. This research found out that there are 16 different forms of harsh words used in the video, nine of which were analyzed further. The results were: (1) the set field can be divided to curse and greeting; (2) the harsh words can refer to animal, activity, condition/state, profession, or body parts; (3) all the harsh words have negative connotation; (4) there are five emotions that can be expressed from the use of harsh words (anger, sadness, irritated, surprised, joy), each emotions have its patterns and situational backgrounds; (5) the word 'anjing' can be used to express four emotions, and; (6) irritated can be expressed by six different harsh words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Maghribi
"ABSTRAK
Skripsi ini mengenai analisis fungsi Benteng Vastenburg, Surakarta. Latar belakang sejarah, keletakan, dan ruangan menjadi perhatian penting dalam skripsi ini. Unit analisis dari penelitian ini adalah bangunan Benteng Vastenburg beserta ruangan yang ada pada bangian dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi dari benteng Vastenburg.

ABSTRACT
This thesis discuss about the architectural form and function of Fort Vastenburg, Surakarta. The background history, location, and spaces is a major concern in this thesis. The unit analysis in this thesis is the Fort Vastenburg it self, the buildings inside of it, and Kraton Surakarta. The purpose of this study is to identify the architectural form, function, correlation between Fort Vastenburg and its surroundings and also the buildings inside of Fort Vastenburg when it was firstly built."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yuanda Putri
"Penelitian ini membahas mengenai penerjemahan kata umpatan dalam novel Pasung Jiwa yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul Gebunden. Pembahasan penelitian ini adalah pergeseran dalam terjemahan, yaitu pergeseran bentuk dan makna. Selain itu, penelitian ini juga membahas kecenderungan penerjemahan mengenai orientasinya pada bahasa sumber atau pada bahasa sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh kata umpatan yang telah diterjemahkan mengalami pergeseran pada tiap penerjemahannya, baik itu pergeseran bentuk maupun pergeseran makna. Penerjemahan kata umpatan lebih cenderung berorientasi pada bahasa sasaran agar dapat dipahami baik oleh pembaca dari bahasa sasaran.

This research attemps to explain the translation of swear words found in novel Pasung Jiwa by Okky Madasari which is translated into german with the title Gabunden. The focus discussion of this research is the shifts in translation, namely the shift of meaning in translation and the shift of form in translation. Besides, this research also attempts to explain the tendency of translator about their orientation of translation to the source language or to the target language. This research applies the qualitative method in form of literature study. The result shows that the translated swear words mostly have more than two shifts of translation. The translation of swear words tends to be more target language oriented in order to be well understood by readers of the target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>