Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdi Nugroho
"Transaksi pembiayaan infrastruktur MRT Jakarta bersumber dari pinjaman luar negeri Jepang melalui Japanese International Cooperation Agency (JICA). Skema transaksi pembiayaan menimbulkan pengaturan hukum perjanjian antara PT MRT Jakarta dengan penyedia barang/jasa menggunakan FIDIC Yellow Book 1999 dan FIDIC Silver Book 1999 serta JICA’s Procurement Guidelines dengan kontrak lump sum. Di saat yang sama terdapat ketentuan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang mengatur kontrak lump sum. Pada pelaksanaan konstruksi, terjadi perubahan peraturan/desain dan klaim kontraktor yang mengakibatkan dilakukannya pekerjaan tambah/kurang (variation order). Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 Pasal 87 ayat (1) dan ayat (2) nilai maksimum perubahan adalah 10% dari harga awal kontrak. Apabila nilai perubahan tidak dapat melebihi 10% maka proyek konstruksi akan terhambat akibat kekurangan pembiayaan. Permasalahan yang akan dianalisis adalah bagaimana pengaturan hukum transaksi pembiayaan infrastruktur dan mitigasi/pengaturan hukum pekerjaan tambah/kurang (variation order). Metode penelitian adalah yuridis normatif dengan cara menganalisis bahan atau sumber pustaka dan wawancara. Hasil temuan dari penelitian adalah ketentuan pengadaan barang/jasa dan standar kondisi kontrak FIDIC Yellow Book dan FIDIC Silver Book tidak bertentangan dengan peraturan pengadaan barang/jasa Pemerintah karena berdasarkan Pasal 2 ayat (4) Perpes No. 54 Tahun 2010 dan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) PP No. 10 Tahun 2011 dimungkinkan untuk menyepakati ketentuan pengadaan barang/jasa. Terkait aspek hukum pekerjaan tambah/kurang, berdasarkan memorandum antara LKPP dan JICA disimpulkan ketentuan pengaturan pengadaan barang/jasa yang bersifat International Competitive Bidding (ICB) menggunakan ketentuan pengadaan barang/jasa dari JICA, sedangkan bagi pengadaan barang/jasa bersifat Local Competitive Bidding (LCB) mengacu pada Perpes No. 54 Tahun 2010.

MRT Jakarta financed by JICA Japanese ODA loans. The financing scheme has legal implications since PT MRT Jakarta and contactors use lump sum contract based on the FIDIC standard and JICA’s Procurement Guidelines. Meanwhile Presidential Decree No. 54 of 2010 (Perpes) governing lump sum contracts. During construction, changes in regulations and contractor claims resulted in variations orders. Based on Article 87 paragraph (1) and paragraph (2) Perpes), the maximum change is 10% of the contract initial price. If it can not exceed 10%, the construction project will be hampered. The problem to be analyzed is how legal regulation of infrastructure financing transactions and the mitigation of variation order. The research method is normative juridical by means of analyzing sources of literature and interviews. The findings of the study are the provisions of the procurement of goods/services and the FIDIC Yellow Book and the FIDIC Silver Book are not in conflict with the Government's procurement of goods/services due to based on Article 2 paragraph (4) of Regulation No. 54 of 2010 and Article 75 paragraph (1) and paragraph (2) PP No. 10 of 2011 it is possible to agree on provisions for the procurement of goods/services. Related to the legal aspects of variation order, based on a memorandum between LKPP and JICA, it is concluded that the provisions on procurement of goods/services for International Competitive Bidding (ICB) shall use the provisions of procurement of goods/services from JICA, while for Local Competitive Bidding (LCB) shall use Perpes No. 54 of 2010."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamal Rizki
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai skema pembiayaan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam melakukan
pembiayaan penyediaan infrastruktur transportasi Mass Rapid Transit (MRT)
Jakarta. Sumber pendanaan dalam penyediaan infrastruktur transportasi MRT
Jakarta diperoleh dari pinjaman luar negeri yang berasal dari Japan International
Cooperation Agency (JICA) berupa Official Development Assistance (ODA).
Penanggung jawab proyek MRT Jakarta adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Skema pemberian pinjaman tersebut menggunakan skema penerusan pinjaman
dikarenakan kementerian/ lembaga/ daerah/ badan usaha milik negara dilarang
melakukan perikatan dalam bentuk apapun yang dapat menimbulkan kewajiban
untuk melakukan pinjaman luar negeri. Rumusan masalah yang dibahas dalam
tesis ini adalah bagaimana kerangka hukum pinjaman luar negeri dan
pengembaliannya sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur MRT Jakarta, dan
melihat apakah pembentukan dan penugasan PT MRT Jakarta sebagai badan
usaha milik daerah penyedia MRT telah sesuai ketentuan perundang-undangan
dan tepat. Tesis ini disusun dengan metode penulisan hukum normatif sehingga
diperoleh data-data yang bersifat deskriptif analitis. Peraturan perundangundangan
pinjaman luar negeri di Indonesia masih perlu dilengkapi dengan
pedoman-pedoman teknis yang dikeluarkan oleh menteri terkait. Undang-undang
BUMD mutlak diperlukan, sehingga tata cara penugasan terhadap BUMD
menjadi jelas.

ABSTRACT
This thesis is discusses on infrastructure financing scheme that conducted by
central government of Republic of Indonesia together with Provincial
Government of DKI Jakarta in providing transportation infrastructure of Mass
Rapid Transit (MRT) Jakarta. The source of fund in provision of transportation
infrastructure of MRT Jakarta is foreign loan from Japan International
Cooperation Agency (JICA), in the form of Official Development Assistance
(ODA). The government, which responsible to the MRT Jakarta, is Provincial
Government of DKI Jakarta. The loan scheme for financing is using on-lending
scheme due to prohibition for ministry/agency/regional government/state owned
enterprise to conduct engagement in whatsoever form, in which the engagement
can raise obligation for government to make foreign loan (direct lending). The
issues are how the legal framework of foreign loan and the repayment of it as the
alternative of infrastructure financing of MRT Jakarta, and to assess the
establishment and assignment of PT MRT Jakarta as regional owned enterprise
with the applicability of current laws and regulations. This thesis is prepared by
the method of normative legal writing to produce descriptive analytical data. Laws
and regulations on foreign loan by government required technical guidelines
issued by related ministries. Law on regional owned enterprise is absolutely
required, so then the procedure of assignment to regional owned enterprise will be
clearer."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Pratama
"Harga tanah merupakan suatu penilaian atas tanah yang diukur yang didasari oleh harga nominal dalam satuan uang untuk satuanzluas tertentu pada pasaran lahan. Dengan dibangunnya MRT Jakarta sebagai moda transportasi umum baru yang dibangun dengan tujuan meningkatkan mobilitas masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk apakah setelah dibangunnya MRT Jakarta mempengaruhi harga tanah yang ada di Kecamatan Cilandak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan hasil analisis, didapatkan harga tanah di Kecamatan Cilandak sesudah MRT Jakarta beroperasi menunjukkan bahwa lokasi stasiun MRT Jakarta dan fasilitas memberikan pengaruh terhadap harga tanah yang ada di Kecamatan Cilandak, semakin titik lokasi tanah dekat dengan lokasi stasiun MRT dan fasilitas umum maka harga tanah juga meningkat.

Land price is an assessment of land measured based on the nominal price in units of money for a certain area on the land market. With the construction of the MRT Jakarta as a new mode of public transportation built with the aim of increasing the mobility of the people of DKI Jakarta. This study aims to determine whether the construction of MRT Jakarta affects the price of land in Cilandak District. The method used in this research is descriptive quantitative approach. The results showed that based on the results of the analysis, it was found that the land price in Cilandak Subdistrict after MRT Jakarta operates shows that the location of the Jakarta MRT station and facilities has an influence on land prices in Cilandak District, the more land location points are closer to the MRT station and public facilities, the price the land also increases.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Apriliana
"Penggunaan teknologi menjadi sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, termasuk pelayanan publik di bidang transportasi. Aplikasi Mass Rapid Transit Jakarta (MRT-J) merupakan salah satu wujud inovasi layanan pembelian tiket berbasis aplikasi yang dibuat oleh PT MRT Jakarta dan hadir sebagai solusi yang dinilai mumpuni dalam meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna transportasi umum MRT. Namun, pengguna kerap kali mengeluhkan layanan pada aplikasi MRT-J, seperti sistem aplikasi yang sering error, tampilan kode QR tiket yang tidak ter-update otomatis, dan respon Help Center/Operator aplikasi MRT-J yang tidak solutif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan elektronik pembelian tiket pada aplikasi Mass Rapid Transit Jakarta (MRT-J). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pemikiran deduktif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa mixed method yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner melalui Google Form pada sejumlah sosial media, seperti Instagram, Twitter, Telegram, Whatsapp, dan Line kepada 100 responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan elektronik pembelian tiket pada aplikasi MRT-J sudah tergolong baik dengan memperoleh persentase sebesar 87,29%. Hal tersebut diperoleh berdasarkan pengukuran terhadap teori e-GovQual milik Papadomichelaki & Mentzas (2012) yang terdiri atas empat dimensi, yaitu efficiency, trust, reliability, dan citizen support. Meskipun, pada masing-masing indikator yang terdapat pada keempat dimensi tersebut masih memiliki sejumlah catatan yang harus diperbaiki guna dapat meningkatkan kualitas pelayanan elektronik pembelian tiket pada aplikasi MRT-J.

The use of technology is very much needed in the delivery of public services, including public services in the field of transportation. The Mass Rapid Transit Jakarta (MRT-J) application is an application-based ticket purchase service innovation created by PT MRT Jakarta and is present as a solution that is considered qualified in improving the quality of service for MRT public transportation users. However, users often complain about the services in the MRT-J application, such as the application system which often has errors, the appearance of a QR code ticket that is not updated automatically, and the help center/operator response of the MRT-J application which is not a solution. Therefore, this study aims to analyze the quality of electronic ticket purchasing services on the Mass Rapid Transit Jakarta (MRT-J) application. This study uses a quantitative approach with deductive thinking. The data collection technique used was in the form of a mixed method which was carried out by distributing questionnaires via Google Form on a number of social media, such as Instagram, Twitter, Telegram, Whatsapp, and Line to 100 respondents based on predetermined criteria. The results of this study indicate that the quality of electronic ticket purchase services on the MRT-J application is quite good with a percentage of 87.29%. This was obtained based on measurements of the e-GovQual theory belonging to Papadomichelaki & Mentzas (2012) which consists of four dimensions, namely efficiency, trust, reliability, and citizen support. Although, each indicator contained in the four dimensions still has a number of notes that must be corrected in order to improve the quality of electronic ticket purchasing services in the MRT-J application."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisa Muthi`Ah
"Pada konstruksi MRT Jakarta, pekerjaan tunnelling dilakukan dengan menggunakan alat Tunnel Boring Machine TBM . Salah satu tahap awal pada pelaksanaan pekerjaan terowongan menggunakan TBM adalah pembangunan fasilitas sementara TBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko pada fasilitas sementara TBM yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek MRT, dampak dan penyebabnya, serta tindakan yang dapat dilakukan terhadap faktor-faktor risiko tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kuesioner dan wawancara. Kemudian, data tersebut diolah menggunakan uji-uji stastistik dan analisis kualitatif risiko. Hasil penelitian ini didapatkan lima faktor risiko fasilitas sementara TBM yang berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Faktor risiko tertinggi pada fasilitas sementara TBM adalah ketidaksejajaran sumbu TBM dengan back anchor.

Within Jakarta MRT construction, tunnelling work done by using a Tunnel Boring Machine TBM . One of the early stages of the implementation tunnelling work using a TBM is the construction of temporary facilities for TBM. This research has purposes to identify risk factors of temporary facilities for TBM that influence time performance of MRT project, its cause and effects, and also treatment or response that can do for that risk factors.
The research was conducted by collecting data through a survey questionnaire and interview. Then, evaluated by statistics test and qualitative risk analyze. The result of this research is acquired five risk factors of temporary facilities for TBM that influence to time performance of MRT project. The highest risk of temporary facilities for TBM is misalignment of TBM axis with back anchor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setyo Pambudi
"Setelah melalui proses yang panjang, pada Maret 2019 warga Jakarta memiliki Mass Rapid Transit (MRT) sebagai moda transportasi massal modern. Kehadiran MRT yang direncanakan sejak tahun 1986 diharapkan dapat menjadi salah satu solusi menghadapi padatnya lalu lintas di Jakarta yang seolah mustahil untuk ditangani. Permasalahan yang terjadi selanjutnya adalah perilaku penumpang MRT yang tidak siap dengan segala peraturan yang harus ditegakkan dalam penggunaan MRT, sehingga ditemukan berbagai pelanggaran terhadap peraturan tersebut. Tulisan ini berupaya mencari faktor-faktor penyebab pelanggaran peraturan dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan perilaku penumpang menyikapi kehadiran MRT berdasarkan literatur, big data, dan analisis deskriptif kualitatif. Diharapkan juga dapat memberikan rekomendasi yang dapat diberikan dengan penekanan pada aspek sosial. Kajian dilakukan dengan menggunakan data sekunder mengenai perilaku penumpang di MRT dan fasilitasnya yang diperoleh dari berbagai sumber dan observasi. Kajian menggambarkan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat dimana uji coba MRT disebabkan oleh budaya dan kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi baru, serta keberadaan MRT sejak satu tahun beroperasi mampu mengubah perilaku masyarakat."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2020
330 BAP 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Ambiayu Hanan
"Latar belakang dari penelitian ini ialah adanya dugaan penyelewangan pada proyek infrastruktur PT Mass Rapid Transit Jakarta yang merupakan BUMD tergolong baru, namun juga memiliki beberapa prestasi yang berkaitan dengan penerapan sistem GCG yang dianut oleh Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di PT Mass Rapid Transit Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan post-positivism dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan beberapa pihak dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan adalah Good Corporate Governance, Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, State-Owned Enterprise. Hasil penelitian dari  penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada PT Mass Rapid Transit Jakarta dapat dikatakan baik, PT MRT Jakarta telah menerapkan sistem GCG dengan komitmen dan tanggung jawab yang kuat pada perusahaan. Hal tersebut didukung dengan penetapan Code of Corporate Governance oleh PT MRT Jakarta. Meski demikian dari lima dimensi yang diteliti, terdapat satu dimensi yaitu prinsip independensi yang menunjukkan hasil cukup baik. Empat dimensi dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan yaitu prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas serta kewajaran dan kesetaraan menunjukkan hasil baik.

The background of this research is the alleged deviations in the infrastructure project of PT Mass Rapid Transit Jakarta, which is a relatively new BUMD, but also has several achievements related to the implementation of the GCG system adopted by the Company. This study aims to analyze the application of the principles of Good Corporate Governance in PT Mass Rapid Transit Jakarta. The research approach used is post-positivis, with qualitative research methods. Data collection is done through in-depth interviews with several parties and literature study. The theory used is Good Corporate Governance, Good Corporate Governance Principles, State-Owned Enterprise. The results showed that the application of the principles of Good Corporate Governance at PT Mass Rapid Transit Jakarta are the four dimensions of the principles of Good Corporate Governance applied show that the results of the principles of transparency, accountability, responsibility and fairness and equality are good, one dimension is the principle of independence shows quite good results."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umaya Indah Syafitri
"Kemacetan adalah salah satu masalah urgent yang ada di ibukota dan menuntut untuk segera diselesaikan. Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah tersebut, namun keterbatasan tanah untuk pembangunan menuntut harus diadakannya pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum pada pembangunan MRT di Kota Administrasi Jakarta Selatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengadaan tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan postpositivisme.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan MRT belum berjalan secara efektif sehingga progresnya lambat. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengadaan tanah antara lain yaitu aktor pengadaan tanah, tujuan pengadaan tanah, metode sosialisasi, dan kompensasi yang diberikan.

Congestion is one of the urgent issue in the capital and demanded to be immediately resolved. The development of Mass Rapid Transit (MRT) is expected to be a solution over the issue , but limited ground for development forced the government to do new job, land acquisition. This research aimed to analyze how the implementation of land acquisition for the public interest on the construction of Mass Rapid Transit (MRT) in South Jakarta and to analyse the factors that influence of land acquisition process. This research using qualitative method with postpositivisme as the approach.
The result showed that the implementation of land acquisition for MRT project has not been effectively so that the progress too slow. It caused by several factors such as the actor of land acquisition, the purpose of land acquisition , the method of socialization, and the compensation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vidya Diantorio Putri
"ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta adalah salah satu transportasi kota yang ada di DKI Jakarta. MRT Jakarta muncul sebagai jawaban atas permasalah transportasi di Jakarta yang meliputi kemacetan, keakuratan jadwal, dan kenyamanan. Dari segi kemacetan, MRT Jakarta unggul karena memiliki jalur yang tidak beririsan dengan jalan raya. Proses operasional MRT tidak dipengaruhi kemacetan dan tidak menyebabkan kemacetan. Dari segi keakuratan jadwal, MRT Jakarta telah mengeluarga janji berupa target headway yang cukup singkat. Headway adalah interval kedatangan kereta. Dari segi kenyamanan, MRT Jakarta memiliki kualitas kereta yang cukup tinggi namun hal ini belum dapat memastikan tingkat kenyamanan MRT Jakarta, mengingat banyak faktor yang memengaruhi tingkat kenyamanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kenyamanan MRT Jakarta berdasarkan kepadatan penumpang dan keakuratan jadwal kedatangan. Penulis menggunakan perangkat lunak ProModel 7.5 untuk melakukan simulasi atas 12 kebijakan yang telah dirancang berdasarkan tiga variabel kontrol, yaitu jumlah rangkaian kereta, jumlah kereta per rangkaian, dan headway. Dengan mempertimbangkan kepadatan penumpang dan pemenuhan target headway, kebijakan terbaik untuk peak hour adalah menggunakan 14 rangkaian kereta dengan 6 kereta per rangkaian untuk headway 5 menit, dan untuk off-peak hour menggunakan 7 rangkaian kereta dengan 8 kereta per rangkaian untuk headway 10 menit.

ABSTRACT
Mass Rapid Transit MRT Jakarta is one of the new urban transportation in Greater Jakarta area. MRT Jakarta appear as an answer for Jakarta rsquo s transportation problem, such as congestion, schedule accuracy, and level of comfort. MRT Jakarta rsquo s track is separated from highways, so it wouldn rsquo t impacted by congestion nor leads to congestions. MRT Jakarta has publish the headway target to promise the schedule accuracy. Headway is the interval time between train arrivals. MRT Jakarta has a high quality rolling stock, but this couldn rsquo t indicates MRT Jakarta overall level of comfort, since this level of comfort is affected by many factors. Therefore this research goal is to analyze MRT Jakarta level of comfort by considering passenger density and its headway target fulfillment. The researcher uses ProModel 7.5 to simulate 12 optional policies. This 12 optional policies are made of combined three control variable, which are train set, car number, and headway. By considering the passenger density and headway target fulfillment, the best specification for peak hour is 14 train set and 6 cars for each set with 5 minutes headway and for off peak hour is 7 train set and 8 cars for each set with 10 minutes headway."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Fairuza
"Penduduk Jabodetabek membutuhkan mobilitas untuk menjalani kehidupan sehari-hari, berpindah dari rumah dan komunitas mereka ke tempat-tempat kegiatan sosial ekonomi mereka. Hasilnya, MRT Jakarta adalah pilihan yang tepat untuk transportasi komunitas yang bertanggung jawab secara ekologis yang dapat mengakomodasi berbagai macam perjalanan, termasuk yang dibuat untuk tujuan cepat pergi ke dan dari tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sosio-demografis, mengidentifikasi pergerakan pengguna berdasarkan segmen first-mile dan last-mile, dan mengidentifikasi penilaian pengguna semua segmen perjalanan oleh MRT Jakarta; serta mengidentifikasi pengaruh karakteristik sosiodemografi dan pergerakan pengguna terhadap penilaian pengguna. Penelitian ini menggunakan strategi kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian utama, dilengkapi dengan observasi lapangan, dokumen sekunder, dan kajian pustaka yang relevan. Purposive sampling digunakan, dan calon responden dipersempit menjadi mereka yang bekerja di lingkungan kantor tradisional di DKI Jakarta dan yang menggunakan MRT Jakarta untuk pergi ke sana dan kembali dari rumah. Analisis regresi linier berganda, analisis deskriptif geografis, dan statistik deskriptif digunakan sebagai alat analisis. Di antara mereka yang menggunakan MRT Jakarta untuk pergi bekerja, mereka yang berusia antara 17 dan 25 tahun merupakan demografi terbesar (69,6%), diikuti oleh mereka yang secara fisik dapat mengendarai mobil sendiri (40,2%). Perjalanan harian seseorang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk jarak dari rumah, kedekatan dengan stasiun MRT terdekat di Jakarta, dan akses transportasi pribadi. Segmen travel MRT Jakarta memiliki rating sangat baik (86,1), kualitas segmen last mile akumulasi sangat baik (81,4) namun belum didukung dari segi fasilitas bersepeda, dan kemudahan melanjutkan perjalanan yang baik. Kualitas segmen first mile belum didukung dalam situasi berjalan kaki dan bersepeda. Demografi pengguna dan kebiasaan mobilitas mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapat mereka tentang MRT di Jakarta, seperti yang ditunjukkan oleh analisis regresi linier multivariat.

The residents of Jabodetabek require mobility to go about their daily lives, moving from their homes and communities to the sites of their many socioeconomic pursuits. As a result, the Jakarta MRT is a viable option for ecologically responsible, community-wide transportation that can accommodate a wide range of excursions, including those made for the express purpose of getting to and from work. The purpose of this study is to identify socio-demographic characteristics, identify user movements based on first-mile and last-mile segments, and identify user ratings of all travel segments by MRT Jakarta; and identify the influence of sociodemographic characteristics and user movements on user ratings. This study employed a quantitative strategy, using questionnaires as the primary research instrument, complemented by field observations, secondary documents, and a review of the relevant literature. Purposive sampling was used, and the pool of potential respondents was narrowed down to those who were employed in traditional office settings in DKI Jakarta and who used the Jakarta MRT to go there and back from home. Multiple linear regression analysis, geographical descriptive analysis, and descriptive statistics were employed as analytical tools. Among those who used the Jakarta MRT to get to work, those between the ages of 17 and 25 made up the largest demographic (69.6%), followed by those who were physically able to drive their own cars (40.2%). Individuals' daily commutes are influenced by a number of factors, including their distance from home, proximity to the nearest MRT station in Jakarta, and access to private transportation. The Jakarta MRT travel segment has a very good rating (86.1), a very good accumulated last mile segment quality (81.4) but is not yet supported in terms of cycling facilities, and a good ease of continuing a trip. The first mile segment quality has not been supported in terms of walking and cycling situations. Users' demographics and their mobility habits have a significant impact on their opinions about the MRT in Jakarta, as shown by a multivariate linear regression analysis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>