Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Yulita Amalia
"ABSTRAK
Akses sanitasi dan air bersih yang layak serta berkelanjutan merupakan salah satu tujuan yang terdapat dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Kondisi sanitasi dan air bersih di Indonesia khususnya daerah pedesaan masih belum memenuhi target. Untuk dapat mencapai target SDGs, diperlukan dana yang tidak sedikit. Salah satu sumber dana yang dapat digunakan adalah zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) mengingat potensi nya yang cukup besar serta adanya fatwa MUI yang membolehkan penggunaan dana ziswaf untuk sanitasi dan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas masalah dan solusi serta strategi dalam pendayagunaan ziswaf untuk sanitasi dan air bersih menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prioritas masalah, solusi strategi dalam pendayagunaan ziswaf untuk sanitasi dan air bersih terbagi menjadi tiga kluster yaitu masyarakat, Lembaga Pengelola Ziswaf (LPZ) dan regulator. Prioritas masalah pada masyarakat terdiri dari Budaya, Kepedulian dan Penerima Manfaat. Prioritas masalah pada LPZ adalah monitoring dan evaluasi, SDM dan pimpinan LPZ. Prioritas masalah pada regulator adalah sentralisasi data, regulai dan peran strategis. Kemudian prioritas solusi pada masyarakat adalah Budaya, Sumber Daya dan kepedulian. Prioritas solusi pada LPZ adalah pimpinan LPZ, monitoring dan evaluasi serta penyaluran. Prioritas solusi pada regulator adalah sentralisasi data, program dan peran strategis. Selanjutnya prioritas strategi adalah sinergi, promosi dan infrastruktur.

ABSTRACT
Access to proper and sustainable sanitation and clean water is one of the objectives contained in the Sustainable Development Goals (SDGs). The condition of sanitation and clean water in Indonesia, especially in rural areas, has not met the target. To be able to achieve the SDGs target, significant funds are needed. One source of funds that can use is zakat, infak, alms, and endowments (ziswaf), given its considerable potential and the existence of an MUI fatwa that allows the use of ziswaf funds for sanitation and clean water. This study aims to determine priority problems and solutions as well as strategies in the use of ziswaf for sanitation and clean water using the Analytic Network Process (ANP) approach. The results of this study indicate that priority problems, strategic solutions in the utilization of ziswaf for sanitation, and clean water are divided into three clusters, namely the community, the Ziswaf Management Institute (LPZ), and the regulator. Priority problems in society consist of Culture, Care, and Beneficiaries. Priority problems at LPZ are monitoring and evaluation, HR, and LPZ leaders. Priority problems for regulators are the centralization of data, regulations, and strategic roles. Then the priority solutions to the community are Culture, Resources, and awareness. The priority of the solution at the LPZ is the leadership of the LPZ, monitoring and evaluation, and distribution. The priority of the solution to the regulator is the centralization of data, programs, and strategic roles. Then the strategic priorities are synergy, promotion, and infrastructure.
"
2019
T54948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ravi Ramadhan
"Penelitian ini menganalisis kebijakan penyediaan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Tambak Lorok, Kota Semarang. Urgensi penyediaan air bersih di daerah ini sangat tinggi karena penduduk setempat banyak mengandalkan sumur artetis, sementara kondisi cadangan air tanah sudah kritis. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah pusat meluncurkan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dalam bentuk Kampung Bahari di Kampung Tambak Lorok, yang kemudian diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Semarang dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk PDAM sebagai penyedia air bersih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara teknik snowball sampling. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa Program Kotaku belum efektif, efisien, cukup, merata, dan layak dalam meningkatkan akses air bersih di Kampung Tambak Lorok. Program ini belum berhasil menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat berpenghasilan rendah di daerah tersebut. Hal ini terjadi karena Program Kotaku menambah akses air bersih tanpa memperhatikan kondisi ekonomi dari masyarakat Tambak Lorok.

This study analyzes the clean water supply policy for low-income communities in Tambak Lorok Village, Semarang City. The urgency of clean water provision in this area is very high as residents rely heavily on artesian wells, despite the groundwater reserves being in a critical condition. To address this issue, the central government launched the "Kota Tanpa Kumuh" (Kotaku) program in the form of Kampung Bahari in Tambak Lorok Village, which was then implemented by the Semarang City Government in collaboration with various stakeholders, including PDAM as the clean water provider. This research uses a qualitative method with snowball sampling interviews. Field findings indicate that the Kotaku program has not been effective, efficient, adequate, equitable, or feasible in improving access to clean water in Tambak Lorok Village. The program has failed to resolve the problems faced by the low-income community in the area. The lack of increased access to clean water under the Kotaku program can be attributed to the program's failure to adequately consider the economic conditions of the Tambak Lorok community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Suhaibi
"[ABSTRAK
Riset ini bertujuan untuk mengetahui jenis pos penerimaan yang
sesuai terkait integrasi zakat dalam kebijakan fiskal negara. Metode
yang digunakan pada riset ini adalah Metode Pairwase Comparison
dengan pendekatan Analytic Network Process (ANP) Modifikasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan untuk menjadikan zakat
sebagai bagian dari kebijakan fiskal negara, ada 4 kriteria yang harus
dipenuhi, yaitu : Kelembagaan, Syariah Compliance, Pengelolaan
Keuangan dan Probabilitas Terealisasi. Kriteria Syariah Compliance
menjadi kriteria prioritas yang disepakati oleh para pakar untuk
menjadikannya sebagai pondasi dalam masing-masing kriteria.
Sedangkan, bentuk pos penerimaan yang sesuai dengan semua kriteria
adalah PNBP-BLU (Badan Layanan Umum).

ABSTRACT
This research aims to discover the proper channel of receipts
related to zakat integration in fiscal policy. The method used in this
research is a Pairwase Comparison method with modified Analytic
Network Process (ANP) approach.
This research concluded that in order to integrate zakat in fiscal
policy, there are 4 criteria required: institution, Sharia compliance,
Financial management, and probability to be realized. Sharia
compliance becomes the priority criteria which is agreed by the
experts t make it a basis in each criteria. Meanwhile, the form of
receipt channel that corresponds every criteria is Non-Tax State
Revenue – Public Service Agencies (PNBP – BLU), This research aims to discover the proper channel of receipts
related to zakat integration in fiscal policy. The method used in this
research is a Pairwase Comparison method with modified Analytic
Network Process (ANP) approach.
This research concluded that in order to integrate zakat in fiscal
policy, there are 4 criteria required: institution, Sharia compliance,
Financial management, and probability to be realized. Sharia
compliance becomes the priority criteria which is agreed by the
experts t make it a basis in each criteria. Meanwhile, the form of
receipt channel that corresponds every criteria is Non-Tax State
Revenue – Public Service Agencies (PNBP – BLU)]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robithoh Alam Islamy
"Zakat dan wakaf (Islamic Social Finance/ISF) memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi dan memiliki potensi yang besar sebagai salah satu solusi dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera. Saat ini, pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya permasalahan dan kelemahan dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui kriteria dan aspek dalam optimalisasi peran zakat dan wakaf. Tujuan lanjut dari penelitian ini untuk membangun model yang dapat digunakan untuk menentukan kriteria dan aspek prioritas sehingga menjadi masukan bagi pihak yang terkait untuk meningkatkan peran zakat dan wakaf. Penelitian ini menggabungkan antara penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode Content Analysis dan Analytic Network Process (ANP). Pada pembangunan model dan perhitungannya, pakar dilibatkan untuk menghasilkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa zakat dan wakaf telah berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu dengan meningkatnya pendapatan nasional, berperan dalam mendorong kinerja ekonomi, memelihara aktivitas perekonomian, berkorelasi yang positif dalam menekan baik gejolak sosial maupun gejolak politik, meningkatkan total investasi di perekonomian yang selanjutnya hasil investasinya digunakan untuk membiayai kegiatan sosial. Aspek yang menjadi alternatif dalam optimalisasi adalah aspek kebijakan/legalitas/kelembagaan, aspek teknis operasional/database, aspek SDM/pengelolaan, aspek audit/kontrol, aspek sosialisasi/literasi masyarakat, dan aspek kerjasama. Kriteria yang digunakan dalam memilih alternatif adalah kriteria efektif (penghimpunan dan penyaluran) dan kriteria efisien (murah, cepat, dan aplikatif). Model ANP menghubungkan alternatif dan kriteria dan menghasilkan perhitungan bahwa urutan prioritas dari yang tertinggi ke yang terendah adalah 1. Kebijakan, Legalitas dan Kelembagaan (47,28%); 2. Aspek SDM/Pengelolaan (13,94%), 3. Aspek Sosialisasi (12,66%); 4. Aspek Kerjasama (12,54%); 5. Aspek Teknis Operasional/Database (8,27%) dan; 6. Aspek Audit/Kontrol (5,29%).

Zakat and waqf (Islamic Social Finance/ISF) have a role in economic growth and have great potential as a solution to create a prosperous society. Currently, the management of zakat and waqf in Indonesia has not been implemented optimally. This is indicated by the problems and weaknesses in the management of zakat and waqf. Therefore, this study aims to determine the criteria and aspects in optimizing the role of zakat and waqf. The further objective of this research is to build a model that can be used to determine criteria and priority aspects so that it becomes input for related parties to improve the role of zakat and waqf. This study combines descriptive qualitative and quantitative research using the Content Analysis and Analytic Network Process (ANP) method. In building models and calculations, experts are involved to produce results that are in accordance with conditions in the field. The results of this study explain that zakat and waqf have played a role in encouraging national economic growth, namely by increasing national income, playing a role in encouraging economic performance, maintaining economic activity, having a positive correlation in suppressing both social and political turmoil, increasing total investment in an economy then the investment returns are used to finance social activities. Aspects that become alternatives in optimization are aspects of policy/legality/institutional, technical aspects of operations/databases, aspects of human resources/management, aspects of auditing/control, aspects of socialization/community literacy, and aspects of cooperation. The criteria used in selecting alternatives are effective criteria (collection and distribution) and efficient criteria (cheap, fast, and applicable). The ANP model connects alternatives and criteria and results in a calculation that the order of priority from the highest to the lowest is 1. Policy, Legality and Institutions (47.28%); 2. Human Resources/Management Aspects (13.94%), 3. Socialization Aspects (12.66%); 4. Cooperation Aspects (12.54%); 5. Operational/Database Technical Aspects (8.27%) and; 6. Audit/Control Aspects (5.29%)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Rachmadi
"Melalui pendekatan model water sensitive city penelitian ini mengungkapkan bagaimana keberlanjutan partispasi perempuan mengatasi masalah air bersih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penyebab munculnya permasalahan air bersih yang berdampak pada munculnya masalah social, ekonomi dan kesehatan perempuan. Munculnya masalah tersebut sangat mempengaruhi keberlanjutan partsipasi perempuan dalam mengatasi masalah air. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal pada partisipasi perempuan di Kelurahan Rawa Badak Utara RW 09, Jakarta Utara melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan keberlanjutan partisipasi perempuan mengalamai penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang literasi kualitas air. Ketergantungan terhadap supporting program oleh lembaga pendamping, kuatnya budaya patriarki stereotype peran perempuan di luar urusan rumah tangga, minimnya skema perlindungan dari kekerasan pengelola pasar air menyebabkan potensi partisipasi perempuan menjadi semakin menurun

Through the water sensitive city model approach, this study revealed how the sustainability of womens participation in overcoming the problem of clean water. The purpose of this study is to reveal the causes of the emergence of clean water problems that have an impact on the emergence of social, economic and womens health problems. The emergence of this problem greatly affects the sustainability of womens participation in overcoming water problems. The research method used was a single case study on womens participation in Kelurahan Rawa Badak Utara RW 09, North Jakarta through observation and interviews. The results showed the continued participation of women experiencing a decline. This is due to the lack of knowledge about water quality literacy. The dependency on supporting programs by supporting institutions, the strong patriarchal culture of stereotyping the role of women outside of domestic affairs, the potential for womens participation to decrease.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octhiana Ayu Lestari
"Artikel ini menyelidiki peran penting pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam menyediakan air bersih untuk wilayah Batavia antara tahun 1918 hingga 1930. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, penelitian ini menganalisis langkah-langkah konkret yang diambil pemerintah kolonial dalam memperbaiki infrastruktur air di Batavia dan upaya mereka dalam mengatasi masalah ketersediaan air bersih. Analisis meliputi kebijakan, proyek konstruksi, dan peran institusi pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. Artikel ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan tentang dampak kolonialisme terhadap infrastruktur dan pelayanan publik di wilayah jajahan Belanda, serta implikasinya terhadap masyarakat Batavia. Sumber yang digunakan mencakup surat kabar sezaman, majalah/laporan sezaman seperti Publicaties der Gemeente Batavia dan Verslag van Toestand der Gemeente Batavia, serta catatan rapat Gemeente Batavia, buku, dan artikel tentang pengelolaan air bersih di wilayah Batavia dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penelitian menemukan bahwa pembangunan perpipaan untuk Batavia tidak berlangsung cepat dan melibatkan berbagai diskusi, akuisisi, serta menghadapi hambatan dalam peremajaan pipa akibat kerusakan dan tunggakan pembayaran biaya air bersih oleh masyarakat.
This article investigates the important role of the Dutch colonial government in providing clean water for the Batavia region between 1918 and 1930. Using a historical approach, this research analyzes the concrete steps taken by the colonial government in improving water infrastructure in Batavia and their efforts in overcoming the problem of availability. clean water. The analysis includes policies, construction projects, and the role of government institutions in water resources management. This article also aims to provide insight into the impact of colonialism on infrastructure and public services in the Dutch colony, as well as its implications for the people of Batavia. Sources used include contemporary newspapers, contemporary magazines/reports such as Publicaties der Gemeente Batavia and Verslag van Toestand der Gemeente Batavia, as well as Gemeente Batavia meeting notes, books and articles about clean water management in the Batavia region from the National Library of the Republic of Indonesia. Research found that the construction of pipes for Batavia did not proceed quickly and involved various discussions, acquisitions, and faced obstacles in renovating pipes due to damage and arrears in paying clean water fees by the community."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ilafa Ramadhani
"Akses ke sanitasi dan sumber air masih terbatas di Indonesia, dengan banyak komunitas yang masih terpapar buang air besar sembarangan. Penelitian menunjukkan bahwa sanitasi dan sumber air yang tidak memadai dapat menyebabkan penyakit yang berdampak negatif pada kinerja akademis, termasuk kehadiran di sekolah, rentang perhatian, dan retensi informasi. Hal ini menekankan pentingnya sanitasi yang layak. Memiliki akses ke sanitasi dan air yang layak di rumah tangga dapat menghasilkan hasil pendidikan yang lebih baik, termasuk kemampuan kognitif. Studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik memiliki skor kognitif yang lebih tinggi? Dengan menggunakan analisis t-test, studi ini membandingkan rata-rata skor kognitif anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik, yang mencakup sumber air dan fasilitas toilet, dengan mereka yang tinggal di rumah tangga dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Analisis ini mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik memiliki skor kognitif yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah tangga dengan fasilitas yang tidak memadai, yang menyoroti peran penting sanitasi yang layak dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak.


Access to sanitation and water sources remains limited in Indonesia, with many communities still exposed to open defecation. Studies indicate that inadequate sanitation and water sources can lead to illnesses that negatively impact academic performance, including school attendance, attention span, and information retention. This underscores the importance of proper sanitation. Having access to proper sanitation and water in households can lead to better educational outcomes, including cognitive ability. This study seeks to answer the question: do children living in households with improved sanitation have better cognitive scores? By using t-test analysis, this study compares the mean cognitive scores of children living in households with improved sanitation, which includes water sources and toilet facilities, to those living in the households with unimproved sanitation facilities. The analysis reveals that children living in households with improved sanitation have significantly higher cognitive scores compared to those living in households with unimproved facilities, highlighting the critical role of proper sanitation in improving children’s cognitive development.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ilafa Ramadhani
"Akses ke sanitasi dan sumber air masih terbatas di Indonesia, dengan banyak komunitas yang masih terpapar buang air besar sembarangan. Penelitian menunjukkan bahwa sanitasi dan sumber air yang tidak memadai dapat menyebabkan penyakit yang berdampak negatif pada kinerja akademis, termasuk kehadiran di sekolah, rentang perhatian, dan retensi informasi. Hal ini menekankan pentingnya sanitasi yang layak. Memiliki akses ke sanitasi dan air yang layak di rumah tangga dapat menghasilkan hasil pendidikan yang lebih baik, termasuk kemampuan kognitif. Studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik memiliki skor kognitif yang lebih tinggi? Dengan menggunakan analisis t-test, studi ini membandingkan rata-rata skor kognitif anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik, yang mencakup sumber air dan fasilitas toilet, dengan mereka yang tinggal di rumah tangga dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Analisis ini mengungkapkan bahwa anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan sanitasi yang lebih baik memiliki skor kognitif yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah tangga dengan fasilitas yang tidak memadai, yang menyoroti peran penting sanitasi yang layak dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak.


Access to sanitation and water sources remains limited in Indonesia, with many communities still exposed to open defecation. Studies indicate that inadequate sanitation and water sources can lead to illnesses that negatively impact academic performance, including school attendance, attention span, and information retention. This underscores the importance of proper sanitation. Having access to proper sanitation and water in households can lead to better educational outcomes, including cognitive ability. This study seeks to answer the question: do children living in households with improved sanitation have better cognitive scores? By using t-test analysis, this study compares the mean cognitive scores of children living in households with improved sanitation, which includes water sources and toilet facilities, to those living in the households with unimproved sanitation facilities. The analysis reveals that children living in households with improved sanitation have significantly higher cognitive scores compared to those living in households with unimproved facilities, highlighting the critical role of proper sanitation in improving children’s cognitive development.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Alexander Lamba
"PDAM Tirta Kahuripan cabang pelayanan 2 mengalami kehilangan air sebesar 15,39% pada bulan oktober 2014. Untuk meningkatkan pelayanan distribusi air bersih, diperlukan sebuah langkah pengoptimalan kinerja jaringan distribusi berupa pemeriksaan kecepatan aliran air dalam pipa dan tekanan pada setiap junction pada jaringan distribusi. Adapun kriteria desain yang menjadi acuan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi yaitu kecepatan dalam pipa tidak boleh kurang dari 0,15 m/dt dan tidak boleh lebih dari 1,5 m/dt serta tekanan air yang ideal adalah tidak kurang dari 10 m dan tidak lebih dari 80 m. Hasil evaluasi dari penelitian ini menemukan permasalahan kecepatan aliran air dalam pipa, yaitu terdapat kecepatan aliran air yang nilainya dibawah 0,15 m/dt dan diatas 1,5 m/dt. Sedangkan nilai tekanan pada setiap junction telah memenuhi kriteria desain, dengan nilai tekanan yang terendah sebesar 26,55 m dan nilai tekanan yang tertinggi sebesar 61,84 m. Hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan aplikasi EPANET 2.0 dan WaterGEMS. Pengoptimalan kinerja jaringan distribusi dilakukan dengan cara mengganti diameter dan material pipa. Setelah dilakukan 4 penggantian pipa yang diameternya diperbesar dan 9 penggantian pipa yang diameternya diperkecil.

PDAM Tirta Kahuripan service branch 2 experienced water loss by 15.39% in October 2014. In order to improve the water distribution services, needed a distribution network performance optimization step of the examination of water in the pipe flow velocity and pressure at every junction in the distribution network. The criteria for the reference design in optimizing the performance of the distribution network that the speed in the pipe should not be less than 0.15 m / s and should not be more than 1.5 m / s and the ideal water pressure is not less than 10 m and not more of 80 m. Results of the evaluation of the study found the problem of water flow velocity in the pipe, which contained water flow velocity value is less than 0.15 m / s and above 1.5 m / s. While the value of pressure at each junction has met the design criteria, the lowest pressure value amounted 26.55 m and the highest pressure value amounted to 61.84 m. The results of this evaluation into consideration in optimizing the performance of water distribution networks using EPANET 2.0 and WaterGEMS application. Distribution network performance optimization is done by replacing the pipe diameter and material. After 4 replacement pipe whose diameter is enlarged and 9 replacement pipe whose diameter is reduced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>