Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditiyana Eka Saputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan antara carboxyhemoglobin (COHb) dengan kelelahan
kerja serta faktor lain yang mendukungnya seperti usia, berat badan, waktu pajanan,
frekuensi pajanan, durasi pajanan dan beban kerja kepada sopir angkot di Kota Depok.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melakukan analisis data primer
dan sekunder, data primer merupakan hasil dari wawancara dan pengukuran kelelahan
kerja, usia, berat badan, waktu pajanan, frekuensi pajanan dan beban kerja, sedangkan
data sekunder merupakan hasil dari Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 milik Prof. Umar
Fahmi Achmadi, MPH., Ph.D. Hasil penelitian yakni tidak ada hubungan antara COHb
dengan kelelahan kerja dengan nilai p=1,000, tetapi memiliki nilai OR=1,111 (0,390-
3,165) yang mempunyai arti sopir angkot yang memiliki COHb yang berisiko mempunyai
peluang atau kesempatan untuk mengalami kelelahan kerja 1,1 kali lebih besar
dibandingkan dengan sopir angkot yang memiliki COHb yang tidak berisiko. Variabel
konfonding dalam penelitian ini adalah usia, frekuensi pajanan dan beban kerja.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sopir angkot untuk memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas, klinik atau rumah sakit secara rutin dan selalu menjaga
keselamatan penumpangnya. Bagi pihak Dishub dapat memberikan pemeriksaan secara
rutin serta memberikan penyuluhan terkait safety driving kepada sopir angkot di Kota
Depok

ABSTRACT
This thesis discusses the relationship between carboxyhemoglobin (COHb) with work
fatigue and other factors that support it such as age, weight, time of exposure, frequency
of exposure, duration of exposure and workload to public transportation drivers in Depok.
This study uses cross sectional design by analyzing primary and secondary data, primary
data is the result of interviews and measurements of work fatigue, age, weight, time of
exposure, frequency of exposure and workload, while secondary data is the result of the
Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 belonging to Prof. Umar Fahmi Achmadi, MPH.,
Ph.D. The results of the study that there is no relationship between COHb with work
fatigue with a p value = 1,000, but has an OR value of 1.111 (0.390-3.165) which means
that public transportation drivers who have COHb are at risk of having the opportunity to
experience work fatigue 1.1 times more big compared to public transportation drivers
who have COHb that are not at risk. Confounding variables in this study are age,
frequency of exposure and workload. Based on the results of the study it is recommended
to public transportation drivers to check their health to health centers, clinics or hospitals
regularly and always maintain the safety of passengers. The Transportation Agency
(Dishub) can provide routine inspections and provide safety-related counseling to public
transportation drivers in Depok.
"
2020
T55384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nur Hendriyanti
"ABSTRAK
Kelelahan adalah suatu kondisi fisik dan / atau mental, yang mengakibatkan pekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan berdampak negatif pada pekerjaannya. Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahan dalam pemberian obat. Konsekuensi dari kelelahan kerja perawat salah satunya adalah terjadinya penurunan dalam mengantisipasi pekerjaan dan keselamatan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap di RSUD Kota Depok. Data yang dikumpulkan secara keseluruhan diperoleh dari bidang terkait RSUD Kota Depok dengan subjek penelitian adalah perawat Unit Rawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif (Chi Square). Hasilnya, tidak terdapat hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap RSUD Kota Depok.

ABSTRAK
Fatigue is a physical or mental condition which resulted in workers becoming unfocused when working and have a negative impact on his work. Fatigue is one of the top three causes of errors in drug prescription. The consequences of nurses work fatigue one of them is the decline in anticipation of work and patient safety. This study was done to see the correlation between work factor and non-work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016. Data collected as a whole is obtained from a related field at RSUD Depok City with research subjects were nurses care unit. Research design is cross sectional using the approach quantitative methods (chi square). Result, there is no correlation between work factor and non - work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016.
"
2016
S63629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Shofiya
"Kelelahan Kerja adalah kondisi fisik atau mental yang terjadi pada pekerja dan berpengaruh negatif terhadap performa kerjanya. Skripsi ini membahas mengenai faktor- faktor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya Kelelahan Kerja Subjektif pada petugas pemadam kebakaran Kota Bogor tahun 2019. Jumlah responden yang diteliti adalah keseluruhan populasi, yaitu 54 pekerja. Pengukuran kelelahan menggunakan daftar pertanyaan berupa gejala kelelahan yang bersumber dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) dan hasilnya menunjukkan bahwa 36 pekerja (66,6%) mengalami kelelahan ringan dan 18 pekerja (33,3%) mengalami kelelahan sedang. Desain Penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan menggunakan metode kuantitatif (Chi-square) dan odd ratio untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya variabel yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan.

Work Fatigue is a physical or mental condition that occurs to workers and negatively affects their work performance. This study discusses the contributing factors for the occurrence of Subjective Work Fatigue in Bogor City firefighters in 2019. The number of respondents studied was the entire population, which is 54 workers. Measurement of fatigue using a questionnaire in the form of fatigue symptoms originating from the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) and the results showed that 36 workers (66.6%) experienced mild fatigue and 18 workers (33.3%) experienced moderate fatigue. The research design used was cross sectional using the quantitative method (Chi-square) and odd ratio to determine the degree of relationship between two variabels. The results of this study indicate the absence of variabels that have a significant relationship to the occurrence of fatigue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Ojek online adalah pekerjaan yang bergerak dalam jasa transportasi yang saat ini berkembang pesat di Indonersia. Ketidakterikatan waktu kerja bagi pengemudi menyebabkan kerentanan terhadap pengaturan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang tidak tercukupi dapat meningkatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Sedangkan, kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner Fatigue Scale Subjective Symptom Test. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang terhadap 105 pengemudi ojek online di Kota Depok yang dipilih menggunakan metode non-random sampling dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis uji Pearsons Correlation didapatkan ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online (p=0,001). Semakin buruk kualitas tidur pengemudi, maka semakin tinggi kelelahan kerjanya (r=0,551). Hasil penelitian ini sebagai dasar bagi perawat kesehatan kerja untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam pelaksanaan program promotif, terkait dengan perilaku kebiasaan tidur sehat sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas tidur pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Profession as driver of online motorcycle is type of work that is engaged in transportation services and is currently growing rapidly in Indonesia. Regulation on the working time of driver which prevails to online motorcycle drivers is not binding, it making them vulnerable to poor quality sleep management. The insufficient need of sleeping can increase fatigue. This study aims to determine the relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers. Sleep quality was measured by using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire. Meanwhile, work fatigue was measured by using the Fatigue Scale Subjective Symptom Test questionnaire. The research design used was descriptive correlation with a cross-sectional approach to 105 online motorcycle drivers in Depok City who were selected using a non-random sampling method with accidental sampling technique. The results of the Pearsons Correlation analysis found that there is a significant relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers (p = 0.001). The worse the quality of the drivers sleep, the higher the fatigue of his work (r = 0.551). The results of this study as a basis for occupational health nurses in order to increase the knowledge and skills in implementing promotive programs, related to the behavior of healthy sleep habits in the effort to improve drivers sleep quality to prevent work accidents due to fatigue."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Amelia Rahmitha Helmi
"Kelelahan merupakan efek jangka Panjang COVID-19 dengan proporsi tertinggi yang sering dilaporkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan infeksi COVID-19 dengan kelelahan pada populasi umum. Studi menggunakan desain cross-sectional. Kelelahan diukur menggunakan instrumen MFI-20 yang terdiri dari 4 dimensi kelelahan, yaitu kelelahan umum, kelelahan mental, kelelahan fisik, dan motivasi berkurang. Infeksi COVID-19 dengan menggunakan kuesioner pada peserta uji PCR di Kota Depok. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online. Kuesioner daring diberikan kepada 416 orang populasi umum berusia 25-40 tahun dan tidak memiliki riwayat rawat inap karena COVID-19. Kelompok terpapar adalah penyintas 6-12 bulan pasca infeksi dan kelompok tidak terpapar belum pernah terinfeksi COVID-19. Hasil penelitian diketahui prevalensi kelelahan umum adalah 18.8% dan nilai POR interaksi COVID-19 dan penyakit 7.14 (95% CI 1.11-45.87) setelah dikontrol variabel lain; prevalensi kelelahan mental 9.9% dan POR 2.25 (95% CI 1.07-4.73; p value 0.031); prevalensi kelelahan fisik 8.9% dan POR 2.248 (95% CI 1.033-4.896; p value 0.041) setelah dikontrol pekerjaan, IMT, dan riwayat penyakit; serta prevalensi motivasi berkurang 9.9% dan POR 1.24 (95% CI 0.59-2.58; p value 0.556) setelah dikontrol IMT dan insomnia. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan infeksi COVID-19 dengan kelelahan umum, kelelahan mental, dan kelelahan fisik bahkan tanpa ada riwayat rawat inap dan setelah satu tahun dari waktu infeksi. Sehingga perlu adanya tatalaksana terhadap penyintas untuk pencegahan dan pemulihan kelelahan.

Fatigue is long-term consequences of COVID-9 survivors with the highest proportion reported. The study aims to analysis the association of COVID-19 infection with post COVID-19 fatigue in the general population. The study was cross-sectional design. Fatigue was measured by the Multidimensional Fatigue Inventory (MFI-20) instrument which consists of general fatigue, mental fatigue, physical fatigue, and reduced motivation. COVID-19 infection was measured by an online questionnaire among PCR test participants in Depok City. Data collected by online web-questionnaire. The exposed group was survivor COVID-19 6-12 months after recovery and the unexposed group was never infected by COVID-19. Four hundred and sixteen people aged 25-40 years old without hospitalized due to COVID-19 history were recruited. The prevalence of general fatigue was 18.8% and COVID-19 showed interaction with history of diseases with POR 7.14 (95% CI 1.11-45.87) adjusted by age, body mass index, marital status, status of having children, physical activity, and coping strategy. Prevalence of mental fatigue was 9.9% and POR 2.25 (95% CI 1.07-4.73; p value 0.031); prevalence of physical fatigue was 8.9% dan POR 2.248 (95% CI 1.033-4.896; p value 0.041) adjusted by body mass index, occupation status, and history of disease. Prevalence of reduced motivation was 9.9% and POR 1.24 (95% CI 0.59-2.58; p value 0.556) adjusted by body mass index and insomnia. COVID-19 infection is associated statistically significant to general fatigue, mental fatigue and physical fatigue even in non-hospitalized one year after time onset among the population in Depok City. It is necessary to intervene in survivor management to prevent and disability limitation of fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herma Krisdiana
"Beban kerja merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kelelahan. Situasi pandemi saat ini memberikan dampak nyata khususnya pada sektor kesehatan. WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada tahun 2020. Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga kesehatan sebagai sumberdaya penyedia layanan kesehatan dihadapkan pada situasi berbeda, salah satunya terjadi peningkatan pada tuntutan pekerjaan. Tingginya tuntutan pekerjaan yang diterima tenaga kesehatan akan menjadi penyebab beban kerja menjadi tinggi sehingga lebih berisiko mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja di Puskesmas Kecamatan Sukmajaya selama masa pandemi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel jenuh dengan keseluruhan responden merupakan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja.  Tenaga kesehatan dengan beban kerja tinggi memiliki kecenderungan sebanyak 9,9 kali mengalami kelelahan kerja tinggi. Setiap pekerjaan memiliki tuntutan yang mengharuskan pekerjanya menyelesaikan tuntutan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Namun adanya tuntutan pekerjaan yang berlebihan dan terus menerus mempengaruhi kelelahan kerja, dampak negatif yang akan timbul saat pekerja mengalami kelelahan kerja adalah tidak tercapainya suatu standar atau target yang telah ditetapkan.

Workload is one of the risk factors that cause fatigue. The current pandemic situation has a real impact, especially on the health sector. WHO has declared COVID-19 as a pandemic in 2020. The COVID-19 pandemic has caused health workers as a resource for health care providers to be faced with different situations, one of which is an increase in the impact on work. The high work received by the workforce will cause the workload to be higher, resulting in work fatigue. This study aims to determine the relationship between workload and work fatigue at the Sukmajaya District Health Center during the pandemic. This study used a cross sectional design. The sample used in this study was a saturated sample with all respondents being health workers at the Sukmajaya District Health Center. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between workload and work fatigue. Health workers with a high workload have a tendency of 9.9 times to experience high work fatigue. Every job that requires work that demands completion is in accordance with predetermined standards. However, the existence of excessive work and continuous prolonged work, the negative impact that will arise when workers experience work fatigue is not achieving a predetermined standard or target."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Yolanda
"Bus merupakan sarana transportasi publik yang masih menjadi pilihan masyarakat luas untuk menempuh perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh karena biayanya yang relatif lebih murah. Kondisi pengemudi berperan penting dalam penyediaan pelayanan kebutuhan masyarakat akan transportasi ini. Pengemudi yang mengalami kelelahan dan tidak diatasi maka akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, survei ini bertujuan untuk melihat kelelahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang mungkin terjadi pada pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo. Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masa kerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif.
Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.

Bus is still the popular choice of mass public transport for common people to travel in short or long distance, because the fare is relatively cheap. And the driver's condition plays important role in the presentation of this mass public transportation service. The unrested fatigue will increase the possibility of accident to occur, therefore this survey dedicated to review this fatigue and the all the influencing factor that will likely to happen and affect the driver of City bus between Jakarta and solo.The variable that will be reviewed is the driver's internal factor (age, types of imt, physical condition, years of work, sleep time) and the drivers external factor (driving duration, work hour and work schedulle) fatigue is measured with a questionaire based on subjective fatigue symptoms.
The survey results shows that most drivers only suffer minor fatigue and only a few suffer medium fatigue with drivings duration and lack of rest time as the influencing factor of this fatigue to affect the jakarta-solo bus driver.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmeri Haryani
"Faktor kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kelelahan akut berdasarkan skala OFER dan jenis alat berat, menganalisa hubungan faktor work-related fatigue(durasi kerja, beban kerja dan shift kerja),faktor non-work-related fatigue(usia, status gizi, commuting time, jumlah jam tidur) dengan potensi kelelahan akut pada operator alat berat. Penelitian ini dilakukan bulan April hingga Juli 2016 pada operator alat berat di area 1 tambang Bukit Karang Putih. Jumlah responden penelitian 50 orang. penelitian kuantitatif observasional, metode cross-sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan kuesioner skala Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) dan hasilnya menunjukkan bahwa 48% responden mempunyai potensi kelelahan akut sedang, 44% potensi kelelahan akut pada operator dump truck, shift kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap potensi kelelahan akut tinggi dan sedang (p value = 0.027). diharapkan PT Semen Padang memberikan edukasi tentang faktor risiko kelelahan pada operator alat berat.

Fatigue is one of the cause of accidents. The objective of this study is to examine acute fatigue potential based on a Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) scale and types of heavy equipment, analyze the relationship between work-related fatigue (duration, workload and shift work), response to non-work-related fatigue (age, nutritional status, commuting time, the number of hours of sleep) with the occurrence of fatigue on heavy equipment operator. This research was conducted from April until July 2016 at heavy equipment operator in the mine area 1 Bukit Karang Putih. Number of study respondents 50 people. The study is observational quantitative research with cross-sectional method. Measurement of fatigue using a OFER scale and the results show that 48% of respondents experiencing moderate acute fatigue, 44% of dump truck experiencing high acute fatigue, shift has significant correlation with high and moderate acute fatigue potential (p value = 0.027). recomendation to company PT Semen Padang to provide education or training about risk factor fatigue to heavy equipment operator."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Fety Fatayaty
"Masalah di lingkungan kerja di industri garmen adalah iklim kerja yang panas dan lembab, alat kerja (setrika Iistrik/boiler) yang dapat menghasilkan paparan panas dan kelelahan yang dialami pekerja setrika setelah bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lingkungan kerja panas dengan kelelahan pekerja setrika di PT Hansung Garmindo Mulia (PT HGM).
Pendekatan penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei dengan Cross Sectional. Populasi dan sampel yaitu semua pekerja setrika di PT HGM berjumlah 16 orang. Langkah Penelitian dengan cara mengukur Index Suhu Bola Basah (ISBB) di 5 titik di area finishing memakai alat Dues Temp Heat Stress Monitor, mengukur denyut nadi pekerja sebelum dan sesudah bekerja, pengisian kuesioner oleh pekerja dan pengamatan Iangsung oleh peneliti.
Hasil penelitian ISBB di 5 area lingkungan kerja PT HGM adalah: 26,9" C; 27,TC; 27,9°C; 29,2?'C; dan 29,7"C, jadi semuanya berada di area slightly warm (di Iuar comfortable) Hasil pengukuran denyut nadi dalam % Cardio Vasculer Load (%CVL) dan pengisian kuesioner temyata semua pekerja setrika di PT HGM mengalami kelelahan setelah me!akukan pekerjaan dengan tingkat kelelahan ringan sampai berat. Data ISBB dan % CVL yang diperoleh dianalisis dengan Korelasi Spearman dengan (di = 15, a = 0,05), r hitung 0,577 sedangkan r tabel 0,522.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara lingkungan kerja panas dengan kelelahan pekerja setrika di PT Hansung Garmindo Mulia, dengan tingkat hubungan sedang. Saran diletakkan local exhaust, posisi tabung boiler dijauhkan jaraknya dari pekerja, desain meja setrika harus antropometri, pekerja minum air (ditambah gula & garam) 1 galas (150 ml) setiap 20 menit, posisi kerja bergantian (duduk dan berdiri) dan supervisi medic secara berkala untuk pekerja."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innes Marinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi kelelahan fisik pada pekerja PT. X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015 di PT. X. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner yang diisi secara mandiri, pengukuran antropometri, dan 24H food record dengan jumlah sampel 126 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk melihat perbedaan proporsi antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi antara asupan protein (P value =0,049), konsumsi air putih (P value=0,022), dan status merokok (P value=0,027) dengan kelelahan fisik. Sebaiknya perusahaan menyediakan botol untuk menampung urin, sehingga pekerja dapat mengukur warna urin dan mengetahui kecukupan konsumsi air putih selama bekerja.

This study aims to describe the proportional difference between fatigue, physical fatigue of worker in PT. X. This study is a quantitative study using cross-sectional study design. The data were collected in May-June 2015. The data were collected by using self-administered questionnaire, anthropometric measurement, and 24H food record involving 126 respondents. The data were analyzed using Chi-square test to describe the proportion difference between the independent variables and the dependent variables.
The result shows that t there are proportional differences between protein intake (P value=0,049), mineral water consumption (P value=0,022), smoking status (P value=0,027), and physical fatigue. The company is suggested to be more concerned regarding the menu in the canteen. Furthermore, the worker are suggested to be more active like increase their exercise frequency and routine by using the facilities in the company. The company should provide a bottle to accommodate the urine , so that workers can measure the color of the urine and aware of the sufficiency of white water consumption during work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S60229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>