Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106383 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Najmuddin
"ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang proses migrasi Yahudi Ethiopia ke Israel yang dilakukan melalui tiga operasi inteljen Israel berupa Operation Moses (1984), Operation Joshua (1985), dan Operation Solomon (1991). Komunitas Yahudi Ethiopia adalah kelompok Yahudi kuno yang telah mendiami Ethiopia selama ribuan tahun. Mereka disebut juga dengan kelompok Beita Israel (Rumah Israel) atau Falasha (orang asing). Perang sipil, kekeringan dan diskriminasi yang dialami oleh kaum Yahudi Ethiopia pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an telah memaksa sebagian dari mereka untuk mengungsi dan mencari cara agar sampai ke Israel. Penelitian ini berfokus untuk menjawab pertanyaan tentang Mengapa pemerintah  Israel mau menerima keberadaan kaum Yahudi Ethiopia dan bagaimana cara Israel melakukan operasi inteljennya di tengah lingkungan yang tidak bersahabat dari negara-negara Afrika Timur. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang berfokus pada analisa sumber primer dan sumber sekunder melalui empat tahapan yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Israel bersedia menerima para imigran Yahudi dari Ethiopia karena memiliki kesamaan identitas sebagai orang Yahudi. Israel melakukan operasi intelejennya dengan bantuan Amerika Serikat melalui negosiasi rahasia dengan pemerintah Ethiopia dan Sudan sebagai negara penampung pengungsi Yahudi Ethiopia. Bantuan ekonomi dan militer diberikan Israel kepada negara-negara tersebut agar bersedia untuk mengizinkan Israel membawa Yahudi Ethiopia dari negara mereka. Proses evakuasi dijalankan secara rahasia melalui jalur udara.


ABSTRACT

 

 


This study examines the migration process of Ethiopian Jews to Israel which was carried out by three Israeli intelligence operations in the form of Operation Moses (1984), Operation Joshua (1985), and Operation Solomon (1991). The Ethiopian Jewish community is an ancient Jewish group that had inhabited Ethiopia for thousands of years. They are also called Beita Israel (House of Israel) or Falasha (foreigners). The civil war, drought and discrimination experienced by Ethiopian Jews in 1980s and early 1990s forced some of them to flee and find ways to get to Israel. This research focuses on answering questions about why Israeli government was willing to save the Ethiopian Jews and how Israel carried out its intelligence operations in a hostile environment of East African countries. This research also uses a historical method that focuses on the analysis of both primary and secondary sources through four stages, namely Heuristics, Verification, Interpretation and Historiography. Israel was willing to accept Jewish immigrants from Ethiopia because of the identity they have in common. Israel carried out its intelligence operations with the help of the United States through secret negotiations with the government of Ethiopia and Sudan which acted as the host countries for Ethiopian Jewish refugees. Israel's economic and military assistance was given to these countries so they would be willing to allow the Israeli government to bring Ethiopian Jews from their country. The evacuation process was carried out in secret airlifts.

 

 

"
2019
T55047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malang: Bagian penerbitan Institut Nasional Malang, 1998
001.424 OPE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyono
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999
001.42 SRI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Schroeder, Roger G.
New York: McGraw-Hill, 1987
658.503 SCH o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stevenson, William J.
New York: McGraw-Hill, Irwin, 2002
658 STE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1997
624 DES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hillier, Frederick S.
New York: Stanford University, 1973
658.403 2 HIL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Atmawijaya
"Joint OperatiorL, atau untuk selanjutnya disebut JO, adalah bentuk kerja sama antara dua badan atau lebih untuk melaksanakan suatu proyek bersama. Dalam kerja
sama mi tidak terbentuk badan hukum yang baru. Dengan JO, maka resiko bisnis yang ada menjadi lebih ringan bagi para anggotanya.
JO dibagi inenjadi 2, yaitu JO Mumi dimana JO hanya sebagai koordinasi saja dan JO Tidak Murni di.mana para anggota menyerahkan masing-masing partisipasinya
untuk dikendalikan bersama-sama.
Sampai saat mi, perlaküan perpajakan JO belum diatur dengan jelas. Namun dari surat-surat dari Direktur Jendral Pajak dapat disimpulkan bahwa JO adalah Wajib
Pajak Dalam Negeri, letapi bukan subyek pajak penghasilan badan. Oleh karena itu, walaupun JO mempunyai NPWP dan kewajiban yang sama seperti Wajib Pajak
lainnya, namun JO tidak terhutang PPh Badan. Selain NPWP, JO juga harus mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak apabila JO melakukan penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S18767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Wiley-Interscience , 1971
001.424 CAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 1998
337.1 APE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>