Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Pandini
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pengembangan desa wisata, dan dampak dari pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat
desa wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah terdapat tiga tahapan dalam pengembangan desa wisata yang dilakukan, yaitu: tahap yang pertama adalah tahap persiapan, kemudian tahap kedua adalah tahap pengkajian dan perencanaan, dan tahap yang ketiga adalah tahap pelaksanaan pengembangan desa wisata Tapos-1. Dalam tahapan pengembangan terjadi faktor pendorong dan penghambat pada tahapan pengembangan yang dilaksanakan. Hasil yang kedua adalah
dampak dari pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat yang meliputi dampak struktur ekonomi pada masyarakat, struktur budaya dan struktur infrastruktur.
This thesis discusses about development of rural tourism through community empowerment. The purpose of this study was to determine the stage of developing a tourist village, and impact resulting from the development of a tourist village through the empowerment of a tourist village community. This study used a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques used were in-depth
interviews, observation, and study of documentation. The results of this study are the first there are three stages carried out in the development of tourist villages, namely: the first stage is the preparation phase, then the second stage is the mapping of tourist sites and determine the needs of the village community, and the third stage is the implementation stage of Tapos-1 tourism village development. In the stage of development, there are driving and inhibiting factors at each stage of development carried out. In addition, the results obtained in the development of villages carried out were an increase income and the opening of employment opportunities for Tapos-1 tourism village communities. Besides that, there is an impact resulting from the development of the tourism such as economic structure, social structure, and infrastucture village through the empowerment of the tourism village community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sarah Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prosses pelaksanaan program pemberdayaan melalui pembentukan desa wisata terhadap Desa Wanurejo melalui Program CSR BNI, untuk mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan yang diberikan dan faktor pendukung serta penghambat terhadap program CSR BNI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.  Teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, wawancara secara mendalam terhadap 12 orang informan, dan obeservasi secara langsung ke Desa Wanurejo. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa program permberdayaan yang diberikan oleh BNI dilaksanakan melalui dua program yaitu Program CSR Kampung BNI Wisata Borobudur pada tahun 2012 dan pendirian Balai Ekonomi Desa pada tahun 2017. Kedua program ini tidak dapat dipisahkan karena saling bersinergi melalui paket wisata, event-event, dan etalase yang dimiliki oleh Balai Ekonomi Desa Wanurejo. Faktor pendukung dari program ini adalah masih adanya follow up yang diberikan oleh BNI, adanya dukungan pemerintah, fasilitas pendukung pariwisata yang sudah memadai, sudah memiliki website pribadi, dan sudah memiliki pengusaha yang telah sukses dan dapat mengayomi pengusaha lainnya. Sementara untuk faktor penghambat adalah: kurangnya sinergi antara Balai Ekonomi Desa Wanurejo dengan Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Wanurejo, pekerja Balai Ekonomi Desa Wanurejo yang tidak memiliki latar belakang pelayanan, pelatihan yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuan, dan lain sebagainya.

This study aims to describe the process of implementation of an empowerment program through the establishment of tourism village towards Wanurejo through the BNIs CSR Program to find out how the activities provides and supporting factors with obstacles in the program. This study uses qualitative descriptive approach. The techniques to collect datas are literature studies, in-depth interviews with 12 informants, and observation to Wanurejo. The results of this study are the empowerment program provided by BNI was implemented through two programs named Kampung BNI Wisata Borobudur in 2012 and the establishment of Wanurejos Economic Center in 2017. These two programs cant be separated because they are synergized through tour packages, events, and storefronts owned by the Wanurejos Economic Center. The supporting factors of this program are still follow-up given by BNI, government support, adequate tourism support facilities, personal websites, and already having entrepreneurs who have been successful and can protect other entrepreneurs. The obstacles are: the lack of synergy between Wanurejos Economic Center and BUMDes, the economic centers workers who have no service background, the training provided is not in accordance with needs, and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istianah
"Pemberlakuan wisata berbasis syari’ah di Indonesia belum dapat dikatakan sempurna, meskipun terdapat potensi yang besar dalam pemberlakuannya dalam menarik wisatawan Muslim dunia. Desa Wisata Cibuntu yang sejak tahun 2012 telah menjadi destinasi wisata di Kabupaten Kuningan dijadikan objek pengembangan pariwisata sebagai desa percontohan terciptanya Desa Wisata Halal berbasis komunitas di Jawa Barat. Terdapat tantangan dan hambatan dalam penyelenggaraan program, diantaranya adalah belum adanya regulasi yang berlaku di Indonesia, stigma negatif tentang Islam yang intoleran, serta dari segi internal, yaitu terbatasnya waktu dan anggaran pelaksanaan, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti bagaimana program desa wisata halal dalam Rancangan Peraturan Desa Wisata Halal dapat menjadi salah satu inovasi pengembangan desa melalui penerapan teori keislaman dalam mencapai maqashid asy-syari’ah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosio legal yang berfokus pada pengembangan Desa Wisata Cibuntu menjadi Desa Wisata Halal Cibuntu menurut Raperdes dan tindakan sosial dengan tinjauan maqashid asy-syari’ah. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa program desa wisata halal telah diberlakukan siklus pertama pemberdayaan oleh inisiator desa halal dengan metode PAR yang berlangsung dari tahun 2018 hingga tahun 2019. Desa Wisata Cibuntu sebagaimana regulasinya telah memenuhi cakupan kebutuhan primer (dharury) dalam pembahasan maqashid asy-syari’ah, meskipun belum sempurna dalam langkah pencapaian kemaslahatan dari tingkatan kebutuhan sekunder (hajiyat) dan kebutuhan tersier (tahtsiniyat).

The implementation of sharia-based tourism in Indonesia cannot be said to be perfect, although there is great potential in its implementation in attracting world Muslim tourists. Cibuntu Tourism Village, which since 2012 has become a tourist destination in Kuningan Regency, has been used as an object of tourism development as a pilot village for the creation of a community-based Halal Tourism Village in West Java. There are challenges and obstacles in implementing the program, including the absence of applicable regulations in Indonesia, negative stigma about intolerant Islam, as well as from an internal perspective, namely the limited time and budget for implementation, and so on. In this study, the author will examine how the halal tourism village program in the Draft Halal Tourism Village Regulation can be one of the village development innovations through the application of Islamic theory in achieving maqashid asy-syari’ah. This study uses socio-legal research method that focuses on developing the Cibuntu Tourism Village into a Cibuntu Halal Tourism Village according to the Raperdes and social actions with maqashid asy-syari’ah review. The results of this study show that the halal tourism village program has been implemented in the first cycle of empowerment by the halal village initiator with the PAR method which took place from 2018 to 2019. The Cibuntu Tourism Village as per its regulations has fulfilled the coverage of primary needs (dharury) in the discussion of maqashid ash-syari’ah , although not yet perfect in the steps of achieving benefit from the level of secondary needs (hajiyat) and tertiary needs (tahtsiniyat)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agil Octiadi
"Artikel ini membahas tentang analisa pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelaksanaan Program Dana Pembangunan Desa DPD di Pemerintah Desa Margalaksana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Margalaksana terutama dalam Program Dana Pembangunan Desa DPD lebih banyak difokuskan kepada pembangunan fisik, padahal pembangunan sumber daya masyarakat lebih penting dilaksanakan mengingat masyarakat Desa Margalaksana memiliki sumber daya masyarakat yang rendah.
Melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD dapat dilihat bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD belum dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas desa di Desa Margalaksana karena disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan belum dapat menunjang kebutuhan masyarakat antara lain tidak tersedianya pelayanan dasar, tidak tersedianya infrastruktur, tidak tersedianya aksesbilitas, pelayanan umum belum baik dan penyelnggaraan pemerintahan yang belum baik.

This article discusses the analysis of the implementation of the Rural Community Empowerment Through the Implementation Rural Development Funds Village Programme DPD in the village government Margalaksana. This research is a qualitative descriptive approach. These results indicate that the empowerment held in the village of Margalaksana especially in the Village Development Funds Village Programme DPD more focused on physical development, but development is more important community resources carried out considering the villagers Margalaksana have low public resources.
Through the Village Development Fund DPD it can be seen that the empowerment of communities through the Rural Development Funds Village Programme DPD has not been able to contribute to improving the quality of rural village Margalaksana because it is caused by activities carried out have not been able to support the needs of the community, among others, the unavailability of basic services , lack of infrastructure, lack of accessibility, public service is not good and not good governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaili Indra Pithata Dewi
"Penelitian ini mendeskripsikan upaya serta hambatan dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di Desa Wisata Brayut, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Brayut dikembangkan sebagai pariwisata berbasis masyarakat melalui upaya pengembangan kesadaran dan peningkatan ekonomi masyarakat, penguatan kapasitas, pendayagunaan kekayaan sumberdaya alam, sumber daya manusia, dan budaya. Pengembangan Desa Wisata Brayut mendorong berbagai upaya peningkatan ekonomi, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta pelestarian lingkungan alam sebagai bentuk pembangunan yang berkelanjutan. Hambatan yang dialami dalam pengembangan Desa Wisata Brayut antara lain masih terbatasnya sumber daya manusia dan sarana prasarana.

This research discusses the efforts done and obstacles facedby Desa Wisata Brayut in developing sustainable tourism village using descriptive qualitative approach. The results indicate that the Village Tourism Brayut developed as community based tourism as a form of empowerment by building awareness and improving the economy of society, strengthening capacity, utilization of natural resources, human resources, and culture. The development of Desa Wisata Brayut encourages various efforts to improve the economy, the preservation of local culture and wisdom, and the preservation of the natural environment as a form of sustainable development. Moreover, the obstacles experienced by Desa Wisata Brayut in the development of sustainable tourist villages include lack of human resources and infrastructure facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilani Purwaningsih
"Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, Bappenas menginisiasi program MBKM Desa Cemara melalui berbagai bentuk intervensi kegiatan. Dalam hal ini, saya terlibat secara aktif dalam program MBKM Desa Cemara yang berfokus pada pemberdayaan lapisan kelompok masyarakat pengrajin anyaman daun pandan di Desa Tanjungpura. Lapisan kelompok masyarakat inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal komunitas anyaman yang berhasil dibentuk dan dibina dalam meningkatkan produktivitas serta mengoptimalkan sumber daya atau potensi lokal sebagai basis pertumbuhan ekonomi pedesaan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah autoetnografi. Tulisan ini menjabarkan hasil pengamatan dan refleksi pengalaman magang saya untuk menjelaskan proses pemberdayaan masyarakat melalui kerangka perspektif antropologi, khususnya antropologi terapan.
Hasilnya menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yang melibatkan masyarakat, mulai dari needs assessment, perumusan solusi permasalahan, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Program berjalan dengan lancar sampai evaluasi dilakukan. Meskipun demikian, program ini masih minim dari unsur kemandirian dan keberlanjutan. Hal tersebut disebabkan karena minimnya kolaborasi antar pihak dalam menjaga keberlangsungan program. Oleh karena itu, program pemberdayaan sangat perlu mengoptimalkan keterlibatan berbagai pihak terkait, mulai dari unsur masyarakat, pemerintah desa, pemerintah kabupaten, maupun dinas setempat agar program yang telah dilaksanakan sebelumnya dapat terus berjalan dan berkelanjutan.

In an effort to poverty reduction, Bappenas initiated the Desa Cemara MBKM program through various forms of intervention activities. In this regard, I actively participated in the Desa Cemara MBKM program which focuses on empowering the community group of pandan leaf-woven craftsmen in Tanjungpura Village. This layer of a community group is the forerunner of the worn community that has been successfully formed and fostered in increasing productivity and optimizing local resources or potential as a basis for rural economic growth. The method used in this paper is autoethnography. This paper describes the result of observation and reflection on my internship experience to explain the process of community development through the framework of anthropological perspectives, especially applied anthropology.
The results show that implementation of the community development programs is carried out through several stages involving communities, starting from need assessment, formulation of problem solutions, planning, implementation, to evaluation program. However, this program is still lacking in self-reliance and sustainability elements. This is to the lack of collaboration between parties in maintaining the sustainability of the program. Therefore, the community development program needs to involve various related parties, starting from elements of the community, village government, district government, and local agencies so that the programs that have been implemented before could be sustainable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ichda Umul Aisah
"Tesis ini mengambil topik tentang strategi Pengembangan Desa Mandiri Energi berbasis pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan studi literature. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Dimensi pemberdayaan masyarakat yang diteliti meliputi upaya terarah, keterlibatan kelompok sasaran dan pendekatan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat pada Program Desa Mandiri Energi di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah tercapai. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi bagi banyak pihak dalam Pengembangan Desa Mandiri Energi.

This thesis chooses a topic about the development of independent energy village based on community empowerment. The locations of the research is in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Data collection did by using the observation method, interview and study literature. The data got from the research, the analyzed by using descriptive qualitative data analysis technique. Community empowerment dimensions examined include efforts targeted, empowerment and group approaches.The result showed that the ecommunity empowerment in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedan, Jawa Barat reached. This research is expected to give recommendation for many sides in the development of Independent Energy Village."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Nabilla Adiansari
"Penelitian ini mendeskripsikan tentang gambaran keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat berbasis community-based tourism di Desa Wisata Malasari dan hambatan yang dihadapi dalam keberlanjutan program. Penelitian dilaksanakan pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai 2021. Keberlanjutan program di Desa Wisata Malasari dipilih karena program pemberdayaan community-based tourism oleh JEEF telah selesai dan saat ini masyarakat melalui CV Pesona Malasari menjalankan keberlanjutan program secara mandiri, tetapi berdasarkan evaluasi oleh Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ditemukan beberapa kondisi yang menghambat keberlanjutan program. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data melalui wawancara mendalam secara daring, studi literatur dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang dipilih melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian mengenai kondisi yang menghambat keberlanjutan program berdasarkan hasil evaluasi dari TNGHS. Pembahasan dipaparkan melalui aspek keberlanjutan program yaitu pelaksanaan community-based tourism, manajemen CV Pesona Malasari dan pengembangan community-based tourism. Adapun dari ketiga aspek tersebut terdapat perbedaan dan hambatan dalam kondisi pemberdayaan masyarakat dan community-based tourism apabila dibandingkan dengan masa implementasi program. Pada masa keberlanjutan program, meskipun terdapat beberapa upaya yang mendukung keberlanjutan program, tetapi upaya-upaya tersebut dihadapkan dengan beberapa faktor penghambat. Sehingga, cakupan penerima manfaat dari pemberdayaan masyarakat melalui community-based menurun dan pelaksanaan kurang maksimal apabila dibandingkan dengan saat implementasi program.

This study describes the description of the sustainability of community-based tourism community empowerment program in Desa Wisata Malasari and the obstacles faced in the program sustainability. This research is conducted amidst the Covid-19 Pandemic in 2020 and 2021. The program sustainability at Desa Wisata Malasari was chosen because the community-based tourism empowerment program by JEEF has been completed and currently CV Pesona Malasari is running the program independently, but based on the evaluation by Gunung Halimun Salak National Park (TNGHS), several conditions were found that hindered the sustainability of the program. The approach used in this research is descriptive qualitative with data collection methods through in-depth online interviews, literature study and observation. Informants in this study consisted of 13 people who were selected through purposive sampling method. The discussion is presented through a description of the implementation of community-based tourism, the management of CV Pesona Malasari and the development of community-based tourism in the Malasari Tourism Village. As for these three aspects, there are differences and obstacles in the conditions of community empowerment and community-based tourism when compared to the program implementation period. During the program sustainability period, although there were several efforts that supported the sustainability of the program, these efforts were faced with several inhibiting factors. Thus, the coverage of beneficiaries from community empowerment through community-based decreased and the implementation was less than optimal when compared to the time of program implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lafiza Fidina
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang peran dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku perubahan dari Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru sebagai bentuk dari pembangunan sosial oleh individu serta membahas mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan pengembangan desa melalui wisata bisnis Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif Hasil penelitian menunjukan peran dan keterampilan yang dimiliki pelaku perubahan ialah peran dan keterampilan fasilitatif edukasional dan representatif Terdapat kendala dalam pelaksanaan pengembangan desa melalui wisata bisnis baik yang muncul dari dalam masyarakat sendiri dan juga dari luar masyarakat Agar pengembangan desa wisata bisnis bisa lebih baik lagi maka diperlukan pembenahan pada struktur pelaksana kegiatan desa wisata bisnis.

ABSTRACT
This research describes the role and skills of agent of changes at Tegalwaru Business Tourism Village as a social development by individuals and the barriers in implementing rural development through business tours This research used a qualitative approach The results showed that the roles and skills of by agent of changes were facilitative educational and representative There are some problems in implementing rural development through business tours either form within and outside the community In order to have a better rural tourism business structure of in implementing the activities of business tourism village adjustment was necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizha Ilma Qadriina
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 melalui program ketahanan pangan di Desa Tenjo oleh Human Initiative. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif serta berlangsung sejak oktober 2020 hingga Juli 2021 . Data didapat melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi yang melibatkan tujuh orang informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat tahapan pemberdayaan yang dilakukan dalam program, meliputi tahap perencanaan, persiapan, implementasi program dan tahap monitoring evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaan program, terdapat beberapa faktor yang menghambat yang dapat diklasifikasikan berdasarkan aspek organisasi, networking, komunitas, dan eksternal. Dalam mengatasi hambatan dari berbagai aspek tersebut, dilakukan upaya-upaya yang dapat meminimalisir dampak dari adanya hambatan tersebut. Hasil analisis menunjukan bahwa tahapan pemberdayaan yang dilakukan dalam program ketahanan pangan Desa Tenjo sesuai dengan tujuh tahapan pengembangan masyarakat. Selain itu, hambatan yang terjadi selama pelaksanaan program, sesuai dengan kendala dalam tahapan pengembangan masyarakat. Sedangkan, upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut dapat dikaitkan dengan deskripsi dalam tahap evaluasi proses dan hasil perubahan. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengkajian mengenai apakah terdapat perbedaan dalam tahapan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pada saat sebelum dan sesudah Pandemi Covid-19, serta dikaji juga hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang muncul di tengah kondisi Pandemi Covid-19 dalam program ketahanan pangan Desa Tenjo.

This study discusses community empowerment activities for communities affected by the Covid-19 pandemic through the food security program in the Tenjo Village by the Human Initiative. The research approach used is a qualitative research approach with descriptive research type with a research period from October 2020 to July 2021. The data sources used were obtained through in-depth interviews, observation and documentation studies involving seven informants. The results showed that there were four stages of empowerment held in the program, including the planning, preparation, program implementation, and activity evaluation monitoring stages. During implementation program, there are several inhibiting factors that can be classified based on organizational aspect, networking aspect, community aspect, and external aspect. To overcome the obstacles from those various aspects, efforts are made to minimize the impact of those obstacles. The results of the analysis show that the stages of empowerment held in the Tenjo Village food security program are in accordance with the seven stages of community development. In addition, the obstacles that occur during program implementation are in accordance with the obstacles in the community development stage. Meanwhile, the efforts made to overcome these obstacles can be done with a description in the evaluation of the process and the results of the changes. This study will also examine whether there are differences in the stages of community empowerment carried out before and after the Covid-19 pandemic. In addition, this study will also examine the obstacles in implementing community empowerment during the Covid-19 pandemic in the Tenjo Village food security program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>