Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hasan As Syarif
"Dalam dunia pengiriman dan pelayaran, tingginya permintaan pembuatan baru kontainer tidak sebanding dengan jumlah kontainer yang mengalami pelayaran, sehinggga menyebabkan penumpukan di pelabuhan dan di depo sekitarnya. Adaptive re-use adalah intervensi pada penataan kembali bangunan dan material yang ada dengan fungsi baru. Pengaplikasian adaptive re-use menghadirkan peluang terbuka dalam upaya pencegahan terbuangnya kontainer bekas pakai dengan pemanfaatan sebagai material penyusun maupun arsitektur itu sendiri. Dengan memiliki batasan standar internasional yang tetap terhadap ukuran modul kontainer, menjadi pertimbangan dalam merancang bangunan kontainer. Penulisan ini diperuntukan untuk meninjau kembali penggunaan kontainer bekas pakai sebagai material pembentuk bangunan yang fleksibel. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan studi kasus terhadap bangunan kontainer Day & Nite Eatery and Grocery dan juga penulusuran terkait siklus hidup kontainer dari depo penyimpanan dan pelayaran serta industri manufaktur kontainer. Siklus hidup kontainer sebagai bangunan dimulai dari proses yang terjadi pada pelayaran dipelabuhan. Dalam penulisan ini menjabarkan pendekatan adaptive re-use terhadap keberadaan kontainer bekas pakai dan juga adaptasi yang dilakukan terhadap kontainer dalam menciptakan fleksibilitas bangunan. Kesimpulan yang didapatkan dari penulisan ini adalah fleksibilitas bangunan dengan menggunakan kontainer dapat dicapai melalui perencanaan layout yang tepat dan pemahaman terhadap potensi keunggulan dari sifat penyusun kontainer yang fleksibel.

In the shipping world, the high demand for new containers is not comparable to the number of containers undergoing shipping, this situation build up at the port and surrounding depots. Adaptive reuse is an intervention for the rearrangement of existing buildings and materials with new functions. The application of adaptive re-use presents an open opportunity in the effort to prevent the waste of used containers by using them as the building material and architecture itself. By having fixed international standard restrictions on the size of the container module, it becomes a consideration in designing container buildings. This studies is about the application of used containers as flexible building material. The method used in this paper is to conduct a case study of the Day & Nite Eatery and Grocery container buildings as well as tracing the container life cycle of the storage and shipping depot and also the container manufacturing industry. The life cycle of the container as a building starts from the process that occurs at the seaport at the port. In this paper describes the adaptive re-use approach to the existence of used containers and also the adaptations made to containers in creating building flexibility. The conclusion obtained from this paper is the flexibility of building using containers can be achieved through proper layout planning and understanding of the potential advantages of the flexible container compilers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sihono Gabriel
"ABSTRAK
Kualitas sampah kemasan plastik yang rendah menjadi kendala bagi kualitas hasil proses daur ulang mekanikal dan sebaliknya kapasitas produksi daur ulang menjadi pembatas saat bahan baku berlebih. Penciptaan nilai kualitas sampah plastik dengan paradigma perbaikan kualitas sampah diubah dengan paradigma konservasi nilai material melalui rancangan kemasan ramah daur ulang dan kepedulian pemangku kepentingan. Peningkatan jumlah bahan baku berkualitas tinggi diantisipasi dengan kehadiran sistem manufaktur terintegrasi berbasis wilayah dengan dukungan pemangku kepentingan dan komunitas. Skema pengembangan sistem manufaktur terintegrasi di sembilan kota di Jawa Barat berpotensi meningkatkan pemanfaatan sampah kemasan plastik kaku hingga tersisa hanya 6% di tahun 2025 dengan volume produksi 270 ton bijih plastik hasil daur ulang berkualitas tinggi setiap hari. Pengusahaan yang layak secara finansial dan ekonomi serta membantu pengurangan sampah plastik yang tidak terkelola ini memerlukan dukungan regulasi serta penerapannya secara konsisten dan berkelanjutan. Serangkaian rencana implementasi program dan jadwal pelaksanaannya diajukan dalam penelitian ini.

ABSTRACT
Low quality of plastic waste is a constraint of mechanical recycling product quality, while limitation of capacity is a counter-productive within a surplus of higher quality raw materials. Quality value creation with plastic waste quality improvement paradigm should be shifted to material value conservation paradigm through design for recycling of plastic packaging and awareness of its stakeholders. Surplus of higher quality of plastic waste anticipated with integrated manufacturing systems for a region and stakeholders as well as community awareness. A development scheme of this system for nine cities in West Java will increase rigid plastic waste utilization with only 6% unmanaged waste in 2025 and produce 270 metric tons/day of high quality recycled plastic pellets. Viability of business both in financial as well as economic measures and its role in unmanaged waste reduction need a proper regulation with a consistent and sustainable implementation. A set of program implementation plans as well as its time schedule proposed in this research."
Depok: 2015
D2048
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Dini Hanifah
"ABSTRACT
Plastik merupakan sebuah benda sekaligus material yang dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan seharihari. Pada umumnya plastik hanya digunakan untuk fungsi yang tidak lama, namun sejatinya plastik memiliki jangka waktu hidup yang cukup panjang. Plastik dapat menjadi permasalahan lingkungan jika setelah selesai masa pemakaian tidak ditangani dengan bijak karena karakteristik plastik yang cenderung sulit dicerna kembali oleh bumi. Maka recycle dihadirkan sebagai salah satu cara yang dapat memberi plastik bekas pakai kesempatan hidup kedua. Recycle dapat mengalami downcycle; yaitu terjadinya penurunan nilai suatu benda atau material setelah dilakukan recycle, atau upcycle; yaitu adanya kenaikan nilai suatu benda atau material setelah dilakukan recycle. Salah satu upaya untuk membuat recycle plastik menjadi upcycle plastik adalah dengan menjadikan plastik bekas pakai sebuah benda yang mempunyai fungsi lebih besar, krusial, dan dipakai dalam jangka waktu yang panjang seperti pengaplikasian dalam bangunan sebagai elemen struktur. Plastik bekas pakai dapat dipakai menjadi material elemen struktur selama dapat memenuhi sifat yang dibutuhkan oleh material struktur pada umumnya yaitu sifat brittle dan ductile. Material plastik bekas pakai yang mengalami upcycle menjadi material elemen struktur diterapkan pada rumah plastik Conceptos Pl sticos di Kolombia dan jembatan plastik Sungai Tweed, Skotlandia. Agar dapat memenuhi sifat brittle dan ductile yang dibutuhkan oleh struktur, jenis plastik yang dipakai harus merupakan campuran dari beberapa jenis plastik. Kedua struktur tersebut menggunakan sistem struktur non-form active karena saat ini eksplorasi terhadap plastik bekas pakai yang didaur ulang menjadi elemen struktur masih terbatas pada struktur yang sederhana.

ABSTRACT
Plastic is a material that we could easily find on daily basis. Plastic usually only being used for a short period time but plastic actually can last for a long time. Plastic could be a problem for environment if it is not being handled properly after its use, because plastic couldn rsquo t degrade easily in biosphere. To solve the problem, recycle is done as a way to give used plastic a second life chance. Used plastic that have been through recycle process could be considered as downcycle object rsquo s or material rsquo s decreasing value occurred after recycling, or upcycle object rsquo s or material rsquo s rising value occurred after recycling, depending of what it becomes. An effort to make recycled plastic becomes an upcycled plastic is to make the used plastic have a bigger, more crucial, and longer living function than it was before, such as application in buildings as a structural element. Used plastic could be applied as material for structural element in building as long as it fulfill structural material behavior that is brittle and ductile. Used plastic that has been upcycled as structural element could be seen in Conceptos Pl sticos rsquo s House in Colombia and Plastic Bridge above Tweed River, Scotland. To fulfill material behavior that a structure should have that is brittle and ductile, used plastic that is going to be used must be a mixture from several kinds of used plastics. Both structure in the precedent only used non form active structural system because for now the exploration that had been done are still limited to simple structural systems."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
D. Reidel Publishing Company,
665.5389 CON r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Gamma Aditia
"ABSTRAK
Ban habis masa pakai merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang tidak bernilai harganya jika tidak dilakukan pengolahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas mobil dan menjadikan salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban mobil bekas telah diuji sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan variasi campuran material karet dari ban mobil bekas dan material karet baru. Hasil uji menunjukkan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran material karet ban mobil adalah sebesar 15 , ban sepeda motor sebesar 25 , dan ban sepeda sebesar 50 . Pemanfaatan ban bekas mobil sebagai salah bahan baku pencampur dalam memproduksi ban selain bermanfaat bagi kelestarian lingkungan juga bermanfaat bagi perekonomian karena memberikan manfaat multiplier effect bagi perusahaan ban, perusahaan pengumpul dan pengolah limbah ban, dan masyarakat di sekitarnya.

ABSTRACT
End of life tires are one of the greatest environmental concerns that are not worth the value if not properly treated. This study aims to find the method of processing that provides the highest value for used car tire material and make one of the raw materials of mass production. Recycling as a substitute raw material for new tire production becomes one of the potential options for obtaining utilization with the best possible conservation of material value according to the principles of Production for Material Value Conservation. In this research, crumb rubber from used car tire material has been tested as raw material of mixer in producing tire. Rubber compound is made with a mixture of rubber materials from used car tires and new rubber materials. The test results show the most optimum percentage of used tire material for rubber tire material mixture is 15 , motorcycle tire is 25 , and bicycle tire is 50 . Utilization of used car tires as a raw material mixing in producing tires in addition to beneficial for environmental sustainability is also beneficial to the economy because it provides multiplier effects for tire companies, tire collection and processing companies, and surrounding communities."
2017
T48247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Limbah industri merupakan suatu dampak yang tidak dapa! dielakkan dari sedap kegiatan produksi. Melihat hai tersebut perlu kiranya diusahalcan meande-
metode yang efzkrgf unzulc mengurangi dan memanfaarkan limbah tersebur. Limbah baru baterai dengan kandungan logam berat seperri Mn dan Zn, sangatlah berbahqva bila dibiarkan begiru saja mencemari Iingkungan. Kandungan Iogam yang rernyara cmp tinggi persentasenya, bila dilfhat banyaknya jumlah barerai yang dikonsurnsf masyaralrat Indonesia. Hal ini haruslah dpandang sebagai suatu potensi yang hams dimanfaalkan. Oleh karenanya perlu dilakukan suatu penelitian untuk mencari rnerode alrernatif untulc merecovezy kandungan logam yang lerdapar dalam Iimbah baterai, car dapat dimanfaatlcan lsembafi.
Pada penelitian ini, campuran ele/ctroli! bateraf dilarurkan pada laruran HC!
0.5 M Endapan yang dfhasilkan kemudian dicuci pda beberapa variasi pencucfan, yairu: tanpa, sam kafi, duakali, dan tiga /cali pencucian. Setelah dzperoleh kondfsi pencucian maksfmum, endapan /aiu dilalrukan pengeringan pada beberapa variasi temperatur, yairu: remperatur ruang, 1000 C, 200“C dan 250°C. Sedangkan jiltrat hasil leaching dilakukan presnvitasi lzidroksida dengan menggunalcan tiga metode berbeda.
Pencucian endapan hasil leaching sebanjzak riga kali drperoleh tingkal recovery Iagam Mn dalarn bentuk M1102 !erbesar yairu sebesar 96,36 %. Dimana pengeringan endapan ridak berpengaruh pada lingkat recovery Mn. Sedongkan pada proses' pemisahan ion Iogam yaitu antara ion Mn dan Zn yang terlarur pada jiltrat hasi! leaching, dengan nzenggunakan metode IH dirnanafiltrar diendapkan berrahap yang kemudian dilakukan pencucian dengan HC! 0,4 M dilanjutkan dengan pencucian sebanyak tiga kali. Diperoleh tinglcat separasi unsur rerbesar dalam bemulc logam hidroksida yaitu sebesar 90,65 % Mn dan 60,92 % Zn."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Purnama
"Perkembangan mesin industri dan kendaraan bermotor mendorong peningkatan penggunaan pelumas dan akumulasi pelumas bekas. Pelumas bekas dijadikan bahan bakar alternatif atau didaur ulang dengan teknologi konvensional menggunakan bahan B3, padahal dapat mencemari lingkungan, mengganggu kesehatan, sehingga memicu masalah sosial. Metode daur ulang sebaiknya berbasis teknologi hijau, ekonomis, ramah lingkungan, dan diterima oleh masyarakat. Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam. Salah satunya adalah cadas lempung. Activated bleaching earth adalah cadas lempung alami yang berasal dari formasi khusus di pegunungan Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah B3 pelumas bekas. Pelumas bekas dapat didaur ulang dengan metode ekstraksi menggunakan penyerap kontaminan. Penelitian ini menganalisis sifat kimia-fisika dan performa bahan alam non B3 activated bleaching earth sebelum dan setelah digunakan dalam proses daur ulang pelumas bekas menjadi base oil. Mengkaji dan mengembangkan pemanfaatan residu agar dapat meminimalisasi polutan, dan diterima masyarakat. Pendekatan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian eksperimen (pengujian di laboratorium) dan survei.
Hasil penelitian menunjukan cara ini lebih ekonomis, mengurangi polutan, dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Residu proses berkalori sekitar 5.000 kkal, dapat digunakankan sebagai bahan bakar alternatif atau penguat aspal. Abu dapat dijadikan mortar dan beton. Kesimpulannya, pelumas bekas bisa didaur ulang menjadi base oil, menggunakan cadas lempung yang berasal dari gunung Indonesia. Hasil base oil berkisar 70-79%.

The development of industrial machinery and motor vehicles encourage increasing use of lubricants and accumulation of used lubricants. The used lubricants applied as alternative fuels or recycled using conventional technology which uses hazardous materials, whereas It will pollute the environment, affecting the health, and lead to social problems. The recycling method should be based on green technology, economical, environmentally friendly, and social acceptable. Indonesia has the rich of various natural resources. One of them is the clay rock. Activated bleaching earth was natural clay rock that's specific formation in Indonesia mountains. This research purpose is handle the hazardous waste of used lubricant. It could be recycled by extraction method using a contaminants adsorbent.
The objective of the study was analyze the chemical-physics and performance of non hazardous activated bleaching earth, a natural material before and after used in the process of recycling used lubricant to be base oil. Assess and develop the utilization of residual to minimize pollutants, and acceptable. The method used quantitative approach, with experimental research (laboratory test) and survey.
The research result shows, It was more economical, reduce pollutants, and do not cause health problems. Residue had calorific value around 5,000 kcal. It could be applied as alternative fuel or asphalt reinforcement. Ash could be mortar and concrete products. The conclusion stated, the used lubricant could be recycleabled to be base oil, using clay rock in Indonesia's mountain. The base oil result was around 70-79%.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
D2592
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luigy Aditya Putra Permana
"Telah lama daur ulang digembar gemborkan sebagai cara efektif untuk melestarikan lingkungan, yaitu dengan mereproduksi material-material yang tidak bias diurai oleh alam dan mempergunakannya kembali. Dalam dunia arsitektur, penggunaan material daur ulang juga semakin diperkenalkan. Akan tetapi, banyak yang beranggapan kualitas material daur ulang kalah dengan material konvensional, selain itu daya tahannyapun jauh berkurang. Ada pula pendapat mengenai penampilan yang kurang indah.
Saya melihat sebuah kecenderungan yang ingin saya gali lebih dalam, yaitu mengenai eksplorasi material bekas untuk arsitektur. Cara ini menurut saya lebih realistis dari sudut pelestarian lingkungan, karena menggunakan barang bekas tidak memerlukan energi untuk mendaur ulangnya. Saya ingin mengeksplorasi penggunaan material bekas untuk arsitektur yang baik dalam arti bisa menghasilkan penampilan yang diinginkan dan sanggup berdiri. Saya berharap bisa mengurangi keengganan masyarakat untuk mengeksplorasi potensi material bekas dalam arsitektur. Efek jangka pendek dari penggunaan material bekas mungkin bisa menghemat biaya pembangunan. Untuk efek jangka panjang dan berkelanjutan, mungkin kecenderungan ini dapat membantu program pelestarian lingkungan yang hemat energi.

For a long time, recycling has been shouted out loudly as the effective way to preserve nature, by re-producing waste materials that cannot be demolished by nature and using them again for the second time. In architecture world, usage of recycled materials has also been brought in further. But, many people are still thinking that recycled materials lose in quality compared to the new and conventional ones. The durability is also far less. There are also opinions about lacks of beauty in appearance.
I saw a behavior which I want to explore deeper, I mention it as the exploration of dumped materials in architecture. This way, in my opinion, is more realistic when seen through the eye of nature, because using used things don?t require energy to recycle any of it. I want to explore the usage of dumped materials for architecture in good way which means able to carry out destined appearance and can withstand itself as a building. I?m hoping in a way to reduce people?s skepticism in exploring the potential of dumped materials in architecture. The short term effect of using dumped materials may lead to building cost efficiency, when in long and sustaining term may lead to an environment preserve program which requires less energy to perform."
2008
S48412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Yacobus Santoso
"Berdasarkan Konvensi Hong Kong, kapal dengan usia lebih dari 25 tahun harus dilakukan proses ship recycling. Hal tersebut dinilai dapat merusak lingkungan karena pemakaian kapal dengan jangka waktu lama memiliki efek negatif yang dapat dikeluarkan kapal tersebut. Namun industri ship recycling di Indonesia masih belum maksimal. Industri ship recycling masih terbilang sedikit dalam jumlah dan juga belum menerapkan ship recycling yang ramah terhadap lingkungan. Potensi industri ship recycling di Indonesia terbilang besar karena jumlah kapal tua di Indonesia sangat banyak. Selain itu daerah sekitar Pelabuhan Kamal merupakan sentra industri galangan ship recycling terbesar di Madura bahkan di Indonesia. Tetapi galangan tersebut masih belum memiliki regulasi yang jelas. Pemilihan lokasi diharapkan dapat memudahkan dalam proses pemindahan galangan ship recycling yang berada di sekitar Pelabuhan Kamal untuk menempati lahan bekas Pelabuhan Kamal. Penelitian ini telah menghasilkan desain usaha galangan green ship recycling dengan memanfaatkan lahan bekas Pelabuhan Kamal di Madura. Rancangan desain ini dibuat berdasarkan studi literatur dari penelitian yang ada, peraturan-peraturan, wawancara secara langsung dengan pemilik usaha ship recycling, serta memanfaatkan aplikasi AutoCAD 2020 dan aplikasi SketchUp 2020. Maka didapatkan hasil desain untuk mendukung operasional green ship recycling. Selain itu penelitian ini juga menghasilkan kapasitas fasilitas-fasilitas dari desain usaha galangan green ship recycling.

According to Hong Kong Convention, ships older than 25 years old must be following the ship recycling process. The long usage of a ship can damage environment. However the industry of ship recycling in Indonesia still not maximum. There is still a low number of ship recycling industry in Indonesia and most of it still not environmentally friendly. Indonesia has a big potency in ship recycling industry because of the big number of old ships. Kamal port surrounding area is the biggest ship recycling shipyard in Madura even in Indonesia. However the shipyard does not has the clear regulation yet. This research is to proposed the change location and simplify the moving process of ship recycling shipyard from the kamal port surrounding area to former kamal port location. This research has found the result green ship recycling business design at former kamal madura port. This design is being made by literature studies from the existing researches, regulations, direct interview with one of the ship recycling business owner, utilize softwares like AutoCAD 2020 and SketchUp 2020. The result of this design is to support the operation of green ship recycling and also this research conclude the capacity calculations of the facilities from green ship recycling business design.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>