Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166947 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlia Yossie
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kasus evaluasi atas strategi televisi multiplatform yang dijalankan oleh NET. menggunakan teori Industrial Organization dengan model analisa Market Structure, Conduct dan Performance. Perangkat ini membedah bagaimana aplikasi strategi multiplatform dijalankan oleh NET. Strategi multiplatform semula dilakukan untuk mengadaptasi perubahan cara masyarakat dalam mengonsumsi media, namun akhirnya tak lagi dioptimalkan karena krisis keuangan yang melanda NET. Hasil temuan menunjukkan bahwa dalam menganalisis struktur pasar multiplatform, selain struktur pasar televisi juga semestinya mempertimbangkan struktur pasar digital. Hal ini disebabkan strategi multiplatform melibatkan distribusi produk melalui pasar televisi dan pasar digital. Implikasinya produk yang dihasilkan juga harus menyesuaikan dengan kompetitor dan tipe khalayak dari dua pasar yang berbeda.

ABSTRACT
This study analyzes the case evaluation of a multiplatform television strategy run by NET. using Industrial Organization theory with Market Structure, Conduct and Performance analysis models. This tool dissects how multiplatform strategy applications are run by NET. The multiplatform strategy was initially carried out to adapt the changes in the way people consume media, but ultimately it was no longer optimized due to the financial crisis that hit NET. The findings show that in analyzing the multiplatform market structure, besides the television market structure it should also consider the structure of the digital market. This is due to the multiplatform strategy involving the distribution of products through the television market and digital market. The implication is that the resulting product must also adapt to competitors and the type of audience from two different markets."
2020
T55300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezi Muharmen
"ABSTRAK
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 38P/HUM/2012 tanggal 3 April 2012 yang disampaikan pada tanggal 26 September 2013, memerintahkan pencabutan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air) setelah munculnya gugatan dari Asosiasi TV Lokal Indonesia. Lalu pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan Menteri komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 32 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Penyiaran TV Secara Digital Dan Penyiaran Multipleksing Melalui Sistem Terestrial. Dalam peraturan ini jadwal Analog Switched Off (ASO) tidak disebutkan lagi dan juga peraturan ini hanya menetapkan implementasi TV Digital Free to Air di Indonesia menggunakan sistem terrestrial.
Penelitian ini melakukan analisis antara implementasi TV Digital dengan sistem terrestrial dengan sistem multiplatform yaitu kombinasi antara terrestrial dan satelit dengan menggunakan metodelogi Net Benefit Analysis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terbukti implementasi TV Digital dengan sistem terrestrial tidak layak diimplementasikan untuk seluruh wilayah Indonesia, namun hanya bisa diimplementasikan di wilayah yang sebagian besar sudah tercover oleh infrastruktur eksisting. Sedangkan wilayah yang sebagian besar belum tercover oleh infrastruktur eksisting, lebih layak digunakan sistem multiplatform atau kombinasi antara terrestrial dan satelit.

ABSTRACT
Based on the Kep. Mahkamah Agung Number 38 p/HUM/2012 at 3 April 2012 wich was delivered on 26 September 2013, ordered the removal of the Permen Number 22 / PER / M.KOMINFO / 11/2011 on the Implementation of Digital Television Terrestrial Broadcasting Reception Stay There Paid (Free to Air) after the emergence of a lawsuit from the Association of Indonesian Local TV. Then the government again issued a Permen number 32 / PER / M.KOMINFO / 2013 on the Implementation of Digital TV Broadcasting In multiplexing Through And Broadcasting Terrestrial Sistem. In this regulation schedule Analog Switched Off (ASO) is not mentioned again and also the regulation merely sets the implementation of the Free to Air Digital TV in Indonesia using terrestrial sistem.
This research analyzes between implementation of Digital TV with terrestrial sistems and implementation of Digital TV with multi-platform sistem that is a combination of terrestrial and satellite by using Net Benefit Analysis methodology. Based on conclusion of the research, proven implementation of Digital TV with terrestrial sistem is not feasible to implement for the entire territory of Indonesia, but can only be implemented in the area that most are already covered by existing infrastructure. While most of the region that have not been covered by the existing infrastructure, is more appropriate to use multiplatform sistem or a combination of terrestrial and satellite.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Tumalasari
"ABSTRAK
Persaingan industri pertelevisian di Indonesia sangat ketat. Stasiun televisi berlomba-lomba menyajikan program yang dapat meraih penonton dan pengiklan yang banyak. Dalam hal ini, rating share dan perolehan iklan sangat menentukan hidup dan matinya stasiun televisi. Dihadapkan pada fenomena demikian, NET justru hadir secara berbeda. Alih-alih membuat program yang mirip dengan stasiun televisi lain, NET menyajikan program yang sesuai dengan kebutuhan spesifik segmen tertentu yang tidak dilayani oleh stasiun televisi sebelumnya. Dengan kata lain, NET telah memiliki niche marketnya. Niche market NET adalah mereka yang jenuh dengan tayangan televisi pada umumnya dan membutuhkan tayangan yang baru. Meskipun jumlahnya sedikit, niche market NET diperkirakan mampu membuat stasiun televisi baru ini bertahan.

ABSTRACT
The competition of television industry in Indonesia is very firm. Television stations are competing to provide programs which tend to gain many audiences and television commercials. In this case, the rating share and the gaining of commercials revenue really determine the life of television stations themselves. Faced by such phenomena, NET, in fact, came differently. Instead of making similar programs to other television stations’, NET provides programs which are suitable to specific needs of certain audience segment that are not well served by other television stations. In other words, NET already has its niche market. The niche market of NET are those who got tired of television programs in general and need a new kind of fresh program. Although it might be just a few, it is predicted to be able to make this station survives. "
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andica Giovanni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas content strategy market challenger dalam menghadapi market leader
industry televisi, dengan studi kasus pada NET terhadap Trans TV. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan desain deskriptif. Temuan dianalisis dengan
menggunakan kerangka analisis Industrial Organization Model yang membahas market
structure, conduct dan performance. Hasil temuan menunjukkan bahwa kondisi market structure
yang oligopoli mempengaruhi conduct Trans TV sebagai market leader dan NET sebagai market
challenger dalam memperebutkan target audience yang sama. Sebagai market challenger NET
melakukan strategi frontal attack terhadap Trans TV dengan content strategy yang berbeda.
Performance content strategy tersebut ditunjukkan melalui rating, share dan penerimaan iklan

ABSTRAK
This thesis deals with the content strategy of the market challenger against the market leader of
television industry, with case study in NET towards Trans TV. This research is aqualitative study
using descriptive analysis design. The findings were analized by usingthe Industrial Organization
Model of analytical framework that explore the marketstructure, conduct and performance. The
analisys is shows that condition of an oligopolymarket structure influences the conduct of Trans
TV as the Market leader and NET as themarket challenger in competing the same target audience
and advertising. As the marketchallenger NET conduct a frontal attack strategy against Trans TV
with a differentcontent strategy. The performances of the content strategies can be showed in
rating,share and advertising revenue."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langitantyo Tri Gezar
"Industri televisi Indonesia terus memproduksi konten media hiburan seperti program musik dengan menggunakan jasa penonton bayaran dalam proses produksinya demi menarik khalayak dan meraih keuntungan ekonomi yang berpatokan pada rating dan share, lalu menjualnya kepada pengiklan. Dalam hal ini, industri televisi melakukan komodifikasi konten, khalayak, dan pekerja media yang menempatkan penonton bayaran sebagai komoditas. Dengan menggunakan paradigma kritis dan pendekatan kualitatif disertai wawancara dan observasi lapangan pada studi kasus penonton bayaran program Dahsyat, peneliti menyimpulkan bahwa industri media telah melakukan komodifikasi terhadap penonton bayaran sebagai pekerja media yang berada pada relasi kuasa yang tidak seimbang.

ndonesian television industry continues to produce entertainment content such as music programs by using the services of paid audiences in the production process to attract audiences and gain economic benefits based on rating and share, then sell it to advertisers. Television industry is doing commodification of content, audiences, and workers that put paid audiences as commodities. By using critical paradigm and qualitative approach through interviews and field observations on a case study of paid audiences in Dahsyat program, researcher concluded that the media industry has done commodification of media workers to the paid audiences who are in unequal power relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Fatima Indra
"ABSTRAK
Sebagaimana yang umum terjadi di negara-negara lainnya, pertumbuhan
industri pertelevisian juga diikuti oleh integrasi kepemilikan. Hal tersebut
dilakukan oleh para pemimpin pasar untuk mendirikan dan melanggengkan
kerajaan bisnis raksasa milik mereka. Merujuk kepada model analisis StukturPerilaku-Kinerja,
penelitian ini akan mengungkapkan meski performa ekonomi
grup-grup media saat ini terkena imbas dari perlambatan ekonomi dan
perkembangan teknologi secara cepat, dominasi PT Global Mediacom Tbk dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dalam industri media saat ini tetap sama selama satu dekade terakhir. Studi kasus kolektif dalam penelitian ini akan mengelaborasikan kinerja kedua grup dalam rangka mendapatkan kesimpulan terkait bagaimana kedua
perusahaan mengukuhkan dan menguatkan keberadaan mereka di dalam era
digitalisasi industri media Indonesia saat ini. Penelitian ini menemukan bahwa (1)
struktur pasar pertelevisian selepas 1998 bersifat oligopolistik dan terkonsentrasi
tinggi kepada sejumlah kelompok saja, (2) Global Mediacom dan Elang Mahkota
Teknologi sebagai pemimpin-pemimpin pasar telah melakukan strategi-strategi
integrasi dan digitalisasi produk yang menghasilkan penguasaan yang stabil atas
pasar khalayak dan iklan, serta (3) meskipun perusahaan-perusahaan ini telah
melakukan sejumlah strategi digital besar, hasilnya tetap belum mampu
menghasilkan keuntungan yang signifikan karena tetap saja keduanya bergantung
kepada lini-lini usaha konvensionalnya seperti penyiaran dan TV berlangganan.

ABSTRACT
As what commonly happens to any other nations, Indonesian Television
industry growth is also followed by ownership integration. This was done by the
market leaders to establish and sustain a massive business empire. Relying on the
Structure-Conduct-Performance analysis model, this study reveals that although the
economic performance of media holding companies are impacted by both the recent
economic slowdown and the technology rapid development, the domination of PT
Global Mediacom Tbk and PT Elang Mahkota Teknologi Tbk in this media
industry is in fact remain intact throughout decade. The collective case study in this
research will elaborate the performance of the two groups in order to get a
conclusion on how these corporations solidify and strengthen their existence in the
Indonesian media industry in the current digitazion era. This research finds that (1)
the television market structure after 1998 is oligopolistic and is highly concentrated
onto very few groups, (2) Global Mediacom and Elang Mahkota Teknologi as
market leaders, have been trying to apply integration strategies and product
digitization resulting in their stable domination in both audience and advertising
market and (3) although these two holding companies have had committed several
major digital strategies, the results have yet to generate significant profit because
these two groups eventually still dependent on its conventional line of business
lines like broadcasting and pay TV."
2018
T50077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Azzahra Kalista
"A group with strong digital marketing knowledge is essential given the dynamic nature of the marketing industry. The use of the AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) and AISAS (Action, Interest, Search, Action, Share) framework to do evaluation for media tactics for seasonal marketing campaigns is examined in this internship report. The author obtained practical experience in offering input on media tactics for promoting blenders and rice cookers while working at PT EJA Homelife Indonesia. Understanding how important internet channels are to modern marketing, the internship concentrated on evaluating media platforms' efficacy. Because the main goal of the internship is to evaluate media strategies for seasonal promotions, especially during Ramadan, the AIDA and AISAS framework stood out as a pertinent theoretical lens. Through this internship, the author was able to find out how the AIDA and AISAS model promotes user involvement at different levels of cognition, affect, and action. This thesis tries to show how important the AIDA and AISAS framework is to maximizing the impact of marketing campaigns, particularly during seasonal peak seasons.

Dunia pemasaran yang dinamis menuntut tim dengan pengetahuan pemasaran digital yang kuat. Laporan magang ini mengkaji penggunaan kerangka AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) dan AISAS (Action, Interest, Search, Action, Share) untuk mengevaluasi taktik media dalam kampanye pemasaran musiman. Penulis memperoleh pengalaman praktis dalam memberikan masukan pada taktik media untuk mempromosikan blender dan penanak nasi saat bekerja di PT EJA Homelife Indonesia. Memahami pentingnya saluran internet dalam pemasaran modern, magang ini berfokus pada evaluasi efektivitas platform media. Mengingat tujuan utama magang adalah mengevaluasi strategi media untuk promosi musiman, khususnya selama Ramadan, maka kerangka AIDA dan AISAS menjadi landasan teori yang relevan. Melalui magang ini, penulis dapat mengetahui bagaimana model AIDA dan AISAS mendorong keterlibatan pengguna di berbagai tingkat kognisi, afektif, dan tindakan. Penelitian ini berusaha menunjukkan betapa pentingnya kerangka AIDA dan AISAS dalam memaksimalkan dampak kampanye pemasaran, terutama selama musim puncak penjualan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hallianty Perbawa Mukti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penghentian terhadap dugaan kasus kepemilikan silang oleh PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), suatu perseroan terbatas terbuka yang dibentuk untuk menaungi dan mengelola berbagai unit usaha media di bawah payung satu perusahaan induk yang memiliki dan mengoperasikan 3 (tiga) stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia. Mengingat adanya potensi yang sangat besar, mendorong para pelaku usaha lain bersaing untuk mencari keuntungan dibidang industri televisi terrestrial ini, adanya laporan dari Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) yang masuk ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Adapun laporan tersebut berisi mengenai adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh MNC terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Namun, KPPU menghentikan penelurusan dugaan kasus kepemilikan silang tersebut dengan mengeluarkan Saran dan Pertimbangan KPPU Nomor : 338/K/VI/2008 tanggal 5 juni 2008. Penelitian ini menggunakan Jetode normatif empiris. Hasil penelitian menyarankan agar para pelaku usaha khususnya para pelaku usaha di bidang industri televisi terrestrial hendaknya dalam menjalankan usaha tetap dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku serta agar Pemerintah dapat membenahi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kepemilikan silang di industri televisi terrestrial.

ABSTRACT
The focus of this study is termination of suspected cases of cross-ownership in PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), a limited liability company to incorporate its media business units under one holding which owns and operates 3 (three) Free-To-Air national television broadcasting networks in Indonesia. Because of there is a big potential competition among business actors in the terrestrial television industry, Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI) reports to Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) that MNC violating anti trust law and broadcasting law. But KPPU decisions to stop the investigation with Saran dan Pertimbangan KPPU Nomor : 338/K/VI/2008 tanggal 5 juni 2008. This research is normative empiric. The researcher suggests that business actors should run the business in the corridor and applicable law and Government should review the cross ownership regulations in the terrestrial television industry."
2009
T26628
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rayshofi Nadira Rais
"Strategi social media marketing dalam membangun brand awareness brand kosmetik di kalangan perempuan Generasi Z di Indonesia. Luxcrime telah berhasil membangun brand awareness secara efektif melalui platform social media TikTok pada konten video yang menarik dan relevan seperti tutorial makeup, interaksi dengan audiens, kolaborasi dengan influencer, dan penggunaan filter TikTok yang inovatif. Pada strategi social media marketing Luxcrime didasarkan pada lima dimensi yaitu entertainment, interaction, tendiness, customization, dan word of mouth, dengan fokus pada interaction dan trendiness. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis isi kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis dari Kualitatif dan Kuantitatif temuan ini secara khusus mendiskusikan strategi social media marketing berfokus pada interaksi dengan audiens sehingga dapat disimpulkan temuan ini menunjukkan bahwa strategi social media marketing yang efektif bagi brand kosmetik untuk perempuan generasi Z harus berfokus pada interaksi dengan audiens, mengikuti tren saat ini, dan menggunakan bahasa yang tren dan relevan dengan target pasar.
The social media marketing strategy in building brand awareness for a cosmetics brand among Generation Z women in Indonesia. Luxcrime has successfully built brand awareness effectively through the TikTok social media platform with engaging and relevant video content such as makeup tutorials, audience interaction, influencer collaborations, and innovative use of TikTik filters. Luxcirime’s social media marketing strategy is based on five dimensions: entertainment, interaction, trendiness, customization, and word of mouth , with a focus on interaction and trendiness. The research method used is quantitative and qualitative content analysis. The results of the qualitative and quantitative analysis specifically discuss social media marketing strategies focusing on audience interaction, thus concluding that effective social media strategies for cosmetics brands targeting Generation Z women should focus on audience interaction, following current trends, and using language the is trendy and relevant to the target market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Motya Anjani
"Experiential marketing merupakan strategi pemasaran yang melibatkan panca indra manusia. Dampak dari strategi experiential marketing dapat berupa kepuasan pelanggan. Pelanggan yang merasa puas memiliki minat beli kembali di waktu mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh experiential marketing yang diterapkan Nusa Gastronomy terhadap repurchase intention pelanggan Nusa Gastronomy melalui customer satisfaction.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis multivariat dengan analisis jalur untuk menguji hubungan tidak langsung antara variabel experiential marketing terhadap repurchase intention melalui customer satisfaction sebagai mediator. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi experiential marketing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap repurchase intention melalui customer satisfaction.

Experiential marketing is a marketing strategy that involves all five human senses. The impact of experiential marketing strategy can be customer satisfaction. Satisfied customers tend to plan future repurchase intention. The aim of this research was to analyze the impact of experiential marketing which has been implemented by Nusa Gastronomy towards customer's repurchase intention through customer satisfaction.
This research used quantitative research and multivariate analysis with path analysis to determine the indirect effect of experiential marketing towards repurchase intention through customer satisfaction. The results showed that experiential marketing had significant effect towards repurchase intention through customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>