Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Khairunnisa S.
"Berbagai alasan mengapa wanita di Indonesia menggunakan hijab saat ini, membuat
Penggunaan hijab sendiri memiliki berbagai makna dibalik penggunaan hijab. Sebagian wanita muslimah di Indonesia yang memakai jilbab mengartikan hijab itu bagian dari syariah, ketakwaan, identitas, penanda bagian, perlawanan, fashion, mengikuti modernitas, dan melindungi diri dari laki-laki. Proses berjilbab bagi wanita muslimah bukanlah tujuan, tetapi masih sebuah proses. Proses-proses ini ditinjau sehingga menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan memakai hijab kembali. Hal ini menimbulkan fenomena baru yaitu trend melepas jilbab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mencari tahu mengapa melepas jilbab bisa dibentuk dan bagaimana wanita muslimah yang telah melepas hijab dalam memaknai hijab, serta bagaimana membentuk identitas identitas baru Wanita muslimah yang melepas jilbabnya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
(FISIP UI) sebagai salah satu fakultas yang dikenal sebagai fakultas sekuler dengan dinamika yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambar Wanita muslimah yang telah melepas jilbabnya, bagi para informan difokuskan pada pada perilaku lahiriah dan pemeliharaan aturan berpakaian tertentu, bukan pada makna praktik berkerudung. Karena itu, menjauhkan diri dari model ketakwaan seseorang wanita muslimah. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa melepas jilbab menanamkan hubungan baru dengan tubuhnya, terkait dengan bagian-bagian tubuhnya yang terlihat dengan dengan cara baru, membentuk kembali kepekaannya terhadap pandangan dunia luar di beberapa bagian tubuh yang sampai saat itu tetap tertutup, sebagai bagian dari 'privasi' pribadinya.

The use of hijab itself has various meanings behind the use of hijab. Some Muslim women in Indonesia who wear the hijab interpret the hijab as part of sharia, piety, identity, part marker, resistance, fashion, following modernity, and protecting themselves from men. The process of veiling for Muslim women is not a goal, but still a process. These processes are reviewed so that it creates confusion in interpreting wearing the hijab again. This gives rise to a new phenomenon, namely the trend of removing the hijab. The purpose of this study is to examine and find out why removing the hijab can be formed and how Muslim women who have removed their hijab interpret the hijab, as well as how to form a new identity for Muslim women who take off their headscarves. This study uses an ethnographic method conducted at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia
(FISIP UI) as one of the faculties known as a secular faculty with very high dynamics. The results of this study indicate that the image of Muslim women who have removed their headscarves, for the informants, is focused on outward behavior and the maintenance of certain dress codes, not on the meaning of veiling practices. Therefore, stay away from the model of piety of a Muslim woman. This research then found that removing the hijab instilled a new relationship with her body, related to the parts of her body that were seen in new ways, reshaping her sensitivity to the view of the outside world in some parts of the body that until then had remained closed, as part of 'privacy'. personal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Rizki Ramdhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perbandingan antara aktivitas kewargaan offline dengan online. Perkembangan teknologi mendorong pembentukan aktivitas kewargaan dalam bentuk baru yaitu melalui platform digital. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan terdapatnya aktivitas kewargaan yang dilakukan secara online. Selain itu, terdapat juga studi yang menjelaskan bahwa masyarakat lebih tertarik untuk melakukan aktivitas kewargaan secara online. Namun, ditengah kemudahan untuk melakukan aktivitas kewargaan secara online, keinginan untuk melakukan aktivitas kewargaan secara offline justru kurang diminati. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan preferensi untuk melakukan aktivitas kewargaan, baik itu aktivitas kewargaan secara offline maupun online. Peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat perbedaan dalam aktivitas kewargaan yang dilakukan secara offline maupun online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu survey secara online kepada mahasiswa FISIP UI angkatan 2019. Hasil penelitian menunjukkan teknologi dapat meningkatkan angka partisipasi dalam perilaku kewargaan secara online. Hasil penelitian juga menunjukkan teknologi belum meningkatkan kesadaran responden untuk menggunakan hak warga negara (sosial, politik, dan sipil) dengan efektif.

This research has a purpose to describe the comparison between offline citizenship with online citizenship activities. The growth of technology has pushed the citizenship activities in a new form and that is through digital platform. Previous studies explain that there are several citizenship activities done thorugh online platform. Another thing, there are some studies that explain that people are more interested to do citizenship activities through online platform. But, in the middle of easiness to do citizenship activites through online platform, there is little interest to do citizenship activites through offline platform. This indicate that there are differences in preference to do citizenship activities, whether it online or offline. Researcher has a hypothesis that there are difference between citizenship activities done through online and offline. This Research is using quantitative method with survey as data gathering method to college student FISIP UI year 2019. Result of this research shows that technology can increase the participation rate in digital citizenship. Another result also shows that technology has not yet increase the awareness of respondent to use their citizenship rights (social, politics, and civil) effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanto Tri Saputra
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai reproduksi kesenjangan sosial di institusi pendidikan dengan menggunakan kerangka pemikiran Pierre Bourdieu. Dari studi-studi sebelumnya, reproduksi kesenjangan sosial di ranah pendidikan mengakibatkan adanya klasifikasi kelas sosial atas kepemilikan modal budaya pengetahuan dan gaya hidup . Dalam artikel ini, penulis ingin menelaah reproduksi kesenjangan sosial yang tidak hanya terlihat pada kepemilikan modal budaya, tetapi juga pada kepemilikan modal sosial dan simbolik. Argumentasi tulisan ini adalah reproduksi kesenjangan sosial terjadi ketika kelas atas, dengan habitus dan modal dominan yang dimilikinya, akan mudah terakumulasi dalam mendapatkan modal budaya, sosial, simbolik dibandingkan kelas bawah. Fokus artikel ini adalah melihat reproduksi kesenjangan sosial di jenjang perguruan tinggi karena penulis memiliki asumsi bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin terlihat bentuk reproduksi kesenjangan sosialnya. Dengan menggunakan metode kualitatif, artikel ini berusaha mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah informan, yaitu mahasiswa FISIP UI, terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan fenomena atau konsep reproduksi kesenjangan sosial.

ABSTRACT
This article discusses the reproduction of social inequalities in educational institutions using the framework of Pierre Bourdieu. From previous studies, the reproduction of social inequalities in the realm of education led to the classification of social classes over the ownership of cultural capital knowledge and lifestyle . In this article, the authors wish to examine the reproduction of social inequalities not only seen in the ownership of cultural capital, but also on the ownership of social and symbolic capital. The argument of this paper is that reproduction of social inequality occurs when the upper classes, with their dominant habitus and capital, will easily accumulate in obtaining cultural, social, symbolic capital rather than the lower classes. The focus of this article is to look at the reproduction of social gaps in college because the author has the assumption that the higher the level of education, the more visible the form of reproduction of social inequality. Using qualitative methods, this article attempts to describe the general meaning of some informants, FISIP UI students, to their various life experiences related to the phenomenon or concept of reproduction of social inequality."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mudmainnah Hanim
"Mahasiswa ingin tampil cantik dalam segala hal, salah satu upaya untuk tampil cantik adalah dengan merias diri dengan produk perawatan kulit., tetapi tidak jarang di antara mereka takut dalam menggunakan makeup dan skincare sembarangan karena memang banyak sekali makeup dan skincare di luaran sana yang tidak terjamin akan kehalalan dan standarisasi BPOM. Penelitian ini bertujuan mengetahui makna penggunaan dari skincare dan makeup yang sudah di beri label BPOM dan Halal terhadap identitas diri. Hal ini menjadi penting karena kejaminan pembeli terjamin oleh label-label tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai mahasiswi yang ada di FSI FISIP UI dan mengolah data dengan hasil bahwasaannya label halal dan BPOM sangat penting dalam penggunaan skincare dan makeup.

Students want to look beautiful in everything, one of the efforts to look beautiful is with skin care, but they are often afraid to use makeup and skin care because there are so many makeup and skin care out there that are not guaranteed halal and BPOM standardization. This research was aimed to find out he meaning of using makeup and skincare that have been labeled with BPOM and Halal for self-identity. This is important because buyer's assurance is guaranteed by these labels. This research uses a qualitative approach by interviewing female students at FSI FISIP UI and processing the data with the result that halal labels and BPOM are very important in the use of skincare and makeup."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : FISIP-UI, 2005,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdy Yansen Musianto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Nisfiyani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat etnosentrisme konsumen di kalangan mahasiswa FISIP UI khususnya pada produk sepatu lokal juga apakah ada perbedaannya berdasarkan jenis kelamin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jumlah sampel sebanyak 100 orang mahasiswa dari berbagai jurusan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner dan menggunakan metode non probability sampling dalam penggunaannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat etnosentrisme konsumen pada produk sepatu lokal di kalangan mahasiswa FISIP UI cukup tinggi dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

The objective of this research is to analyze the level of consumer ethnocentrism among FISIP UI students especially towards local shoes product, also to see if there is any difference based on gender.
This research using quantitative method and the total sample is 100 students of FISIP UI. Using questionaire as research instrument and collected it with non probability sampling method.
The result of this research shows that level of consumer ethnocentrism towards local shoes product among FISIP UI students is not too high and also there is no difference between boys and girls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primardiani Indirasari
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sejauh mana tingkat fanatisme pada merek Apple di kalangan mahasiswa FISIP UI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa FISIP UI yang memiliki lebih dari satu produk Apple. Metode yang peneliti gunakan adalah non-probability sampling serta teknik pengambilan sampel Purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis berdasarkan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat fanatisme pada merek Apple di kalangan mahasiswa FISIP UI cukup tinggi, hal ini terlihat melalui kecenderungan nilai mean yang tinggi.

The objective of this research is to analyze the extent to which level of fanaticism towards the Apple brand amidst the students of FISIP UI. The sample of this research is 100 students at FISIP UI. Researcher used questionnaire as research instrument and analyzed with value of the mean. The result of this research indicates that the level of fanaticism towards the Apple brand amidst the students of FISIP UI is high enough, this is indicated by tendency of the high value of the mean."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Darmayanti
"Kekuatan dimiliki semua merek baik merek baru atau lama yang diukur dari ekuitas merek Ekuitas merek dimiliki pula oleh Samsung sebagai salah satu merek smartphone yang saat ini banyak digunakan Minat beli smartphone Samsung terus meningkat dilhat dari laba Samsung yang terus meningkat Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis ekuitas merek dan minat beli smartphone Samsung Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 mahasiswa ekstensi FISIP UI dengan menggunakan teknik purposive sampling Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan ekuitas merek dan minat beli mahasiswa ekstensi FISIP UI terhadap smartphone Samsung adalah baik

Every brand both new and old has power which is measured through its brand equity Brand equity is also owned by Samsung as one smartphone brand that is currently widely used Purchase intention on Samsung smartphone continues to increase in line with its increasing profits Thus this research is aimed at analyzing Samsung smartphone rsquo s brand equity and purchase intention Quantitative approach is used in this research The data is obtained from questionnaires given to 100 FISIP UI extension students using purposive sampling technique Analysis results of this research show that FISIP UI extension students rsquo brand equity and purchasing intention on Samsung smartphone is good."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Salsabila
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motif pembelian terhadap
loyalitas konsumen Starbucks Coffee. Motif adalah alasan di balik keinginan
manusia untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari satu konsumen ke konsumen
lainnya. Motif pembelian perlu dipahami agar dapat diketahui alasan konsumen
melakukan pembelian, sehingga loyalitas dapat dipertahankan. Para pakar perilaku
konsumen membedakan motif pembelian menjadi dua, yaitu motif rasional dan
motif emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menyebarkan kuesioner kepada 100 mahasiswa FISIP UI. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motif pembelian memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap
loyalitas konsumen Starbucks Coffee.

ABSTRACT
This research aims to find out the influence of buying motives toward customer loyalty Starbucks Coffee. Motives are the reasons behind the will of people to do
anything different from one customer to another customer. Buying motives need to be understood in order to know the customer reasons of buying, so that loyalty canbe maintained. Customer behaviour?s experts distinguishing buying motives into two: rational and emotional motives.This research uses a quantitative approach by distributing questionnaires to 100 students of FISIP UI. The result shows that buying motives have a strong influence on customer loyalty of Starbucks Coffee."
2015
S61020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>