Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindy Agatha Donnabella
"

Sektor pangan terutama jagung merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun industri tersebut memiliki permasalahan food loss pada rantai pasok di sentra jagung nasional seperti Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari strategi berupa kebijakan terbaik dalam upaya mengurangi food loss dalam rantai pasok industri jagung di Nusa Tenggara Timur menggunakan pendekatan sistem dinamis. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh cukup tinggi terhadap penggenerasian food loss dalam rantai pasok seperti kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan. Maka dari itu, dari hasil model skenario yang telah dijalankan, ditemukan alternatif strategi utama yang menunjukkan pengurangan food loss yang signifikan yaitu meningkatkan investasi terhadap kualitas bibit jagung yang ditanam dan kualitas peralatan yang digunakan.

 



The agricultural sector, especially maize, is one of the industrial sectors that plays an important role in the Indonesian economy. However, the industry has a food loss problem in the supply chain in national maize centers such as East Nusa Tenggara which results in a decrease in production efficiency. The purpose of this research is to find the best policy strategy as an effort to reduce food loss in the supply chain of the maize industry in East Nusa Tenggara using a dynamic system approach. The result of this study is a model that shows several variables that have a high influence on the generation of food loss in the supply chain such as quality of seeds that will be planted and quality of equipment used. Therefore, from the results of the scenario model that has been run, its found the main alternative strategies that show a significant reduction in food loss are increasing investment in the quality of planted maize seeds and the quality of equipment used.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latu Adiweno
"ABSTRACT
Peluang ekonomi bagi penerapan rantai pasok halal sangat besar di masa depan. Pasar industri halal diprediksi mencapai angka US 2.537 miliar pada tahun 2019 secara global. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentunya tidak ingin kehilangan momentum. Salah satunya, terbukti dengan perencanaan pemerintah dalam mengembangkan industri halal. Rantai Pasok halal merupakan prinsip yang digunakan dalam mengatur rantai pasok dengan tujuan untuk menjaga integritas halal dari satu sumber ke sebuah titik. Hal ini menjadi bagian penting dalam menjaga integritas halal dalam jenis industri ini. Penelitian yang mengarah kepada penerapan rantai pasok halal yang sustain mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan dalam melihat bagaimana penerapan rantai pasok halal dari sisi ekonomi dan lingkungan. Obyek penelitian adalah industri third-party logistic yang merupakan pemeran utama dala rantai pasok. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dinamis. Penelitian ini juga membahas skenario kebijakan yang mungkin terjadi. Kebijakan yang dicoba adalah kebijakan penetrasi pasar baru pada timur-tengah.

ABSTRACT
Opportunities in the application of halal supply chain is very big in the future. Halal market is predicted to reach US 2,537 billion in 2019 globally. Indonesia as a country with the largest Muslim population in the world certainly does not want to lose momentum. One of them is proven by the government planning in developing halal industry. The halal supply chain is a principle used in managing supply chains in order to maintain the halal integrity from one source to a comsumer point. This is an important part in maintaining halal integrity in this type of industry. Research that leads to the application of sustainable halal supply chain is absolutely necessary. This study aims to see how the application of halal supply chain from the economic and environmental aspects. The research object is the third party logistic industry which is the main actor in the supply chain. This research uses dynamic system approach. The study also addresses possible policy scenarios. This research try to make policy scenario about new market penetration in middle east."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayuningtyas
"Selai merupakan produk makanan semi padat yang terbuat dari buah-buahan yang dimasak dengan gula yang digunakan sebagai pemberi rasa pada roti termasuk selai stroberi. Selai stroberi merupakan makanan yang ditambahkan bahan tambahan makanan berupa zat warna. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya Ponceau 4R, merah Allura, Rodamin B, dan Amaran dalam sampel selai stroberi yang ada di Pasar Tradisional kota Depok serta menetapkan kadar zat warna merah sintetik yang diijinkan yang terdapat pada sampel selai stroberi. Metode analisis yang digunakan adalah isolasi zat warna dengan bulu domba kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan reaksi warna, dilanjutkan dengan kromatografi kertas menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:4:4) dan isobutanol-etanol-air (3:2:4) dan KLT-densitometri dengan menggunakan eluen etanol-n-butanol-air (3:7:1). Hasil penelitian menunjukkan dari delapan sampel yang diperiksa, enam diantaranya mengandung ponceau 4R dengan kadar masing-masing sampel sebesar 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 dan 0,00435% yang masih aman untuk dikonsumsi.

Jam is a semi-solid food products made of fruit cooked with sugar that used as a flavoring on bakery including strawberry jam. Strawberry jam is added to food additives such as food dyes. The purpose of this study is to know about ponceau 4R, allura red, rodamin B, and amaran in the sample of strawberry jam in the traditional market at Depok City and to determine the levels of synthetic red dyes that are permitted on the sample strawberry jam. The method applied was dye isolation with wool and followed by analysis using a color reaction, then followed by paper chromatography using mobile phase n-butanol-ethanol-water (3:4:4) and isobutanol-ethanol-water (3:2:4 ) and also TLC Densitometri using eluent ethanol-n-butanol-water (3:7:1). The result of study that from eight that has been investigated, it was found that six of them was contained ponceau 4R with levels of each sample at 0,01164; 0,00469; 0,00974; 0,00283; 0,00482 and 0,00435% still safe to consume."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of synthetic food colorants is increasing because of its advantages. However, it is found that not all food colorants which are sold in the market are safe to be consumed. The purpose of this research was to identify synthetic food colorant samples which are sold in market and to find out whether they contain safe
food colorants or not. Extraction did not need to be done on samples. Analysis was done using color reaction and paper chromatography. Densitometry was done to support the identification result. The result of this research showed that 10 out of 31 samples that were tested contain synthetic food colorants that must not be used for
food. The ten samples were seven red colorants (three samples containing Merah K4, the two others containing Rhodamine B, and two samples containing Scarlet GN), one orange colorant (containing Orange G), one yellow colorant (containing Metanil Yellow) and one chocolate colorant (containing Chocolate Brown FB)."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Bosar M.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktaatan para pelaku usaha IRTP dalam menggunakan bahan kimia berbahaya pada pangan yang diproduksinya dan mengetahui langkah-langkah kebijakan yang efektif dan tepat dalam mengendalikan ketidaktaatan pelaku usaha IRTP dalam penggunaan bahan kimia berbahaya (formalin). Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan tipe pertanyaan terbuka. Penentuan informan didasarkan pada teknik purposive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) formalin merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan tahu karena sudah sejak lama digunakan sebagai bahan untuk menjaga kualitas rasa, aroma, warna, tekstur, dan menghilangkan lendir; (2) Tidak adanya bahan pengganti formalin yang efektif, meskipun terdapat beberapa alternatif pilihan bahan pengganti formalin, membuat kualitas tahu tidak hanya menurun, justru tahu menjadi rusak; (3) Adanya penolakan dari konsumen, apabila formalin tidak ditambahkan dalam tahu, maka akan terjadi penolakan dan keluhan; (4) Keberlangsungan Usaha, akibat dampak dari penolakan konsumen terhadap tahu non formalin secara langsung dan cepat akan mengancam keberlangsungan industri tahu; (5) tidak adanya keterlibatan efektif pemerintah, bahwa pemerintah bukan hanya tidak secara maksimal turun ke lapangan, namun juga dapat dikatakan tidak berkontribusi langsung terhadap permasalahan ini; (6) tidak tegasnya pemerintah, khususnya dalam hal ini aparat penegak hukum dalam penerapan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta belum adanya pemecahan masalah sesuai dengan yang diharapkan.
Saran yang bersifat strategis bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah segera melakukan penelitian untuk menemukan zat pengganti formalin yang mampu menggantikan secara utuh sesuai permintaan produsen dan konsumen. Saran yang bersifat metodologis, khususnya bagi peneliti selanjutnya adalah dengan mencoba menerapkan pendekatan penelitian yang berbeda, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif berupa survey, dengan fokus lebih kepada perilaku ketidaktaatan secara individual.
Penelitian yang berfokus pada sisi konsumen juga disarankan dilakukan, karena dengan mempelajari sisi konsumen diharapkan masalah dengan harapan konsumen dapat ditanggap secara baik. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti bahan kimia berbahaya lain seperti penggunaan boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow yang digunakan pada produk makanan lain seperti bakso, mie, ikan asin, serta produk minuman.

This research was aimed to obtain factors causing disobedience among food household industries in using hazardous chemical substance and to obtain effective and fit policy in overcoming or eliminating disobedience of food household industries in using hazardous chemical substance (formaldehyde) in their product. Qualitative research method by conducting in-depth interviews using open-ended questions was used in this study. Informers were determined by purposive technique.
Results showed that: (1) formaldehyde was one of important substances in processing tahu (bean curd) to maintain qualities such as taste, aroma, texture, and eliminating mucous; (2) there were no chemical substitutions which had the same effectiveness as formaldehyde, even though there were alternatives of chemical substances, they would only degrade and damage the product; (3) there were rejections and complaints from customers if the product did not include formalin; (4) the continuity of business was at stake directly and indirectly as a result of customers? rejections; (5) there was no effective involvement from the government, not only in supervising role in the field but also did not give direct contribution to the problem; (6) the irresoluteness from government, specifically from law enforcement in implementing sanctions according to regulations, and there was no problem solving as expected.
Strategic suggestions needed for stakeholders are to conduct relevant research to discover substitute substance of formalin which can replace it perfectly in accordance with producers and consumers needs. Methodological suggestions for the next researchers are to try using different research method, such as quantitative survey approach which focuses more on individual disobedience behaviors.
Research focuses on consumer?s side also needed to investigate since by understanding consumer?s point of view the whole picture of consumer expectations can be learned. Furthermore, next researchers interested are suggested to study another hazardous chemical substances such as the using of borax, rhodamin B, and methanyl yellow in usage another food such as bakso, mie, ikan asin, and beverage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Rospita
"Studi cross sectional ini bertujuan untuk membuat Iembaran data HACCP dan mengetahui praktek pembuat makanan di Kotamadya Bekasi. Hasil Studi menemukan 10 makanan yang paling sering dikonsumsi oleh anak 6-24 buian adalah sayur bening bayam, sayur sop, nasi, nasi tim, biskuit, bubur ayam, bubur instant, tempe goreng, ikan goreng, dan telur dadar dengan CCP yaitu pemasakan, pendinginan, penyimpanan, pemanasan ulang, pembelian, penyiapan, dan penambahan bahan setelah pemanasan. Praktek pembuat makanan yang diiclentifikasi meliputi tidak memasak secara menyeluruh, tidak segera memakan makanan, tidak memanaskan makanan, tidak membaca tanggal kadaluarsa, tidak memeriksa kondisi kemasan ketika pembelian, dan tidak mencuci tangan dengan benar.

This cross sectional study aimed to develop HACCP data sheet and assess food handler's practices in Bekasi municipality. The study found 10 foods mostly consumed by 6-24 months old children were spinach soup, vegetable soup, cooked rice, nasi tim, biscuit, ready to eat rice porridge, instant porridge formula, fried temps, fried lish, and egg omelet. The CCPS commonly found were cooking, holding, storing, reheating, purchasing, preparation, and addition of ingredients after heat treatment. Food handler's practices identified were not thoroughly cooking; not eating cooked food promptly; not reheating; not reading expiry date; not observing broken package; and improper hand washing."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Atika Putri
"Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran rantai pasok dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model risiko rantai pasok pada industri kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan rantai pasok dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator risiko rantai pasok di industri kosmetik dari penelitian sebelumnya, kedua adalah metode CVI untuk melakukan validasi dari indikator yang telah diperoleh dari hasil literature review serta terakhir adalah DEMATEL berbasis ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. 20 indikator dalam 6 dimensi telah berhasil tervalidasi dari 36 indikator oleh 5 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai I-CVI sebesar 0,91. Dimensi pada risiko rantai pasok di industri kosmetik yang paling kuat pengaruhnya adalah dimensi pasokan dan logistik, sementara dimensi keuangan dinilai sebagai dimensi yang paling mudah terpengaruh.

The trend of using cosmetic products in Indonesia is not only exclusively for women but also has expanded for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded 797 domestic cosmetic companies from small, medium, and large scale, which increased compared to 760 companies in the previous year. The cosmetics industry's performance also grew by 5.59% in 2020 and contributed to foreign exchange for export with USD 317 million, increasing 15.2% compared to the previous year. Supply chain flow in business activities is undoubtedly a complicated issue to discuss because the activities, connections, and interrelationships between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to conceptualize a supply chain risk model in the Indonesian cosmetics industry to ensure the development of appropriate risk mitigation strategy. This research used qualitative data in a questionnaire assessment by experts, processed using a Content Validity Index (CVI) approach. This research used 3 methods, literature review for collecting supply chain risk indicators, CVI method for validating the indicators collected from literature review, and DEMATEL based ANP for find the weight and relation between each indicator and dimension. A total of 20 indicators in 6 dimensions have been successfully validated from 36 indicators by five experts in the cosmetics industry with an average I-CVI value of 0.91. The highest influence dimension in supply chain risk in cosmetic industry is the supply and logistic indicator, meanwhile the finance dimension is rated as the most easily affected dimension."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Adi Mijaya
"ABSTRAK
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin dalam konstitusi suatu negara sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam menciptakan kondisi ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang berkelanjutan demi mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka jaringan rantai pasok pangan di Indonesia perlu dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif model matematika yang dapat menyelesaikan permasalahan jaringan rantai pasok beras dalam multi periode perencanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode integer linear programming. Hasil penelitian ini berupa pengembangan model matematika untuk menentukan alokasi target pengadaaan beras dalam negeri yang optimum agar dapat meminimumkan total biaya penyimpanan dan biaya transportasi beras serta kebutuhan importasi beras. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi keilmuan dalam menyelesaikan permasalahan jaringan rantai pasok ketahanan pangan Indonesia.

ABSTRACT
Food is the most important basic human needs and its fulfillment is part of human rights guaranteed in the constitution of a country as a basic component to realize qualified human resources. In creating the conditions of sustainable availability and affordability of food in order to achieve national food security, the supply chain network in Indonesia needs to be managed well. This study aims to obtain an alternative mathematical model that can solve the problem of rice supply chain in multi period of planning. The method used in this research is integer linear programming method. The result of this research is the development of mathematical model to determine the optimal allocation of target of domestic rice procurement in order to minimize the total inventory cost and transportation cost of rice and the need of rice importation. It is expected that the results of this study can contribute to the scientific problem of network resolving supply chain of Indonesian food security."
2017
T48228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Widya Prastiwi
"Beberapa obat banyak digunakan sebagai imbuhan pakan untuk ayam, yang dapat menimbulkan residu pada hasil ternak apabila peternak tidak mengikuti dosis aturan clan pemakaian yang tepat. Suatu penelitian yang dilakukan untuk melihat residu clopiol di daging clan hati ayam pedaging yang diberi clopidol setiaphari sebagai imbUhan pakan dengan dosis 5 g/ 10 kg pakan selama 10 han. Analisis dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Cain Kinerja Tinggi. Sampel dièkstraksi dengan asetonitril, dihilangkan Iemaknya dengan n-heksana, kernudian dimurnikan dengan kromatografi kolom yang dilsi dengan alumina oksida. Kadar tertinggi 4,2659 ppm dalam daging clan 16,0000 ppm dalarn hati yang terdeteksi pada hari pertama setelah pemberian clopidol dalam pakandihentikan. Kadar clopidol sudah berada di bawah batas rnaksimum pada hari ke-4 setelah pemberian clopidol dihentikan.

Numbers of drugs have been used as feed additive for poultry, which causes residues in the products if farmer does not follow the recommended dose and the right application. A study was carried out to see clopidol residue in meat and liver of chicken given clopidol every day as feed additiveat 5 g/ 10 kg feed for 10 days. Analysis was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Sample was extracted with acetonitrile, fat was washed out with hexane, then it was cleaned up on the colom chromatography filled with alumina oxide. The highest level was 4,2659 ppm in meat and 16,0000 ppm in liver, which was detected at first day after addition clopidol in feed was terminated. Clopidol level was under the maximum limit at day 4 after dosing was stopped."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>