Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaid Ghifari Razdiq
"Mulai beroperasinya sistem Mass Rapid Transit (MRT) menambah opsi lain sistem transportasi umum bagi masyarakat di Jakarta dan sekitarnnya. Pengguna transportasi umum yang memiliki mobilitas cepat membutuhkan identifikasi spasial secara efektif. Terlebih lagi dengan adanya stasiun bawah tanah, faktor identifikasi spasial yang
bersumber dari luar akan terminimalisir dan faktor identifikasi hanya didasarkan pada ruang tertutup. Oleh karena itu dibutuhkan identitas yang mudah direkognisi dari tiap stasiun MRT bawah tanah untuk dapat teridentifikasikan oleh pengguna MRT. Identitas tersebut dicerminkan melalui elemen interior. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui peran dari elemen interior sebagai identitas spasial serta mengetahui sudah sampai sejauh mana identitas yang terjadi pada stasiun MRT bawah tanah (Bundaran HI). Metode penelitian dilakukan dengan kajian literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Kajian literatur mencakupi teori mengenai elemen interior dan identitas. Metode observasi yang dilakukan ialah dengan menggunakan London Underground Station Design Idiom (2015) sebagai batasan analisa dalam melihat identitas dalam desain elemen interior stasiun bawah tanah. Analisa dilakukan dengan mengaitkan elemen interior stasiun Bundaran HI dengan teori identitas yang melingkupi sifat kontinuitas, berbeda, dan rekognisi.

The start of the operation of the Mass Rapid Transit (MRT) system adds another option to the public transportation system for people in Jakarta and its surroundings. Public transport users who have fast mobility need effective spatial identification. Moreover, with the existence of an underground station, the spatial identification factor that
sourced from outside will be minimized and the identification factor is only based on the enclosed space. Therefore, an easy-to-recognize identity is needed for each underground MRT station to be identified by MRT users. This identity is reflected through the interior elements. This thesis aims to determine the role of interior elements as spatial identity and to find out to what extent the identity has occurred at the underground MRT station (Bundaran HI). The research method was carried out by reviewing literature, field observations, and interviews. The literature review covers the theory of interior elements and identity. The observation method used is the London Underground Station Design Idiom (2015) as a limitation of the analysis in seeing the identity in the design of the interior elements of the underground station. The analysis is carried out by linking the interior elements of the HI Roundabout station with the theory of identity which covers the nature of continuity, difference, and recognition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Afrianza
"Daya tarik Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis selalu ramai untuk berbagai aktivitas. Jakarta penuh, tak hanya oleh warga Jakarta sendiri, juga dari kota-kota penyangga. Pada awal 2019 lalu, MRT mulai dioperasikan dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran HI. Animo masyarakat begitu luar biasa untuk menggunakan MRT. Salah satu penumpang potensial MRT adalah para pengendara mobil. Mengendarai mobil berarti memiliki privasi sendiri, tidak mengganti moda transportasi, dan dapat melakukan perjalanan yang lebih kompleks. Namun mereka juga menghadapi risiko seperti kemacetan dan biaya transportasi yang lebih mahal. Penelitian ini membahas bagaimana probabilitas pengendara mobil untuk berpindah menggunakan MRT. Pengguna mobil mendapatkan insentif berupa fasilitas tambahan, penghematan, dan penghematan biaya. Analisis menggunakan metode regresi logistik. Variabel usia dan pendapatan paling mempengaruhi pemilihan moda. Probabilitas perpindahan pengendara mobil ke MRT pada model 1 ada pada rentang 67,15% (Penghematan waktu 10 menit, biaya Rp15 ribu) hingga 95,83% (Penghematan waktu 30 menit, biaya Rp35 ribu). Sementara probabilitas pada model 2 mulai dari 35,49% (Penghematan waktu 10 menit, biaya Rp15 ribu) hingga 93,6% (Penghematan waktu 30 menit, biaya Rp35 ribu). ATP responden berdasarkan metode biaya perjalanan adalah Rp40.550. Penghematan biaya agar 50% responden mau menggunakan MRT ada pada model 2 dengan biaya Rp28 ribu dan penghematan waktu 10 menit.

Magnet Jakarta as the capital city and business center makes this city bustling for various activities. Jakarta is bad, not only by its citizens, but also from other satellite cities. In early 2019, the MRT started operating, trying to answer the challenges that stretched from Lebak Bulus to the HI Roundabout. The enthusiasm of the public is extraordinary in welcoming the MRT. One of the prospective MRT users is a private car user. Driving a car means having your own privacy, not needing to change modes, and being able to make complex journeys. However, they also face some risks, such as traffic jams, and higher transportation fares. This study discusses how car drivers in Jakarta switch their modes to the MRT. Car users get several incentives in the form of facilities, cost savings, and time savings. This study uses logistic regression method to calculate the data. Age and income variables have a greater influence on the choice of mode. The probability of switching from car to MRT in Model 1 is from 67.5% (10 minutes saving time, saving Rp. 15,000) to 95.83% (30 minutes saving time, Rp. 35,000 from saving costs). While the probability of model 2 starts from 35.49% (10 minutes time saving, 15,000 cost saving) to 93.6% (30 minutes time saving, 35,000 cost saving). The respondent's ATP based on the travel cost method is Rp. 40,550. A cost savings of IDR 28,000 and a time savings of 10 minutes are needed to shift 50% of respondents using the MRT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Nur Achmad Hasani
"Transportasi massal haruslah dapat menjamin kesehatan dan keselamatan penggunanya dari berbagai kemungkinan termasuk dari bahaya kebakaran. Terlebih lagi untuk jenis transportasi yang berkerja di bawah tanah seperti sistem transportasi massal kereta api bawah tanah. Terowongan jalur kereta merupakan ruangan kosong dan cukup besar yang dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk menampung asap terutama bila kebakaran terjadi di daerah platform. Studi eksperimental dan numeric dilakukan untuk mengetahui karakteristik dinamika pergerakan asap kebakaran dalam stasiun metro bawah tanah saat memindahkan asap tersebut menuju jalur kereta. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model eksperimen dan numeric dengan skala 1:25 tipikal stasiun bawah tanah dengan perbandingan menggunakan ventilasi mekanik.. Hasil pengukuran menunjukkan nilai visibilitas, distribusi temperatur, dan penyebaran fraksi massa jelaga yang baik. Hal ini menyediakan kemungkinan evakuasi yang baik dikarenakan mengurangi jumlah asap yang bergerak searah dengan arah evakuasi.
Mass transportation have to ensure the safety of its user from every risk including the danger of fire. Moreover, a kind of that runs in the underground such as, mass rapid transit underground station. The train’s tunnel is a space that realtively empty and big enough that could be used as a medium to contain the smoke fire caused by fire in platform. Experimental and numerical study was conducted to analyze the dynamic of the smoke’s movement when removing it from the platform to the train’s tunnel. This experiment was conducted by using 1 : 25 typical model of underground station.with the comparation of the mechanic ventilation. The measurement shows good result of optical density, visibility, temperature distribution, and mass fraction distribution. This provides the possibility of good evacuation because reducing the amount of smoke that moves in the same direction as the evacuatin."
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abby Dwiputra Lukman
"Setelah dibangunnya transportasi masal yang baru, perlu diketahui dampaknya terhadap pengguna kendaraan pribadi roda dua. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan probabilitas perpindahan ke MRT, Ability to pay dan willingness to pay, dan Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap probabilitas perpindahan pengguna kendaraan roda dua ke MRT Fase 1 (Lebak bulus – Bundaran HI).
Metode survei yang digunakan adalah survei stated preference. Survei dilakukan hanya di 4 stasiun MRT yaitu stasiun Lebak bulus, stasiun Fatmwati, stasiun Dukuh atas, dan stasiun Bundaran HI. Data dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan metode regresi logistik dengan bantuan software SPSS untuk mendapatkan probabilitas  perpindahan.
Hasil dari probabilitas perpindahan akan maksimal didapatkan pada saat pilihan penghematan waktu 15 menit dengan tambahan biaya sebesar Rp 8.000 yaitu 93,15 % dan probabilitas perpindahan terkecil adalah pada saat pilihan penghematan waktu 5 menit dengan tambahan biaya Rp 15.000 yaitu sebesar 0.31%. selain itu didapatkan juga faktor-faktor yang berpengaruh adalah penambahan biaya, penghematan waktu, waktu tempuh perjalanan, dan pendapatan. Didapat juga hasil dari willingness to pay sebesar Rp 8.250 untuk penghematan waktu 10 menit, dan dan ability to pay sebesar Rp 24.500.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa dengan memberikan harga yang dan penghematan waktu yang tepat yaitu harga yang lebih mahal Rp 8.000 dan waktu yang lebih cepat 15 menit, maka MRT dapat menjadi pilihan moda transportasi bagi 93,15 % pengguna kendaraan pribadi roda dua.

After the construction of a new mass transportation, it is important to know the impact on the users of private two-wheeled vehicles. The purpose of this study is to obtain the probability of the movement to the MRT, Ability to Pay and Willingness to Pay, and the factors that influence the probability of the transfer of two-wheeled vehicle users to MRT Phase 1 (Lebak Bulus - HI Roundabout).  The survey method used a stated preference survey.
The survey was conducted only in 4 MRT stations, they are Lebak bulus station, Fatmwati station, Dukuh atas station, and Bundaran HI station. Data from the results of the study were processed using logistic regression
methods with the help of SPSS software to obtain probability of the movement.
The results of the maximum transfer probability will be obtained when the time saving option is 15 minutes with an additional cost of Rp 8.000 which is 93.15% and the smallest transfer probability is when the time saving option is 5 minutes with an additional cost of Rp 15.000 which is 0.31%. in addition it was also found that the factors that influence are the addition of costs, time savings, travel time, and income. Also obtained results from Willingness to Pay of Rp 8.250 for a 10-minute time savings, and Ability to Pay of Rp 24.500.
The conclusion that can be drawn is that by providing the right price and time savings that is a more expensive price of Rp 8.000 and a faster travel time of 15 minutes, the MRT can be the choice of transportation mode for 93.15% of two-wheeled private vehicle users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Ikbar Muhtadi
"Belakangan tahun terakhir, penggunaan moda privat seperti mobil seakan menjadi alat yang ideal untuk berpegian dalam jangkauan kota. Akan tetapi, dengan pertumbuhan populasi yang pesat dan perkembangan urban yang bermasalah, sebuah kota metropolis seperti Jakarta sudah tidak mampu memberikan ruang yang cukup bagi semua mobil di kota. Berhubungan dengan ini, transportasi publik menjadi pilihan yang paling efisien dalam konteks transportasi massal and memegang peran penting sebagai alat dalam pengembangan kota berkelanjutan. Saat ini, Jakarta memiliki beberapa moda transportasi publik untuk ditawarkan dari transportasi dalam level mikro hingga makro, untuk menyediakan fasilitas yang cukup untuk komuter baik yang datang dari dalam maupun luar kota Jakarta. Mempunyai banyak moda transportasi publik juga berarti memiliki kepentingan untuk menyediakan konektivitas antar moda yang cukup. Dalam kasus ini, area transit sebuah stasiun menjadi area penting sebagai penghubung berbagai moda transportasi untuk memudahkan pengguna berpindah moda.

For the past few years, the private car has seemed to be the ideal tool for inner city travel. However, with the rapid population growth and urban development issues, a metropolis city like Jakarta is not capable to provide sufficient space for everyone's car. Corresponds to this, Public Transit has become the most efficient means for a mass transportation and plays an essential role as a tool upon sustainable city development. Jakarta has now several public transportation modes to offer, ranging from micro-level to macro-level transportation modes, to provide its daily commuter coming both from the city and peripheral area of Jakarta. Having several transportation modes also means a necessity to have good connectivity between modes, as it would create more travel possibilities and reach area coverage. In this case, transit area of a station/stops has always been a critical point that links variety modes of transportation to ease commuter's transfer between modes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Faizal Rajab
"Jakarta, sebagai kota metropolitan dengan populasi terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan dalam menyediakan transportasi yang efektif dan terintegrasi. Pemerintah telah melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur transportasi massal, termasuk pembangunan jaringan Mass Rapid Transit (MRT). Salah satu kawasan yang terpengaruh oleh pembangunan MRT adalah kawasan Transit Oriented Development (TOD) Fatmawati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keberadaan infrastruktur stasiun MRT dan jaringannya terhadap nilai lahan di kawasan TOD Fatmawati serta potensi pemanfaatannya sebagai mekanisme penangkapan nilai lahan untuk sumber pembiayaan baru. Melalui pengumpulan data primer menggunakan metode observasi lapangan dan penyebaran kuesioner kepada responden terkait, data tentang kondisi lingkungan dan perubahan yang terjadi di wilayah penelitian dikumpulkan. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan model Hedonic Pricing Model untuk mengestimasi pengaruh spesifik dari keberadaan stasiun MRT terhadap nilai lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti jarak persil ke stasiun MRT, jarak persil ke jalan utama, dan fungsi guna lahan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai lahan di kawasan TOD Fatmawati. Penggunaan metode DiD menggambarkan lebih jauh bahwa keberadaan stasiun MRT memiliki dampak yang signifikan terhadap kenaikan nilai lahan dengan persentase uplift yang cukup besar hingga 61,26% (tertinggi) pada rentang jarak 200-400 meter. Pola karakteristik nilai lahan juga dianalisis berdasarkan nilai NJOP, yang menunjukkan bahwa kedekatan jarak dengan stasiun MRT belum menjadi faktor utama yang mempengaruhi nilai lahan.

Jakarta, as the largest metropolitan city in Indonesia, faces challenges in providing effective and integrated transportation. The government has made significant investments in the development of mass transportation infrastructure, including the construction of the Mass Rapid Transit (MRT) network. One of the areas affected by the MRT development is the Fatmawati Transit Oriented Development (TOD) area. This study aims to examine the influence of the presence of MRT station infrastructure and its network on land value in the Fatmawati TOD area, as well as its potential utilization as a mechanism for capturing land value for new sources of financing. Through the collection of primary data using field observation methods and questionnaires distributed to relevant respondents, data on environmental conditions and changes occurring in the research area were gathered. The data was then analyzed using the Hedonic Pricing Model to estimate the specific influence of the presence of MRT stations on land value. The research findings indicate that factors such as the distance from plots to MRT stations, the distance from plots to main roads, and land use function collectively have a significant impact on land value in the Fatmawati TOD area. The use of the DiD method further illustrates that the presence of MRT stations has a significant impact on the increase in land value, with a considerable uplift percentage of up to 61.26% (highest) within the distance range of 200-400 meters. The characteristics of land value patterns were also analyzed based on the NJOP value, indicating that proximity to MRT stations is not yet a primary factor influencing land value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ine Silvianasari
"Pembangunan di sektor transportasi dianggap sebagai salah satu solusi dalam mengurangi jumlah kemacetan di Jabodetabek, khususnya di Jakarta sebagai pusat roda bisnis nasional. Sebagai moda transportasi baru, MRT diharapkan dapat meningkatkan jumlah penggunaan transportasi publik di Jakarta. Namun MRT Jakarta dianggap kurang efektif menarik minat masyarakat untuk berpindah moda dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Pada situasi ini, salah satu faktor yang berperan besar adalah kualitas layanan transportasi itu sendiri yang kemudian memengaruhi keputusan calon pengguna untuk memilih transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan kepuasan penumpang terhadap niat penggunaan kembali MRT Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini non-probabilita, purposive sampling, menggunakan survei melalui instrumen kuesioner kepada penumpang MRT Jakarta yang sesuai dengan kriteria responden pada penelitian ini sebanyak 163 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa niat penggunaan kembali dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan dan kepuasan.

Development in the transportation sector is considered as one of the solutions in reducing the amount of congestion in Jabodetabek, especially in Jakarta as the center of the national business wheel. As a new mode of transportation, MRT is expected to increase the number of uses of public transportation in Jakarta. However, MRT Jakarta is considered less effective in attracting people to switch modes from private vehicles to public transportation. In this situation, one of the factors that play a major role is the quality of the transportation service itself which then influences the decision of prospective users to choose public transportation and reduce the use of private vehicles. This study aims to analyze the effect of service quality and passenger satisfaction on the intention to reuse MRT Jakarta. The method used in this study is quantitative and the technique used to collect data on This research is non-probability, purposive sampling, using a survey through a questionnaire instrument to MRT Jakarta passengers according to the criteria of respondents in this study as many as 163 respondents. The results of this study indicate that the intention to reuse is positively influenced by service quality and satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Nobelitha G. Aldine
"ABSTRAK
Jakarta merupakan ibukota Indonesia dengan penduduk yang sangat padat, kurang lebih
empat juta dari sembilan juta diantaranya di Jakarta menempuh perjalanan ke dan dari
kota setiap hari kerja maupun hari libur. MRT dapat menjadi solusi alternatif
transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan. Kehidupan dan aktivitas
ekonomi sebuah kota tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan
atau mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan
dalam kota. Kota Jakarta yang memiliki kepadatan lalu lintas akan sangat terlihat
dampaknya saat MRT sudah berjalan dengan efektif. Adanya perubahan sikap dan
mental masyarakat dalam menggunakan MRT akan sangat terlihat, terutama perubahan
ketika individu mengalami perbedaan pola perilaku tertentu yang dikombinasikan
dengan objek tertentu dalam batasan ruang dan waktu tertentu. Yang dimana dalam hal
ini, penerapan arsitektur perilaku yaitu behavior setting dapat menjadi suatu teori yang
dapat di dalami sebagai suatu lingkungan binaan yang diciptakan oleh manusia,
sehubungan dengan pengertian di atas maka teori tersebut membahas tentang hubungan
antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya khususnya dalam ruang arsitektur
kota. Sehingga adanya MRT yang merupakan terobosan dalam transportasi umum akan
sangat memberikan dampak dalam behavior setting manusia dengan lingkungannya.
Dengan demikian, melalui teori tersebut akan terlihat kesesuaian antara behavior setting
yang terbentuk dengan fungsi ruang di Stasiun MRT Blok M Jakarta."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achmad Ghafiqie
"Penelitian ini membahas efek pembangunan stasiun MRT pada perkembangan area residensial dan komersial terhadap penerimaan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan model yang komprehensif dalam menyediakan usulan kebijakan untuk pengembangan MRT Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi berbasis sistem dinamis. Hasil penelitian mengusulkan pada pemerintah mengenai kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan sebesar 5% dan besaran subsidi 10% dari pajak tersebut untuk MRT.

This research is focusing on development effects of MRT station on residential and commercial area development to the tax revenue. The purpose of this research is to provide policy recommendations for MRT Jakarta development. The Method used here is the system dynamic simulation. The results suggested the government's policy on land tax increases by 5% and 10% from the tax for MRT subsidy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31003
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>