Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zsuryanuti Dirgantara Perdana
"Masyarakat Indonesia memiliki langkah berjalan perharinya dibawah rata-rata dunia yaitu sebesar 3,513 langkah perhari, sedangkan rata-rata dunia mencapai 5,000 langkah perhari. Fenomena ini disebabkan oleh tingginya penggunaan kendaraan bermotor baik pribadi maupun umum karena kemudahan mengakses kendaraan-kendaraan tersebut. Penelitian ini bertujuan unuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi keinginan berjalan masyarakat Indonesia, dengan membandingkan keuntungan dari berjalan kaki dengan menggunakan moda kendaraan umum bermotor, dalam kasus ini ojek dan shuttle bus, pada last mile trip. Data diambil dengan metode stated preference dengan didasari teori discrete choice model dan utility function. Hasil analisa data menunjukkan bahwa yang menyebabkan orang untuk lebih memilih berjalan kaki dibandingkan dengan menggunakan moda kendaraan bermotor adalah penghematan waktu perjalanan, jenis kelamin, total biaya perjalanan untuk 1 kali perjalanan, dan biaya di akhir perjalanan. Semakin besarnya selisih penghematan waktu antara berjalan kaki dan moda kendaraan bermotor, semakin besar juga peluang orang untuk berjalan kaki dibandingkan menggunakan kendaraan bermotor untuk mencapai tujuan akhirnya. Jenis kelamin juga mempengaruhi daripada probabilitas berjalan, yaitu pria cenderung lebih memilih berjalan dengan selisih penghematan waktu yg lebih kecil dibanding wanita. Toleransi jarak tempuh berjalan juga berbeda untuk setiap pengguna moda. Selain itu, masyarakat yang berasal dari jarak trunkline yang berbeda juga memiliki preferensi berjalan yang berbeda.

Indonesian people have a fewer walking steps rate than the world average steps walked. This phenomenon caused by high private and public motorized transportation which can be easily accessed by the Indonesian people. This research has a purpose to analyze the variables which can affect people preferences to walk instead of using motorized vehicle, which in this case are Ojek and shuttle bus, at the last mile trip. Data are gathered using stated preference and based on discrete choice model. Data analysis shows that variable which causes people to switch from motorized vehicle to walk for the last mile trip are travel time saving, gender, total trip cost, and cost for last mile trip. The bigger the travel time saving for walking instead of motorized vehicle on the last mile trip, the bigger the probability of people walking to their destination instead of using the motorized vehicle. Gender is also affecting the people preference to walk, male tends to walk with less saving travel time than female. Acceptance walking distance is also different for each people using different transportation mode. Also, people that came from different trunkline tends to have different walking preferences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyahcinantya Mahadewi
"Skripsi ini membahas tingkat keramaian jalur pejalan kaki di Sudirman CentralBusiness District, Jakarta berdasarkan volume pejalan kaki dan kaitannya dengan fungsi gedung. Penelitian ini adalah penelitian idiografik dengan deskripsi tingkat keramaian jalur pejalan kaki. Sebagai kawasan superblok, jalur pejalan kaki menjadi penting karena sebagai penghubung antar blok maupun sebagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat keramaian pada jalur-jalur pejalan kaki di SCBD berfluktuasi terhadap waktu kegiatan perkantoran dan tidak dipengaruhi oleh fungsi gedung "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Andrea Flora Notodarnawi
"Penelitian ini bertujuan untuk merekam dan mengkorelasikan tingkat routine online activity terhadap tingkat risiko penipuan konsumen di e-commerce. Landasan teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin. Menggunakan metode kuantitatif, pengumpulan data dilakukan melalui self-administered questionnaire 40 item terhadap 100 pekerja di Sudirman Central Business District. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara tingkat routine online activity terhadap penipuan konsumen di e-commerce. Analisis menggunakan uji tabulasi silang, signifikansi, korelasi, dan regresi. Penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat routine online activtiy terhadap tingkat risiko penipuan konsumen dengan tingkat korelasi sebesar 0,408.

This thesis aims to record and correlate the levels of routine online activity to the levels of consumer fraud risk in e-commerce. The theoretical framework used is routine activity theory. Using quantitative method, the data was collected through 40 items self-administered questionnaire of 100 Jakarta citizen who work around Sudirman Central Business District. This thesis stands with hypothesis that there is a significant relation betweeen the levels of routine online activity to the levels of consumer fraud risk in e-commerce. The data analysis was performed with cross-tabulation, significance, correlation, and regression test. This research found that there is an impact between the levels of routine online activity to the levels of consumer fraud risk in e-commerce with 0,408 Pearson Correlation score."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dryan Ghazian Arisyi
"
ABSTRAK
Preferensi dari pejalan kaki dan analisa dari jarak berjalan kaki diperlukan dalam membantu perencanaan sistem transportasi umum dalam pembuatan cangkupan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk perspektif seseorang dimana orang tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan untuk mengambil moda lainy. Data diambil dengan memberikan rangkaian pertanyaan terhadap sampel pejalan kaki mengenai pilihan berjalan kaki dibadingkan dengan penggunaan bus kampus untuk kemudian diproses dengan teori discrete choice model dan utility function. Analisa data menunjukan secara alami bahwa orang lebih memilih untuk berjalan kaki dibanding memilih moda lain dalam bagian akhir perjalanan harian. Jarak untuk berjalan memberikan hambatan bagi orang untuk berjalan sementara penghematan waktu dibanding moda lainya akan mendorong orang untuk berjalan dibandingkan memilih moda lainya. Lebih lanjut pengembangan fasilitas pejalan kaki akan mendorong orang untuk berjalan kaki.

ABSTRAK
Pedestrian perception and walking distance assessment are necessary on aiding the design the public transportation system for better system coverage and also the pedestrian facility on the corresponding area. This research aims to asses the perspective of people when they willing to walk instead of taking other modes corresponding toward the recent pedestrian facility improvement around Universitas Indonesia. Data colected by asking the samples pedestrain about their walking preference over using the campus buses and later processed using the theory of discrete choice model and utility function. Data analysis shows people naturally chooses walking as their mode for last mile trip instead of other modes. The distance of walking distance add the constrain for people to walk while the time saving from other modes will encourage people to walk instead of taking other modes. In addition, facility improvement futher helped the encouragement."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Mailan Sari
"Pertumbuhan bisnis e-commerce yang sukses dan terus mengalami peningkatan di negara-negara maju dan berkembang juga telah memberikan pengaruh pada kegiatan pengiriman barang menjadi bisnis yang potensial. Berkembangnya bisnis e-commerce yang semakin pesat telah menyebabkan penggunaan kendaraan barang sebagai sarana angkut pengiriman barang di daerah perkotaan meningkat khususnya layanan last mile delivery. Disisi lain, jejak karbon yang dihasilkan pada sektor transportasi barang menyumbang sebanyak 30% emisi gas CO2 dari sektor transportasi atau 7% emisi gas CO2 secara global. Polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dapat meningkatkan resiko gangguan kesehatan masyarakat yang tidak menggunakan jasa LMD yang dikenal juga sebagai eksternalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa besarnya nilai willingness to pay (WTP) pengguna jasa layanan last mile delivery (LMD) terhadap dampak eksternalitas negatif. Untuk memvaluasi nilai ekternalitas negatif adalah menggunakan teknik survei stated preference dan Contingent Valuation Method (CVM) dengan pendekatan kuesioner survei kepada kelompok responden terkait sehingga didapatkan jumlah nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay) dari dampak eksternalitas yang timbul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya nilai willingness to pay (WTP) pengguna jasa layanan last mile delivery (LMD) terhadap dampak eksternalitas negatif secara keseluruhan adalah Rp. 11.493 per paket. Besarnya nilai willingness to pay (WTP) untuk kategori pendidikan SMA dan lebih rendah adalah Rp. 9.570 per paket, kategori pendidikan diploma Rp. 11.250 per paket dan kategori pendidikan S1/S2/lebih tinggi Rp. 12.035. Besarnya nilai willingness to pay (WTP) untuk kategori penghasilan <1jt – 5jt adalah Rp. 10.693 per paket, kategori penghasilan 5.1jt – 20jt Rp. 10.734 per paket dan kategori penghasilan >20jt adalah Rp. 12.348. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan penghasilan, maka semakin tinggi besaran biaya eksternal yang bersedia dibayarkan.

The successful growth of the e-commerce business and continues to increase in developed and developing countries has also had an impact on the activity of shipping goods into a potential business. The rapid development of the e-commerce business has caused the use of goods vehicles as a means of transporting goods in urban areas to increase, especially last mile delivery services. On the other hand, the carbon footprint generated in the goods transportation sector accounts for 30% of CO2 gas emissions from the transportation sector or 7% of global CO2 emissions. Air pollution resulting from these activities can increase the risk of public health problems that do not use LMD services which are also known as externalities. The purpose of this study is to analyse the value of the willingness to pay (WTP) of last mile delivery (LMD) service users on the impact of negative externalities. To evaluate the value of negative externalities, a stated preference survey technique and a Contingent Valuation Method (CVM) with a survey questionnaire approach to the relevant respondent groups are used so that the total value of willingness to pay is obtained from the impact of externalities that arise. The results showed that the value of the willingness to pay (WTP) of last mile delivery (LMD) service users on the overall impact of negative externalities was Rp. 11,493 per package. The value of willingness to pay (WTP) for the category of high school education and lower is Rp. 9,570 per package, diploma education category Rp. 11,250 per package and education category S1/S2/higher Rp. 12,035. The value of willingness to pay (WTP) for the category of income <1 million – 5 million is Rp. 10,693 per package, income category 5.1 million – 20 million Rp. 10,734 per package and income category >20 million is Rp. 12,348. The higher the level of education and income, the higher of external costs that are willing to be paid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wini Permatasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S47983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amalia
"Berjalan kaki bukan hanya merupakan moda transportasi dasar yang murah dan mudah di dalam suatu kota yang pergerakan manusia dan barangnya tinggi dan kompleks, namun disebut juga sebagai perekat moda transportasi. Trotoar adalah salah satu jalur bagi pejalan kaki. Namun sayangnya trotoar tidak dianggap sebagai infrastruktur yang melekat pada sistem transportasi dan perancangan kota yang baik. Tidak adanya standarisasi yang baku dari segi fasilitas dan pengontrolan terhadap pemanfaatan non pejalan kaki yang ada sehingga kondisi trotoar bervariasi dari segi fisik dan sosial. Untuk itu penelitian ini bertujuan menemukan persepsi pejalan kaki terhadap kondisi tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan partisipasi aktif dan wawancara mendalam dengan informan sebagai pejalan kaki dengan menggunakan tiga indikator persepsi, yaitu motif, harapan, dan minat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini didapat kategori persepsi yang beragam dari tiap indikator persepsi di mana kelengkapan fasilitas dan penyalahgunaan oleh kelompok non pejalan kaki di tiap fungsi bangunan berbeda.
Walking is not just a mode of transportation that is cheap and convenient base in a city. In a city, the movement of people and goods are high and complex, but is also known as adhesive mode of transportation. The sidewalk is one lane for pedestrians. But unfortunately the pavement is not considered as an infrastructure that is attached to the transport system and good urban design. The lack of standardization in terms of facilities and control of the use of non existing pedestrian sidewalk makes a varies condition of physical and social. This research aims to discover pedestrian perception because of those condition. Data collected through observation and active participation of in-depth interviews with informants as a pedestrian by using three indicators of perception, such as motive, expectation, and interest. The analysis used is descriptive analysis. The results of this study concluded that there are varies of perception category for each perception indicator which is facility completeness and use of non-pedestrian for each building function are different."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Kynansyahputra
"Pandemi COVID-19 mendorong negara-negara, termasuk Indonesia, untuk menerapkan pembatasan dan lockdown. Pengadopsian kerja hybrid melibatkan kombinasi work from home (WFH) dan bekerja di kantor, yang mengubah pola perjalanan dan mempengaruhi biaya transportasi serta value of time. Penelitian ini menyelidiki dampak sistem kerja baru sejak pandemi Covid-19, khususnya work from home (WFH) dan pengaturan kerja hybrid, terhadap value of time dan perilaku transportasi para pekerja di Sudirman Central Business District, Jakarta. Untuk mengestimasi value of time, digunakan binary choice (logit) model yang memanfaatkan konsep kesediaan membayar untuk pengurangan waktu perjalanan. Stated Preference digunakan untuk mengumpulkan pilihan dan preferensi pengguna terhadap berbagai alternatif perjalanan yang disajikan dalam skenario hipotetis. Data preferensi yang didapatkan kemudian dianalisa menggunakan model logit untuk mengestimasi value of time dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi waktu perjalanan seseorang. Temuan penelitian ini melihat dampak positif WFH dan sistem kerja hybrid terhadap value of time, karena pekerja jarak jauh menunjukkan penghargaan yang lebih besar terhadap efisiensi waktu. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin lama waktu perjalanan dan semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi value of time

The COVID-19 pandemic prompted countries, including Indonesia, to implement lockdowns and social restrictions. In response, many companies in Indonesia, including those in DKI Jakarta, shifted from full work from the office (WFO) to hybrid work arrangements. The adoption of hybrid work involved a combination of work from home (WFH) and office-based work, resulting in altered travel patterns and affecting transportation costs and the value of time. This research investigates the impact of new work systems since Covid-19 specifically work from home (WFH) and hybrid work arrangements, on the value of time and transportation behavior of workers in Sudirman Central Business District, Jakarta. To estimate the value of time a binary choice (logit) model is employed, utilizing the concept of willingness to pay for the reduction of travel time. The stated preference approach is employed to gather user choices and preferences on various travel alternatives presented in hypothetical scenarios. The stated preference data is then analyzed using the logit model to estimate the Value of time and understand the factors influencing individuals' travel time preferences. The findings highlight the positive impact of WFH and hybrid work arrangements on the value of time, as remote workers demonstrate a greater appreciation for time efficiency. Moreover, the study reveals that longer travel times and higher income levels correspond to a higher value of time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Firstandy Fadhlurrahman
"Dalam bisnis asuransi dikenal salah satu prinsip yaitu subrogasi. Subrogasi merupakan prinsip dimana perusahaan asuransi berhak mengambil alih hak hukum dari tertanggung untuk menuntut pihak ketiga yang menyebabkan kerugian setelah asuransi memberikan ganti rugi. Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji penerapan prinsip subrogasi dalam asuransi pengangkutan darat di Indonesia melalui studi kasus Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor 664/PDT/2018/PT.DKI dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 344/PDT.G/2017/PN.JKT.PST. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dan analisis kasus untuk memahami bagaimana prinsip subrogasi diimplementasikan serta tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan dalam penerapan prinsip subrogasi pada asuransi pengangkutan darat perihal pembuktian dan penentuan nilai kerugian. Studi kasus ini mengungkap bahwa majelis hakim tidak berhasil menerapkan prinsip subrogasi dalam kasus asuransi pengangkutan darat, yang mengakibatkan inkonsistensi dalam penerapan teori efektivitas hukum. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara teori dan praktik hukum yang seharusnya diterapkan dalam kasus tersebut. Putusan ini memiliki konsekuensi pada kerugian bagi Penanggung/Subrogee dan preseden penegakan hukum asuransi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk peningkatan regulasi dan praktek subrogasi, guna mendukung efektivitas pengelolaan risiko dalam asuransi pengangkutan darat.

In the insurance business, one of the known principles is subrogation. Subrogation is a principle where the insurance company has the right to take over the legal rights of the insured to sue a third party that caused the loss after the insurance has provided compensation. This thesis aims to examine the application of the subrogation principle in land cargo insurance in Indonesia through a case study of the Jakarta High Court Decision Number 664/PDT/2018/PT.DKI and the Central Jakarta District Court Decision Number 344/PDT.G/2017/PN.JKT.PST. The method used is a normative juridical approach and case analysis to understand how the subrogation principle is implemented and the challenges faced. The research results show that there are still issues in the application of the subrogation principle in land cargo insurance regarding proof and determination of the loss value. This case study reveals that the panel of judges failed to apply the subrogation principle in the land cargo insurance case, resulting in inconsistencies in the application of the law's effectiveness theory. This indicates a gap between the theory and the legal practice that should be applied in the case. This decision has implications for the loss to the Insurer/Subrogee and the precedent for insurance law enforcement. This research provides recommendations for improving regulations and subrogation practices to support effective risk management in land cargo insurance."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Qurota Uyuny Syarief
"Minimnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum salah satunya minimnya akses angkutan umum dalam hal ini sebagai moda utama. Layanan first mile dan last mile merupakan bagian penting dari sistem transportasi umum, yang terdiri dari berjalan kaki, bersepeda, transportasi online, dan mikrotrans. Hal ini masih menjadi kendala masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang dapat dilihat dari segi infrastruktur, sistem, moda yang tersedia dan berbagai faktor lainnya. Sehingga dalam rangka mendukung peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, perlu dilakukan evaluasi kualitas sistem pelayanan angkutan umum first mile dan last mile berdasarkan pandangan masyarakat. Dimana, pada penelitian ini dibatasi pada jenis moda MRT Jakarta. Sehingga didapatkan hasil evaluasi dari berbagai sistem pelayanan first mile/last mile untuk MRT Jakarta. Dan Menyiapkan usulan perbaikan sistem pelayanan first mile dan last mile untuk MRT Jakarta.

The lack of public interest in using public transportation was one of them the lack of access to public transportation in this case as the main mode. First mile and last mile services are an important part of the public transportation system, which consists of walking, cycling, online transportation, and microtrans. This is still an obstacle for people to use public transportation which can be viewed in terms of infrastructure, systems, available modes and various other factors. So that in order to support increasing public interest in using public transportation, it is necessary to evaluate the quality of the first mile and last mile public transportation service system based on the public's view. Where, in this study, it is limited to the type of MRT Jakarta mode. So that the evaluation results obtained from various first mile/last mile service systems for MRT Jakarta. And Prepare proposals for improving the first mile and last mile service system for MRT Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>