Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85885 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartono
"ABSTRAK
Gardu induk merupakan salah satu komponen utama dalam sistem ketenagalistrikan. Peranannya sangat vital dalam penyaluran energi listrik. Dalam proses pembangunan gardu induk, seringkali terjadi keterlambatan yang mengakibatkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan respon terhadap faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada waktu pelaksanaan, sehingga bisa dilakukan mitigasi dini agar keterlambatan dapat dihindari. Metode yang dilakukan adalah interview dengan para pelaksana pembangunan gardu induk dan divalidasi oleh para pakar. Hasil interview diolah secara statistik menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 23. Variable penelitian sebanyak 52 faktor risiko. Hasil penelitian memperlihatkan terdapat 6 faktor risiko tinggi yang meliputi , 26 faktor risiko menengah, dan 5 faktor risiko rendah. Faktor-faktor risiko tinggi meliputi: perubahan desain engineering berkali-kali selama fase approval desain, keterlambatan pada submit dokumen approval, perubahan desain yang merubah kebutuhan alat dan sumber daya, kontradiksi risalah rapat selama proses desain, keterlambatan pengiriman pada peralatan utama, dan pencurian material di lapangan. Selanjutnya diberikan rekomendasi tindakan terhadap faktor-faktor risiko tinggi tersebut.

ABSTRACT
Substation is one of the main components in the electricity system. Its role is very vital distribute electrical energy. Delay in the process of constructing substations can result in losses. This study aims to get a response to the risk factors that influence the implementation time, so that early mitigation can be done so that delays can be avoided. The method used is an interview with the stake holder of the construction of the substation and validated by experts. The interview results were processed statistically using IBM SPSS 23 software. The research variables were 52 risk factors. The results showed that there were 6 high risk factors which included, 26 medium risk factors, and 5 low risk factors. High risk factors include: repeated engineering design changes during the design approval phase, delays in submitting approval documents, design changes that change equipment and resource requirements, minutes of meeting contradictions during the design process, delivery delays in major equipment, and material theft in the field. Furthermore, recommendations for action on these high risk factors are given.
"
2019
T55169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Dewi Yuliandini
"Kemiskinan energi di Indonesia Timur lebih besar daripada di Barat. Diperkirakan sebesar 13,5% dari total rumah tangga di wilayah Timur adalah rumah tangga miskin energi dengan konsumsi listrik kurang dari 32,4 kWh dibandingkan dengan wilayah Barat yang hanya 7,21% dari total. Hutan merupakan prediktor utama kendala geografis dengan pengaruh tertinggi pada 22-23% terhadap kemiskinan energi. Saya menggunakan data elevasi dan keberadaan fitur geografis seperti lereng gunung, karakteristik topografi, laut dan hutan untuk memperkirakan kesulitan geografis di daerah pedesaan Indonesia. Data menunjukkan bahwa akses listrik di wilayah-wilayah tertentu di bagian Timur Indonesia dibatasi oleh adanya medan yang landai dengan signifikansi sekitar 18,8%. Studi ini juga menemukan bahwa sebagian besar wilayah di mana konsumsi energinya rendah dipengaruhi oleh wilayah geografisnya. Kemiskinan energi dapat dilihat sebagai fungsi dari sisi penawaran dan kendala geografis, dimana bersifat endogen terhadap biaya jaringan distribusi dan konsumsi energi per kapita. Geografi merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan daerah-daerah di Indonesia.

Energy poverty in Eastern part of Indonesia is larger than in the Western. It is estimated that 13.5% of the total households are energy poor households with electricity consumption less than 32.4 kWh compared to the Western which only 7.21% of the total. Forest was the main predictor of geographic constraints with highest influence at 22-23% addition in energy poverty. I use data on terrain elevation and presence of geographic features such as mountainside, topography characteristics, ocean and forest to estimate the amount of geographical difficulty in Indonesia rural areas. The data show that electricity accesses in certain areas in the Eastern are delimited by the presence of steep-sloped terrain with significance around 18.8%. This study also finds that most areas in which energy consumption is poor are severely land-constrained by their geography. Energy poverty can be characterized as functions of both supply-side and geographic constraints, which are endogenous to cost of grid distributions and capita energy consumption. Geography is an important aspect in the regional development in Indonesia.

 

Keywords: electricity infrastructure, energy poverty, energy geography, archipelagic country, panel data

JEL Classification: D62, Q41, R12

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
TA3388
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrullah Hakim
"Listrik adalah penggerak utama dari aktifitas ekonomi suatu negara Di Indonesia bahan bakar dari sistem kelistrikan berasal dari sumber daya alam. Batam yang mempunyai posisi strategis di antara daerah lain Indonesia memiliki rasio elektrifikasi yang tertinggi karena Batam terhubungkan dengan gas pipa yang membuat Batam memiliki pasokan gas untuk menghasilkan listrik dan ke depan untuk memenuhi permintaan Singapura untuk mengekspor listrik. Tesis ini mendiskusikan untuk memperkirakan risiko dan keuntungan dalam menghasilkan listrik di Batam untuk keperluan dalam negeri dan untuk ekspor ke Singapura dengan menggunakan Efficient Frontier. Kegiatan ekspor listrik ke Singapura akan menyempurnakan sistem kelistrikan di Indonesia meningkatkan nilai keuntungan dari pembangkit listrik di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia serta memaksimalkan penggunaan sumber daya alam untuk keperluan dalam negeri.

Electricity is the main driver of the economic activity in a country In Indonesia the fuel of electricity system is still coming from the natural resources. Batam has strategic position among other areas in Indonesia to have the highest electrification ratio as it has connected with the gas pipeline which enable to supply gas to Batam for generating electricity and further to meet the request by Singapore to export electricity. This thesis discussed on the forecasting risk and return to provide electricity in Batam for domestic purpose and to export to Singapore by using Efficient Frontier. Exporting electricity to Singapore will improve the electricity system in Indonesia increase the profitability of the power plant in Indonesia create employment in Indonesia and maximize the natural resources for domestic usage Key words Electricity fuel power generation risk and return efficient frontier.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicko Yosafat
"Indonesia menghadapi berbagai permasalahan pada sektor ketenagalistrikannya seperti kekurangan pasokan pada jangka menengah di masa mendatang. Penelitian ini menelaah salah satu solusi alternatif dari segi permintaan, yakni penurunan konsumsi listrik sektor perumahan di Indonesia. Dikarenakan pengetahuan berperan penting maka pengetahuan terkait kepedulian lingkungan tersebut diteliti dengan memakai metode cross-section OLS dan model logit dengan menggunakan data dari Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup SPPLH 2013. Penelitian ini menggambarkan perilaku konsumsi listrik di Indonesia pada level rumah tangga melalui pemakaian perangkat elektronik tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan lingkungan mampu mempengaruhi perilaku hemat listrik. Peningkatan pengetahuan peduli lingkungan memainkan peranan yang signifikan dalam mengurangi konsumsi listrik di Indonesia. Dengan demikian, Pemerintah Indonesia dapat mengoptimasi jalur edukatif untuk membangun masyarakat yang lebih terdidik terkait dengan pengetahuan seputar kepedulian terhadap lingkungan yang dalam hal ini khususnya terkait konservasi energi. lingkungan, perilaku hemat listrik, konsumsi listrik.

Indonesia is facing problems in its electricity condition like the shortage in the medium run. This research tries to observe the alternative demand side attempt for the solution, specifically on residential sector as it plays a major role in determining Indonesias consumption on electricity. Knowledge plays important role in electricity saving behavior so the knowledge on environment related issues is examined by utilizing cross section OLS and logit model by using data from the Environmental Care Behavior Survey SPPLH 2013 on household level. We describe the electricity consumption behavior through specific electronic devices usage. We find there is a causal relationship between environmental care knowledge with the electricity saving behavior as the determinant of the electricity consumption. Increasing the environmental care knowledge plays a significant role in reducing the electricity consumption. Thus, GoI can optimize the educational effort to build a well informed society about the environmental care knowledge especially about energy conservation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Cristof Naek
"Sistem proteksi adaptif merupakan salah satu alternatif koordinasi rele yang dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan sistem transmisi (on-line) memungkinkan pengamanan yang lebih efektif dan efisien. Konsep adaptif dapat mencegah rele dari kegagalan operasi yang disebabkan oleh efek reaktansi. Konsep ini dibuat sebagai pengukuran standar dari saluran ganda, misalnya adanya tegangan dan arus tiga fasa dari saluran yang terganggu dan pertambahan arus urutan nol dari saluran yang baik digunakan sebagai sinyal masukan rele. Konsep ini berdasarkan perubahan posisi dari karakteristik rele jarak sehingga diperlukan kompensasi terhadap efek dari reaktansi. Oleh karena itu diperlukan sebuah vektor geser yang ditetapkan pada perhitungannya.

An adaptive distance protection system is an alternative coordination relay that can appropriated with the changes of condition transmission system which can make more effective and efficient. An Adaptive algorithm allowing one to prevent the relay from mis- or mal-operation caused by the reactance effect. The algorithm is designed for a standard availability of measurements from one-end of the double-circuit line, in example, when three-phase voltage and current from the faulted line circuit, and additionally zero-sequence current from the healthy line circuit, are provided as the relay input signals. The algorithm is based on changing the position of the distance relay characteristic in such away that the reactance effect is effectively compensated for. For this purpose the shift vector is determined in on-line relatively simple calculations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nayusrizal N
"ABSTRAK

Suatu peralatan listrik yang juga menyerap energi reaktif disamping mengkonsumsi energi aktif akan mengakibatkan penurunan faktor daya. Penelitian ini ditujukan untuk mendesain skema penalti energi reaktif yang tepat melalui analisis dampak faktor daya rendah terhadap sistem ketenagalistrikan, khususnya pada sistem distribusi sesuai dengan studi kasus yang dilakukan di PT PLN (Persero) UP3 Marunda. Metodologi penelitian diawali dengan pengambilan data dan perhitungan, analisis tarif listrik existing dan mendesain berbagai skema tarif baru, analisis perbaikan faktor daya, analisis teknis dan ekonomi. Dari data pemakaian energi 272 pelanggan PLN Marunda tahun 2018 diketahui faktor daya rata-rata bervariasi dari 0,45 hingga mendekati 1,0. Selanjutnya diciptakan dua desain skema tarif baru dengan mengacu pada ketentuan tarif listrik di berbagai negara maju dan standar internasional. Pada skema-1 yang dinamakan fixed rate, batasan faktor daya dirubah menjadi 0,90, sedangkan skema-2 menerapkan pemberian insentif dan pengenaan penalti secara progresif. Hasil analisis menunjukkan rugi-rugi jaringan sebesar 0,19% dan jatuh tegangan sebesar 0,36% antara titik kirim dengan titik terima. Penggunaan kapasitor berhasil menurunkan rugi-rugi jaringan 21,5% dan jatuh tegangan 11,4% dari nilai sebelumnya. Hasil analisis ekonomi menunjukkan perbaikan faktor daya tersebut laik direalisasikan. Apabila direalisasikan di PLN Marunda, penurunan emisi CO2 tahun 2018 mencapai 3.748 ton.


ABSTRACT


An electrical equipment that also absorbs reactive energy in addition to consuming active energy will result in a decrease of power factor. This study aimed to design the right scheme of reactive energy penalties through analysis the impact of low power factors on the electricity system, particularly in the distribution system in accordance with a case study conducted at PT PLN (Persero) UP3 Marunda. The research methodology begins with data collection and calculation, analysis of existing electricity tariffs and designing various new tariff schemes, analysis of power factor improvement, technical and economic analysis. From the energy consumption data of 272 PLN Marunda customers in 2018 it is known that the average power factor varies from 0.45 to close to 1.0. Furthermore, two new tariff scheme designs were created with reference to the electricity tariff provisions in various developed countries and international standards. In scheme-1 called fixed rate the power factor limit is changed to 0.90, while scheme-2 applies incentives and progressive penalties. The analysis shows power losses about 0.19% and a voltage drop of 0.36% between the sending point and receiving point. The use of capacitors also succeeded in reducing power losses by 21.5% and voltage drops by 11.4% from the values before. The results of economic analysis show that the power factor correction is worth realizing. If realized in PLN Marunda, the reduction of CO2 emissions in 2018 could reach 3,748 tons.

"
2019
T54031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Anthadi Putera
"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan minyak dan gas bumi, mineral dan batubara, energi baru terbarukan, ketenagalistrikan dan geologi. Pusat Data dan Teknologi Informasi merupakan unit organisasi pengelola sistem informasi terpusat untuk mendukung kementerian ESDM menyelenggarakan fungsi bisnis utama maupun pendukung. Hal ini mendorong Kementerian ESDM dalam memberikan keamanan dan kenyamanan pada layanan sistem elektronik untuk menjaga reputasi pelayanan publik. Saat ini terdapat beberapa sistem informasi yang tergolong kritikal mengalami kegagalan fungsi layanan sehingga menurunkan reputasi sebagai penyelenggara sistem elektronik. Peraturan menteri komunikasi dan Informatika mewajibkan penerapan manajemen keamanan informasi pada layanan sistem informasi pemerintah. Hal tersebut mendorong kementerian ESDM untuk meningkatkan pengamanan informasi karena saat ini terdapat kelemahan pengamanan informasi pada area pengelolaan risiko di kementerian ESDM. Saat ini belum ada aktivitas manajemen risiko menyeluruh di kementerian ESDM. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis risiko keamanan informasi kemudian memberikan rekomendasi penanganan risiko di kementerian ESDM. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus di kementerian ESDM dengan menggunakan kerangka kerja sistem manajemen keamanan informasi SNI ISO/IEC 27005:2018. Penelitian ini menghasilkan 14 risiko dengan tingkat risiko tinggi, 29 risiko dengan tingkat risiko sedang dan tujuh risiko dengan tingkat risiko rendah. Hasil analisis risiko menemukan penggunaan aplikasi perizinan tanpa otorisasi yang berdampak pada penyalahgunaan wewenang dalam penerbitan izin. Selain itu, hasil analisis risiko menemukan penurunan kemampuan perangkat lunak yang disebabkan aktivitas serangan dari eksternal karena celah kerentanan pada perangkat sistem. Penelitian ini memberikan rekomendasi rencana penanganan risiko untuk mengurangi dampak terhadap layanan maupun reputasi di Kementerian ESDM. Rekomendasi penanganan risiko diantaranya memberikan pelatihan mengenai kesadaran keamanan informasi dan rekomendasi penerapan prosedur pengujian keamanan sistem. Rekomendasi penanganan risiko keamanan informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan informasi di Kementerian ESDM dan memenuhi syarat dalam penerapan sistem manajemen pengamanan informasi.
The Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR) conducts development, control and supervision activities in the fields of oil and gas, minerals and coal, renewable energy, electricity, and geology. Center for Data and Information Technology is a unit of centralized information system to support the Ministry of EMR to perform the main business and support functions. This encourages the Ministry of EMR in ensuring security in electronic system services to maintain a reputation in serving the public. Currenty, there are several information sistems that are classified as critical experiencing services malfunctions, thus lowering the reputation as an electronic system provider. Regulation of the Minister of Communication and Information that requires the implementation of information security management system in electronic system services,therefore the Ministry of EMR needs to improve information security. Based on this, there are weaknesses on information security in the risk management area. There is currently no comprehensive risk management activity in the ministry of EMR. Therefore, this study aims to conduct an analysis of information security risks at the ministry of EMR. This research conducted was qualitative research using case studies in the ministry of EMR. This research uses an information security management system framework SNI ISO / IEC 27005. This study reveals 14 risks with high-risk levels, 29 risks with medium-risk levels and seven risks with low-risk levels. The results of the risk analysis found the use of unauthorized login applications that resulted in abuse of authority in the permits. In addition, the results of risk analysis found a decrease in software capabilities caused by external attack activity due to vulnerability in system devices. This research provides recommendations for risk management plans to reduce the impact on services and reputation in the Ministry of EMR. Risk management recommendations include providing training on information security awareness and recommendations for the implementation of system security testing procedures. These information security risk management recommendations can be used to improve information security at the Ministry of EMR and meet the requirements to the implementation of information security management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Abdul Mukti
"Proteksi adalah pengaman pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu dengan sistem tenaga listrik yang tidak terganggu sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat terus bekerja.
Sistem proteksi pada gardu T75B, T149 dan MG61 terjadi kegagalan kerja dimana saat ada gangguan hubung singkat disisi konsumen, mengakibatkan PMT (Pemutus Tenaga) Penyulang trip. Hal ini mengakibatkan pemadaman meluas yang tidak diharapkan. Untuk mengetahui penyebab kegagalan sistem proteksi dilakukan beberapa pengujian dan analisis menggunakan metode Root Cause Analysis yaitu pengujian koordinasi relay proteksi, pengujian performa alat proteksi, analisis konstruksi sistem proteksi, dan Perhitungan pemilihan alat proteksi.
Pada gardu T75B, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 3.375 A. Pada gardu T149, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada pengaturan timing trip antara gardu dstribusi dan penyulang koasi memiliki kesamaan pada kurva Definite Time yaitu 0,2 sekon. Pada gardu MG61, penyebab kegagalan sistem proteksi terdapat pada kesalahan pemilihan Transformator Arus yang jenuh saat dialiri arus gangguan melebihi 1.250 A. Diharapkan dengan hasil pengujian tersebut dapat menjadi acuan untuk perbaikan sistem proteksi sehingga kegagalan serupa tidak terulang kembali.

Protection is a safety in the electric power system installed in the electric power distribution system, power transformer, electric power transmission, and generator used to secure the power system electricity from electrical disturbances or overloads by separating the disturbed parts of the electric power system from the undisturbed electrical power system so that the undisturbed electrical system can continue to work.
The protection system at the Distribution Substation of T75B, T149 and MG61 has a work failure where when there is a short circuit on the consumer side, it causes the PMT (Power Breaker) for the Feeder does not trip. This resulted in an unexpected widespread blackout. To find out the cause of the failure of the protection system, several tests and analyzes were carried out using Root Cause Analysis methods, namely protection relay coordination testing, protection equipment performance testing, protection system construction analysis, and calculation of selection of protection equipment.
At the T75B substation, the cause of the protection system failure is the Current Transformer design error which is saturated when the fault current exceeds 3.375 A. At the T149 substation, the cause of the protection system failure is the timing trip setting between the distribution substation and the feeder which has the same Definite Time curve as 0,2 sec. At the MG61 substation, the cause of the failure of the protection system is the Current Transformer selection which is saturated when the fault current exceeds 1.250 A.It is hoped that the test results can be used as a reference for improvement protection system so that similar failures do not recur.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>