Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kevin Farhan Ramadhan
"Penelitian ini melihat bagaimana peran civil society organization dalam mempengaruhi masyarakat dan Pemerintah Kota Depok dalam mengembangkan smart city. Penelitian ini berfokus pada 3 aspek smart city, yaitu smart governance, smart environment, dan smart living. Penelitian ini menggunakan konsep civil society yang dikemukakan oleh Larry Diamond dan peran civil society oleh Setiyono dan McLeads. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam. Penelitian ini mengambil 3 narasumber utama, yaitu tim pengembangan smart governance, Trash Hero Depok, dan Forum Komunitas Hijau Depok. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa civil society organization di Kota Depok memiliki peran dalam mempengaruhi masyarakat dan Pemerintah Kota Depok dalam pengembangan smart city. Masing-masing komunitas ini dapat mengisi peran strategis maupun peran praktis yang dimiliki oleh civil society
organization dalam pengembangan smart governance, smart living, dan smart environment di Kota Depok. Dengan mengisi perannya, civil society organization di Kota Depok dapat mempengaruhi masyarakat dan Pemerintah Kota Depok menuju Depok smart city.

This study looks at the role of civil society organizations in influencing the community and the City Government of Depok in developing smart city. This research focuses on 3 aspects of smart city: smart governance, smart environment, and smart living. This study uses the concept of civil society proposed by Larry Diamond and the role of civil society by Setiyono. This study uses qualitative methods with in-depth interviews. This study took 3 main sources, namely Universitas Gunadarma Center for Smart and Sustainable City, Depok`s Trash Hero, and the Depok Green Community Forum. In this study it was found that civil society organizations in Depok City had a role in influencing the community and the City Government of Depok in developing smart cities. Each of these communities can fill the strategic and practical roles that civil society organizations have in developing smart governance, smart living, and smart environment in Depok City. By fulfilling its role, civil society organizations in the City of Depok can influence the community and the Government of the City of Depok towards Depok smart city."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Kusumawati
"Cyber City pada dasarnya merupakan sebuah konsep pengembangan kota yang di dalamnya memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dalam memenuhi kebutuhan warganya. Dalam pelaksanaan program cyber city di Kota Depok terdapat berbagai pihak yang terlibat, termasuk di dalamnya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang perlu disadari keberadaannya sebagai salah satu aktor potensial dalam mendukung program Depok Cyber City. Secara lebih lanjut, skripsi ini akan membahas mengenai peranan dari OMS dalam mendukung pelaksanaan program Depok Cyber City, serta mengidentifikasi kondisi lingkungan faktual OMS, meliputi aspek internal (karakter dan fungsi OMS) dan aspek eksternal (peran pemerintah) yang dapat mempengaruhi peranan OMS dalam program Depok Cyber City. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian post-positivist, dengan teknik pengumpulan data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran OMS dalam mendukung program Depok Cyber City, sebagian besar mencakup peran dalam memobilisasi masyarakat untuk berpartisipasi, peran dalam membangun modal sosial, dan peran dalam pembangunan yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung program Depok Cyber City tersebut. Dalam aktualisasinya peran OMS di Kota Depok perlu didukung oleh peran pemerintah, khususnya keterlibatan dalam hal regulasi serta program pemberdayaan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program Depok Cyber City.

Cyber City is basically an urban development concept which make use of information technology in meeting the needs of its citizens. In the implementation of the cyber programs in Depok City there are various parties involved, including the Civil Society Organizations (CSOs) that needs to be aware of its existence as one of the potential actors in supporting Depok Cyber City program. In further, this paper will discuss the role of CSOs in supporting the implementation of Depok Cyber City, and identify the environmental conditions of CSOs, including the internal aspects (character and function of CSOs) and external aspects (role of government) that may affect the role of CSOs in Depok Cyber City program. This study uses a postpositivist approach to research, with qualitative data collection techniques.
The results showed that the role of CSOs in supporting Depok Cyber City program, mostly include a role in mobilizing the community to participate, role in building social capital, and role in development by conducting activities that support the Depok Cyber City program. In the actualization, the role of CSOs in Depok need to be supported by the role of government as an enabling environment which particularly in terms of regulatory involvement and community development programs to support the implementation of Depok Cyber City program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Ayuningtyas Rahayu
"ABSTRAK
Smart Healthy City merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Depok sejak tahun 2017 yang merupakan Smart City. Program Smart Healthy City di Kota Depok, bertujuan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat dengan memanfaatkan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Smart Healthy City dalam mendukung penataan pelayanan kesehatan di Kota Depok. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui kegiatan wawancara mendalam dengan sejumlah stakeholders terkait dan melalui studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi Program Smart Healthy City sudah berjalan dengan baik akan tetapi belum dapat dikatakan berhasil karena masih dalam pengembangan dan selama prosesnya belum dapat menciptakan kesuaian hubungan antara Program, Pelaksana Program, dan Kelompok Penerima Manfaat yang optimal.

ABSTRACT
mart Healthy City has become a priority of the Government of Depok City since 2017, inspired by the concept of Smart Cities. Smart Healthy City Program in the Depok City, intend to create more effective and efficient health services for the community by utilizing the use of Information and Communication Technology. This study aims to describe the implementation of the Smart Healthy City Program in supporting the health services management in Depok City. This study used a qualitative approach through in-depth interviews with relevant stakeholders and literature study. The results of this study indicate that the implementation of the Smart Healthy City Program has been going well, but it cannot be said to be successful because the program is still under development and during the process it has not been able to create an optimal relationship between the Program, Program Implementer and Beneficiary Group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah Sriyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program kesehatan dan olahraga pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup kerja Pemerintah Kota Depok tahun 2015 dengan melakukan analisis pada penggunaan input dan proses sehinggadapat mempengaruhi pencapaian target program kesehatan dan olahraga. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif Penelitian dilakukan dengan melihat komponen input (peraturan, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, danfasilitas) dan proses manajerial (perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi) dalam pelaksaan program. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada stakeholder, pelaksana, dan peserta. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui telaah dokumen terhadap dokumen-dokumen program Temuan dari penelitian ini adalah dari sisi input belum ada peraturan daerah yang menjadi dasar pelaksanaan program dan belum tersedia anggaran untuk media promosi program.

This study aims to evaluate health and sports programs for Civil Servants (PNS) in the Depok City Government's work area in 2015 by conducting an analysis of the use of inputs and processes so that they can affect the achievement of health and sports program targets. The design of this study uses qualitative methods The research was conducted by looking at the input components (regulations, human resources, financial resources, and facilities) and managerial processes (planning, organizing implementation, control, and evaluation) in implementing the program. Data is collected through in-depth interviews with stakeholders, implementers, and participants. In addition, data is also collected through document review of program documents. The findings of this study are that from the input side there are no regional regulations that are the basis for implementing the program and there is no available budget for media promotion programs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Tegar Prakasa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kota Depok siap menerapkan konsep "Kota Cerdas". Kota Depok terkenal memiliki wilayah yang sangat strategis karena terletak dekat dengan wilayah khusus Jakarta. Pertumbuhan potensi kota Depok telah mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan konsep kota pintar. Peneliti menggunakan tiga enabler dalam "Garuda Smart City Model" sebagai dimensi untuk mengukur kesiapan Kota Depok dalam mengimplementasikan konsep "Smart City". Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode campuran digunakan sebagai teknik pengambilan sampel, terdiri dari survei dengan teknik pengambilan sampel kuota non-probabilita, wawancara mendalam, dan tinjauan literatur. Penelitian ini melibatkan penduduk Kota Depok yang berusia 17-65 tahun, telah menetap di Kota Depok selama lebih dari setahun, dan telah mengetahui informasi tentang "Kota Cerdas", sebagai sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kota Depok belum siap untuk menerapkan konsep "Kota Cerdas". Skor kesiapan tertinggi ditemukan pada dimensi Infrastruktur Cerdas, Teknologi, dan Lingkungan, diikuti oleh dimensi Orang Cerdas, dan Tata Kelola Cerdas secara berurutan. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut dan bagi pemerintah Kota Depok untuk meningkatkan kesiapan Kota Depok dalam mengimplementasikan Konsep "Kota Cerdas".

ABSTRACT
This study aims to determine whether Depok City is ready to apply the concept of "Smart Cities". The city of Depok is famous for having a very strategic area because it is located close to a special area of ​​Jakarta. The growing potential of the city of Depok has encouraged local governments to apply the concept of smart cities. The researcher used three enablers in the "Garuda Smart City Model" as a dimension to measure the readiness of Depok City in implementing the "Smart City" concept. This research uses a quantitative research approach. The mixed method is used as a sampling technique, consisting of surveys with non-probability quota sampling techniques, in-depth interviews, and literature review. This study involved Depok City residents aged 17-65 years, who had lived in Depok City for more than a year, and had known information about "Smart Cities", as a sample. The results of this study indicate that the City of Depok is not ready to apply the concept of "Smart Cities". The highest preparedness scores were found in the Intelligent Infrastructure, Technology and Environment dimensions, followed by the Smart People dimension, and Smart Governance sequentially. The results of this study can be a reference for further research and for the government of the City of Depok to improve the readiness of the City of Depok in implementing the "Smart Cities" Concept.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronggur Hizkia Adibima
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari Cultural Landscape Masyarakat belanda Depok di kawasan Depok lama, dan pengaruh dari Cultural Landscape tersebut terhadap penghidupan masyarakat Belanda Depok. Metode yang digunakan adalah menganalisis temuan secara kualitatif dengan melakukan wawancara dengan macam tokoh masyarakat dan pejabat publik di kawasan Depok Lama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang pergerakan dari masyarakat belanda depok dipengaruhi oleh Cultural Landscape dan nilai sejarah dari Masyarakat Belanda Depok. Pembangunan di kawasan Depok Lama juga terpusat pada daerah sekitaran Jalan Pemuda dan Jalan Siliwangi, yang merupakan pusat pergerakkan masyarakat Belanda Depok. Meski demikian, Cultural Landscape di kawasan Depok Lama mengalami banyak perubahan dalam aspek - aspek seperti mata pencaharian, kesenian, bahasa, religi dan adat.

The purpose of this study was to determine the characteristics of the Cultural Landscape of the Dutch Depok Community in the Depok Lama area, and the influence of this Cultural Landscape on the livelihoods of the Dutch Depok community. The method used is to analyse the findings qualitatively by conducting interviews with various community leaders and public officials in the Depok Lama area. The results of this study indicate that the movement space of the Dutch Depok community is influenced by the cultural landscape and historical values of the Dutch Depok community. Development in the Depok Lama area was also centered on the area around Pemuda and Siliwangi street, which were the centers of the Dutch Depok community movement. However, the Cultural Landscape in the Old Depok area has experienced many changes in aspects such as livelihoods, art, language, religion, and customs.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakti Fadhillah
"Pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan di masyarakat. Kota Depok yang terpilih sebagai salah satu kota dalam Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas, membahas masalah pencemaran udara sebagai salah satu masalah kota. Skripsi ini merancang model pendeteksi pencemaran udara yang dibuat di kawasan jalan Margonda Raya. Hasil dari perancangan model ini, ada 3 sistem yang dibuat. Pengujian sistem model ini menggunakan simulator Cupcarbon. Hasil yang diperoleh dari pengujian sistem model ini adalah persentase tingkat keberhasilan pemancar dalam pengiriman ke sink, perbandingan keberhasilan pengiriman data ke setiap pemancar, dan perbandingan keberhasilan pengiriman setiap data per hop. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data dipengaruhi oleh jumlah hop dan kepadatan trafik data pada router yang dilewati. Tingkat keberhasilan transmisi data dari ketiga sistem tersebut mencapai 92-96%.

Air pollution can cause health problems in the community. The city of Depok, which was selected as one of the cities in the Movement Towards 100 Smart Cities, discussed the issue of air pollution as one of the city's problems. This thesis designs an air pollution detection model made in the Margonda Raya road area. The results of this model design, there are 3 systems made. Testing this model system using the Cupcarbon simulator. The results obtained from testing this model system are the percentage of the success rate of the transmitter in sending to the sink, the comparison of the success of sending data to each transmitter, and the comparison of the success of sending each data per hop. From these experiments, it is known that the length of time it takes to send data is influenced by the number of hops and the density of data traffic on the router that is passed. The success rate of data transmission from the three systems is 92-96%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Savero
"Penelitian ini mengkaji sejauh mana proses penciptaan pengetahuan terjadi dalam proyek kolaborasi antara Pemerintah Kota Depok dengan Universitas Indonesia, ditinjau dari tiga proyek kolaborasi yang menginterpretasikan tiga rumpun keilmuan di Universitas Indonesia. Peneliti menggunakan empat dimensi utama yang ada pada SECI Knowledge Creation model, yang diintegrasikan dengan empat elemen Ba ke setiap dimensi SECI yang berkaitan, untuk kemudian dapat diimplementasikan ke dalam konteks proyek kolaborasi, yaitu dimensi Socialization and Originating Ba, Externalization and Dialoguing Ba, Combination and Systematizing Ba, dan Internalization and Exercising Ba. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif, dengan mewawancarai berbagai pihak dari setiap tim fakultas di tiga rumpun keilmuan Universitas Indonesia dan Pemerintah Kota Depok yang terlibat secara langsung dalam proyek kolaborasi antara Universitas Indonesia dengan Pemerintah Kota Depok. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses penciptaan pengetahuan pada dua proyek kolaborasi yang menginterpretasikan Rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora, dan Rumpun Sains dan Teknologi di Universitas Indonesia tidak memfasilitasi perputaran penuh dari proses spiral SECI Knowledge Creation Model. Di mana proses penciptaan pengetahuan yang terjadi hanya dominan pada tiga kuadran pertama. Menariknya, terdapat perbedaan pola proses penciptaan pengetahuan pada proyek kolaborasi di Rumpun Ilmu Kesehatan, di mana terlihat adanya kesinambungan dan keberlanjutan dalam proses penciptaan pengetahuan yang ideal.

This research examines how far that the knowledge creation process occurs in collaborative projects between the Depok City Government and the Universitas Indonesia, in terms of three collaborative projects representing three scientific groups at Universitas Indonesia. Researchers use the four main dimensions in the SECI Knowledge Creation spiral model, which are integrated with the four Ba elements into each related SECI dimension, so that they can be implemented in the context of collaborative projects, namely the dimensions Socialization and Originating Ba, Externalization and Dialogueing Ba, Combination and Systematizing Ba, and Internalization and Excercising Ba. This research uses qualitative data collection techniques, by interviewing various parties from each faculty team in three scientific groups at the Universitas Indonesia and the Depok City Government who are directly involved in the collaborative project between the Universitas Indonesia and the Depok City Government. The research results show that the knowledge creation process in two collaborative projects interpreting the Social Sciences and Humanities Cluster, and the Science and Technology Cluster at the Universitas Indonesia does not provide the full spiral rotation of the SECI Knowledge Creation Model process. Where the knowledge creation process that occurs is only dominant in the first three quadrants. Interestingly, there are different patterns of knowledge creation process in collaborative projects at the Health Science Cluster, where the continuity can be seen in the ideal process of knowledge creation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Budi Haryanto
"ABSTRAK
Tulisan yang berjudul "Pengaruh Perkembangan Kota Administratif Depok Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Depok Lama Tahun 1981-1999" ini merupakan jawaban atas keingintahuan penulis mengenai kondisi Depok sebelum menjadi Kotif pada tahun 1981. Selain itu dapat menjelaskan bagaimana perkembangan Depok setelah dibagunnya Perumnas tahun 1974. Yang terakhir yaitu membahas mengenai bagaimana pengaruh perkembangan kotif Depok terhadap masyarakat Depok Lama. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi 4 tahap yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulisan ini bertujuan mengetahui jawaban dari permasalah yang diajukan pada proposal penelitian. Selain itu penulis juga ingin memberikan sumbangan penulisan tentang sejarah kota. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perkembangan kota administratif Depok yang begitu pesat banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Depok Lama. Masyarakat Depok Lama yang sebelumnya merupakan masyarakat pemilik tanah-tanah di Depok, mulai menjadi kehilangan tanah-tanah yang dimilikinya. Mereka banyak menjual tanah-tanahnya kepada para orang-orang diluar dari golongan mereka atau pendatang. Dengan semakin banyaknya pendatang (khususnya semenjak Perumnas dihuni) di Depok, menjadikan Depok semakin beragam. Begitu juga dengan pergaulan masyarakat Depok Lama menjadi semakin luas dan tidak terbatas hanya pada lingkungan mereka saja.

ABSTRACT
This undergraduated thesis title is "The Influence of Development in Depok Administrative City Against Social Life Culture of Depok Lama Society in The Year 1981-1999" are the answers for the author about Depok condition becoming administrative city in earlier 1981. Except that, this undergraduated thesis also explain how Depok growth after Perumnas build up by government in 1974. And for the last the author discuss about the influenced this growth in Depok for Depok Lama citizen. This research has wroted to know what about the problems for the old citizen and for the city history. The result of this research show that old citizen, who in the past are landlord in this city has lost their land because they sell it for the newcomer. With increasingly for the newcomer in Perumnas, give the city especially the old citizen in Depok Lama more diverse in living society.
"
2014
S53153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Tri Handayani
"ABSTRAK
Kebijakan kota layak anak diatur dalam Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011, dimana kebijakan tersebut berisikan 24 indikator sebagai pemenuhan kebijakan dan akan diarahkan kepada tingkat level menuju kota layak anak. Salah satu kota yang ditunjuk untuk menjadi pilot project adalah Kota Depok selain itu kebijakan Kota Layak Anak dijadikan program andalan. Dalam mewujudkan Kota Layak Anak tentunya dimulai dari sector yang kecil terlebih dahulu yaitu dimulai dari lingkungan keluarga lalu RT dan RW, salah satu dinas yang berperan dalam mewujudkan Kota Layak Anak terkait lingkungan Keluarga RT dan juga RW adalah Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurga Kota Depok. Dalam kebijakan Kota Layak Anak terbagi menjadi 5 kluster hak anak dimana Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok merupakan koordinator dari kluster ke 2 yaitu mengenai Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif. Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana peran Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok dalam mewujudkna Kota Layak Anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasl penelitian dari peran dinas perlindungan anak pemberdayaan masyarakat dan keluarga kota depok dalam mewujudkan Kota Layak Anak adalah: 1) Kurang Komitmen dari pemimpin, 2) koordinasi yang kurang antar dinas dan lembaga lain, 3) sosialisasi yang dilakukan tidak secara berkala, 4) Sumber Daya Manusia yang masih kurang memadai

ABSTRACT
Child-friendly city policy is regulated in the Republic of Indonesia Minister of Women Empowerment and Child Protection Decree Number 11 of 2011, where the policy contains 24 indicators as the policy's fulfillment and will be directed to the level towards child-friendly city. One of the cities designated to become the pilot project is the City of Depok, where the Child-friendly City policy has become the mainstay program. In realizing Child Friendly City, it should certainly starts from a small sector first, starting from the family environment then the neighborhood association (RT) and community association (RW), one of the agencies that plays a role in realizing Child Friendly City related to the family neighborhood association environment as well as the community association is the Child Protection, Community and Family Empowerment Agency of Depok City. In the child-friendly city policy, the rights are divided into 5 clusters, where the Child Protection,Community and Family Empowerment Agency of Depok City is the coordinator of the second cluster, namely on the Family Environment and Alternative Parenting. With this in mind the author is interested in researching on how the role of the Department of Child Protection, Community and Family Empowerment Agency of Depok City in realizing Child Friendly City. The approach used in this research is a qualitative approach, with descriptive research type. Data collection techniques used in this study were in-depth interviews and literature study. The results of the research on the role of the child protection, community and family empowerment agency of Depok City : 1) the Lack of Commitment from leaders, 2) the lack of coordination between agencies and other institutions, 3) inconstant socialization, 4) Inadequate Human Resources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>