Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadel Muhammad
"Studi numerik yang dihasilkan oleh perangkat lunak SAP2000 untuk mengamati perilaku sambungan spun pile ke pile cap sesuai dengan praktik umum standar Indonesia dengan penguatan selubung baja tambahan. Analisis push over dilakukan dalam penelitian dengan pendekatan pemuatan monotonik. Parameter dalam pengujian adalah ketebalan jaket baja dan adanya perekat antara baja dan permukaan beton. Jaket baja yang dibangun mengikuti metode baru menunjukkan hasil yang baik untuk meningkatkan kekuatan tekan dan daktilitas tiang berselimut baja sehubungan dengan tiang pancang. Selubung baja yang lebih tebal menunjukkan peningkatan kekuatan tekan, dan perekat antara baja dan permukaan beton mengurangi efek pengekangan dari selubung baja.

Numerical study was generated by SAP2000 software to observe the behaviour of spun pile to pile cap connection according to the common practice of Indonesia standard with additional steel jacketing strengthening. Push over analysis were conducted in the research with monotonic loading approach. The parameters in the test were the steel jacket's thickness and the existence of adhesive between steel and concrete surface. The steel jacket built following the new method showed good results of increasing the compressive strength and ductility of the jacketed pile with respect to the plain pile. The thicker steel jackets showed that the increased compressive strength, and the adhesive between steel and concrete surface reduced the confining effect of the steel jackets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen Reagen
"Studi numerikal dan parametrik dilakukan menggunakan ABAQUS pada sambungan spun pile - pile cap dengan beton pengisi bertulang serta perkuatan steel jacketing untuk menganalisis efektivitas confinement oleh steel jacketing. Studi eksperimen yang sebelumnya sudah dilakukan menunjukan steel jacketing masih belum mampu menghindari fenomena pinching dan tidak meningkatkan daktiltias secara signifikan. Efek confinement oleh steel jacketing akan ditinjau berdasarkan penurunan tegangan pada sengkang spun pile dan kenaikan kuat tekan beton inti spun pile. Studi parametrik dengan parameter koefisien friksi, tebal dan tinggi steel jacketing, serta beban aksial dilakukan untuk mendapatkan desain efektif dari perkuatan steel jacketing. Hasil pemodelan menunjukan bahwa penggunaan steel jacketing mampu memberikan efek confinement yang baik melalui penurunan stress development yang terjadi pada sengkang spun pile dan peningkatan beton inti spun pile. Desain efektif perkuatan steel jacketing yang disarankan adalah menggunakan zincalume tebal 1 mm dan tinggi 1,5D < H < 2D dimana D adalah diameter spun pile, untuk menghindari terjadinya local buckling pada zincalume.

Numerical and parametric study was conducted using ABAQUS on a spun pile – pile cap connection filled with concrete reinforcement and steel jacket retrofitting to analyse the effectiveness of confinement by steel jacketing. Experimental study that has been conducted before shown that steel jacketing retrofitting wasn’t able to avoid pinching and didn’t significantly increase ductility. Confinement effect by steel jacket will be viewed based on the degradation of stress developed on spun pile’s stirrups and the enhancement of spun pile’s core concrete strength. Parametric study consisting of friction coefficient, thickness and height of steel jacketing, and axial load was conducted to achieve an effective design of steel jacket retrofitting. Modelling results shown that the use of steel jacket retrofitting was able to provide good confinement by reducing the stress development that occur on the spun pile’s stirrups as well as enhancement in spun pile’s core concrete strength. An effective design of steel jacketing retrofitting that was suggested is using a 1 mm in thickness zincalume and height of 1,5D < H < 2D, where D is the diameter of spun pile, to avoid local buckling on the zincalume."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
"Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ACI 318-19. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan monotonic pushover analysis pada software Opensees. Pengujian dan permodelan dilakukan pada dua spun pile berdiameter 500 mm yang diselubungi steel jacketing yaitu dengan beton pengisi dan tanpa beton pengisi. Hasil pengujian eksperimen dan permodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, dan momen rotasi. Pembebanan siklik yang diberikan mengikuti ACI 374.2r. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, enregi disipasi dan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, serta memindahkan area terjadinya sendi plastis. Pemberian beton pengisi meningkatkan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, kekakuan, kekuatan, dan energi disipasi.

The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ACI 318-19. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement with cyclic loading and then compared with monotonic pushover analysis on Opensees. The research and modelling were carried out on two objects of 500mm diameter spun pile covered with steel jacketing, namely with concrete infill and without concrete infill to determine the effect of concrete infill on the spun pile-pile cap. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, and moment rotation. The cyclic loading applied is following ACI 374.2r. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, energy dissipation, overstrength ratio, reduction of ductility and moving the area where plastic hinges occur. The use of concrete infill results in increasing overstrength ratio and reduction of ductility, stiffness, strength, and energy dissipation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vian Loveus Petra
"Baja meupakan material yang penting yang digunakan dalam berbagai sektor kebutuhan. Rekayasa struktur baja merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan agar mendapatkan sifat baja yang sesuai. Perlakuan panas dan pendinginan cepat menggunakan nanofluida merupakan salah satu metode rekayasa struktur yang dapat dilakukan untuk mengeraskan baja. Pada penlitian ini membahas penggunaan nano fluida sebagai media pendingin pada perlakuan baja S45C. Fluida yang digunakan disintesis dengan mendispersikan surfaktan polyethylene glycol dengan variabel konsentrasi 0; 3; 5; dan 7% v/v dan partikel hasil daur ulang limbah PCB dengan variabel konsentrasi 0; 0,1; 0,3; 0,5% w/v didalam air distilasi,. Proses sintesis partikel PCB meliputi crushing, leaching dengan HCL 1M, pirolisis pada suhu 500oC, dan ball milling dengan total durasi 20 jam. Hasil pengujian Particle Size Analyzer (PSA) pada partikel menunjukkan adanya peningkatan ukuran partikel dari 268 nm menjadi 1035 nm saat di milling selama 10 jam kemudian turun menjadi 572 nm saat di milling selama 20 jam. Ukuran yang diperoleh tidak mencapai ukuran nano (1-100 nm) sehingga partikel tergolong kedalam partikel mikron. Untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi surfaktan polyethylene glycol dan partikel PCB pada fluida, dilakukan pemanasan Baja S45C pada suhu 900oC yang kemudian didinginkan cepat menggunakan fluida partikel mikron. Hasil yang diperoleh dari perlakuan pada baja meliputi kurva pendinginan, nilai kekerasan HRC dan foto mikrostruktur. Kurva pendinginan yang diperoleh memperkirakan fasa akhir yang didapatkan baja adalah ferrite, pearlite, bainite dan martensite. Adapun struktur mikro yang dihasilkan oleh baja menunjukan fasa pearlite, bainite, martensite dengan nilai kekerasan diatas 50 HRC serta kekerasan tertinggi mencapai 56,3 HRC

Steel is classified as an important materials that used in various sector of applications. Engineering the microstructure of steels is an important step that can be used to obtain the desired properties of steel. Quenching, especially with nanofluids is one of the great options to alter the microstructure of steel, specifically through steel hardening treatments. In this study, the use of nanofluid as steel quenchant id discussed. Synthesized fluid obtained by dispersing polyethylene glycol as a surfactant with 4 variation of concentration (0; 3; 5; 7% v/v) and PCB recycled particle with also 4 concentration variation (0; 0.1; 0.3; 0.5% w/v) to the distilled water. Recycling / synthesis process of PCB particle include crushing, leaching with 1 Molar Hydrochloric Acid, pyrolysis at 500oC, and ball milling for up to 20 hours. Results obtained from the particle size analyser (PSA) indicate an increase in particle size from 268 nm to 1035 nm within 10 hours milling and reduced to 572 nm when milled for 20 hours. Particle retrieved after the recycling process classified as micron sized particle because the final size doesn’t meet the criteria of nanoparticles (1-100 nm). To evaluate the effects of polyethylene glycol and PCB based particle concentration on the dispersed fluids, a hardening treatment is conducted by heating S45C steels to 900oC for 1 hour then quenched with the dispersed fluid. Information that can be obtained from the process are the cooling curves, rockwell hardness, and microstructure of steels. Obtained cooling curves predict the final phase that may be present at steels are ferrite, pearlite, bainite, martensite. The microstructure of steels after quenching in general consist of pearlite, bainite, martensite. Meanwhile, overall steels rockwell hardness obtained after quenching is above 50 HRC with maximum value of 56,3 HRC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanggala Dewanto
"Pada penelitian ini pengaruh defonnasi regangan terhadap anil rekristalisasi diteliti melalui percobaan eksperimental laboratorium, Pada percobaan, bahan SPCC dideformasi 17 % sampai 35 % kemudian dilakukan proses anil dengan temperatur SOO °C, 550 °C, 600 "C, dan 650 °C. Waktu tahan pemanasan dibuat konstan selama 1 jam. Pengujian kekerasan dan metalografi dilakukan untuk mengetahui rentang temperatur yang sesuai terjadinya rekristalisasi. Untuk deformasi regangan yang besar (dalam penelitian ini 51% sampai 85 %) memeiliki rentang temperatur rekristalisasi 550 “C sampai 600 °C, sedangkan untuk deformasi regangan yang kecil (dalam penelitian ini 17 % sampai 34 %) memiliki temperatur rekristalisasi lebih tinggi dari 600 °C. Dimana kekerasan pada deformasi regangan 85 % penurunannya sangat drastis yakni dari 129,29 Hv menjadi 79,52 Hv dan pada deformasi regangan 17 % perbedaanya tidak besar yakni dari 95,13 Hv menjadi 90,50 Hv. Hasil menunjukkan pengaruh temperatur anil tekristalisasi terhadap baja SPCC akan menurunkan kekerasan untuk semua deformasi. Sedangkan temperatur untuk terjadinya rekristalisasi berbeda, dimana untuk defomasi yang kecil temperatur rekristalisasi semakin besar tetapi untuk deformasi yang besar temperatur rekristaiisasi semakin kecil. Hal ini dibuktikan dengan ukuran butir yang semakin besar atau bilangan besar butir (G) semakin kecil disamping kekerasannya menurun. Oleh karena itu dapat disimpulkan dengan meningkatnya parameter deformasi akan menurunkan temperatur rekristalisasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Rahmariana
"Spun pile digunakan secara luas dalam konstruksi bangunan pencakar langit serta jembatan di Indonesia. Namun, spun pile yang digunakan di Indonesia ditemukan memiliki daktilitas dan rasio volumetrik kekangan spiral yang rendah. Selain itu, sambungan dari pile-pile cap biasanya adalah bagian dengan kerusakan terbanyak terutama ketika terjadi gempa bumi.
Analisa numerik untuk studi perilaku dari sambungan spun pile pile cap berbasis common practice di Indonesia dilaksanakan menggunakan software SAP2000. Spesimen spun pile diperoleh dari PT. Wika, permodelan numerical diproses untuk pushover analysis menggunakan beban monotonik untuk melihat perilakunya. Berbagai parameter seperti efek dari jarak kekangan spiral, efek dari diameter spiral, efek dari rasio area tulangan baja, dan efek dari tambahan isian beton dipelajari.

Spun pile is extensively used for high rise buildings and bridges construction in Indonesia. However, it is found that the spun pile used in Indonesia has lower ductility and volumetric ratio of spiral confinement. In addition, connection of the pile pile cap is usually the part with most damage especially when earthquake event is occurred.
Numerical analysis to study the behavior of spun pile-pile cap connection based on common practice in Indonesia is conducted using SAP2000 software. The spun pile specimens used in the analysis model are obtained from PT. Wika, the models are subjected to pushover analysis using monotonic load in order to observe the behavior. Various parameters such as the effect of confinement spacing, effect of spiral wire diameter, effect of steel reinforcement area ratio, and effect of core fill addition are studied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel
"Dalam studi yang dilakukan oleh Alfetra Henoch Tandita di Universitas Indonesia pada tahun 2021 mengenai sambungan spun pile-pile cap dengan benda uji berupa spun pile dengan beton pengisi, diperoleh hasil berupa parameter-parameter sambungan, seperti daktilitas, momen rotasi, dan lain-lain. Pada studi lanjutan ini, akan ditinjau mengenai damage atau kerusakan secara khusus dan lebih mendalam, terutama mengenai parameter yang menyebabkan persebarannya pada sambungan spun pile-pile cap. Parameter-parameter yang diujikan untuk mengetahui hubungannya dengan damage yang muncul antara lain parameter tulangan spiral, tulangan longitudinal, dan beban aksial. Dalam pengujian numerik menggunakan software ABAQUS ini, diperoleh hasil bahwa parameter aksial merupakan parameter yang paling konsisten dan signifikan dalam menambah kekakuan spun pile, sehingga damage yang ada lebih tersebar dan tidak terlokalisasi. Parameter berikutnya yang cukup konsisten adalah tulangan spiral, dan yang terakhir adalah parameter tulangan longitudinal. Parameter tulangan longitudinal dinilai tidak konsisten karena perkembangannya tidak mengikuti suatu pola tertentu, yang diduga diakibatkan kapasitas tulangan-tulangan longitudinal parameternya yang telah mendekati titik fracture.

In a study conducted by Alfetra Henoch Tandita at the University of Indonesia in 2021, regarding the connection between spun pile-pile cap and a test object consisting of a spun pile with filled concrete, results were obtained in the form of connection parameters such as ductility, rotational moment, and others. In this further study, the focus will be on examining the specific and deeper aspects of damage, particularly regarding the parameters that cause its distribution in the spun pile-pile cap connection. The parameters tested to understand their relationship with the emerging damage include spiral reinforcement, longitudinal reinforcement, and axial load. Through numerical testing using the ABAQUS software, it was found that the axial parameter is the most consistent and significant parameter in increasing the stiffness of the spun pile, resulting in more widespread and non-localized damage. The next parameter that showed sufficient consistency is the spiral reinforcement, and the last one is the longitudinal reinforcement parameter. The longitudinal reinforcement parameter is considered inconsistent because its development does not follow a specific pattern, which is suspected to be caused by the longitudinal reinforcement's capacity approaching the point of fracture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Rifky Pradana
"Sambungan antara spun pile-pile cap merupakan komponen penting yang berperan sebagai penahan gaya gempa yang dialami oleh struktur. Di Indonesia, spun pile yang dibuat dengan metode pracetak seringkali digunakan sebagai pondasi untuk jembatan. Mengingat sulitnya perbaikan yang dilakukan pada pondasi saat terjadinya gempa, jenis perkuatan perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh gaya gempa. Studi ini dilakukan secara analitis dengan membuat sambungan antara spun pile-pile cap dengan bentuk sambungan umum serta dengan adanya perkuatan menggunakan circular steel hollow. Pada studi ini, analisis dilakukan dengan melihat perilaku spesimen dengan jenis sambungan yang berbeda melalui hasil pushover analysis yang mempengaruhi pada kekuatan, daktilitas, serta persebaran tegangan pada setiap komponen. Parameter pengujian yang dilakukan berupa efek penambahan beton pengisi, efek penambahan perkuatan, serta efek lekatan antar komponen.
Mengingat belum adanya studi yang dilakukan di Indonesia mengenai sambungan antara spun pile pile cap, studi ini perlu dilakukan. Berdasarkan hal ini, kinerja akibat gaya gempa pada spesimen dievaluasi. Permodelan elemen hingga dilakukan dengan menggunakan software ABAQUS. Permodelan sambungan spun pile pile cap dilakukan dengan menggunakan elemen solid C3D8R untuk beton serta elemen wire (T3D2) untuk tulangan. Dengan didapatkannya hasil berupa kurva hubungan antara gaya deformasi, model sambungan dapat dianalisis. Berdasarkan studi yang dilakukan, penambahan perkuatan dengan circular steel hollow dapat menambah kekuatan serta daktilitas pada spesimen. Pola kehancuran pada beton terletak pada daerah tekan di bagian sambungan spun pile pile cap dan tulangan yang digunakan mengalami leleh.

The spun pile-pile cap connection is an important part must be able to resist the earthquake loads that received by the structure. In Indonesia, a prestressed high-strength concrete spun pile commonly used as foundation for bridges. Given the difficulty of repairs made to the foundation caused by earthquake, retrofitting for the foundation must be done to minimize the damage caused by the earthquake. This study investigated analitycally for spun pile pile cap connection with common connection model and a strengthened connection with circular steel hollow. Spesifically, by the result of pushover analysis that affect the strength, ductility, and the distribution of stress which drive to the failure modes of the connection. Parametric chosen were compressive strength of concrete filling, effect of the retrofitting, and gap effect from the interaction.
Since there is no study about spun pile pile cap connection in Indonesia, this study was conducted as soon as possible. Based on this exposure, the seismic performance of the connection can be evaluated as well. The Finite Element Model (FEM) was created using ABAQUS. This FEM can be analysed and the force-displacement curve can be obtained using ABAQUS. The FEM are using solid element C3D8R for concrete and wire element T3D2 for rebar. With the results obtained in the form of a curve between the deformation forces, the connection model can be analyzed. Based on studies conducted, the addition of reinforcement with circular steel hollow can increase strength and ductility in the specimen. The failure mode in concrete lies in the compressive region in the spun pile pile cap connection and the reinforcement used has yield.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadilla Mentari
"Komunitas brand adalah suatu komunitas khusus, tidak terikat berdasarkan geografis, dan berdasarkan hubungan sosial yang terstruktur di antara para pengagum brand. Pada skripsi ini komunitas brand Lingkaran diangkat sebagai obyek studi dengan tujuan mengetahui nilai konsumsi apa saja yang mempengaruhi intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Penelitian memakai pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis agar dapat menghasilkan generalisasi kepada pengikut Instagram Lingkaran selaku populasi. Peneliti memperoleh data primer berupa survei daring dari 191 responden (tingkat respon 31,8%) yang terpilih berdasarkan teknik simple random sampling lalu dihubungi langsung melalui pesan pribadi. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya nilai sosial dan nilai kondisional yang berpengaruh signifikan dengan kontribusi sebesar 33,1%. Sementara nilai fungsional, nilai emosional, dan nilai epistemik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas brand. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa karakteristik seseorang yang mempunyai intensi untuk menjadi bagian dari komunitas brand Lingkaran adalah orang yang memiliki minat pada industri kreatif tetapi hanya bersosialisasi ketika didukung situasi tertentu. Maka dari itu, penelitian mengimplikasikan Lingkaran untuk lebih memerhatikan aspek interaksi sosial, peningkatan sosial, dan situasi ketika merancang strategi komunikasi supaya semakin memotivasi pengikut Instagram untuk bergabung menjadi anggota komunitas brand Lingkaran.

A brand community is a specialized, non-geographically bound community, based on a structured set of social relationships among admirers of a brand. This thesis wants to see what consumption values influence someone's intention to be part of the brand community, using the Lingkaran as the object of this study. The research uses a quantitative approach that emphasizes hypotheses testing to produce generalizations to Lingkaran's Instagram followers, which used as the population of this study. Researchers collect primary data in the form of an online survey from 191 respondents (31.8% response rate) who were selected based on simple random sampling techniques and contacted through private message. By using multiple linear regression analyses, the results of this research show that only social value and conditional value had significant influence with a contribution of 33.1%. On the other hand, functional value, emotional value, and epistemic value do not significantly influence someone's intention to be part of the brand community. These findings indicate that character someone who has the intention to be part of the Lingkaran's brand community is someone who has interest in the creative industry but only socializes when supported by certain situations. Therefore, research suggests that Lingkaran should pay more attention to aspects such as social interaction, social improvement, and situations when designing communication strategies to further motivate Lingkaran's Instagram followers to join the brand community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
"Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ASCE 7-16. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen dan studi numerik untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik untuk mengatasi permasalahan confinement tersebut. Sambungan spun pile-pile cap yang dimaksud adalah bagian atas permukaan pile cap hingga sekitar 700mm ke bagian spun pile dilihat dari pengujian eksperimen yang dilakukan sebelumnya. Pengujian dan pemodelan numerik dilakukan pada dua spun pile berdiameter 450 mm yang diselubungi beton grouting dan steel jacket. Studi numerik atau finite element secara 3D dilakukan dengan software ABAQUS karena terjadi kegagalan membuat benda uji yang perfectly bonded antara steel jacket dengan beton grouting dan beton grouting dengan spun pile. Studi parametrik juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan tebal dan tinggi steel jacket yang efektif dengan membandingkan terhadap spun pile dengan kebutuhan confinement yang memenuhi persyaratan ASCE 7-16. Hasil pengujian eksperimen dan pemodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, ketahanan lateral, kapasitas penampang, dan anlaisa tegangan. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, daktilitas dan menurunkan tegangan sengkang spun pile.

The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ASCE 7-16. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement to overcome the less amount of confinement. The finite element study is using ABAQUS software because of the interaction failure that occurred between steel jacket and grouting concrete. The parametric study is also carried out to find out the needs of effective thickness and height of the steel jacket to be compared with confinement ideal according to ASCE 7-16. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, lateral load, moment capacity, and stress development. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, moment capacity and reduce the stress of confinement of spun pile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>